• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KINERJA BISNIS ASPEK PEMASARAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KELUARGA DAN PERUSAHAAN NON KELUARGA DI JAWA TIMUR | Gozali | Agora 2525 4738 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISA KINERJA BISNIS ASPEK PEMASARAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KELUARGA DAN PERUSAHAAN NON KELUARGA DI JAWA TIMUR | Gozali | Agora 2525 4738 1 SM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Penelitian ini ber tujuan untuk menggambarkan kinerja bisnis pada aspek pe masar an dan as pek sumber daya manusia pada per usahaan keluarga dan perusahaan non keluarga di Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pe nelitian kuanti tatif deskriptif. Juml ah sampel yang digunakan adal ah 180 pengusaha mikro dan kecil. Teknik analisa data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Ber dasarkan hasil analisa per usahaan keluarga dan perusahaan non keluarga mengal ami pe ningkatan pada kinerjanya seperti penentuan target pasar , pr oduk yang dihasilkan, jangkauan wilayah distri busi, pe mberian upah dan lain-lain.

Kata kunci:

Ki nerja bisnis, per usahaan keluarga, per usahaan non keluarga

I. PENDAHULUAN

Bisnis keluarga bukanlah sesuatu yang asing di Indonesia. Banyak b isnis keluarga yang telah dike lola secara profesional. Di Indonesia terdapat 195.000 perusahaan dan 95% dari perusahaan tersebut adalah perusahaan keluarga ( www.tribunnews.com). Berdasarkan data BPS, perusahaan keluarga di Indonesia me rupakan perusahaan swasta yang me mpunyai kontribusi besar terhadap PDB mencapai 82,44 persen. Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis keluarga me rupakan bisnis utama di dunia ini. Di Jawa Timu r tidak terkecuali ha mpir se mua perusahaan bahkan usaha kecil dan menengah me rupakan bisnis ke luarga, karena bisnis tidak akan bisa dimula i tanpa ke luarga. Ke luarga me rupakan salah satu faktor penting dalam bisnis seperti social capital yaitu modal, dukungan dari keluarga, dan dukungan jaringan informasi. Banyak perusahaan keluarga, teruta ma perusahaan-perusahaan kecil, me mperkerjakan orang lain untuk mene mpati posisi rendahan, sementara posisi tinggi (top ma na ger) dipegang oleh orang dari dala m ke luarga pe milik perusahaan. Hal ini disebabkan karena pada umu mnya komit men kerja dari anggota keluarga lebih tinggi d ibandingkan orang lain. Beberapa penelitian tentang perusahaan keluarga telah mencatatkan peran yang sangat signifikan dari perusahaan keluarga atas pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Perusahaan keluarga te lah me mberi kontribusi yang sangat besar bagi kegiatan ekonomi. Berbeda dengan perusahaan -perusahaan bukan keluarga yang mengala mi pasang surut pertumbuhan, perusahaan keluarga justru menunjukkan kinerja yang stabil dan cenderung meningkat. Sebagai da mpak dari itu, perusahaan keluarga ma mpu me mberi su mbangan antara 45% sa mpai 70% dari Produk Do mestik Kotor (GDP) dan banyak menyerap tenaga kerja di banyak Negara (Glassop dan Waddell, 2005).

Ru musan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran kinerja b isnis aspek pemasaran dan sumber daya

manusia pada perusahaan keluarga dan perusahaan non keluarga di Jawa Timu r. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kinerja b isnis aspek pemasaran dan sumber daya manusia pada perusahaan keluarga dan perusahaan non keluarga di Jawa Timur.

II. M ETODE PENELITIAN

Dala m penelitian ini penulis mengunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Jen is penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang dimana penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang me rupakan suatu metode dalam menelit i sekelo mpok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, penelitian deskriptif in i juga bertujuan untuk me mbuat gambaran atau deskripsi mengenai fakta-fakta dan serta hubungan antar fenomena yang diselid iki.

