PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Per
Perawaawatan tan keskesehaehatan tan masmasyaryarakat akat mermerupakupakan an bidbidang ang khukhusus sus daldalam am ilmilmu u kepekeperawrawataatan, n, yanyangg merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959). merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masya
masyarakat dengan rakat dengan dukungan peran dukungan peran sertserta a masyamasyarakat (Rapat rakat (Rapat Kerja KeperawatKerja Keperawatan an KesehaKesehatantan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu : (1) Ilmu keperawatan (2) Ilmu kesehatan masyarakat dan (3) Ilmu sosial masyarakat yaitu : (1) Ilmu keperawatan (2) Ilmu kesehatan masyarakat dan (3) Ilmu sosial (peran serta masyarakat).
(peran serta masyarakat). 1.
1. IlIlmu mu KeKepeperarawawatatann
Konsep keperawatan di karakteristikkan oleh komponen konsep pokok yang menjadi Konsep keperawatan di karakteristikkan oleh komponen konsep pokok yang menjadi paradigma
paradigma dalam dalam keperawatan, keperawatan, dimana dimana menggambarkan menggambarkan hubungan hubungan teori teori – – teori teori yangyang mem
membentbentuk uk sussusunaunan n yanyang g menmengatgatur ur teoteori ri – – teoteori ri tertersebsebut ut berberhubuhubungan ngan satsatu u dengdenganan lai
lainnynnya a yaiyaitu tu : : konkonsep sep manmanusiusia, a, konskonsep ep keskesehaehatantan, , konkonsep sep masmasyaryarakaakat t dan dan konskonsepep keperawatan. (Christine Ibrahim, 1986).
keperawatan. (Christine Ibrahim, 1986). 2.
2. IlIlmu Kmu Kesesehehatatan Maan Masysyararakakatat Dal
Dalam am menmengapgapliklikasiasikan kan prapraktiktik k asuasuhan han kepkeperaerawatwatan an daldalam am komkomuniunitas tas dipdiperlerlukaukann pengetahuan
pengetahuan penunjang penunjang yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan kesehatan kesehatan masyarakat, masyarakat, dalam dalam melihatmelihat perspektif
perspektif proses proses terjadinya terjadinya masalah masalah kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat yang yang erat erat kaitannya kaitannya dengandengan ilmu epidemiologi, ilmu statistik kesehatan sehingga masalah tersebut diketahui faktor ilmu epidemiologi, ilmu statistik kesehatan sehingga masalah tersebut diketahui faktor penyebab
penyebab dan dan alternatif alternatif pemecahannya. pemecahannya. Termasuk Termasuk juga juga diperlukan diperlukan pemahaman pemahaman tentangtentang kon
konsesep p puspuskekesmsmasas, , PHPHC C atatau au poposysyanandu du dan dan untuntuk uk memerurubabah h peperirilalaku ku mamasysyararakakatat dip
diperlerlukaukan n penpengetgetahuahuan an yanyang g berberkaikaitan tan dengdengan an penpendiddidikaikan n keskesehaehatan tan masmasyaryarakaakat.t. (Soekidjo Notoadmojo, 2003).
(Soekidjo Notoadmojo, 2003). 3.
