Sistem Komunikasi
Kelompok
Mengapa Kelompok
berpengaruh terhadap
Perilaku Komunikasi
Contoh situasi dimana orang dapat
menyatakan pendapat pribadinya dan
situasi lainnya yang memperlihatkan
bahwa orang tersebut akan lebih
Apa yang mempengaruhi
konformitas dalam
Seperti apakah situasi
Apakah fasilitasi sosial
akan selalu
Berikan contoh terjadinya
teori drive dalam
Contoh
Peranan jaringan
Mengapa kepemimpinan dan karakteristik
anggota kelompok dapat mempengaruhi
DISKUSI KELOMPOK
• SLEMAN – Penganiayaan terhadap seorang pelajar putri oleh teman-teman sesama perempuan layaknya kasus “Hello Kitty” di Bantul pada Februari lalu, terulang di Sleman. Seorang siswi SMP swasta menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan empat perempuan sebaya kenalannya. Bahkan penganiayaan itu sampai direkam pelaku. Kasatreskrim Polres Sleman AKP Sepuh Siregar mengungkapkan, penganiayaan itu menimpa korban Am, seorang siswi SMP di Ngemplak pada Jumat (4/9) lalu. Setelah dilakukan
pemeriksaan, lanjut dia, karena pelaku masih di bawah umur maka pihaknya melakukan upaya diversi. Sayang, usaha tersebut tidak berhasil sehingga penyidik berkewajiban menindaklanjuti kasus itu sampai ke meja hijau. “Karena masih di bawah umur, seluruh pelaku tidak ditahan, tapi wajib lapor tiap Senin dan Kamis,” katanya, kemarin. Empat pelaku penganiayaan itu masing-masing, Ew, 16, seorang siswi SMK swasta di Cangkringan; Mg, 14, warga Maguwoharjo, Depok yang sudah putus sekolah; La, 15, siswi SMP swasta di Kalasan; dan Uf, 15, warga Wedomartani, Ngemplak yang juga sudah tak bersekolah. Akibat penganiayaan yang mereka lakukan, empat remaja putri itu dijerat Pasal 170 KUHP dan Pasal 80 Undang- Undang (UU) Nomor 35/2015 tentang Perlindungan Anak. Kanit PPA Polres Sleman Ipda Eko Haryanto mengutarakan, sebelum kejadian korban dijemput salah satu pelaku, yakni Uf di rumahnya dengan alasan diajak ke rumah teman. Korban yang tak curiga pun ikut. Di perjalanan, dia justru dibawa ke Embung Tambakboyo, Sleman. Rupanya di lokasi itu Am sudah ditunggu pelaku lain dan begitu sampai langsung dimaki-maki dan dipukuli. “Kejadian saat korban dikeroyok itu juga direkam,” katanya. Setelah kasus penganiayaan itu dilaporkan pada Kamis (17/9), polisi langsung memeriksa korban dan saksi yang
dilanjutkan memanggil para pelaku. Dalam pemeriksaan diketahui kejadian itu dipicu Am yang bermasalah dengan La. Dari pengakuan La, pelaku memiliki pacar tapi direbut korban. Lalu dari persoalan itu, La memprovokasi teman-temannya yang lain. “Dalam pemeriksaan, pelaku didampingi petugas dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk korban dari pekerja sosial,” katanya. Para pelaku, Senin (7/12) siang memenuhi panggilan kepolisian. Mereka mendatangi Polres Sleman untuk apel. Di hadapan petugas, Uf yang menjemput korban di rumahnya mengaku sebenarnya dia tidak punya masalah dengan korban. Tapi karena diprovokasi bahwa korban sering menjelekjelekkan di belakangnya, Uf pun terpancing emosi. Dia mengakui yang pertama kali memukul korban. “Sebelum memukul, pada berunding siapa yang mau
menyelesaikan masalah, La bilang dia (korban) ngelek-ngelek saya,” ucap Uf. Secara terpisah, La mengakui dirinya tidak terima dengan korban karena dijelekjelekkan di media sosial.