• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS MITRA HARMONI SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS MITRA HARMONI SEMARANG"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Oleh:

M. CHARISU N ALA IKUM 092503033

PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

(2)

ii Genuk- Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 3 (tiga) eks.

Hal : Naskah Tugas Akhir a.n. M. Charisun Alaikum

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirimkan naskah Tugas Akhir saudara :

Nama : M. Charisun Alaikum NIM : 092503033

Jurusan : Diploma III Perbankan Syariah

Judul : ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS MITRA HARMONI SEMARANG

Dengan ini saya mohon sekiranya Tugas Akhir saudara tersebut dapat segera diujikan.

Demikian harap menjadikan maklum

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Pembimbing

Afif Noor, S.Ag, SH., M.Hum NIP. 19760615 200500 1 005

(3)

iii

FAKULTAS SYARI’AH PRODI PERBANKAN SYARI’AH Jl. Prof. DR. Hamka Kampus III Ngaliyan Telp/Fax(024) 7601291

Semarang PENGESAHAN Tugas Akhir Saudara

Nama : M. Charisun Alaikum NIM : 092503033

Judul : ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS MITRA HARMONI SEMARANG

Telah diujikan oleh Dewan Penguji Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik / cukup pada tanggal:

21 Mei 2012

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya tahun akademik 2012/2013.

Semarang, 21 Mei 2012 Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Rokhmadi, Drs., M.Ag Afif Noor, S.Ag, SH.,M.Hum NIP. 19660518 199403 1 002 NIP. 19760615 200500 1 005

Penguji I, Penguji II,

Johan Arifin, S.Ag, M.M Muhammad Fauzi,H.,SE.MM NIP. 19710908 200212 1 001 NIP. 19730217 200604 1 001

Pembimbing I, Pembimbing II,

Afif Noor, S.Ag, SH., M.Hum Maltuf fitri, H.,SE.,MSi NIP. 19760615 200500 1 005 NIP. 19741016 200314 1 003

(4)

iv

Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum Nya kecuali kaum

itu merubahnya sendiri

Q.S Ar ra’du : 11

Janganlah merasa kecil karena sesungguhnya Allah maha besar.

(5)

v Karya tulis ini saya persembahkan kepada:

 Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dan kehidupan sampai sekarang.

 Nabi Agung Muhammad SAW sang pembawa kabar gembira yang telah menjadi penerang hati umatnya.

 Kedua orang tuaku lahir dan batin, kakak adikku serta keluarga besar “Binta

Sahnun” yang senantiasa memberikan kasih sayang, dan telah memberikan

semangat dalam hidupku.

 Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syari’ah khususnya dosen pengajar D3 Perbankan Syari’ah yang telah mengajarkan banyak ilmu dan pengalamanya dalam perbankan syari’ah.

 Teman-teman D3 Perbankan Syari’ah angkatan ’09 senasib dan seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang selalu membangkitkan,dan memberikan warna dalam hidupku.

 Teman-teman kos, bersama merasakan susah senang dan telah menemani perjuangan penulis, Thanks for all

 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih sedalam-dalamnya.

(6)

vi

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Mei 2012 Deklarator,

(7)

vii

BPRS Mitra Harmoni yang beralokasikan di Jalan Majapahit No 170B Gayamsari Semarang yang mempunyai peranan penting dalam memberi jalan keluar terhadap kendala modal pengembangan usaha sebagaimana banyak dialami para pelaku usaha kecil dan menengah.

Dalam penyaluran dana pihak BPRS Mitra Harmoni Semarang memiliki berbagai macam produk dan akad yang digunakan sesuai dengan kebutuhan para mitranya. Salah satunya produk pembiayaan murabahah yang mana dalam praktiknya pembiayaan ini diharapkan agar nasabah benar-benar dapat merasakan nilai syariah yang menjadi pembeda. Oleh karena itu penulis memfokuskan tentang analisis pemberian akad murabahah pada pembiayaan di BPRS Mitra Harmoni Semarang.

Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode deskriptif analisis.adapun metode pengumpulan datanya dengan cara wawancara kepada karyawan BPRS Mitra Harmoni Semarang, observasi secara langsung terhadap objek tertentu yang menjadi titik penelitian serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan pembiayaan murabahah dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di BPRS Mitra Harmoni Semarang bahwa pembiayaan dengan akad murabahah yang tujuannya dapat digunakan dengan tepat oleh para nasabah untuk penambahan modal kerja, investasi, atau keperluan lainnya didalamnya terdapat margin atas barang yang harus dibayar oleh mitra.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, penguasa alam semesta dan raja manusia karena segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul: "ANALISIS

PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS MITRA HARMONI SEMARANG”.

Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan Prodi Perbankan Syariah Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang 2. Bapak DR. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Bapak DR. Wahab Zaenuri, MM, selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

4. Bapak Afif Noor, S.Ag.,M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun tugas akhir ini.

5. Seluruh dosen pengajar Prodi D3 Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

6. Semua pihak BPRS Mitra Harmoni Semarang yang telah meluangkan waktunya membantu penulis dalam pembuatan tugas akhir ini.

(9)

ix

8. Teman-teman D3 Perbankan Syari’ah angkatan ’09 terima kasih karena telah memberi warna dalam hidupku.

9. Teman-teman kos, Ibu kos, Bapak kos terima kasih untuk kalian semua atas bantuan, dukungan dan kebersamaannya.

10. Perpustakaan Institut dan Fakultas yang telah meminjamkan buku-buku yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis percaya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis akan sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Semarang, Mei 2012

(10)

x

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v HALAMAN DEKLARASI...vi ABSTRAK...vii KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 : Latar Belakang... 1 1.2 : Perumusan Masalah... 3 1.3 : Tujuan... 4 1.4 : Manfaat... 4 1.5 : Metodologi Penelitian... 5 1.6 : Sistematika Penulisan... 8

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS MITRA HARMONI SEMARANG 2.1 : Sejarah berdirinya BPRS Mitra Harmoni... 10

2.2 : Visi Dan Misi... 14

2.3 : Struktur Organisasi... 15

(11)

xi

3.1 : Definisi Murabahah... 21

3.2 : Landasan Hukum Murabahah... 24

3.3 : Syarat dan Rukun Murabahah... 25

3.4 : Mekanisme Pembiayaan Murabahah... 27

3.5 : Prinsip Pemberian Pembiayaan Murabahah...…… 34

3.6 : Analisa Pembiayaan Murabahah... 37

3.7 : Analisis ... 38 BAB IV : PENUTUP 4.1 : Kesimpulan... 41 4.2 : Saran...41 4.3 : Penutup... 42 Daftar pustaka Lampiran

(12)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang-Undang No 21 tahun 2008. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi Bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversikan diri secara total menjadi Bank Syariah.1

Perbankan baik konvensional ataupun syariah dalam operasionalnya meliputi 3 aspek pokok, yaitu penghimpunan dana (funding), pembiayaan (financing) dan jasa (service). Menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bank umum syariah dalam usaha untuk menghimpun dana dapat melakukan usaha dalam bentuk simpanan berupa tabungan, giro atau bentuk lainnya baik berdasarkan akad wadi’ah, mudharabah atau akad lainnya yang tidak bertentangan. Sedangkan dari sisi pembiayaan, perbankan syariah dapat menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, qardh, atau akad lain yang sesuai dengan syariah. Sedangkan kegiatan jasa yang dapat dilakukan oleh Bank umum syariah berdasarkan Undang-Undang tersebut diantaranya berupa akad hiwalah, kafalah, ijarah, dan lain-lain.

