BERITA ACARA
PEMBERIAN PENJELASAN / AANWIJZING Nomor : BA. 607/ULP/PJS/VIII/2014
TENTANG :
KAJIAN PERMASALAHAN KLAIM ASURANSI (LELANG ULANG)
Pada hari ini Senin tanggal dua puluh lima bulan Agustus tahun Dua Ribu Empat Belas, bertempat di ruang ULP Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jalan MT. Haryono Kav. 52 Jakarta Selatan, Unit Layanan Pengadaan (ULP) BNP2TKI Tahun 2014 telah melaksanakan Pemberian Penjelasan/Aanwijzing PEKERJAAN KAJIAN PERMASALAHAN KLAIM ASURANSI (LELANG ULANG), dengan hasil sebagai berikut:
1. Pemberian Penjelasan secara elektronik dibuka oleh Unit Layanan Pengadaan pada pukul 13.00 WIB.
2. Unit Layanan Pengadaan, memberitahukan bahwa :
a. Peserta yang telah mendaftar dan mengunduh dokumen pengadaan penyedia barang/jasa sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014 sebanyak 4 (empat) perusahaan.
3. Pembahasan isi dokumen pelelangan, Diskusi/Tanya jawab berkaitan dengan dokumen pemilihan yang kurang jelas dan perubahannya dengan hasil sebagai berikut :
a. Tidak ada pertanyaan dari peserta
Pemberian penjelasan ditutup pada pukul 12.00 WIB. Penjelasan pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan secara elektronik dan dapat dilihat melalui website : lpse.bnp2tki.go.id
Demikian Berita Acara pemberian penjelasan/aanwijzing ini dibuat oleh Unit Layanan Pengadaan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 25 Agustus 2014
TTD
Unit Layanan Pengadaan
Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun Anggaran 2014
BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
UNIT LAYANAN PENGADAAN
Lampiran Perubahan Kerangka Acuan Kerja dan Rencana Anggaran Biaya
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)
KAJIAN PERMASALAHAN KLAIM ASURANSI
A. Latar Belakang
Program penempatan TKI ke luar negeri, merupakan salah satu upaya
penanggulangan masalah pengangguran akibat ketidak seimbangan antara
angkatan kerja dan lapangan pekerjaan yang tersedia di Negara ini. Peran
pemerintah dalam program ini dititik beratkan pada aspek pembinaan, serta
perlindungan dan memberikan berbagai kemudahan kepada pihak yang terkait,
khususnya TKI dan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta
(PPTKIS). Selain untuk mengurangi tekanan penganggguran, program penempatan
TKI ke luar negeri juga memberikan manfaat lain, yaitu meningkatkan taraf hidup
keluarga TKI melalui gaji yang diterima atau remitansi sekaligus meningkatkan
keterampilan TKI karena mempunyai pengalaman kerja di luar negeri. Sementara
disisi lain dapat memberi manfaat kepada Negara berupa peningkatan penerimaan
devisa, karena para TKI yang berkerja memperoleh imbalan dalam bentuk valuta
asing.
Akan tetapi, penempatan TKI ke luar negeri juga tidak terlepas dari efek negative
dengan adanya pelbagai kasus-kasus yang menimpa TKI baik sebelum, selama
berkerja, maupun pada saat pulang kedaerah asal, oleh karena itu Negara perlu
melakukan penanganan secara terpadu terhadap kasus-kasus yang menimpa TKI. Kementerian Negara /Lembaga
Pemerintah Non Depratemen
: Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Unit Eselon I : Sekretariat Utama
Program : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BNP2TKI
Hasil : Terwujudnya Peningkatan Dukungan
Operasional dan Pelayanan
Penyelenggaraan Kepemerintahan di Daerah Bagi 24 Satker
Unit Eselon II : Pusat Penelitian, Pengembangan dan
Informasi
Kegiatan : Penelitian, Pengembangan dan
Pengembangan Sistem Informasi (BNP2TKI)
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya Penelitian dan
Pengembangan serta Pengembangan Sistem Informasi
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Paket
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka perlindungan TKI
ke luar negeri secara terfokus dan komprehensif adalah dengan memberikan
keharusan bagi PPTKIS untuk memberikan jaminan asuransi terhadap TKI atas
berbagai kemungkinan resiko yang menimpa TKI. Namun, dalan perjalanannya
banyak TKI yang tidak bisa melakukan klaim asuransi ketika ada persoalan yang
menimpa mereka.
Berbagai fakta ini, nampak dari munculnya berbagai laporan yang disampaikan oleh
TKI, baik melalui kantor-kantor BP3TKI yang ada didaerah, melalui Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkerja sama dengan BNP2TKI untuk melakukan
advokasi terhadap TKI yang tidak dibayarkan asuransinya serta memberikan
bantuan hukum dalam upaya klaim asuransi TKI terhadap konsorsium asuransi yang
menangani masalah asuransi TKI.
