• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL PT. MULTI JAYA MAJUMANDIRI WORKING PAPER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL PT. MULTI JAYA MAJUMANDIRI WORKING PAPER"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS

VISUAL PT. MULTI JAYA MAJUMANDIRI

WORKING PAPER

Ragam Santika Kusdinar

1301016766

Jl. Kiyai Maja no.1 Tangerang, 081295139661, ragamkusdinar@gmail.com

ABSTRACT

Control panel is one of the requirements that must be met if a building , buildings, malls , etc. will begin to be built . Because its function is essential hence the need for control panels is increasing since a few years ago , when the construction is being intensively - incessant done , as increasing number of buildings - buildings, malls , offices , etc. built automated control panel needs to be increased .

Starting from the year 1992 as a home business industry in the field of pump control panel assembly , PT . Multi Jaya Majumandiri survive , grow and develop until now and focused to provide a comprehensive electrical solutions for customers / customer . Since its establishment , PT . MULTI JAYA MAJUMANDIRI always oriented to quality products that fully satisfy the needs and expectations of customers .

Keywords: Visual Identity, Panel Control, Logo, Rebranding

ABSTRAK

Kontrol panel merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi jika suatu bangunan, gedung, mall, dll akan mulai dibangun. Karena fungsinya yang penting maka kebutuhan akan kontrol panel semakin bertambah sejak beberapa tahun yang lalu, ketika pembangunan sedang gencar - gencarnya dilakukan, ketika semakin banyaknya gedung - gedung, mall, kantor, dll yang dibangun otomatis kebutuhan akan kontrol panel semakin meningkat.

Berawal dari tahun 1992 sebagai usaha home industry dibidang perakitan panel kontrol pompa, PT. Multi Jaya Majumandiri bertahan, tumbuh dan berkembang hingga sekarang dan terfokus untuk memberikan solusi elektrikal menyeluruh untuk pelanggan/customer. Sejak awal berdiri, PT. MULTI JAYA MAJUMANDIRI selalu berorientasi pada kualitas produk yang sepenuhnya memuaskan kebutuhan dan harapan dari customer.

(2)

PENDAHULUAN

Kontrol panel merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi jika suatu bangunan, gedung, mall, dll akan mulai dibangun. Karena fungsinya yang penting maka kebutuhan akan kontrol panel semakin bertambah sejak beberapa tahun yang lalu, ketika pembangunan sedang gencar - gencarnya dilakukan, ketika semakin banyaknya gedung - gedung, mall, kantor, dll yang dibangun otomatis kebutuhan akan kontrol panel semakin meningkat.

PT. MULTI JAYA MAJUMANDIRI adalah perusahaan dibidang perakitan kontrol panel yang memfokuskan untuk memberikan solusi elektrikal menyuluruh kepada para customer. Dimulai dengan usaha Home Industry pada tahun 1992, PT Multi Jaya Majumandiri bisa bertahan dan berkembang hingga ke tahap sekarang, sebagai salah satu penyedia kontrol panel ke beberapa tempat besar, seperti gedung Tempo Scan, hotel Hilton, hotel novotel, Mall Living World, dll.

Pertanyaan muncul ketika melihat perusahaan PT. Multi Jaya Majumandiri, perusahaan yang sudah berumur hampir 20 tahun ini tidak mempunyai identitas visual yang menarik serta identitas visualnya juga tidak tetap/berubah - ubah?

Sebagai salah satu perusahaan yang sudah besar, PT. Multi Jaya Majumandiri pun mempunyai identitas secara visual yang mempresentasikan perusahaan tersebut, tetapi masalah secara visual mulai terlihat ketika memperhatikan identitas visual yang diterapkan ke berbagai bidang kerja. identitas visual yang diterapkan tidak konsisten/berubah - ubah, Contohnya didalam company profile PT. Multi Jaya Majumandiri identitas visual berbeda dengan yang terdapat di kartu nama, kemudian di form penawaran harga bahkan tidak terdapat identitas visual perusahaan, di bagian surat jalan pun juga tidak terdapat identitas visual.

