• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI BENDUNGAN JATIBARANG KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSTRUKSI BENDUNGAN JATIBARANG KOTA SEMARANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRUKSI

BENDUNGAN JATIBARANG

(2)

KONSTRUKSI

BENDUNGAN JATIBARANG

KOTA SEMARANG

Aries R. Prima – Engineer Weekly

“Selain untuk pengendali banjir, bangunan ini juga berfungsi

sebagai penyedia air baku, pembangkit listrik dan obyek

wisata”

Bendungan Jatibarang terletak di Sungai Kreo, 15 km sebelah Barat Daya Kota Semarang. Tepatnya di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunung Pati,

Kelurahan Kedung Pane dan Kelurahan Jatibarang Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah.

TUJUAN PEMBANGUNAN

Pembangunan Bendungan Jatibarang dimaksudkan untuk mengantisipasi kelebihan air pada saat musim hujan yang dapat mengakibatkan banjir serta untuk mengatasi kekurangan suplai air baku pada musim kemarau di kota Semarang.

Selain fungsi pokok sebagai pengendali banjirdan penyedia air baku dengan kapasitas 2,4 m3/dt,

Bendungan Jatibarang juga berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 1,5 MW serta bisa dijadikan sebagai kawasan wisata alam.

(3)

WADUK

a. Daerah tangkapan hujan: 53.0 km2 b. Luas genangan: 189 Ha

c. Areal permukaan waduk: 1.1 km2 d. Muka air banjir: El. +155.3 m e. Muka air tinggi: El. +151.8 m f. Muka air normal: El. +148.9 m g. Muka air rendah: El. +136.0 m

h. Kapasitas tampungan kotor: 20.400.000 m3 i. Kapasitas tampungan bersih: 13.600.000 m3 j. Kapasitas tampungan mati: 6.800.000 m3

HIDROLOGI

a. Base flow: 1,89 m3/dt

b. Debit rata-rata: 2,9 m3/dt

c. Inflow tahunan: 96,4 jt m3/dt

(4)

KONSTRUKSI

BENDUNGAN JATIBARANG

KOTA SEMARANG

BENDUNGAN & GALLERY

a. Tinggi bendungan: 77 m

b. Tipe bendungan: Urugan batu berzona dengan inti kedap di tengah

c. Elevasi puncak: El. + 157,0 m

d. Elevasi pondasi terendah: El. + 80,0 m e. Panjang puncak: 200 m

f. Lebar puncak: 10,0 m

g. Kemiringan lereng hulu: 1 : 2,6 h. Kemiringan lereng hilir: 1 : 1,8 i. Panjang Gallery: 423 m

SPILLWAY

a. Desain banjir rencana (Q 50 th): 240 m/dt b. Desain banjir maksimum (Outflow): 1.300

m3/dt

c. Elevasi puncak service spillway: El + 148,9 m d. Lebar puncak service spillway: 15,0 m

e. Elevasi puncak emergency spillway: El + 151,8 m

f. Lebar puncak emergency spillway: 60,0 m g. Panjang total spillway: 307 m

h. Lebar saluran spillway: 24 m i. Elevasi kolam olak: El + 82,50 m5

(5)

DIVERSION TUNNEL

Debit rencana (Q 25 th): 280 m3/dt

Bentuk terowongan: Tapal kuda Panjang: 421 m

Diameter: 5,6 m

INTAKE & OUTLET TUNNEL

Elevasi Intake: El + 125,0 m Panjang Outlet Tunnel: 370 m Diameter Outlet Tunnel: 2,4 m Diameter Penstock: 1,4 m

(6)

KONSTRUKSI

BENDUNGAN JATIBARANG

KOTA SEMARANG

TAHAPAN KONSTRUKSI

Kegiatan pada tahapan Konstruksi dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu Kegiatan Lintasan Kritis yang harus dikerjakan secara seri dan Kegiatan Non Lintasan Kritis yang bisa dikerjakan secara pararel.

Kegiatan Lintasan Kritis a. Persiapan

b. Access Road c. Diversion Tunnel d. Main Coverdam

Main Dam & Gallery Kegiatan Non Lintasan Kritis a. Spillway

b. Saddle Dam c. Outlet Facilities

d. Relocation Transmission Line (SUTT) e. O&M Office

PELAKU PEMBANGUNAN

1. Pemilik: Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana

2. Konsultan: CTI Engineering Co. Ltd 3. Kontraktor: PT. Brantas Abipraya (Leader)

PT. Waskita Karya

(7)

Rudianto Handojo

Dalam beberapa kesempatan menjelaskan mengenai CPD (Continuing Professional Development) atau di dalam UU Keinsinyuran disebutkan sebagai PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) jelas digambarkan bahwa memutakhirkan pengetahauan keinsinyuran adalah kewajiban insinyur terus menerus, sepanjang hayat, yang universal. Tidak kurang dari APEC Engineer selalu mengingatkan bahwa para Insinyur harus terus memperbarui pengetahuan di tengah perkembangan teknologi yang sangat cepat.

