• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI GAS ELPIJI 3 KG ANTARA PT. SUMBER GUNA ALAM DENGAN PANGKALAN EDI SAPUTRA ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI GAS ELPIJI 3 KG ANTARA PT. SUMBER GUNA ALAM DENGAN PANGKALAN EDI SAPUTRA ARTIKEL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI GAS ELPIJI 3 KG ANTARA PT. SUMBER GUNA ALAM DENGAN

PANGKALAN EDI SAPUTRA

ARTIKEL

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

INTAN RIZKI DIANI 1310012111087

Program Kekhususan Hukum Perdata

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG 2017

(2)
(3)

1 PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI GAS ELPIJI 3 KG

ANTARA PT. SUMBER GUNA ALAM DENGAN PANGKALAN EDI SAPUTRA

Intan Rizki Diani1 , As Suhaiti Arief1 , Elyana Novira1 Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta.

Email: intanrizki70@gmail.com

Abstract

A gas stove is one of the household items that nowadays more and more in demand by the society, so it is essential for the gas cylinder equipment. Gas cylinders can be obtained in a variety of agents or stands. Edi Saputra stand is one of the stands that provide LPG 3 kg gas cylinders that executes agreements with PT. Sumber Guna Alam to supply LPG 3 kg. The problems in this research are (1) how the implementation of the sale of LPG between PT. Sumber Guna Alam dan Edi Saputra stand (2) What are the obstacles encountered in the sale performances of LPG 3 kg in Edi Saputra stand. This research uses juridical sociological research type. Data used include primary and secondary data, data collection through interviews and document research, data are analyzed qualitatively. From the study concluded that (1) There is an unfulfilled liability of the agent related to lack of its activity in the business of agents party and service to the stand and there has been no action to address the lack of launch to supply gas distribution (2) obstacle encountered in the implementation of the sale of LPG 3 kg gas is the interrupted distribution lines.

Keywords: Buy and Sell, LPG

Pendahuluan

Pelaksanaan perjanjian adalah realisasi atau pemenuhan hak dan kewajiban yang telah diperjanjikan oleh para pihak yang membuat perjanjian, supaya perjanjian itu dapat mencapai tujuannya. Tujuan tidak akan terwujud tanpa ada pelaksanaan dalam suatu perjanjian.

Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam perjanjian itu disebut dengan prestasi. Adapun yang dimaksud dengan prestasi dalam suatu perjanjian adalah sesuatu hal yang wajib dipenuhi atau dilaksanakan oleh seorang debitur. Menurut ketentuan dalam Pasal 1234 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, macam-macam prestasi adalah untuk memberikan

(4)

2 sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau

untuk tidak berbuat sesuatu. Menurut Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata, semua perjanjian harus dilaksanakan dengan iktikad baik. Jadi, pelaksanann perjanjian itu harus berjalan dengan mengindahkan norma-norma kepatutan dan kesusilaan. Dalam hal ini, hakim diberi kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan suatu perjanjian, agar pelaksanaan perjanjian itu tidak melanggar norma-norma kepatutan dan kesusilaan.

Perjanjian jual beli adalah suatu perjanjian timbal balik, dimana pihak yang satu (penjual) berjanji akan menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain (pembeli) akan membayar harga yang telah dijanjikan.

Pada dasarnya perjanjian jual beli dapat saja terjadi jika antara para pihak telah sama-sama setuju tentang objek yang diperjanjikan dan harganya, artinya begitu kedua belah pihak setuju mengenai barang dan harga maka lahirlah perjanjian jual beli, walaupun barang tersebut belum diserahkan dan barangnya belum dibayar oleh pembeli. Berkaitan dengan itu, secara eksplisit dalam Pasal 1457 KUH

Perdata menegaskan bahwa, jual beli adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang dijanjikan. Selanjutnya dalam pasal 1458 KUH Perdata menyatakan bahwa jual beli telah terjadi antara kedua belah pihak,seketika setelah orang-orang mencapai kata sepakat tentang benda dan harganya, walaupun benda itu belum diserahkan dan harganya belum dibayar. Demikian juga dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ditegaskan tentang peralihan hak milik pada jual beli, dimana Pasal 1459 ketentuan tersebut menengaskan bahwa “hak milik atas barang yang dijual tidaklah berpindah kepada pembeli, selama penyerahannya belum dilakukan”.

