PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA CV INDORENT UTAMA
Heri Kustoro STMIK MIKAR
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada CV. Indorent Utama. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Indorent Utama sejumlah 20 orang dengan menggunakan metode wawancara, obeservasi, dan kuesioner. hasil penelitian diperoleh pengaruh motivasi eksternal terhadap kepuasan kerja sangat tinggi dibanding motivasi internal. Hubungan motivasi eksternal terhadap kepuasan kerja sangat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan sebanyak 54.3%. Dalam penelitian ini motivasi eksternal yang paling mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan adalah komunikasi yang baik antara karyawan dan atasan, lingkungan kerja yang baik, dan atasan selalu memberikan pujian. Tiga faktor utama itu yang dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam menyelesaikan tugas. Sedangkan dari tanggapan responden hubungan motivasi internal terhadap peningkatan kinerja karyawan rata-rata 58%. dalam penelitian ini tiga faktor utama dari motivasi internal yang memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja adalah prestasi kerja yang dimiliki, kepuasan dalam menyelesaikan tugas, dan pekerjaan yang menarik.
PENDAHULUAN
Semua badan usaha baik swasta, maupun pemerintah dalam suatu kegiatannya akan selalu berusaha mencapai tujuan, baik itu tujuan yang bersifat komersil maunpun non komersil. Dalam proses mencapai tujuannya tersebut perusahaan pada umumnya mengelola berbagai sumber daya secara efektif dan efisien. Dari berbagai sumber daya tersebut, manusialah yang melaksanakan, sehingga karyawan dalam perusahaan harus dikelola sebaik mungkin. Salah satu alat pengelolaan tersebut adalah dengan memotivasi karyawan agar karyawan mau bekerja dan bersedia dengan senang hati untuk memberikan tenaga, pikiran dan waktunya dalam melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, memelihara tingkah laku manusia. Kemampuan pimpinan perusahaan dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan para karyawan akan dapat memberikan dorongan atau motivasi
kepada karyawan agar dapat meningkatkan produktivitasnya. Tetapi tantangan berat yang dihadapi oleh setiap pemimpin perusahaan lebih-lebih dalam kehidupan dunia modern yang ditandai oleh berbagai gejala seperti : interaksi manusia yang semakin kompleks, dan tuntutan pengembangan sumber daya manusia adalah bagaimana setiap unsur manajemen dapat menggerakan orang lain baik itu bawahan maupun atasan, sehingga secara sadar mereka bersama-sama berperilaku untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi serta kemampuan tehnik menciptakan situasi atau dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berprilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki perusahaan. Itulah sebabnya kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakan orang lain dan dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada kewibawaan dan juga pemimpin
itu sendiri dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap karyawan.
Masalah motivasi merupakan masalah yang sangat penting karena menyangkut prilaku manusia dimana manusia sebagai individu mempunyai sifat-sifat, ciri-ciri, dan tingkah laku yang berbeda. Di samping itu sebagai manusia yang bekerja pada perusahaan atau organisasi tentunya mempunyai sasaran dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu hendaknya usaha memotivasi karyawan yang dilakukan diusahakan dapat memenuhi kebutuhan karyawan sehingga motivasi dapat mendorong karyawan untuk dapat bekerja secara efektif dan produktif.
Dengan demikian berhasil tidaknya pencapaian tujuan perusahaan sangat tergantung pada tingkat produktivitas kerja karyawan, hanya yang menjadi permasalahannya adalah seberapa besar motivasi yang telah diberikan dapat mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
(pendekatan kuantitatif). Dalam studi yang bertujuan menguji hipotesis, secara apriori peneliti berharap dapat mengamati adanya korelasi antara dua variabel. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang karyawan. Dalam penelitian ini akan dicari ada atau tidak adanya hubungan positif antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu dengan menggunakan teknik analisis Regresi Linier, Analisa perhitungan korelasi, Analisis Koefisien Determinasi, dan Uji Hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, dimana penulis sudah menghasilkan angka-angka kuantitatif berdasarkan analisi koesioner, analisis statistik dan analisis hipotesis, diuraikan sebagai berikut :
Analisis Motivasi yang diberikan CV. Indorent Utama
CV. Indorent Utama telah memberikan motivasi kepada karyawannya, untuk mengetahui apakah kebijaksanaan motivasi yang diberikan telah tepat, maka perusahaan
perlu melakukan usaha untuk mengevaluasinya. Evaluasi pelaksanaan motivasi kepada karyawan di CV. Indorent Utama akan dinilai menurut beberapa bentuk motivasi pada perusahaan tersebut. Agar hasil pengawasan dapat dipertanggung jawabkan maka dalam menunjang penelitian ini menggunakan data-data yang telah dikumpulkan melalui angket dan akan disajikan dengan menggunakan tabel. Penyajian data ini dimaksudkan agar pembaca dapat dengan mudah mengetahui data-data yang sesuai dengan objek penelitian. Analisis Pengaruh Motivasi terhadap kepuasan Kerja Karyawan Pada CV. Indorent Utama
Setelah menganalisis Motivasi dan kepuasan kerja dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, maka selanjutnya adalah menganalisis pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada CV.