1

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori dan Paktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, hlm.26.

(13)

Karena Bank tidak memiliki barang yang diinginkan oleh nasabah,bank harus melakukan transaksi jual beli. Barang tersebut harus dipesan dahulu kepada supplier. Maka Bank harus menggunakan akad tersebut untuk memenuhi barang yang dinginkan nasabah. Hal ini dilakukan karena melihat akan kekampuan membayar nasabah. Pembelian barang dalam jumlah besar terkadang menggunakan jasa bank apabila barang yang dibeli dengan nilai yang besar bagi pembeli atau pedagang.

Pembiayaan ini dilakukan untuk membantu nasabah juga pedagang. Bank membantu mereka jika mengalami kesulitan karena barang yang diinginkan harganya sangat tinggi. Sehingga pembayaran melalui Bank dengan pembiayaan ini dapat dibayar langsung atau diangsur sesuai kemampuan nasabah. Dengan cara ini nasabah memperoleh barang yang diinginkan untuk keperluan pribadi maupun barang untuk dagangan.

Pembiayaan merupakan sumber utama pendapatan pada Bank Syariah kemampuan melempar dana dalam bentuk pembiayaan ini akan mempengaruhi performance bank syariah. Bank syariah akan mengalami kerugian besar jika ternyata kualitas pembiayaan yang telah disalurkan kurang baik

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPRS Mitra harmoni semarang meliputi kegiatan penghimpun dana (tabungan) dan penyalur dana (pembiayaan) dari masyarakat. Dalam hal ini penyaluran dana (pembiayaan) BPRS Mitra Harmoni Semarang banyak mengeluarkan inovasi-inovasi produk baru, diantaranya produk tersebut adalah pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi maupun konsumsi.

(14)

Pembiayaan murabahah ini mirip dengan kredit modal yang biasa diberikan oleh bank-bank konvensional. Digunakan dan dikembangkan oleh bank-bank maupun lembaga keuangan syariah sebagai sandaran pokok dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah yaitu Bai Murabahah

BPRS Mitra Harmoni Semarang adalah salah satu lembaga keuangan syariah yang menyalurkan pembiayaan dengan sistem jual beli yang diberikan kepada mitra untuk pembelian barang modal, renovasi rumah tinggal, pembelian motor atau mobil, dan keperluan lainnya yang halal.2 Dimana bentuk penyaluran pembiayaan tersebut menggunakan skim al murabahah yaitu akad atas dasar jual beli

Dalam penyaluran dana tersebut BPRS Mitra Harmoni Semarang harus bisa menerapkan prinsip kehati-hatian agar dana yang disalurkan dapat kembali.untuk bisa menerapkan prinsip tersebut maka BPRS Mitra Harmoni harus bisa jeli menganalisis calon mitra usaha, berdasarkan uraian tersebut penulis ingin meneliti dan mengangkatnya di dalam penulisan Tugas akhir yang berjudul “ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS MITRA HARMONI SEMARANG”

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas peneliti akan mencoba membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan penerapan sistem akad murabahah pada BPRS Mitra Harmoni Semarang antara lain dapat diajukan beberapa pertanyaan seperti:

1. Bagaimana Mekanisme pembiayaan Murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang ?

2

(15)

2. Bagaimana analisis pemberian pembiayaan dengan akad Murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang ?

1.3 Tujuan Dan Manfaat 1.3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui gambaran tentang prosedur pemberian pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang

2. Untuk mengetahui cara menganalisis akad murabahah pada pembiayaan di BPRS Mitra Harmoni Semarang

1.3.2 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti

Melatih bekerja dan berfikir dengan mencoba mempraktekan ilmu-ilmu yang yang di dapat di bangku perkuliahan selama belajar serta untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Ahli Madya pada fakultas syariah institut Agama Islam Negeri Walisongo.

2. Bagi BPRS Mitra Harmoni Semarang

Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memperkenalkan eksistensi BPRS Mitra Harmoni Semarang di masyarakat luas, memberikan informasi tambahan serta pengetahuan yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan usaha secara syariah.

(16)

Sebagai tambahan referensi dan informasi, khususnya bagi akademi mengenai teknis pengetahuan tentang analisis akad pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang.

1.4 Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan maupun teknologi. Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis dan konsisten, melalui proses penelitian tersebut diadakan analisa terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research) dan lapangan (field research) yaitu penelitian yang yang secara langsung memperoleh data-data dari lapangan, melakukan wawancara yang dapat berkembang sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Di dalam Tugas Akhir ini akan memakai metode penelitian diantaranya :

1.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data yang relevan dengan topik penelitian melalui cara

1.4.1.1 Metode Observasi

Metode pengumpulan data melalui observasi yaitu proses pengambilan data dengan menggunakan pengamatan langsung di lapangan dalam rangka mencari data tersebut.3 Tehnik memuat adanya pengamatan dari si peniliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya dan instrument yang dipakai dapat lembar pengamatan, panduan pengamatan dan sebagainya. 1.4.1.2 Wawancara (Interview)

3

(17)

Metode wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai dengan menggunakan pedoman wawancara.

1.4.1.3 Dokumentasi

Metode mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, surat kabar prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya4. penelusuran terhadap bahan-bahan pustaka yang menjadi sumber data penelitian secara langsung : Visi dan Misi, Struktur organisasi, latar belakang berdirinya BPRS Mitra Harmoni Semarang dan lain sebagainya. Dengan metode ini penulis akan menganalisa tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan BPRS Mitra Harmoni Syariah.

1.4.2 Metode Analisis data

Analisis data merupakan faktor yang (juga) penting dalam suatu penelitian. Analisis adalah suatu proses menghubung-hubungkan, memisahkan, dan mengelompokkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai akhir pembahasan.

Adapun analisis yang digunakan oleh penulis adalah metode diskriptif

analisis yakni menggambarkan berdasarkan data variable yang diperoleh dari

kelompok subjek yang diteliti. Data-data yang diperoleh penulis kemudian dianalisis dengan mengaitkan pelaksanaan pembiayaan murabahah yang ada di BPRS Mitra Harmoni Semarang.

