• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK PERJALANAN PENDUDUK URBAN PALEMBANG KECAMATAN KALIDONI DAN SEMATANG BORANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK PERJALANAN PENDUDUK URBAN PALEMBANG KECAMATAN KALIDONI DAN SEMATANG BORANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK PERJALANAN PENDUDUK

URBAN PALEMBANG KECAMATAN KALIDONI

DAN SEMATANG BORANG

Mahmuda

Mahasiswa Pascasarjana UNSRI BKU Transportasi Jl.Padang Selasa No.524,

Palembang

Telp/Fax : 352132/317202

Mahmuda_ridwan@yahoo.com

Erika Buchari Profesor, Pascasarjana UNSRI

BKU Transportasi Jl. Padang Selasa No. 524,

Palembang Telp/Fax:352132/317202

Eribas17@gmail.com

Joni Arliansyah Doctor Pascasarjana UNSRI

BKU Transpotasi Jl. Padang Selasa N0. 524, Palembang Telp/Fax: 352132/317202 joniarliansyah@yahoo.com Abstrack

Increasing population growth the city of Palembang is one of the factors causing the community move into a suburban area. Attended housing developments in the suburban that causes the difficulty to meet the needs of public transport services as well as city infrastructure other.. The purpose of this research is to know and analyze travel characteristic of the inhabitants of , and analyzes transportation needs. This research is written with interview survey of households method.The data obtained from the survey these households analyzed by means of deskriptive, made the matrix and desire line, then count analysis transportation needs. From the characteristics of travel community Kalidoni sub-district and sematang borang sub-district, the largest who travel was the teenagers, the biggest percentage of movement travel started at 05.00 – 07.00, with the intention of the way to the work, low income, the biggest percentage of issue cost per the day Rp 5.000,00. Age who performs a journey is the age of 25-40 years. The most ime travel is < 1 hour. From the analysis of the need for public transport, it takes 7 taxi with its 9 seats.

Keywords: Characteristics of travel, public transport services, an increase in private vehicles, public transport needs

Abstrak

Meningkatnya pertumbuhan penduduk Kota Palembang merupakan salah satu faktor penyebab berpindahnya masyarakat ke daerah pinggiran kota. Diikuti pula perkembangan perumahan di daerah pinggiran yang menyebabkan sulitnya memenuhi kebutuhan pelayanan angkutan umum serta sarana dan prasarana perkotaan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis karakteristik perjalanan penduduk, serta menganalisis kebutuhan angkutan umum. Penelitian ini dilakukan dengan metoda survey wawancara rumah tangga. Data yang diperoleh dari survey rumah tangga tersebut dianalisis dengan cara deskriptive, dibuat matriks dan garis keinginan (desire line), kemudian menghitung analisis kebutuhan angkutan umum. Dari karakteristik perjalanan masyarakat Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang, yang melakukan perjalanan terbesar adalah anak, pergerakan perjalanan terbesar dimulai pukul 05.00 – 07.00, dengan maksud perjalanan ke tempat kerja, berpenghasilan rendah, mengeluarkan ongkos per hari terbesar Rp 5.000,00. Usia yang melakukan perjalanan adalah usia 25 - 40 tahun. Waktu tempuh perjalanan terbanyak < 1jam. Dari analisis kebutuhan angkutan umum, dibutuhkan 7 oplet dengan kapasitas 9 tempat duduk.

