• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Alliance Cosmetics

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Alliance Cosmetics"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

beserta laporan auditor independen/

Financial statements as of December 31, 2020 and

for the year then ended with independent auditors’ report

(2)

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/

Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan ... 1 ... Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and Other

Komprehensif Lain……….. 2 ...Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ... 3 ... Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas ... 4 ... Statement of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan ... 5-51 ... Notes to the Financial Statements

(3)
(4)
(5)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 9.481.138 3 8.156.029 Cash and bank

Piutang usaha, neto 1.229.036 4 5.755.509 Trade receivables, net

Persediaan, neto 5.383.512 5 23.679.220 Inventories, net

Pajak dibayar di muka 966.096 10a 323.398 Prepaid tax

Aset lancar lainnya 51.839 354.733 Other current assets

Total Aset Lancar 17.111.621 38.268.889 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Aset tetap, neto 1.931.310 6 3.231.051 Fixed assets, net

Aset tidak lancar lainnya 114.595 114.595 Other non-current asset

Total Aset Tidak Lancar 2.045.905 3.345.646 Total Non-current Assets

TOTAL ASET 19.157.526 41.614.535 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

(DEFISIENSI MODAL) (CAPITAL DEFICIENCY)

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang usaha 553.660 7 2.614.213 Trade payables

Utang lain-lain dan akrual 15.876.258 8 8.580.519 Other payables and accruals

Utang pajak 78.304 10b 167.662 Taxes payable

Total Liabilitas Jangka Pendek 16.508.222 11.362.394 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITY

Liabilitas imbalan kerja 3.336.858 16 2.732.317 Employee benefits liability

TOTAL LIABILITAS 19.845.080 14.094.711 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)

Modal saham - nilai nominal Rp1.000 Share capital - Rp1,000 par value

per saham (angka penuh) per share (full amount)

Modal dasar ditempatkan dan Authorized issued and

dibayar penuh – 209.157.483 fully paid – 209,157,483

saham per 31 Desember 2020 shares as of December 31, 2020

dan 191.657.483 saham per and 191,657,483 shares as of

31 Desember 2019 209.157.483 11 191.657.483 December 31, 2019

Foreign exchange difference from

Selisih kurs atas modal disetor 213.680 12 213.680 share capital payment

Tambahan modal disetor 19.057.094 19.057.094 Additional paid in capital

Keuntungan aktuarial untuk provisi Actuarial gains on provision

imbalan kerja 57.199 75.529 for employee benefits

Akumulasi rugi (229.173.010) (183.483.962) Accumulated losses

TOTAL EKUITAS TOTAL EQUITY

(DEFISIENSI MODAL), NETO (687.554) 27.519.824 (CAPITAL DEFICIENCY), NET

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

(DEFISIENSI MODAL), NETO 19.157.526 41.614.535 (CAPITAL DEFICIENCY), NET

(6)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan The accompanying notes to the financial statements form an

2020 Notes 2019

PENJUALAN (3.972.307) 13 47.455.292 SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (20.243.462) 14 (30.701.933) COST OF SALES

LABA (RUGI) BRUTO (24.215.769) 16.753.359 GROSS PROFIT (LOSS)

BEBAN OPERASI OPERATING EXPENSES

Beban operasi (21.337.804) 15 (41.300.340) Operating expenses

Beban operasi lainnya, neto (165.714) (69.157) Other operating expenses, net

RUGI OPERASI (45.719.287) (24.616.138) LOSS FROM OPERATIONS

Pendapatan keuangan 30.239 16.817 Finance income

RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK (45.689.048) (24.599.321) LOSS BEFORE TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK - 10c - TAX EXPENSE

RUGI TAHUN BERJALAN (45.689.048) (24.599.321) LOSS FOR THE YEAR

PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF LAIN INCOME

Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be reclassified

ke laba rugi: to profit or loss:

Rugi pengukuran kembali atas Re-measurement loss on

liabilitas imbalan kerja (18.330) 16 (190.141) employee benefits liability

TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE LOSS

TAHUN BERJALAN (45.707.378) (24.789.462) FOR THE YEAR

(7)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.

penuh/ Foreign exchange modal disetor/ saham/ Akumulasi Actuarial gains Total equity Issued and difference from Additional Advance rugi/ on provision (capital Catatan/ fully paid share capital paid in for shares Accumulated for employee deficiency),

