• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Kesehatan DIY Disampaikan pada Kegiatan Orientasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Melalui Ormas Islam Di Yogyakarta, November2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dinas Kesehatan DIY Disampaikan pada Kegiatan Orientasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Melalui Ormas Islam Di Yogyakarta, November2013"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Dinas Kesehatan DIY

Disampaikan pada Kegiatan

Orientasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Melalui Ormas Islam

(2)

KESEHATAN REPRODUKSI

Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

secara utuh, tidak semata-mata bebas dari

penyakit atau kecacatan dalam semua hal

yang berkaitan dengan sistem reproduksi,

serta fungsi dan prosesnya

(3)

KESEHATAN REPRODUKSI

UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Pasal 71

1) Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan

prosesnya

2) Keseahatan Reproduksi meliputi :

a. Saat sebelum hamil, hamil, melahirkan, dan sesudah melahirkan;

b. Pengaturan kehamilan, alat kontrasepsi, dan kesehatan seksual; dan

c. Kesehatan sistem reproduksi

3) Kesehatan Reproduksi dilaksanakan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

(4)

Kesehatan Reproduksi Remaja

adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berati bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural

• Sistem reproduksi adalaha rangkaian kerja dari alat-alat

reproduksi pria atau wanita berdasarkan fungsinya.

• Alat-alat reproduksi manusia adalah alat atau organ yang

ada pada tubuh manusia yang berfungsi untuk proses

(5)

RUANG LINGKUP KESEHATAN REPRODUKSI

• KIA (Gizi KIA)

• KB

• Kespro Remaja

• IMS- HIV-AIDS

• Komplikasi Aborsi

• Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

• Kespro Lansia

• Infertilitas

(6)

PELAYANAN KES REPRODUKSI ESENSIAL (PKRE) & PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI KOMPREHENSIF

(PKRK)

Prioritas Kesehatan Reproduksi mencakup 4 hal, yaitu :  PKRE

Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

KB

Pencegahan dan Penanggulangan IMS, termasuk HIV/AIDS

Kesehatan Reproduksi Remaja

PKRK PKRE +

Kesehatan

Reproduksi Usia Lanjut

(7)

7

BUMIL

PERMASALAHAN KESEHATAN INDIVIDU

SIKLUS KEHIDUPAN BIOLOGIS USUB USILA BUFAS BUSUI BAYI NEO B B L BALITA USEK REMAJA NEO BAYI • ASI EKSKLUSIF • PERGAULAN BEBAS • NAPZA • KESEHATAN REPRODUKSI : • KANKER LEHER RAHIM • P M S • KRR • PEER GROUP • KB • ANC • BUKU KIA • IMUN • PERT. PERSALINAN • SKRENING • MTBS • BUKU KIA • IMUN • GIZI • DTKB • GIZI • PENYAKIT • KEMATIAN • MTBM • PEMERIKSAAN • GIZI •KEMATIAN • GIZI • PENDIDIKANKESEHATAN • PENYAKIT DEGENERATIF (JANTUNG, STROKE, DM) • KANKER • MENOUPAUSE • ANDROPAUSE

(8)

8

Sumber : Sensus Penduduk 2010

Laki-laki Perempuan Total

0-4 11,658,856 11,013,204 22,672,060 5 - 9 11,970,804 11,276,366 23,247,170 10 -14 11,659,310 11,018,180 22,677,490 15-19 10,610,119 10,260,967 20,871,086 20 – 24 10,645,500 10,445,100 21,090,600 Jumlah 56,544,589 54,013,817 110,558,406

Proyeksi Penduduk Usia 0 – 24 tahun

70% 60%

(9)
(10)
(11)

Sepuluh Faktor risiko utama penyebab

kesakitan/kematian pada usia remaja (WHO,2004) 1. Konsumsi minuman beralkohol dan obat2an

terlarang

2. Perilaku Makan/Jajan

3. Hygiene individu/personal dan sanitasi 4. Kesehatan mental 5. Aktifitas fisik 6. Faktor protektif 7. Aspek demografi 8. Kesehatan reproduksi 9. Merokok

(12)

