• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nahwu Praktis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nahwu Praktis"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

B A B 1

K A T A

Kata dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : isim, fi'il dan huruf. Untuk membedakan ketiga bagian tersebut

dapat dilihat dari cakupannya jika dipadankan dengan bahasa Indo-nesia dan dengan melihat ciri-ciri khasnya.

A. Isim

Cakupannya jika dipadankan dengan bahasa Indonesia meliputi: 1. Kata benda 2. Kata sifat 3. Kata keterangan 4. Kata bilangan 5. Kata ganti 6. Kata tunjuk 7. Kata benda abstrak

Adapun ciri-ciri khas isim adalah :

· Diawali dengan Al (

ﻝﺍ

). Contoh :

ﺏﺎﺘِﻜْﹾﻟﹶﺍ ،ﻯﺪﻬﹾﻟﹶﺍ

· Diakhiri dengan tanwin. Contoh : ﻯﺪﻫ ، ﺏﺎﺘِﻛ · Diawali salah huruf jar.

Huruf jar tersebut adalah :

ﻦِﻣ ،ﻦﻋ ، ﺏﺭ ،ﻰِﻓ ،ِﺏ ،ِﻝ ،ﻙ ،ﻰﹶﻟِﺇ ،ﻰﹶﻠﻋ

Contoh :

ِﻢﺴِﺑ

=

ِﻢﺳِﺍ

+

ِﺏ

· Diawali diawali oleh huruf nida. Contoh :

ﻡﺩﹶﺍ ﺎﻳ

=

ﻡﺩﹶﺍ

+

ﺎﻳ

· Disandarkan (diidlofatkan) kepada kata benda lainnya,

keban-yakan untuk menunjukkan pemilikan. Contoh :

ﹸﻝﻮﺳﺭ ِﷲﺍ

=

ِ ﷲﺍ

+

ﹲﻝﻮﺳﺭ

B. Fi'il

Fi'il identik dengan kata kerja dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi fi'il ini sangat tergantung kepada waktu pelaksanaannya seperti kata kerja dalam bahasa Inggris.

(3)

Ciri khas dari fi'il adalah : · Diawali

ﺪﹶﻗ

. Contoh :

ﺢﹶﻠﹾﻓﹶﺃ ﺪﹶﻗ

· Diawali salah satu huruf mudlori' (

ﻱ ،ﺕ ،ﺃ ،ﻥ

). Contoh :

ﺪﺒﻌﻧ

· Diawali atau ﻑﻮﺳ

ﺱ

. Contoh :

ﹶﻥﻮﻤﹶﻠﻌﺗ ﻑﻮﺳ ،ﹸﻝﻮﹸﻘﻴﺳ

· Diakhiri dengan Ta' taknis

(

ﺕ

)

. Contoh :

ﺖﺤِﺑﺭ

· Diakhiri dengan Ta' fa'il

(

ﻦﺗ ،ﺎﻤﺗ ،ﺕ ،ﻢﺗ ،ِﺕ ،ﺕ

)

. Contoh :

ﺖﻤﻌﻧﹶﺃ

· Diakhiri dengan Naa fa'il (

ﺎﻧ

). Contoh :

ﺎﻨﹾﻟﺰﻧﹶﺍ

C. Huruf

Huruf sama dengan kata tugas atau kata bantu dalam bahasa Indonesia, karena mempunyai tugas menyempurnakan arti dari kalimat. Huruf tidak mempunyai ciri khusus dan harus dihafal.

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

=

،ﹶﻝ ،ِﺏ ،ﻲِﻓ ،ﻦﻋ ،ﻦِﻣ

،ﻙ ،ِﻝ

ﺏﺭ ،ﻰﹶﻠﻋ ،ﻰﹶﻟِﺇ

ٍﻒﹾﻄﻋ ﻑﺮﺣ

=

،ﹾﻞﺑ ،ﻡﹶﺃ ،ﻭﹶﺃ ،ﻢﹸﺛ ،ﻑ ،ﻭ

ﹶﻻ ،ﻦِﻜﹶﻟ

ٍﺪﻴِﻛﻮﺗ ﻑﺮﺣ

=

ﱠﻥِﺇ ،ﱠﻥﹶﺃ ،ﹶﻝ ،ﺪﹶﻗ

ٍﻡﺎﻬﹾﻔِﺘﺳِﺇ ﻑﺮﺣ

=

ﹾﻞﻫ ،ﹶﺃ

ٍﻁﺮﺷ ﻑﺮﺣ

=

ﻮﹶﻟ ،ﺍﹶﺫﺇ ،ﹾﻥِﺇ

ٍﻪﻴِﺒﻨﺗ ﻑﺮﺣ

=

ﹶﻻﹶﺃ ،ﹾﺫﺇ

ﻲﺟﺮﺗ ﻑﺮﺣ

=

ﱠﻞﻌﹶﻟ

ﲎﲤ ﻑﺮﺣ

=

ﺖﻴﹶﻟ

ٍﻙﺍﺭﺪِﺘﺳِﺇ ﻑﺮﺣ

=

ﻦِﻜﹶﻟ ،ﺎﻣﹶﺃ ،ﻰﺘﺣ

ﻰﻨﹾﺜِﺘﺷِﺇ ﻑﺮﺣ

=

ﱠﻻِﺇ

ٍﻲﹾﻔﻧ ﻑﺮﺣ

=

ﹶﻻ ،ﺎﻣ

ٍﺐﺼﻧ ﻑﺮﺣ

=

ﻲﹶﻛ ،ﹾﻥﹶﺫﺇ ،ﻦﹶﻟ ،ﹾﻥﹶﺃ

ٍﻡﺰﺟ ﻑﺮﺣ

=

ﹶﻻ ،ﺎﻤﹶﻟ ،ﻢﹶﻟ

)

ِﻲﻬﻧ

(

ِﻝ ،

)

ِﺮﻣﹶﺄﹾﻟﺍ ﻡﹶﻻ

(

(4)

Latihan 1

Kita menggunakan Al-Qur'an sebagai media latihan. Caranya, buka Al-Qur'an dimulai dari surat Al-Fatihah, kemudian dibaca per ayat, setelah itu dipisahkan setiap kata yang ada di dalamnya sam-bil disebutkan sebagai 'apa' (isim, fi'il atau huruf yang disesuai-kan dengan ciri-cirinya). Terakhir diterjemahdisesuai-kan setiap kata terse-but. Setiap latihan minimal dilakukan tiga hari berturut-turut, setiap hari minimal 4 ayat dan tidak boleh melanjutkan ke bab berikutnya sebelum hafal betul bab sebelumnya.

"SELAMAT BELAJAR & KEEP ISTIQOMAH"

Contoh :

ِﻢﻴِﺟﺮﻟﺍ ِﻥﺎﹶﻄﻴﺸﻟﺍ ﻦِﻣ ِﷲﺎِﺑ ﹸﺫﻮﻋﹶﺃ

ﹸﺫﻮﻋﹶﺃ

=

ﹲﻞﻌِﻓ

= Aku berlindung

ِﺏ

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

= Dengan

ِﷲﺍ

=

ﻢﺳِﺇ

= Allah

ﻦِﻣ

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

= Dari

ِﻥﺎﹶﻄﻴﺸﻟﺍ

=

ﻢﺳِﺇ

= Syaithan

ِﻢﻴِﺟﺮﻟﺍ

=

ﻢﺳِﺇ

= Yang terkutuk

(5)

B A B 2

PEMBAGIAN ISIM

A. Berdasarkan Jenisnya

ﻢﺳِﻹﺍ

ﹲﺚﻧﺆﻣ

ﺮﱠﻛﹶﺬﻣ

ﻲِﻈﹾﻔﹶﻟ

ﻰِﻘﻴِﻘﺣ

ﻲِﻈﹾﻔﹶﻟ

ﻰِﻘﻴِﻘﺣ

Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim mudzakkar (laki-laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing bagian tersebut ada yang faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan perempuan (hakiki) dan ada yang hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya sama sekali tidak diketahui jenis kelamin-nya (benda). Mudzakkar hakiki dan muannats hakiki sangat mudah dibedakan dan tidak memerlukan ciri-ciri khusus, sedangkan yang lafdzi untuk membedakannya diperlukan ciri-ciri serta cakupannya. Ciri muannats lafdzi:

· Diakhiri dengan ta' marbuthoh

.

Contoh:

ﹸﺔﺳﺭﺪﹶﳌﺍ ، ﹸﺓﹶﺬِﻓﺎﻨﻟﺍ

Cakupan muannats lafdzi meliputi :

· Alat tubuh yang berpasangan Contoh:

ﹲﻞﺟِﺭ ، ﹲﻥﹸﺫﹸﺃ ، ﺪﻳ ، ﻦﻴﻋ

· Benda yang tidak dapat dihitung

Contoh:

ﺭﺎﻨﻟﺍ ، ﺢﻳِﺭ ، ﺏﺎﺤﺳ

· Oleh orang Arab digolongkan muannats (sima'i) Contoh:

ﺽﺭﹶﺍ ، ﺶﻤﺳ ، ﺮﻤﹶﻗ ، ﺭﺍﺩ ، ﻖﻳِﺮﹶﻃ ، ﻕﻮﺳ ، ُﺀﺎﻤﺴﻟﺍ ، ﺲﹾﻔﻨﻟﺍ

· Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).

Kaidahnya :

ﹲﺚﻧﺆﻣ ٍﻊﻤﺟ ﱡﻞﹸﻛ

(setiap jamak adalah muannats) Contoh :

ﺏﺍﻮﺑﹶﺍ

=

pintu-pintu

ﹸﺬِﻓﺍﻮﻧ

= jendela-jendela

Bila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup dalam isim muannats seperti di atas, maka isim tersebut adalah mudzakkar.

(6)

B. Berdasarkan Jumlah Bendanya

ﻢﺳﻹﺍ

ﹲﺚﻧﺆﻣ

ﺮﱠﻛﹶﺬﻣ

ِﻢِﻠﺴﻟﺍ ِﺚﻧﺆﻤﹾﻟﺍ ﻊﻤﺟ ﻰﻨﹶﺜﻣ ﺩﺮﹾﻔﻣ ِﺮﻴِﺴﹾﻜﺘﻟﺍ ﻊﻤﺟ ِﻢِﻠﺴﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ﻊﻤﺟ ﻰﻨﹶﺜﻣ ﺩﺮﹾﻔﻣ

Berdasarkan jumlah bendanya isim dibagi menjadi tiga, yaitu isim mufrod, isim mutsanna dan isim jamak. Isim mufrod adalah isim yang jumlah bendanya satu satuan (satu biji, satu helai, satu pohon dan sebagainya), biasanya ditandai dengan dhommah, fathah, kasroh. Isim mutsanna adalah isim yang jumlah bendanya dua satuan. Tanda khas yang mudah diketahui dari isim ini adalah akhirannya

ِﻥﺎَـ

atau

ِﻦﻴَـ

untuk mudzakkar dan

atau

ِﻥﺎﺗ

untuk

ِﻦﻴﺗ

muannats. Isim jamak adalah isim yang jumlah bendanya lebih dari dua satuan. Isim jamak ini dibagi 3, yaitu jamak mudzakkar salim (

ِﻢِﻠﺴﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ﻊﻤﺟ

), jamak muannats salim (

ِﻢِﻠﺴﻟﺍ ِﺚﻧﺆﻤﹾﻟﺍ ﻊﻤﺟ

) dan jamak taksir (

ِﺮﻴِﺴﹾﻜﺘﻟﺍ ﻊﻤﺟ

).

Isim jamak mudzakkar salim berasal dari isim mudzakkar mufrod dan rangkaian hurufnya tidak ada yang diubah hanya ditambah (

ﹶﻥﻮُـ

) atau (

ﻦﻴِـ

) di akhirnya.