Analisa Perhitungan Regresi Linier Analisa perhitungan regresi antara variabel X dengan Y dari tabel di atas diketahui : n = 20 ∑ XY = 12620 ∑ X = 359 ∑ Y = 700 ∑ X2 = 6543 ∑ Y2 = 24716 maka :
Perhitungan persamaan regresi antara Variabel X dan Variabel Y :
Y = a + bx ---àY = 500,45 + 0,56 X Jika X1 : Y = 500,45 + 0,56 x 1 = 501,01 Jika X2 : Y = 500,45 + 0,56 x 2 = 501,57 Jika X3 : Y = 500,45 + 0,56 x 3 = 502,13
Nilai b sebesar 0,56 membawa arti bahwa setiap perubahan variabel independen X = motivasi sebesar 1 point akan diimbangi dengan perubahan variabel Y = kepuasan kerja sebesar 0,56 poin. Karena nilai b = 0.56 ternyata positif, maka tiap pertambahan maupun penurunan motivasi yang diberikan perusahaan sebesar 1 point saja akan diimbangi dengan pertambahan/penurunan kepuasan kerja sebesar 0.56 point.
Analisa perhitungan korelasi
Hipotesis yang akan diuji korelasi product moment ini adalah :
Ho = Tidak terdapat hubungan positif antara motivasi dengan kepuasan kerja
Ha = terdapat hubungan positif antara motivasi dengan kepuasan kerja
Dari tabel diketahui :
n = 20 ∑ XY = 12620 ∑ X = 359
∑ Y = 700 ∑ X2 = 6543 ∑
Y2 = 24716
Dari perhitungan korelasi (r) di atas dihasilkan sebesar r = 0.38 yang berarti bahwa hubungan antara motivasi (X) tentang pernyataan kepuasan kerja (Y) pada CV. Indorent Utama mempunyai hubungan yang positif dan sangat kuat. Nilai r positif, maka korelasi antara 2 variabel bersifat searah, dengan kata lain, kenaikan/penurunan nilai-nilai X terjadi bersama-sama dengan kenaikan/penurunan nilai-nilai Y. Analisis Koefisien Determinasi
Yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya peranan variable independent tentang
pernyataan variable dependen. Maka dapat dihitung dengan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut :
KD = r² x 100% = 0.382x 100%
= 0.1444 x 100% = 14,44%
Dari perhitungan koefisien determinasi diperoleh hasil yang akan menunjukkan bahwa ada atau tidaknya peranan motivasi tentang pernyataan kepuasan kerja pada CV. Indorent Utama. Dari perhitungan determinasi diperoleh hasil sebesar 14,44 yang mengandung arti bahwa motivasi mempunyai peranan sebesar 14.44% tentang pernyataan kepuasan kerja pada CV. Indorent Utama, dengan mengingat faktor lain 85.56% dimana dalam penelitian ini tidak diteliti dan dianggap konstan.
Hasil Uji Hipotesis
Untuk mengetahui korelasi digunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut :
Ho = rxy
Kriteria pengujian : tolak hipotesis 0 jika harga mutlak thitung > ttabel
Jika dikonsultasikan dengan DK = 18, taraf nyata a = 0,05 dari daftar distribusi t diperoleh untuk uji dua pihak ttabel = 2,10, Karena t hitung lebih
besar dari ttabel (4.61<2.10), dengan
demikian kesimpulan hipotesis nol ditolak dan Ha diterima. Dan hipotesa yang menyatakan “ada hubungan antara motivasi dengan kepuasan kerja karyawan” itu dapat diterima.
Pembahasan
Dari hasil penelitian diatas dapat dilihat pengaruh motivasi eksternal terhadap kepuasan kerja sangat tinggi dibanding motivasi internal. Hubungan motivasi eksternal terhadap kepuasan kerja sangat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan sebanyak 54.3%. Dalam penelitian ini motivasi eksternal yang paling mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan adalah komunikasi yang baik antara karyawan dan atasan, lingkungan kerja yang baik, dan atasan selalu memberikan pujian. Tiga faktor utama itu yang dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam menyelesaikan
tugas. Sedangkan dari tanggapan responden hubungan motivasi internal terhadap peningkatan kinerja karyawan rata-rata 58%. dalam penelitian ini tiga faktor utama dari motivasi internal yang memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja adalah prestasi kerja yang dimiliki, kepuasan dalam menyelesaikan tugas, dan pekerjaan yang menarik.