Kata kunci: Karakteristik perjalanan, Pelayanan angkutan umum, peningkatan kendaraan pribadi, kebutuhan angkutan umum

PENDAHULUAN/LATAR BELAKANG

Dengan berkembangnya Kota Palembang diikuti dengan berkembangnya perumahan di daerah pinggiran menyebabkan sulitnya memenuhi kebutuhan pelayanan angkutan umum serta sarana dan prasarana perkotaan lainnya. Hal ini mendorong penggunaan kendaraan

(2)

pribadi secara berlebihan dan berkembangnya moda angkutan umum berkapasitas kecil, merupakan suatu bentuk penyesuaian terhadap permintaan yang ada (Riyanto, 2006). Sebagaimana halnya pada Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang, angkutan umum tidak sampai ke kawasan tempat tinggal penduduk ataupun ke komplek perumahan. Sehingga para pengguna angkutan umum harus menggunakan alat transportasi lain seperti ojek atau pun becak, akibatnya biaya transportasi menjadi lebih tinggi. Di sisi lain akan menimbulkan beberapa efek negative yang tidak dapat dihindari yaitu kemacetan, kesemrawutan, polusi (udara dan kebisingan), kecelakaan lalu lintas dan biaya maupun efisiensi dari sistem transportasi kota secara keseluruhan.

Perumusan Masalah.

Dari beberapa permasalahan transportasi yang ada di Kota Palembang, khususnya tentang pelayanan angkutan umum daerah urban Kota Palembang Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang saat ini dalam memenuhi kebutuhan pergerakan dalam kota sesuai dengan perkembangan kota, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1). Bagaimana karakteristik perjalanan dan pergerakan penduduk urban Palembang Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang ?

2). Bagaimana kebutuhan angkutan umum di daerah urban Palembang Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang ?

Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1). Mengetahui dan menganalisis karakteristik perjalanan dan pergerakan penduduk urban Palembang Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang

2). Merencanakan kebutuhan angkutan umum daerah pinggiran Kota Palembang Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain : dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan suatu kawasan daerah pinggiran di masa yang akan datang, mendukung strategi perencanaan transportasi di Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang, seperti perencanaan angkutan umum, hasil penelitian ini dapat juga digunakan sebagai bahan masukan atau pembanding bagi penelitian – penelitian lain yang serupa.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dibatasi pada Kecamatan Kalidoni yang terdiri dari 5 kelurahan dan Kecamatan Sematang Borang yang terdiri dari 4 kelurahan, dan penelitian dilakukan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan potensi pergerakan, aspek ekonomi dan kependudukan, aspek tujuan perjalanan.

STUDI PUSTAKA

Permasalahan Transportasi

Di Indonesia, permasalahan transportasi sudah sedemikian parahnya, khususnya di beberapa kota besar termasuk Kota Palembang. Kota yang berpenduduk lebih dari 2-3 juta

(3)

jiwa dapat dipastikan mempunyai permasalahan transportasi, sehingga diperkirakan hampir semua ibukota provinsi dan beberapa ibukota kabupaten, masalah transportasi ini tidak bisa dihindarkan.

Empat Tahapan Pemodelan Transportasi

Pemodelan transportasi ada empat (4) tahapan sebagai berikut:

a. Bangkitan Perjalanan (Trip Generation) b. Distribusi Perjalanan (Trip Perjalanan) c. Pilihan Moda (Modal Split)

d. Pembebanan Perjalanan (Trip Assignment)

Karakteristik Perjalanan

Terdapat dua faktor penting yang mempengaruhi karakteristik perjalanan yaitu: panjang perjalanan, maksud perjalanan.

Karakteristik Pelaku Perjalanan

Beberapa faktor penting yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan, yaitu tingkat pendapatan, kepemilikan kendaraan, kepadatan dari pengembangan tempat tinggal, faktor sosial ekonomi lainnya.

Pergerakan Perjalanan

Pergerakan adalah aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Pergerakan ini mempunyai berbagai alasan dan tujuan seperti belajar, olah raga, belanja, hiburan, dan rekreasi. Pergerakan perjalanan merupakan pergerakan satu arah dari zona asal ke zona tujuan, termasuk pergerakan pejalan kaki.

