• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN JANUARI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN JANUARI 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No. 01/02/74/Th.IX, 01 Pebruari 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/

I

NFLASI

K

OTA

P

ROBOLINGGO

B

ULAN

JANUARI

2017

Bulan Januari 2017 Kota Probolinggo mengalami inflasi sebesar 1,15 persen

 Pada Bulan Januari 2017, Kota Probolinggo mengalami inflasi sebesar 1,15 persen. Inflasi Kota

Probolinggo bulan Januari 2017 terjadi karena dari 7 ( tujuh ) kelompok pengeluaran, 6 (enam) kelompok mengalami inflasi, sedangkan 1 (satu) kelompok tidak mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar

0,57 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,35 persen, kelompok perumahan sebesar 1,21 persen,

kelompok sandang sebesar 0,69 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,71 persen sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah biaya perpanjangan STNK,

tarip listrik, tarip pulsa ponsel, bensin, pisang, cabai rawit, emas perhiasan, mobil, sosis daging sapi, rokok kretek filter dan lain-lain.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah telur ayam ras, tomat sayur, bawang merah, kelapa, udang basah, apel, cabai merah, rempela hati ayam, kacang panjang, celana panjang jeans dan lain-lain.

 Dari 8 kota di Jawa Timur yang menjadi Kota IHK Nasional, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi

dialami kota Surabaya sebesar 1,76 persen disusul Jember sebesar 1,46 persen diikuti kota Malang sebesar 1,45 persen, kota Madiun sebesar 1,39 persen, kota Probolinggo sebesar 1,15 persen, kota Kediri sebesar 0,94 persen, Sumenep sebesar 0,67 persen dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,66 persen.

Dari 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi kota Surabaya

sebesar 1,76 persen disusul kota Yogyakarta sebesar 1,24 persen, kota Semarang sebesar 1,11 persen, DKI Jakarta sebesar 0,99 persen, Serang sebesar 0,78 dan inflasi terendah terjadi kota Bandung sebesar

0,49 persen.

Laju inflasi tahun kalender (s/d Januari 2017) Kota Probolinggo mengalami inflasi 1,15 persen, sedangkan

laju inflasi year on year (Januari 2017 terhadap Januari 2016) Kota Probolinggo sebesar 2,27 persen.

Bulan Januari 2017 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 1,52 persen, laju inflasi tahun kalender (s/d Januari 2017) Jawa Timur mengalami inflasi 1,52 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2017 terhadap Januari 2016) Jawa Timur sebesar 3,62 persen.

Bulan Januari 2017 Nasional mengalami inflasi sebesar 0,97 persen, laju inflasi tahun kalender (s/d Januari 2017) Nasional mengalami inflasi 0,97 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2017 terhadap Januari 2016) Nasional sebesar 3,49 persen.

(2)

0.95 0.52 1.02 0.95 -0.21 0.42 1.15 Persentase B u la n J a n u a ri

Series Data Inflasi Kota Probolinggo Bulan Januari 2011 - 2017

2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011

1. Inflasi Probolinggo

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Penghitungan inflasi Probolinggo tahun 2016(IHK Tahun Dasar 2012 = 100) didasarkan pada hasil pemantauan/pendataan harga barang dan jasa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pasar tradisional dan pasar modern di Probolinggo yaitu;: Pasar Baru, Pasar Wonoasih dan Giant Hypermarhjt.

Secara umum, Kota Probolinggo pada bulan Pebruari 2017 mengalami inflasi. Inflasi dipicu oleh Kenaikan biaya perpanjangan STNK, kenaikan tarip listrik karena adanya pencabutan subsidi listrik untuk pelanggan 900 VA serta kenaikan harga BBM khususnya Pertamax dan Pertalite serta faktor musim.

Dari hasil pemantauan harga pada bulan Januari 2016 Probolinggo mengalami inflasi sebesar 1.15 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,08 pada bulan Desember 2016 naik menjadi 124,50 pada bulan Januari 2017. Perjalanan series data inflasi selama tahun 2011 sampai dengan 2017 ( tujuh tahun), pada bulan Januari terjadi 6 (enam) kali inflasi dan 1 (satu) kali deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2017 sebesar 1,15 persen, disusul tahun 2013 sebesar 1,02 persen, tahun 2011 dan tahun 2014 masing-masing sebesar 0,95 persen, tahun 2012 sebesar 0,52 persen dan inflasi terendah terjadi pada tahun 2016 sebesar 0,42 persen, sedangkan deflasi terjadi pada tahun 2015 sebesar 0,21 persen.

(3)

pisang naik sebesar 11,1177 persen dan mampu menyumbang inflasi sebesar 0,0704 persen, cabai rawit yang mengalami kenaikan harga sebesar 85,8116 persen dan menyumbang inflasi 0,0645 persensosis daging sapi naik sebesar 3,4502 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0254 persen, cumi-cumi mengalami kenaikan harga sebesar 10,0276 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0233 persen, minyak goreng naik sebesar 1,4767 persen dan ikut andil mendorong inflasi sebesar 0,0206 persen dan lain-lain.