Upaya-upaya tersebut nampaknya belum memberikan satu solusi yang baik karena
persoalan asuransi TKI terus bergulir menjadi salah satu persoalan yang sangat
krusial. Di sisi lain dengan banyaknya TKI yang bermasalah, maka asuransi menjadi
harapan yang paling akhir dalam upaya membantu persoalan kehidupan mereka.
Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : PER – 07/MEN/X/2010 tentang Asuransi
Tenaga Kerja Indonesia.
Reformasi birokrasi menuntut perbaikan pelayanan kepada public. Proses perbaikan
pelayanan dilakukan dengan menilai manajemen tata laksana dan prosedur
operasional standar di dalam pemerintahan dan layanan public. Layanan klaim
asuransi TKI harus dapat dinilai manajemen tatalaksananya untuk meningkatkan
layanan publik, sekaligus meningkatkan pengetahuan terhadap sumber-sumber
masalah dan berbagai permasalahan dalam klaim asuransi TKI.
Oleh karena itu, perlunya penataan tatalaksana (bisnis proses) pada semua unit
kerja terkait permasalahan klaim asuransi TKI dengan tujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
efisien, dan terukur. Penataan tata laksana dilaksanakan melalui serangkaian proses
analisis perbaikan tatalaksana berupa evaluasi SOP dalam setiap aktivitas unit kerja.
Tujuan penataan tatalaksana ini adalah membuat proses klaim asuransi menjadi
lebih efektif, efisien dan adaptif (mudah menyesuaikan dengan keadaan) sehingga
kinerja stakeholder terkait menjadi lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan paparan yang telah disampaikan di atas, maka sangatlah penting
kiranya untuk mengadakan suatu kegiatan penelitian berupa kajian terhadap
berbagai elemen yang erat kaitannya dengan persoalan penanganan asuransi TKI,
sehingga diharapkan dapat memberikan satu gambaran nyata tentang berbagai
kebijakan maupun tindakan teknis lainnya. Adapun judul dari kegiatan penelitian ini adalah ”KAJIAN PERMASALAHAN KLAIM ASURANSI “.
B. Dasar Hukum
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang System
Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2006 tentang Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
d. Keputusan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia Nomor PER-01/KA-BNP2TKI/III/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :
PER – 07/MEN/X/2010 tentang Asuransi TKI.
f. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana
(Business Process).
g. DIPA BNP2TKI Tahun 2014.
C. Maksud, Tujuan dan Sasaran
1. Maksud
Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah tersedianya informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program
selanjutnya dalam hal pelayanan klaim asuransi bagi TKI yang selama ini telah
dilaksanakan.
2. Tujuan
Adapun tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui secara jelas dan komprehensif
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan peran stakeholder terkait
asuransi, kondisi existing asuransi, serta evaluasi SOP tata cara klaim asuransi
TKI, yang terutama yang berada di BP3TKI Mataram, UPT-P3TKI Surabaya,
BP3TKI Semarang, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu dasar
atau pedoman dalam pengambilan keputusan atau pun kebijakan lainnya
kaitannya dengan perbaikan sistem pelayanan dan meningkatkan kemampuan
3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan kajian ini adalah:
1. Memberikan masukan bagi perencanaan program untuk peningkatan
pelayanan klaim ausransi bagi TKI.
2. Menyajikan masukan bagi pengambil keputusan yang berkaitan dengan tindak
lanjut terhadap permasalahan klaim asuransi dan peningkatan pelayanan
asuransi kepada TKI.
3. Terkumpulnya data dan permasalahan terkait dengan klaim asuransi selama
ini.
4. Memberikan masukan yang berkenaan dengan faktor pendukung dan
penghambat proses klaim asuransi TKI.
5. Melahirkan rekomendasi terhadap pelaksanaan proses klaim asuransi TKI dan
menyajikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan serta penyusunan program selanjutnya dari proses klaim asuransi
TKI.
D. Output (Keluaran Pekerjaan)
Hasil yang diharapkan adalah :
1. Laporan penilaian manajemen tatalaksana dan prosedur operasional
standar penyelesaian klaim asuransi TKI.
2. Laporan faktor pendukung dan faktor penghambat penyelesaian klaim
asuransi TKI.
3. laporan kajian yang memuat rumusan dan rekomendasi strategi mengenai
penyelesaian permasalahan klaim asuransi TKI yang dapat dijadikan
pertimbangan untuk menentukan rencana dan pengembangan dari
tujuan yang dicapai, desain dan implementasi untuk membantu
keoutusan yang lebih efektif.
E. Penerima Manfaat
Adapun yang menerima manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Stakeholder terkait yakni pengambil kebijakan mendapatkan informasi terkait
dengan rumusan dan rekomendasi strategi penyelesaian permasalahan klaim
asuransi TKI.