Ciri Pergerakan Perjalanan

Ciri-ciri pergerakan perjalanan adalah sebagai berikut: a. Tujuan perjalanan

b. Waktu terjadinya pergerakan

c. Jarak perjalanan

Asal Perjalanan dan Tujuan Perjalanan

Asal perjalanan masyarakat Kecamatan Kalidoni dan masyarakat Kecamatan Sematang Borang dapat dilihat pada tabel 4 yaitu Matriks Asal dan Tujuan (MAT). Matrik Asal dan Tujuan (MAT) dapat digunakan untuk menggambarkan pola pergerakan di dalam daerah kajian.. Selain menggunakan bentuk matriks, pola pergerakan dapat juga dinyatakan dengan bentuk lain secara grafis yang biasa disebut Garis Keinginan. Keuntungan bentuk matriks adalah dapat diketahui secara tepat arus pergerakan antarzona yang terjadi, tetapi tidak diketahui gambaran arah atau orientasi pergerakan tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan bantuan garis keinginan yang menunjukkan gambaran pergerakan yang terjadi, meskipun ada juga kelemahannya berupa tidak tepatnya informasi arus pergerakan (besar arus pergerakan hanya dinyatakan dengan tebal garis keinginan). (Tamin, 2008).

Penentuan Jumlah Sampel

Pengambilan jumlah sampel (apabila populasi sudah diketahui) sesuai wilayah kajian yaitu Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang.

(4)

Dalam menentukan jumlah sampel digunakan rumus berdasarkan teori Slovin sebagai berikut: = . ² ... (1) Dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d2 = Tingkat kesalahanyang ditetapkan, diambil 5 %

METODOLOGI PENELITIAN

Adapun metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar 2. sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Kompilasi dan Perhitungan Data

Setelah data dikumpulkan dari survey wawancara rumah tangga, data tersebut diolah dengan tahapan coding, editing, entering dan sorting data. Kemudian data tersebut dianalisa .

Masalah di lapangan Studi Pustaka Penetapan Tujuan

Perumusan Masalah:

- Bagaimana karakteristik perjalanan dan pergerakan penduduk urban Kota Palembang Kecamatan Kalidoni dan Sematang Borang?

- Bagaimana kebutuhan angkutan umum di daerah urban Palembang Kecamatan Kalidoni dan Sematang Borang?

Pengumpulan Data

Data primer:

- Data Kendaraan Umum

- Data survey rumah tangga Data sekunder:

- Data penduduk Kecamatan Kalidoni dan Sematang Borang

Kesimpulan dan Saran

Masalah di lapangan Studi Pustaka Penetapan Tujuan

Analisis Data: - Deskriptive

- Matriks

(5)

Coding, editing, entering, sorting

Coding adalah proses pemberian kode pada kuisioner. Kode – kode tersebut diberikan

dalam angka untuk keseragaman dan kemudahan dalam pengolahan data. Setelah data tersebut dikelompokkan dalam kode – kode tertentu, langkah selanjutnya adalah editing yaitu penyaringan data yang tidak lengkap atau tidak wajar supaya tidak masuk dalam pengolahan data. Kemudian data tersebut ditabulasi ke dalam tabel dengan urutan kode masing – masing kecamatan. Setelah data ditabulasi dilanjutkan dengan sorting data.

Penentuan kode zona (zone code) untuk survey wawancara rumah tangga

Hal yang penting lainnya dilakukan selain coding, editing, entering dan sorting adalah

zoning. Zoning diperlukan untuk memudahkan membuat matriks asal dan tujuan (MAT).

