MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN
Oleh
SUDATI NUR SARFI’AH
ABSTRACT
Calculating cost price is determining the cost that .Must be taken to produce a product. By calculating cost price of sale ,a company is able to determine the sale price of product per-unit after considering the product cost by unit and also miscellaneous cost. The cost element that must be considered in calculating cost price of sale product cost.
The product cost is cost that is used to change basic commodity into a product that is ready to be sold. Product cost consist of three elements. They are the cost of basic commodity ,employee and other cost. The product costs composes cost price of a product that is used to calculate the cost price of product.
Keywords: cost price of sale.
A. PENDAHULUAN
Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu system yang memproses suatu masukan untuk menghasilkan keluaran. Perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun yang tidak bertujuan mencari laba mengolah masukan berupa sumber ekonomi untuk menghasilkan keluaran berupa sumber ekonomi lain yang nilainya harus lebih tinggi daripada nilai masukan. Oleh karena itu baik dalam usaha bermotif laba maupun yang tidal bermotif laba, manajemen selalu berusaha agar nilai keluaran lebih tinggi dari nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilakan keluaran
tersebut, sehingga kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba (untuk perusahaan yang bertujuan mencari laba) atau sisa hasil usaha (untuk perusahaan yang tidak bermotif laba). Dengan laba atau sisa hasil usaha tersebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mampu mempertahankan keberadaannya sebagai suatu system di masa yang akan datang.
Untuk menjamin bahwa suatu kegiatan usaha akan menghasilkan nilai keluaran yang lebih tinggi dari pada nilai masukan diperlukan alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan dalam menghasilkan keluaran tersebut. Informasi biaya merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur pengorbanan nilai masukan, guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk mengukur apakah kegiatan usahanya akan menghasilkan laba atau tidak. Adapun biaya - biaya yang merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva disebut dengan istilah
Harga Pokok.
B. ELEMEN – ELEMEN BIAYA
Pada dasarnya semua kegiatan usaha membutuhkan informasi biaya. Dalam hal ini pembahasan lebih ditekankan pada perusahaan manufaktur atau pabrikasi dikarenakan pada perusahaan manufaktur atau pabrikasi dikarenakan kegiatan dan biaya yang diterapkan lebih kompleks bila dibandingkan dengan jenis usaha lain.
Perbedaan utama antara perusahaan dagang dengan pabrikasi ialah bahwa dalam perusahaan dagang , barang yang akan dijual kembali tanpa melalui proses produksi, sedangkan pabrikasi atau perusahaan manufaktur tidak membeli barang dalam keadaan siap
dijual tetapi mengolah bahan baku untuk diproses menjadi barang jadi untuk kemudian dijual sebagai barang dagangan. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur timbul biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi terdiri atas 3 elemen, yaitu :
1. Biaya Bahan Baku
Merupakan biaya pemakaian bahan baku 2. Biaya Tenaga Kerja
Merupakan biaya tenaga kerja yang langsung memproduksi barang.
3. Biaya Produksi Lain
Misalnya: *) biaya bahan penolong *) biaya listrik pabrik *) biaya air pabrik
*) biaya pemeliharaan mesin pabrik *) biaya penyusutan mesin pabrik Dan sebagainya.
Biaya produksi ini akan membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk.
Selain biaya produksi, untuk menentukan total harga pokok produk juga menghitungkan biaya non produksi. Biaya non produksi ini ditambahkan pada harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok produk. Contoh biaya non produksi adalah : biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.
C. PENGUMPULAN HARGA POKOK PRODUKSI
Pengumpulan harga pokok produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam produk atas dasar pesanan dan produk massa.
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produksinya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Contohnya : perusahaan mebel, perusahaan percetakan, perusahaan konveksi, dll. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan biaya - biaya produksinya dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan pengolahan produksinya untuk memenuhi persediaan di gudang. Contohnya : perusahaan roti, kerupuk, tekstil, dll. Perusahaan yang berproduksi massa biaya-biaya produksinya dikumpulkan untuk periode tertentu (misalnya satu bulan) dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
D. PENENTUAN HARGA POKOK DAN HARGA JUAL PRODUK
Salah satu tujuan dari penentuan harga pokok adalah untuk menentukan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Dengan demikian perusahaan dapat menetapkan harga jual produk per unitnya, setelah mempertimbangkan biaya produksi per unit serta biaya-biaya lain yang dibebankannya.
