• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTULENSI Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Penawaran Fasilitas Pengolahan Limbah PCBs Ruang Rapat Stockholm, KLHK Jumat, 12 Mei 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOTULENSI Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Penawaran Fasilitas Pengolahan Limbah PCBs Ruang Rapat Stockholm, KLHK Jumat, 12 Mei 2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NOTULENSI

Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Penawaran Fasilitas Pengolahan Limbah PCBs Ruang Rapat Stockholm, KLHK – Jumat, 12 Mei 2017

1. Daftar peserta rapat :

a. Kasubdit Penanganan B3 b. Kasi Penghapusan B3 c. Staf Subdit Penanganan B3

d. Bapak Syarif Hidayat dari PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri

e. Bapak Masahito Yoshimura dari PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri f. Bapak Elpido dari PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri

2. Agenda pertemuan adalah pembahasan tindak lanjut penawaran fasilitas pengolahan limbah PCBs.

3. Pertemuan dibuka dan dipimpin oleh Kasubdit Penanganan B3. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari surat Direktorat PB3 kepada PT. PPLi tentang penawaran pengolahan PCBs di Indonesia. Indonesia khususnya KLHK akan mendapatkan hibah peralatan pengolahan PCBs dari UNIDO. Kerjasama ini spesifik untuk kegiatan pengelolaan PCBs pada minyak trafo. Teknologi yang dipilih untuk memusnahakan PCBs dari minyak trafo adalah dengan teknologi BCD. Pada intinya teknologi tersebut hanya mengambil klorin dari senyawa PCBs. Peralatan tersebut nantinya berupa modular semi mobile dengan kapasitas 1,5ton/hari. Berdasarkan kelengkapan data informasi yang masuk dari perusahaan terkait izin dan pengalaman operasional maka KLHK memberi kesempatan kepada PT. PPLi melakukan penawaran pengolahan PCBs. Pada hari Senin, 15 Mei akan dilakukan pertemuan kembali dengan PT. PPLi beserta unit-unit internal KLHK untuk melakukan pembahasan respon dari PT. PPLi tentang penawaran pengolahan PCBs.

4. Kasubdit Penanganan B3 dari KLHK menyampaikan pemaparan mengenai Kriteria Teknis Pengolah PCBs:

a. Lokasi fasilitas

Lay out penempatan fasilitas pemusnahan PCBs harus pada lahan minimal 1.200 m untuk mengakomodasi:

1) Kantor 2) TPS PCBs 3) Modular

Akan ada 4 modular:

- Modul 1 dekontaminasi + listrik - Modul 2 deklorinasi

(2)

- Modul 4 pendukung: listrik + laboratorium

Pada paket peralatan ini UNIDO akan mendukung 1 set peralatan GC-ECD

b. Mekanisme kerjasama penggunaan BMN oleh pihak lain

Pernyataan 1: Sesuai hasil pertemuan pada hari Rabu, 10 Mei 2017 maka peralatan akan dicatatkan menjadi BMN.

Pernyataan 2: UNIDO mendukung komitmen Indonesia untuk melakukan

phasing out PCBs sampai tahun 2020. Sesuai Konvensi Stockholm

pemusnahan tidak menggunakan teknologi thermal treatment. Teknologi yang akan digunakan sudah given yaitu dengan teknologi BCD.

Peralatan 3: Komitmen Indonesia kepada UNIDO adalah memusnahakan PCBs sebanyak 3000 ton. Secara praktik biaya operasional untuk memusnahkan PCBs sebanyak 3000 ton akan ditanggung oleh UNIDO (pada peralatan saja). Untuk biaya pengembangan SDM akan diberikan ToT yang ditanggung oleh UNIDO. Setelah masa pengoperasionalan PCBs sebanyak 3000 ton selesai, maka biaya keseluruhan akan ditanggung oleh mitra. Mitra harus membuat surat pernyataan untuk kesediaan menanggung biaya-biaya tersebut.

Pernyataan 4: Sesuai Peraturan PMK 246/2014 untuk hibah dari LN ke KLHK maka menggunakan mekanise PSP. Detal terkait mekanisme tersebut akan dijelaskan oleh DJKN – Kemenkeu. Nantinya akan ada surat pernyataan kesediaan untuk menyetor ke rekening kas umum Negara atas keuntungan yang diproleh selama jangka waktu pengoperasionalan BMN. Pernyataan 5: Indonesia memiliki MoU dengan UNIDO. Akan ada PKS dengan mitra tentang jangka waktu pengoperasionalan alat.

Pernyataan 6: Dalam PKS akan dijelaskan tentang pengembalian BMN kepada Dirjen PSLB3 apabila jangka waktu pengoperasional selesai. Setelah memusnahakan 3000 ton apabila memungkinkan peralatan akan dikomersilkan dan keuntungakan masuk ke rekening kas umum Negara dengan cara PNBP.