Dala m penelit ian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data penelitian yang berbentuk angka-angka. Data ini d idapatkan dari hasil penyebaran kuesioner kepada para pelaku usaha yang dike mudian akan d ibuat skoring atas data-data kuesioner tersebut.

Sumber data pada penelitian in i adalah data prime r. Data prime r adalah data yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Pembagian kuesioner in i dila kukan untuk me mpero leh data mengenai pendapat atau tanggapan responden berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dala m kuesioner tersebut.

Dala m mengumpulkan data dala m penelitian in i digunakan teknik kuesioner. Menurut Sugiyono (2008), Kuesioner me rupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara me mbe ri seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis terhadap responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Penelitian in i menggunakan kuesioner terbuka. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang pertanyaan – pertanyaannya me mberikan pilihan respon terbuka kepada responden.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang me mpunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2004). Populasi yang digunakan pada penelitian ini ada lah Pengusaha UMK di Ja wa Timur.

Sa mpel merupakan sebuah subkelompok dari e le men populasi yang dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian (Malhotra, 2007). Sa mpel yang digunakan dalam penelitian in i adalah sebanyak 180 pengusaha UMK di Ja wa Timu r.

Analisis yang digunakan adalah metode pengolahan data statistik deskript if, dengan tujuan untuk mendeskripsikan permasalahan yang sedang diteliti. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif, yaitu hasil

ANALISA KINERJA BISNIS ASPEK PEMASARAN DAN SUMBER DAYA

MANUSIA PADA PERUSAHAAN KELUARGA DAN PERUSAHAAN NON

KELUARGA DI JAWA TIMUR

Jony Gozali dan Dhyah Harjanti

Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra

Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

(2)

survei atas penelitan yang bisa dinyatakan dalam angka (nume rik).

keluarga adalah Sebuah organisasi di mana mayoritas (51 persen) dari bisnis yang dimiliki oleh satu keluarga (atau anggota keluarga), di mana setidaknya dua anggota keluarga yang terlibat dala m manaje men sehari-hari perusahaan, dimana kontrol perusahaan dan kepemimp inan diharapkan menjadi anggota keluarga generasi berikutnya. Menurut Susanto (2007), perusahaan keluarga dic irikan teruta ma dengan kepemilikan dan keterlibatan yang signifikan dari ke luarga dala m manaje men. Dengan sendirinya anggota keluarga akan mengantisipasi bahwa kepe mimp inan (lea dership) dan pengawasan (control) dila kukan oleh ke luarga dan akan diturunkan pada generasi penerus.

Menurut Ward & Aronoff (2002) adalah apabila perusahaan tersebut terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang mengawasi keuangan perusahaan. Menurut Machfoedz (2002), perusahaan keluarga diatur berdasarkan tatanan bisnis forma l dala m nuansa kekeluargaan, meskipun kedua lembaga tersebut berbeda tujuan mencari laba berdasarkan nilai-n ila i etika bisnis, dan keluarga bertujuan mencari kesejahteraan. Dala m perusahaan keluarga tujuan nilai-nilai kedua le mbaga yang berbeda tersebut dipertemukan oleh kepentin gan mencari kesejahteraan. Apabila kesejahteraan perusahaan dapat terwujud dengan tercapainya target perusahaan, maka kesejahteraan keluarga a kan terpenuhi. Sedangkan menurut Donnelley (2002) dikatakan suatu perusahaan dinama kan perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dala m keluarga itu dan mere ka me mpengaruhi kebijakan perusahaan.

Menurut Poza (2007) perusahaan keluarga merupakan perpaduan yang unik d i antara karakte r-kara kter sebagai berikut; 1. Dua atau lebih anggota keluarga atau persekutuan dari pihak keluarga mengontrol 15% atau lebih kepe milikan dari perusahaan.

2. Pihak ke luarga berpengaruh besar terhadap strategi mana je men dari perusahaan, baik me lalu i keaktifan di dala m mana je men, men jaga budaya perusahaan, menjadi penasihat dewan, atau men jadi shareholder yang aktif.