Tabel 1. Kode Zona untuk Survey Wawancara Rumah Tangga di Palembang

Zona Kode Zona

KALIDONI (Sei Lais, Sei Selincah, Sei Slayur, Kalidoni, Bukit Sangkal) SEMATANG BORANG (Lebong Gajah, Srimulya, Sukamulya, Karyamulya)

ILIR BARAT II (Kelurahan 35 Ilir, 32 Ilir, 30 Ilir, 30 Ilir, Kemangmanis, 29 Ilir, 28 Ilir, 27 Ilir) GANDUS ( Kelurahan Pulokerto, Gandus, Karang Anyar, 36 Ilir, Karang Jaya)

SEBERANG ULU I KERTAPATI SEBERANG ULU II PLAJU

ILIR BARAT I (Kelurahan 26 Ilir, Lorok Pakjo, Demang Lebar Daun, Bukit Baru, Siring Agung) BUKIT KECIL (Keluran Talang Semut, 19 Ilir, 22 Ilir, 23 Ilir, 24 Ilir, 26 Ilir)

ILIR TIMUR I (13 ILIR, 14 Ilir, 15 Ilir, 16Ilir, 17 Ilir, 20 Ilir I, 20 Ilir III, 20 Ilir IV, Kepandean Baru, Sei Pangeran)

KEMUNING (Kelurahan Sekip Jaya, Pahlawan, 20 Ilir II, Pipa Reja, Talang Aman, Ario Kemuning) ILIR TIMUR II (1 Ilir, 2 Ilir, 3 Ilir, 5 Ilir, 8 Ilir, 9 Ilir, 10 Ilir, 11 Ilir, Kuto Baru, Lawang Kidul) SAKO (Kelurahan Sako, Sukamaju, Sako Baru, Sialang)

SUKARAMI (Kelurahan Sukajaya,Srijaya, Sukarami, Alang-Alang Lebar,Talang Betutu,Sukabangun, Kebun Bunga, Talang Kelapa, Karya Baru)

Alang-Alang Lebar INDRALAYA PANGKALAN BALAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Penentuan Lokasi Survey dan Sebaran Sampel

Lokasi survey ditentukan untuk dua kecamatan yaitu Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang. Kecamatan Kalidoni terdiri dari 5 kelurahan, sedangkan Kecamatan Sematang Borang terdiri dari 4 kelurahan. Jumlah sampel dihitung menurut teori Slovin diperoleh 398,890 dibulatkan menjadi 400.

Tabel 2 Sebaran Sampel (BPS,2013/2014)

No Kecamatan Kelurahan Jumlah Penduduk (orang) Sebaran Sampel (Orang) 1 Kalidoni Sei Lais

Sei Selincah Sei Selayur Kalidoni Bukit Sangkal 12.703 20.752 20.016 25.593 28.682 35 58 56 71 80 2. Sematang Borang Lebong Gajah

Srimulya Sukamulya Karyamulya 22.192 8.873 2.773 2.136 61 25 8 6 Jumlah 143.722 400

Dari hasil survey dan setelah melalui proses coding, editing, entering dan sorting,

diperoleh data sebanyak 428 sampel, maka jumlah sampel ini diambil semua, karena makin banyak sampel makin akurat penelitian ini.

(6)

Penyiapan Form Survey

Sebelum melakukan survey wawancara rumah tangga yang penting dipersiapkan adalah

form survey. Dimana dari hasil survey tersebut akan didapat data karakteristik perjalanan

masyarakat di wilayah Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang.

Pengolahan Data

Data perjalanan masyarakat Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang yang telah diperoleh, kemudian diolah dengan cara:

a. Mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik perjalanan dan pergerakan rumah tangga

b. Merencanakan kebutuhan angkutan umum.

PEMBAHASAN

Karakteristik Perjalanan Penduduk Kecamatan Kalidoni dan Sematang Borang

Tabel 3. Karakteristik Perjalanan Penduduk Kecamatan Kalidoni dan Sematang Borang (hasil analisis)

Variabel Karakteristik

Status keluarga Ukuran rumah tangga Jenis kelamin Usia pelaku perjalanan Status kerja

Asal dan Kepemilikan mobil

Asal dan Kepemilikan motor

Prioritas pakai mobil Prioritas pakai motor

Frekuensi pakai mobil per minggu Frekuensi pakai motor per minggu Waktu melakukan perjalanan Ongkos per hari