Note share capital payment capital subscription losses benefits net

Balance at

Saldo per 31 Desember 2018 147.657.483 213.680 19.057.094 23.500.000 (158.884.641) 265.670 31.809.286 December 31, 2018

Penerbitan tahun berjalan 11 44.000.000 - - (23.500.000) - - 20.500.000 Issuance during the year

Rugi tahun berjalan - - - - (24.599.321) - (24.599.321) Loss for the year

Rugi komprehensif lain - - - - - (190.141) (190.141) Other comprehensive loss

Balance at

Saldo per 31 Desember 2019 191.657.483 213.680 19.057.094 - (183.483.962) 75.529 27.519.824 December 31, 2019

Penerbitan tahun berjalan 11 17.500.000 - - - - - 17.500.000 Issuance during the year

Rugi tahun berjalan - - - - (45.689.048) - (45.689.048) Loss for the year

Rugi komprehensif lain - - - (18.330) (18.330) Other comprehensive loss

Balance at

Saldo per 31 Desember 2020 209.157.483 213.680 19.057.094 - (229.173.010) 57.199 (687.554) December 31, 2020

(8)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan The accompanying notes to the financial statements form an

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES

Rugi sebelum beban pajak (45.689.048) (24.599.321) Loss before tax expense

Penyesuaian untuk merekonsiliasi rugi Adjustments to reconcile loss

sebelum beban pajak ke kas neto before tax expense to net cash

yang digunakan untuk aktivitas operasi: used in operating activities:

Pencadangan (pemulihan) Provision for (recovery of)

penyisihan atas rugi penurunan nilai 25.948 4 (41.696) allowance for impairment losses

Penyusutan 1.715.295 6 1.476.613 Depreciation

Pencadangan penyisihan atas Provision for allowance for

penurunan nilai aset tetap 202.718 6 - impairment of fixed asset

Pencadangan imbalan Provision for employee

masa kerja, neto 594.211 16 271.071 benefits, net

Pencadangan penyisihan atas Provision for allowance for

persediaan usang 948.354 5 1.393.353 obsolescence inventories

Kerugian pelepasan aset tetap 164.552 6 5.500 Loss on disposal of fixed asset

Perubahan dalam aset dan liabilitas: Changes in assets and liabilities:

Penurunan (kenaikan) dalam aset: Decrease (increase) in assets:

Piutang usaha 4.500.525 7.076.679 Trade receivables

Persediaan 17.347.354 2.713.288 Inventories

Pajak dibayar di muka (642.698) (323.398) Prepaid tax

Aset lancar lainnya 302.894 (172.427) Other current assets

Aset tidak lancar lainnya - 25.000 Other non-current assets

Kenaikan (penurunan) liabilitas: Increase (decrease) in liabilities:

Utang usaha (2.060.553) (2.211.575) Trade payables

Utang lain-lain dan akrual 7.295.739 2.549.566 Other payables and accruals

Utang pajak (89.358) (54.895) Taxes payable

Pembayaran imbalan masa kerja (8.000) 16 - Employee benefit paid

Kas Neto yang Digunakan untuk Net Cash Used in

Aktivitas Operasi (15.392.067) (11.892.242) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITY

Pembelian aset tetap (782.824) 6 (2.549.798) Purchase of fixed assets

Kas Neto yang Digunakan untuk Net Cash Used in

Aktivitas Investasi (782.824) (2.549.798) Investing Activity

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIY

Penerbitan modal saham 17.500.000 11 20.500.000 Issuance of share capital

Kas Neto yang Diperoleh dari Net Cash Provided by

Aktivitas pendanaan 17.500.000 20.500.000 Financing Activity

KENAIKAN NETO KAS DAN BANK 1.325.109 6.057.960 NET INCREASE CASH AND BANK

KAS DAN BANK CASH AND BANK

AWAL PERIODE 8.156.029 2.098.069 AT BEGINNING OF PERIOD

KAS DAN BANK CASH AND BANK

AKHIR PERIODE 9.481.138 3 8.156.029 AT END OF PERIOD

(9)

PT Alliance Cosmetics (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 25 September 2008 berdasarkan Akta Notaris Ukon Krisnajaya, S.H., SpN No. 28. Akta pendirian telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-93636.AH.01.01.TH 2008 tanggal 4 Desember 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 43 tanggal 31 Mei 2011. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, Perubahan terakhir ini berdasarkan akta notaris Irene Yulia, S.H., No. 3 tanggal 4 Desember 2020, mengenai kenaikan modal dasar ditempatkan Perusahaan. Akta ini telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam

Surat Keputusan No.