Contoh :

ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻣ

atau

ﻦﻴِﻤِﻠﺴﻣ

berasal dari

ﻢِﻠﺴﻣ

Isim jamak muannats salim berasal dari isim muannats mufrod dan rangkaian hurufnya tidak ada yang dirubah hanya ta' mar-buthoh di akhir kata yang menjadi ciri isim muannats dipisahkan dulu dengan menambah alif mati menjadi

ﺕﺎَـ

atau

ٍﺕﺎَـ

.

Contoh :

ﺕﺎﻤِﻠﺴﻣ

atau

ٍﺕﺎﻤِﻠﺴﻣ

berasal dari

ﹲﺔﻤِﻠﺴﻣ

Isim jamak taksir dapat berasal dari isim mudzakkar mufrod atau isim muannats mufrodah, akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi pemecahan baik ditambah atau dikurangi. Isim ini tidak

(7)

memiliki aturan dan tanda khas, sehingga harus dihafal. Contoh :

ﺏﺍﻮﺑَ

berasal dari

ﺏﺎﺑ

؛

ﹸﺬِﻓﺍﻮﻧ

berasal dari

ﹲﺓﹶﺬِﻓﺎﻧ

Latihan 2

Lanjutkan latihan dari Bab 1, yaitu bedakan isim, fi'il dan huruf, apabila yang ditemukan isim, tentukan isim apa!

Contoh :

(

٧

:

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ

) ...

ﻢِﻬِﺑﻮﹸﻠﹸﻗ ﻰﹶﻠﻋ ُﷲﺍ ﻢﺘﺧ

ﻢﺘﺧ

=

ﻞﻌﻓ

= Menutup

ُﷲﺍ

=

ﺩﺮﻔﳌﺍ ﺮﻛﺬﳌﺍ ﻢﺳﺍ

= Allah

ﻰﹶﻠﻋ

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

= Atas

ِﺏﻮﹸﻠﹸﻗ

=

ﲑﺴﻜﺘﻟﺍ ﻊﲨ ﺚﻧﺆﻣ ﻢﺳﺍ

= Hati-hati

ﻢِﻫ

=

ﲑﻤﺿ ﻢﺳﺍ

= Mereka

C. Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau Tidak Terdefinisi (Umum)

ﹸﺓﺮِﻜﻨﻟﺍ

ﻢﺳﻹﺍ

ﻪﻟﻭﺍ

ﻝﺍ

ﹸﺔﹶﻓِﺮﻌﹶﳌﺍ

ٍﺮﻴِﻤﺿ ﻢﺳِﺍ

ِﺓﺭﺎﺷِﻹﺍ ﻢﺳِﺍ

ِﻝﻮﺻﻮﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

ِﻢﹶﻠﻌﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

ﻯﺩﺎﻨﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

ِﺔﹶﻓﺎﺿِﻹﺍ ﻢﺳِﺍ

Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim nakiroh (umum) dan isim ma'rifat (khusus).

Isim nakiroh ditandai adanya tanwin (

ٌــ ، ٍــ ، ـًـ

). Contoh :

ﺏﺎﺘِﻛ ، ﻯﺪﻫ

(8)

Isim ma'rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :

1. Isim yang diawali dengan Al (ﻝﺍ) Contoh : ﺏﺎﺘِﻜﻟﺍ ، ﻯﺪﹸﳍﺍ 2. Isim dhomir (kata ganti)

3. Isim isyaroh (kata tunjuk) 4. Isim maushul (kata sambung) 5. Isim alam (nama)

6. Isim munada (yang dipanggil) 7. Isim idhofat (yang disandarkan)

Masing-masing jenis isim tersebut, akan dibahas berikut ini.

a. Isim Dhomir (

ﲑﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳﺍ

)

Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma'rifat karena fungsinya untuk menggantikan isim tertentu.

Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir di-bagi dua, yaitu isim dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak dalam tulisan). Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim dhomir mustatir dibahas setelah membahas kalimat sempurna.

Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi 2 yaitu isim dhomir bariz muttashil (tersambung dengan kata lain), seperti :

ﻢﹸﻜﹶﻟ

=

ﻢﹸﻛ

+

ﹶﻝ

dan

ﻢﻬﺑﺭ

=

ﻢﻫ

+

ﺏﺭ

dan isim dhomir bariz munfashil (berdiri sendiri) seperti :

ﻮﻫ ، ﺖﻧﹶﺍ

1. Isim dhomir bariz muttashil

Jumlahnya ada 14 sesuai dengan pronomia personalia yaitu : a. Untuk orang ke-III

- Tunggal laki-Iaki (ghoib)

atau

ﻪـ

ِﻪـ

- Tunggal perempuan (ghoibah) :

ﺎﻬـ

- Dua orang laki-laki/perempuan (ghoibaini/ghoibataini) :

ﺎﻤﻬـ

atau

ﺎﻤِﻬـ

- Jamak laki-Iaki (ghoibiina) :

atau

ﻢﻫ

ﻢِﻫ

- Jamak perempuan (ghoibaati) : atau

ﻦﻫ

ﻦِﻫ

(9)

depannya dhomah atau fathah, contoh :

ﻪﹸﻟﻮﺳﺭ ،ﻢﻬﺑﺭ

dan sebagainya. Dan dibaca kasroh (

ِﻪـ ، ﺎﻤِﻫ ، ﻢِﻫ ، ﻦِﻫ

) jika di depannya kasroh atau aiy (

ﻲـَـ

), contoh :

ِﻪِﻟﻮﺳﺭ ، ﻢِﻬﻴﹶﻠﻋ

, kecuali jika bersambung dengan menjadi

ﻦِﻣ

ﻪﻨِﻣ

b. Untuk orang ke-II

- Tunggal laki-Iaki (mukhothob) :

ﻙ

- Tunggal perempuan (mukhothobah) :

ِﻙ

- Dua orang laki-Iaki (mukhothobaini) dan perempuan (mukhothobataini) :

ﺎﻤﹸﻛ

- Jamak laki-Iaki (mukhothobiina) :

ﻢﹸﻛ

- Jamak perempuan (mukhothobaati) :

ﻦﹸﻛ

c. Untuk orang ke-I

- Tunggal (mutakallim) :

- Jamak (mutakallimina) :

ﺎﻧ

2. Isim dhomir bariz munfashil.

Isim dhomir ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pada tempat rofa' dan pada tempat nashob.

Kata ganti tertulis yang berdiri sendiri pada tempat rofa' (

ٍﻊﹾﻓﺭ ﱢﻞﺤﻣ ﻲِﻓ ِﻞِﺼﹶﻔﻨﻤﹾﻟﺍ ِﺯِﺭﺎﺒﹾﻟﺍ ِﺮﻴِﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

) :

a. Untuk orang ke-III

- Tunggal laki-laki (ghoib) :

ﻮﻫ

- Tunggal perempuan (ghoibah) :

ﻲِﻫ

- Dua laki-laki (ghoibaini) & perempuan (ghoibataini) :

ﺎﻤﻫ

- Jamak laki-laki (ghoibiina) :

ﻢﻫ

- Jamak perempuan (ghoibaati) :

ﻦﻫ

b. Untuk orang ke-II

(10)

- Tunggal perempuan (mukhotobah) :

ِﺖﻧﹶﺍ

- Dua laki-laki-laki (mukhotobaini) & perempuan (mukhotobataini) :

ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

- Jamak laki-laki (ghoibina) :

ﻢﺘﻧﹶﺍ

- Jamak perempuan (mukhotobaati) :

ﻦﺘﻧﹶﺍ

c. Untuk orang ke-I

- Tunggal (mutakallim) :

ﺎﻧﹶﺍ

- Jamak (mutakallimiina) :

ﻦﺤﻧ

Kata ganti tertulis yang berdiri sendiri pada tempat nashob (

ٍﺐﺼﻧ ﱢﻞﺤﻣ ﻲِﻓ ِﻞِﺼﹶﻔﻨﻤﹾﻟﺍ ِﺯِﺭﺎﺒﹾﻟﺍ ِﺮﻴِﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

) :

a. Untuk orang ke-III - Tunggal laki-laki :

ﻩﺎﻳِﺍ

- Tunggal perempuan :

ﺎﻫﺎﻳِﺍ

- Dua orang laki-laki dan perempuan :

ﺎﻤﻫﺎﻳِﺍ

- Jamak laki-laki :

ﻢﻫﺎﻳِﺍ

- Jamak perempuan :

ﻦﻫﺎﻳِﺍ

b. Untuk orang ke-II

- Tunggal laki-laki :

ﻙﺎﻳِﺍ

- Tunggal perempuan :

ِﻙﺎﻳِﺍ

- Dua orang laki-laki dan perempuan :

ﺎﻤﹸﻛﺎﻳِﺍ

- Jamak laki-laki :

ﻢﹸﻛﺎﻳِﺍ

- Jamak perempuan :

ﻦﹸﻛﺎﻳِﺍ

c. Untuk orang ke-I

- Tunggal :

ﻱﺎﻳِﺍ

- Jamak :

ﺎﻧﺎﻳِﺍ

(11)

Latihan 3

Lanjutkan latihan ke-2, dengan menambah kata ma'rifat atau nakiroh pada isim yang ditemui serta menyebut secara lengkap nama isim dhomir.

Contoh :

(

۱۳

:

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ

)....

ُﺀﺎﻬﹶﻔﺴﻟﺍ ﻢﻫ ﻢﻬﻧِﺇ ﹶﻻﹶﺍ

ﹶﻻﹶﺍ

=

ٍﻪﻴِﺒﻨﺗ ﻑﺮﺣ

=

Ketahuilah

ﱠﻥِﺇ

=

ٍﺪﻴِﻛﻮﺗ ﻑﺮﺣ

=

Sesungguhnya

ﻢﻫ

=

ﻦﻴِﺒِﺋﺎﻐﹾﻠِﻟ ِﻞِﺼﺘﻤﹾﻟﺍ ِﺯِﺭﺎﺒﹾﻟﺍ ِﺮﻴِﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Mereka

ﻢﻫ

=

ٍﻊﹾﻓﺭ ﱢﻞﺤﻣ ﻲِﻓ ِﻞِﺼﹶﻔﻨﻤﹾﻟﺍ ِﺯِﺭﺎﺒﹾﻟﺍ ِﺮﻴِﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Mereka

ُﺀﺎﻬﹶﻔﺴﻟﺍ

=

ِﺔﹶﻓِﺮﻌﻤﹾﻟﺍ ِﺮﻴِﺴﹾﻜﺘﻟﺍ ﻊﻤﺟ ِﺚﻧﺆﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Orang-orang bodoh b. Isim isyaroh (

ِﺓﺭﺎﺷِﻻﺍ ﻢﺳِﺍ

)

ﺩﺮﹾﻔﹸﳌﺍ

=

ﺍﹶﺬﻫ

ﺮﱠﻛﹶﺬﳌﺍ

ﻰﻨﹶﺜﹸﳌﺍ

=

ِﻥﺍﹶﺬﻫ

ﻊﻤﹶﳉﺍ

=

ُﺀﹶﻻﺆﻫ

ﺐﻳِﺮﹶﻘﻟﺍ

ﹸﺓﺩﺮﹾﻔﹸﳌﺍ

=

ِﻩِﺬﻫ

ﹸﺚﻧﺆﹸﳌﺍ

ﻰﻨﹶﺜﹸﳌﺍ

=

ِﻥﺎﺘﻫ

/

ِﻦﻴﺘﻫ

ﻊﻤﹶﳉﺍ

=

ُﺀﹶﻻﺆﻫ

ِﻢﺳِﻺِﻟ ِﺓﺭﺎﺷِﻹﺍ ﻢﺳِﺍ

ﺩﺮﹾﻔﹸﳌﺍ

=

ﻚِﻟﹶﺫ

ﺮﱠﻛﹶﺬﹸﳌﺍ

ﻰﻨﹶﺜﹸﳌﺍ

=

ﻚِﻧﺍﹶﺫ

/

ﺎﻤﹸﻜِﻟﹶﺫ

ﻊﻤﹶﳉﺍ

=

ﻚِﺌﻟﻭﹸﺍ

/

ﻢﹸﻜِﻟﹶﺫ

ﺪﻴِﻌﺒﻟﺍ

ﹸﺓﺩﺮﹾﻔﹸﳌﺍ

=

ﻚﹾﻠِﺗ

ﹸﺚﻧﺆﹸﳌﺍ

ﻰﻨﹶﺜﹸﳌﺍ

=

ﻚِﻧﺎﺗ

/

ﺎﻤﹸﻜﹾﻠِﺗ

ﻊﻤﹶﳉﺍ

=

ﻚِﺌﻟﻭﹸﺍ

/

ﻢﹸﻜﹾﻠِﺗ

Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma'rifat karena fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu.