Tujuan utama project ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait program phasing out PCBs.

c. Pengguna barang/KLHK

1) Mitra yang akan terpilih harus mengajukan surat ke DJKN permohonan penggunaan BMN yang dioperasionalkan oleh pihak lain.

2) Akan terbit SK penggunaan BMN dioperasionalkan oleh pihak lain 3) Setelah itu akan dilakukan PKS

d. Kriteria Pengolah PCBs minya trafo

Ada 4 kriteria pengolah PCBs minyak trafo

1) Kesesuaian administrative: yang akan dilakukan penilaian adalah izin lingkungan dan izin pengolahan limbah B3.

2) Kesiapan lokasi: yang akan dilakukan penilaian adalah area bebas untuk penempatan fasilitas dengan detail memiliki lahan dengan luasan

(3)

minimal 1.200 m2 dan aksesbilitas lahan untuk mobilisasi peralatan dan limbah B3.

3) Kesesuaian teknis: yang akan dilakukan penilaian yaitu memiliki izin pengolahan limbah B3 untuk fasilitas non termal pengolahan limbah B3 dan/atau pernyataan kesiapan SDM dan dukungan operasional untuk fasilitas pemusnahan PCBs teknologi Based Catalyst Dechlorination/BCD dengan uraian detail yaitu memiliki fasilitas

pengolahan limbah B3 non termal dan menyediakan pembiayaan untuk operasional fasilitas SDM, kendaraan, kantor, air dan listrik dll.

4) Kesesuaian konsep mitra kerjasama dengan KLHK: yang akan dilakukan penilaian adalah usulan dan komitmen mekanisme operasional dengan uraian detail sepakat untuk mengikuti mekanisme pemanfaatan BMN (fasilitas pengolahan PCBs) dan sepakat untuk melaksanakan persyaratan sebagaimana PMK 246/2014.

5. Kasubdit Penanganan B3 menyampaikan pendapat sebagai berikut:

a. Pada pertemuan tanggal 15 Mei 2017 akan didetailkan informasi yang dibutuhkan oleh PT. PPLi terkait peralatan pengelolaan PCBs. Akan ada peta dari PT. PPLi untuk plot penempatan peralatan dan pernyataan komitmen dari PPLi.

b. Apabila pengambilan klorin dalam PCBs sebanyak 3000 ton selesai, maka teknologi ini bisa digunakan untuk mengolah limbah lain, misalnya pada pestisida.

c. UNIDO akan segera melakukan pabrikasi peralatan, oleh karena itu diharapkan mitra segera membuat pernyataan dan presentasi konsep usulan kerjasama yang mengacu kepada PMK 246/2014 (kesediaan berkontribusi kepada Negara berapa persen).

d. Proses untuk project ini harus segera cepat dilakukan karena dibutuhkan waktu yang panjang dari proses lelang sampai pembangunan fasilitas (diperkirakan 2018). Oleh karena itu proses dilakukan secara paralel untuk memilih mitra KLHK.

e. Mitra harus menyiapkan semua item mulai dari sarana, lokasi, SDM, selama dan setelah pengoperasionalan PCBs 3000 ton. Untuk UNIDO sendiri akan menyediakan training bagi SDM yang akan mengoperasionalkan peralatan tersebut.

f. Agar pada presentasi pada tanggal 15 Mei 2017 PT. PPLi bisa memberikan konsep kerja pengolahan PCBs.

6. Bapak Syarif Hidayat dari PT. PPLi menyampaikan pendapat sebagai berikut: a. PT. PPLi sudah mengikuti informasi mengenai project ini sejak KLHK

melaksanakan inventarisasi PCBs.

(4)

c. Pertanyaan 1: apakah PCBs berupa minyak trafo atau masih dalam kemasan? Karena akan diperhitungkan tingkat kesulitan proses pengolahannya

d. Pertanyaan 2: selama proses 3000 ton (2 tahun) untuk biaya ditanggung UNIDO, bagaimana untuk biaya listrik dan SDM? Pihak manakah yang akan menanggungnya?

e. Pertanyaan 3: siapa yang akan mengangkut limbah PCBs? Bagaimanakah mobilisasinya? Karena harus diperhitungkan biaya angkutnya.

f. Pertanyaan 4: di awal dikatakan peralatan berupa modular, tapi bagaimana dengan permintaan penyiapan lahan 1.200m2? Bagaimana jika PPLi member skema modular ditempatkan di lokasi sentral operasional PPLi? g. Pertanyaan 5: untuk lokasi apabila diperlukan bangunan, maka akan

diperlukan proses untuk mendirikan bangunan.

h. Pertanyaan 6: untuk izin amdal tidak ada pencatatan izin peralatan PCBs, maka akan dilakukan perubahan amdal dan perlu waktu untuk memprosesnya.

