RANGKUMAN SEJARAH NASIONAL TEST TKD CPNS
Perjuangan Rakyat Indonesia Melawan Penjajahan Belanda
Perang perjuangan Periode Lokasi Tokoh
Perang Rakyat Maluku 1817 Saparua dan pulau-pulau lain (Maluku)
Pattimura (Thomas Matulessi) Perang Paderi 1821 – 1827 Bonjol (Sumatera barat) Tuanku Imam Bonjol (Peto
Syarif/Mohammad Shahab) Perang Diponegoro 1825 – 1830 Gua Selarong, namyumas,
kedu, Demak, Surakarta, Semarang, Grogoban, rembang, Madiun (Jawa Tengah)
Pangeran Diponegoro (Raden Mas Ontowiryo)
Dibantu oleh: Pangeran
Mangkubumi, Kiai Mojo, Sentot Prowirodirjo.
Perang Puputan/Perang Bali/Perang Buleleng
1846 – 1849 Buleleng (Bali) Raja Buleleng dan Patih I Gusti Ktut Jelantik
Perang Banjar 1859 – 1862 Banjarmasin (Kalimantan Selatan)
Pangeran Antasari
Perang Aceh 1873 – 1905 Aceh Teuku Umar, Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, Cut Meutia
Perang Tapanuli 1878 – 1907 Tapanuli (Sumatera Utara) Sisingamangaraja XII (Patuan Bosar Ompu Pulo Batu)
Organisasi Pergerakan Zaman Penjajahan Belanda
Organisasi/Gerakan Dibentuk Tempat Tokoh
Budi Utomo 20 Mei 1908 Dr. Wahidin
Sudirohusodo, dr. Sutomo Sarekat Dagang Islam Tahun 1911 Surakarta (Jawa Tengah) Haji Samanhudi
Sarekat Islam Tahun 1912 Surabaya (Jawa Timur) H. Oemar Said (H.O.S) Cokroaminoto
Muhammadiyah 18 November 1912 Yogyakarta K.H. Ahmad dahlan Indische Partij 25 Desember 1912 Bandung (Jawa Barat) Tiga serangkai (E.F.E.
Douwes dekker/Dr. Danudirja Setiabudi, Raden Mas Suwardi Suryaningrat/Ki Hajar Dewantara, Dr. Cipto
Mangunkusumo) Indische Vereeniging Oktober 1908 Belanda Noto Suroto Perhimpunan Indonesia
(PI)
Tahun 1925 Drs. Mohammad Hatta,
Mr. Ahmad Subardjo, Sukiman, Ali
Sastroamijoyo, Sunaryo, Sartono, Iwa
Kusumasumantri Pemuda Indonesia 20 Februari 1927 Bandung (Jawa Barat) Sartono, Sunaryo, Sutan
Syahrir, Suwiryo Partai Nasional Indonesia
(PNI)
4 Juli 1927 Bandung (Jawa Barat) Ir. Sukarno Partai Indonesia
(Partindo)
30 April 1931 Mr. Sartono, Ir. Sukarno
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru)
Tahun 1931 Drs. Mohammad Hatta,
Sutan Syahrir Taman Siswa 3 Juli 1922 Yogyakarta R.M. Suwardi
Suryaningrat/Ki Hajar Dewantara
Partai Indonesia Raya (Parindra)
Tahun 1935 Surabaya (Jawa Timur) Sutomo Gerakan Rakyat Indonesia
(Gerindo)
24 Mei 1937 Jakarta Dr. Adnan Kapau Gani, Mr. Sartono, Mr. Wilopo, Mr. Mohammad Husni Thamri, Amir Syarifuddin Gabungan Politik
Indonesia (GAPI)
Tahun 1939 Jakarta Sutarjo Kartohadikusumo Trikoro Dharmo 7 Maret 1915
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)
Tahun 1926
Kongres Pemuda I 30 April – 2 Mei 1926 Jakarta Muhammad Tabrani, Sumarto, Muhammad Yamin, bahder Djohan, Pinintoan
Kongres Pemuda II 27, 28 Oktober 1928 Jakarta Sugondo Joyopuspito, Joko Marsaid,
Muhammad Yamin, Amir Syarifuddin Kongres Perempuan Indonesia I 22-25 Desember 1928 Yogyakarta Partai Perempuan Indonesia (PPI) Tahun 1928 Partai Perhimpunan Istri
Indonesia (PPII)
Tahun 1929
Organisasi Pergerakan Zaman Penjajahan Jepang
Gerakan Tiga A 29 April 1942 Mr. Syamsudin Menggerakkan rakyat Indonesia untuk mendukung Jepang melawan sekutu.
