• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN DAN PUSAT KESEHATAN HEWAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN TORAJA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN DAN PUSAT KESEHATAN HEWAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN TORAJA UTARA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN DAN PUSAT KESEHATAN HEWAN

DINAS PERTANIAN KABUPATEN TORAJA UTARA

Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan hewan di Kabupaten Toraja Utara. Tahun 2010 penunjukan infrastruktur ini dibawa Dinas Peternakan berdasarkan keputusan Bupati Toraja Utara, yang berlokasi di Jl. Poros Pangli-Sa’dan yang menggunakan dana APBN dalam pembangunan gedung. Karena pembangunan yang semakin pesat menjadikan Puskeswan tidak maksimal dalam pelayanannya dan pelayanan kesehatan hewan yang semakin maju maka tahun 2012 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Nomor 049/008/SK/DISNAK/I/2012 tentang pemindahan Puskeswan dari Pangli ke Tallunglipu serta pembentukan Laboratorium kesehatan hewan. Pertimbangan yang utama yaitu dekat dengan kantor utama Dinas Peternakan, dekat dengan pasar hewan dan akses jalan yang dapat ditempu masyarakat.

Tahun 2017 karena kebijakan pemerintah tentang pembentukan OPD baru sehingga Dinas Peternakan gabung menjadi Dinas Pertanian, hal ini menyebabkan Puskeswan dan Laboratorium Kesehatan Hewan dinaungi Dinas Pertanian. Unit pelayanan kesehatan hewan terpadu akan melaksanakan pelayanan teknis pertanian, bidang peternakan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan hewan melalui pengumpulan, pemeriksaan, identifikasi sampel/spesimen dalam rangka peneguhan diagnosa penyakit hewan dan pengujian keamanan serta kesehatan produk hewan. Dalam kaitan Sistem Kesehatan Hewan Nasional merupakan salah satu ujung tombak bidang kesehatan hewan yang berada di kabupaten toraja utara dibawah Dinas Pertanian kabupaten Toraja Utara yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan ternak melalui pemeriksaan, pengobatan dan penegakan diagnosa sehingga produksi dan produktifitas hewan/ternak dapat ditingkatkan secara optimal.

 Motto :

HEWAN SEHAT, MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA  Visi :

TERDEPAN, PELAYANAN PRIMA, PROFESIONAL dan PRODUKTIF dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Toraja Utara

(2)

 Misi

1. Memberikan rasa aman kepada masyarakat melalui penyehatan hewan, pengujian keamanan dan kesehatan produk hewani untuk mewujudkan masyarakat tani ternak yang produktif.

2. Pemberantasan penyakit menular dan zoonosis melalui pengobatan, survelence dan investigasi penyakit hewan di kabupaten Toraja Utara.

3. Mengumpulkan, memeriksa, mengidentifikasi sampel/spesimen dalam rangka peneguhan diagnosa penyakit hewan.

4. Menyediakan data informasi status kesehatan hewan di wilayah Kabupaten Toraja Utara guna penyusunan dan pengembangan program, pengkajian dan penelitian kesehatan hewan.

5. Ikut serta dalam peningkatan kesehatan masyarakat veteriner.  Fungsi

a. Pelaksanaan penyehatan hewan, pemberian pelayanan kesehatan masyarakat veteriner, pelaksanaan epidemiologik, informasi veteriner dan kesiagaan darurat wabah serta pemberian pelayanan jasa veteriner.

b. Pelaksanaan pengambilan, pengumpulan, pemeriksaan, identifikasi spesimen dalam rangka peneguhan diagnosa penyakit hewan menular dan pengujian keamanan serta kesehatan produk hewan secara laboratorik di wilayah kerjanya.

c. Pelaksanaan penyusunan perencanaan dan program teknis dalam bidang laboratorium kesehatan hewan (lab. Keswan) dan labaoratorium kesehatan masyarakat veteriner (lab. Kesmavet).

d. Pelaksanaan pengiriman sampel/spesimen ke laboratorium rujukan keswan dan kesmavet yang lebih tinggi untuk pemeriksaan diagnosa laboratorium lebih lanjut. e. Pelaksanan koordinasi dengan instansi lain secara horisontal dan vertikal atas hasil

pengolahan dan penyajian data penyakit hewan.

f. Pelaksanaan pengembangan standar pelayanan laboratorium keswan dan kesmavet di Kab. Toraja Utara.