2. TKI : adanya upaya baru dalam rangka kemudahan mendapatkan penyelesaian
F. Strategi Pencapaian Keluaran.
1. Pelaksana Kegiatan
a. Pelaksanaan kajian ini dibawah koordinasi dan tanggung jawab PUSLITFO
BNP2TKI
b. Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah Analisis Situasi untuk
mengetahui kondisi existing klaim asuransi dan pelaksanaan evaluasi
terhadap manajemen tatalaksana & SOP yang sudah ada terkait dengan
tata cara klaim asuransi dan analisis faktor pendukung dan faktor
penghambat kegiatan.
c. Dilaksanakan oleh Bidang Penelitian dan Pengembangan bekerjasama
dengan Pihak Ketiga melalui proses pelelangan;
d. Untuk melaksanakan kegiatan kajian ini dibutuhkan tenaga Ahli yang
berkompeten dengan pengalaman sebagai berikut :
1) Tenaga Ahli Manajemen Keuangan Asuransi (S2 Ekonomi/Manajemen), sebagai
ketua tim dan Pengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 5 tahun
2) Tenaga Ahli Manajemen Pelayanan Publik (S2 Manajemen/Ekonomi), sebagai
Anggota. Pengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 2 tahun.
3) Tenaga Ahli Manajemen Bisnis Proses (S2 Manajemen), sebagai Anggota.
Pengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 2 tahun pada lembaga
pemerintahan sekurang-kurangnya satu buah terkait penyusunan manajemen
tata laksana (Bussines Process).
G. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
a. Mempersiapkan proposal kajian dan menerima masukan-masukan dari
pihak-pihak yang berkompeten.
b. Melakukan desk study dan Rapat persiapan pelaksanaan
c. Melakukan survey untuk pengumpulan data sekunder maupun primer dengan
stakeholders terkait.
d. Melakukan analisis dan interpretasi terhadap deskripsi hasil studi berupa
penulisan hasil kajian.
e. Menyediakan laporan hasil kajian.
H. PENYUSUNAN LAPORAN
Laporan yang harus disiapkan oleh pihak ketiga dalam pekerjaan ini meliputi :
1. Laporan Pendahuluan yang isinya mencakup:
Hasil kajian awal desk study;
Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal kerangka pemikiran
penyelesaian;
Rumusan metode pelaksanaan, rancangan evaluasi business process dan
SOP, langkah-langkah serta jadwal pelaksanaan kegiatan.
2. Laporan Antara yang isinya mencakup :
Pematangan metodologi kegiatan;
Pelaporan pengumpulan data dan kompilasi data;
Hasil evaluasi business process dan SOP
Perumusan tindak lanjut kegiatan.
3. Laporan akhir yang isinya mencakup:
Hasil analisis akhir kegiatan, terhadap faktor pendorong dan faktor
penghambat klaim asuransi
Rincian perkembangan seluruh proses kegiatan;
Rekomendasi kebijakan
Laporan Final kegiatan Kajian
I. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Bulan Ke 1 Bulan Ke 2 Bulan Ke 3
1 Persiapan Pelaksanaan X
2 Penyusunan Lap. Awal keg X
3 Pengumpulan data sekunder X X
4 Pengumpulan data primer X X
5 Analisi & interpretasi data X X X X
6 Penulisan hasil kegiatan X X X
7 Pelaporan hasil kegiatan X
8 Pelaksanaan Workshop X
9 Monitoring dan Evaluasi X X X X X X X X X X X X
J. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
K. Biaya yang dibutuhkan
Untuk melaksanakan kegiatan kajian ini dibutuhkan biaya Rp. 200.000.000,-
(Dua Ratus Juta Rupiah) sebagaimana Rencana Anggaran Biaya terlampir.
Demikian kerangka acuan kegiatan ini di buat dan diajukan sebagai dasar dan
rencana pelaksanaan kegiatan dengan harapan dapat dapat terealisasi dengan
optimal.
Jakarta, Januari 2014
Penanggung jawab
Kepala Pusat Litbang dan Informasi
RENCANA ANGGARAN BIAYA KAJIAN PERMASALAHAN KLAIM ASURANSI
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan
(Rp) Jumlah
Kajian Permasalahan Klaim Asuransi
Biaya Personil
- Tenaga Manajemen Keuangan ( S2
Manajemen) 3 OB
dengan pengalaman 3 th (1 org x 3 bln), sebagai Ketua Tim
- Tenaga Ahli Manajemen Pelayanan
Publik (S2 Manajemen SDM) 3 OB
dengan pengalaman 2 th (1 org x 3 bln), sebagai Anggota
- Tenaga Ahli Bisnis Proses (S2
Manajemen) 3 OB
dengan pengalaman 2 th (1 org x 3 bln), sebagai Anggota
- Asisten Peneliti (Sarjana) (3 orang x 2
Bln) 6 OB
Biaya Non Personil Pelaporan
- Laporan Pendahuluan 20 Buku
- Laporan Antara 10 Buku
- Laporan Akhir 20 Buku
- Pembahasan Laporan (15 ORG x 2 kali) 30 OK - Konsumsi Pembahasan Laporan (15 ORG