Gaji keluarga per bulan

Waktu Tempuh dan Jenis Kendaraan

Usia dan Tujuan Perjalanan

Alasan Tidak Memilih Moda Transportasi

Bapak 31,77%, Ibu 21,97%, Anak 40,19%, Saudara 5,84%, Kakek/Nenek 0,23% 2 orang 2,804%, 3 orang 11,682%, 4 orang 41,589%,5 orang 19,86%, 6 orang 16,21%, 7 orang 4,907%, 8 orang 2,804%

Laki-laki 52,8%, Perempuan 47,2%

Usia 16-24 (33,38%), 25-40 (36,21%), 41-60 (28,55%), >60 (1,86%)

Profesional (13,32%), Manager (2,8%), Pegawai Negeri (27,8%), Dagang (4,44%), Petani/ladang (0,01%), Sopir/jasa angkutan (17,52%), Buruh (3,97%), Keamanan (0,23%), Murid/Mahasiswa (18%), Ibu Rumah Tangga (9,58%), Pengangguran (0,46%), Lain-lain(1,87%)

Kalidoni: 1 mobil 57,6%, 2 mobil 22,39%, 3 mobil 17 91%, 4 mobil 1,49%, > 4 mobil 0,75%

Sematang Borang: 1 mobil 63,16%, 2 mobil 5,26%, 3 mobil 15,79%, 4 mobil 10,53%, > 4 mobil 10,53%

Kalidoni: 1 motor 62,34%, 2 motor 25,11%, 3 motor 11,26%, 4 motor 0,87%, >4 motor 0,43%

Sematang Borang: 1 motor 67,39%, 2 motor 19,57%, 3 motor 5,07%, 4 motor 5,07%, > 4 motor 0,92%

Tidak prioritas 81,78%, dengan prioritas 18,22% Tidak prioritas 45,79%, dengan prioritas 54,21%

Tidak pernah 72,43%, 1 kali 2,34%, 2 kali 1,17%, 3 kali 1,87%,4 kali 1,17%, 5 kali 4,21%, 7 kali 8,88%, >7 kali 3,04%

Tidak pernah 33,88%, 1 kali 2,57%, 2 kali 1,40%, 3 kali 2,10%, 4 kali 0.70%, 5 kali 4,67%, 6 kali 10,51%,7 kali 39,95%, >7 kali 4,20%

05.00-07.00 (68,224%), 07.00-09.00 ( 22,897%), 09.00-11.00 (4.907%), 11.00-13.00 ( 2,103%), 13.00-15.00 (0,234%), 15.00-17.00 (0,935%), 17.00-19.00 (0,701) <5.000,00 (32,009%), 5.000,00-10.000,00 (42,355%),10.000,00-25.000,00 (19,159%), >25.000,00 (7,477%) <500.000,00 (11,22%) ,500.000-1.000,00 (35,51%), 1.000.000,00-3.000.000,00 (26,97%), 3.000.000,00 (14,25%), >5.000.000,00 ( 10,05%)

<1 jam: Kendaraan umum (24,30%), mobil (12,85%), motor (44,63%), sepeda (3,78%), lain-lain (3,78%)

1 jam: Kendaran umum (1,17%), mobil (1,17%), motor (5,84%), sepeda (0,7%) 2 jam: mobil (0,47%), motor (0,47%)

> 2jam: motor (0,94%)

16-24 th: Sekolah (12,617%), 25-40 th: Tempat kerja (21,263%), 41-60 th: Tempat kerja (19,159%), > 60th: Tempat kerja(1,869%)

Mobil: Tidak punya (64,719%), Punya tapi tidak bisa (6,542%), tidak dapat prioritas (7,71%), rusak/di bengkel/dicuci: 8,878%), macet (7,243%), biaya tinggi (3,504%), capek (1,402%)