Menurut pasal 1 angka 4 Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 11/M-DAG/PER/3/2006, agen adalah perusahaan perdangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian untuk melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas

(5)

3 fisik barang dan/atau jasa yang

dimiliki/dikuasai oleh prinsipal yang menunjuknya.

Menurut Pasal 1 angka 9 Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 11/M-DAG/PER/3/2006, sub agen adalah perusahaan perdangangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan penunjukan atau perjanjian dari agen atau agen tunggal untuk melakukan pemasaran.

Arah kebijakan di bidang hukum adalah untuk mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat untuk tercapainya kersadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya Negara hukum dan untuk mengembangkan peraturan-peraturan yang mendukung kegiatan perekonomian dalam menghadapi era perdagangan bebas tanpa merugika kepentingan nasional.

Arah kebijakan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah untuk mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke

generasi serta mendayagunakan sumber sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal, serta penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan Undang-Undang.

Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah mempunyai landasan yang kuat, sebagai landasan idiil adalah pancasila dan sebagai landasan konstitusional adalah Undang-Undang Dasar 1945.

Usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan serta meningkatkan derajat hidupnya dilakukan dengan berbagai cara. Pemenuhan kebutuhan materil dapat berwujud jika ia bekerja dan berusaha yang hasilnya sesuai dengan tingkat kebutuhan dan kondisi perkembangan ekonomi dimana ia bertempat tinggal. Sedangkan pemenuhan kebutuhan immateriil dapat terpenuhi jika jiwanya menemukan rasa kepuasan akan apa yang ia dambakan dan ia cita-citakan.

(6)

4 Kompetisi dalam bidang

ekonomi telah mendorong perubahan sikap hidup masyarakat yang tradisional dengan bentuk kemasyarakatan gotong royong, berubah menjadi sikap induvidualis dan hedonisme serta timbul sikap hidup moderenisasi. Salah satu modrenisasi alat rumah tangga adalah alat dapur diantaranya peralatan seperti kompor gas. Selain pemakaian praktis juga dapat masak dengan cepat. Kompor gas sebagai salah satu perlengkapan rumah tangga yang pada saat ini semakin banyak diminati oleh masyarakat. Untuk pemakaian kompor gas diperlukan bahan bakar gas yang dapat dibeli diberbagai agen atau pangkalan.

PT. Sumber Guna Alam sebagai salah satu perusahaan yang berada di Kabupaten Solok yang menyediakan bahan bakar gas elpiji 3 kg. PT. Sumber Guna Alam menjalin kerjasama dengan pangkalan-pangkalan sebagai mitra kerjanya, salah satunya adalah Pangkalan Edi Saputra dalam hal jual beli gas elpiji 3 kg. Untuk melanjutkan hubungan kerjasamanya diperlukan adanya suatu

perjanjian, perjanjian ini terjadi karena adanya permintaan dari pangkalan kepada PT.Sumber Guna Alam.

Alahan Panjang merupakan salah satu nagari yang hampir seluruh masyarakatnya menggunakan kompor gas. Salah satu pangkalan yang melayani konsumen di wilayah Alahan Panjang adalah Pangkalan EDI SAPUTRA. Pangkalan Edi Saputra melayani konsumen dengan cara penjualan keliling atau dengan menitipkannya di kedai-kedai sekitar Alahan Panjang.

Salah satu aktivitas manusia tidak lepas dari hubungan jual beli. Salah satunya adalah hubungan jual beli bahan bakar gas elpiji 3 kg. Untuk keperluan bahan bakar gas, gas yang di perjual belikan dimuat dalam tabung besi. Tabung besi tersebut pada waktu masih kosong beratnya berbeda-beda, tergantung dari besar kecilnya tabung dan tebal tipisnya besi yang dipakai.

Dalam praktik di masyarakat sudah lama dikenal perjanjian jual beli terutama dengan barter dan secara angsuran, lebih-lebih di kalangan rakyat kecil dimana harga dari barang yang dibeli dengan angsuran pada

(7)

5 umumnya tidak begitu mahal serta

perjanjian tersebut diadakan atas dasar saling percaya dan biasanya dilakukan secara lisan.