Risk behavior

8.90 3.50 0.10 74.40 30.20 2.80

Merokok Minum minuman beralkohol

Menggunakan obat-obatan terlarang

Merokok, minum

minuman beralkohol, dan penggunaan obat terlarang

Wanita Pria SDKI 2012 95.7 51 1.3 95.8 49.6 0.3 0 20 40 60 80 100 120 Kurang konsumsi sayur dan buah

kurang aktifitas fisik konsumsi minuman beralkohol

Laki-laki Perempuan

Proporsi (%) faktor risiko perilaku PTM pada anak sekolah usia 13-15 tahun di Indonesia

(13)

10-14 th 15-24 th 15-34 th 35-44 th 45-54 th 55-64 th 65-74 th 75+ th 17.2 23.6 26.1 25.9 24.5 22.1 18.1 14.1 Riskesdas 2007 :

 usia 6-14 th : 1,1% kelainan refraksi; 0,2% kebutaan  usia 5-9 th : 21,6% mslh kes gigi & mulut

 usia 10-14 th : 20,6% mslh kes gigi & mulut  usia >15 th : 14,8% kurus; 10,3% obesitas  usia <14 th : 9,8% anemi

 usia > 15 th : 19,7% anemi (laki2); 13,1% anemi (perempuan)  Obesitas pada usia 15-24 tahun (8,0%) (Riskesdas 2007).

 Hipertensi mulai banyak dijumpai pada kelompok usia muda 15-17

Hasil pemeriksaan tinja pada anak SD/MI tahun 2002-2009 di 398 SD/MI yg tersebar di 33 Provinsi :

(14)

Kekerasan terhadap Anak 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 Anak sebagai korban kekerasan di lingkungan KELUARGA Anak sebagai korban kekerasan di lingkungan SEKOLAH Anak sebagai korban kekerasan di lingkungan MASYARAKAT Anak sebagai Pelaku Kekerasan 91% 87.6% 17.9% 78.3% 9% 12% 80.2% 20.6% 0.4% 1.9% 1.2% Ya tidak missing

Sumber: Monev KPAI th 2012, dari 1026 responden anak SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA di 9 Provinsi

102 71 96 72 109 53 0 20 40 60 80 100 120 Tawuran Pelajar 2010 2011 2012 Jumlah Korban Jumlah Kasus

Sumber : Pengolahan data primer pengaduan langsung KPAI dan Data Lembaga Mitra PA serta Pemantauan Kasus Media Massa Indonesia

(15)

PENELITIAN PERILAKU KESEHATAN REMAJA DI 4 KOTA LITBANG,

KEMKES 2009

Kenakalan Remaja

REMAJA MENGALAMI GANGGUAN MENTAL EMOTIONAL

46,7

42,3

36,7

43,6 42,3

Medan Jakarta Bandun g

Surabay a

Total

Sering coret tembok Sering berkelahi

Sering mengalami pelecehan

Sering diserang secara fisik Sering ke diskotik 4.0 3.0 5.0 1.0 2.0 3.7 3.0 3.7 1.7 2.0 1.0 0.7 1.7 2.7 2.7 5.5 0.3 2.6 2.2 3.1 0.8 2.5 6.0 5.0 4.0 3,0 2.0 1.0 0,0

(16)

10.6

8.8 7.1

6.0

Perkotaan Pedesaan

Prevalensi BB Lebih Pada Anak Umur 6-14 Tahun di Perkotaan dan Pedesaan

Laki-laki Perempuan

Prevalensi Kurang Aktifitas Fisik berdasarkan Umur

66.9 52 42.9 38.9 38.4 44.4 58.5 76 10-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75+

(17)

Seks pra-nikah pada remaja 17 1.3 3.7 0.7 4.5 1.4 10.5 1.8 14.6 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki ARH 2007 ARH 2012

15-19 tahun

20-24 tahun

(Adolescent Reproductive Health, SDKI 2012)

Pernikahan dini

1.Penelitian Aisyiyah di Jogya

Permintaan Isbat Nikah di Bantul: Tahun 2005 hanya 5 kasus,

Tahun 2010 berjumlah 102 kasus. 2. Penelitian Rahima di 3 kota di JaBar Kawin di bawah umur 23%.

