• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah selama April 2016 sebesar 96,92 persen, naik 0,52 persen dibandingkan NTP Maret 2016. Hal ini disebabkan oleh kenaikan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (2,77 persen), hortikultura (1,90 persen), perikanan (1,53 persen) dan peternakan (0,45 persen).

 Indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,09 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) turun 0,43 persen.

 NTP tertinggi terjadi pada subsektor perikanan sebesar 107,59 persen, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 90,29 persen.

 Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) Kalimantan Tengah sebesar 103,96 persen, naik 0,43 persen dibandingkan Maret 2016.

 Indeks Konsumsi Rumahtangga (IKRT) sebesar 123,43 atau turun 0,41 persen, yang disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok transportasi dan komunikasi (3,42 persen) dan bahan makanan (0,42 persen).

o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007

No. 03/05/62/Th.X, 2 Mei 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Selama April 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 96,92 Persen

1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan presentase yang diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP berperan sebagai indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan, yang menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang dan jasa baik yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk kegiatan produksi pertanian. Sehingga, semakin tinggi NTP semakin kuat daya beli petani.

Nilai Tukar Usaha Rumah tangga Pertanian (NTUP) merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) tanpa memperhitungkan pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga. Dengan demikian NTUP diharapkan lebih mencerminkan

(2)

kemampuan daya beli hasil produksi rumah tangga tani terhadap pengeluaran biaya selama proses produksi.

Dari hasil pemantauan harga penjualan komoditas hasil pertanian di tingkat produsen, biaya produksi, dan konsumsi rumahtangga terhadap barang/jasa di wilayah perdesaan selama April 2016 menunjukkan bahwa NTP Provinsi Kalimantan Tengah meningkat 0,52 persen, yaitu dari 96,42 di Maret 2016 menjadi 96,92 di April 2016. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga yang diterima sebesar 0,09 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani menurun sebesar 0,43 persen.

1.

Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas hasil pertanian yang dihasilkan petani. Dibandingkan bulan sebelumnya, indeks harga yang diterima petani meningkat 0,09 persen selama April 2016. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya It pada empat subsektor meliputi tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,31 persen, hortikultura sebesar 1,54 persen, perikanan sebesar 0,22 persen, dan peternakan sebesar 0,04 persen.

2.

Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Indeks harga yang dibayar petani (Ib) dipengaruhi oleh komponen pengeluaran rumahtangga terhadap fluktuasi harga barang dan jasa, baik untuk keperluan konsumsi maupun memproduksi hasil pertanian. Indeks Harga yang dibayar petani selama April 2016 merosot 0,43 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh turunnya Ib pada semua subsektor yaitu tanaman pangan sebesar 0,24 persen, hortikultura sebesar 0,35 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,44 persen, peternakan sebesar 0,40 persen dan perikanan sebesar 1,29 persen.

90,00 95,00 100,00 105,00 110,00 115,00 120,00 125,00

Apr'15 Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'16 Feb Mar Apr

Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani

April 2015 - April 2016

(3)

Tabel 1

Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Subsektor dan Perkembangannya Maret - April 2016

Kelompok dan Sub kelompok Maret 2016 April 2016 Persentase Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan (Padi & Palawija)

a. Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) 100,46 97,25 -3,20 b. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) 103,22 99,31 -3,79 c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 123,68 119,44 -3,43

- Padi 124,24 119,93 -3,47

- Palawija 113,99 110,93 -2,68

d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 123,11 122,82 -0,24

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123,84 123,39 -0,36

- Indeks BPPBM 119,82 120,27 0,38

2. Hortikultura

a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 103,10 105,06 1,90 b. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) 115,20 117,27 1,80 c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 124,98 126,91 1,54

- Sayur-sayuran 114,59 116,34 1,53

- Buah-buahan 128,20 130,27 1,61

- Tanaman Obat 139,95 137,94 -1,44

d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 121,22 120,80 -0,35

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123,51 123,06 -0,36

- Indeks BPPBM 108,49 108,22 -0,25

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 87,86 90,29 2,77 b. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) 95,39 98,10 2,84 c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 106,84 109,31 2,31

- Tanaman Perkebunan Rakyat 106,84 109,31 2,31

d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 121,61 121,07 -0,44

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123,74 123,21 -0,43

- Indeks BPPBM 112,01 111,44 -0,51

4. Peternakan

a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 97,53 97,97 0,45 b. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) 106,07 106,41 0,32 c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 115,74 115,79 0,04

- Ternak Besar 120,32 121,09 0,64

- Ternak Kecil 111,23 111,45 0,20

- Unggas 112,56 111,51 -0,93

- Hasil Ternak 129,77 130,88 0,86

d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 118,67 118,20 -0,40

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123,61 123,04 -0,46

- Indeks BPPBM 109,12 108,82 -0,27

5. Perikanan

a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 105,97 107,59 1,53 b. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) 113,12 116,48 2,97 c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 129,17 129,45 0,22

- Penangkapan 134,83 135,40 0,42

- Budidaya 118,38 118,11 -0,23

d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 121,89 120,32 -1,29

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127,02 126,45 -0,45

- Indeks BPPBM 114,18 111,13 -2,67

Gabungan/Provinsi Kalimantan Tengah

a. Nilai Tukar Petani (NTP) 96,42 96,92 0,52 b. Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) 103,51 103,96 0,43 c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 117,18 117,29 0,09 d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 121,53 121,01 -0,43 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 123,94 123,43 -0,41

(4)

3.