7. Diskusi :

a. Kasubdit Penanganan B3 memberikan jawaban atas pertanyaan dari Bapak Syarif :

1) Pertanyaan 1: UNIDO dan KLHK sudah melakukan inventarisasi di trafo non PLN seluruh jawa, pada tahun 2017 akan ada pengembangan inventarisasi kedua. Apabila sudah selesai memusnahkan PCBs sejumlah 3000 ton, maka bisa untuk memusnahkan limbah B3 lain. Pemusnahan fokus pada minyak trafo PCBs. Standar untuk konsentrasi PCBs di Indonesia belum ada, namun berdasarkan referensi dari negara lain makan konsentrasi PCBs akan diturunkan sampai 0,5 ppm/1 ppm/2 ppm. Teknologi BCD ini dipilih karena menerapkan teknologi pemanfaatan. Kasubdit Penanganan B3 menyatakan agar pengolahannya tidak ada renfil, tapi dipilih pemanfaatan. Untuk perhitungan revenue selama pengolahan PCBs 3000 ton (2 tahun) sampai selesai agar PT. PPLi memberikan usulan terkait kondisi tersebut dan disampaikan pada hari Senin, 15 Mei 2017 secara detail kepada KLHK.

2) Pertanyaan 2: PT. PPLi yang akan melakukan pengangkutan, namun apabila ada permasalahan tentang biaya angkut, PT. PPLi pada tanggal 15 Mei 2017 boleh mengusulkan rekomendasi:

 Biaya angkut akan dibebankan kepada pemilik limbah.  Diberikan biaya flat untuk mengangkut limbah B3.

Apabila opsi tersebut sudah dipilih, maka harus didetailkan mekanismenya seperti apa.

3) Pertanyaan 3: secara teknis peralatan bisa berpindah, namun dengan melihat izin untuk operasioanl peralatan agar tidak melawan regulasi yang ada di Indonesia, maka penempatan hanya di 1 titik.

(5)

4) Pemilihan 1.200m2 dikarenakan project ini membutuhkan 1 lokasi khusus. Pada pertemuan pada hari Senin, 15 Mei 2017 PT. PPLi agar menyiapkan 1 titik lokasi. Selain itu perlu dicek untuk kedatangan peralatan apakah di pelabuhan atau langsung ke lokasi yang sudah dipilih. Bapak Elpido bertanya untuk TPS apakah bisa ditaruh di satu tempat? Kasubdit Penanganan B3 menanggapi bahwa TPS ini harus berada menjadi satu dengan lokasi lahan yang khusus untuk PCBs tadi. Agar disiapkan kantor, platform, dan TPS.

5) Pertanyaan 5: PPLi bisa menanyakan hal detailnya pada pertemuan tanggal 15 Mei 2017.

6) Pertanyaan 6: Akan ada tambahan dalam pengurusan administrasi Amdal tersebut. Bila perlu dilakukan addendum amdal.

b. Apabila pemusnahan 3000 ton selama 2 tahun sudah selesai maka peralatan bisa digunakan untuk limbah B3 lain. Agar PT. PPLi melakukan perhitungan berapa kapasitas limbah PCBs yang akan diolah dalam 1 hari. c. Adakah batasan konsentrasi limbah PCBs untuk pengolahan pada

peralatan tersebut? Kasubdit Penanganan B3 menyatakan tidak ada. REKOMENDASI/ TINDAK LANJUT

1. KLHK akan melakukan pertemuan dengan PT. PPLi dan unit-unit terkait KLHK pada hari Senin, 15 Mei 2017 dengan agenda presentasi konsep mekanisme kerjasama dari PT. PPLi (untuk konsep perhitungan ekonomi akan menyusul). 2. Manfaat dari keikutsertaan PT. PPLi dalam project ini adalah mendukung

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi etil asetat, kloroform, petroleum eter dan n-heksana hasil hidrolisis ekstrak

Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat ini saya telah melampirkan kelengkapan data diri saya sebagai berikut;. Fotokopy Surat

1) Kurangnya pemahaman dan kesadaran wajib pajak terhadap pentingnya peran pajak bagi pembangunan daerah. Penyebab dari menurunnya tingkat nilai penerimaan PBB

Perlakuan  sterilisasi  tanah  berpengaruh  nyata  terhadap  pertumbuhan  tanaman.  Tanaman  menunjukkan  pertumbuhan  yang  lebih  rendah  pada  tanah  yang 

Peluang kerjasama lain yang juga akan digarap dalam kerjasama ekonomi Indonesia – Senegal tersebut, antara lain. meliputi bidang infrastruktur, industri, kesehatan dan sosial

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap penyediaan bahan, tahap isolasi silika dari abu sekam padi, sintesis silikon hasil silika abu

Mahasiswa mengetahui hal yang berkaitan dengan struktur pasar persaingan monopolistik dan pasar oligopoli dalam penerapan harga, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang..

(2005) menunjukkan terdapat empat faktor yang menerangkan konstruk tingkah laku inovatif, iaitu 1) kreativiti yang.. dikaitkan dengan aktiviti pengenalpastian masalah dan