Persalinan Remaja di DIY (lap Pusk PKPR) 500 (A=92: B=16:; C=3; D=385; E=4) 50 30 56 72 20 16 32 42 24 26 43 55 26 33 59 90 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 PMR NMR IMR U5MR < 20 20 - 29 30 39 -40 - 49

Angka Kematian, Perinatal, Neonatal, Bayi & Balita menurut umur ibu, SDKI 2007

Medical and Behavioral risk

Karakteristik ibu meninggal yang berusia

kurang dari 20 tahun

sebesar 6,9% dari seluruh kematian ibu

(18)

18 65 11.4 0 10 20 30 40 50 60 70 Tahun 2010 Target Capaian

Persentase Penduduk Usia 15-24 Th yang Memiliki Pengetahuan Komprehensif Tentang HIV-AIDS

Riskesdas 2010 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 0.4 1.8 0.8 3.3 30.7 21.8 10.0 3.0 0.9 16.6

(19)

Proporsi (%) perilaku merokok keluarga dan teman serta keterpaparan asap rokok pada anak sekolah usia

13 – 15 tahun 73.5 26.7 83.7 71.3 6.1 73.1 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Salah satu atau kedua org tua merokok

teman baik merokok terpapar asap rokok di tempat umum Laki-laki Perempuan

(20)

Pubertas (Riskesdas 2010)

• Umur pertama kali haid pada anak usia 10-15:

- berkisar antara usia 7—15 tahun,

- terbanyak usia 12 tahun (17,8 %) dan 13

tahun (14,3 %).

• Sekitar

4,3 %

anak perempuan

usia 15 tahun

(21)

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENINGKATAN KUALITAS

HIDUP ANAK USIA

(22)

UUD 1945

UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 terkait Kesehatan Anak

•Ps 79 : Kesehatan Sekolah

•Ps 131 : Kesehatan Bayi & Balita

•Ps 133 : Perlindungan Anak

•Ps 136 – 137 : Kesehatan Remaja

•Ps 139 : Penyandang Cacat

UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002, UU No. 21 tahun 2007 Pasal 1 tentang perdagangan dan ekploitasi.

Ps 28 B ay 2: TENTANG ANAK

Ps 28 H ay1: TENTANG HAK HIDUP SEHAT

Pasal 136

kesehatan remaja termasuk untuk reproduksi

Pasal 137 Pemerintah berkewajiban menjamin agar remaja dapat memperoleh edukasi, informasi, dan layanan mengenai kesehatan remaja agar mampu hidup sehat

dan bertanggung jawab.

Pasal 79 Kesehatan sekolah

Pasal 131 ay.3

• Upaya pemeliharaan kes. bayi & anak menjadi tanggung jawab & kewajiban

bersama bg org tua, keluarga, masyarakat & pemerintah, & pemerintah daerah

(23)

KEBIJAKAN PEDULI REMAJA

 Memenuhi hak remaja

 Mengakomodasi populasi remaja yg beragam.  Tidak membatasi pelayanan krn

kecacatan,etnik,rentang usia dan status.  Memberikan perhatian pd keadilan dan

kesetaraan gender dlm penyediaan pelayanan.  Menjamin privasi dan kerahasiaan.

 Mempromosikan kemandirian remaja, memberikan kebebasan berkunjung.  Menjamin biaya terjangkau.

(24)

INFORMASI KESPRO REMAJA

 Informasi kesehatan reproduksi remaja (KRR) secara benar & bertanggung jawab masih sangat kurang (JEN, 2002)

 Pemberian informasi tentang KRR di beberapa tempat masih dipertentangkan, apalagi jika diberi judul pendidikan seks.