4

Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 1998 hlm.140

(18)

1.4.2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.

1.4.2.2 Sumber Data

Adapun cara kerja teknis metode penelitian ini dengan menggunakan sumber data yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer juga disebut dengan istilah data asli. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dari sumber utama baik individu atau kelembagaan yang dikumpulkan langsung dari peneliti dengan mendahulukan interview dengan pihak BPRS Mitra Harmoni Semarang

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung data primer dan dapat di olah lebih lanjut, dan disajikan baik pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah segala data yang tidak berasal dari sumber data primer yang dapat memberikan dan melengkapi serta mendukung informasi terkait dengan obyek penelitian baik yang berbentuk buku, karya tulis, dan tulisan maupun artikel yang berhubungan dengan objek penelitian.

(19)

1.5 Sistematika Penelitian

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tinjauan pustaka, metode penelitian, analisa data dan sistematika pembahasan.

BAB II : GAMBARAN UMUM BPRS MITRA HARMONI SEMARANG Berisi sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi jabatan, aspek-aspek kegiatan dan produ-produk pada BPRS Mitra Harmoni Semarang

BAB III : PEMBAHASAN

Berisi konsep dasar murabahah, landasan hukum murabahah, skema pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang, analisis untuk pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang.

BAB IV: METODE PENELITIAN

Berisi jenis penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data, metode penelitian dan analisis data.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dalam Tugas Akhir ini. Di dalam bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari permasalahan yang dibuat dan akan memberikan saran-saran tentang hal-hal yang perlu disampaikan.

(20)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(21)

BAB II

GAMBARAN UMUM BPRS MITRA HARMONI SEMARANG

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya BPRS Mitra Harmoni Semarang

PT. BPRS Mitra Harmoni Kota Semarang hadir di kota Semarang ini dilandasi sebuah aktualisasi dinamis guna mewujudkan keinginan masyarakat dan dalam menjalankan fungsi mediasi, senantiasa berikhtiar memberi yang terbaik, yang didukung produk-produk jasa layanan yang inovatif dan kompetitif, yang mampu memberi solusi prima bagi masyarakat, pembiayaan dengan proses yang mudah dan murah, pilihan berinvestasi yang amanah dan menguntungkan sesuai syariah serta sumber daya insani yang profesional, yang berkepribadian mulia sebagai landasan budaya kerja5.

Kepercayaan masyarakat adalah komitmen BPRS Mitra Harmoni Semarang untuk memberi yang terbaik, dengan visi, menjadi perusahaan jasa layanan keuangan perbankan syariah yang sehat, kuat, besar, dan amanah sesuai prinsip syariah, sebagai pondasi dalam melakukan pengabdian kepada umat dalam memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah dalam membangun ekonomi umat di kota Semarang pada khususnya.

2.2 Pemegang Saham

BPRS Mitra Harmoni Semarang merupakam anak perusahaan dari BPR Nusamba group yang tidak lain adalah Bank konvensional. BPRS Mitra Harmoni di pegang oleh beberapa pemegang saham yang terdiri dari : PT. SENTRA MODAL HARMONI sebesar 99,75 % di Jakarta dan Ir. Teguh p. Slamet sebesar 0,25 %.

5

(22)

2.3 Perijinan

Dalam operasional legalitasnya BPRS Mitra Harmoni Semarang terdaftar lengkap di badan hukum yang berwenang :

2.3.1 Kementerian Hukum dan HAM

Akta Pendirian No.20 Tanggal 10 Februari 2009 dibuat oleh Pejabat Notaris Aswendi Kamuli SH di Jakarta.

2.3.2 Bank Indonesia

Ijin Prinsip dari Bank Indonesia dengan: No.11/325/DPBs Tanggal 24 Februari 2009 dan Ijin Usaha : No.12/44/SK.GBI/DpG/2010 Tanggal 07 Juni 2010. 2.3.3 Kantor pajak dan Pemkot

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan No. 02.775.270.8-518.000 dan terdaftar TDP dengan No. 11.01.1.65.06954 dan mempunyai Ijin Gangguan dengan Nomor 517/495/2009

2.4 Budaya Kerja BPRS Mitra Harmoni Semarang

Membangun citra BPR SYARIAH Mitra Harmoni Kota Semarang dengan mengedepankan nilai-nilai individu yang islami, profesional, Ikhlas ber-Muamalah dan ber-Akhlaqul Kharimah.

2.5 Pribadi Mulia

Sebelum memulai aktivitas pekerjaan yang biasa dilakukan karyawan adalah membaca Tiga keutamaan yang harus dijunjung tinggi yakni:

(23)

1. Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah SWT.

2. Cerdas, Jujur, Bertanggung Jawab, Ikhlas Ber-Mu’amalah dan Ber-Akhlakul Kharimah.

3. Kreatif, Inovatif dan mampu membangun kerjasama team yang solid dan profesional.

2.6 Komitmen BPRS Mitra Harmoni Semarang

pihak Bank mempunyai komitmen tentang seorang nasabah adalah : a. Seseorang yang paling penting di sisi kita

b. Kitalah yang bergantung padanya c. Untuknyalah kita bekerja

d. Ia bukan orang asing pada bisnis kita e. Ia adalah bagian dari kita

f. Kita tidak melayani karena kemurahan kita g. Tapi dialah yang memberi kemurahan pada kita

h. Dengan memberi kesempatan kepada kita untuk melayani

2.7 Jaringan Kantor

BPRS Mitra Harmoni Semarang sudah mempunyai beberapa jaringan kantor cabang di daerah Jawa, Bali, dan sekitarnya. Dengan rincian daftar sebagai berikut:

1. PT. BPR SYARIAH MITRA HARMONI GROUP

2. PT. BPR MITRA HARMONI & PT. BPR NUSAMBA GROUP 3. PT. BPR NUSAMBA & BPR MITRA HARMONI GROUP a. Jawa Barat

(24)

1. PT. BPR MITRA HARMONI INDRAMAYU 2. PT. BPR NUSAMBA PLERED – PURWAKARTA

3. PT. BPR NUSAMBA SINGAPARNA – TASIKMALAYA 4. PT. BPR NUSAMBA SUKARAJA – SUKABUMI

5. PT. BPR NUSAMBA TANJUNGSARI – SUMEDANG b. Jawa Tengah & DI Yogyakarta

1. PT. BPR NUSAMBA ADIWERNA – TEGAL 2. PT. BPR NUSAMBA CEPIRING – KENDAL 3. PT. BPR NUSAMBA AMPEL – BOYOLALI 4. PT. BPR NUSAMBA PECANGAAAN – JEPARA

5. PT. BPR NUSAMBA BANGUNTAPAN – YOGYAKARTA c. Jawa Timur

1. PT. BPR NUSAMBA BRONDONG – LAMONGAN 2. PT. BPR NUSAMBA GENTENG – BANYUWANGI 3. PT. BPR NUSAMBA NGUNUT – TULUNGAGUNG 4. PT. BPR NUSAMBA RAMBIPUJI – JEMBER