Pada umumnya perjanjian lisan yang dipakai juga menggunakan sistem perjanjian standart atau perjanjian baku yang syaratnya telah disusun sebelumnya oleh salah satu pihak. Dalam perjanjian lisan biasanya yang dipakai sebagai perjanjian standartnya adalah syarat yang tercantum dalam nota pembelian. Syarat yang tercantum tersebut biasanya merupakan syarat yang membebaskan tanggung jawab dari penjual.

Dalam praktik yang sering ditemui oleh Pangkalan Edi Saputra yakni keterlambatan penerimaan tabung gas dan yang terkadang tidak sesuai dengan jadwal yang telah di sepakati di dalam perjanjian, sehingga menyebabkan keterbatasan gas elpiji 3 kg untuk di gunakan pada rumah tangga atau pada usaha-usaha kecil yang menggunakan gas elpiji 3 kg sebagai bahan bakarnya. Keterlambatan agen dalam mengirimkan gas akan merugikan

konsumen, sebab para konsumen ada yang akan menggunakan gas secepatnya.

Perjanjian jual beli dapat membuat suatu peraturan perjanjian jual beli yang dibuat oleh para pihak. Perjanjian jual beli sering batal, dikarenakan adanya perbedaan pemahaman tentang isi perjanjian yang disebabkan pihak pangkalan yang tidak mengikuti persyaratan tentang prosedur penjualan sehingga menimbulkan sengketa dalam perjanjian jual beli gas elpiji, sehinnga hal tersebut menarik untuk di teliti.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian jual beli gas elpiji 3 kg antara PT. Sumber Guna Alam dengan pangkalan Edi Saputra? 2. Apa sajakah kendala yang di temui

dalam pelaksanaan jual beli gas elpij 3 kg di Pangkalan Edi Saputra?

Berdasarkan batasan masalah yang akan dikaji oleh peneliti maka dapat

(8)

6 ditarik tujuan penelitian yang hendak

dicapai oleh peneliti sebagai berikut 1. Untuk mengetahui pelaksanaa

perjanjian jual beli gas elpiji 3 kg antara PT. Sumber Guna Alam dengan Pangkalan Edi Saputra. 2. Untuk mengetahui kendala yang

ditemui dalam pelaksanaan jual beli gas elpiji di Pangkala Edi Saputra.

Metodologi

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Penelitian yuridis sosiologis yaitu penelitian untuk mendapatkan data primer dengan melakukan penelitian di masyarakat. Disamping itu juga dilakukan penelitian terhadap bahan kepustakaan hukum untuk mengolah data sekunder.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua (dua) sumber data yaitu, data primer dan data sekunder. a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan dengan melakukan wawancara dengan informan yaitu bapak Defri Hidayat sebagai Direktur PT. Sumber Guna Alam,

bapak Edi Saputra sebagai Pemilik Pangkalan, dan 3 orang konsumen yaitu ibu Wati, ibu Ema, dan ibu Nov.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan, yang terdiri atas :

1. Bahan hukum primer meliputi : a) Kitab Undang-undang Hukum Perdata b) Peraturan Presiden RI Nomor 104 Tahun 2007 Tentang Penyediaan, Pendistribusian, Dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram.

c) Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 11/M-DAG/PER/3/2006 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pendaftaran Agen Atau Distributor Barang Dan/atau Jasa.

d) Kamus Besar Bahasa Indonesia.

2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan

(9)

7 penjelasan mengenai bahan

hukum primer, seperti hasil-hasil penelitian sebelumnya, buku-buku dan karya ilmiah yang ada kaitannya dengan permasalahan.

Baik data primer ataupun data sekunder diharapkan dapat memberikan gambaran tentang objek penelitian secara tepat dan benar.