NTP Menurut Subsektor

Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 0,52 persen selama April 2016, secara umum dipengaruhi oleh kenaikan nilai tukar beberapa subsektor meliputi tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,77 persen, hortikultura sebesar 1,90 persen, perikanan sebesar 1,53 persen, dan peternakan sebesar 0,45 persen. Pada subsektor hortikultura kenaikan nilai tukar terutama berasal dari perolehan petani pada subkelompok buah-buahan sebesar 1,61 persen dan sayur-sayuran sebesar 1,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan pada subsektor perikanan berasal dari subkelompok ikan tangkap sebesar 0,42 persen. Sementara itu pada subsektor peternakan, berasal dari subkelompok hasil ternak sebesar 0,86 persen, ternak besar sebesar 0,64 persen, dan ternak kecil sebesar 0,20 persen. Subsektor tanaman pangan mengalami penurunan nilai tukar sebesar 3,20 persen karena menurunnya indeks harga pada subkelompok padi dan palawija masing-masing sebesar 3,47 persen dan 2,68 persen.

4.

Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP)

Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) mengalami kenaikan sebesar 0,43 persen, yakni dari 103,51 di Maret 2016 menjadi 103,96 di April 2016. Relatif lebih tingginya NTUP dibandingkan NTP yang sebesar 96,92 selama April 2016, mengindikasikan bahwa secara umum tingkat pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga petani, termasuk peternak dan nelayan, berperan cukup signifikan dalam menurunkan nilai tukar dari waktu ke waktu.

Tabel 2

Inflasi/Deflasi Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran April 2016

Kelompok Pengeluaran April 2015 Desember 2015 Maret 2016 April 2016 Inflasi April 2016 Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 Inflasi Tahun ke Tahun [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] Konsumsi Rumahtangga 118,69 122,91 123,94 123,43 -0,41 0,42 3,99 1 Bahan Makanan 120,04 126,35 128,46 127,92 -0,42 1,24 6,56 2 Makanan Jadi 117,23 120,92 122,39 122,66 0,22 1,44 4,63 3 Perumahan 114,50 115,43 116,05 116,97 0,79 1,33 2,16 4 Sandang 114,39 119,19 119,99 120,44 0,38 1,05 5,29 5 Kesehatan 114,48 117,22 118,37 118,60 0,19 1,18 3,60

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 111,88 112,72 113,52 113,75 0,20 0,91 1,67

(5)

5.

Inflasi/Deflasi Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran

Perubahan indeks harga kebutuhan konsumsi rumahtangga di pedesaan pada hakekatnya mencerminkan tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi di wilayah pedesaan secara umum. Dilihat dari kelompok pengeluaran rumahtangga, selama April 2016 terjadi deflasi sebesar 0,41 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh menurunnya indeks harga pengeluaran konsumsi rumahtangga pada kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 3,42 persen dan kelompok bahan makanan sebesar 0,42 persen. Pada bulan yang sama, terjadi peningkatan indeks harga pengeluaran konsumsi rumahtangga pada kelompok perumahan sebesar 0,79 persen, sandang sebesar 0,38 persen, makanan jadi sebesar 0,22 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,20 persen, dan kesehatan sebesar 0,19 persen.

Tabel 3

Perkembangan Inflasi/Deflasi Bulanan di Pedesaan April 2015 - April 2016

No Tahun/Bulan Inflasi Pedesaan Kalteng

Bulanan Tahun Kalender Tahun ke Tahun

(1) (2) (3) (4) (5) 2015 April 0,38 0,18 7,38 Mei’ 0,97 1,15 7,76 Juni 0,57 1,73 6,96 Juli 0,38 2,11 6,75 Agustus 0,18 2,29 6,66 September -0,27 2,01 5,60 Oktober 0,20 2,21 5,83 November 0,43 2,65 2,59 Desember -0,41 0,42 3,99 2016 Januari 0,38 0,38 4,04 Februari -0,10 0,28 4,58 Maret 0,55 0,84 4,82 April -0,41 0,42 3,99

Selama setahun terakhir, tingkat deflasi tertinggi terjadi pada desember 2015 dan April 2016 masing-mamsing sebesar 0,41 persen. Deflasi pada bulan April 2016 ini, secara tidak langsung dipengaruhi oleh adanya kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga premium dan solar bersubsidi pada awal bulan April 2016 lalu.Deflasi juga terjadi pada September 2015 sebesar 0,27 persen dan Februari 2016 sebesar 0,10 persen. Inflasi tertinggi selama setahun terakhir terjadi di Mei 2015 sebesar 0,97 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Agustus 2015 sebesar 0,18 persen.

Referensi

Dokumen terkait

perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini keluarga Tn. A dan Ny B sebagai keluarga yang memiliki

Sampai dengan batas maksimum yang tercantum dalam ikhtisar polis di bawah plan yang dipilih tertanggung, yang dalam hal ini penanggung yang akan menentukan

Hasil pengolahan data dari perhitungan regresi linier juga menerangkan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung yang signifikan namun positif antara kecerdasan emosional

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah pendekatan penelitian komparatif yang membandingkan antara model Altman Z-score , Springate dan

Dilihat dari industri yang pesaingnya sedikit, dibutuhkannya kemampuan dan keahlian yang khusus, dan pelanggan yang relatif price- insensitive ini maka Penulis akan menggali

Berdasarkan hasil perancangan sebelumnya maka terbentuklah sistem managemen rantai pasok yang terdiri dari 8 user dan 1 admin. Masing-masing user memiliki hak akses

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (4,120).. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

KETIGA Dalam melaksanakan tugasnya Forum Penerbit Provinsi Lampung dibantu oleh Sekretariat Forum Penerbit Provinsi Lampung yang berkedudukan di Badan Perpustakaan, Arsip