Bayangkan bila kita masih menggunakan IT yang berusia lebih dari 15 tahun, niscaya akan kesulitan berinteraksi dengan rekan-rekan insinyur dari negara lain. Itu di IT, kita sekarang mengenal sustainable development, green engineering, industry 4.0, dan semua tren keinsinyuran. Dalam kompetisi yang terbuka sekarang ini, paling tidak di kawasan ASEAN mulai 31 Desember 2015 (MEA: Liberalisasi 8 profesi termasuk insinyur)), kita dituntut untuk memahami arah perkembangan keinsinyuran dunia..

Dari NAE, National Academy of Engineering, sekitar tahun 2005 telah mengisyaratkan kesiapan

kemampuan insinyur di tahun 2020. Sering disebut Engineer 2020. Paling tidak arah pengembangan engineering akan meliputi:

(1) Laju inovasi teknologi akan terus berlangsung cepat (kemungkinan besar bahkan mempercepat). (2) Dunia di mana teknologi akan digunakan akan sangat saling terkait secara global.

(3) Populasi individu yang terlibat dengan atau dipengaruhi oleh teknologi (misalnya, desainer, produsen, distributor, pengguna) akan semakin beragam dan multidisiplin.

(4) Kekuatan sosial, budaya, politik, dan ekonomi akan terus membentuk dan mempengaruhi keberhasilan inovasi teknologi.

(5) Kehadiran teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari akan terus mengalir, transparan, dan lebih signifikan dari sebelumnya.

Dengan arah pengembangan tersebut, maka dunia industri global juga berkembang memerlukan

yang makin kompleks pemutakhiran dan pengembangannya, Paling tidak untuk mampu menjawabnya, dibutuhkan kemampuan

Keinsinyuran modern: yang mencakup: • Kerjasama multi disiplin dan multi layer, • Sistem energi, air, material, keselamatan,

keberlanjutan dalam standar yang meningkat, • Pengelolaan resiko dan akuntabilitas dalam setiap

kegiatan keinsinyuran,

• Pengetahuan engineering : nano-, bio-, neuro-, geo, medis dan lainnya

• Pemanfaatan IT baru

• Model matematika mutakhir, cloud computing, simulasi dan visualisasi.

Kekuatan kemampuan ini akan mewarnai kompetisi teknologi dari para insinyur internasional.

Belum genap tahun 2020, NAE baru-baru ini telah melansir Engineer 2030. Ada 14 fokus yang menjadi tantangan insinyur menuju tahun 2030,yaitu: (1) Menjadikan energi matahari makin ekonomis (2) Menghasilkan energi dari fusi

(3) Mengembangkan metode penyerapan karbon (4) Mengelola siklus nitrogen

(5) Menyediakan akses ke air bersih

(6) Mengembalikan dan meningkatkan infrastruktur perkotaan

(7) Memajukan informatika kesehatan (8) Merekayasa pengobatan yang lebih baik (9) Meningkatkan intelegensia buatan (10) Ikut mencegah teror nuklir (11) Mengamankan cyberspace (12) Meningkatkan realitas virtual

(13) Memajukan pembelajaran yang lebih personal (14) Merekayasa alat untuk memudahkan proses

penemuan ilmiah.

Bila kita ingin berkompetisi di level internasional, marilah kita perbarui terus pengetahuan

(8)

Engineer Weekly

Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo

Adhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator: Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52.

Faksimili: 021 – 31904657. E-mail: info@pii.or.id

NEGARA

PENGHASIL

BERAS TERBESAR

2015-2016

NEGARA KONSUMEN

BERAS TERBESAR

2015-2016

Konsumsi Indonesia

Produksi Indonesia

39.000

39.550

38.127

38.500

38.300

2010-2011

2011-2012

2012-2013

2013-2014

2014-2015

35.500

36.500

36.550

36.300

35.560

2011-2012

2011-2012

2012-2013

2013-2014

2014-2015

(000 ton)

(000 ton)

Sumber: The Economist: Pocket World in Figures, 2013,2014, 2015, 2016, 2017, 2018

Sumber: The Economist: Pocket World in Figures, 2013,2014, 2015, 2016, 2017, 2018

7.850

8.600

9.100

10.750

13.000

22.600

35.100

37.800

93.568

144.000

Brazil

Jepang

Thailand

Myanmar

Philipines

Vietnam

Bangladesh

Indonesia

India

China

7.210

7.670

11.000

12.160

15.800

27.584

34.500

36.200

104.408

145.770

Brazil

Jepang

Philipines

Myanmar

Thailand

Vietnam

Bangladesh

Indonesia

India

China

Referensi

Dokumen terkait