AHU-0206862.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 8 Desember 2020 (Catatan 11).

PT Alliance Cosmetics (the “Company”) was established based on the Notarial Deed No. 28 dated September 25, 2008 of Ukon Krisnajaya,

S.H., SpN. The deed of establishment

was approved by the Ministry of Laws and Human

Rights in its Decision Letter No.

AHU-93636.AH.01.01.TH 2008 dated December 4, 2008 and published in the State Gazette No. 43 dated May 31, 2011. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment was based on the Notarial Deed No. 3 of Irene Yulia, S.H., dated December 4, 2020, concerning the increase of the Company’s authorized shares. This deed was approved by Ministry of Laws and Human Rights

in its Decision Letter No.

AHU-0206862.AH.01.11.Tahun 2020 dated December 8, 2020 (Note 11).

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi impor dan distribusi produk kosmetik, toiletries dan produk kecantikan. Perusahaan berlokasi di Wisma Argo Manunggal Suite 07 No. 8A Jl. Gatot Subroto No. 85 Kav. 22, Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 2010.

Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprises, among others, cosmetics, toiletries, and beauty products import and distribution. The Company is domiciled at Wisma Argo Manunggal Suite 07 No. 8A Jl. Gatot Subroto No. 85 Kav. 22, Jakarta. The Company started its commercial operations in 2010.

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

The members of the Board of Company’s Commissioner and Directors as of December 31, 2020 were as follow:

Komisaris : Yoshikazu Hongo : Commissioner

Presiden Direktur : Chin Choon Keng : President Director

Direktur : Antonius Suhartanto Amin : Director

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

The members of the Board Company’s of Commissioner and Directors as of December 31, 2019 were as follow:

Komisaris : Chin Choon Keng : Commissioner

Presiden Direktur : Yoshikazu Hongo : President Director

Direktur : Effendi Tandi : Director

Direktur : Antonius Suhartanto Amin : Director

Berdasarkan Akta Notaris Irene Yulia, S.H. No. 13 tanggal 20 Januari 2021, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan akan menjadi sebagai berikut:

Based on Notarial Deed No. 13 of Irene Yulia, S.H. dated January 20, 2021, the members of the Board of Company’s Commissioner and Directors will become as follow:

Komisaris : Yoshikazu Hongo : Commissioner

Presiden Direktur : Chin Choon Keng : President Director

Direktur : Hideki Nakamura : Director

Direktur : Josy Rizka : Director

Entitas induk Perusahaan telah berubah dari ACG International Sdn. Bhd. (ACGI) menjadi Mandom Corporation Japan (MCJ) sejak January 2019.

The ultimate parent of the Company has been changed from ACG International Sdn. Bhd. to Mandom Corporation, Japan (“MCJ”) since January 2019.

(10)

Perusahaan memiliki 24 dan 39 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (tidak diaudit).

The Company has 24 and 39 permanent employees as of December 31, 2020 and 2019, respectively (unaudited).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Dasar penyajian laporan keuangan Basis of presentation of the financial

statements Laporan keuangan telah disusun dan disajikan

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”), yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain.

The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”) which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretation to Financial Accounting Standards (“ISAK”), issued by the Financial Accounting Board of the Indonesian Institute of Accountants. These policies have been consistently applied to all years presented, unless otherwise stated.

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan PSAK No. 1 Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, disusun berdasarkan basis akrual menggunakan dasar akuntansi biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

The financial statements have been prepared in accordance with PSAK No. 1 Presentation of Financial Statement. The financial statements, except for the statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost basis of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements.

Laporan arus kas yang disajikan dengan metode tidak langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flows which have been prepared using the indirect method, present receipts and disbursement of cash and bank, which are classified into operating, investing and financing activities.

Perubahan kebijakan akuntansi Changes of accounting principles

Perusahaan menerapkan PSAK No. 71 Instrumen Keuangan, PSAK No. 72 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, dan PSAK No. 73 Sewa untuk pertama kalinya. Sifat dan pengaruh perubahan sebagai akibat dari standar akuntansi baru ini dijelaskan di bawah ini.