(3)

 Tugas Pokok

a. Melakukan kegiatan pelayanan kesehatan hewan diwilayah kerjanya, melakukan konsultasi veteriner dan penyuluhan di bidang kesehatan hewan serta meberikan surat keterangan dokter hewan.

b. Melakukan kegiatan epidemiologik berupa survelence dan pengambilan spesimen di wilayah kerjanya.

c. Melakukan pemeriksaan spesimen dalam penegakan diagnosa. d. Memberikan sertifikat hasil pemeriksaan laboratorium.

Dasar Hukum :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor : 78 Tahun 1992 Tentang Obat Hewan.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pengendalian Penyakit Zoonosis.

4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 44/Permentan/Ot.140/5/2007 Tentang Pedoman Berlaboratorium Veteriner Yang Baik (Good Veterinary Laboratory Practice)

5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 45/Permentan/PD.660/5/2007 Tentang Pedoman Klasifikasi Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner.

6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 64/Permentan/Ot.140/9/2007 Tentang Pedoman Pelayanan Pusat Kesehatan Hewan.

7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 78/Permentan/Ot.140/12/2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementrian Pertanian.

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 77/Permentan/Ot.140/8/2013 Tentang Pedoman Pengelolaan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kementrian Pertanian.

9. Keputusan Kepala Dinas Peternakan Nomor : 049/008/SK/DISNAK/I/2015 Tentang Penunjukan dan Penetapan Laboartorium Kesehatan Hewan dan Pusat Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Toraja Utara Menjadi Unit Kegiatan Pelayanan Publik Laboratorium Kesehatan Hewan dan Pusat Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Toraja Utara.

(4)

10. Keputusan Kepala Dinas Peternakan Nomor : 049/022/SK/DISNAK/I/2015 Tentang Penunjukan dan Penetapan Pelaksana dan Pembantu Pelaksana Pada Laboartorium Dinas Peternakan Kabupaten Toraja Utara sebagai Unit Kegiatan Pelayanan Publik.

STRUKTUR ORGANISASI

Tenaga kerja yang ada di laboratorium kesehatan hewan dan puskeswan terdiri dari 17 petugas dengan rincian sebagai berikut :

No Jabatan Disiplin Ilmu Jumlah

1. Medis Veteriner Dokter Hewan 2

2. Paramedis S1 Penyuluh Pertanian 1

SMK/SMA Peternakan/Pertanian 10

4. Petugas Laboratorium SMK/SMA Peternakan/Pertanian 2

4. Petugas Administrasi S1 Peternakan 2

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Peternakan Kab. Toraja Utara Nomor 049/022/SK/DISNAK/2015 tentang Penunjukan dan Penetapan Pelaksana dan pembantu pelaksana unit kegiatan pelayanan publik laboratorium kesehatan hewan dan puskeswan Dinas Peternakan Kabupaten Toraja Utara.

1. Sarana dan Prasarana :

a. Bangunan Laboratorium : 1. Lemari peralatan : 2 unit 2. kursi

3. Meja periksa : 1 unit

4. Mikroskop binoculer layar : 1 set 5. Mikroskop Binoculer : 1 set 6. Autoclave : 1 buah 7. Centrifuge : 1 buah 8. Lemari es : 3 buah 9. Freezer : 1 buah 10. Ph meter : 2 buah 11. Mikropipet : 2 unit

12. Termometer ruangan : 1 unit 13. Penjepit kepala : 2 set 14. Timbangan elektrik : 1 set 15. Alat nekropsi : 1 set 16. Celemek kerja : 5 buah

17. Rak reaksi 18. Bunsen burner 19. Stopwatch 20. Erlenmeyer 21. Tabung reaksi 22. Gelas ukur 23. Plate brucella 24. Cawan petri 25. Glove 26. Syringe 27. Masker 28. Pakaian laboratorium da 29. Bahan cair lainnya

(5)

b. Bangunan Puskeswan 1. Komputer pc : 2 set 2. Printer : 1 set 3. Meja : 5 buah 4. Kursi: 19 buah

5. Meja peralatan : 1 buah 6. Filling cabinet : 2 buah 7. Lemari peralatan : 3 unit 8. Mikroskop binokuler : 1 set 9. Centrifuge : 1 set