Dalam penelitian ini bisa dilihat dari tanggapan responden mengenai gaji, 74% rata-rata karyawan setuju dengan gaji yang diberikan. Bisa dilihat bahwa pegawai CV. Indorent Utama sudah tidak termotivasi dengan gaji yang diberikan, karena kebutuhan dan peningkatan kerja yang mereka kerjakan sudah sesuai dengan gaji yang mereka harapkan. Hasil ini didukung dengan Teori Ekspentansi, yang diungkapkan oleh Vroom. Vroom mengemukakan “Bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut”. Dalam teori ini bisa dilihat seorang karyawan
bekerja bukan semata-mata hanya faktor gaji tetapi ada tujuan lain yang lebih mendukung dibandingkan faktor gaji.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, maka pada bab yang terakhir dan merupakan penutup dari skripsi ini, penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Adapun bentuk pemberian Kepuasan CV. Indorent Utama kepada karyawannya dapat dikelompokan ke dalam dua faktor yaitu faktor pemeliharaan dan faktor pemuas.
2. Berdasarkan analisa statistic diperoleh hasil pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan persamaan regresi antara Variabel X dan Variabel Y :
Y = a + bx àY = 500,45 + 0,56 X
Karena nilai b = 0.56 ternyata positif, maka tiap pertambahan maupun penurunan motivasi yang diberikan perusahaan sebesar 1
point saja akan diimbangi dengan pertambahan/penurunan kepuasan kerja sebesar 0.56 point.
b. Dari perhitungan korelasi (r) dihasilkan sebesar r = 0.38 yang berarti bahwa hubungan antara motivasi (X) terhadap kepuasan kerja (Y) pada CV. Indorent Utama mempunyai hubungan yang positif dan sangat kuat
c. Dari perhitungan determinasi diperoleh hasil sebesar 14,44 yang mengandung arti bahwa motivasi mempunyai peranan sebesar 14.44% terhadap kepuasan kerja pada CV. Indorent Utama, dengan mengingat faktor lain 85.56% dimana dalam penelitian ini tidak diteliti dan dianggap konstan. 3. Berdasarkan hasil analisa statistic
dibab sebelumnya diperoleh perhitungan hipotesa sebagai berikut:
Karena t hitung lebih besar dari ttabel
(4.61<2.10), dengan demikian kesimpulan hipotesis nol ditolak dan Ha diterima. Dan hipotesa yang menyatakan “ada hubungan antara
motivasi dengan kepuasan kerja karyawan” dapat diterima
DAFTAR PUSTAKA
Rivai, Veithzal yang dikutip oleh Dr. H. Supriatin, SY., M.M. dalam bukunya manajemen sumber daya manusia, pada tahun (2013:15)
Hasibuan, Malayu S.P. yang dikutip oleh Dr. H. Supriatin, SY., M.M. pada tahun (2013:16) Agoes, Sukrisno yang dikutip oleh Dr.
H. Supriatin, SY., M.M. dalam bukunya manajemen sumber daya manusia, pada tahun (2011: 57).
Rahayu, Siti Kurnia dan Suhayati, Ely yang dikutip oleh Dr. H. Supriatin, SY., M.M. (2010 : 222)
Sukanto dan Handoko yang dikutip oleh Amirullah dan Haris Budiyono dalam bukunya pengantar manajemen, pada tahun (2012:218)
Davis, Keith dan Newstrom, John W. yang dikutip oleh Dr. H. Supriatin, SY., M.M. pada tahun (2013:91)
Winardi, J yang dikutip oleh Amirullah dan Haris Budiyono, dalam bukunya pengantar manajemen, pada tahun (2012:218)
Luthans, F yang dikutip oleh Dr. H. Supriatin, SY., M.M dalam bukunya manajemen sumber daya manusia, pada tahun (2013:92)
Krietner dan Kinicki yang dikutip oleh Amirullah dan Haris Budiyono, dalam bukunya pengantar manajemen, pada tahun (2012:218)
Maslow, Abraham yang dikutip oleh Amirullah dan Haris Budiyono, dalam bukunya pengantar manajemen, pada tahun (2012:223)
Amstrong, Michael yang dikutip oleh Dr. H. Supriatin, SY., M.M., dalam bukunya manajemen sumber daya manusia, pada tahun (2013:92)
Porter, Lyman dan Miles, Raymond yang dikutip oleh Dr. H. Supriyatin.SY, M.M. dalam bukunya manajemen sumber data manusia, pada tahun (2013:238)
Engel yang dikutip oleh Amirullah dan Haris Budiyono, dalam bukunya pengantar manajemen, pada tahun (2012:480)
Robbins, Stephen P. yang dikutip oleh Amirullah dan Haris Budiyono, dalam bukunya pengantar manajemen, pada tahun (2012:481)
Kreitner dan Kinicki yang dikutip oleh Amirullah dan Haris Budiyono, dalam bukunya pengantar manajemen, pada tahun (2012:485)
Porter dan Steers yang dikutip oleh Drs. Danang Sunyoto, S.H., S.E., M.M. pada tahun (2015:211) Riggio yang dikutip oleh Drs. Danang
Sunyoto, S.H., S.E.,
M.M.dalam bukunya
manajemen sumber daya manusia, pada tahun (2012:243)