• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1204953 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1204953 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Gita Pradani Khoerunisa, 2016

PENERAPAN MOD EL WHOLE BRAIN TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN BAHASA IND ONESIA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai penerapan model

whole brain teaching dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan

keaktifan belajar siswa Kelas V tentang pokok bahasan drama dapat ditarik

beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model whole brain teaching dalam pembelajaran siklus I dan

siklus II terhadap siswa kelas V Sekolah Dasar pada salah satu sekolah di kota

Bandung telah sesuai dengan harapan. Adapun proses pembelajaran bahasa

Indonesia mengenai memerankan tokoh drama pada kelompok menggunakan

model whole brain teaching yang dilakukan sebanyak dua siklus dimana siklus

I tentang memerankan tokoh drama bertema dongeng secara keseluruhan masih

terdapat banyak kekurangan dalam proses pembelajarannya sehingga

memunculkan beberapa temuan yang harus direfleksi seperti kemampuan siswa

saat memahami intruksi dari yang guru ucapkan. Kekurangan-kekurangan

tersebut direfleksi dan hasil refleksi tersebut diterapkan pada siklus II. Dalam

siklus II ini, materi yang digunakan yaitu masih tentang memerankan tokoh

drama dialog yang memiliki pesan nasihat. Pada pembelajaran siklus II ini,

guru memaksimalkan langkah whole brain teaching agar kekhasan setiap

indikator dapat tercapai. Sehingga pada siklus II, proses pembelajaran sudah

dilakukan secara maksimal dan baik. Berdasarkan hal tersebut maka proses

pembelajaran bahasa Indonesia tentang memerankan tokoh drama berkembang

dengan cukup baik.

2. Penerapan model whole brain teaching dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah peningkatan indikator keaktifan

pada aspek perhatian, aspek tanya jawab, aspek kerja sama, dan aspek

hubungan sosial. Skor rata-rata siklus I adalah 73% dan rata-rata skor siklus II

adalah 89%, peningkatan skor rata-rata dari siklus I ke siklus II adalah 16%.

Pada indikator memperhatikan penjelasan guru skor rata-rata 40% siklus I

(2)

68

Gita Pradani Khoerunisa, 2016

PENERAPAN MOD EL WHOLE BRAIN TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN BAHASA IND ONESIA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rata 41% dan skor siklus II 85%. Indikator bertanya pada guru skor

rata-rata 48% dan skor siklus II 85%. Indikator melaksanakan diskusi kelompok

skor 40% dan siklus II 85%. Indikator mengemukakan pendapat dalam diskusi

skor rata-rata 37% dan siklus II 81%. Dan indikator terakhir menerima

pendapat dalam diskusi skor 33% siklus II skor 85%. Jadi model whole brain

teaching dinyatakan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V

sekolah dasar pada materi memerankan tokoh pada drama.

B. Rekomendasi

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan

rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

upaya meningkatkan kualitas keaktifan belajar pada mata pelajaran bahasa

Indonesia di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan model

whole brain teaching.

a. Pada langkah five class room dan scoreboard guru seharusnya lebih kreatif

mengekspresikan five class room dengan gestur tepuk tangan dan mimik

muka yang unik sehingga siswa antusias dan perhatian mengikuti kegiatan

pembelajaran ini.

b. Pada langkah class-yes guru seharusnya lebih kreatif mengekspresikan

class-yes dengan variasi seperti classi-yessi disertai tepuk tangan mimik

muka yang unik sehingga siswa antusias dan perhatian mengikuti kegiatan

pembelajaran ini.

c. Pada langkah teach-okey (micro lecture) guru melakukan sikap tegas pada

saat menjelaskan tata cara melakukan teach-okey.

d. Pada langkah switch guru seharusnya meningkatkan kerjasama antar siswa

dan memberi tahu bahwa dalam berdiskusi semua anggota memiliki hak

yang sama.

e. Pada langkah hand and eyes guru seharusnya mengintruksikan dengan

class-yes disertai tepuk tangan dua kali atau lebih terlebih dahulu lalu

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pejabat Perwakilan Kantor Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 bertindak untuk dan

a) Tujuan : untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu. b) Sikap permulaan : peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangann berpegangan pada

Dengan demikian, revolusi Indonesia bukan saja bersifat revolusi nasional yang bertujuan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah Belanda, tetapi juga

The Complexity of Generic Primal Algo- rithms for Solving General Integer Programs, Math.Oper.Res.. Local Search for Combinatorial

Masalah keberlakuan UUD 1945 tersebut menjadi alasan untuk melakukan perubahan UUD 1945 karena secara tekstual memang Bung Karno menyatakan UUD 1945 adalah “Undang-Undang

Semakin besar angka ini menunjukkan tingkat penyediaan pelaya- nan angkutan umum bagi penduduk kota juga besar Dari hasil analisa didapatkan tingkat penyediaan pelayanan angkutan

MAUPUN NON AKADEMIK // TIDAK HANYA SISWA / DISEKOLAH INI / PARA GURUPUN TIDAK SEDIKIT YANG BERHASIL MEMENANGKAN SEJUMLAH.

In spatial, streets can be divided into two parts; street space and street wall. Street space can be