Ada dua kegiatan utama yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu :

a. Wawancara.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh keterangan dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan informan. Wawancara dalam bentuk semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur adalah

wawancara dengan

mengembangkan daftar pertanyaan yang sudah disusun.

b. Studi dokumen

Studi dokumen yang penulis lakukan yaitu mengumpulkan data dengan cara mempelajari bahan kepustakaan, terdiri dari peraturan perundang-undangan,

dokumen-dokumen dan buku-buku yang berkaitan dengan rumusan masalah yang diteliti.

Analisa data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode kualitatif yaitu dengan mengelompokkan data sesuai dengan aspek yang diteliti, kemudian diambil kesimpulan untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah yang diteliti dan diuraikan dalam betuk kalimat.

Hasil dan Pembahasan

Prosedur pelaksanaan perjanjian gas elpiji 3 kg antara PT. Sumber Guna Alam dengan Pangkalan Edi Saputra, pada awalnya pihak pangkalan mengajukan surat permohonan dan syarat-syarat lain yang telah di tentukan oleh PT.Sumber Guna Alam. Adapun syarat untuk diangkat menjadi pangkalan adalah sebagai berikut :

1. Harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada PT. Sumber Guna Alam.

2. Setelah di evaluasi, PT. Sumber Guna Alam mengeluarkan surat berlangganan gas.

(10)

8 3. Calon pelanggan wajib membayar

uang jaminan berlangganan gas elpiji 3 kg.

4. Memiliki izin usaha, misalnya Surat Izin Usaha Perdagangan.

Setelah syarat-syarat perjanjian terpenuhi, pihak agen membuatkan surat kontrak yang nantinya akan disepakati oleh pihak agen dan pangkalan. Isi kontrak/ perjanjian tersebut dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Volume kontrak 2.240 tabung/bulan, dapat disesuaikan dengan jumlah alokasi yang diberikan PT. PERTAMINA (persero) kepada pihak Pertama (agen).

2. Daerah penyaluran

3. Para pihak menyetujui kewajiban pihak pertama sebagai Agen yaitu : a. Memenuhi kewajiban memasok LPG 3 kg kepada pihak kedua sesuai dengan volume bulanan yang sudah di sepakati dalam kontrak.

b. Aktif dan bertanggung jawab dalam pengusahaan dan pelayanan kepada pihak kedua

dan menjaga kelancaran penyaluran LPG 3Kg kepada pihak kedua.

c. Tidak memasok secara langsung kepada pihak lain yang tidak memiliki ikatan kontrak penyaluran LPG 3 kg untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

4. Para pihak menyetujui kewajiban pihak kedua sebagai pangkalan yaitu :

a. Melayani konsumen dengan baik dan sopan

b. Bekerjasama secara baik dengan pihak pertama untuk kelancaran penyaluran dan distribusi LPG 3 Kg untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

c. Aktif dan bertanggung jawab dalam pengusahaan dan pelayanan kepada konsumen dan menjaga kelancaran penyaluran LPG 3 Kg kepada konsumen serta wajib menjaga citra pihak pertama terhadap masyarakat dengan menjamin pelayanan yang memuaskan

(11)

9 dan optimal bagi para

konsumen.

d. Mempunyai perijinan yang di tentukan oleh pemerintah daerah.

e. Menyediakan alat pemadam kebakaran yang sesuai dan memenuhi syarat.

f. Menyediakan tempat/ gudang yang aman untuk menyimpan/ menimbun LPG 3 Kg

g. Mempunyai tabung LPG 3 Kg sendiri untuk perputarannya/ rolling

h. Memasang PAPAN

PANGKALAN ditempat yang jelas dan terlihat oleh umum i. Pihak kedua dilarang

menimbun LPG 3 Kg dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi, pihak lain, atau yang dapat menyebabkan kelangkaan LPG 3 Kg.

j. Menjual LPG hanya kepada pengguna rumah tangga dan usaha kecil menengah (UKM), dilarang menjual LPG 3Kg kepada industri/ pengoplos. k. Dilarang memindahkan/

mengoplos isi LPG 3 Kg

ketabung lain, apabila pihak kedua terbukti melakukan hal tersebut, maka menjadi tanggung jawab pihak kedua tanpa melibatkan pihak pertama, dan akan dilakukan penghentian pasokan LPG 3 Kg serta dilakukan Pemutusan Hubungan Usaha.

l. Tidak boleh menggambil LPG 3 Kg dari agen lain.

m. Administrasi transaksi LPG 3 Kg dari pihak pertama kepada pihak kedua harus lengkap dan rapi serta harus dapat memperlihatkan apabila ada pemeriksaan dari PT. PERTAMINA (Persero). n. Pihak kedua melaksanakan

pembayaran atas pembelian tabung maupun refill dalam bentuk tunai.

