• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Ketahanan Pangan Masa New Normal Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Ketahanan Pangan Masa New Normal Covid-19"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-44 UNS Tahun 2020

Strategi Ketahanan Pangan Masa New Normal Covid-19

Pertumbuhan Tanaman Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) yang Diberi

Penambahan Pupuk Kandang Kambing

Bayu Fajar Ariyanto, Zahrotul Luklukyah, dan Tri Puji Rahayu

Universitas Tidar, Jl. Kapten Suparman No.39, Potrobangsan, Kec. Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan tanaman rumput gajah. Metode penelitian ini dengan membandingkan proses penanaman rumput gajah dengan menggunakan pupuk kandang kambing dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk kambing. Pupuk kandang kambing diberikan pada 5 bedeng dengan setiap bedeng sebanyak 7 kg. Perawatan dan pendataan dilakukan selama enam minggu atau masa defoliasi. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, lingkar batang dan tunas primer. Hasil penelitian didapatkan data bahwa pada minggu ke enam produksi rumput gajah tanpa pemberian pupuk mencapai rata-rata 75,94 cm, jumlah anakan 6,9 dan lingkar batang tunas primer 4,73 cm dengan kandungan BK 18,81 %, sedangkan produksi rumput gajah dengan pemberian pupuk kandang kambing mendapatkan hasil rata-rata tinggi tanaman 131,7 cm, jumlah anakan 12 dan lingkar batang tunas primer 7,6 cm dengan kandungan BK 15,62 %. Pemberian pupuk kandang kambing pada tanaman rumput gajah dapat meningkatkan pertumbuhan rumput gajah.

Kata kunci : rumput gajah, pupuk kandang kambing, jumlah anakan, lingkar batang

Pendahuluan

Indonesia merupakan Negara dengan jumlah populasi ternak ruminansia yang setiap tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data pada Kementan Ditjenpkh (2018), terlihat bahwa secara nasional jumlah populasi sapi potong dan sapi perah tahun 2017 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan populasi pada tahun 2016. Hal ini berbanding terbalik dengan populasi kerbau dan kuda yang mengalami penurunan. Kenaikan populasi sapi potong yaitu sekitar 16,4 juta ekor (meningkat 2,70 persen) dan sapi perah sekitar 0,5 juta ekor (meningkat 1,22 persen). Dari perubahan tingkat populasi ini tentunya didukung oleh semakin berkembangnya dunia peternakan.

Proses dalam pengembangan dunia peternakan, pakan menjadi faktor utama yang dapat menjadi kunci keberhasilan. Tentunya pakan yang diberikan harus sesuai dengan

(2)

kebutuhan ternak. Beberapa jenis hijauan pakan yang banyak dibudidayakan sebagai pakan ternak ruminansia meliputi rumput gajah, rumput benggala, rumput raja dan beberapa jenis rumput lain, leguminosa serta tanaman pakan lainnya. Ketersediaan jenis pakan tersebut harus selalu terjamin baik kuantitas maupun kualitasnya. Untuk menjamin hal tersebut, perlu dilakukan pemeliharaan yang baik dan benar untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas hijauan pakan. Menurut Lasamadi et al. (2013), menyebutkan bahwa jenis hijauan pakan yang sangat potensial dan banyak dibutuhkan ternak adalah jenis rumput gajah (Pennisetum

purpureum).