Oleh karena ini, melalui kesempatan ini penulis ingin merancang ulang identitas visual PT. Multi Jaya Majumandiri. Tujuan dari perancangan ulang identitas visual ini tidak lain agar identitas visualnya bisa sesuai dengan visi dan misi perusahaan,

METODE PENELITIAN

Metode peneltian yang digunakkan adalah dengan melakukan wawancara terhadap pemilik PT. Multi Jaya Majumandiri beserta karyawan agar mendapatkan data – data yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan ulang identitas PT. Multi Jaya Majumandiri, kemudian mencari bahan literatur di internet guna menambahkan data – data yang diperlukan, kemudian mencari teori – teori yang sesuai untuk perancangan ulang identitas visual PT. Multi Jaya Majumandiri. Hal ini agar hasil rancangan yang dibuat sesuai dengan isi paper yang telah dibuat.

HASIL DAN BAHASAN

Berawal dari tahun 1992 sebagai usaha home industry dibidang perakitan panel kontrol pompa, PT. Multi Jaya Majumandiri bertahan, tumbuh dan berkembang hingga sekarang dan terfokus untuk memberikan solusi elektrikal menyeluruh untuk pelanggan/customer. Sejak awal berdiri, PT. MULTI JAYA MAJUMANDIRI selalu berorientasi pada kualitas produk yang sepenuhnya memuaskan kebutuhan dan harapan dari customer.

PT MJM merupakan perusahaan yang berbasis business to consumer dimana PT MJM sebagai penjual (produsen) berhadapan langsung dengan pembelinya (consumer). Sifat dari bisnis ini adalah terbuka dan bebas. Cara mengaksesnya dapat melalui website yang telah disediakan, marketing yang memasarkan produk langsung ke calon customer, atau dari informasi mulut ke mulut para customer. Business to consumer adalah kemampuan untuk membuat sebuah direct relationship dengan consumer

(3)

tanpa campur tangan dari pihak perantara (distributor). Pada perusahaan Business to consumer teknologi yang interaktif memungkinkan perusahaan untuk membuat akses kepada consumer.

PT. Multi Jaya Majumandiri telah melayani customer dengan banyak variasi pekerjaan industri dan aplikasi dengan produk diantaranya Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP), Control Panel Genset Synchrone, Capasitor Bank, Automatic Main Failure (AMF) & Automatic Transfer Switch (ATS), Fire Pump Control Panel, Industrial Pump Control Panel, Variable Speed (Inverter) Pumping System, HVAC Application, Water Treatment Plant (WTP) dan Sewage Treatment Plant (STP).

Gambar 1 : Logo PT. Multi Jaya Majumandiri

Gambar 2 :Logo di berkas Company Profile

Visi:

Menjadi perusahaan panel listrik terpercaya dan terbaik khususnya di Indonesia

Misi:

•Memberikan pelayanan secara profesional melalui teknisi yang handal, kualitas produk yang unggul, dan penjualan yang terpercaya.

• Menciptakan inovasi-inovasi terkini pada produk yang dihasilkan untuk berpacu dalam persaingan bisnis nasional dan global.

• Menghasilkan produk yang ramah lingkungan danbermanfaat bagi konsumen, masyarakat serta lingkungan sekitar.

Strength

• Sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun

• Harga flexible, bisa disesuaikan dengan komponen produk yang customer inginkan • Banyaknya variasi kontrol panel

Weakness

• Identitas visualnya masih belum mencitrakan seperti visi dan misi perusahaan

(4)

• Mempunyai mitra kerja yang luas

• Meningkatnya gedung - gedung bertingkat dan rumah - rumah yang membutuhkan kontrol panel

Threat

• Adanya perusahaan lain yang sama - sama penyedia kontrol panel

Teori Branding

Amelia E.Maulana (2012 : 84) mengatakan bahwa suatu Brand yang sukses dapat diterima serta dinikmati dan menjadi teman baik bagi konsumennya. Prestasi brand tidak diukur dari banyaknya brand itu dikenal dan banyaknya suatu pembeli. Kesuksesan meraih konsumen dalam tahap menghitung jumlah konsumen baru menggambarkan kesuksesan transaksional, bukan relasional. Karena pada saat transaksi, yang terjadi adalah proses menjadikan konsumen menjadi teman.

Sedangkan menurut Alina Wheeler (2012 : 34-36) suatu Brand akan menjadi ideal dan efektif apabila memiliki faktor - faktor dibawah ini:

• Konsisten dan memberi image yang jelas dari sebuah perusahaan • Dapat memperlihatkan visi dan misi yang jelas dari perusahaan tersebut. • Memiliki pembeda dan keunikan dibandingkan brand yang lain. • Mudah dikenali dan memiliki arti yang tegas.

• Mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.

Teori Layout

Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan ke dalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan yang artistik. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima info yang disajikan.

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid system digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang desain grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistesi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama menggunakan grid system dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik (Gavin Ambrose & Paul Harris, The Fundamentals of Creative Design,2003)

Teori Logo

Komunikasi visual antara sebuah perusahaan dan konsumennya yang paling terlibat dan biasa digunakan adalah logo. Logo adalah simbol tertentu dari sebuah perusahaan, benda, publikasi, orang, layanan, atau, ide.

Logo yang sukses adalah logo yang dapat membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dan mampu mengungkapkan atau mengkomunikasikan cerita tentang sejarah, kualitas, dan jenis produk yang ditawarkan dengan jelas (Logo Design Workbook, Noreen Morioka dan Terry Stone Sean Adams, 2004)

Tujuan utama dari logo adalah :

• Memberitakukan kepada konsumen mengenai sebuah perusahaan atau organisasi • Membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain

• Mengingatkan konsumen akan sebuah perusahaan.

• Memiliki desain yang tak lekang dimakan waktu untuk mempertahankan keberadaannya.

• Untuk diterapkan dalam berbagai bentuk komunikasi visual secara konsisten untuk menampilkan kesatuan dan profesionalisme.

(5)

Menurut businessdictionary.com, identitas visual adalah elemen-elemen yang dapat dilihat dan disentuh sebagai bagian dari suatu merk, seperti warna, bentuk dan gaya, yang menyederhanakan dan menyampaikan arti simbolik yang tak bisa digambarkan melalui kata-kata saja. Pada lingkup korporat, hal ini bisa juga termasuk berbagai macam elemen seperti arsitektur bangunan, skema warna, dan gaya pakaian.

Sementara menurut Cardiff University website, identitas visual merupakan kesan keseluruhan dari sebuah organisasi yang terproyeksi secara internal maupun eksternal melalui kop surat, brosur, newsletter, iklan, papan penunjuk jalan, seragam, bangunan, dan sebagainya. Sebuah logo sering berperan penting dalam identitas visual, tapi itu hanya merupakan sebagian kecil saja. Identitas visual bukanlah pilihan, hal ini adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Jika identitas ini diabaikan akan merugikan perusahaan. Bahkan sebaliknya; jika dijaga dan dikembangkan akan menjadi aset tak ternilai.

Dalam bukunya Before the Brand: Creating the Unique DNA of an Enduring Brand Identity, Alicia Perry menegaskan bahwa identitas visual memilik 4 tujuan:

• Untuk menghidupkan merk tersebut dengan memberikan karakter dan kepribadian terhadapnya. • Meningkatkan pengenalan publik akan merk tersebut.

• Membuat merk tersebut berbeda di antara arus kompetisi yang ketat.

• Menggabungkan segala perbedaan yang tercerai berai ke dalam satu kesatuan gaya dan feeling. Sebuah identitas visual terdiri dari sistem yang terintegrasi, termasuk di dalamnya warna, bentuk dan tipografi. Elemen-elemen kreatif ini adalah sesuatu yang fundamental yang kemudian dikombinasikan dalam cara yang unik dan kreatif untuk menciptakan suatu merk yang kokoh dan memiliki ciri khasnya sendiri dalam bentuk logo, struktur kemasan dan grafis, grafis di lokasi penjualan, iklan, marketing dan promosi, kendaraan, penanda/ signage, seragam, dan sebagainya. Semua elemen ini tergabung dan menjadi satu identitas visual yang total.

Teori Warna

Warna merupakan salah satu bagian penting yang mempengaruhi suksesnya sebuah desain. Persepsi dan iterprestasi warna bersifat subjektif. Tanpa harus menggunakan tulisan atau kata-kata. Daya tangkap konsumen terhadap warna lebih besar daripada tulisan besar yang ada. Warna memiliki dampak emosional terhadap orang yang melihatnya. Pengungkapan warna secara verbal akan sulit dan rumit bila diterjemahkan ke dalam bahasa reproduksi grafika. Karena itu metode standart atau teori untuk mengungkapkan warna secara tepat akan membantu komunikasi menjadi lebih lancar dan mudah dimengerti.

Warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, obyek dan observer (dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Di tempat gelap kita tidak bisa mengenali warna, begitu juga apabila tidak ada objek untuk dilihat.(Color Basic, Anne Dameria, 2007)

Teori Tipografi

Tipografi dalam identitas visual terbagi menjadi 2 macam, yaitu logo (letter marks) dan tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo (corporate typeface / corporate typography). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, sehingga karakteristik huruf yang dipakai pada keduanya pun berbeda. Misalnya pada sebuah logo menggunakan jenis huruf Myriad, bukan berarti corporate typefacenya juga harus menggunakan Myriad.

Pada letter marks, keunikan menjadi hal yang paling utama dalam sebuah logo, maka jenis huruf yang digunakan harus unik. biasanya jenis huruf pada letter marks dirancang secara khusus atau menggunakan jenis huruf yang sudah ada namun dimodifikasi. Sedangakan corporate typeface banyak menggunakan jenis huruf yang sudah beredar di pasaran, tetapi tidak sedikit perusahaan besar

(6)

yang merancang sendiri typefacenya, dengan tujuan untuk menyesuaikan dengan kepribadian entitasnya, mempertahankan keunikan dan konsistensi identitas sampai ke elemen yang kecil. Corporate typeface juga mempunyai fungsi tipografi pada umumnya yaitu sebagai penyimpan informasi yang secara readibility cukup.

Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam tipografi adalah: • Legibility, yaitu huruf yang dipilih jelas bentuknya

• Readibility, kemudahan untuk dibaca • Visibility, mudah terlihat

• Clarity, memperlihatkan kejelasan

Legibility adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface, sebuah perhitungan informal tentang bagaimana mudahnya membedakan satu huruf dengan huruf yang lainnya dalam jenis huruf tertentu. Sedangkan readibility merupakan standar ukuran keterbacaan, bagaimana mudahnya kata, kalimat, atau paragraf untuk dibaca.(Tipografi Dalam Desain Grafis, Danton Sihombing, 2001)

Identifikasi Masalah

• Identitas viusalnya masih sangat tidak konsisten

• Identitas visual PT. Multi Jaya Majumandiri belum sesuai dengan karakter, visi dan misi yang ingin dibangun oleh perusahaan

Rumusan Masalah

Bagaimana membuat identitas visual yang konsisten sehingga identitas visualnya bisa mempresentasikan karakter/citra perusahaan tersebut yaitu professional, ramah, dll.

Tujuan Desain

Agar terciptanya identitas visual yang tepat, yang bisa mempresentasikan perusahaan tersebut, sehingga customer dan calon customer bisa dengan mudah mengingat identitas visual perusahaan tersebut.

Strategi Komunikasi Profile Target Demografi

Gender : Pria - Wanita

Usia : 35 - 50 Tahun

Kewarganegaraan : Indonesia

Pekerjaan : Direktur Perusahaan, Karyawan

SES : B - A Psikografi • Berintegritas • Bisa dipercaya • Profesional • Aman • Cepat Geografis

(7)

Seluruh kota besar di Indonesia Keyword • Kontrol • Profesional • Ramah • Perakitan • Dinamis Positioning

Menjadi satu - satunya perusahaan perakitan panel listrik di Indonesia yang mempunyai identitas visual yang baik.

Big Idea

Kupu - kupu

Strategi Desain

Tone & Manner

• Dinamis • Profesional

Strategi Verbal

Penulisan bahasa yang digunakan adalah bahasa yang formal. Dimana penggunaan gaya bahasanya akan sesuai dengan EYD disesuaikan dengan target market yang dituju.

Strategi Visual Warna

Warna yang akan dipilih adalah warna - warna yang natural, agar selaras dengan big idea yang sudah ditentukan yaitu kupu - kupu, yang memiliki arti dinamis, harapan dan semangat.

Tipografi

Font yang akan digunakan secara keseluruhan adalah font DIN family. Untuk bagian headder akan menggunakan font DIN Bold, sedangkan untuk bagian bodycopy akan menggunakan font DIN Light. Pemlilihan typeface san serif digunakan agar mudah dibaca dan nyaman dilihat.