 Masih ada anggapan  pendidikan seks justru akan merangsang remaja melakukan hubungan seksual. Selain itu, sebagian besar orang tua yang diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai hal ini, tidak memiliki kemampuan menerangkan serta tidak memiliki informasi memadai

 Padahal, survei WHO di beberapa negara memperlihatkan, adanya informasi yang baik dan benar, dapat menurunkan

permasalahan kesehatan reproduksi pada remaja

(25)

PKPR memberikan layanan kepada remaja

secara komprehensif melalui upaya promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif baik di

dalam maupun luar gedung dengan jenis

kegiatan al:

– Pemeriksaan fisik termasuk penunjang dan rujukannya

– Pengobatan – Konseling – Penyuluhan

(26)

Kriteria Puskesmas PKPR

1. Melakukan pembinaan minimal pd 1 sekolah (umum/berbasis agama) per tahun

2. Melatih kader kesehatan remaja / peer conselor minimal 10% dari jumlah murid di sekolah

3. Memberikan pelayanan konseling pada remaja yang memerlukan konseling yang kontak dengan petugas (petugas terlatih)

4. Melaksanakan kegiatan KIE di sekolah binaan minimal 2X / tahun

(27)

• Dokter

• Bidan

• Perawat

• Petugas UKS

• Petugas penyuluhan

• Petugas gizi

• Petugas lain yang dibutuhkan

(28)

Puskesmas PKPR

• Kota : Ngampilan, Kraton, Gd Tengen,

Mergangsan

• Bantul : Kretek, Jetis I, Sanden, Dlinggo

• KP : Wates, Girimulyo I, Galur I, Kokap I,

Samigaluh II ( th 2013 : semua sudah PKPR)

• GK: Wonosari I, Ponjong I, Nglipar I,

Karangmojo

(29)

FKPKRR

(FORUM KERJASAMA PROGRAM

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

(30)

• FKPKRR : Forum kerjasama yang mempunyai

legalitas dengan SK Gubernur 272/KEP/2009

• Ditetapkan pertama kali tahun :51/KEP/2007

• Panitia/pengurus

– Kepala Biro Kesra

– Kadinkes, Ka BPPM, Ka Dikpora, Ka BKKBN, Dir PKBI

(31)

– Dinas Kesehatan DIY – Ka Kanwil Depag

– Dinas Sosial – Kapolda

– Ketua Penggerak PKK

– Ketua Karang Taruna DIY – Lembaga Keagamaan

– LSM

– Organisasi Profesi – dll

(32)

– Meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi remaja yaitu pemahaman,

kesadaran dan sikap perilaku remaja agar bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksinya.

– Melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap permasalahan kesehatan reproduski remaja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

– Menetapkan Kebijakan dan Strategi Program Kesehatan Reproduksi Remaja;

– Melakukan penelitian dan pengembangan Kesehatan Reproduksi Remaja.

(33)

Sinersigisitas

(34)

SASARAN

10 – 19 Tahun

SEKOLAH : SMP, SMA

REMAJA PUTUS SEKOLAH

REMAJA DI LUAR SEKOLAH : ANJAL,

REMAJA MASJID, ORGANISASI

KEMASAYARAKATAN REMAJA : NA,

FATAYAT, ANSHOR, PEMUDA MUH, IMM, IPM KARANG TARUNA, DLL

(35)

Lintas Sektor

• Sebagian lintas sektor yang terlibat sama

–Dinas Pendidikan, Polisi, BKKBN, BPPM,

Kanwil agama dll

• Lintas sektor lain juga mempunyai

kegiatan peduli remaja

(36)

Diskusi

• Bagaimana sharing / kemitraan bisa lebih

baik?

– Kesehatan menyiapkan tenaga, – Sekolah menyiapkan peserta didik – ORMAS ISLAM ?

• PKPR  muatan lokal masuk ke SMA, MAN,

melibatkan lingkungan di sekitar sekolah.

(37)

Masalah Kesehatan Reproduksi

Wanita Usia Subur

• Kematian Ibu & Anak

• Infeksi Menular Seksual dan HIV-AIDS

• Keluarga Berencana

(38)

Strategi

1.

Meningkatkan

akses

dan

kualitas

pelayanan Kesehatan Ibu termasuk KB

dan Anak di tingkat Dasar dan Rujukan

2.

Membangun kemitraan yang efektif

3.

Mendorong pemberdayaan perempuan,

keluarga dan Masyarakat

4.