Motor: Tidak punya (18,458%), punya tapi tidak bisa (16,822%), tidak dapat prioritas (14,019%), rusak/di bemgkel/dicuci (29,206%), capek (5,14%), cuaca (8,645%), banyak bawaan (7,477%)

(7)

Alasan memilih moda transportasi

Moda transportasi yang diinginkan

akses sulit (42,757%)

Angkot: Tidak aman (13,084%), tidak ekonomis (13,084%), waktu lama (37,383%), akses sulit (2,336%)

Sepeda: Tidak punya (52,336%), punya tapi tidak bisa (3,505%), tidak dapat prioritas (9,813%), rusak/di bengkel/dicuci (3,972%), capek (6,542%),cuaca (1,168%), malu (0,233%), malas (2,336%), jauh perjalanan (16,569%)

Becak: Tidak aman (9,579%), tidak ekonomis (37,617%), waktu lama (24,065%), akses sulit (24,299%),

Ojek:Tidak aman (32,243%), tidak ekonomis ((39,486%), lain-lain (6,776%)

Lain-lain: Tidak aman (8,411%), tidak ekonomis (1,402%), waktu lama (7,747%), akses sulit (64,486%)

Mobil: Banyak aktifitas (13,084%), lebih hemat (6,775%), lebih aman (24,402%), banyak bawaan (14,019%), cuaca 32,71%), banyak trip dan aktifitas yang dapat dibuat (1,636%), suka (3,972%)

Motor: Banyak aktifitas (21,262%), lebih hemat (4,533%), lebih aman (5,374%), cuaca (5,140%), banyak trip aktifitas yang dapat dibuat (13,318%)

Bus: Lebih ekonomis (27,107%), capek (10,514%), lebih mudah akses ke tujuan (14,486%), terpaksa kendaraan pribadi rusak/dicuci (43,458%),

Angkot: Lebih ekonomis (25,935%), capek (11,916%), lebih mudah akses ke tujuan (15,187%), terpaksa kendaraan pribadi rusak//dicuci (41,589%),

Sepeda: Sehat/suka/hobi (46,729%), ramah lingkungan (11,449%), tidak ada pilihan (25,234%)

Ojek: Lebih mudah akses ke tempat tujuan (39,953%), Terpaksa kendaraan pribadi rusak (25,701%), Lebih ekonomis (17,290%), Capek (9,813%)

Lain-lain: Terpaksa kendaraan pribadi rusak (12,617%)

Jalan (7,477%), sepeda (3,505%), perahu (1,869%), becak (30,374%), motor sendiri (30,374%), penumpang motor/ojek (1,402%), penumpang bus (0,701%), penumpang opelet (15,888%), penumpang taxi (5,14%), bawa mobil pribadi (1,168%), penumpang mobil pribadi (26,402%), penumpang truk (2,103%)

Analisis Berdasarkan Pergerakan Perjalanan

Pergerakan perjalanan merupakan pergerakan satu arah dari zona asal ke zona tujuan, termasuk pergerakan berjalan kaki. Pergerakan sering juga diartikan dengan pergerakan pulang dan pergi, dalam ilmu transportasi biasanya analisis keduanya harus dipisahkan.

Asal Perjalanan dan Tujuan Perjalanan

Asal perjalanan masyarakat Kecamatan Kalidoni dan masyarakat Kecamatan Sematang Borang dapat dilihat pada Tabel 4 yaitu Matriks Asal dan Tujuan (MAT) sampel dan tabel 5 yaitu MAT Populasi.