Menurut Muhajir (2016), rumput gajah merupakan jenis rumput unggul dengan produktivitas dan kandungan nutrisi yang sangat tinggi dibandingkan dengan jenis rumput yang lain serta memiliki nilai palatabilitas atau tingkat kesukaan yang tinggi bagi ternak ruminansia. Kandungan nutrisi pada rumput gajah terdiri dari bahan kering 20,29%, proteinkasar 6,26%, lemak 2,06%, serat kasar 32,60%, abu 9,12%. BETN 41,82%,kalsium 0,46%, dan fosfor 0,37% (Fathul et al., 2013). Produksi rumput gajah sendiri dapat mencapai 20-30 ton/ha/tahun (Ella, 2002). Hal yang perlu diperhatikan supaya hasil produksi rumput gajah optimal yaitu jenis pupuk yang digunakan. Jenis pupuk yang sering digunakan yaitu pupuk organik ataupun anorganik. Dalam rangka mendapatkan hasil rumput gajah yang aman bagi ternak perlu dilakukan pemberian pupuk organik seperti pupuk kandang kambing. Pemberian pupuk mampu meningkatkan kesuburan tanah dikarenakan peran dari unsur hara. Menurut Sariyanto et al. (2018), menyebutkan bahwa kandungan unsur hara pada pupuk kambing meliputi N 0,70%; P2O5 0,40% dan K2O 0,25%. Penggunaan pupuk kandang kambing diharapkan mampu memberikan respon positif terhadap produksi rumput gajah baik pada tinggi tanaman, jumlah anakan, lingkar batang tunas primer dan kandungan BK pada rumput gajah (Sariyanto et al., 2018).

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, lingkar batang tunas primer) rumput gajah. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan terkait pengaruh pupuk kandang kambing terhadap produktivitas tanaman rumput gajah dan meningkatkan nilai ekonomi feses kambing.

Metodologi

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai Desember 2019 di Lahan Pertanian milik Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Magelang.

(3)

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan yaitu bibit rumput gajah sebanyak 50 batang setiap perlakuan (dengan pupuk kandang kambing dan tanpa pupuk kandang kambing), air untuk menyiram dan pupuk kandang kambing. Alat yang digunakan yaitu sabit, cangkul, ember, alat tulis dan alat ukur untuk mengukur luas lahan yang akan digunakan

Metode

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Rata-rata hasil produksi rumput gajah tanpa pupuk minggu ke-1 sampai ke-6

Variabel Minggu ke-

1 2 3 4 5 6

Tinggi Tanaman (cm) 6,28 13,3 22,9 42,6 56,09 75,94 Jumlah Anakan (tanaman) 0,5 1,1 1,5 4,4 5,2 6,9 Lingkar Batang Tunas Primer

(cm) 0,23 1,07 1,45 2,72 3,85 4,73 persiapan lahan dan bibit rumput gajah sepanjang 25 cm (2-3 ruas)

penggemburan tanah untuk bedengan dengan ukuran 2x5 meter sebanyak 2 bedeng (petak)

pemberian pupuk satu bedeng dilakukan sebanyak 7 kg pupuk kandang kambing

Setelah satu minggu maka penanaman rumput gajah dilakukan dengan jarak 60 cm dan 90 cm

Perawatan, penyiraman dan pembersihan hama dilakukan setiap hari dengan pendataan selama satu minggu sekali selama enam minggu

Defoliasi dilakukan pada hari ke 45 setelah penanaman

Rumput yang sudah dipotong ditimbang sesuai dengan petak yang kemudian dilakukan analisis sampel dengan variabel yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah anakan, dan

(4)

Tabel 2. Rata-rata hasil produksi rumput gajah menggunakan pupuk kandang kambing minggu ke-1 sampai ke-6

Variabel Minggu ke-

1 2 3 4 5 6

Tinggi Tanaman (cm) 6,6 29,05 41,8 68,66 96,4 131,7 Jumlah Anakan (tanaman) 1,2 2 2,8 4 8,9 12 Lingkar Batang Tunas Primer

(cm) 1,64 2,75 4,17 4,74 5,02 7,6

Penanaman rumput gajah yang diberi perlakuan pupuk kandang kambing dibandingkan tanpa pemberian pupuk menunjukkan tinggi tanaman, jumlah anakan, lingkar batang tunas primer lebih optimal dibandingkan tanpa pupuk kandang. Dari hasil penelitian menunjukkan rata-rata tinggi tanaman pada pemberian pupuk kandang kambing lebih tinggi dari pada tanpa pupuk kandang. Jika dilihat dari pertumbuhan minggu keenam sebelum pemanenan, rata-rata tinggi rumput gajah mencapai 131,7 cm. Hasil ini berbeda dengan tinggi tanaman tanpa pemberian pupuk kandang yang mengalami kenaikan pertumbuhan pada minggu keenam dengan rata-rata mencapai 75,94 cm. Perbedaan tinggi tanaman ini dipengaruhi oleh perlakuan pemberian pupuk pada tanaman rumput gajah. Menurut pendapat Sariyanto et al. (2018), pemberian pupuk kandang akan mempengaruhi jumlah unsur hara pada tanah yang dapat di manfaatkan oleh tanaman salah satunya untuk pertumbuhan rumput gajah.