Saat kontrak/ perjanjian telah di sepakati oleh pihak pangkalan dan agen, pihak pangkalan harus melaksanakan pembayaran atas pembelian tabung maupun refill gas elpiji 3 kg secara tunai. Setelah pembayaran lunas saat itu lah

(12)

10 perjanjian jual beli gas elpiji 3 kg

mulai berlaku dan terlaksana.

Apabila perjanjian jual beli telah di sepakati kedua belah pihak, dan pihak pangkalan telah membayarkan uangnya, maka pihak agen akan menyediankan kendaraan yang akan mengangkut gas elpiji 3kg ke tempat penyimpanan yang telah disediakan oleh pihak pangkalan.

Untuk tempat penyimpanan gas elpiji 3 kg disebutkan dalam kontrak bahwa pihak pangkalan harus menyediakan tempat/ gudang yang aman untuk menyimpan / menimbun gas elpiji 3 kg. Selain itu pangkalan juga harus menyediakan alat pemadam kebakaran yang sesuai dan memenuhi syarat. Di depan tempat penyimpanan gas elpiji 3kg pihak pangkalan harus memasang PAPAN PANGKALAN yang jelas dan nampak oleh umum.

Cara penyerahan bahan bakar gas elpiji adalah dengan penyerahan nyata, yaitu barang yang bersangkutan diberikan secara langsung oleh sopir yang di berikan perintah oleh agen untuk mengantarkannya ke tempat penyimpanan pangkalan, yang dilakukan setelah pihak pangkalan

membayarkan uangnya kepada pihak agen, dan disertai dengan menyebutkan berapa jumlah tabung gas yang di antarkannya.

Dari hasil penelitian, belum seluruh kewajiban pihak agen terlaksana. Pihak agen masih kurang aktif dalam pengusahaan dan pelayanan kepada pihak pangkalan dan belum ada tindakan untuk mengatasi ketidak lancaran untuk memasok penyaluran gas elpiji 3 kg.

Perjanjian jual beli gas elpiji 3 kg antara PT. Sumber Guna Alam dengan Pangkalan Edi Saputra merupakan suatu perjanjian baku, yang mana kedua belah pihak akan dibebani hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban kedua belah pihak ini telah ditetapkan didalam surat perjanjian yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak sebelum perjanjian itu dilaksanakan.

Dalam praktek jual beli pasti ada ditemui kendala-kendala yang membuat jual beli tersebut terhalang atau terhambat. Pada pelaksanaan jual beli gas elpiji 3 kg juga di temui kendala yaitu, jalur distribusi tabung gas yang terkadang tidak lancar. Tidak lancarnya jalur distribusi terutama

(13)

11 untuk daerah-daerah yang terpencil

sehingga terkadang stok gas elpiji kosong dalam waktu 2 sampai dengan 3 hari stok belum juga tersedia baik di agen maupun di pangkalan.

Menurut Pihak Agen, hal ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor, misalnya cuaca/ bencana alam dan keadaan alam yang menyebabkan transportasi yang tidak lancar, perbaikan pada sumber bor atau perawatan depot pertamina sehingga produksi berkurang untuk sementara, tidak ada lagi stok yang tersedia di SPBE, atau pun pihak agen mengurangi jumlah pesanan gas elpiji karena ada alasan tertentu.

Kendala lain yang ditemui dalam pelaksanaan jual beli gas elpiji 3 kg adalah keterlambatan pihak agen dalam menyerahkan atau mengirimkan tabung gas yang telah dipesan, sehingga dapat merugikan konsumen. Menurut penelitian, keterlambatan ini bisa disebabkan karena sopir yang mengatarkan bahan bakar gas elpiji sedang tidak hadir atau mobil pengangkut gas sedang tidak berada di tempat.