(12)

serta jenis dan jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh (ba'id) yaitu ha tanbih (

ـﻫ

) di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di akhir untuk ba'id (

ﻙ ،ﺎﻤﹸﻛ

atau

ﻢﹸﻛ

). Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan le-taknya saja. Seperti :

ﻚِﻟﺎﻨﻫ ، ﻙﺎﻨﻫ ، ﺎﻨﻫ

c. Isim Maushul (

ِﻝﻮﺻﻮﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

)

ﺩﺮﹾﻔﹸﳌﺍ

=

ﻱِﺬﱠﻟﺍ

ﺮﱠﻛﹶﺬﹸﳌﺍ

ﻰﻨﹶﺜﹸﳌﺍ

=

ِﻥﺍﹶﺬﱠﻠﻟﺍ

/

ِﻦﻳﹶﺬﱠﻠﻟﺍ

ﻊﻤﹶﳉﺍ

=

ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ

/

ﱃﻭﻻﺍ

ﻢﺳﻺﻟ ﻝﻮﺻﻮﳌﺍ ﻢﺳﺍ

ﹸﺓﺩﺮﹾﻔﹸﳌﺍ

=

ﻲِﺘﱠﻟﺍ

ﹸﺚﻧﺆﹸﳌﺍ

ﻰﻨﹶﺜﹸﳌﺍ

=

ِﻥﺎﺘﱠﻠﻟﺍ

/

ﻦﻴِﺘﱠﻠﻟﺍ

ﻊﻤﹶﳉﺍ

=

ﻰِﺗﺎﱠﻠﻟﺍ

/

ﻰِﺋﺎﱠﻠﻟﺍ

Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim ma'rifat karena fungsinya untuk mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kali-mat yang ada sesudahnya.

Selain isim maushul yang digunakan untuk menghubungkan isim berdasarkan jenis dan jumlahnya, ada pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat mudzakkar atau muannats-nya) yang digunakan untuk yang berakal atau tidak. Yaitu (apa-apa, apa

ﺎﻣ

saja) digunakan untuk isim yang tidak berakal (

ِﻞِﻗﺎﻌﹾﻟِﺍ ِﺮﻴﻐِﻟ ِﻝﻮﺻﻮﹶﳌﺍ ﻢﺳِﺍ

) dan (siapa saja/barang siapa) digunakan untuk isim yang berakal

ﻦﻣ

(

ِﻞِﻗﺎﻌﹾﻠِِﻟ ِﻝﻮﺻﻮﹶﳌﺍ ﻢﺳِﺍ

).

d. Isim Alam (

ِﻢﹶﻠﻌﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

)

Isim alam adalah isim yang digunakan untuk nama tertentu tanpa membutuhkan penjelasan. Isim ini ma'rifat karena setiap nama menunjukkan isim tertentu. Pada bagian ini akan

(13)

dikhususkan pada kata yang digunakan untuk nama manusia. yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

a. Isim khos (nama asli), contoh :

ﺮﻤﻋ ،ﹸﺔﺸِﺋﺎﻋ

b. Kunyah (

ﹲﺔﻴﻨﹸﻛ

) : julukan, adalah nama yang diawali dengan kata :

ﺏﹶﺍ ، ﻡﹸﺍ ، ﻦﺑِﺍ

dan

ﺖﻨِﺑ

, contoh :

ٍﺺﹾﻔﺣ ﻮﺑﹶﺍ ، ِﺏﺎﱠﻄﺨﹾﻟﺍ ﻦﺑِﺍ ، ﲔﻨﻣﺆﻤﹾﻟﺍ ﻡﹸﺍ

dll. c. Laqob (

ﺐﹶﻘﹶﻟ

) : gelar, diberikan khusus kepada orang-orang yang

mempunyai kelebihan dalam suatu perkara. Contoh : ﻕﻭﺭﺎﹶﻔﻟﺍ ،

ﺪﻴِﺷﺮﻟﺍ، ﻖﻳﺪﺼﻟﺍ

dan lain-lain.

e. Isim Munada (

ﻯﺩﺎﻨﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

)

Adalah isim yang berada setelah huruf nida. Isim ini menjadi ma'rifat karena setiap objek yang diseru. pasti telah tertentu dan diketahui oleh si penyeru. Huruf nida terdiri dari huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan jauh.

ِﺐﻳِﺮﹶﻘﹾﻠِﻟ

=

ﻱﺃ ،ﺃ

(hah)

ِﺀﺍﺪِﻧ ﻑﺮﺣ

ِﺪﻴِﻌﺒﹾﻠِﻟ

=

ﺎﻴﻫ ،ﻱﺃ ،ﺃ

(hai)

ِﺪﻴِﻌﺒﹾﻟﺍ ﻭﹶﺍ ِﺐﻳِﺮﹶﻘﹾﻠِﻟ

=

ﺎﻳ

Pembagian isim munada

ﺩﺮﹾﻔﹸﳌﺍ

=

ﻢِﻠﺴﻣ ﺎﻳ

ﻯﺩﺎﻨﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

ﺎﹰﻓﺎﻀﻣ

=

ِﷲﺍ ﹶﻝﻮﺳﺭ ﺎﻳ

ِﺔﹶﻠﹶﻠﺠﹾﻟﺍ ﹸﻆﹾﻔﹶﻟ

=

ُﷲﺍ ﺎﻳ

/

ﻢﻬﻠﻟﺍ

Isim munada dibagi lima, yaitu : mufrod alam, nakiroh maqsudah, mudhofan, sibhul mudhof, nakiroh ghoiru maqsudah dan khusus lafdzul jalalah. Pada bagian ini hanya dibahas tiga jenis isim munada yang banyak dijumpai dalam Al-Qur'an atau bacaan sehari-hari, yaitu isim munada mufrod (satu kata), munada mudhofan dan isim munada khusus lafdzul jalalah.

(14)

- Isim munada mufrod

Yaitu isim munada yang terdiri dari satu kata bentuknya nakiroh, akan tetapi tidak boleh pakai tanwin setelah diawali huruf nida. Tanda akhirnya tetap rofa (salah satu tandanya dhommah). Contoh :

ﻢِﻠﺴﻣ ﺎﻳ

- Isim munada mudhofan

Isim munada yang berbentuk idhofah (disandarkan). Tanda akhir untuk kata yang disandarkan adalah nashob (salah satunya fathah). Contoh :

ِﷲﺍ ﹶﻝﻮﺳﺭ ﺎﻳ

. Kadang-kadang huruf nida dapat dibuang jika berbentuk do'a, seperti :

ﺎﻨﺑﺭ ﺎﻳ

menjadi

ﺎﻨﺑﺭ

- Isim munada khusus lafdzul jalalah (

ُﷲﹶﺍ

)

Sebenarnya termasuk isim munada mufrod, akan tetapi isim munada ini ada pengkhususan yaitu : bentuknya ma'rifat

ُﷲﹶﺍ ﺎﻳ

dan huruf nida bisa diganti dengan huruf mim yang bertasydid ditarik di akhirnya yaitu :

ﻢﻬﹼﻠﻟﹶﺍ

Catatan :

Apabila isim munada mufrod dalam bentuk ma'rifat baik dengan

ﻝﺍ

ataupun isim maushul, maka setelah tidak dapat

ﺎﻳ

langsung tersambung dengan isim tersebut, tetapi harus diselingi dengan lafadz

ﺎﻬﻳﹶﺍ

(untuk isim mudzakkar) dan

ﺎﻬﺘﻳﹶﺍ

(untuk isim muannats). Contoh :

ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﻬﻳﹶﺍ ﺎﻳ ،ﺲﹾﻔﻨﻟﺍ ﺎﻬﺘﻳﹶﺍﺎﻳ

e. Isim Idhofat (kata yang disandarkan) (

ِﺔﹶﻓﺎﺿِﻹﹾﺍ ﻢﺳِﺍ

)

Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim (tidak fiil dan tidak juga huruf) Isim yang pertama yang disandarkan disebut mudhof (

ﻑﺎﻀﻣ

) sedangkan isim yang disandari disebut mudhof ilaihi (

ِﻪﻴﹶﻟِﺇ ﻑﺎﻀﻣ

), yang merupakan isim ma'rifat adalah isim yang menjadi mudhof, sedangkan yang menjadi mudhof ilaihi dapat ma'rifat dapat pula nakiroh tergantung bentuknya. Yang perlu dipahami bahwa mudhof ilaihi itu tidak boleh kata sifat, dan

(15)

bentuknya tetap majrur (salah satu tandanya kasroh). Sedang ketentuan untuk mudhof adalah :

- Tidak boleh ada

ﻝﺍ

- Tidak boleh tanwin

- Apabila isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim, nun yang berada di akhirnya dibuang.

Contoh:

ﹲﻝﻮﺳﺭ

+

ُﷲﺍ

=

ِﷲﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ

ِﻪﻳﺪِﻟﺍﻭ

=

ِﻩ

+

ِﻦﻳﺪِﻟﺍﻭ

ﹶﻞﻴِﺋﺍﺮﺳِﺍ ﻲِﻨﺑ

=

ﹶﻞﻴِﺋﺍﺮﺳِﺍ

+

ﻦﻴِﻨﺑ

Latihan 4.

Lanjutkan seperti latihan ke-3, disebutkan secara lengkap nama isim isyaroh, isim maushul, isim munada, isim idhofat.

ﻯﺪﻬﹾﻟﺎِﺑ ﹶﺔﹶﻟﺎﹶﻠﻀﻟﺍ ﺍﻭﺮﺘﺷﺍ ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﻚِﺌﻟﻭﹸﺍ

)

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ

:

١٦

(

ﻚِﺌﻟﻭﹸﺍ

=

ِﻊﻤﺠﹾﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ِﺪﻴِﻌﺒﹾﻟﺍ ِﻢﺳِﻼِﻟ ﹸﺓﺭﺎﺷِﻹﹾﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Mereka itu

ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ

=

ِﻊﻤﺠﹾﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ِﻢﺳِﻼِﻟ ُِﻝﻮﺻﻮﹶﳌﹾﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Orang-orang yang

ﺍﻭﺮﺘﺷﺍ

=

ﹲﻞﻌِﻓ

=

Mereka telah membeli

ﹶﺔﹶﻟﺎﹶﻠﻀﻟﺍ

=

ِﺔﹶﻓِﺮﻌﻤﹾﻟﺍ ِﺓﺩﺮﹾﻔﻤﹾﻟﺍ ِﺚﻧﺆﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Kesesatan

ِﺏ

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

=

Dengan

ﻯﺪﻬﹾﻟﺍ

=

ِﺔﹶﻓِﺮﻌﻤﹾﻟﺍ ِﺩﺮﹾﻔﻤﹾﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Petunjuk

D. Berdasarkan Huruf Akhir dan Sakal (tanda) Akhirnya

ﺮِﺧﹶﻻﺍ ﺢﻴِﺤﺼﻟﺍ

ﻢﺳِﻻﺍ

ﺮِﺧﹶﻻﺍ ﹸﻞﺘﻌﹸﳌﺍ

ﺭﻮﺼﹾﻘﹶﳌﺍ

ﺹﻮﹸﻘﻨﹶﳌﺍ

ِﺔﺴﻤﺨﹾﻟﺍ ِﺀﺎﻤﺳﹶﻻﺍ ﻦِﻣ

ﻑِﺮﺼﻨﻤﹾﻟﺍ ﺮﻴﹶﻏ

(16)

Berdasarkan huruf akhir dan sakal akhirnya isim dibagi 4 jenis, yaitu isim shohih akhir, isim mu'tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.

a) Isim shohih akhir ini sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, terdiri dari isim mufrod, mutsanna, jamak taksir, jamak mudzakkar salim dan jamak muannats salim.

b) Isim mu'tal akhir artinya isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu alif mati atau ya' mati (

ﻯ

atau

ﻱ

). Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur (

ﺭﻮﺼﹾﻘﹶﳌﺍ ﻢﺳِﻻﺍ

) seperti :

ﻯﺪﻫ ، ﻰﺳﻮﻣ

dan jika akhirnya ya' mati disebut isim manqus (

ﺹﻮﹸﻘﻨﹶﳌﺍ ﻢﺳِﻻﺍ

) seperti :

ﻲِﺿﺎﹶﻘﻟﺍ ، ﻱِﺩﺎﹶﳍﺍ

c) Asmaul khomsah (isim yang lima) adalah isim yang jumlahnya lima buah, yaitu :

ﹸﺫ ، ﻑ ، ﻢﺣ ، ﺥﹶﺍ ، ﺏﹶﺍ

.