Adapun komoditas yang menghambat laju inflasi antara lain telur ayam ras yang mengalami penurunan harga sebesar 7,7595 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0615 persen, tomat sayur juga mengalami penurunan harga sebesar 15,0502 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0575 persen, bawang merah turun sebesar 8,7175 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0393 persen, kelapa juga mengalami penurunan harga sebesar 11,9955 persen dan mampu menghambat laju inflasi sebesar 0,0314 persen, udang basah juga turun sebesar 4,4879 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0136 persen dan lain-lain. IHK Desember 2015 IHK Desember 2016 IHK Januari 2017 Andil Inflasi Januari 2017 Inflasi Januari 20171) Tingkat Inflasi Tahun Kalender 20172) Inflasi Year on Year3) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) UMUM 121,23 123,08 124,50 1,15 1,15 1,15 2,27 1 Bahan Makanan 124,25 124,82 125,53 0,14 0,57 0,57 -0,70 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

122,69 126,56 127,00 0,06 0,35 0,35 3,30

3 Perumahan, Air, Listrik,

Gas, dan Bahan Bakar 120,51 123,94 125,44 0,23 1,21 1,21 3,48

4 Sandang 110,65 115,27 116,07 0,05 0,69 0,69 3,52

5 Kesehatan 115,43 122,58 122,64 0,00 0,05 0,05 5,84

6 Pendidikan, Rekreasi,

dan Olah raga 120,17 125,09 125,09 0,00 0,00 0,00 3,96

7 Transpor, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan 122,59 118,92 123,33 0,68 3,71 3,71 2,09

1) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 3) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Januari 2016.

Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Januari 2017, Inflasi Tahun Kalender 2016 dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran

(1)

Dorongan inflasi semakin kuat karena kelompok pengeluaran makanan jadi juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,35 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0598 persen. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga sekaligus mendorong laju inflasi adalah rokok kretek filter yang mengalami kenaikan harga sebesar 1,2487 dan menyumbang inflasi sebesar 0,0245 persen, rokok kretek naik sebesar 1,5483 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0221 persen, minuman ringan juga mengalami kenaikan harga sebesar 4,9565 persen dan ikut andil mendorong inflasi sebesar 0,0054 persen, ikan bakar naik sebesar

(4)

13,3303 persen dan mampu menyumbang inflasi sebesar 0,0053 persen, teh naik sebesar 1,3488 persen dan turut menyumbang inflasi sebesar 0,0017 persen dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang menghambat laju inflasi adalah gula pasir yang mengalami penurunan harga sebesar 0,4195 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0041 persen serta kopi bubuk yang mengalami penurunan harga sebesar 0,0066 persen dan ikut andil menghambat inflasi sebesar 0,0001 persen.

Kelompok pengeluaran lain yang juga mengalami kenaikan indek harga (inflasi) adalah kelompok

pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami inflasi sebesar 1,21 persen dengan kontribusi sumbangan inflasi sebesar 0,2255 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini antara lain tarip listrik mengalami kenaikan sebesar 7,8574 dengan sumbangan inflasi sebesar 0,2182 persen, biaya keamanan naik sebesar 25,002 persen dengan kontribusi sumbangan inflasi sebesar 0,0079 persen dan pembasmi nyamuk bakar juga mengalami kenaikan sebesar 1,4756 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0027 persen, semen juga mengalami kenaikan sebesar 0,1927 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0011 persen, pembersih lantai naik sebesar 0,6404 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0011 persen. Sedangkan komoditas yang menghambat laju inflasi pada kelompok pengeluaran ini yaitu sabun cuci piring yang mengalami penurunan sebesar 2,9504 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0024 persen, pengharum/pelembut cucian juga turun sebesar 1,7142 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0017 persen serta tissu yang mengalami penurunan harga sebesar 2,0122 persen dan mampu menghambat laju inflasi sebesar 0,0004 persen.

Kelompok pengeluaran sandang juga mengalami inflasi yaitu sebesar 0,69 persen dan mampu menyumbang inflasi sebesar 0,0452 persen. Komoditas penyumbang inflasi antara lain emas perhiasan yang mengalami kenaikan harga sebesar 2,8892 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0461 persen, sandal kulit laki-laki naik sebesar 3,0303 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,003 persen, pampers naik sebesar 0,7838 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0014 persen, kemeja pendek katun naik sebesar 1,7535 dan menyumbang inflasi sebesar 0,0012 persen, celana panjang jeans anak-anak juga naik sebesar 0,7000 persen dan mampu menyumbang inflasi sebesar 0,0009 persen dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga sekaligus menghambat inflasi antara lain celana jeans laki-laki turun sebesar 2,1463 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,005 persen, sandal kulit wanita turun sebesar 1,2 persen dan mendorong deflasi sebesar 0,0015 persen serta celana panjang katun laki-laki turun sebesar 2,3199 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0011 persen.