Dari hasil penelitian ternyata tidak seluruh kewajiban agen terpenuhi. Pihak pangkalan masih dirugikan dari pihak agen. Terutama menyangkut terlambatnya kedatangan tabung gas.

Simpulan

1. Belum seluruh kewajiban pihak agen terlaksana. Pihak agen masih kurang aktif dalam pengusahaan dan pelayanan kepada pihak pangkalan dan belum ada tindakan untuk mengatasi ketidak lancaran untuk memasok penyaluran gas elpiji 3 kg.

2. Jalur distribusi tabung gas yang terkadang tidak lancar.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya cuaca/ bencana alam dan keadaan alam yang menyebabkan transportasi yang tidak lancar, perbaikan pada sumber bor atau perawatan depot pertamina sehingga produksi berkurang untuk sementara, tidak ada lagi stok yang tersedia di SPBE, atau pun agen elpiji mengurangi jumlah pesanan karena alasan tertentu.

(14)

12 3. Terlambat menyerahkan gas

yangtelah di pesan. Keterlambatan ini bisa disebabkan karena sopir yang mengatarkan bahan bakar gas elpiji sedang tidak hadir atau mobil pengangkut gas sedang tidak berada di tempat.

Ucapan Terima Kasih

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu As Suhaiti Arief, S.H., M.H selaku Pembimbing I dan Ibu Elyana Novira, S.H., M.H., selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, bimbingan dan arahan yang bermanfaat kepada penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

Selanjutnya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dwi Astuti Palupi, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang. 2. Ibu DR. Sanidjar Pebrihariati,

S.H., M.H., selaku Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang.

3. Bapak H. Adri, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang.

4. Bapak Desmal fajri, S.Ag. M.H, selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis untuk memilih dan menentukan mata kuliah setiap semester selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum, yang selama ini telah banyak memberikan bekal ilmu bagi penulis selama belajar di Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang.

6. Staf Karyawan dan Karyawati Biro Akademik dan Biro Kemahasiswaan Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Padang. 7. Bapak Defri Hidayat selaku

Direktur PT. Sumber Guna Alam, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan wawancara sehingga skripsi ini dapat selesai.

(15)

13 8. Bapak Edi Saputra selaku pemilik

Pangkalan gas elpiji 3 Kg, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan wawancara sehinnga skripsi ini dapat diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Miru, Hukum Kontrak Perencanaan Kontrak, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

Danang Sunyoto, 2005, Aspek Hukum Dalam Bisnis, Cetakan Ke-1, Nuha Medika, Yogyakarta.

I Ketut Okta Setiawan, 2016, Hukum Perikatan, Cetakan Ke-1, Sinar Grafika, Jakarta.

Iting Partadireja, 1978, Pengetahuan & Hukum Dagang, Erlangga, Jakarta.

Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, 2003. Perikatan Yang Lahir Dari PERJANJIAN. Jakarta, Rajawali Pers.

Muhammad Hasbi, 2012.

Perancangan Kontrak (Dalam Teori dan Implementasi). Padang, Suryadi Ndaji.

P.N.H, Simanjuntak, 2015, Hukum Perdata Indonesia. Jakarta, Kencana.

Salim H.S., 2008, Hukum Kontrak Teori & Teknik Penyusunan Kontrak. Jakarta, Sinar Grafika.

, 2003, Pengantar Hukum Perdata Tertulis, Sinar Grafika, Jakarta.

dkk, 2007, Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding (MoU), Jakarta : Sinar Grafika.

Zainudin Ali, 2014, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Peraturan Presiden RI Nomor 104 Tahun 2007 Tentang Penyediaan, Pendistribusian, Dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 11/M-DAG/PER/3/2006 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pendaftaran Agen Atau Distributor Barang Dan/atau Jasa.

http://tukang.id/tips/tips-cara- memulai-peluang-usaha-agen-gas-elpiji-pertamina.tukang, diakses pada 19 September 2016, pukul 20.00.

http://www.temukanpengertian.com/p /tentang-kami.html, diakses pada hari kamis, 1 Desember 2016, pukul 16.00.

Referensi

Dokumen terkait