Meningkatkan

Sistem surveilans

Monitoring dan informasi KIA - KB

(39)

SASARAN

• Bumil

• Bulin

• Bufas

• KB

• Kesehatan

Reproduksi

INDIKATOR

• K 1 • K 4 • Linakes • K Nifas • Penanganan Kompliksi Obstetri dan Neonatal • CPR • Kespro terpadu

(40)

Masalah Kesehatan Reproduksi

pada Lansia

• Menopause

• Andropause

• Penyakit degeneratif

– Kanker – Stroke, jantung – DM

(41)

KEMITRAAN

Pembinaan Anak Usia Sekolah dan Remaja KemKes BNN KemDagri Kem Kominfo Kemdikbud Kepolisian BPOM SWASTA LSM KemAgama BKKBN KEMDAGRI KEMDIKBUD KEMENAG KEMKES

Surat Keputusan Bersama 4 Menteri No. 1/U/SKB; Nomor

1067/Menkes/SKB/VII/2003; Nomor MA/230A/2003; Nomor 26 tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003 tentang Pembinaan

dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah

(42)

Berbasis Sekolah

•Formal

•Non Formal Upaya Pelayanan

TRIAS UKS

Pendidikan Kesehatan:

• Intrakurikulum • Ekstrakurikulum

Pelayanan Kesehatan:

• Promotif (dokter kecil, KKR) • Preventif

Penjaringan Kesehatan

• Pemeriksaan Berkala • Imunisasi

• Tablet Tambah darah (TTD) • PMT AS

• Kuratif/ rehabilitatif:

• Pengobatan sederhana/P3K/ P3P • Koreksi visus

• Rujukan KE PUSKESMAS

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

• Air bersih, jamban sehat, sarana CTPS; • lingkungan sekolah bebas rokok;

• kantin/warung sehat, pemanfaatan • pekarangan sekolah dll KEGIATAN KOMPREHENSIF Promotif: KIE KONSELOR SEBAYA • Preventif: PKHS Konseling

Tablet Tambah Darah • Kuratif/ rehabilitatif: Konseling Pengobatan Laboratorium Rujukan PELAKSANAAN

•Didalam Gedung Puskesmas •Di Luar Gedung

(rumah singgah, panti, Lapas,

sekolah

Remaja 10-19 tahun(WHO)

Anak Usia Sekolah 6-18 tahun

Berbasis Sekolah dan

(43)

Peningkatan partisipasi aktif anak usia sekolah dan remaja :

• Pelatihan kader kesehatan (Dokcil, konselor sebaya, pendidik sebaya, saka bakti husada, Palang merah remaja, dll)

Peningkatan partisipasi orangtua dan masyarakat

• Promosi ttg peran orangtua/masyarakat, orientasi guru ttg kesehatan reproduksi remaja

(44)

Referensi

Dokumen terkait

Arrive in Ngurah Rai International Bali Airport , pick up service with MUTIARA BALI HOLIDAYS staff and guide from Airport to hotel for check in and lunch will be served at

Sebagai solusi atas permasalahan tersebut maka metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan.Secara garis besar pelatihan yang diberikan pada UKM Mijono

Penggunaan media C7 (tanah + pu- puk kandang + abu sekam padi) (1:1:1)) memberikan pertumbuhan dan indeks mutu bibit mindi yang relatif lebih baik dibanding media

Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk Menyusun perintah dalam penggunaan peralatan pelaksanaan pekerjaan.

Bukti-bukti tentang perkembangan Islam, adalah jejak pemukiman, benteng-benteng tradisional, bangunan kolonial yang digunakan sebagai masjid yang mungkin difungsikan

Hasil: Hasil pemisahan secara kromatografi menunjukkan 8 bercak yang dapat diamati pada panjang gelombang 254 nm. Hasil penelitian secara mikrobiologi, tidak didapatkan

Judul Pene I j-tian : FAKTOR PENENTU WAKTU DAN HARAPAN KERJA SUMBER DAYA MANUSIA DALAM KELUARGA, MASYARAKAT DESA MISKIN DI KABUPATEN TANAH DATAR, PROPINSI