3. IIllmmu Su Soossiiaall Peng
Pengetaetahuan huan sossosial ial kemkemasyasyaraarakatkatan an penpentinting g untuntuk uk dipdipahaahami mi oleoleh h seoseoranrang g perperawaawatt kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab dia akan berhadapan dengan kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab dia akan berhadapan dengan kel
kelompompok ok – – kelkelompompok ok sossosial ial daldalam am masmasyaryarakaakat. t. PengPengetaetahuan huan sossosial ial yang yang dimdimaksaksudud adalah ilmu pengembangan dan pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan adalah ilmu pengembangan dan pengorganisasian masyarakat, pendekatan edukatif dan teori tentang pendekatan perubahan perilaku. Hal iini bisa dirasakan oleh perawat saat teori tentang pendekatan perubahan perilaku. Hal iini bisa dirasakan oleh perawat saat men
menjaljalankaankan n tugtugas, as, perperan an dan dan funfungsigsinya nya daldalam am kelkeluaruarga, ga, kelkelompompok ok ataatau u masmasyaryarakatakat deng
dengan an berberbagbagai ai latlatar ar belbelakaakang ng agaagama, ma, budabudaya, ya, pendpendidiidikankan, , ekonekonomiomi, , nornorma, ma, adatadat istiadat dan aturan – aturan yang berlaku dalam masyarakat. (Nasrul Effendi, 1999). istiadat dan aturan – aturan yang berlaku dalam masyarakat. (Nasrul Effendi, 1999). Den
Dengan gan memmemahamahami i pengpengetaetahuahuan n ililmu mu sossosial ial perperawaawat t keskesehaehatan tan masmasyaryarakaakat t dapdapatat melakukan pendekatan untuk merubah perilaku masyarakat kea rah yang positif dalam melakukan pendekatan untuk merubah perilaku masyarakat kea rah yang positif dalam
memelihara kesehatan keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga menuju kemandirian (self care), dimana mereka diharapkan dapat mengenal dan merumuskan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi, memprioritaskan dan mencari alternatif pemecahan masalah melalui perencanaan bersama, kemudian melaksanakan kegiatan bersama berdasarkan perencanaan yang mereka buat serta menilai hasil yang telah
dicapai.
Pengertian Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan. (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979). Jadi proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Dalam perawatan kesehatan komunitas keterlibatan kader
kesehatan, tokoh – tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh sehingga masyarakat benar – benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan
yang diberikan.
Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan 1. Tujuan
Tujuan melakukan proses keperawatan dalam komunitas adalah :
Agar diperoleh hasil asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi, penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.
2. Fungsi
Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.
Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahabn masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahannya atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhannya.
Langkah – langkah Proses Keperawatan
Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah – langkah proses keperawatan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Subdit perawatan kesehatan masyarakat Depkes RI
Membagi dalam empat tahap yaitu : (1) Identifikasi, (2) Pengumpulan data (3) Rencana dan kegiatan (4) serta Penilaian.
2. Freeman
Sedangkan Freeman membagi dalam enam tahap yaitu : (!) Membina hubungan saling percaya dengan klien, (2) Pengkajian, (3) Penentuan tujuan bersama keluarga dan orang terdekat klien, (4) Merencanakan tindakan bersama klien, (5) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, dan (6) Hasil evaluasi.
3. S.G Bailon
Membagi menjadi empat tahap yaitu : (1) Pengkajian, (2) Perencanaan, (3) Implementasi, dan (4) Evaluasi.
Dari pendapat – pendapat dari para ahli tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah – langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah :
(1) Pengkajian
(2) Diagnosis Keperawatan (3) Perencanaan
(4) Pelaksanaan
(5) Evaluasi atau penilaian Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.
Pengumpulan data Tujuan
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
(1) Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, tipe komunitas (masyarakat rural atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan ko munitas.
b. Data Demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama dan komposisi keluarga.
c. Vital Statistik
Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
d. Status Kesehatan Komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik antara lain: dari angka mortalitas, morbiditas, IMR, MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat: ibu hamil, pekerja industry, kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapaun pengkajian
selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini : 1. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
2. Tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi rate, suhu tubuh. 3. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) :
a. ISPA b. Penyakit asma c. TBC paru d. Penyakit kulit e. Penyakit mata f. Penyakit rheumatik g. Penyakit jantung
h. Penyakit gangguan jiwa i. Kelumpuhan
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari : a. Pola pemenuhan nutrisi
b. Pola pemenuhan cairan elektrolit c. Pola istirahat tidur
d. Pola eliminasi
e. Pola aktivitas gerak
f. Pola pemenuhan kebersihan diri 6. Status psikososial
7. Status pertumbuhan dan perkembangan 8. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
9. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
10. Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan, mengkonsumsi alkohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.