Penentuan harga pokok adalah cara menghitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok , seperti yang terlihat di bawah ini :
Harga Pokok Produk :
Bea Bahan Baku + Bea Tenaga Kerja + = Biaya Produksi ( harga pokok
Bea Produksi Lain produksi )
Bea Pemasaran + Bea Adm. Umum = Biaya Non Produksi = Total Harga Pokok Produksi
Adapun penetapan harga jual yang didasarkan pada biaya dapat dilakukan dengan cara seperti yang terlihat dibawah ini :
Biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rp xx Biaya non produksi untuk jangka waktu tertentu Rp xx
--- +
Total harga pokok produk Rp xx
Jumlah produk yang dihasilkan jangka Rp xx unit --- :
Harga pokok produk per satuan Rp xx
Laba per unit produk yang diinginkan Rp xx --- + Harga jual perunit yg dibebankan pada pembeli Rp xx
E. PENENTUAN HARGA POKOK BARANG YANG DIJUAL
Penentuan harga pokok barang yang dijual atau harga Pokok Penjualan pada perusahaan manufaktur agak berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan dagang. Didalam perusahaan dagang, harga pokok penjualan dihitung dengan cara sebagai berikut :
Persediaan Awal Pembelian Persediaan Akhir
+ - = Harga Pokok Penjualan Barang Dagangan Barang Dagangan Barang Dagangan
Pada perusahaan - perusahaan industry dimana barang yang dijual bukan berasal dari pembelian, tetapi berasal dari hasil produksi dalam perusahaan itu sendiri, maka perhitungan harga pokok penjual dilakukan sebagai berikut :
Persediaan Awal Harga Pokok Produksi Persediaan Akhir
+ - = Harga Pokok Penjualan Barang Jadi yang selesai dikerjakan Barang Dagangan
Dengan membandingkan kedua perhitungan diatas, nyatalah bahwa harga pokok barang yang selesai dikerjakan pada perusahaan industry, sama kedudukannya dengan pembelian barang dagangan pada perusahaan dagang
F. PERHITUNGAN HARGA POKOK DALAM
PERUSAHAAN
Untuk memberikan gambaran mengenai perhitungan harga pokok, berikut ini contoh pada industry perusahaan kerupuk
“Makmur” beserta data-data yang diperlukan pada bulan juli tahun 2012, sebagai berikut :
a. Pencatatan Biaya Bahan Baku
Persediaan awal bahan baku yang ada Rp 700.000,- Pembelian bahan baku :
• Tepung tapioca 200kg @ Rp 5.000,- Rp 1.000.000,- • Tepung Terigu 100kg @ Rp 6.000,- Rp 600.000,- • Bahan lain Rp 150.000,- --- Rp 1.750.000,- Biaya angkut pembelian bahan baku Rp 100.000,- ---
Pembelian bersih : Rp 1.850.000,-
--- +
Tersediaan untuk dipakai Rp 2.550.000,-
Persediaan akhir (sisa ) bahan baku Rp 0 ---
Biaya pemakaian bahan baku Rp 2.550.000,-
(harga pokok bahan baku =========
b. Biaya tenaga kerja yang langsung menangani produk / langsung mengerjakan bahan baku adalah : 4 x rp 150.000,- = Rp 600.000,-
c. Biaya produksi lain terdiri dari : Biaya bahan penolong
• Minyak goreng Rp 150.000,-
• Minyak tanah Rp 75.000,-
--- + Rp 225.000,-
• Listrik dan penerangan pabrik Rp 40.000,- • Reparasi dan pemeliharaan pabrik Rp 40.000,-
• Biaya air pabrik Rp 20.000,-
• Penyusutan mesin pabrik Rp 60.000,-
• Penyusutan peralatan pabrik Rp 20.000,- ---+
• Total biaya produksi lain Rp 405.000,
===========
d. Pencatatan Harga Pokok Produksi