3. Me mpe rhatikan pertalian antar keluarga

4. Imp ian untuk meneruskan perusahaan dari keturunan keketurunan.

Evaluasi kinerja merupakan suatu proses untuk menyedia kan informasi tentang sejauh mana kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana tindak lan jut dari perbedaan itu. Jadi, tampak jelas bahwa untuk mela kukan evaluasi dibutuh kan tolok ukur tertentu sebagai acuan, seperti misalnya yang terdapat dala m suatu program kerja. Progra m kerja ini pada gilirannya akan dilaksanakan dan dievaluasi (Uma r, 2005). Menurut Wibowo “kinerja berasal dari pengertian performa nce” (Taman, 2009). Adapun pengertian performa nce sebagai hasil ke rja atau prestasi kerja . Na mun, sebenarnya kinerja me mpunyai ma kna luas, tidak hanya hasil kerja, tetapi bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Adapun pendapat lain yang dike mu ka kan oleh Armstrong dan Baron (Taman, 2009), ”kinerja merupakan hasil pekerjaan yang me mpunyai hubungan dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan me mbe rikan kontribusi pada ekonomi”. Pengertian yang lain tentang kinerja dikemukakan oleh Ardiana, et.all (2010) yang mengatakan bahwa ”kinerja atau performasi adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dala m organisasi, sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawab masing-masing dala m rangka mencapai tujuan organisasi”. Apabila kinerja individu baik, maka ke mungkinan besar kinerja perusahaan atau organisasi akan baik. Dala m penelit ian ini, indikator dari kinerja bisnis terbatas pada aspek pemasaran dan aspek sumber daya manusia

- Ta rgeting : Menurut Khasali (2007) targeting adalah "Persoalan bagaimana me milih, menyeleksi dan men jangkau pasar"

- Bauran Pe masaran : menurut Fuad (2006) adalah kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling menunjang satu dengan yang lainnya. Bauran pe masaran sering disebut konsep empat P yaitu:

 Produk (product)

Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pema kaian atau konsumsi yang dapat me menuhi ke inginan atau kebutuhan.

 Price (Ha rga)

Harga adalah seju mlah ko mpensasi (uang maupun barang, kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah ko mbinasi barang atau jasa.

 Pla ce (Saluran Distribusi):

Saluran distribusi yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.

 Promotion (Pro mosi)

Pro mosi adalah kegiatan-kegiatan yang secara aktif dila kukan perusahaan untuk mendorong konsumen me mbe li produk yang ditawarkan.

Menurut Hasibuan (2005), SDM ada lah ka ryawan yang bekerja pada organisasi tertentu. SDM merupakan fa ktor penting dala m suatu proses pembangunan organisasi. Indikator yang digunakan ialah :

1. Ju mlah Karyawan Tetap

Jumlah karya wan me mpengaruhi produktivitas UKM. Menurut Hasibuan (2005), produktivitas adalah kema mpuan seseorang untuk menghasilkan barang/jasa dalam jangka waktu yang ditetapkan. Dengan demikian, ju mlah karya wan berdampak pada kinerja bisnis. Untuk ju mlah ka ryawan tetap, dapat menunjukkan kepercayaan pada keahlian yang dimiliki. Dengan demikian, UKM tidak mengingin kan karyawannya tersebut diganti, karena jika d iganti ma ka ke mungkinan a kan me le mahkan kinerja b isnis yang selama in i sudah dirasa mencapai t itik ideal.

2. Ju mlah Karyawan Tidak Tetap

Jumlah karyawan t idak tetap berdampa k pada kinerja bisnis, karena ke mungkinan manaje men belu m meyakin i akan ke ma mpuan yang dimiliki sehingga akan ada peluang untuk mengganti ka ryawan dengan karyawan yang lebih baik. Mengingat bahwa ju mlah karya wan me mpengaruhi produktivitas, sehingga berdampak pada kinerja b isnis. Dengan demikian, d iperlu kan pelatihan dan pengembangan pada karyawan t idak tetap tersebut.