(2) Data lingkungan fisik a. Pemukiman
1. Luas bangunan
2. Bentuk bangunan : rumah, petak, asrama, pavilion
3. Jenis bangunan : permanen, semi permanen, non permanen 4. Atap rumah : genteng, seng, kayu, asbes
5. Dinding : tembok, kayu, bambu 6. Lantai : semen, keramik, tanah
7. Ventilasi : kurang atau lebih dari 15 – 20% dari luas lantai 8. Pencahayaan : kurang, baik
9. Penerangan : kurang, baik 10. Kebersihan : kurang, baik
11. Pengaturan ruangan dan perabot : kurang, baik 12. Kelengkapan alat rumah tangga : kurang, baik b. Sanitasi
1. Penyediaan air bersih (MCK) 2. Penyediaan air minum
3. Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber air
4. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
5. Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya 6. Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan
7. Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri c. Fasilitas
1. Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain 2. Pekarangan
3. Sarana olahraga 4. Taman, lapangan 5. Ruang pertemuan 6. Sarana hiburan
7. Sarana ibadah d. Batas – batas wilayah
Sebelah utara, barat, timur dan selatan e. Kondisi geografis
(3) Pelayanan kesehatan dan sosial a. Pelayanan kesehatan
(1) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader) (2) Jumlah kunjungan
(3) Sistem rujukan
b. Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan) (1) Lokasi
(2) Kepemilikan (3) Kecukupan
(4) Ekonomi
a. Jenis pekerjaan
b. Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan c. Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan
d. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia
a. Keamanan
1. System keamanan lingkungan 2. Penanggulangan kebakaran 3. Penanggulangan bencana
4. Penanggulangan polusi, udara dan air tanah
b. Transportasi 1. Kondisi jalan
2. Jenis transportasi yang dimiliki 3. Sarana transportasi yang ada (6) Politik dan pemerintahan
a. Sistem pengorganisasian b. Struktur organisasi
c. Kelompok organisasi dalam komunitas
d. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
(7) Sistem komunikasi
a. Sarana umum komunikasi
b. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas c. Cara penyebaran informasi
(8) Pendidikan
b. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
• Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas • Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
c. Jenis bahasa yang digunakan
(9) Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi b. Fasilitas tempat rekreasi
Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif. 1. Data subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung melalui lisan. 2. Data obyektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Sumber Data
1. Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005).
Cara Pengumpulan Data
1. Wawancara atau anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya hasil wawancara atau anamnesa dicatat
dalam format proses keperawatan. 2. Pengamatan
Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik, psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosis keperawatan. Pengamatan
dilakukan dengan menggunakan panca indera dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan.
3. Pemeriksaan fisik
Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatan yang diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnosis keperawatan dengan cara IPAP :
I = yaitu melakukan pengamatan pada bagian tubuh pasien atau keluarga yang sakit P = yaitu pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara meraba pada bagian tubuh
yang mengalami gangguan
A = yaitu peemriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan bunyi
tubuh tertentu dan biasanya perawat komunitas menggunakan stetoskop sebagai alat bantu untuk mendengarkan denyut jantung, bising usus, suara paru
P = yaitu cara pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mengetukkan jari telunjuk atau alat hammer pada bagian tubuh yang diperiksa
Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut: 1. Klasifikasi data atau kategorisasi data
Cara mengkategorikan data : a. Karakteristik demografi b. Karakteristik geografi
c. Karakteristik sosial ekonomi
d. Sumber dan pelayanan kesehatan (Anderson & Mc Farlene 1988. Community as a Client)
2. Perhitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly 3. Tabulasi data
4. Interpretasi data
Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan analisis data :
1. Menetapkan kebutuhan community 2. Menetapkan kekuatan
3. Mengidentifikasi pola respon community
4. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah.
Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :
1. Perhatian masyarakat 2. Prevalensi kejadian 3. Berat ringannya masalah
4. Kemungkinan masalah untuk diatasi 5. Tersedianya sumber daya masyarakat 6. Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu :
1. Keadaan yang mengancam kehidupan 2. Keadaan yang mengancam kesehatan
3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
Dalam menyusun atau mengurut masalah atau diagnosis komunitas sesuai dengan prioritas (penapisan) yang digunakan dalam keperawatan komunitas adalah format penapisan menurut Meuke dan Stanhope, Lancaster 1988 :
2. Format B (Stanhope dan Lancaster 1988)