Persediaan barang masih dalam proses awal Rp 0 Biaya-biaya produksi
Biaya Bahan Baku Rp 1.500.000,-
Biaya tenaga kerja langsung Rp 500.000,-
Biaya produksi lain Rp 250.000,-
--- + Rp 2.250.000,- Persediaan barang masih dalam proses akhir Rp 0
--- Harga pokok produksi bulan juli 1999 Rp 2.250.000,-
============ e. Penentuan Harga Jual
Dimisalkan terdapat biaya non produksi yang terdiri dari :
• Biaya Pemasaran
Pengepakan Rp 100.000,-
Gaji pegawai penjualan Rp 75.000,- Biaya angkut penjualan Rp 100.000,- Macam-macam biaya penjualan Rp 75.000,- --- + Rp 350.000,- • Biaya administrasi dan umum
• Telepon Rp 75.000,-
• Macam-macam biaya umum Rp 125.000,-
--- +
Rp 200.000,-
• Biaya non produksi bulan juli 1999 Rp 550.000,- =============
Dimisalkan jumlah produk yang dihasilkan selama bulan januari 2013 sebesar 400 kg krupuk, maka taksiran harga jual yang dibebankan kepada pembeli adalah sebagai berikut
Bea produksi (harga pokok produksi) januari 2013 Rp 2.250.000,- Bea non produksi januari 2013 Rp 550.000,- ---
Total Harga pokok produk Rp 2.800.000,-
Rp 2.800.000,-
Harga pokok produk per kg = --- = Rp 7.000,- / kg 400 kg
Rp 1.400,- --- Harga jual per kg yang dibebankan ke pembeli Rp 8.400,-
============== d. Penentuan Harga Pokok Barang Yang Dijual
Dimisalkan persediaan barang jadi pada awal bulan Pebruari 2013 yang merupakan hasil produksi bulan sebelumnya tidak ada, dan hasil produksi pada bulan Pebruari sebanyak 400 kg dapat terjual semua pada bulan itu juga, maka perhitungan Harga Pokok Penjualannya dalan laporan rugi laba adalah sebagai berikut :
Pabrik Kerupuk “Makmur” LAPORAN RUGI LABA
Per 31 Juli 2010
Penjualan : 400 kg x rp 8.400,- Rp 3.360.000,- Harga Pokok Penjualan:
Persediaan barang jadi awal bln juli Rp 0 Harga pokok produksi bln juli Rp 2.250.000,-
---
Harga pokok brg tersedia utk dijual Rp 2.250.000,- Persediaan brg jadi akhir (sisa bln juli) Rp 0
--- Harga pokok penjualan Rp 2.250.000,-
--- Laba kotor penjualan Rp 1.110.000,- Biaya-biaya operasi (biaya non produksi)
Biaya Pemasaran :
*) Pengepakan Rp 100.000,- *) Gaji pegawai penjualan Rp 75.000,- *) Biaya angkut penjualan Rp 100.000,- *) Macam-macam biaya penjualan Rp 75.000,-
--- Jumlah biaya penjualan Rp 350.000,- Biaya Administrasi dan umum :
*) Telepon Rp 75.000,- *) Macam-macam biaya umum Rp 125.000, ---
Jumlah biaya adm.dan umum Rp 200.000,- --- Jumlah biaya operasi Rp 550.000,-
--- Laba bersih operasi Rp 560.000,-
===============
G. PENUTUP
Dari uraian diatas, maka akan terlihat bahwa menghitung harga pokok adalah penting dilakukan dalam semua kegiatan usaha, baik dalam usaha yang bertujuan mencari laba maupun dalam usaha yang tidak bertujuan mencari laba. Dengan menghitung harga pokok, manajemen akan dapat mengolah nilai keluaran agar lebih tinggi dari nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut, sehingga kegiatan usaha dapat menghasilkan laba atau sisa hasil usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Cetakan III,Ed.5. Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta,1993
Haryono Yusuf, AL, Dasar-dasar Akuntansi, Jilid 2 , Bagian Penerbitan AA YKPN, Yogyakarta,1985