3. Ja m Kerja Per Hari

(3)

4. Besaran Upah Pe r Bulan

Besaran upah per bulan disini adalah kompensasi yang diterima oleh karya wan atas hasil kerjanya sela ma satu bulan. Besarnya upah ini akan me mpengaruhi motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Menurut As’ad (2003) motivasi kerja adalah dorongan kerja. Se mentara menurut Hasibuan (2005), kepuasan kerja me rupakan sebuah sikap e mosional yang menyenangkan sehingga me mbuat orang tersebut mencintai pekerjaannya. Dengan besaran upah yang menjanjikan, maka akan ma mpu men jadi sebuah motivasi kerja dan kepuasan kerja. Hal ini akan men jadi keuntungan ganda bagi perusahaan, sehingga kinerja berikutnya ke mungkinan besar akan menjadi leb ih baik.

Penelit ian ini menggunakan kriteria usaha mikro dan usaha kecil sesuai Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008, ya itu:

Kriteria usaha mikro:

1. Me miliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tida k termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Me miliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (t iga ratus juta rupiah).

Kriteria Usaha Kec il adalah sebagai berikut:

1. Me miliki ke kayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Me miliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Definisi Operasional

Variabel yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah perusahaan keluarga dan kinerja :

Perusahaan keluarga

Mendapatkan dukungan finansial atau penyertaan modal dari anggota keluarga, orang tua, dan pasangan hidup. Kinerja

Kinerja pe masaran yaitu bagaimana perusahaan menentukan target dan rencana terhadap produk dan target pasarnya

a. Cara perusahaan menentukan target pelanggan di awa l perusahaan berdiri dan saat ini

b. Apakah produk yang di hasilkan perusahaan sudah ada di pasaran atau lebih baik dibanding yang ada di pasar pada awal berdiri dan saat ini

c. Apakah penetapan harga perusahaan berdasarkan harga produksi atau harga pasar pada awal berdiri dan saat ini d. Pe mberian d iskon dila kukan saat ada ke jadian tertentu

atau ada tujuan tertentu pada awal berd iri dan saat ini e. Bagaimana cara pro mosi dilaku kan dan apakah promosi

berubah pada awal berd iri d ibandingkan saat ini

f. Bagaimana ca ra perusahaan mela kukan distribusi produk. Kinerja Su mber daya manusia yaitu bagaimana perusahaan mengatur pekerjanya.

a.Jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan pada awal berdiri dan saat ini

b.Jumlah pekerja tetap dan tidak yang dimiliki perusahaan pada awal berdiri dan saat ini

c.Jumlah ja m kerja rata/rata per hari pegawai pada perusahaan awal berdiri dan saat ini

d.Besaran upah per bulan sesuai dengan UMK pada awal berdiri dan saat ini.

III. ANALISA DAN PEMBA HASAN Ga mbaran Umu m Responden

Sa mpel yang di a mb il oleh peneliti adalah pengusaha UMK yang berlokasi di Jawa Timur. Dala m pela ksanaanya, peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 201 le mbar pada pengusaha yang berlatar belakang bisnis keluarga, dari 201 kuesioner yang di sebarkan, terdapat 21 kuesioner yang tidak terisi dengan lengkap, sehingga tersisa 180 kueisoner yang dapat digunakan.

profil responden pada family firm lebih dominan pada laki -laki yaitu sebanyak 68 la ki--laki dan sisanya yaitu 49 perempuan, sedangkan pada non Family firm terdapat 12 la ki-laki dan 7 perempuan. Kelo mpok usia terbesar pada consumer goods family firm terdapat pada kisaran usia 25-35 tahun sebanyak 43 orang sedangkan kelompok usia terbesar pada non Family firm terdapat pada kisaran usia 36-45 tahun. Kemudian jenjang pendidikan terbesar dari Family firm dan non family firm terdapat pada tingkat pendidikan perguruan tinggi.