Pemberian pupuk kandang kambing menghasilkan rata-rata jumlah anakan yang tumbuh pada minggu ke-1 hingga ke-6 terus mengalami peningkatan dan menunjukkan jumlah anakan lebih banyak dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk kandang kambing. Jumlah anakan yang tumbuh pada minggu keenam dengan perlakuan pemberian pupuk kandang rata-rata mencapai 12. Sedangkan pada perlakuan tanpa pemberian pupuk kandang kambing rata-rata jumlah anakan yang tumbuh pada minggu keenam mencapai 6,9. Hal ini terjadi karena nutrisi dari pupuk kotoran kambing telah digunakan untuk pertumbuhan tanaman rumput gajah. Menurut hasil penelitian Cahyono (2018), bahwa dalam pertumbuhan rumput gajah memerlukan nutrisi yang cukup untuk dimanfaatkan dalam proses fotosistesis. Jika rumput gajah kekurangan nutrisi, maka dalam proses fotosintesis tidak optimal dan dapat menyebabkan proses metabolisme dalam tanaman juga tidak baik.

Hasil penelitian selanjutnya dari lingkar batang tunas primer untuk perlakuan pemberian pupuk kandang kambing mendapatkan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan rumput gajah tanpa pemberian pupuk kandang kambing . Dapat dilihat bahwa besar

(5)

lingkar batang tunas primer pada perlakuan pemberian pupuk rata-rata pada minggu keenam mencapai 7,6 cm sedangkan besar lingkar batang tunas primer tanpa perlakuan pemberian pupuk rata-rata pada minggu keenam mencapai 4,73 cm. Hal ini disebabkan karena pada pupuk kandang kambing mengandung unsur hara yang dapat meningkatkan tinggi tanaman, panjang ruas, diameter batang, dan jumlah anakan (Lingga, 2009).

Bahan kering merupakan total zat-zat pakan selain air dalam suatu bahan pakan, kebutuhan bahan kering dapat dipenuhi dari hijauan dan kosentrat (Afandhie dan Yuwono, 2002). Bahan kering dapat dihitung selisih 100% dengan presentase kadar air suatu bahan pakan yang dikeringkan hingga ukurannya tetap. Menurut pendapat Rukmana (2005), kandungan nutrien pada rumput gajah terdiri atas: Bahan Kering (BK) 19,9%; Protein Kasar (PK) 10,2%; Lemak Kasar (LK) 1,6%; Serat Kasar (SK) 34,2%; Abu 11,7% dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 42,3%. Hasil penelitian menunjukan nilai BK sebesar 15,62 % pada rumput gajah yang diberikan pupuk kandang kambing. Sedangkan rumput gajah yang tanpa pemberian pupuk menghasilkan nilai BK sebesar 18,81 %. Perbedaan hasil ini dipengaruhi oleh nutrisi yang diserap tanaman dari pupuk yang diberikan. Menurut Mangiring et al. (2017), menyatakan bahwa energi (nutrisi) dari pupuk digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan. Hal ini juga akan berpengaruh pada kandungan air yang ada pada rumput gajah yang sesuai dengan pendapat Fathul et al. (2013), bahwa semakin tinggi bahan kering suatu bahan maka kandungan air akan turun atau sebaliknya.