Semboyan Gerakan Tiga A: - Nippon Pemimpin asia - Nippon Pelindung Asia - Nippon Cahaya Asia
PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
9 Maret 1943 Empat serangkai (drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, Ir. Sukarno, K.H. Mas Mansyur
Mengerahkan tenaga rakyat Indonesia guna membantu Jepang berperang melawan Sekutu.
Jawa Hokokai/Himpunan Kebaktian Jawa
8 Januari 1944 Orang-orang Jepang, Ir. Sukarno, Hasyim Ashari
Menarik simpati rakyat dengan memanfaatkan para tokoh Indonesia. Anggota: - Fujinkai/Barisan Wanita - Keimin Bunka Syidoso/Pusat Kebudayaan - Izi Hokokai/himpunan kebaktian para dokter - Kyoiku Hokokai/himpunan kebaktian para pendidik - Himpunan kebaktian perpustakaan Cuo Sangi In/Badan
Pertimbangan Pusat
5 September 1943 Ir. Sukarno - Mengajukan usul kepada pemerintah jepang - Menjawab
Jepang mengenai masalah politik
- Memberi saran pemerintah Jepang mengenai tindakan yang perlu dilakukan
Masyumi K.H. Mas Mansyur, K.H.
Hasyim Asyari
Untuk memikat golongan Islam
Heiho/Pembantu Prajurit Memanfaatkan pemuda
Indonesiamenjadi prajurit jepang
PETA/Pembela Tanah Air 3 Oktober 1943 Gatot mangkupraja Memberi latihan militer pemuda Indonesia untuk membantu tentara Jepang menghadapi serangan Sekutu
Gerakan Perlawanan Terhadap Jepang
Organisasi/Gerakan Terjadinya Tempat Tokoh
Perlawanan Rakyat Aceh Tahun 1942 Cot Plieng (Aceh) Tengku Abdul Jalil Perlawanan Rakyat
Singaparna
Februari 1944 Singaparna (Jawa Barat) K.H. Zaenal Mustafa Perlawanan Peta di Blitar 14 Februari 1945 Blitar (Jawa Timur) Syodanco Supriyadi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Jenis Lokasi/Tanggal Sebab Akibat Tokoh
Pertempuran Surabaya Surabaya/10 Nevember 1945 Belanda ingin menguasai Indonesia lagi
Perang banyak kota pahlawan gugur,surabaya, 10 November dijadikan hari pahlawan Bung Tomo Pertempuran Ambarawa Ambarawa/15 Desember 1945 Belanda ingin menguasai Indonesia lagi Isdiman gugur, digantikan oleh Sudirman. Didirikan Monumen Palagan Ambarawa 15 Desember=Hari
Tryentri Isdiman Sudirman
Bandung Lautan Api Bandung/23 Maret 1946 NICA membonceng Sekutu, ingin menguasai Bandung
Para pejuang membakar gedung-gedung di Bandung bagian Selatan agar tidak digunakan oleh musuh.
Moh. Toha gugur
Pertempuran Medan Area Medan/13 Oktober 1945 – November 1946 NICA membonceng Sekutu, ingin menguasai medan Barisan Pemuda Indonesia berusaha merebut kembali gedung-gedung yang diduduki Sekutu. Pertempuran hingga Pematang Siantar dan Brastagi
Teuku Moh. Hasan, Ahmad Tahir Perundingan Linggajati Linggajati, Cirebon (Jawa Barat)/10 november 1946 Isi Perjanjian: - Belanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jawa, Sumatra, Madura
- RI dan Belanda bersama-sama
membentuk Negara Indonesia Serikat: Negara RI, Negara Indonesia Timue, Negara Kalimantan - Negara Indonesia Serikat akan bekerja sama dengan Belanda dalam bentuk Uni Indonesia-Belanda
Sutan Syahrir, Van Mook
Agresi Militer Belanda I
Wilayah RI/21 Juli 1947 Persengketaan setelah Perjanjian Linggajati. Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah RI.