5. PT. BPR NUSAMBA WLINGI - BLITAR d. Bali

1. PT. BPR NUSAMBA KUBUTAMBAHAN – BULELENG 2. PT. BPR NUSAMBA MANGGIS – KARANGASEM 3. PT. BPR NUSAMBA MENGWI – BADUNG

4. PT. BPR NUSAMBA TEGALLALANG - GIANYAR e. Nusa Tenggara Barat

(25)

1. PT. BPR MITRA HARMONI MATARAM f. PT. BPR Syariah Mitra Harmoni Group

1. PT. BPRS MITRA HARMONI KOTA YOGYAKARTA 2. PT. BPRS MITRA HARMONI KOTA SEMARANG 3. PT. BPRS MITRA HARMONI KOTA MALANG 4. PT. BPRS MITRA HARMONI KOTA BANDUNG

2.8 Visi & Misi BPRS Mitra Harmoni Semarang6

 VISI :

a. Menjadi Perusahaan jasa keuangan perbankan syariah yang sehat, kuat , besar dan amanah sesuai dengan prinsip syariah.

 MISI :

a. Memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah sebagai wujud partisipasi dalam membangun ekonomi umat dengan mengedepankan prinsip keadilan, keterbukaan dan universal.

b. Memberikan layanan jasa keuangan perbankan dengan sepenuh hati.

c. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi dan kreatifitas yang berkelanjutan sejalan dengan kebutuhan umat.

d. Mengembangkan Sumber Daya Insani yang berkualitas dan profesional.

6

(26)

2.9 Struktur Organisasi

Dalam tata kepengurusan BPRS Mitra Harmoni Semarang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

1. DEWAN PENGAWAS SYARIAH

a) Ketua : Drs. H. Suparyo, MAg. b) Anggota : Arwani, SHi.

2. DEWAN KOMISARIS

a) Komisaris Utama : Sugiarto, SE. b) Komisaris : Aguslim, SE. 3. DEWAN DIREKSI

a) Direktur Utama : M. Ari Prabowo, SH. b) Direktur : Lili Setiaji, S.Kom.

2.10 Produk-Produk dan Jasa BPRS Mitra Harmoni Semarang

1. Produk Pendanaan7

a) Tabungan iB Harmoni Syari’ah

Adalah simpanan Harmoni Syariah dana nasabah perorangan/kelompok/perusahaan dengan prinsip wadi’ah yang dapat dicairkan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan nasabah.

 Karakteristik

a. Penyetoran maupun penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu, dapat dilakukan dengan sistem jemput bola.

7

(27)

b. Setoran awal minimal Rp10.000,- dan setoran berikutnya minimal Rp10.000,- c. Saldo setelah penarikan dana minimal Rp10.000.-

d. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan

e. Apabila saldo minimal dibawah yang ditetapkan selama 6 (enam) bulan berturut-turut dinyatakan sebagai rekening pasif dan berakibat ditutupnya rekening tabungan oleh Bank.

f. Biaya penutupan rekening sebesar Rp5.000.-

g. Kehilangan buku tabungan dikenakan biaya penggantian sebesar Rp5.000.-

 Manfaat

a. Dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan.

b. Mendapatkan bonus yang menarik disesuaikan dengan perkembangan perusahaan

b) Tabungan iB Dinar

adalah simpanan dana rencana haji & umroh dengan prinsip mudharabah yang bertujuan dalam merencanakan ibadah haji dan umroh

 Karakteristik

Tidak dapat dicairkan kecuali untuk pelunasan biaya pendaftaran ibadah haji/BPIH

a. Setoran awal minimal Rp 100.000,- dan setoran berikutnya sesuai dengan target yang dikehendaki oleh nasabah, dapat dilakukan dengan sistem jemput bola.

b. Saldo minimal untuk dapat disetorkan ke siskohaj adalah sebesar Rp25 jt atau sesuai ketentuan dari Depag dan bank dapat memfasilitasi penyetorannya

(28)

c. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan. d. Biaya penutupan rekening sebesar Rp 5.000.-

e. Kehilangan buku tabungan dikenakan biaya penggantian biaya administrasi sebesar Rp5.000.-

f. Tabungan dengan saldo dibawah saldo minimal yang ditetapkan selama 6 (enam) bulan berturut-turut berakibat ditutupnya rekening tabungan oleh bank dan saldo yang tersisa diperhitungkan sebagai biaya administrasi.

 Manfaat

a. Mewujudkan niat nasabah untuk menunaikan ibadah haji.

b. Dapat dijadikan sebagai fasilitas untuk mendapatkan dana talangan haji. c. Mendapatkan cinderamata perlengkapan haji

c) IB Qurban

adalah Simpanan/titipan dana dari umat secara perorangan ataupun kelompok dalam bentuk tabungan untuk tujuan khusus yaitu pembelian hewan qurban, dimana penyetorannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan penarikannya hanya dapat dilakukan setahun sekali yaitu pada saat menjelang pembelian hewan qurban

 Karakteristik

a. Hanya dapat dicairkan setahun sekali pada saat menjelang pembelian hewan qurban.

b. Setoran awal minimal Rp 50.000,- dan setoran berikutnya sesuai dengan target anggaran keperluan ibadah qurban sesuai yang dikehendaki, dapat dilakukan dengan sistem jemput bola.

(29)

c. Saldo mengendap minimal Rp50.000.-

d. Pembelian hewan Qurban dan penyerahan kepada yang berhak menerima bisa melalui BPRS Mitra Harmoni Semarang.

e. Tidak dikenakan biaya administrasi dan biaya penutupan rekening sebesar Rp5.000.-

f. Kehilangan buku tabungan dikenakan biaya penggantian biaya Rp. 5.000.- g. Tabungan dengan saldo dibawah saldo minimal yang ditetapkan selama 6

(enam) bulan berturut-turut berakibat ditutupnya rekening tabungan oleh bank dan saldo yang tersisa diperhitungkan sebagai biaya administrasi.

 Manfaat

a. Memudahkan niat nasabah untuk ibadah qurban secara terencana. b. Mendapatkan Bagi hasil yang kompetitif.

c. Deposito IB Harmoni

adalah produk investasi berjangka waktu tertentu yang dikelola dengan prinsip mudharabah muthlaqah.