Kesimpulan dan Saran

Pemberian pupuk kandang kambing mampu meningkatkan rata-rata tinggi tanaman rumput gajah pada minggu keenam atau umur panen sebesar 131,7 cm. Pemberian pupuk kandang kambing mampu mengoptimalkan jumlah anakan 1,7 kali lebih banyak dan lebar lingkar batang tunas primer rumput gajah 1,6 kali lebih lebar dibandingkan tanpa pemberian pupuk kandang kambing.

Daftar pustaka

Afandhie, R. dan Yuwono, N.W. (2002). Ilmu kesuburan tanah. Yogyakarta:.Kanisius. Cahyono, M.N F. (2018). Pengaruh pemberian pupuk kandang (kotoran kambing) dengan

tingkat yang berbeda terhadap produktivitas rumput gajah (Pennisetum purpureum) pada lahan naungan ditinjau dari panjang, bobot, jumlah anakan dan protein kasar saat pemanenan. Kediri: Universitas Nusantara PGRI.

(6)

Ella, A. (2002). Produktivitas dan nilai nutrisi beberapa jenis rumput dan leguminosa pakan yang ditanam pada lahan kering iklim basah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan, Makassar

Fathul, F. L., Purwaningsih, N., dan Tantalo (2013). Pengetahuan pakan dan formulasi ransum. Jurusan Peternakan. Lampung: Fakultas Pertanian

Lasamadi, R. D., Malalantang, S. S., Rustandi, dan Aris, S.D. (2013). Pertumbuhan dan perkembangan rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Mott) yang diberi pupuk organik hasil fermentasi EM4. Jurnal Zootek, 32(5), 158-171.

Lingga, P. (2009). Petunjuk penggunaan pupuk. Penebar Swadaya.

Mangiring, W., Kurniawati, N., dan Priyadi, P. (2017). Produksi dan mutu hijauan rumput gajah (Pennisetum purpureum) pada kondisi naungan dan pemupukan nitrogen berbeda. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 17(1), 58-65.

Muhajir, I. (2016). Integrasi rumput gajah mini (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) dengan legum siratro (Macroptilium atropurpureum) di lahan kering kritis ditinjau dari kandungan protein dan serat kasar. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar

Murbandono, L. (2002). Membuat kompos. Jakarta: Penebar Swadaya Rukmana, R. (2005). Rumput unggul hijauan makanan ternak. Kanisius.

Sariyanto, Hadi, P., dan T. Pamujiasih. (2018). Pengaruh macam dan dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman rumput gajah (Pennisetum purpureum). Agronomika,

13(1).

Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan (2018). Kementrian Pertanian. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan. Republik Indonesia

Gambar

Tabel 1. Rata-rata hasil produksi rumput gajah tanpa pupuk minggu ke-1 sampai ke-6

Referensi

Dokumen terkait

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, paradigma yang dianut seorang peneliti tentang tuntutan pengetahuan (knowledge claim), prosedur umum penelitian (strategies of inquiry)

Sumbar SATYALANCANAK ARYA SATYA XX TAHUN 7388 AFRINA YENTI, S.Pd.. Danau Kembar

Jurnal Transportasi adalah jurnal ilmiah di bidang ilmu transportasi yang diterbitkan tiga kali setahun oleh Forum Studi Transportasi antar-Perguruan Tinggi

Sedangkan secara terminologis, menurut jumhur ushuliyyin, hukum yaitu: “Khitab (Kalam) Allah yang berhubungan dengan perbuatan seseorang mukallaf, baik berupa iqtidha’

Sebab bagaimanapun mereka memiliki hak yang tetap dilindungi dan meskipun warga binaan lansia tidak secara maksimal dapat mengikuti program pembinaan tetapi sistem pemasyarakatan

Karena tingkat probabilitas t-hitung dari variabel pendidikan lebih besar dari tingkat signifikansi (α=5%) maka H0 diterima, berarti secara parsial variabel umur, masa

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan dua hal dari rumusan masalah sebagai berikut. Dalam bahasa Minang masyarakat Tionghoa di Kecamatan

Rockin Spades sendiri sebuah komunitas yang berada di Yogyakarta dan berkembang di Yogyakarta (wawancara dengan Athonk Sapto Raharjo pada Minggu, 13 Desember