• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.100, 2013 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR

NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI.

Penamaan. Akronim. Singkatan. Instansi

Pemerintah. Pedoman.

PERATU RAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPU BLIK INDONESIA

NOMOR 81 TAHU N 2012 TENTANG

PEDOMAN PENAMAAN, SINGKATAN, DAN AKRONIM INSTANSI PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TU HAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa penamaan, singkatan, dan akronim instansi

pemerintah selama ini belum digunakan secara tepat, benar, dan konsisten;

b. bahwa pada saat ini diperlukan adanya pedoman tentang penamaan, singkatan, dan akronim instansi pemerintah yang baku;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu

menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang

Pedoman Penamaan, Singkatan, dan Akronim

Instansi Pemerintah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58,

(2)

2013, No.100 2

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang

Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035);

5. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi Kementerian Negara,

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46

Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATU RAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG

PEDOMAN PENAMAAN, SINGKATAN, DAN AKRONIM INSTANSI PEMERINTAH.

Pasal 1

Pedoman Penamaan, Singkatan, dan Akronim Instansi Pemerintah adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3)

2013, No.100 3

Pasal 2

Pedoman Penamaan, Singkatan, dan Akronim Instansi Pemerintah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, merupakan acuan bagi instansi pemerintah dalam membentuk penamaan, singkatan, dan akronim pada instansi masing-masing.

Pasal 3

Contoh penamaan, singkatan, dan akronim bagi kementerian/lembaga dan pemerintah daerah adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 4

Setiap instansi pemerintah wajib membentuk penamaan, singkatan, dan akronim instansinya masing-masing.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 Desember 2012

MENTERI PENDAYAGU NAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

REPUBLIK INDONESIA,

AZWAR ABUBAKAR

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 16 Januari 2013

MENTERI HU KU M DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSU DIN

Referensi

Dokumen terkait

persyaratan yang ditetapkan, yaitu personil yang ditunjuk sebagai tenaga pelaksana kurang dari 2 orang. Hasil evaluasi teknis terlampir.. Evaluasi harga dilakukan kepada

mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain (entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian; b.. mendefinisikan

[r]

[r]

Ijin Usaha : IUJK Klasifikasi Bangunan Gedung Sub Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial (BG004)/ Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya

• Mengukur pendapatan sebagai jumlah neto yang diperoleh untuk kepentingan sendiri yaitu perbedaan antara imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan dan jumlah terutang

• Pada tanggal 10 Juni 20X7, perusahaan mengumumkan bahwa pada tgl 30 Jan 20X8 akan membagikan dividen berupa 2 tanah kepada

Berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran administrasi, teknis dan harga serta evaluasi dokumen kualifikasi yang dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)