Statistik Deskriptif

Analisa desktiptif pada penelitian ini me mbahas mengenai deskripsi kinerja bisnis aspek pemasaran dan aspek SDM pada perusahaan keluarga dan perusahaan non keluarga.

Tabel 1. Deskripsi Penentuan Target Pelanggan

Tabel 1 mena mpilkan deskripsi kinerja fa mily firm dan non family firm. Pada fa mily firm saat awal berdiri masih banyak yang belum menentukan target pelanggan mereka, tetapi saat ini fa mily firm te lah mengala mi peningkatan kinerja yan g signifikan pada penentuan target pelanggannya yang sebelumnya hanya 48.4% sekarang telah menjadi 85.7% yang sudah menentukan target pelanggan. Hal ini me mperlihatkan tingginya peningkatan kinerja yang diala mi fa mily firm. Fa mily non firm pun juga mengala mi peningkatan yang sangat tinggi pada kinerja penentuan target pelanggannya yang sebelumnya 68.4% sekarang telah menjad i 100% da la m penentuan target pelanggannya. Dapat dilihat pada kinerja penentuan target pelanggan family firm dan non family firm mengala mi peningkatan yang signifikan.

(4)

Tabel 2 mena mpilkan deskripsi kinerja fa mily firm dan non family firm pada kinerja pe masaran produk yang dihasilkan. Pada fa mily firm saat awal berdiri masih banyak yang me mbuat produk yang sudah ada di pasaran. Hal in i terlihat bahwa masih rendahnya kinerja produk yang dihasilkan pada fa mily firm a wa l berdiri, tetapi saat ini fa mily firm te lah mengala mi peningkatan kinerjanya dilihat dari produk yang lebih ba ik dari pasaran telah men ingkat yang sebelumnya hanya 10.6% men jadi 34.2% walaupun produk baru menurun tetapi terlihat bahwa family firm me la kukan peningkatan kinerja dengan me mproduksi produk yang lebih baik dari pasaran. Sedangkan pada non family firm hanya mengalami s edikit peningkatan pada produk dihasilkan lebih baik dari yang ada di pasaran.

Tabel 3. Deskripsi Ha rga

Tabel 3 mena mpilkan deskripsi kinerja fa mily firm dan non family firm pada kinerja pe masaran harga. Pada fa mily firm dan non family firm ha mpir tidak mengala mi perubahan pada kinerja penentuan harga. Pada family firm meningkat pada penentuan harga sesuai produksi dari 40.4% menjadi 42.2% sedangkan pada non family firm meningkat pada penentuan harga sesuai pasar dari 63.2% menjadi 68.4%

Tabel 4. Deskripsi Pe mberian Diskon

Tabel 4 mena mpilkan deskripsi kinerja fa mily firm dan non family firm pada kinerja pe masaran pemberian diskon. Dilihat pada kinerja pe mberian diskon fa mily firm dan non fa mily firm mengala mi peningkatan kinerja . Pada saat berdiri fa mily firm lebih banyak tidak pernah me mberikan diskon, tetapi saat ini fa mily firm yang pernah me mbe rikan diskon lebih banyak dibandingkan tidak pernah me mbe rikan diskon. De mikian juga dengan non family firm yang awalnya lebih banyak tidak pernah me mberikan diskon, saat ini sudah lebih banyak pada pemberian diskon.

Tabel 5. Deskripsi Pro mosi

Tabel 5 mena mpilkan deskripsi kinerja fa mily firm dan non family firm pada kinerja pemasaran promosi. Cara pro mosi fa mily firm dan non fa mily firm sa ma-sa ma tetringgi pada penjualan langsung. Dapat dilihat kinerja pe masaran promosi fa mily firm mengala mi peningkatan pada publisitas yang awalnya 5.6% meningkat men jadi 9.9% sedangkan pada non fa mily firm mengala mi peningkatan pada getok tular dari 21.1% men jadi 26.3%.