Kelompok pengeluaran kesehatan juga mengalami inflasi yaitu sebesar 0,05 persen dan mampu mendongkrak inflasi sebesar 0,0023 persen. Beberapa komoditas yang sangat berperan terhadap kenaikan harga pada kelompok ini antara lain sabun mandi yang mengalami kenaikan harga sebesar 1,1306 persen dan mendongkrak inflasi sebesar 0,0036 persen, deodorant juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,3915 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0003 persen serta minyak rambut naik sebesar 0,4722 persen dan mampu menyumbang inflasi sebesar 0,0003 persensedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dan menghambat laju inflasi antara lain pasta gigi yang mengalami penurunan harga sebesar 0,3634 persen dan mendorong deflasi sebesar 0,0011 persen serta sikat gigi turun sebesar 2,3783 persen dan menghambat inflasi sebesar 0,0008 persen.

Kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi adalah kelompok Transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi yaitu sebesar 3,71 persen dan ikut andil menyumbang inflasi sebesar 0,6787 persen. Adapun komoditas penyumbang inflasi adalah biaya perpanjangan STNK yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi yaitu sebesar 103,3312 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,381 persen, tarip

(5)

Gambar 3.

Inflasi y-o-y 8 Kota di Jawa Timur (Januari 2016 - Januari 2017) 1,9 2,97 2,21 1,77 3,50 2,27 3,16 4,27

Jbr. Smnp. Kdr. Mlg. Prob. Mdn. Sby. B.W angi

pertamax juga mengalami kenaikan harga sebesar 2,0499 persen dan mampu menyumbang inflasi sebesar 0,0874 persen, mobil naik sebesar 1,21 persen dan mendongkrak laju inflasi sebesar 0,0278 persen, ban luar motor juga mengalami kenaikan harga sebesar 2,7803 persen dan ikut andil menyumbang inflasi sebesar 0,0034 persen serta solar dex yang mengalami kenaikan sebesar 0,0777 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0007 persen. Tidak ada satu komoditaspun pada kelompok ini yang mengalami penurunan harga.

Kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi tidak mengalami perubahan apapun.

2. Inflasi 8 Kota di Jawa Timur

Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Januari 2017, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 1,76 persen disusul Jember sebesar 1,46 persen, kota Malang sebesar 1,45 persen, kota Madiun sebesar 1,39 persen, kota Probolinggo sebesar 1,15 persen, kota Kediri sebesar 0,94 persen, Sumenep sebesar 0,67 persen, dan inflasi terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 0,66 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.

Dari semua kota, inflasi y-o-y tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 4,27 persen, diikuti kota Malang sebesar 3,50 persen, kota Madiun sebesar 3,16 persen, Jember sebesar 2,97 persen, kota Probolinggo sebesar

2,27 persen, Sumenep sebesar 2,21 persen

Banyuwangi sebesar 1,90 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Kediri sebesar 1,77 persen. sebagaimana terlihat pada Gambar 3.

Gambar 2

Inflasi 8 Kota di Jaw a Timur bulan Januari 2017

1,46 0,67 0,94 1,45 1,15 1,39 1,76 0,66 B.Wangi Sby Madiun Prob. Malang Kediri Sumenep Jember

(6)

Gambar 4. Inflasi ibukota Provinsi di Pulau Jawa Bulan Januari 2017

0,99 0,78

0,49

1,11 1,24 1,76

Jakarta Serang Bandung

Semarang Y ogy akarta Surabay a

3. Inflasi/deflasi 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa Dari 6 (enam) kota ibukota provinsi di pulau Jawa, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 1,76 persen, kota Yogyakarta sebesar 1,24 persen, kota Semarang sebesar 1,11 persen, DKI Jakarta sebesar 0,99 persen, Serang sebesar 0,78 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Bandung sebesar 0,49 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 4.

Inflasi y-o-y bulan Januari 2017 pada 6 ibukota provinsi di pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar

4,27 persen, diikuti oleh Serang sebesar 3,14 persen, DKI

Jakarta sebesar 3,13 persen, kota Semarang sebesar 3,04 persen, kota Yogyakarta sebesar 3,01 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Bandung sebesar 2,88 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Inflasi YoY Ibukota Provinsi Di Pulau Jawa (Januari 2016 - Januari 2017)

3,13 3,14

2,88 3,04 3,01 4,27

Jakarta Serang Bandung

Gambar

Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Januari 2017, Inflasi Tahun Kalender 2016 dan Inflasi  Year on Year               menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Gambar 4.  Inflasi ibukota Provinsi di Pulau   Jawa  Bulan Januari 2017

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini lebih merupakan suatu alternatif, mengingat bahwa suatu endapan turbidit juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang akan memberikan ciri yang

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Menurut Bernadin et.al, (2016:46), kinerja adalah kelakuan atau kegiatan yang berhubungan dengan tujuan organisasi, dimana organisasi tersebut merupakan keputusan dari

Untuk merealisasikan konsep NU Urban yang telah diputuskan sebelumnya, maka PCNU Surabaya perlu mengonseptualisasikannya dalam bentuk program atau kegiatan yang

Baik dan sempurnanya ciptaan Allah itu secara eksplisit tertulis dalam kitab Kejadian dalam konteks penciptaan langit dan bumi serta isinya.Lima kali dalam pasal pertama

Secara singkat bilangan muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang pertama kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan manusia