Tabel 4. Matriks Asal dan Tujuan Perjalanan Sampel Kecamatan Kalidoni dan Sematang Borang (hasil analisis)

Tujuan

Asal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Total

1 47 10 1 2 9 19 0 1 67 2 48 12 38 7 5 3 4 6 281

2 18 47 3 0 1 3 0 1 11 2 17 0 7 28 0 1 6 2 147

Total 65 57 4 2 10 22 0 2 78 4 65 12 45 45 5 4 10 8 428

Tabel 5. Matriks Asal dan Tujuan Perjalanan Populasi Kecamatan Kalidoni dan Sematang Borang (hasil analisis)

Tujuan

Asal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Total

1 4138 880 88 176 792 1673 0 88 5899 176 4226 1057 3346 616 440 264 352 528 24741 2 1585 4138 264 0 88 264 0 88 969 176 1497 0 616 2465 0 88 528 176 12943 Total 5723 5018 352 176 880 1937 0 176 6868 352 5723 1057 3962 3081 440 352 880 704 37684

Angka 1 dan 2 pada kolom asal adalah kode Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang, sedangkan angka 1 sampai dengan angka 18 pada kolom tujuan pada tabel 4 dan 5 adalah kode zona sesuai tabel 1. Dari tabel 4 tersebut dapat diketahui bahwa

(8)

masyarakat zona 1 (Kecamatan Kalidoni) terbanyak melakukan perjalanan ke zona 9 (Ilir Barat I), Untuk Kecamatan Sematang Borang (zona 2) terbanyak ke zona 2 sendiri. Kemudian hasil dari Matriks Asal dan Tujuan, dituangkan dalam bentuk gambar seperti terlihat pada gambar 2 dengan menggunakan program visum berupa Desire Line atau biasa disebut dengan Garis Keinginan.

Gambar 2. Desire Line Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang Dilihat dari gambar 2 bahwa garis merah menunjukkan perjalanan masyarakat Kecamatan Kalidoni dan Sematang Borang (main mode). Tebal garis merah menunjukkan masyarakat kedua kecamatan tersebut terbanyak melakukan perjalanan ke zona 9 ( Ilir Barat I) sama seperti yang ditunjukkan pada Matriks Asal dan Tujuan (MAT). Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang merupakan simpul.

Rencana Kebutuhan Angkutan Umum

Jumlah Populasi (jumlah penduduk Kalidoni dan Sematang Borang) = 65.569 orang. Usia perjalanan = 15-65 tahun ; 57,472 % x Populasi = 37.683,816 orang.

Sampel Factor = 37.683,816 : 428 = 88,046

Jika angkutan umum yang dipilih dan layak untuk daerah ini adalah oplet dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 9, pengguna angkutan umum pada jam 05.00 - 07.00 dengan maksud perjalanan ke tempat kerja dan sekolah sebesar 77,340 % ( tempat kerja 50,938 %, sekolah 26,402 %). Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan dalam menganalisis kebutuhan angkutan umum ini sebagai berikut:

a. Alternatif 1

Masyarakat yang melakukan perjalanan dari Kecamatan Sematang Borang ke Kecamatan Ilir Barat I sebanyak 7.484 orang dengan rincian sebagai berikut:

- Dari Kecamatan Sematang Borang ke Kecamatan Kalidoni sebanyak 1585 orang, terbanyak dari Kecamatan Kalidoni yang melakukan perjalanan ke zona 9 (Ilir Barat I) 5899 orang, maka jumlah angkutan umum yang dibutuhkan oleh masyarakat sebanyak

= , % = 643 : 8 = 80 oplet, 8 diperoleh dari isi sel terbanyak (67) dibagi dengan jumlah tempat duduk per oplet (9)

b. Alternatif 2

Masyarakat yang melakukan perjalanan dari Kecamatan Sematang Borang ke Kecamatan Ilir Barat I melalui Kecamatan Sako Kenten sebanyak 9.069 orang dengan rincian sebagai berikut:

- Dari Kecamatan Sematang Borang ke Kecamatan Sako sebayak 2.465 orang - Dari Kecamatan Kalidoni ke Kecamatan Sematang Borang sebanyak 880 orang - Dari Kecamatan Sematang Borang Ke Kecamatan Ilir Timur I sebanyak 1.497 orang

(9)

- Dari Kecamatan Kalidoni ke Kecamatan Ilir Timur I sebanyak 4.226 orang.