10. Autoclave : 1 set

11. Kandang hewan kecil : 3 unit 12. Meja periksa : 1 set

13. Marina cooler : 12 buah 14. Alat restrain hewan : 25 buah

15. Peralatan diagnostik klinik : 1 paket 16. Peralatan bedah : 1 paket

17. Obat-obatan/vaksin : 1 paket 18. Peralatan pengumpul spesimen :

1 paket

19. Peralatan reproduksi dan kebidanan : 1 paket

20. Peralatan pemeriksaan kesehatan : 1 paket

21. Bahan cair lainnya 22. Televisi LCD : 1 unit 23. Transportasi : 3 unit motor 24. Phone celuler : 1 unit A. Kegiatan Pelayanan

I. Laboratorium Kesehatan Hewan

1. Sebagai UNIT REAKSI CEPAT (URC) pengendalian RABIES melalui, survelence, penyuluhan penyakit rabies dan pengambilan spesimen dan metode pemeriksaan yang dilakukan yaitu :

 Metode pewarnaan cepat : Pewarnaan Seller

 Metode RIAD : Rabies Immunoperoxidase Antigen Detection Test

2. Sebagai UNIT REAKSI CEPAT (URC) pengendalian FLU BURUNG dengan menggunakan antigen kit AI dan survelence serta investigasi Flu Burung bersama tim PDSR.

3. Sebagai garda terdepan dalam melakukan SURVEILLANCE dan DIAGNOSA penyakit BRUCELLOSIS dengan metode RBT guna mensukseskan Sulawesi Selatan terbebas dari BRUCELLOSIS tahun 2017.

4. Sebagai garda terdepan dalam melakukan SURVEILLANCE dan DIAGNOSA penyakit HOG CHOLERA dengan pengambilan sampel untuk diisolasi dan dikirm ke laboratorium rujukan yaitu BBVET MAROS.

5. Melakukan deteksi dini penyakit ANTRAX dengan melakukan surveillance penyakit antraks guna mempertahankan KAB. TORAJA UTARA TETAP BEBAS PENYAKIT ANTRAX.

6. Pemeriksaan rutin ternak keluar dan masuk dengan pemeriksaan surra dan brucella dengan menjadi MITRA SENTRA KOMUNIKASI KARANTINA MELALAUI INTELEJEN KARANTINA.

(6)

7. Pengujian penyakit ENDOPARASIT pada ternak.

8. Melakukan pengujian di bidang KESMAVET (cemaran mikroba, pembusukan daging, uji formalin) sehingga dapat memberikan jaminan keamanan pangan terhadap produk pangan asal hewan yang akan dikonsumsi manusia.

II. Puskeswan

1. Pelaksanaan penyehatan hewan, sebagai upaya medik yang kegiatannya meliputi:

 Promotif, upaya meningkatkan kesehatan hewan dari kondisi yang sudah ada, yaitu: pemberian suplemen, vitamin dan bahan aditif lainnya yang aman menyehatkan; serta pemberian gizi seimbang untuk peningkatan produksi dan produktifitas hewan.

 Preventif, upaya mencegah agar hewan tidak sakit, yaitu:

- melakukan vaksinasi dan tindakan lain yang diperlukan dalam rangka pencegahan penyakit hewan menular

- melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular;

- melakukan isolasi dan observasi hewan untuk membatasi penyebaran penyakit;

- pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan di wilayah kerjanya.  Kuratif, upaya melakukan penyembuhan terhadap penyakit baik secara

medikamentosa/menggunakan obat-obatan maupun secara tindakan medik bedah dan tindakan lainnya, yaitu:

- melakukan melakukan pemeriksaan dan penegakan diagnosa;

- melakukan tindakan memastikan diagnosa dengan pemeriksaan laboratorium setempat ataupun rujukan;

- melakukan pengobatan terhadap hewan sakit;

- melakukan tindakan bedah hewan dalam rangka penyembuhan penyakit.  Rehabilitatif, upaya pemulihan kesehatan pasca sakit, yaitu:

- melakukan melakukan istirahat kandang, rawat inap, berobat jalan dan kunjungan pasien;

- melakukan pemberian alat-alat bantu kesembuhan seperti pembalutan, fiksasi dan lain sebagainya.