The Company applied PSAK No. 71 Financial Instruments, PSAK No. 72 Revenue from Contracts with Customers, and PSAK No. 73 Leases for the first time. The nature and effect of the changes as a result of these new accounting standards are describe below.

Beberapa amandemen dan interpretasi lainnya berlaku untuk pertama kalinya pada tahun 2020, tetapi tidak demikian berdampak pada laporan keuangan Perusahaan. Perusahaan belum mengadopsi lebih awal standar, interpretasi atau amandemen apa pun yang telah diterbitkan tetapi belum efektif.

Several other amendments and interpretations apply for the first time in 2020, but do not have an impact on the financial statements of the Company. The Company has not early adopted any standards, interpretations or amendments that have been issued but are not yet effective.

(11)

Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) Changes of accounting principles (continued) · PSAK No.71 Instrumen Keuangan

PSAK No. 71 Instrumen Keuangan menggantikan PSAK No. 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020, yang menggabungkan ketiga aspek akuntansi untuk instrumen keuangan: klasifikasi dan pengukuran; penurunan nilai; dan akuntansi lindung nilai.

· PSAK No. 71 Financial Instruments

PSAK No. 71 Financial Instruments replaces

PSAK No. 55 Financial Instruments:

Recognition and Measurements for annual periods beginning on or after January 1, 2020, bringing together all three aspects of the

accounting for financial instruments:

classification and measurement; impairment; and hedge accounting.

Penerapan atas PSAK No. 71 tersebut tidak memiliki dampak terjadap saldo awal akumulasi rugi pada laporan keuangan Perusahaan.

The adoption of PSAK No. 71 has no impact on the beginning balance of the accumulated lossess in the Company’s financial statements.

· PSAK No. 72 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan

PSAK No. 72 menggantikan PSAK No. 34 Kontrak Konstruksi, PSAK No. 23 Pendapatan dan Interpretasi terkait dan berlaku, dengan pengecualian terbatas, untuk semua pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. PSAK No. 72 menetapkan model lima langkah untuk memperhitungkan pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan dan mensyaratkan bahwa pendapatan diakui pada jumlah yang mencerminkan imbalan yang diharapkan entitas berhak sebagai imbalan atas transfer barang atau jasa kepada pelanggan.

· PSAK No. 72 Revenue from Contracts with

Customers

PSAK No. 72 supersedes PSAK No. 34 Construction Contracts, PSAK No. 23 Revenue and related Interpretations and it applies, with limited exceptions, to all revenue arising from contracts with customers. PSAK No. 72 establishes a five-step model to account for revenue arising from contracts with customers and requires that revenue be recognized at an amount that reflects the consideration to which an entity expects to be entitled in exchange for transferring goods or services to a customer.

PSAK No. 72 mengharuskan entitas untuk melakukan pertimbangan, dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan ketika menerapkan setiap langkah model untuk membuat kontrak dengan pelanggan mereka. Standar ini juga menetapkan akuntansi untuk biaya tambahan untuk memperoleh kontrak dan biaya yang terkait langsung dengan pemenuhan kontrak. Selain itu, standar tersebut membutuhkan pengungkapan yang luas.

PSAK No. 72 requires entities to exercise judgement, taking into consideration all of the

relevant facts and circumstances when

applying each step of the model to contracts with their customers. The standard also specifies the accounting for the incremental costs of obtaining a contract and the costs directly related to fulfilling a contract. In addition, the standard requires extensive disclosures.

Perusahaan menerapkan PSAK No. 72 dengan menggunakan metode penerapan retrospektif yang dimodifikasi dengan tanggal penerapan awal 1 Januari 2020. Berdasarkan metode ini, standar dapat diterapkan untuk semua kontrak pada tanggal penerapan awal atau hanya untuk kontrak yang tidak berlaku selesai pada tanggal ini. Perusahaan memilih untuk menerapkan standar untuk semua kontrak pada 1 Januari 2020.

The Company adopted PSAK No. 72 using the modified retrospective method of adoption with the date of initial application of January 1, 2020. Under this method, the standard can be applied either to all contracts at the date of initial application or only to contracts that are not completed at this date. The Company elected to apply the standard to all contracts as at January 1, 2020.