Kelimanya memiliki kesamaan bentuk yaitu diakhiri dengan wawu jika rofa' seperti :

ٍﻝﺎﻣ ﻭﹸﺫ ، ﻙﻮﹸﻓ ، ﻙﻮﻤﺣ ، ﻙﻮﺧﹶﺍ ، ﻙﻮﺑﹶﺍ

Diakhiri alif jika nashob, seperti :

ٍﻝﺎﻣ ﺍﹶﺫ ، ﻙﺎﹶﻓ ، ﻙﺎﻤﺣ ، ﻙﺎﺧﹶﺍ ، ﻙﺎﺑﹶﺍ

Diakhiri ya' jika majrur, seperti :

ٍﻝﺎﻤﻳِﺫ ، ﻚﻴِﻓ ، ﻚﻴِﻤﺣ ، ﻚﻴِﺧﹶﺍ ، ﻚﻴِﺑﹶﺍ

d) Isim ghoiru munshorif (isim yang tidak menerima tanwin).

Ada beberapa isim yang tidak ber dan bukan sebagai mudhof,

ﻝﺍ

akan tetapi tidak dapat menerima tanwin. Isim semacam ini disebut isim ghoiru munshorif. Yang termasuk isim ghoiru munshorif adalah :

1. Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain, seperti :

ﺮﻤﻋ ، ﹸﻥﺎﻤﹾﺜﻋ ، ﹸﺔﻤِﻃﺎﹶﻓ

dll.

2. Shighot muntahal jumuk (

ﻉﻮﻤﳉﺍ ﻰﻬﺘﻨﻣ ﺔﻐﺻ

) , bentuk jamak yang sama dengan

ﹸﻞِﻋﺎﹶﻔﻣ

dan

ﹸﻞﻴِﻋﺎﹶﻔﻣ

, seperti :

ﺪِﺟﺎﺴﻣ

3. Mengandung alif ta'nits mamdudah (

ﺓﺩﻭﺪﻤﳌﺍ ﺚﻴﻧﺄﺘﻟﺍ ﻒﻟﺍ

) seperti :

ُﺀﺍﺮﻤﺣ ، ﺉﺍﺩﻮﺳ ، ُﺀﺍﺮﺤﺻ

(17)

Latihan 5.

Lanjutkan latihan ke-4 dengan menambahkan nama shahih akhir, isim maqshur, isim manqush, asmaul khamsah dalam isim ghoiru munsharif.

ﻦﻴِﻘﺘﻤﹾﻠِﻟ ﻯﺪﻫ ِﻪﻴِﻓ ﺐﻳﺭ ﹶﻻ ﺏﺎﺘِﻜﹾﻟﺍ ﻚِﻟﺫ

ﻚِﻟﺫ

=

ِﺩﺮﹾﻔﻤﹾﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ِﺪﻴِﻌﺒﹾﻟﺍ ِﻢﺳِﻼِﻟ ﹸﺓﺭﺎﺷِﻹﹾﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Ini

ﺏﺎﺘِﻜﹾﻟﺍ

=

ِﺮِﺧﹶﻻﺍ ﺢﻴِﺤﺻ ِﺔﹶﻓِﺮﻌﻤﹾﻟﺍ ِﺩﺮﹾﻔﻤﹾﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Orang-orang yang

ﹶﻻ

=

ِﻲﹾﻔﻨﻟﺍ ﻑﺮﺣ

=

Tidak ada

ﺐﻳﺭ

=

ِﺮِﺧﹶﻻﺍ ﺢﻴِﺤﺻ ِﺓﺮِﻜﻨﹾﻟﺍ ِﺩﺮﹾﻔﻤﹾﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Keraguan

ﻲِﻓ

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

=

Di dalam

ِﻩ

=

ِﺐِﺋﺎﻐﹾﻠِﻟ ِﻞِﺼﺘﻤﹾﻟﺍ ِﺯِﺭﺎﺒﹾﻟﺍ ِﺮﻴِﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Nya

ﻯﺪﻫ

=

ِﺭﻮﺼﹾﻘﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ ﻮﻫﻭ ِﺓﺮِﻜﻨﹾﻟﺍ ِﺩﺮﹾﻔﻤﹾﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Petunjuk

ِﻝ

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

=

Bagi

ﻦﻴِﻘﺘﻤﹾﻟﺍ

=

ِﺔﹶﻓِﺮﻌﻤﹾﻟﺍ ِﻢِﻟﺎﺴﻟﺍ ِﺮﱠﻛﹶﺬﻤﹾﻟﺍ ِﻊﻤﺠﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Orang-orang yang bertaqwa

(18)

B 3

PEMBAGIAN FI'IL

A. Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya.

ِﻰﺿﺎﻣ

ِﺽﺎﻤﹾﻟﺍ ﺖﹾﻗﻭ

ﹲﻞﻌِﻓ

ﻉِﺭﺎﻀﻣ

ِﻝﺎﺤﹾﻟﺍ ﺖﹾﻗﻭ

ِﻞﺒﹾﻘﺘﺴﻤﹾﻟﺍ ﺖﹾﻗﻭ

ٍﺮﻣﹶﺃ

ِﻞﺒﹾﻘﺘﺴﻤﹾﻟﺍ ﺖﹾﻗﻭ

a. Fi'il Madli (ﻰِﺿﺎﻣ ﹲﻞﻌِﻓ) Kata Kerja Lampau.

ﹶﻥﺎﹶﻛ

ﺐﺘﹶﻛ

ﻮﻫ

ﲔﻨﺛﺍ ﻒﻟﺍ

ﺎﻧﺎﹶﻛ

ﺎﺒﺘﹶﻛ

ﺎﻤﻫ

ﺔﻋﺎﻤﳉﺍ ﻭﺍﻭ

ﺍﻮﻧﺎﹶﻛ

ﺍﻮﺒﺘﹶﻛ

ﻢﻫ

ﺔﻨﻛﺎﺴﻟﺍ ﺚﻧﺄﺗ ﺀﺎﺗ

ﺖﻧﺎﹶﻛ

ﺖﺒﺘﹶﻛ

ﻲِﻫ

ﺔﻨﻛﺎﺴﻟﺍ ﺚﻧﺄﺗ ﺀﺎﺗ

ﺎﺘﻧﺎﹶﻛ

ﺎﺘﺒﺘﹶﻛ

ﺎﻤﻫ

ﺓﻮﺴﻨﻟﺍ ﻥﻮﻧ

ﻦﹸﻛ

ﻦﺒﺘﹶﻛ

ﻦﻫ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﺗ

ﺖﻨﹸﻛ

ﺖﺒﺘﹶﻛ

ﺖﻧﹶﺍ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﺗ

ﺎﻤﺘﻨﹸﻛ

ﺎﻤﺘﺒﺘﹶﻛ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﺗ

ﻢﺘﻨﹸﻛ

ﻢﺘﺒﺘﹶﻛ

ﻢﺘﻧﹶﺍ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﺗ

ِﺖﻨﹸﻛ

ِﺖﺒﺘﹶﻛ

ِﺖﻧﹶﺍ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﺗ

ﺎﻤﺘﻨﹸﻛ

ﺎﻤﺘﺒﺘﹶﻛ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﺗ

ﻦﺘﻨﹸﻛ

ﻦﺘﺒﺘﹶﻛ

ﻦﺘﻧﹶﺍ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﺗ

ﺖﻨﹸﻛ

ﺖﺒﺘﹶﻛ

ﺎﻧﹶﺍ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﻧ

ﺎﻨﹸﻛ

ﺎﻨﺒﺘﹶﻛ

ﻦﺤﻧ

(19)

Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan pekerjaan yang telah selesai atau memastikan suatu janji yang akan terjadi (khusus janji Allah). Untuk membedakan fi'il ini dengan fi'il lainnya dapat dilihat dari tanda atau huruf akhirnya yaitu :

- Diakhiri dengan fathah seperti :

ﺐﺘﹶﻛ

- Diakhiri dengan alif mati :

ﺎﺒﺘﹶﻛ

- Diakluri dengan wawu mati :

ﺍﻮﺒﺘﹶﻛ

- Diakhiri dengan ta ta'nits sakinah :

ﺖﺒﺘﹶﻛ

- Diakhiri dengan ta' fa'il (

ِﺕ ، ﺕ ، ﺕ ، ﺎﻤﺗ ، ﻦﺗ ، ﻢﺗ

) :

ﺖﺒﺘﹶﻛ ، ﻢﺘﺒﺘﹶﻛ

- Diakhiri dengan na' fa'il (

ﺎﻧ

) :

ﺎﻨﺒﺘﹶﻛ

Lebih jelasnya fi'il madli ini terdiri dari 14 jenis sesuai dengan subyeknya (fa'ilnya).

Yang menjadi patokan dari ke-14 fi'il ini adalah fi'il madhi dengan dhomir

ﻮﻫ

(

ﺐﺘﹶﻛ

) huruf pertama dinamakan fa' fi'il, huruf kedua disebut 'ain fi'il dan huruf ketiga disebut lam fi'il, hal ini diambil dari lafadz (

ﹶﻞﻌﹶﻓ

).

Huruf tambahan di akhir menunjukkan jenis subyeknya bertu-rut-turut : alif itsnain (alif menunjukkan dua), wawu jama'ah (huruf wawu menunjukkan jamak), ta' ta'nits sakinah (huruf ta' yang menunjuk wanita dan huruf tersebut mati/disukun), nun niswah (huruf nun menunjukkan wanita banyak), ta' fa'il (huruf ta' yang menunjukkan subyeknya), na' fa'il (huruf na' yang menunjukkan subyeknya).

b. Fi'il Mudlore (

ﻉِﺭﺎﻀﻣ ﹲﻞﻌِﻓ

) Kata Kerja Sekarang/Akan Datang.

Fi'il mudlore adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan pekerjaan yang sedang berlangsung atau akan datang. Untuk membedakan bahwa kata tersebut menunjukkan sedang atau akan, biasanya untuk fi'il mudlore akan datang diawali oleh sin tanfis (

ﺱ

) atau saufa taswif (

ﻑﻮﺳ

) yang berarti akan, atau di akhir kalimatnya dibubuhi dengan keterangan waktu yang berarti

(20)

akan datang seperti

ﺍﺪﹶﻏ

(besok),

ٍﻞﻴِﻠﹶﻗ ﺪﻌﺑ

(sebentar lagi) dan sebagainya.