Tabel 6. Deskripsi Distribusi

Tabel 6 mena mpilkan deskripsi kinerja fa mily firm dan non family firm pada kinerja pemasaran distribusi. Dari tabel di atas terlihat bahwa fa mily firm dan non family firm me la kukan distribusinya terbanyak dengan cara ecer sendiri. Fa mily firm mengala mi peningkatan pada kinerjanya terlihat pada cara family firm mela kukan distribusi men ingkat pada distribusi dengan menggunakan distributor yang awalnya 8.7% men jadi 13% sedangkan pada non family firm terdapat peningkatan kinerja dilihat dari cara non fa mily firm distribusi dengan bantuan agen dari 0% men jadi 5.3%.

Tabel 7. Deskripsi Jangkauan Wilayah Distribusi

(5)

men jadi 26.1% dan antar propinsi yang awalnya 6.2% menjad i 13.7%. sedangkan pada non family firm hanya mengala mi sedikit peningkatan pada jangkauan wilayah distribusi antar kota dan antar propinsi.

Tabel 8. Deskripsi Ju mlah Karya wan Tetap Pria

Tabel 8 mena mpilkan deskripsi antara ju mlah ka ryawan tetap pria pada family firm dan non family firm. Pada awa l berdiri fa mily firm me miliki ju mlah karyawan terbanyak ≤6 sebesar 88.8% dan karyawan 7-12 sebesar 7.5%. saat ini family firm telah mengala mi peningkatan kinerja SDM dilihat dari men ingkatnya jumlah ka ryawan 7-12 dari 7.5% men jadi 11.8% sedangkan pada non family firm terdapat sedikit peningkatan pada karyawan ≥25 dari awalnya 0% sekarang terdapat 5.3%.

Tabel 9. Deskripsi Ju mlah karya wan Tetap Wanita

Tabel 9 mena mpilkan deskripsi perbedaan antara ju mlah karyawan tetap wanita pada family firm dan non family firm. Dari tabel dapat dilihat bahwa terjad i peningkatan kinerja pada fa mily firm tetapi kena ikan signifikan terdapat pada jumlah karyawan wanita 7-12 . sedangkan pada non family firm terdapat peningkatan kinerja dilihat dari ju mlah karyawan 19-24 yang awal berdiri 0% saat ini telah menjadi 5,3%.

Tabel 10. Deskripsi Ju mlah ja m kerja

Tabel 10 mena mpilkan deskripsi antara ju mlah ja m kerja fa mily firm dan non family firm. Da ri hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa fa mily firm terdapat sedikit peningkatan pada jumlah ja m kerja >8 yang saat awal berdiri 31.7% saat ini sebesar 35.4%. sedangkan pada non family firm t idak mengala mi perubahan pada kinerjanya.

Tabel 11. Deskripsi Besaran upah

Tabel 11 mena mpilkan deskripsi besaran upah karyawan pada fa mily firm dan non family firm. Da ri hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa family firm mengala mi peningkatan kinerja pada besaran upah yang diberikan. Saat awa l pemberian upah sesuai UMK hanya 38.5% dan sekarang menjadi 55.9%, pemberian gaji diatau UMK menjadi 9.3% dari 5%. Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kinerja yang cukup besar pada pemberian upah karyawan, hal yang sama terjadi pada non fa mily firm yaitu mengala mi peningkatan kinerja besaran upah yang awalnya pemberian upah sesuai UMK sebesar 47.4% men jadi 52.6 saat ini, pe mberian upah diatas UMK dari 10.5% men jadi 15.8%.

IV. KESIMPULAN/ RINGKASAN

Kesimpul an

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dari penelitian ini, penulis menarik kesimpu lan yaitu pengusah a mikro dan kecil di Jawa Timu r leb ih banyak di dominasi oleh perusahaan keluarga. Da ri hasil analisa, fa mily firm dan non fa mily firm telah mengala mi peningkatan yang signifikan saat ini dala m beberapa indikator kinerja seperti penentuan target pelanggan, produk yang dihasilkan dan pemberian upah karyawan, tetapi terdapat juga kinerja yang tidak mengala mi peningkatan atau tidak mengala mi perubahan seperti jumlah karya wan tidak tetapnya, pemberian diskon, penentuan harga

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, R. C., and Reed, D. M. (2003). Founding - fa mily ownership and firm performance : Ev idence fro m the S&P 500. Journal of Finance, 58, 1301-1328.