(7)

 Pelayanan medik reproduksi yaitu: - melakukan diagnosa kebuntingan; - menolong kelahiran;

- melaksanakan inseminasi buatan;

- melakukan diagnosa dan pengobatan kemajiran;

- melakukan diagnosa dan pengobatan gangguan reproduksi;

2. Pemberian pelayanan kesehatan masyarakat veteriner yang kegiatannya meliputi:

 Membantu pelaksanaan analisa resiko dan pengujian mutu disertai surat keterangan kesehatan produk hewan dalam rangka penjaminan keamanan bahan pangan asal hewan;

 Pengambilan spesimen produk hewan untuk pengujian lebih lanjut;

 Melakukan pembinaan penyediaan produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).

3. Pelaksanaan epidemiologik yang kegiatannya meliputi:

 Melakukan surveilans dan pemetaan penyakit hewan di wilayah kerjanya;  Pengumpulan dan analisa data yang secara terus menerus diperbaharui

meliputi kejadian penyakit, kasus kematian, jumlah korban, wilayah yang tertular, dan lain-lain yang sangat berguna untuk menetapkan langkah-langkah penanganan selanjutnya.

 Melakukan pengambilan spesimen yang diperlukan dalam rangka peneguhan diagnosa PHM untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium rujukan atau laboratorium lain yang ditunjuk pemerintah;

 Melakukan pengamatan dan pemeriksaaan terhadap penyakit hewan menular (PHM) secara klinik, epidemiologik dan laboratorik di wilayah kerjanya;  Melaporkan wabah penyakit hewan di wilayah kerjanya ke Dinas

Kabupaten/Kota sesuai prosedur dan format pelaporan yang telah ditetapkan. 4. Pelaksanaan Informasi veteriner dan kesiagaan darurat wabah yang kegiatannya

meliputi :

 Melakukan pengolahan data terpadu untuk kepentingan analisa dan pelaporan situasi kesehatan hewan di wilayah kerjanya;

 Melakukan langkah kesiagaan darurat wabah untuk melindungi kepentingan masyarakat umum;

(8)

 Mendukung perdagangan hewan dan produk hewan;

 Memenuhi kewajiban pelaporan penyakit hewan secara berjenjang. 5. Pemberian jasa veteriner Dokter Hewan, yang kegiatanya meliputi:

 Melaksanakan tugas pelayanan kesehatan hewan dan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner;

 Memberikan konsultasi veteriner dan penyuluhan di bidang kesehatan hewan;

 Menerbitkan surat keterangan Dokter Hewan (veterinary certificate) dalam rangka status kesehatan hewan dan keamanan pakan, produk hewan dan bahan pangan asal hewan;

 Memeriksa dokumen terhadap hewan/ternak, produk hewan yang masuk kewilayah kerjanya.

B. Sistem dan Mekanisme Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan Hewan

1. Pemohon dapat melapor langsung datang dibagian administrasi Laboratorium di Puskeswan.

2. Pemohon dapat melapor melalui nomor ponsel paramedis atau petugas laboratorium yang ditempelkan di papan pengunguman.

3. Laporan pemohon akan dicatat di buku administrasi untuk selalnjutnya ditindak lanjuti berdasarkan kebutuhan pemohon.

4. Dilakukan pengambilan sampel, pemeriksaan sampel dan hasil dalam bentuk sertifikat hasil pengujian.

5. Apabila sampel yang buth pemeriksaan dengan waktu yang panjang maka hasil pemeriksaan sampel pemohon akan di informasikan melalui telepon sesuai dengan nomor telepon yang di cantumkan di administrasi.

6. Hasil pemeriksaan akan dilaporkan ke ISIKHNAS dan laporan rutin kegiatan laboratorium.

Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)

1. Sistem yang dianut adalah swatanisasi dimana biaya dan beban pengobatan ditanggung pemohon kecuali untuk wabah penyakit zoonosis dalam Kabupaten Toraja Utara.

(9)

3. Pemohon dapat melapor melalui nomor ponsel medis veteriner dan paramedis ditempelkan di papan pengunguman.

4. Petugas Puskeswan akan mengunjungi kerumah pemohon untuk hewan besar dan untuk hewan kecil pemohon dapat langsung membawa pasien ke Puskeswan Bolu di Komplek pasar hewan bolu..

5. Hasil pemeriksaan tercatt di buku pelayanan setelah selesai melakukan pemeriksaan.

6. Untuk pemohon Surat Keterangan Kesehatan Hewan dapat membawa langsung ternak ke Puskeswan bolu atau dapat dilakukan kunjungan untuk pengambilan data dan pemeriksaan kesehatan yang selanjutnya diterbitkan sertifikat surat keterangan kesehatan hewan.