Sebagian daerah Jawa Tengah, jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Timur, Sumatera Selatan dikuasai Belanda. Kecaman dari Dewan Keamanan PBB. DK PBB memerintahkan Belanda menghentikan agresi militernya. Perjanjian Renville Kapal Renville di teluk Jakarta/17 Januari 1948 DK PBB membentuk KTN (Komisi Tiga Negara): Australia, Beligia, Amerika Serikat, untuk menyelesaikan masalah Indonesia-Belanda. Perundingan antara KTN, Indonesia dan Belanda. Isi Perjanjian sangat merugikan Indonesia karena wilayah RI semakin sempit:
- Wilayah RI hanya sebagian wilayah Jawa Tengah, sebagian
- Mr. Amir Syarifuddin (Indonesia) - Richard Kirby (Australia)
- Paul Van Zeeland (Belgia)
kecil Jawa Timur, Banten, dan Sumatera. - Pasukan RI ditarik mundur dari daerah-daerah yang dikuasai Belanda. - Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai diserahkan pada RIS yang segera dibentuk.
- RIS sejajar dengan belanda dalam Uni Indonesia-Belanda. - Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara. Ibukota RI dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta. (Amerika Serikat) Agresi Militer belanda II Wilayah RI/19 Desember 1948 Penolakan RI terhadap tuntutan Belanda untuk membentuk pemerintahan peralihan yang berdaulat pada ratu Belanda
Belanda menduduki ibukota RI, Yogyakarta. Presiden Sukarno mengirimkan mandate melalui radio kepada mentri kemakmuran, mr. Syafruddin Prawiranegara, untuk membentuk Pemerintah Darurat RI (PDRI) dengan ibukota Bukittinggi. Perang Gerilya dipimpin Jendral Sudirman.
Kecaman dari berbagai Negara tetangga. 24 januari 1949, DK PBB
Jendral Sudirman, Mr. Syafruddin Prawiranegara.
mengeluarkan perintah agar belanda menghentikan agresi militernya dan membebaskan semua tahanan politik. Perundingan kembali dengan komisi PBB untuk Indonesia, UNCI (United Nation Comission for Indonesia). Serangan Umum 1 Maret 1949 Yogyakarta/1 Maret 1949 TNI melakukan serangan umum atas tentara belanda yang menduduki
Yogyakarta
TNI berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam. Belanda keluar dari kota Yogyakarta.
Letnan Kolonel Suharto, Sri Sultan
Hamengkubuwono IX, Panglima jendral Sudirman Perjanjian Roem-Royen 7 Mei 1949 UNCI mempertemukan Indonesia dan belanda Isi perjanjian: - Pasukan Belanda akan ditarik dari
Yogyakarta - Belanda menghentikan agresi militernya dan membebaskan semua tahanan politik - Belanda menyetuji RI sebagai bagian Negara Indonesia Serikat - RI akan turut serta dalam KMB (Konferensi meja Bundar) - Mr. Moh. Roem (Indonesia) - Dr. Van Royen (Belanda) Konferensi meja Bundar (KMB) Den Haag, belanda/23 agustus-2 November 1949 Kelanjtan Perjanjian Roem-Royen Konferensi Inter-Indonesia antara
delegasi RI dan delegasi BFO sebelum KMB. Hasilnya: kesepakatan mendirikan RIS. Hasil KMB: - Belanda mengakui RIS sebagai
- Drs. Mohammad Hatta (Delegasi RI) - Sultan Hamid II (Delegasi BFO)
- Van Maarseveen (Delegasi Belanda) - UNCI sebagai pengawas dan penengah
Negara yang berdaulat dan merdeka.
Penyerahan kedaulatan Desember 1949.
- RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia-Belanda. Kedudukan RIS dan Kerajaan belanda sejajar.
- RIS akan mengembalikan semua hak milik Belanda, dan membayar hutang-hutang belanda setelah tahun 1942 sebesar 4,3 milyar gulden.
- Status Irian barat akan dibicarakan setahun setelah pengakuan kedaulatan. Pembentukan RIS dan Pengakuan Kedaulatan Pembentukan RIS, 16 Desember 1949 Pengakuan Kedaulatan di Belanda dan Indonesia/27 Desember 1949
Lanjutan hasil KMB RIS terdiri dari: - Republik Indonesia - Negara Indonesia Timur - Negara Pasundan - Negara Jawa Timur - Negara Sumatera Timur - Negara Sumatera Selatan Sejak 27 desember 1949, Belanda resmi mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
- Presiden RIS: Ir. Sukarno
- Perdana menteri RIS: Drs. Moh. Hatta - Presiden RI: Mr. Asaat
Pengakuan kedaulatan di Belanda:
Ratu Yuliana dan PM Willem Drees, menyerahkan kedaulatan Indonesia kepada Drs. Moh. Hatta. Pengakuan Kedaulatan di Indonesia: A.H.J. Lovink menyerahkan kedaulatan Indonesia kepada Sri Sultan Hamengkubuwono