 Karakteristik

a. Jangka waktu yang fleksibel antara 1, 3, 6, 12 bulan. b. Deposito tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo.

c. Bagi hasil langsung dipindah bukukan ke rekening tabungan nasabah

 Nisbah/Bagi hasil

a. Jangka Waktu 1 bulan nasabah dan bank: 25 ; 75 b. Jangka Waktu 3 bulan nasabah dan bank: 27; 73 c. Jangka Waktu 6 bulan nasabah dan bank: 30 ; 70

(30)

d. Jangka Waktu 12 bulan nasabah dan bank: 35 ; 65

 Manfaat

a. Dana aman sesuai penjaminan pemerintah. b. Mendapatkan bagi hasil yang kompetitif.

c. Dapat dijadikan jaminan Dana talangan atau pembiayaan. 2. Produk Pembiayaan

a) IB Harmoni Umat Multiguna8

adalah pembiayaan konsumer yang diberikan kepada nasabah untuk pembelian barang konsumer atau untuk kebutuhan lain (halal) dan pembelian/memperoleh manfaat atas jasa.

 Tujuan Penggunaan

a. Pembiayaan modal kerja dan investasi.

b. Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor. c. Pembiayaan Renovasi Rumah Tinggal.

d. Pembiayaan Dana Pendidikan, Pernikahan, Hajatan.

e. Pembiayaan Kebutuhan Konsumtif yang halal dan mempunyai nilai manfaat.

 Plafon Pembiayaan

a. Pembiayaan modal kerja dan investasi.

b. Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor. c. Pembiayaan Renovasi Rumah Tinggal.

d. Pembiayaan Dana Pendidikan, Pernikahan, Hajatan.

e. Pembiayaan Kebutuhan Konsumtif yang halal dan mempunyai nilai manfaat.

8

(31)

 Jangka Waktu

a. Jangka Waktu maksimal 3 (tiga) tahun.

Price

Equivalent rate disesuaikan dengan jangka waktu pembiayaan: 1. Jangka Waktu s/d 12 bln sebesar 15 % setara 1.3 % /bln 2. Jangka Waktu s/d 18 bln sebesar 22.5 % setara 1.3 % /bln 3. Jangka Waktu s/d 24 bln sebesar 36 % setara 1.5 % /bln 4. Jangka Waktu s/d 36 bln sebesar 63 % setara 1.75 % /bln

(32)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Konsep Dasar Murabahah 3.1.1 Definisi Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan, termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya laba atau keuntungan dalam jumlah tertentu.9 singkatnya murabahah merupakan akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Murabahah memberikan banyak manfaat kepada Bank Syariah maupun Lembaga keuangan syariah lainnya. Salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem Murabahah juga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan administrasi di Bank syariah.10

Jual beli dengan sistem Murabahah paling banyak digunakan dalam transaksi pembiayaan baik di Bank Syariah maupun Lembaga keuangan syariah lainnya. Hal ini dikarenakan murabahah mempunyai prospek keuntungan yang pasti, tidak seperti mudharabah atau musyarakah dengan bagi hasil yang tidak bisa dipastikan berapa keuntungannya.

9

Muhammad, Model-model Akad pembiayaan di Bank Syariah, Yogyakarta, UII Pres, 2009, hlm. 57.

(33)

Bank-bank islam umumnya mengadopsi murabahah untuk memberikan pembiayaan kepada nasabah yang tidak memiliki uang untuk membayar. Murabahah, sebagaimana yang digunakan dalam perbankan islam, prinsipnya didasarkan pada dua elemen pokok, harga beli serta biaya yang terkait, dan kesepakatan atas margin.

Ketentuan umum murabahah dalam Bank Syariah:11

a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. b. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariat islam. c. Bank mempunyai sebagaian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati kualifikasinya.

d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas Nama Bank itu sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya.

g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

h. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.

11

(34)

i. Jika Bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik Bank.

Adapun jenis murabahah adalah sebagai berikut12 :

1. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan.

Dalam murabahah berdasarkan pesanan bank melakukan pembelian barang setelah ada pesanan dari nasabah. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya. Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan

2. Murabahah tanpa pesanan

Merupakan jual-beli murabahah dilakukan tidak melihat ada yang pesan atau tidak, sehingga penyediaan barang dilakukan sendiri oleh bank syariah dan dilakukan terkait dengan jual-beli murabahah sendiri. Dalam bertransaksi sebagaimana berpedoman prinsip syariah tidak menutup kemungkinan terdapat beberapa resiko yang harus diwaspadai

Kemungkinan resiko dalam akad murabahah yang harus diantisipasi antara lain sebagai berikut:

a. Default atau kelalaian nasabah sengaja tidak membayar angsuran. b. Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang

dipasar naik setelah bank membelikannya sehingga bank tidak bisa mengubah harga jual tersebut.

12

(35)

c. Penolakan nasabah

d. Dijual, karena murabahah bersifat jual beli dengan hutang maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun tehadap aset miliknya termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian maka resiko default akan besar

3.2 Landasan Hukum Syariah 3.2.1 Al Quran

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu“. (Q.S. An-Nisa:

29)13 3.2.2 Hadist

نهيف ثلاث .ملسو هيلع للها لص للها لىسر لاق .لاق هيبأ نع بيهص نب حلاص نع

.عيبلل لا تيبلل ريعشلاب ربلا طلاخاو ةضراقملاو لجا ىلا عيبلا ةكربلا

نبا هاور(

)هجام

Dari Suhaib Ar Rumi r.a., bahwa Rasulullah Saw bersabda “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan: jual-beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual (H.R.Ibnu Majah ) 14.

13

Al Quran dan terjemahnya hlm.122.

14

(36)

3.3 Syarat dan Rukun Murabahah

Dalam bertransaksi sehari hari tidak lepas dengan adanya ketentuan ilmu fiqh yang mengatur supaya kita terhindar dari sistem riba. Transaksi murabahah harus juga memenuhi beberapa syarat sahnya jual beli pada umumnya sehingga transaksi yang dijalankan sah dan halal. Syarat-syarat murabahah antara lain:

a. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah

b. Kontrak pertama harus sah dengan sesuai rukun yang ditetapkan c. Kontrak harus bebas dari riba.

d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian.

e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

3.3.1 Rukun Murabahah antara lain15 ; a. Penjual (Ba’i)

b. Pembeli (Musytari) c. Objek jual beli (Mabi’) d. Harga (Tsaman) e. Adanya ijab qabul

15

Veithzal rifai, & Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, hlm.146.

(37)

3.3.2 Skema Aplikasi Pembiayaan Murabahah dapat digambarkan sebagai berikut16 :

1. Negosiasi & Persyaratan

BANK 5. Akad jual NASABAH 6 .Bayar

2..Beli barang 4.Terima SUPPLIER 3. kirim

PENJUAL

Keterangan :

1. Bank syariah dan nasabah melakukan negosiasi dan persyaratan akad pembiayaan murabahah.

2. Bank Syariah memesan barang yang telah dipesan oleh nasabah kepada supplier atau penjual utama.

3. Setelah barang dipesan, supplier mengirimkan barang kepada nasabah.

4. Nasabah menerima barang pesanan dan dokumen yang diperlukan dari supplier.

5. Setelah kedua belah pihak bernegosiasi dan setuju atas persyaratan yang ada, bank dan nasabah melakukan akad jual beli.