7. Hasil pemeriksaan akan dilaporkan ke ISIKHNAS dan laporan rutin kegiatan laboratorium.

C. Jangka Waktu Penyelesaian

Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe C

1. Pemeriksaan Rabies :

- Pewarnaan Seller : 3-4 jam - RIAD : 5-6 jam

2. Pewarnaan Giemza : 2-3 hari 3. Parasitologi : 1-2 hari

4. RBT : 1 hari

5. Pemeriksaan Rapid Test AI : 1 hari 6. Nekropsi : 1 hari

7. Pemeriksaan kadar formalin : 2-3 jam

8. Uji Pembusukan daging : 1-2 jam

Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) 1. Pemeriksan Umum : 1-2 jam 2. Vaksinasi : 30 menit-1 jam 3. Isolasi dan Observasi : 3-7 Hari

4. Pengobatan Hewan besar dan Kecil : 1-2 jam 5. Diagnosa Kebuntingan : 1-2 Jam

(10)

7. Bedah : 2-8 jam

8. Rawat Inap : tergantung kondisi pasien 9. Inseminasi Buatan 2-3 Jam

10. Pengobatan gangguan reproduksi : 1-2 jam 11. Menolong kelahiran : 2-4 jam

12. Survelence penyakit hewan : 1-3 hari 13. Pemberian alat bantu kesembuhan : 1-2 jam 14. Pembuatan SKKH : 1-2 Jam

15. Konsultasi Penyakit Hewan : tergantung pemohon

D. Persyaratan Pelayanan

Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe C

1. Untuk Pemeriksaan Rabies : Kepala HPR (Hewan Penyebab Rabies) dibawa tanpa dibakar harus dalam keadaan utuh dan tidak busuk serta remuk bagian tempurung. 2. Untuk Spesimen darah pengambilan hanya boleh dilakukan oleh Petugas Pengambil

Spesimen atau teknisi dari laboratorium tipe c Dinas Peternakan Kesehatan Hewan, Kab. Toraja Utara.

3. Jika ada spesimen lainnya seperti organ-organ tubuh maka harus didalam rantai dingin dengan menggunakan es balok.

4. Sampel lainnya seperti kencing atau feces agar ditaruh dalam botol bersih yang tidak mudah tumpah atau rusak.

5. Setiap sampel yang masuk wajib melapor dibagian administrasi untuk mendapat surat tanda terima dan label di sampel yang akan diperiksa.

Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan)

Pemohon yang dilayani adalah pemohon dalam wilayah Kab. Toraja Utara, jika ada diluar Kabupaten maka pemohon harus melakukan permohonan kepada Kepala Bidang Peternakan untuk dilanjutkan ke Kepala Dinas.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil menunjukkan bahwa indeks trombosit pada kelompok terpapar memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kontrol untuk parameter MPV, PDW, P-LCR dan PCT

Allah  mengawalinya dengan wanita, karena ia adalah fitnah paling besar bagi laki-laki, lalu anak-anak yang dijadikan sebagai kebanggaan, kemudian harta yang dikumpulkan serta

Perubahan sektor   bisnis dari bisnis bank korporat menjadi bank retail, membutuhkan orang dengan sumber  daya manusia yang sesuai dan siap dengan perubahan, zona nyaman yang

Tujuan yang hendak d1capai dari permasalahan tersebut adalah untuk mengkaji dan menganalisa dasar pertimbangan sehingga pam pihak membuat perjanj1an pemberian kuasa

Gaya yang diperlukan untuk menghentikan benda massanya 50 kg yang bergerak dengan kecepatan 60 m/s, sehingga berhenti setelah 2 detik adalah .... Kecepatan sesaat

sistem yang menyebabkan pelanggan mengalami antrian balasan yang cukup lama, kurangnya ketelitian petugas dalam membaca data yang masuk yang mengakibatkan

Dengan bekal dua kelompok kompetensi diatas, pustakawan kreatif kiranya dapat memanfaatkan teknologi tepat guna untuk memberi layanan prima kepada penggunanya, yang mempunyai

Uji efikasi pada kelompok ayam potong yang mendapat vaksinasi vaksin aktif komersial, tiga minggu kemudian diinjeksi ulang dengan vaksin IB inaktif tersebut, mampu