Jumlah angkutan umum yang dibutuhkan oleh masyarakat dari Kecamatan Sematang Borang ke Kecamatan Ilir Barat I melalui Kalidoni sebanyak

= , % . = 779 : 8 = 97 oplet

c. Alternatif 3

Apabila perjalanan masyarakat Kecamatan Kalidoni langsung ke Kecamatan Ilir Timut I, maka jumlah perjalanan diambil terbanyak ke-2 yaitu 4.226 orang. Jadi jumlah angkutan umum yang dibutuhkan = , % . = 364 : 8 = 46 oplet.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan karakteristik perjalanan masyarakat Kecamatan Kalidoni dan Kecamatan Sematang Borang , yang melakukan perjalanan terbesar adalah anak 40,19 %.

Pergerakan perjalanan terbesar dimulai pukul 05.00 – 07.00 dengan maksud perjalanan ke tempat kerja, berpenghasilan rendah, mengeluarkan ongkos per hari terbesar Rp.5.000,00-Rp. 10.000,00. Usia yang melakukan perjalanan terbesar adalah usia 25 - 40 tahun.

2. Dari analisis pergerakan perjalanan asal dan tujuan (Matriks Asal dan Tujuan) masyarakat Kecamatan Kalidoni (zona 1) terbesar 23,843 % melakukan perjalanan ke zona 9 (Ilir Barat I). Pergerakan perjalanan asal dan tujuan masyarakat Kecamatan Sematang Borang terbesar 31,973 % dengan tujuan perjalanan ke zona 2 (Sematang Borang). Hasil analisis kepemilikan mobil, 31,304 % masyarakat Kecamatan Kalidoni memiliki mobil, masyarakat Sematang Borang 8,879 %. Sedangkan untuk kepemilikan motor, 53,972 % di Kecamatan Kalidoni, 32,243 % di Kecamatan Sematang Borang. Masyarakat Kecamatan Kalidoni dan Sematang Borang terbanyak menggunakan mobil dengan tujuan ke zona 11 (Ilir Timur I. Sedangkan masyarakat Kecamatan Sematang Borang terbanyak menggunakan motor dengan tujuan ke zona 2 (Sematang Borang),. Waktu tempuh perjalanan terbanyak < 1jam.

3. Dari analisis kebutuhan angkutan umum diperoleh alternatif 1 80 oplet ,alternatif 2 diperoleh 97 oplet dan alternatif 3 diperoleh 46 oplet , maka yang di ambil alternatif 3 yaitu dibutuhkan 46 oplet dengan kapasitas 9 tempat duduk per oplet.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Firgani, 2009, “ Kajian Pelayanan Rute Angkutan Umum di Kota Palembang”, Tesis Undip, halaman 4

Badan Pusat Statistik, 2010, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan

Badan Pusat Statistik, 2013/2014, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, halaman 10 Jacub,Corry, 2007. “Kajian Pelayanan Angkutan Jalan di Wilayah Perkotaan”, Simposium

X FSTPT Universitas Taruma, Jakarta

Morlok, Edward K, 1991, “Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi”, Jakarta, Penerbit Erlangga

Riyanto, 2006, “ Pengembangan Angkutan Umum di Daerah Sub Urban Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi Geografi

(10)

Tamin, Ofyar Z, 2008, “Perencanaan, Pemodelan dan Rekayasa Transportasi”, Bandung, Penerbit ITB, halaman 227-228

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Tabel 1. Kode Zona untuk Survey Wawancara Rumah Tangga di Palembang
Tabel  3.  Karakteristik  Perjalanan  Penduduk  Kecamatan  Kalidoni  dan  Sematang  Borang  (hasil analisis)
Tabel 4. Matriks Asal dan Tujuan Perjalanan Sampel Kecamatan Kalidoni dan Sematang  Borang (hasil analisis)
+2

Referensi

Dokumen terkait