(12)

Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) Changes of accounting principles (continued) · PSAK No. 72 Pendapatan dari Kontrak dengan

Pelanggan (lanjutan)

Penerapan atas PSAK No. 72 tersebut tidak memiliki dapak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

· PSAK No. 72 Revenue from Contracts with

Customers (continued)

The adoption PSAK No. 72 did not have a significant impact on the Company’s financial statements.

· PSAK No. 73 Sewa

PSAK No. 73 menggantikan PSAK No. 30 Sewa, ISAK No. 8 Penentuan apakah suatu Perjanjian mengandung suatu Sewa, ISAK No. 23 Sewa Operasi-Insentif dan ISAK No. 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. Standar tersebut menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa dan mengharuskan penyewa untuk mengakui sebagian besar sewa di neraca, yakni mengakui hak guna aset dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa, yakni (i) sewa jangka-pendek dan (ii) sewa dengan aset terkait bernilai rendah.

· PSAK No. 73 Leases

PSAK No. 73 supersedes PSAK No. 30 Leases, ISAK No. 8 Determining whether an Arrangement contains a Lease, ISAK No. 23 Operating Leases-Incentives and ISAK No. 24 Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease. The standard sets out the principles for the recognition, measurement, presentation and disclosure of leases and requires lessees to recognise most leases on the balance sheet, that is, to recignize the right-of-use assets and lease liability. There are 2 optional exclusions in the recognition of the lease assets and liabilities, namely (i) short-term lease and (ii) lease with low-value underlying assets.

Penerapan atas PSAK No. 73 tersebut tidak memiliki dapak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

The adoption PSAK No. 73 did not have a significant impact on the Company’s financial statements.

· Amandemen PSAK No. 1 dan PSAK No. 25 Definisi Material

Amandemen tersebut memberikan definisi baru tentang material yang menyatakan, “informasi adalah material jika dihilangkan, salah disajikan, atau dikaburkan, informasi tersebut secara wajar dapat diharapkan memengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama laporan keuangan bertujuan umum berdasarkan laporan keuangan tersebut, yang memberikan informasi tentang entitas pelapor tertentu." Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa materialitas akan bergantung pada sifat atau besaran informasi, baik secara individual atau dalam kombinasi dengan informasi lain, dalam konteks laporan keuangan. Kesalahan penyajian informasi bersifat material jika secara wajar diharapkan dapat memengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama. Amandemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan, juga tidak diharapkan akan berdampak pada masa depan Perusahaan.

· Amendments to PSAK No. 1 and PSAK No. 25

Definition of Material

The amendments provide a new definition of material that states, “information is material if omitting, misstating or obscuring it could reasonably be expected to influence decisions that the primary users of general purpose financial statements make on the basis of those financial statements, which provide financial information about a specific reporting entity.” The amendments clarify that materiality will depend on the nature or magnitude of information, either individually or in combination with other information, in the context of the financial statements. A misstatement of information is material if it could reasonably be expected to influence decisions made by the primary users. These amendments had no impact on the financial statements of, nor is there expected to be any future impact to the Company.

(13)

Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) Changes of accounting principles (continued) · Amendemen PSAK No. 1 Penyajian Laporan

Keuangan tentang judul laporan keuangan

Amendemen PSAK No. 1 merupakan penyesuaian beberapa paragraf dalam PSAK No. 1 Penyajian Laporan Keuangan yang sebelumnya tidak diadopsi dari IAS 1 Presentation of Financial Statements menjadi diadopsi. Amendemen ini membuka opsi yang memperkenankan entitas menggunakan judul laporan selain yang digunakan dalam PSAK No. 1. Amandemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan, juga tidak diharapkan akan berdampak pada masa depan Perusahaan.

· Amendments to PSAK No. 1 Presentation of

Financial Statements on the title of financial statements

The amendments to PSAK No. 1 are several paragraphs in PSAK No. 1 Presentation of Financial Statements which were not previously adopted from IAS 1 Presentation of Financial Statements to be adopted. This amendment opens an option that allows entities to use report titles other than those used in PSAK No. 1. These amendments had no impact on the financial statements of, nor is there expected to be any future impact to the Company.

· Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan Kerangka Konseptual bukanlah standar, dan tidak ada konsep yang terkandung di dalamnya yang menimpa konsep atau persyaratan dalam standar apa pun. Tujuan dari Kerangka Konseptual adalah untuk membantu pembuat standar dalam mengembangkan standar, untuk membantu pembuat mengembangkan kebijakan akuntansi yang konsisten di mana tidak ada standar yang berlaku dan untuk membantu semua pihak untuk memahami dan menafsirkan standar. Ini akan mempengaruhi entitas yang mengembangkan kebijakan akuntansi berdasarkan Kerangka Konseptual. Kerangka Konseptual yang direvisi mencakup beberapa konsep baru, definisi yang diperbarui dan kriteria pengakuan untuk aset dan kewajiban serta menjelaskan beberapa konsep penting. Amandemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan Perusahaan.

· Conceptual Framework for Financial Reporting

The Conceptual Framework is not a standard, and none of the concepts contained therein override the concepts or requirements in any standard. The purpose of the Conceptual Framework is to assist the standard setters in developing standards, to help preparers develop consistent accounting policies where there is no applicable standard in place and to assist all parties to understand and interpret the standards. This will affect those entities which developed their accounting policies based on the Conceptual Framework. The revised Conceptual Framework includes some new concepts, updated definitions and recognition criteria for assets and liabilities and clarifies some important concepts. These amendments had no impact on the financial statements of the Company.

Klasifikasi lancar dan tak lancar Current and non-current classification

Perusahaan menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan berdasarkan klasifikasi lancar/tak lancar. Suatu aset disajikan lancar bila: i) akan direalisasi, dijual atau dikonsumsi dalam

siklus operasi normal, ii) untuk diperdagangkan,

iii) akan direalisasi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan, atau kas atau setara kas kecuali yang dibatasi penggunaannya atau akan digunakan untuk melunasi suatu liabilitas dalam paling lambat 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Seluruh aset lain diklasifikasikan sebagai tidak lancar.

The Company presents assets and liabilities in the

statement of financial position based on

current/non-current classification. An asset is current when it is:

i) expected to be realised or intended to be sold or consumed in the normal operating cycle, ii) held primarily for the purpose of trading, iii) expected to be realised within 12 months

after the reporting period, or cash or cash equivalent unless restricted from being exchanged or used to settle a liability for at least 12 months after the reporting period.

(14)

Klasifikasi lancar dan tak lancar (lanjutan) Current and non-current classification (continued)

Suatu liabilitas disajikan lancar bila:

i) akan dilunasi dalam siklus operasi normal, ii) untuk diperdagangkan,

iii) akan dilunasi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan, atau

iv) tidak ada hak tanpa syarat untuk menangguhkan pelunasannya dalam paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Persyaratan liabilitas yang dapat, atas opsi pihak lawan, menghasilkan penyelesaiannya dengan penerbitan instrumen ekuitas tidak memengaruhi klasifikasinya.

Seluruh liabilitas lain diklasifikasikan sebagai tidak lancar.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas tidak lancar.

A liability is current when it is:

i) expected to be settled in the normal operating cycle,

ii) held primarily for the purpose of trading, iii) due to be settled within 12 months after the

reporting period, or

iv) there is no unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting period.

The terms of the liability that could, at the option of the counterparty, result in its settlement by the issue of the equity instruments do not affect its classification.

All other liabilities are classified as non-current.

Deferred tax assets and liabilities are classified as non-current assets and liabilities.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Transactions with related parties

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan definisi yang diuraikan pada PSAK No. 7 Pengungkapan pihak-pihak berelasi.

The Company has transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 Related party disclosures.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 9 atas laporan keuangan.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those made with unrelated parties. Significant transactions and balances with related parties are disclosed in Note 9 to the financial statements.

Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan merupakan pihak tidak berelasi.

Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the Notes to the financial statements are unrelated parties.

Persediaan Inventories

Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Perusahaan membentuk penyisihan atas penurunan nilai dan persediaan usang untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih berdasarkan penelaahan atas nilai pasar dan kondisi fisik persediaan.

Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted average method. The Company provides an allowance for decline in market values and obsolescence of inventories to reduce the cost of inventories to net realizable value based on a review of market value and physical condition of inventories.

(15)

Aset tetap Fixed assets Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain pada saat terjadinya.

The fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation, except for land that is not depreciated, and impairment losses. Cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in operating expenses in the statements of profit or loss and other comprehensive income when incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the useful lives of the related assets as follows:

Tahun/Years

Meja pameran 3 Display counters

Peralatan kantor dan komputer 5 Office and computer equipment

Perabot kantor 5 Office furniture and fittings

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in statement of profit or loss and other comprehensive income in the year of the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end.