6. Setelah barang diterima nasabah melakukan pembayaran yang diserahkan di teller.

16

(38)

3.4 Mekanisme Pembiayaan Murabahah di BPRS Mitra Harmoni

Pemberian pembiayaan murabahah dilakukan hanya atas dasar permohonan dari calon nasabah. Apabila suatu permohonan pembiayaan diterima dengan memenuhi syarat, sehingga dapat disetujui fasilitas pembiayaan atau tidak memenuhi syarat sehingga harus diperlakukan sedemikian rupa dalam urutan proses yang tertib.17

3.4.1 Prosedur Yang dilakukan Nasabah

1. Calon nasabah menyampaikan maksudnya kepada BPRS dengan mengisi surat permohonan pembiayaan serta melengkapi syarat-syarat pengajuan pembiayaan di BPRS Mitra Harmoni Semarang yang meliputi:

a. Mengisi formulir yang telah disediakan b. Melampirkan fotocopy KTP suami istri c. Melampirkan fotocopy Kartu Keluarga d. Melampirkan rekening Listrik, Telp, PAM e. Melampirkan slip gaji 3 bulan terakhir f. Melampirkan fotocopy BPKB dan STNK

g. Melampirkan fotocopy Sertifikat PBB, Akta jual beli, STTS..

2. Calon nasabah menanda tangani formulir permohonan pembiayaan yang telah diisi, kemudian menyerahkannya kepada pihak bank.

17

(39)

3.4.2 Prosedur Yang dilakukan oleh BPRS Mita Harmoni 3.4.2.1 Petugas Administrasi18

a. Menyiapkan formulir permohonan pembiayaan untuk diisi oleh calon nasabah.

b. Menerima formulir permohonan pembiayaan yang sudah ditandatangani oleh calon nasabah.

c. Mencatat permohonan tersebut kedalam buku register. permohonan pembiayaan, berdasarkan urutan tanggal diterimanya, serta memberikan nomor registernya pada formulir permohonan pembiayaan tersebut.

d. Meneruskan permohonan tersebut kepada Staff pembiayaan , Kabid. pembiayaan atau Direksi untuk proses lebih lanjut.

18

Hasil wawancara dengan karyawan Admin. pembiayaan Nurul fitria Asmarani A.md di BPRS Mitra Harmoni Semarang hari Kamis tanggal 26/04/2012 jam 11.00 WIB

(40)

3.4.2.2 Staff Pembiayaan:

a. Meneliti kebenaran pengisian formulir permohonan pembiayaan. b. Mamaraf buku register tanda pemeriksaannya.

c. Melakukan penelitian/survey terhadap usaha dan jaminan calon nasabah yang akan dibantu pembiayaannya untuk mendapatkan kepastian tentang segala sesuatunya mengenai pembiayaan tersebut.

d. Membuat rekomendasi, sebagai laporan kepada Komite pembiayaan apakah permohonan pembiayaan tersebut dapat diterima atau tidak.

e. Apabila ditolak, maka Staf pembiayaan akan memberikan informasi kepada calon nasabah, disertai alasan penolakan setelah dicatat dalam buku register. Apabila diterima, dituliskan dalam rekomendasikan tersebut :

- Jumlah yang disetujui yang dapat diberikan

- Jangka waktu

- Jaminan

- Dan lain-lain yang dianggap perlu.

3.4.2.3 Kepala Bidang Pembiayaan dan Pemasaran.19

a Meneliti kebenaran pengisian formulir permohonan pembiayaan .

19

Hasil wawancara dengan karyawan kabid. Pembiayaan Mas Zainal Arifin di BPRS Mitra Harmoni Semarang hari Kamis tanggal 26/04/2012 jam 09.00 WIB

(41)

b Memaraf buku register tanda pemeriksaannya.

c Melakukan penelitian terhadap usaha dan jaminan nasabah yang akan dibantu pembiayaannya untuk mendapatkan kepastian tentang segala sesuatunya mengenai pembiayaan tersebut.

d Membuat rekomendasi sebagai laporan kepada komite pembiayaan apakah permohonan pembiayaan tersebut dapat diterima atau tidak.

e Apabila ditolak, maka Kepala Bidang pembiayaan akan memberitahukan kepada calon nasabah, disertai alasan penolakan setelah dicatat dalam buku register.

f Apabila diterima, dituliskan dalam rekomendasikan tersebut : - Jumlah yang disetujui yang dapat diberikan

- Jangka waktu

- Tingkat margin atau nisbah bagi hasil

- Jaminan

- Dan lain-lain yang dianggap perlu.

g Teruskan kepada komite pembiayaan untuk persetujuannya sesuai dengan batas wewenang persetujuan pembiayaan.

h Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan dari komite pembiayaan dan rekomendasi/usulannya.

(42)

i Periksa kebenaran laporan yang dibuat komite pembiayaan, untuk kepastian usaha yang akan dibiayai.

3.4.2.4 Direktur

a Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan dari komite pembiayaan dan rekomendasi / usulannya.

b Periksa kebenaran laporan yang dibuat komite pembiayaan, untuk kepastian usaha yang akan dibiayai tersebut.

c Jika ;

Disetujui : Paraf Memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia

Ditolak : Paraf Memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia

d Memutuskan pembiayaan sesuai batas wewenangnya.

e Teruskan kepada petugas administrasi untuk proses lebih lanjut.

3.4.2.5 Direktur Utama

a. Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan dari komite pembiayaan dan rekomendasi / usulannya.

b. Periksa kebenaran laporan yang dibuat komite pembiayaan , untuk kepastian usaha yang akan dibiayai tersebut.

c. Jika ;

Disetujui : Paraf Memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia

(43)

Ditolak : Paraf Memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia

d. Teruskan kepada petugas administrasi untuk proses lebih lanjut.

3.4.2.6 Dewan Komisaris

a. Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan dari komite pembiayaan dan rekomendasi / usulannya.

b. Periksa kebenaran laporan yang dibuat Direksi, untuk kepastian usaha yang akan dibiayai serta kelayakannya.

c. Jika :

Disetujui : Paraf Memorandum pembiayaan ersebut pada kolom yang tersedia

Ditolak : Paraf Memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia

d. Teruskan surat persetujuannya/penolakan tersebut kepada Direksi untuk ditindaklanjuti

3.4.2.7 Petugas Administrasi

a Terima persetujuan atau penolakannya dari Komite pembiayaan.

b Catat dalam buku register permohonan pembiayaan, tanda persetujuan atau penolakan pembiayaan yang bersangkutan.