Kata kerja ini sangat spesifik dan sangat mudah dibedakan dengan kata kerja lainnya karena pasti diawali oleh salah satu huruf mudloro'ah yaitu (

ﺕ ، ﻱ ، ﻥ ، ﺍ

) bisa disingkat

ﺖﻴﻧﹶﺍ

dan diakhiri dengan :

- Dhomah/fathah/sukun (mati) :

ﺪﺒﻌﻧ

-

ِﻥﹶﺎـ

atau

ﺎَـ

:

ِﻥﺎﺑﱢﺬﹶﻜﻳ ، ﺎﺑﱢﺬﹶﻜﻳ ﻦﹶﻟ

-

ﹶﻥﻮُـ

atau

ﺍﻮُـ

:

ﹶﻥﻮﻨِﻣﺆﻳ ، ﺍﻮﻨِﻣﺆﻳ ﻦﹶﻟ

Seperti fi'il madli, fi'il mudlore juga dibagi 14 sesuai fa'ilnya :

Huruf asli dan fi'il disini adalah kaf, ta', dan ba'.

ﺐﺘﹾﻜﻳ

ﻮﻫ

ﲔﻨﺛﺍ ﻒﻟﺍ

ِﻥﺎﺒﺘﹾﻜﻳ

ﺎﻤﻫ

ﻊﻤﳉﺍ ﻭﺍﻭ

ﹶﻥﻮﺒﺘﹾﻜﻳ

ﻢﻫ

ﺐﺘﹾﻜﺗ

ﻲِﻫ

ﲔﻨﺛﺍ ﻒﻟﺍ

ِﻥﺎﺒﺘﹾﻜﺗ

ﺎﻤﻫ

ﺓﻮﺴﻨﻟﺍ ﻥﻮﻧ

ﻦﺒﺘﹾﻜﻳ

ﻦﻫ

ﺐﺘﹾﻜﺗ

ﺖﻧﹶﺍ

ﲔﻨﺛﺍ ﻒﻟﺍ

ِﻥﺎﺒﺘﹾﻜﺗ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

ﻊﻤﳉﺍ ﻭﺍﻭ

ِﻥﻮﺒﺘﹾﻜﺗ

ﻢﺘﻧﹶﺍ

ﺔﺒﻃﺎﺨﳌﺍ ُﺀﺎﻳ

ﻦﻴِﺒﺘﹾﻜﺗَ

ِﺖﻧﹶﺍ

ﲔﻨﺛﺍ ﻒﻟﺍ

ِﻥﺎﺒﺘﹾﻜﺗ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

ﺓﻮﺴﻨﻟﺍ ﻥﻮﻧ

ﻦﺒﺘﹾﻜﺗَ

ﻦﺘﻧﹶﺍ

ﺐﺘﹾﻛﹶﺍ

ﺎﻧﹶﺍ

ﺐﺘﹾﻜﻧ

ﻦﺤﻧ

(21)

c. Fi'il Amar (

ٍﺮﻣﹶﺍ ﹸﻞﻌِﻓ

) Kata Perintah.

Digunakan untuk memerintah orang ke-II (yang diajak bicara) untuk pekerjaan yang belum dikerjakan. Karena pelakunya yang akan mengerjakan perintah hanya orang kedua, maka fi'il ini hanya terdiri dari 6 jenis.

Fi'il amar ini hasil transformasi dari fi'il mudhore, maka tidak memiliki ciri khusus, tetapi cara membuat fi'il amar dari fi'il mu-dlore akan dibahas pada bab khusus.

Latihan 6.

Seperti latihan sebelumnya, namun jika menemukan fi'il dise-butkan Jenis fi'il apa.

Contoh :

ﺎﻨﻣﺃ ﹸﻝﻮﹸﻘﻳ ﻦﻣ ِﺱﺎﻨﻟﺍ ﻦِﻣﻭ

)

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ

:

۷

(

B. Pembagian Fi'il Berdasarkan Ada Tidaknya Subyek.

Kata kerja aktif telah dibahas di depan, tinggal mengulas kata kerja pasif. Fi'il amar tidak mungkin pasif karena setiap perintah pasti ada yang diperintahkan.

ﻡﻮﻠﻌﻣ

ﻰﺿﺎﻣ

ﻝﻮﻬﳎ

ﻞﻌﻓ

ﻉﺭﺎﻀﻣ

ﻡﻮﻠﻌﻣ

ﻝﻮﻬﳎ

Orang yang =

ِﻞِﻗﺎﻌﹾﻠِﻟ ِﻝﻮﺻﻮﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

ﻦﻣ

Berkata =

ٍﻉِﺭﺎﻀﻣ ﹸﻞﻌِﻓ

=

ﹸﻝﻮﹸﻘﻳ

Kami telah beriman =

ٍﺽﺎﻣ ﹸﻞﻌِﻓ

=

ﺎﻨﻣﺃ

ﻲِﺒﺘﹾﻛﹸﺍ

ِﺖﻧﹶﺍ

ﺐﺘﹾﻛﹸﺍ ﺖﻧﹶﺍ

ﺎﺒﺘﹾﻛﹸﺍ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

ﺎﺒﺘﹾﻛﹸﺍ ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

ﻦﺒﺘﹾﻛﹸﺍ

ﻦﺘﻧﹶﺍ

ﺍﻮﺒﺘﹾﻛﹸﺍ ﻢﺘﻧﹶﺍ

(22)

Kata kerja aktif telah dibahas di depan, tinggal mengulas kata kerja pasif. Fi'il amar tidak mungkin pasif karena setiap perintah pasti ada yang diperintahkan.

Kata kerja pasif merupakan hasil dari perubahan tanda (syakal) kata kerja aktif sedangkan susunan hurufnya tetap. Berikut ini da-pat dilihat cara membuat fi'il majhul (pasif) dari fi'il ma'lum (aktif). 1) Fi'il madhi majhul

- Huruf pertama dhommah - Huruf sebelum akhir kasroh - Huruf akhir tetap.

Contoh :

ﻡﻮﻠﻌﻣ ﻞﻌﻓ

ﻝﻮﻬﳎ ﻞﻌﻓ

ﺐﺘﹶﻛ

ﺐِﺘﹸﻛ

ﹶﻝﺰﻧ

ﹶﻝِﺰﻧ

ﺮﹶﻔﻐﺘﺳِﺍ

ﺮِﻔﻐﺘﺳﹸﺍ

2) Fi'il mudlore majhul - Huruf mudlore dhomah - Huruf asli sebelum akhir fathah

- Huruf akhir tetap (sama dengan ma'lum). Contoh :

ﻡﻮﻠﻌﻣ ﻉﺭﺎﻀﻣ ﻞﻌﻓ

ﻝﻮﻬﳎ ﻉﺭﺎﻀﻣ ﻞﻌﻓ

ﺐﺘﹾﻜﻳ

ﺐﺘﹾﻜﻳ

ﹶﻥﻭﺮﻣﹾﺄﻳ

ﹶﻥﻭﺮﻣﹾﺄﻳ

C. Pembagian Fi'il Mudlore

Berdasarkan pada huruf dan tanda akhirnya fi'il mudlore dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : fi'il shohih akhir, fi'il mu'tal akhir, af'alul khomsah dan mudlore mabni dengan sukun.

Fi'il mudlore digolongkan ke dalam fi'il shohih akhir apabila fa'ilnya (subyeknya) dan huruf akhirnya bukan wawu mati, alif mati atau ya mati. Tanda pada huruf akhir fi'il shohih akhir ini adalah : dhommah, fathah atau sukun.

(23)

apa-bila subyek dan huruf akhirnya wawu mati, alif mati atau ya' mati. Ketiga huruf ini disebut huruf illat (penyakit).

Fi'il mudlore digolongkan ke dalam af'alul khomsah apabila fi'il-fi'il tersebut bertemu dengan alif itsnain, wawu jamak dan ya' mukhotobah serta dicirikan dengan adanya huruf nun di akhirnya. Dinamakan af'alul khomsah karena fi'ilnya berjumlah lima buah, meskipun sebenarnya ada 7 buah, tetapi ada 3 buah fi'il yang ben-tuknya sama sehingga digolongkan satu jenis, yaitu untuk dhomir muannats, mudzakkar dan muannats.

Digolongkan fi'il mudlore mabni dengan sukun karena huruf akhir dari fi'il tersebut tandanya tidak akan berubah meskipun ke-masukan huruf nashob atau huruf jazm karena niswah yang me-nempel pada fi'il tersebut tidak pernah terlepas.

ﻮﻫ

ﺐﺘﹾﻜﻳ

ﻲِﻫ

ﺐﺘﹾﻜﺗ

ﺮﺧﻻﺍ ﺢﻴﺤﺻ

ﺖﻧﹶﺍ

ﺐﺘﹾﻜﺗ

ﺎﻧﹶﺍ

ﺐﺘﹾﻛﹶﺍ

ﻦﺤﻧ

ﺐﺘﹾﻜﻧ

ﻉﺭﺎﻀﻣ ﻞﻌﻓ

ﻮﻋﺪﻳ

ﺮﺧﻻﺍ ﻞﺘﻌﻣ

)

ﺔﻠﻋ ﻑﺮﺣ

=

ﻱ ،ﻯ ،ﻭ

ﻰﺸﺨﻳ

ﺎﻤﻫ

ِﻥﺎﺒﺘﹾﻜﻳ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

ِﻥﺎﺒﺘﹾﻜﺗ

ﺔﺴﻤﳋﺍ ﻝﺎﻌﻓﻻﺍ ﻦﻣ

ﻢﻫ

ﹶﻥﻮﺒﺘﹾﻜﻳ

ﻢﺘﻧﹶﺍ

ﹶﻥﻮﺒﺘﹾﻜﺗ

ِﺖﻧﹶﺍ

ﻦﻴِﺒﺘﹾﻜﺗ

ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

ﻦﻫ

ﻦﺒﺘﹾﻜﻳ

ﻦﺘﻧﹶﺍ

ﻦﺒﺘﹾﻜﺗ

(24)

dapat mengetahui pula berbagai perubahan tanda yang berkaitan dengan fi'il-fi'il tersebut yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

D. Cara membuat fi'il amar dari fi'il mudlore :

Seperti telah dikemukakan di depan bahwa fi'il amar tidak mempunyai ciri yang khas, dikarenakan fi'il tersebut merupakan hasil transformasi (perubahan) dari fi'il mudlore.

Adapun cara membuat fi'il amar dan fi'il mudlore dapat disimak seperti berikut :

ﻉﺭﺎﻀﻣ ﻞﻌﻓ

ﲑﻤﺿ

ﺮﻣﺍ ﻞﻌﻓ

۱

.

ﺢﻴﺤﺻ ﻞﻌﻓ

/

ﻞﺘﻌﻣ

ﺲِﻠﺠﺗ ، ﺐﺘﹾﻜﺗ

ﺖﻧﹶﺍ

ﺲِﻠﺟِﺍ ، ﺐﺘﹾﻛﹸﺍ

ﹸﻞِﺗﺎﹶﻘﺗ ، ﻮﻋﺪﺗ

ﹾﻞِﺗﺎﹶﻗ ، ﻉﺩﹸﺍ

ِﻥﺎﺒﺘﹾﻜﺗ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

ﺎﺒﺘﹾﻛﹸﺍ

۲

.

ِﺔﺴﻤﺨﹾﻟﺍ ِﻝﺎﻌﹾﻓﹶﺍ ﻦِﻣ

ﹶﻥﻮﺒﺘﹾﻜﺗ

ﻢﺘﻧﹶﺍ

ﺍﻮﺒﺘﹾﻛﹸﺍ

ﻦﻴِﺒﺘﹾﻜﺗ

ِﺖﻧﹶﺍ

ﻲِﺒﺘﹾﻛﹸﺍ

ِﻥﺎﺒﺘﹾﻜﺗ

ﺎﻤﺘﻧﹶﺍ

ﺎﺒﺘﹾﻛﹸﺍ

۳

.

ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

ﻦﺒﺘﹾﻜﺗ

ﻦﺘﻧﹶﺍ

ﻦﺒﺘﹾﻛﹸﺍ

1. Awalan

- Buang huruf mudlore

- Bila huruf sesudahnya mati datangkan di depannya hamzah washol (ﺃ)

- Bila huruf sesudahnya hidup tidak ditambah apa-apa

- Jika huruf 'ain fi'il dhommah, hamzah washol diberi tanda dhommah

- Jika huruf 'ain fi'il fathah/kasroh hamzah washol diberi tanda kasroh.

2. Akhiran

- Jika berasal dari fi'il shohih, ganti dhommah dengan sukun - Jika berasal dari fi'il mu'tal, buang huruf illat

- Jika berasal dan af'alul khomsah, buang huruf nun, jika sebelum nun ada wawu mati, tambah alif fariqoh

(25)

Contoh :

ﻯِﺪﻬﺗ

۱

ﻯِﺪﻫِﺇ

۲

ِﺪﻫِﺇ

ﹶﻥﻮﹸﻠﺧﺪﺗ

۱

ﹶﻥﻮﹸﻠﺧﺩﹸﺍ

۲

ﺍﻮﹸﻠﺧﺩﹸﺍ

Latihan 7.

ﻚﻴﹶﻟِﺍ ﹶﻝِﺰﻧﹸﺍ ﺎﻤِﺑ

ِﺏ

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

=

Dengan

ﺎﻣ

=

ِﻞِﻗﺎﻌﹾﻟﺍ ِﺮﻴﻐِﻟ ِﻝﻮﺻﻮﻤﹾﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Apa-apa yang

ﹶﻝِﺰﻧﹸﺍ

=

ﹰﻻﻮﻬﺠﻣ ﻉِﺭﺎﻀﻣ ﹲﻞﻌِﻓ

=

Diturunkan

ﻰﹶﻟِﺍ

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

=

Kepada

ﻙ

=

ِﺐﹶﻃﺎﺨﻤﹾﻠِﻟ ِﻞِﺼﺘﻤﹾﻟﺍ ِﺯِﺭﺎﺒﹾﻟﺍ ِﺮﻴِﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳِﺍ

=

Mu

(26)

B A B 4

ﹸﺓﺪﻴِﻔﻤﹾﻟﺍ ﹸﺔﹶﻠﻤﺠﹾﻟﹶﺍ

KALIMAT SEMPURNA

Kalimat sempurna adalah susunan kata yang mengandung pengertian tertentu yang dapat dipahami oleh lawan bicara. Susu-nan kata yang paling sederhana dan memenuhi persyaratan dalam definisi ini 3, yaitu :

ﻢﺳﺍ

+

ﻢﺳﺍ ؛ﻞﻌﻓ

+

ﻢﺳﺍ

dan

ﻢﺳﺍ

+

ﻞﻌﻓ

, sedangkan huruf fungsinya hanya sebagai penyempurna makna kalimat terse-but. Susunan kalimat yang diawali isim (

ﻢﺳﺍ

) dengan kata lain isim sebagai pokok pembicaraan disebut jumlah ismiyyah (

ﹸﺔﻴِﻤﺳِﺈﹾﻟﺍ ﹸﺔﹶﻠﻤﺠﹾﻟﹶﺍ

), sedangkan yang diawali oleh fi'il disebut dengan jumlah fi'liyyah (

ﹸﺔﻴِﻠﻌِﻔﹾﻟﺍ ﹸﺔﹶﻠﻤﺠﹾﻟﹶﺍ

).

A. Jumlah Ismiyyah (

ﹸﺔﻴِﻤﺳِﺈﹾﻟﺍ ﹸﺔﹶﻠﻤﺠﹾﻟﹶﺍ

)

a. Susunan

ﻢﺳﺍ

+

ﻢﺳﺍ

a) Apabila tidak didahului dengan huruf jar, inna dan saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺃ ﻭ ﻥﺇ

) dan kaana dan saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺃ ﻭ ﻥﺎﻛ

) maka isim pertama (pokok pembicaraan) disebut mubtada' (

ٌﺀﺍﺪﺘﺒﻣ

) dan isim berikutnya yang menerangkan mubtada' disebut khobar mub-tada' (

ِﺀﺍﺪﺘﺒﻤﹾﻟﺍ ﺮﺒﺧ

).

Contoh :

ﺀﺍﺪﺘﺒﳌﺍ ﱪﺧ

=

ﻢﺋﺎﻗ ؛ ﺀﺍﺪﺘﺒﻣ

=

ﻲﻠﻋ ، ﻢِﺋﺎﹶﻗ ﻲِﻠﻋ

Perbedaan antara mubtada' dan khobarnya adalah biasanya mubtada itu isim ma'rifat sedangkan khobarnya dalam bentuk nakiroh.

b) Apabila susunan tersebut diawali dengan huruf jar, maka huruf jar dengan isim sesudahnya menduduki jabatan khobar yang dikedepankan (

ﻡﺪﻘﳌﺍ ﱪﺧ

), sedangkan isim berikutnya yang dikebelakangkan (

ﺮﺧﺄﳌﺍ ﺀﺍﺪﺘﺒﻣ

) justru yang menjadi pokok pembicaraan.

(27)

Contoh :

ﺮﺧﺄﳌﺍ ﺀﺍﺪﺘﺒﻣ

=

ﻲِﻠﻋ ؛ ﻡﺪﻘﳌﺍ ﱪﺧ

=

ِﺖﻴﺒﹾﻟﺍ

+

ﻰِﻓ ، ﻲِﻠﻋ ِﺖﻴﺒﹾﻟﺍ ﻰِﻓ

c) Apabila diawali oleh inna dan saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺃ ﻭ ﻥﺇ

) yaitu :

ﹶﻻ ،ﱠﻞﻌﹶﻟ ،ﺖﻴﹶﻟ ،ﻦِﻜﹶﻟ ،ﱠﻥﹶﺄﹶﻛ ،ﱠﻥﹶﺃ ،ﱠﻥِﺇ

yang semuanya adalah huruf, maka isim yang pertama disebut dengan isim inna dan saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺃ ﻭ ﻥﺇ ﻢﺳﺍ

) dan isim yang menerangkan isim inna disebut khobar inna dan saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺃ ﻭ ﻥﺇ ﱪﺧ

).

Contoh :

ﻥﺇ ﱪﺧ

=

ﻝﻮﺳﺭ ؛ ﻥﺇ ﻢﺳﺇ

=

ﺍﺪﻤﳏ

+

ﻥﺇ ، ﹲﻝﻮﺳﺭ ﺍﺪﻤﺤﻣ ﱠﻥِﺇ

d) Apabila diawali dengan kana dan saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺃ ﻭ ﻥﺍ

) yaitu

yang semuanya adalah fi'il, maka isim yang pertama disebut isim kana dan saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺃ ﻭ ﻥﺎﻛ ﻢﺳﺍ

) dan isim berikutnya disebut khobar kana & saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺃ ﻭ ﻥﺎﻛ ﱪﺧ

).

Contoh :

ﻥﺎﻛ ﱪﺧ

=

ﺎﻤﻴﻠﻋ ؛ ﻥﺎﻛ ﻢﺳﺍ

=

ﷲﺍ

+

ﻥﺎﻛ ، ﺎﻤﻴِﻠﻋ ُﷲﺍ ﹶﻥﺎﹶﻛ

b. Susunan

ﻞﻌﻓ

+

ﻢﺳﺍ

Susunan ini digolongkan jumlah isimiyyah karena yang menjadi topik pembicaraan adalah isim, sedangkan khobarnya berupa kali-mat lagi (karena setiap kata kerja (

ﻞﻌﻓ

) aktif memerlukan subyek). Sehingga jika di depannya tidak ada huruf jar, inna dan saudaranya, kaana dan saudaranya, maka isim ini disebut mubtada' (

ٌﺀﺍﺪﺘﺒﻣ

) sedangkan fi'il bertindak sebagai khobar dalam bentuk kalimat (

ِﺔﹶﻠﻤﺠﹾﻟﺍ ﺮﺒﺧ

), di mana kata ganti yang menjadi subyek yang terdapat dalam fi'il tersebut akan kembali ke mubtada'nya.

Contoh :

ﺔﻠﻤﳉﺍ ﱪﺧ

=

ﺀﺰﻬﺘﺴﻳ ؛ ﺀﺍﺪﺘﺒﻣ

=

ﷲﺍ ، ﻢِﻬِﺑ ُﺀِﺰﻬﺘﺴﻳ ُﷲﺍ

B. Jumlah Fi'liyyah (

ﹸﺔﻴِﻠﻌِﻔﹾﻟﺍ ﹸﺔﹶﻠﻤﺠﹾﻟﹶﺍ

)

Susunannya hanya satu yaitu :

ﻢﺳﺍ

+

ﻞﻌﻓ

hanya saja fi'il terbagi dua yaitu fi'il ma'lum (kata kerja aktif) dan fi'il majhul (kata kerja pasif) seperti yang telah dipaparkan di muka.

(28)

Apabila fi'ilnya ma'lum, maka isim yang sesudahnya disebut fa'il (

ﹲﻞِﻋﺎﹶﻓ

) atau subyek, sedangkan jika fi'ilnya majhul maka isim yang datang sesudahnya disebut pengganti fa'il (

ِﻞِﻋﺎﹶﻔﹾﻟﺍ ﺐِﺋﺎﻧ

). Antara fa'il dan naibul fa'il untuk tiap fi'il bentuknya sama. Untuk itu yang akan dibedakan hanya fa'il.

- Fail (Subyek)

1. Fa'il Fi'il Madhi

Fa'il dan fi'il madhi adalah dhomir baariz (

ﺯﺭﺎﺑ ﲑﻤﺿ

) yaitu alif itsnain, wawu jamak, nun niswah, ta' fa'il dan na' fa'il, kecuali un-tuk dhomir dan

ﻮﻫ

ﻲِﻫ

(

ﺖﺒﺘﹶﻛ

dan

ﺐﺘﹶﻛ

) fa'ilnya dapat berupa isim dhohir (mufrod, mutsana atau jamak) atau isim dhomir mustatir jawaz (

ﺍﺯﺍﻮﺟ ﺮﺘﺘﺴﻣ ﲑﻤﺿ ﻢﺳﺍ

) yang dikira-kirakan ke atau .

ﻮﻫ

ﻲِﻫ

Contoh :

ﺍﻭﺮﹶﻔﹶﻛ ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ

ﻥﺇ

=

ﺪﻴﻛﻮﺗ ﻑﺮﺣ

ﻦﻳﺬﻟﺍ

=

ﻥﺇ ﻢﺳﺍ ﻮﻫ ﻭ ﺮﻛﺬﳌﺍ ﻊﻤﳉﺍ ﻢﺳﻻ ﻝﻮﺻﻮﳌﺍ ﻢﺳﺍ

ﺍﻭﺮﻔﻛ

=

ﺔﻋﺎﻤﳉﺍ ﻭﺍﻭ ﺯﺭﺎﺑ ﲑﻤﺿ ﻪﻠﻋﺎﻓ ﻭ ﻡﻮﻠﻌﻣ ﺽﺎﻣ ﻞﻌﻓ

ﻢﻠﺳ ؛ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﻰﻠﺻ

=

ﻮﻫ ﻩﺮﻳﺪﻘﺗ ﺍﺯﺍﻮﺟ ﺮﺘﺘﺴﻣ ﲑﻤﺿ ﻪﻠﻋﺎﻓ ﻭ ﻡﻮﻠﻌﻣ ﺽﺎﻣ ﻞﻌﻓ

2. Fa'il Fi'il Mudlore

Fa'il fi'il mudlore adalah dhomir mustatir wujuban (kata ganti yang harus tersembunyi) yang dikira-kirakan kepada dhomir bariz munfashil untuk tempat rofa' (..