Anthony, A. A., Rajiv D. B., Robert S. K., & Mark Y. (1997). Ma na gement a ccounting. (2nd ed.). Ne w Jersey: Prentice Hall, Inc

As’ad, Mohammad. 2003. Psikologi Industri: Seri Sumber Da ya Ma nusia. Yogyakarta: Libe rty.

Dyer, W. G. (2006). Exa mining the "fa mily effect" on firm performa nce. Fa mily Business Review, 19(4), 253. Retrieved April 25, 2014 fro m

http://search.proquest.com/docview/21106918 1?accountid=45762

Hasibuan, Malayu. 2005. Ma na jemen Sumber Da ya Ma nusia . Ed isi Revisi. Jaka rta: Bu mi A ksara.

Istijanto. (2005). Riset sumber da ya ma nusia . Jakarta : Gra med ia Pustaka Utama

Lee, J. (2006). Fa mily firm perfor ma nce: Further evidence. Fa mily Business Review, 19(2), 103-114. Retrieved April 25, 2014 fro m

http://search.proquest.com/docview/211112919?account id=45762

Malhotra, N., K.(2007). Ma rketing resea rch : An a pplied orientation. New Jersey: Pea rson Prentice Ha ll. Inc. Mulyadi, (2001). Ala t Ma na jema n Kontemporer untuk

Pelipa tga nda an Kinerja Keua nga n Perusaha an. Jakarta: Sa le mba Empat.

Sugiyono. (2004). Metode penelitia n bisnis. Bandung : Alfabeta. Sukandarru midi. (2006). Metode penelitian. Yogyakarta: Ga jah

Mada University Press.

Susanto, A.B., Wijanarko, H., Susanto, P., Mertosono, S. (2007). Fa mily business. Jakarta: The consulting group.

Umar, H. (2005). Eva lua si kinerja perusa ha a n: Teknik evalua si bisnis da n kinerja perusa ha a n seca ra komprehensif, kua ntitatif, da n modern. Indonesia: PT. Gra med ia Pustaka Utama .

UMKM No 20 Tahun 2008. Usaha mikro, kec il, dan menengah. Retrieved April 26, 2014, fro m

www.e konomi kera kyatan/php/UU_UMKM

Gambar

Tabel 1. Deskripsi Penentuan Target Pelanggan
Tabel 9. Deskripsi Jumlah karyawan Tetap Wanita

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan tepung tulang ikan tuna dan kacang merah tidak mempengaruhi karakteristik sensoris susu jagung, karena hasil analisis menunjukkan bahwa keempat sampel tersebut (kode

dalam kesiapan wanita untuk hamil dan dalam respon emosinya. Banyak wanita merasa kaget mendapatkan dirinya hamil. Penerimaan terhadap kondisi hamil sejalan dengan

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa pada penelitian ini daun selasih dipanen dari daerah Selarong, Yogyakarta (RT 1/RW 3 Pedukuhan Kentolan

Bapepam-LK Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency; amalgamation of former Bapepam and the Directorate

bahwa dengan telah dipenuhinya persyaratan untuk mengikuti ujian Tugas Akhir Skripsi Program Sarjana (S1) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tanah Datar, dengan ini menetapkan Pelaksana untuk Pekerjaan Belanja Modal Pengadaan

Item soalan yang dibina adalah merujuk kepada skop persoalan kajian penyelidik yang merangkumi kemahiran generik dalam latihan industri dari segi mengenalpasti

Segala Puji Syukur yang tidak ada hentinya penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, bimbingan dan penyertaanNya yang selalu baru setiap pagi, sampai pada