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan memperkirakan jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company assesses, at the end of each reporting date, whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists or when annual impairment testing for an asset is required, the Company estimates the asset’s recoverable amount.

(16)

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued) Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset

individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. When the carrying amount of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai.

In assessing the value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the profit or loss in expense categories consistent with the functions of the impaired asset.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode/tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi.

An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the Company estimates asset’s or CGU’s recoverable amount. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Such reversal is recognized in profit or loss.

Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

(17)

Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued) Rincian lebih lanjut mengenai indikasi potensi

penurunan nilai aset tetap diungkapkan pada Catatan 6 atas laporan keuangan.

Further details of the indication of potential impairment of values of fixed assets are disclosed in the Note 6 to the financial statements.

Pengakuan pendapatan dan beban Revenue and expense recognition

Berlaku mulai 1 Januari 2020 Effective beginning January 1, 2020

Perusahaan menerapkan PSAK No. 72 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020. Perusahaan mensyaratkan pengakuan pendapatan harus memenuhi lima langkah analisa sebagai berikut:

The Company has adopted PSAK No. 72 Revenue from Contracts with Customers, effective on or after January 1, 2020. The Company requires revenue recognition to fulfill five steps of assessment:

· Identifikasi kontrak dengan pelanggan;

· Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak. Kewajiban pelaksanaan merupakan janji-janji dalam kontrak untuk menyerahkan barang atau jasa yang memiliki karakteristik berbeda ke pelanggan;

· Penetapan harga transaksi. Harga transaksi merupakan jumlah imbalan yang berhak diperoleh suatu entitas sebagai kompensasi atas diserahkannya barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan. Jika imbalan yang dijanjikan di kontrak mengandung suatu jumlah yang bersifat variabel, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah imbalan tersebut sebesar jumlah yang diharapkan berhak diterima atas diserahkannya barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan dikurangi dengan estimasi jumlah jaminan kinerja jasa yang akan dibayarkan selama periode kontrak;

· Alokasi harga transaksi ke setiap kewajiban pelaksanaan dengan menggunakan dasar harga jual berdiri sendiri relatif dari setiap barang atau jasa berbeda yang dijanjikan di kontrak. Ketika tidak dapat diamati secara langsung, harga jual berdiri sendiri relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang diharapkan ditambah marjin;

· Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi dengan menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan (ketika pelanggan telah memiliki kendali atas barang atau jasa tersebut).

· Identify contract(s) with a customer;

· Identify the performance obligations in the

contract. Performance obligations are promises in a contract to transfer to a customer goods or services that are distinct;

· Determine the transaction price. Transaction

price is the amount of consideration to which an entity expects to be entitled in exchange for transferring promised goods or services to a customer. If the consideration promised in a contract includes a variable amount, the

Company estimates the amount of

consideration to which it expects to be entitled in exchange for transferring the promised goods or services to a customer less the estimated amount of service level guarantee which will be paid during the contract period;

· Allocate the transaction price to each

performance obligation on the basis of the relative stand-alone selling prices of each distinct good or service promised in the contract. Where these are not directly observable, the relative stand-alone selling prices are estimated based on expected cost plus margin;

· Recognize revenue when the performance

obligation is satisfied by transferring a promised good or service to a customer (which is when the customer obtains control of that good or service).

Untuk penjualan barang, kewajiban pelaksanaan umumnya terpenuhi, dan pendapatan diakui, pada saat pengendalian atas barang telah berpindah kepada pelanggan (pada suatu titik waktu).

For sale of goods, performance obligation is typically satisfied, and revenue is recognized, when the control of goods has been transferred to the customer (a point in time).

(18)

Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) Revenue and expense recognition (continued) Berlaku sebelum 1 Januari 2020 Effective prior January 1, 2020

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Perusahaan menilai pengaturan pendapatannya terhadap kriteria tertentu untuk menentukan apakah ia bertindak sebagai principal atau agen. Perusahaan telah menyimpulkan bahwa ini bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatannya.

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The Company assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Company has concluded that it is acting as principal in all of its revenue arrangement.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).

Pajak Taxation

Pajak kini Current tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan di negara tempat Perusahaan beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak.