(44)

c Beritahukan kepada Staf pembiayaan untuk diteruskan kepada nasabah, persetujuan/penolakan pembiayaan tersebut.

d Lakukan posting ke dalam data nasabah (CIB) dan master file debitur, segala sesuatu data tentang debitur baru tersebut sesuai data permohonan dan persetujuan pembiayaan .

e Siapkan :

- Tanda terima pemberian pembiayaan

- Kartu rekening/angsuran pinjaman

- Surat-surat lain yang berhubungan dengan pembiayaan

f Apabila calon nasabah datang untuk melakukan penarikan, maka dapat dilakukan setelah menandatangani surat akad pembiayaan dan surat-surat lainnya yang diperlukan.

3.4.2.8 Teller

a. Terima berkas-berkas atas penarikan dana pembiayaan dari petugas Administrasi.

b. Melakukan pembayaran atas penarikan dana pembiayaan, setelah diterima informasi tersebut dari petugas Administrasi.

(45)

3.5 Prinsip Pemberian Pembiayaan Murabahah

Ketika nasabah mengajukan pembiayaan, maka pihak dari Bank akan terlebih dahulu menilai kepada pihak calon nasabah. Dari penilaian ini yang nantinya akan menjadi dasar bagi bank untuk memutuskan apakah pembiayaan yang diajukan layak untuk direalisasikan atau tidak. jaminan yang diberikan nasabah kepada bank hanya dijadikan untuk berjaga-jaga apabila pembiayaan yang diberikan macet. Adapun prinsip-prinsip penilaiannya adalah dengan menggunakan 5C.

Syarat-syarat 5C tersebut adalah20 ; 1. Character (watak)

Character adalah watak/sifat dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi

dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana iktikad/kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan perjanjianyang telah ditetapkan.

Calon nasabah perlu diteliti oleh pihak Bank, apakah layak menerima pembiayaan. Karakter pemohon pembiayaan dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi dari referensi nasabah, lingkungan sekitar tempat tinggalnya dan lembaga keuangan lainnya atau bank-bank lain tentang perilaku, kejujuran, pergaulan, dan ketaatannya memenuhi pembayaran transaksi. Apabila karakter pemohon baik maka dapat diberikan pembiayaan, sebaliknya jika karakternya buruk pembiayaan tidak dapat diberikan.

20

(46)

2. Capacity (kemampuan)

Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam

menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui/mengukur sampai sejauh mana calon nasabah mampu mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu.

Calon nasabah perlu dianalisis apakah ia mampu memimpin perusahaan dengan baik dan benar. Kalau ia mampu memimpin perusahaan, ia akan dapat membayar pinjaman sesuai dengan perjanjian. Jika kemampuan nasabah baik maka ia dapat diberikan pembiaayan, sebaliknya kemampuannya buruk, maka pembiayaan tidak dapat diberikan.

3. Capital (modal)

Capital adalah jumlah dana/modal yang dimiliki oleh calon nasabah.

Makin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin memberikan pembiayaan. Penilaian atas besarnya modal sendiri adalah penting, mengingat pembiayaan bank hanya sebagai tambahan pembiayaan dan bukan untuk membiayai seluruh modal yang diperlukan.

Modal sendiri juga akan menjadi bahan pertimbangan bank, sebagai bukti kesungguhan dan tanggung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya, oleh karena itu nasabah harus dianalisis mengenai besar dan struktur modalnya yang terlihat dari neraca lajur usaha (perusahaan) calon nasabah. Hasil analisis neraca akan memeberikan gambaran dan petunjuk sehat atau tidak

(47)

sehatnya usaha (perusahaan). Jika terlihat baik maka pihak bank dapat memberikan pembiayaan kepada pemohon yang bersangkutan, tetapi jika tidak maka pemohon tidak akan mendapatkan pembiayaan yang diinginkannya.

4. Condition of Economic

Kondisi ekonomi adalah situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, dan budaya yang memengaruhi keadaan perekonomian yang kemungkinan pada suatu saat memengaruhi kelancaran perusahaan/usaha calon nasabah.

Kondisi perekonomian pada umumnya dan bidang usaha pemohon pembiayaan khususnya. Jika bagus dan memiliki prospek yang baik maka pemohon akan disetujui, sebaliknya jika jelek, permohonan pembiayaan akan ditolak.

5. Collateral (agunan)

Collateral adalah barang yang diberikan mudharib atau nasabah sebagai

agunan terhadap pembiayaan yang diterimanya. Collateral harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. penilitian terhadap agunan ini meliputi jenis, lokasi, bukti kepemilikan, dan status hukumnya.

Agunan merupakan syarat utama yang menentukan disetujui atau ditolaknya permohonan pembiayaan nasabah. Menurut ketentuan bank Indonesia bahwa setiap pembiayaan yang disalurkan suatu bank atau lembaga keuangan yang sejenisnya harus mempunyai agunan yang cukup. Oleh karena

(48)

itu jika terjadi pembiayaan bermasalah maka agunan inilah yang akan digunakan untuk membayar tunggakan pembiayaan tersebut.

3.6 Analisa Pembiayaan Murabahah

Analisa pembiayaan yang akan dilaksanakan oleh pejabat pembiayaan merupakan faktor pendukung utama dalam proses pembiayaan yang sehat. Tujuan utama dari analisa pembiayaan yang menganalisa semua faktor resiko yang akan timbul dan berkaitan dengan pemberian pembiayaan. Analisa pembiayaan harus dibuat secara lengkap, akurat, dan objektif minimal harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Independen dan objektif, sehingga analisis bukan merupakan suatu formalitas yang dilakukan semata-mata untuk memenuhi prosedur pembiayaan yang sehat

b. Pengumpulan data dan informasi yang up to date, relevan dan akurat sehingga dapat menggambarkan semua informasi yang berkaitan dengan usaha dan data debitur, termasuk hasil penelitian pada daftar pembiayaan macet.

c. Memenuhi prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Condition of

Economic, dan Collateral).

d. Menetapkan sumber dan jadwal pelunasan atau pembayaran kembali e. Penyusunan struktur pembiayaan dan fasilitas pembiayaan.

(49)

g. Penelitian yang seksama dan cermat atas kelayakan proyek atau kegiatan usaha yang akan dibiayai, dengan tujuan untuk menghindari terjadinya praktik mark up yang dapat merugikan bank.

3.7 ANALISIS

Dari hasil penelitian di BPRS Mitra Harmoni Semarang pembiayaan murabahah harus menyerahkan jaminan kepada pihak bank yang telah disesuaikan dengan pinjamannya secara tunai ataupun cicilan. Jaminan yang diberikan kepada pihak bank umumnya sebagai perwujudan I’tikad baik nasabah yang sebenar-benarnya. Akan tetapi jaminan tersebut juga bisa bersifat mengikat untuk mengantisipasi terjadinya moral hazard di kalangan masyarakat yang dibilang berani untuk mengemplang, terlebih di daerah semarang yang notabene adalah sebagai ibu kota, hal ini secara tidak langsung berdampak bagi kinerja marketing untuk lebih mengetahui karakter dari nasabah yang mengajukan pembiayaan.