،ﺖﻧﺍ ،ﻢﻫ ،ﺎﳘ ،ﻮﻫ

), kecuali untuk dhomir dan

ﻮﻫ

ﻲﻫ

(

ﺐﺘﻜﺗ

dan

ﺐﺘﻜﻳ

) fa'ilnya dapat berupa isim dhohir atau isim dhomir mustatir jawaz (yang dikira-kirakan ke dhomir

ﻮﻫ

atau

ﻲﻫ

).

Contoh :

ﻥﻮﻨﻣﺆﻳ ؛ ﹶﻥﻮﻨِﻣﺆﻳ ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ

=

(29)

2. Fa'il Fi'il Amar

Fa'il dari fi'il amar adalah dhomir bariz seperti fi'il madhi yaitu : alif itsnain, wawu jamak, ya' mukhotobah dan nun niswah, kecuali untuk dhomir :

ﺖﻧﺍ

(

ﺐﺘﹾﻛﹸﺍ

) fa'ilnya adalah dhomir mustatir wujuban yang dikira-kirakan kepada

ﺖﻧﺍ

.

Contoh :

-؛ ﺪﺣﹶﺍ ُﷲﺍ ﻮﻫ ﹾﻞﹸﻗ

ﻞﻗ

=

ﺖﻧﺍ ﻩﺮﻳﺪﻘﺗ ﺎﺑﻮﺟﻭ ﺮﺘﺘﺴﻣ ﲑﻤﺿ ﻪﻠﻋﺎﻓ ﻭ ﺮﻣﺍ ﻞﻌﻓ

؛ ﹲﺔﱠﻓﺎﹶﻛ ِﻢﹾﻠﺴﻟﺍ ﻰِﻓ ﺍﻮﹸﻠﺧﺩﺍ ﺍﻮﻨﻣﺍ ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﻬﻳﹶﺃ ﺎﻳ

ﺍﻮﻠﺧﺩﺍ

=

ﺔﻋﺎﻤﳉﺍ ﻭﺍﻭ ﺯﺭﺎﺑ ﲑﻤﺿ ﻪﻠﻋﺎﻓﻭ ﺮﻣﺍ ﻞﻌﻓ

Latihan 8.

Lanjutkan latihan sebelumnya, kemudian ditambahkan kedudu-kan setiap kata-kata tersebut pada kalimat yang dibaca.

Contoh :

۱

.

ٍﺕﺎﻨﺟ ﻢﻬﹶﻟ ﱠﻥِﺇ

ﻥﺇ

=

ﺪﻴﻛﻮﺘﻟﺍ ﻑﺮﺣ

=

Sesungguhnya

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

=

Bagi

ﻢﻫ

=

ﲔﺒﺋﺎﻐﻠﻟ ﻞﺼﺘﳌﺍ ﺯﺭﺎﺒﻟﺍ ﲑﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳﺍ

=

Mereka

ﻢﳍ

=

ﻡﺪﻘﻣ ﻥﺇ ﱪﺧ

=

Bagi mereka

ﺕﺎﻨﺟ

=

ﺮﺧﺆﻣ ﻥﺇ ﻢﺳﺍ

=

Syurga-surga

۲

.

ﻢِﻫِﺭﻮﻨِﺑ ُﷲﺍ ﺐﻫﹶﺫ

ﺐﻫﺫ

=

ﻡﻮﻠﻌﻣ ﺽﺎﻣ ﻞﻌﻓ

=

Menghilangkan

ﷲﺍ

=

ﻞﻋﺎﻓ

=

Allah

=

ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

=

Terhadap

ﺭﻮﻧ

=

ﺔﻓﺮﻌﳌﺍ ﺩﺮﻔﳌﺍ ﺮﻛﺬﳌﺍ ﻢﺳﺍ

=

Cahaya

ﻢﻫ

=

ﲔﺒﺋﺎﻐﻠﻟ ﻞﺼﺘﳌﺍ ﺯﺭﺎﻴﻟﺍ ﲑﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳﺍ

=

Mereka

(30)

B A B 5

MABNI DAN MU'ROB

Kata-kata dalam bahasa Arab ada yang berubah sakal (tanda) akhirnya sesuai dengan jabatan kata tersebut dalam kalimat atau adanya pengaruh dari huruf tertentu, dan ada yang tetap, tidak ter-pengaruh oleh jabatan atau huruf-huruf tertentu. Kata-kata yang berubah ini disebut kata yang mu'rob (

ﺏﺮﻌﻣ

) sedangkan kata-kata yang tetap disebut kata yang mabni (

ﻲِﻨﺒﻣ

).

A. MABNI

Kata yang mabni adalah seluruh fi'il madhi, seluruh fi'il amar, seluruh huruf, sebagian isim dan sebagian kecil fi'il mudlore. a. Mabninya fi'il madhi

ﺊﻴﺷ ﻩﺮﺧﺄﺑ ﻞﺼﺘﻳ ﱂ

ﺢﺘﻔﻟﺍ

ﺔﻨﻛﺎﺴﻟﺍ ﺚﻴﻧﺄﺘﻟﺍ ﺀﺎﺘﺑ ﻞﺼﺘﻳ

ﲔﻨﺛﺍ ﻒﻟﺄﺑ ﻞﺼﺘﻳ

ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ ﺽﺎﻣ ﻞﻌﻓ

ﻢﻀﻟﺍ

ﺔﻋﺎﻤﳉﺍ ﻭﺍﻮﺑ ﻞﺼﺘﻳ

ﺓﻮﺴﻨﻟﺍ ﻥﻮﻨﺑ ﻞﺼﺘﻳ

ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﺘﺑ ﻞﺼﺘﻳ

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺀﺎﻨﺑ ﻞﺼﺘﻳ

Fi'il madhi tetap ditandai fathah (

ﺢﺘﻔﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

) jika tidak bersambung dengan apa-apa (

ﺐﺘﹶﻛ

), atau jika bersambung dengan alif itsnain (

ﺎﺒﺘﹶﻛ

) dan ta' ta'nits sakinah (

ﺖﺒﺘﹶﻛ

). Fi'il madhi tetap ditandai dhommah (

ﻢﻀﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

) jika bersambung dengan wawu jamak (

ﺍﻮﺒﺘﹶﻛ

) dan tetap ditandai sukun (

ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

) jika bertemu dengan nun niswah (

ﻦﺒﺘﹶﻛ

), ta' fa'il (

ﺖﺒﺘﹶﻛ

) dan na' fa'il (

ﺎﻨﺒﺘﹶﻛ

).

(31)

b. Mabninya fi'il amar

Fi'il amar tetap ditandai dengan sukun (

ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

) jika tidak bersambung dengan apa-apa (

ﺐﺘﹾﻛﹸﺃ

) atau jika bersambung dengan nun niswah (

ﻦﺒﺘﹾﻛﹸﺃ

), dan mabni dengan membuang huruf illat (

ﺔﻠﻌﻟﺍ ﻑﺮﳊﺍ ﻑﺬﺣ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

) jika berasal dari fi'il mu'tal akhir (

ﻉﺩﹸﺃ

) (ikuti cara pembuatan fi'il amar). Mabni dengan membuang nun (

ﻥﻮﻨﻟﺍ ﻑﺬﺣ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

) jika bersambung dengan alif itsnain (

ﺎﺒﺘﹾﻛﹸﺃ

), wawu jamak (

ﺍﻮﺒﺘﹾﻛﹸﺃ

) dan ya' mukhotobah (

ﻲِﺒﺘﹾﻛﹸﺃ

), serta mabni dengan fathah (

ﺢﺘﻔﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

) apabila perintah ini bermaksud ditegaskan dengan menambah nun taukid di akhirnya (

ﱠﻥ

dan

ﹾﻥ

) seperti :

ﻦﺒﺘﹾﻛﹸﺃ

atau

ﻦﺒﺘﹾﻛﹸﺃ

.

ﺊﻴﺷ ﻩﺮﺧﺄﺑ ﻞﺼﺘﻳ ﱂ

ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ

ﺓﻮﺴﻨﻟﺍ ﻥﻮﻨﺑ ﻞﺼﺘﻳ

ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ ﺮﻣﺍ ﻞﻌﻓ

ﺔﻠﻌﻟﺍ ﻑﺮﺣ ﻑﺬﺣ

ﺔﻠﻌﻟﺍ ﻑﺮﲝ ﻞﺼﺘﻳ

ﲔﻨﺛﺍ ﻒﻟﺄﺑ ﻞﺼﺘﻳ

ﻥﻮﻨﻟﺍ ﻑﺬﺣ

ﺔﻋﺎﻤﳉﺍ ﻭﺍﻮﺑ ﻞﺼﺘﻳ

ﺔﺒﻃﺎﺨﳌﺍ ﺀﺎﻴﺑ ﻞﺼﺘﻳ

ﺢﺘﻔﻟﺍ

ﺪﻴﻛﻮﺘﻟﺍ ﻥﻮﻨﺑ ﻞﺼﺘﻳ

c. Mabninya huruf

Seluruh huruf mabni dengan sakal huruf akhirnya. Seperti (

ﻭ

) adalah huruf athof yang tetap ditandai dengan fathah. Adapun be-berapa huruf jar kadang-kadang seperti berubah tanda akhinya seperti

ﻦِﻣ

menjadi atau

ﻦِﻣ

ﻦﻋ

menjadi

ِﻦﻋ

sebenarnya itu berlaku dalam bacaan saja, dikarenakan ada dua tanda sukun yang berhada-pan sehingga harus ada salah satu yang dihidupkan.

(32)

Contoh :

ِﺱﺎﻨﻟﺍ ﻦِﻣ ﻭ

ﻦِﻣ

dibaca

hanya untuk menyambungkan

ﻦِﻣ

dua tanda setelah dengan (

ﻝﺍ

) .Jadi

ﻦِﻣ

sebenarnya tetap ditandai dengan sukun (

ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

).

d. Mabninya sebagian kecil isim.

Dari sekian banyak isim ada sebagian jenis isim yang tandanya tetap (

ﲏﺒﻣ

), isim-isim ini biasanya bentuknya hampir menyerupai huruf dan dikarenakan hukum asal dari isim itu adalah berubah-ubah (

ﺏﺮﻌﻣ

) ,maka isim-isim yang mabni ini harus disebutkan pada tempat apa sebenarnya dia (jika seandainya dia isim-isim yang berubah-ubah) (

ﻞﳏ ﰱ

).

1. Isim-isim yang mabni adalah : 2. Isim dhomir (kata ganti) 3. Isim isyaroh (kata tunjuk) 4. Isim mausluil (kata sambung)

5. Beberapa keterangan (

ﻑﺮﻇ

) seperti :

ﹸﺚﻴﺣ ،ﻦﻴِﺣ ،ﹸﺬﻨﻣ ،ِﺲﻣﹶﺍ

serta

ﹶﻞﺒﹶﻗ

dan

ﺪﻌﺑ

apabila tidak diidhofatkan.

e. Mabninya fi'il mudlore

۱

.

ﺓﻮﺴﻨﻟﺍ ﻥﻮﻨﺑ ﻞﺼﺘﻳ ﺍﺫﺇ ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ ﻉﺭﺎﻀﻣ ﻞﻌﻓ

ﺮﺧﻷﺍ ﺢﻴﺤﺻ ﻞﻌﻓ

ﺢﺘﻔﻟﺍ

ﺮﺧﻷﺍ ﻞﺘﻌﻣ ﻞﻌﻓ

ﺔﺴﻤﳋﺍ ﻝﺎﻌﻓﻻﺍ ﻦﻣ

ﲔﻨﺛﺇ ﻒﻟﺄﺑ ﻞﺼﺘﺗ ﱴﻟﺍ

۲

.

ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ ﻉﺭﺎﻀﻣ ﻞﻌﻓ ﺪﻴﻛﻮﺘﻟﺍ ﻥﻮﻨﺑ ﺍﺫﺇ

ﻢﻀﻟﺍ

ﺔﺴﻤﳋﺍ ﻝﺎﻌﻓﻻﺍ ﻦﻣ

ﺔﻋﺎﻤﳉﺍ ﻭﺍﻮﺑ ﻞﺼﺘﺗ ﱴﻟﺍ

ﺮﺴﻜﻟﺍ

ﱴﻟﺍ ﺔﺴﻤﳋﺍ ﻝﺎﻌﻓﻻﺍ ﻦﻣ

ﺔﺒﻃﺎﺨﳌﺍ ﺀﺎﻴﺑ ﻞﺼﺘﺗ

(33)

Dalam bab pembagian fi'il mudlore telah dibedakan apabila fi'il mudlore bersambung dengan nun niswah (

ﺓﻮﺴﻨﻟﺍ ﻥﻮﻧ

) ,tandanya tetap dengan sukun (

ﻦﺒﺘﹾﻜﻳ

atau

ﻦﺒﺘﹾﻜﺗ

) dan fi'il mudlore yang lainnya dapat juga mabni apabila bersambung dengan nun taukid (

ﺪﻴﻛﻮﺘﻟﺍ ﻥﻮﻧ

). Bila yang bersambung dengan nun taukid, fi'il shohih akhir, mu'tal akhir dan af'alul khomsah yang bersambung dengan alif itsnain maka mabninya dengan fathah, seperti :

ﻦﺒﺘﹾﻜﻳ ، ﱠﻥﻮﻋﺪﻳ ، ﱠﻥﺎﺒﺘﹾﻜﻳ

. Dan bila af'alul khomsah yang bersambung dengan wawu jamak, maka mabni dengan dhommah, seperti

ﻦﺒﹶﻛﺮﺗ

asalnya

ﹶﻥﻮﺒﹶﻛﺮﺗ

dan apabila af'alul khomsah yang bersambung dengan ya' mukhathabah mabni dengan kasrah, seperti

ﻦِﺒﺘﹾﻜﺗ

asalnya

ﻦﻴِﺒﺘﹾﻜﺗ

.

Latihan 9.

Lengkapi latihan-latihan sebelumnya dengan menyebutkan tanda-tanda mabninya, bagi kata-kata yang tergolong mabni. Contoh :

ﺎﺷﺮِﻓ ﺽﺭﹶﺄﹾﻟﺍ ﻢﹸﻜﹶﻟ ﹶﻞﻌﺟ ﻱِﺬﱠﻟﺍ

)

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ

( :

ﻱﺬﻟﺍ

=

ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ ﺩﺮﻔﳌﺍ ﺮﻛﺬﳌﺍ ﻢﺳﻻ ﻝﻮﺻﻮﳌﺍ ﻢﺳﺍ

ﺀﺍﺪﺘﺒﻣ ﻊﻓﺭ ﻞﳏ ﰱ

=

Yang

ﻞﻌﺟ

=

ﺊﻴﺷ ﻩﺮﺧﺄﺑ ﻞﺼﺘﻳ ﱂ ﻪﻧﻷ ﺢﺘﻔﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ ﺽﺎﻣ ﻞﻌﻓ

ﻮﻫ ﻩﺮﻳﺪﻘﺗ ﺍﺯﺍﻮﺟ ﺮﺘﺘﺴﻣ ﲑﻤﺿ ﻪﻠﻋﺎﻓﻭ

=

Dia telah menjadikan

=

ﺢﺘﻔﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ ﺮﺟ ﻑﺮﺣ

=

Bagi

ﻢﻛ

=

ﲔﺒﻃﺎﺨﻤﻠﻟ ﻞﺼﺘﳌﺍ ﺯﺭﺎﺒﻟﺍ ﲑﻤﻀﻟﺍ ﻢﺳﺍ

ﺮﺟ ﻞﳏ ﰱ ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ

=

Kalian

(34)

B. MU'ROB

I'rob adalah perubahan sakal (tanda) dari huruf akhir suatu kata dikarenakan perbedaan kedudukannya dalam kalimat atau disebab-kan masuknya alat-alat perubah tertentu. Kata-kata yang berubah (mu'rob) hanya isim dan fi'il mudlore. Jenis i'rob ada 4, yaitu : a) Rofak (

ﻊﹾﻓﺭ

) lafadz yang dirofakkan disebut lafadz marfu' (ﻉﻮﹸﻓﺮﻣ) b) Nashob (

ﺐﺼﻧ

) lafadz yang dinashobkan disebut lafadz manshub

(

ﺏﻮﺼﻨﻣ

)

c) Jar/khofadl (

ﺮﺟ

/

ﺾﹾﻔﺧ

) lafadz yang dijarkan disebut lafadz majrur (

ﺭﻭﺮﺠﻣ

) atau mahfudh (

ﺽﻮﹸﻔﺨﻣ

)

d) Jazm (

ﻡﺰﺟ

) lafadz yang dijazmkan disebut lafadz majzum (

ﻡﻭﺰﺠﻣ

)

a. I'rob Isim

Isim hanya menerima 3 jenis i'rob yaitu rofak, nashob dan jar. Oleh karena itu isim ada tiga jenis yaitu isim-isim marfu', isim-isim manshub dan isim-isim majrur/mahfudh.

1. Isim-isim marfu' (

ﺕﺎﻋﻮﻓﺮﳌﺍ ﺀﺎﲰﻷﺍ

)

ﺩﺮﻔﻣ ﻢﺳﺍ

ﺮﺧﻷﺍ ﻰﻠﻋ ﺓﺮﻫﺎﻇ ﺔﻤﺿ

ﲑﺴﻜﺘﻟﺍ ﻊﲨ ﻢﺳﺍ

ﱂﺎﺴﻟﺍ ﺚﻧﺆﻣ ﻊﲨ ﻢﺳﺍ

ﻑﺮﺼﻨﻣ ﲑﻏ ﻢﺳﺍ

ﻊﻓﺭ ﺔﻣﻼﻋ

ﺮﺧﻷﺍ ﻰﻠﻋ ﺓﺭﺪﻘﻣ ﺔﻤﺿ

ﺭﻮﺼﻘﻣ ﻢﺳﺍ

ﺹﻮﻘﻨﻣ ﻢﺳﺍ

ﻒﻟﻷﺍ

ﲎﺜﻣ ﻢﺳﺍ

ﻭﺍﻮﻟﺍ

ﱂﺎﺴﻟﺍ ﺮﻛﺬﻣ ﻊﲨ ﻢﺳﺍ

ﺔﺴﻤﳋﺍ ﺀﺎﲰﻷﺍ ﻦﻣ

Isim - isim akan dibaca rofak atau termasuk isim marfu' apa-bila menduduki jabatan :

(35)

1. Mubtada (

ﺀﺍﺪﺘﺒﻣ

)

2. Khobar mubtada' (

ﺀﺍﺪﺘﺒﻣ ﱪﺧ

)

3. Isim kaana dan saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺍ ﻭ ﻥﺎﻛ ﻢﺳﺍ

) 4. Khabar inna dan saudaranya (

ﺎﺍﻮﺧﺍ ﻭ ﻥﺇ ﻢﺳﺍ

) 5. Fa'il (

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ

)

6. Naibul Fa'il (

ﻞﻋﺎﻔﻟﺍ ﺐﺋﺎﻧ

)

Penjelasan tentang kedudukan dari isim-isim tersebut telah dibahas pada bab kalimat sempurna.

Tanda-tanda i'rob rofak ada 4 macam, yaitu :

1. Dhommah yang nampak dalam tulisan huruf akhirnya (

ﺮﺧﻷﺍ ﻰﻠﻋ ﺓﺮﻫﺎﻇ ﺔﻤﺿ

) ,apabila isim tersebut isim mufrod, jamak taksir, jamak muannats salim, isim ghoiru munshorif.

2. Dhomah yang dikira-kirakan pada sakal huruf akhirnya (

ﺮﺧﻷﺍ ﻰﻠﻋ ﺓﺭﺪﻘﻣ ﺔﻤﺿ

) ,apabila isim tersebut berupa isim yang bersambung dengan huruf illat yaitu : isim maqshur dan isim manqush.

3. Alif (

ﻒﻟﻷﺍ

) ,apabila isim ini berbentuk isim muannats. 4. Wawu (

ﻭﺍﻮﻟﺍ

) ,apabila termasuk isim jamak mudzakkar salim

dan isim-isim yang lima.

Latihan I'rab rafa'

۱

.

ﺮﻴِﻐﺻ ﺏﺎﺘِﻜﻟﺍ

:

ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ

=

ﺩﺮﻔﳌﺍ ﻢﺳﺍ ﻪﻧﻷ ﺮﺧﻷﺍ ﻰﻠﻋ ﺓﺮﻫﺎﻇ ﺔﻤﺿ ﻪﻌﻓﺭ ﺔﻣﻼﻋ ﻭ ﻉﻮﻓﺮﻣ ﺀﺍﺪﺘﺒﻣ

ﲑﻐﺻ

=

ﺩﺮﻔﳌﺍ ﻢﺳﺍ ﻪﻧﻷ ﺮﺧﻷﺍ ﻰﻠﻋ ﺓﺮﻫﺎﻇ ﺔﻤﺿ ﻪﻌﻓﺭ ﺔﻣﻼﻋ ﻭ ﻉﻮﻓﺮﻣ ﺀﺍﺪﺘﺒﳌﺍ ﱪﺧ

۲

.

ﻦﻴِﺤِﺟﺎﻧ ﹶﻥﻮﻤِﻠﺴﻤﹾﻟﺍ ﹶﻥﺎﹶﻛ

ﻥﺎﻛ

=

ﺊﻴﺷ ﻩﺮﺧﺄﺑ ﻞﺼﺘﻳ ﱂ ﻪﻧﻷ ﺢﺘﻔﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﲏﺒﻣ ﺽﺎﻣ ﻞﻌﻓ

ﻥﻮﻤﻠﺴﳌﺍ

=

ﱂﺎﺴﻟﺍ ﺮﻛﺬﻟﺍ ﻊﻤﳉﺍ ﻢﺳﺍ ﻪﻧﻷ ﻭﺍﻮﻟﺍ ﻪﻌﻓﺭ ﺔﻣﻼﻋﻭ ﻉﻮﻓﺮﻣ ﻥﺎﻛ ﻢﺳﺍ

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian ini adalah orang atau individu atau kelompok yang bersinggungan langsung dengan penulisan artikel atau berita di Surat Kabar Harian Radar Timika. Dengan

Pengertian lain mengenai merek yang dipandang lebih lengkap yaitu pengertian merek menurut Philip kotler (1997) bahwa merek sebenarnya merupakan janji dari penjual untuk

Pada peperiksaan akhir tahun, guru mendapati 100% murid (19 orang murid) dapat mencapai sekurang-kurangnya 5 markah untuk komponen kefahaman subjektif yang mempunyai julat markah

Pengertian di atas menjelaskan bahwa nomina adalah kata yang memiliki sifat semantis yang menunjukkan suatu objek yang ada di dunia nyata. Seperti kata bottle yang merujuk

dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau, delusion

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan bagaimana perilaku kognitif kelas VII SMP pada kelompok etnis Cina dan etnis melayu berdasarkan tingkat kemampuan atas,

Secara yuridis konstitusional Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjadi dasar Negara Repulik Indonesia adalah digali dari realitas tata nilai budaya

Mikrokontroler merupakan salah satu perkem&angan teknologi !ang mengintegrasikan se&uah sistem computer kedalam se&uah chip tunggal ('ingle mengintegrasikan