Current tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date in the countries where the Company operates and generates taxable income.

Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali pajak yang berkaitan dengan item yang diakui di luar laba atau rugi, baik pada penghasilan komprehensif lain atau langsung pada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi dimana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.

Current income taxes are recognized in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income, except to the extent that the tax relates to items recognized outside profit or loss, either in other comprehensive income or directly in equity. Management periodically evaluates positions taken in the tax reporting with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate.

Jumlah pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

The amount of tax principal and penalty imposed through a tax assessment letter (“SKP”) are charged as expenses or income in the current year statement of profit or loss and other comprehensive income, unless further effort has been filed. The amount of tax principal and penalty imposed through SKP is deferred, as long as it qualifies the criteria of asset recognition.

(19)

Pajak (lanjutan) Taxation (continued)

Pajak kini (lanjutan) Current tax (continued)

Penyesuaian atas pajak penghasilan kini dan tangguhan tahun sebelumnya (tidak termasuk bunga dan penalti yang disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban operasi lain) disajikan sebagai bagian dari “Beban Pajak” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

The adjustments in respect of current and deferred income tax of the previous years (exclusive of interests and penalties, which are presented as part of other operating income or expenses) are presented as part of “Tax Expense” in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income.

Pajak tangguhan Deferred tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang tidak mempengaruhi laba atau rugi kena pajak.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except the deferred tax asset arise from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that affects neither the accounting profit non taxable profit or loss.

Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed by the Company at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.

Pajak pertambahan nilai (PPN) Value added tax (VAT)

Pendapatan, beban-beban, aset-aset, dan liabilitas diakui neto atas jumlah PPN kecuali:

i. PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan ii. piutang dan utang yang disajikan termasuk

dengan jumlah PPN.

Revenues, expenses, assets and liabilities are recognized net of the amount of VAT, except: i. where the VAT incurred on a purchase of

assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable; and

ii. receivables and payables that are stated with the amount of VAT included.

(20)

Imbalan kerja Employee benefits Perusahaan diharuskan menyediakan imbalan

pensiun minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (“UUK”), yang merupakan kewajiban imbalan pasti.

The Company is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in Labor Law No.13/2003 (the “Labor Law”), which represents an underlying defined benefit obligation.

Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.

The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high-quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms of maturity similar to the related pension liability.

Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, diakui pada laporan posisi keuangan dengan pengaruh langsung didebitkan atau dikreditkan kepada penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, are recognized in the statement of financial position with a corresponding debit or credit to other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat yang lebih awal antara:

i) ketika program amandemen atau kurtailmen terjadi, dan

ii) ketika Perusahaan mengakui biaya restrukturisasi atau imbalan terminasi terkait.

Past service costs are recognized in profit or loss at the earlier between:

i) the date of the plan amendment or curtailment, and

ii) the date the Company recognizes related restructuring costs and termination benefits.

Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja. Perusahaan mengakui perubahan berikut pada kewajiban imbalan pasti neto pada akun beban operasi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:

i. Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas kurtailmen, dan

ii. Beban atau penghasilan bunga neto.

Net interest is calculated by applying discount rate to the net defined benefit liability. The Company recognizes the following changes in the net defined benefit obligation under operating expenses in the

statement of profit or loss and other

comprehensive income:

i. Service costs comprising current service costs, past-service costs and gains and losses on curtailments; and

ii. Net interest expense or income.

Kurtailmen terjadi apabila Perusahaan:

· Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau

· Mengubah ketentuan dalam program manfaat pasti yang menyebabkan bagian yang signifikan dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

A curtailment occurs when the Company:

· Is demonstrably committed to make a significant

reduction in the number of employees covered by a plan; or

· Amends the terms of a defined benefit plan so

that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.

(21)

Imbalan kerja (lanjutan) Employee benefits (continued) Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau

penyelesaian suatu program manfaat pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.

Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program manfaat pasti.

A settlement occurs when the Company enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan..

Provisi Provisions

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi tidak diakui.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Foreign currency transactions and balances

Mata uang pelaporan yang digunakan pada penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, which is also the Company’s functional currency.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan.

Transactions in foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the period, as published by Bank Indonesia and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.

Nilai tukar yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The rates of exchange used on December 31, 2020 and 2019 were as follows:

2020 2019

Referensi

Dokumen terkait