Analisis pembiayaan dilakukan dengan tujuan pembiayaan yang diberikan mencapai sasaran dan aman. Artinya, pembiayaan tersebut harus diterima pengembaliannya secara tertib, teratur dan tepat waktu, sesuai dengan perjanjian antara bank dengan nasabah sebagai penerima dan pemakai pembiayaan. Selain itu, dengan tujuan terarah, artinya pembiayaan yang diberikan akan digunakan untuk tujuan seperti yang dimaksud dalam permohonan pembiayaan dan sesuai dengan peraturan dan kesepakatan ketika diisyaratkan dalam akad pembiayaan.

(50)

untuk mengetahui bagaimana prospek BPRS Mitra Harmoni Semarang dalam memasarkan produk pembiayaan, terlebih dahulu kita pelajari dan analisa apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, yang dihadapi. Biasanya analisis ini dikenal dengan analisis SWOT. dengan memahami hasil dari analisis yang dilakukan, kita dapat memperkirakan bagaimana eksistensi BPRS Mitra Harmoni Semarang. Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang di dasarkan dengan akad murabahah yaitu pembelian dengan keuntungan yang telah disepakati oleh nasabah dan pihak bank.

1. Strenght (kekuatan)

a. Dalam pembiayaan ini proses dan transaksinya mudah

b. Pembiayaan ini mendorong rasa saling percaya antara bank dan nasabahnya dalam menghaadapi resiko usaha

2. Weakness (kelemahan)

a. Masih terdapatnya keterbatasan SDM dalam memasarkan produk ini dikalangan masyarakat

b. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang produk dan manfaat tentang produk pembiayaan ini

c. Jaringan pelayanan Bank yang masih terbatas dan belum mencapai semua sentra-sentra kegiatan ekonomi

3. Oppurtunity (peluang)

a. Peluang pertimbangan kepercayaan agama merupakan hal yang nyata karena mayoritas penduduk kota semarang beragama islam.

(51)

b. Peluang karena banyak masyarakat yang memerlukan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhannya.

4. Threat (ancaman)

a. Ancaman yang berbahaya adalah apabila produk ini dirasakan sama dengan produk bank konvensional oleh masyarakat umum. b. Banyak muncul lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah

yang nemawarkan berbagai macam produk sehingga ini akan menjadi pesaing.

(52)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Mekanisme pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang dapat dilakukan dengan melengkapi syarat-syarat pengajuan pembiayaan, setelah itu nasabah mengajukan pembiayaan setelah pengajuan pembiayaan kemudian di analisis oleh pihak bprs mitra harmoni, kemudian di survey selesai kemudian ada komitmen antara BPRS Mitra Harmoni dengan nasabah, apakah berhak menerima pembiayaan atau tidak.

2. Analisis pemberian pembiayaan murabahah pihak BPRS Mitra Harmoni menerapkan prinsip kehati-hatian yang meliputi (Character,

Capacity, Capital, Collateral, Condition) yang digunakan untuk

menilai kelayakan usaha dari calon nasabah, guna menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan (pembiayaan macet)

4.2 Saran

Dari hasil praktek kerja lapangan di BPRS Mitra Harmoni Semarang, penulis memiliki saran seiring kemajuan yang diperoleh saat ini:

1. Penerapan akad terutama pada pembiayaan perlu perhatian lebih agar benar-benar sesuai syariah.

(53)

2. Lokasi kantor yang kurang strategi (harus berputar arah), tempat parkir yang kurang nyaman.

3. Untuk pembiayaan yang disalurkan oleh BPRS Mitrs Harmoni harus tetap melandaskan pada prinsip jual beli suka sama suka/ saling rela. Maksudnya dalam penetapan margin murabahah,pembukaan tabungan pembiayaan dalam hal pengikatan jaminan tidak boleh terlalu memberatkan nasabah debitur.

4.3 Penutup

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang menguasai seluruh alam. Hanya dengan rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang sangat sederhana ini.

Penulis sadar tentu dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan baik dalam segi bahasa ataupun penulisan. Untuk itu penulis akan menerima dengan senahg hati segala masukan berupakritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhirnya penulis berdoa dan berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada khususnya dan para pembaca budiman pada umumnya. Semoga segala daya dan upaya serta kekuatan senantiasa teriring rahmat dan keselamatan dari Allah Swt, Amin ya robbal

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i,Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Yogyakarta: 2002.

Darmawi, Herman, Pasar Financial dan Lembaga-Lembaga Financial, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2005.

Dewi, Gemala,Hukum Perikatan Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006. Hasan, A., BulughulMaraam, Bangil: CV. Pustaka Tamaam, 1991.

Indriantoro, Nur, et al. Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE, 2002. Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMD YKPN, 2002. Profile KJKSBMT BAHTERA Pekalongan.

Rahardja, Prathama, Uang dan Perbankan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Saiful, Saiful Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998. Sukmadi dan Sudrajad, Mengajukan dan Mengelola Kredit Usaha Tani,

Yogyakarta: Penebar Swadaya, 1994.

Suyatno,Thomas, Kelembagaan Perbankan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Trihartono, Sigit, Tanya Jawab Masalah Perbankan, Yogyakarta: CV. Aneka Solo, 1995.

Wiroso, Jual Beli Murabahah, Yogyakarta: UII Press, 2005.

Yudisseno, Rinsky K,. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2003.

Wawancara dengan Bapak Moh Isro’i, SAf., MM., sebagai Manager Marketing KJKS BMT Bahtera Pekalongan.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Berdasarkan pengamatan peneliti di PAUD Kuntum Mekar, ditemukan beberapa gejala atau fenomena pada anak yang berkaitan dengan perkembangan motorik kasar

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih atas segenap rahmat dan petunjukNya sehingga tugas akhir dengan judul Studi Pengaruh

Manual Mutu ini mendokumentasikan sistem mutu Organisasi Pusat Pembinaan Agama (PPA) UB untuk menunjukkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan produk/layanan secara

Forensik digital muncul dari banyaknya kriminal yang terjadi pada penggunaan sistem komputer sebagai objek atau sebagai alat yang digunakan untuk sebuah kejahatan

Rata-rata persen daun tetap hidup masing-masing genotip 1 - 4 minggu setelah pemberian air dihentikan Dari pola kemampuan tanaman untuk mempertahankan daunnya tetap hidup

Sedangkan untuk kendala lainnya adalah ketersediaan bahan baku kedelai, ketersediaan gula kelapa, ketersediaan jam kerja mesin, ketersediaan modal, dan permintaan

Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran menerapkan strategi pembelajaran mathematical investigation dari 18 orang

Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan reklamasi pantai ini ialah kedalaman seabed yang bervariasi sehingga perlu direncakanan alternative –