Implementasi Media

Berikut adalah item-item yang akan dirancang/ didesain dalam identitas visual PT Multi Jaya Majumandiri:

(8)

• Graphic Standard Manual Internal: • Amplop • Kartu Nama • Kop Surat • Surat Jalan • Invoice

• Surat Penawaran Harga • Surat tanda terima • Map

• Surat Puchase Order • Surat tanda terima invoice • Surat Fax Promosi : • Poster • Flyer • X Banner • Brosur HASIL Logo

Gambar 3 : Logo Primer PT. Multi Jaya Majumandiri

(9)

Supergraphic

Gambar 5 : Supergraphic PT. Multi Jaya Majumandiri

Kartu Nama

Gambar 6 : Kartu Nama PT. Multi Jaya Majumandiri

Kop Surat

Gambar 7 : Kop Surat PT. Multi Jaya Majumandiri

Amplop

(10)

Fax

Gambar 9 : fax PT. Multi Jaya Majumandiri

Map

Gambar 10 : Map PT. Multi Jaya Majumandiri

Surat Jalan

Gambar 11 : Surat Jalan PT. Multi Jaya Majumandiri

Poster

(11)

Flyer

Gambar 13 : Flyer PT. Multi Jaya Majumandiri

Brosur

Gambar 14 : Bosur PT. Multi Jaya Majumandiri

X Banner

(12)

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dalam melakukan perancangan ulang PT. Multi Jaya Majumandiri ini penulis pertama - tama harus melakukan survey ke perusahaan/brand dan melakukan wawancara terhadap pemilik dan karyawan agar mendapatkan data - data yang dibutuhkan, kemudian setelah mendapatkan data baru di cari tahu key word, dan big idea setelah itu baru melakukan sketsa untuk logo - logo baru yang akan dibuat. Setelah logo selesai baru di aplikasikan ke media - media pendukung seperti poster, flyer, dll.

Saran

Disarankan jika ingin membuat identitas visual harus melakukan riset minimal 3x ke dalam perusahaan/brand tersebut agar lebih mudah dalam mencari data - data yang dibutuhkan sehingga nantinya akan lebih mudah untuk membuat identitas visualnya.

REFERENSI

• Amalia E. Maulana. (2012). Brandmate. Jakarta : ETNOMARK Consulting

• Alina Wheeler. (2012). Designing Brand Identity : An Essential Guide for the Whole Branding Team. New York : Bloom Publishing

• Alicia Perry. (2003). Before the Brand:Creating the Unique DNA of an Enduring Brand Identity. New York : McGraw-Hill

• Gavin Ambrose & Paul Harris. (2003). The Fundamentals of Creative Design. Switzerland : AVA Publishing

• Noreen Morioka and Terry Stone Sean Adams. (2004). Logo Design Workbook. Rockport • Anne Dameria. (2007). Color Basic. Jakarta : Link Match Graphic.

• Danton Sihombing. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

RIWAYAT PENULIS

Ragam Santika Kusdinar lahir di kota Tangerang pada 13 April 1990. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang DKV New Media pada tahun 2015.

Gambar

Gambar 1 : Logo PT. Multi Jaya Majumandiri
Gambar 7 : Kop Surat PT. Multi Jaya Majumandiri
Gambar 11 : Surat Jalan PT. Multi Jaya Majumandiri
Gambar 14 : Bosur PT. Multi Jaya Majumandiri

Referensi

Dokumen terkait

1.1 Hal-hal yang diperlukan dalam penilaian dan kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini adalah tempat uji yang merepresentasikan tempat kerja,

Setiap simpul pada pohon melakukan tes dari beberapa atribut yang dimiliki oleh instans, dan setiap cabang yang turun dari simpul tersebut berhubungan dengan sebuah nilai yang

Kata “Terpenuhinya kebutuhan AMPL” menunjukkan pembangunan AMPL akan mampu mencapai kondisi masyarakat yang sehat sebagai salah satu syarat tercapainya kesejahteraan

“Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Bahasa Indonesia Menggunakan Model Pengalaman Berbahasa Terkonsentrasi

Itulah hati yang mengahalangi, menutup kepada kebijakan, yang demikian itulah pekerjaan si hitam; Sedang yang berwarna merah, ikut menunjukkan nafsu yang tidak

Menurut Gia Putra, E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme  bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan

dalam melakukan produksi, seorang petani yang rasional akan bersedia menambah input selama nilai tambah yang dihasilkan oleh tambahan input tersebut sama atau

Sebab meskipun karyawan merasa kompensasi yang terima tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari mereka dan karyawan tidak puas dengan kompensasi yang