Mengapa Harus Menelit
REVITALISASI LPTK & PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI YANG BERDAYA SAING
(Intan Ahmad, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan)
Bagaimana kesiapan sistem pendidikan tnggi menghadapi tantangan globalisasi, kompleksitas
abad 21, dan daya saing bangsa?
Perlu pemahaman ekonomi berbasis ilmu pengetahuan; modal intelektual menjadi
sumberdaya strategis yang menentukan kekuatan, kemakmuran, dan kesejahteraan
Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia
Misi Kemristekdikt: Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas
• Populasi Indonesia: ~255 juta orang • Dosen: 265,520 orang (~10 % PhDs)
• Mahasiswa: ~5 juta (Vokasi/Politeknik: 240,000)
Ketmpangan mutu PT (PT: 4529, Prodi: 24.892)
• mayoritas insttusi dan prodi terakreditasi C (BAN-PT)
• sedikit prodi terakreditasi internasional (ABET, AACSB, AUN-QA,
dsb).
• World Rank (QS): hanya 3 universitas (Top 500)
• Riset (Inovasi): Universitas dan LPNK (BATAN, LIPI, LAPAN, dll).
Keaktfan Mahasiswa di Luar Perkuliahan (Ekstra dan Ko-kurikuler)
• Menghasilkan well-rounded graduates
Keterlibatan mahasiswa dan kehidupan kampus dipandang pentng karena mendukung
pengembangan:
• Kemampuan berpikir krits,
• Kemampuan menyelesaikan masalah, • Kemampuan bekerja dalam tm,
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Permenristekdikt No. 44 Tahun 2015 (Berlaku Penuh Desember 2017)
Hal utama yang direvisi
Beban Belajar pada Program Magister dan
doktor.
Lama masa studi.
Kewajiban publikasi bagi calon lulusan
program magister dan doktor.
Persyaratan pembimbing program doktor. Beban Belajar Minimum (sks)
Syarat Pembimbing Utama Doktor
• Pasal 27
(15) Dalam lima tahun terakhir menghasilkan satu karya ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi.
• Pasal 28
SYARAT PUBLIKASI
• Magister: diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di jurnal
internasional. (Hasil quick survey: 14/94 PT sudah mewajibkan)
Peningkatan Mutu Lulusan
Permasalahan Bangsa
Rendahnya Cinta Tanah Air Radikalisme,
Intolerans (pikiran sempit),
Kurang Siap Menghadapi MEA/Globalisasi, Narkoba,
Pengangguran Sarjana.
Kritk terhadap lulusan (WB2010, Dikt2012).
English proficiency Leadership
Organizaton Communicaton
General Educaton
(keterlibatan semua dosen)
1. Pengayaan Mata Kuliah
(embedded/hidden curriculum) Wawasan kebangsaan dan bela negara (kegiatan khusus), termasuk Learning to think, reading skills, writng skills, artculate
communicaton skills.
2. Kegiatan extra dan ko-kurikuler
ONMIPA, NUEDC, OSI, Kontes Robot, KKN, Sukmalindo, dsb.
MUARANYA?
“Educaton is not just about the passive
assimilaton of facts and cultural traditons, but about challenging the mind to become actve,
competent, and thoughtfully critcal in a complex world...”
Permasalahan Pendidikan Dasar
Guru yang kompeten (profesional)
Programme for Internatonal Student Assessment (PISA) Indonesia, OECD 2015: peringkat 64/70, below minimum competency in Science, Maths, & Reading (Singapura #1, Vietnam #21, Thailand #57).
• Trends in Internatonal Mathematcs and Science Study
(TIMSS) Indonesia, 2015: peringkat 44/48, masih lemah secara konten dan kognitf.
• Belum semua LPTK terstandar
• Over supply lulusan Pendidikan Akademik/Sarjana Pendidikan • Sebagian besar LPTK belum memiliki sekolah lab dan sistem
Revitalisasi LPTK
• Ultmate Goal: Peningkatan PISA Indonesia • Menghasilkan Guru-guru Profesional untuk
Menghasilkan Generasi Unggul
Educaton is the most powerful weapon which you can use to change the world
PERJANJIAN KINERJA 2017
Peningkatan Kuanttas &kualitas SDM
Indikator Kinerja Target 2017
Jumlah Dosen berjabatan
fungsional Guru Besar 62 (56)
Jumlah Dosen bersertfikat
Indikator Kinerja Target 2017
Jumlah Publikasi Internasional 4% Jumlah artkel yang tercatat dalam lembaga sitasi 100 Jumalh publikasi nasional 60% Jumalh penelitan yang dimanfaatkan untuk dunia
usaha/ masyarakat? TTG 10 judul Jumlah dosen yang melakukan PKM 60%
Jumlah buku ber ISBN yang diterbitkan 60 judul Jumlah penelitan Unggulan dan prioritas nasional 10 judul Terlaksananya kolaborasi penelitan (joint research
dengan mitra kerjasama 10 kegiatan