• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persyaratan Umum Penggunaan Sistem Informasi Dan Investigasi Kredit Biro Kredit Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Persyaratan Umum Penggunaan Sistem Informasi Dan Investigasi Kredit Biro Kredit Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Persyaratan Umum Penggunaan Sistem Informasi Dan Investigasi Kredit

Biro Kredit Indonesia I. Umum

Persyaratan Umum (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dari Perjanjian Penggunaan Sistem Informasi Dan Investigasi Kredit Biro Kredit Indonesia atau Perjanjian (sebagaimana didefinisikan dibawah ini), dan dengan menandatangani Perjanjian, Pelanggan (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) dengan tegas dan tanpa syarat serta tanpa kecuali menundukkan diri kepada semua ketentuan Persyaratan Umum.

II. Definisi

Bank: adalah bank sebagaimana dimaksud dalam UU Perbankan (sebagaimana didefinisikan dibawah ini).

Biaya Penggunaan Informasi Kredit Negatif Nasabah: adalah biaya yang harus dibayar oleh Pelanggan untuk setiap kali menggunakan Informasi Kredit Negatif Nasabah (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) yang menyangkut Nasabah (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) yang jumlahnya ditetapkan dari waktu kewaktu oleh Biro Kredit Indonesia, dengan ketentuan bahwa untuk pertama kalinya jumlah biaya tersebut adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Persyaratan Umum yang merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dari Persyaratan Umum.

Biro Kredit Indonesia: adalah PT Biro Kredit Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta, yang akta pendirian dan anggaran dasarnya dimuat dalam akta nomor 8 tanggal 11 November 2002 dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya nomor C-03970 HT.01.01. TH.2003, tanggal 25 Februari 2003, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 50/2003 tanggal 24 Juni 2003, Tambahan nomor 4924/2003. Cidera Janji: adalah suatu atau lebih peristiwa atau kejadian dimana Nasabah cidera janji atau gagal bayar atau melanggar atau tidak menepati suatu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Nasabah (sebagaimana didefinisikan dibawah ini), baik karena kesengajaan, itikad buruk, kecerobohan, kelalaian, atau alasan apapun juga yang dinyatakan dengan Pemberitahuan Cidera Janji (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) atau dengan lewatnya waktu atau karena hal atau alasan apapun juga. Informasi Kredit Negatif Nasabah: adalah data dan informasi yang diberikan oleh Kreditur kepada Biro Kredit Indonesia dalam rangka pelaksanaan Perjanjian Nasabah yang menyangkut Cidera Janji atas Perjanjian Nasabah, serta data dan informasi mengenai status ketidak-kepatuhan Nasabah sehubungan dengan Perjanjian Nasabah, termasuk tetapi tidak terbatas pada piutang yang dihapus (written-off

account), piutang yang penagihannya bermasalah (collection problem account),

pembekuan sementara kartu kredit (suspension of credit card), pembatalan kartu kredit (cancellation of credit card), penutupan tak wajar rekening Koran (mishandling

(2)

fasilitas Kredit Nasabah (termination or revocation or cancellation of credit facility), yang semuanya diberikan oleh Pelanggan kepada Biro Kredit Indonesia dalam rangka dan untuk maksud Perjanjian dan pelaksanaannya, dengan memenuhi semua ketentuan Rahasia Bank (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) untuk dijadikan bagian yang integral dari SIDIK (sebagaimana didefinisikan dibawah ini), dan dalam menerima Informasi Kredit Negatif Nasabah dari Kreditur atau Pelanggan, Pelanggan menjamin, dan Biro Kredit Indonesia menerima jaminan Pelanggan dan karenanya mengasumsikan, bahwa Pelanggan telah memenuhi semua ketentuan-ketentuan Rahasia Bank, dan karenanya Biro Kredit Indonesia dibebaskan dan dilepaskan oleh Pelanggan yang bersangkutan dari tanggung jawab dan kewajiban hukum, administrasi dan keuangan serta tanggung jawab dan kewajiban lain apapun juga yang mungkin timbul dari pelanggaran Rahasia Bank oleh Pelanggan atau pihak-pihak yang bertindak atas nama atau mewakili Pelanggan.

Database Biro Kedit Indonesia: adalah semua informasi, data dan keterangan yang berasal dari Informasi Kredit Negatif Nasabah yang diberikan oleh Kreditur kepada Biro Kredit Indonesia yang disimpan dan dipelihara oleh Biro Kredit Indonesia secara terpadu (integrated) dalam SIDIK sesuai dengan Perjanjian dan Persyaratan Umum dengan cara dan bentuk yang ditentukan oleh Biro Kredit Indonesia, dan dapat diakses oleh Pelanggan melalui Situs Biro Kredit Indonesia.

Hari Kerja: adalah hari Senin sampai dengan Jumat, dari jam 09.00 sampai jam 17.00 Waktu Indonesia Bagian Barat, kecuali hari-hari tersebut merupakan hari libur resmi yang diumumkan oleh Pemerintah.

Informasi Rahasia: adalah seluruh Informasi Kredit Negatif Pelanggan yang tersimpan didalam Database Biro Kredit Indonesia dan merupakan bagian dari SIDIK.

Kejadian Memaksa: adalah hal, peristiwa atau kejadian yang berada diluar kendali yang wajar dari Biro Kredit Indonesia termasuk tetapi tidak terbatas pada bencana alam, gangguan listrik, gangguan komunikasi satelit atau kabel, perusakan data oleh virus komputer, tindakan hacking, pemogokan, huru hara, peraturan atau kebijakan Pemerintah, gejolak moneter dan/atau ekonomi yang luar biasa, serta hal-hal lain yang terkait, yang bilamana terjadi tidak akan menimbulkan tanggung jawab dan kewajiban apapun juga pada pihak Biro Kredit Indonesia.

Kredit Nasabah: adalah fasilitas kredit atau fasilitas pinjaman atau bantuan keuangan dalam bentuk, substansi dan nama apapun juga yang diterima dan/atau akan diterima oleh Nasabah dari Kreditur berdasarkan Perjanjian Nasabah, baik yang timbul dari transaksi pinjaman bank, fasilitas leasing, pembiayaan konsumen, fasilitas kartu kredit atau kartu bayar (charge card), anjak piutang, transaksi penggunaan fasilitas utilitas termasuk fasilitas listrik, telpon (saluran tetap maupun saluran bergerak), air minum, gas, internet, jaringan kabel, dan utilitas apapun dengan teknologi apapun juga, atau transaksi lain apapun juga yang menimbulkan kewajiban keuangan bagi Nasabah, termasuk pokok, bunga maupun denda pajak dan bea serta biaya apapun juga, baik yang sudah lunas dibayar, masih harus dibayar, maupun yang sudah gagal bayar oleh Nasabah karena Cidera Janji atau karena alasan lain apapun juga, sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian Nasabah.

(3)

Kreditur: adalah Bank, Lembaga Pembiayaan Bukan Bank dan Pemberi Jasa Utilitas (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) yang memperoleh ijin usaha dari Pemerintah (sebagaimana didefinisikan dibawah ini). Penggunaan istilah Kreditur dan Pelanggan dapat saling ditukar satu dengan yang lainnya tergantung kepada konteks dari ketentuan yang diatur dalam Persyaratan Umum.

Lembaga Pembiayaan Bukan Bank: adalah lembaga pembiayaan bukan bank sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Lembaga Pembiayaan.

Nasabah: adalah nasabah atau mantan nasabah yang menerima Kredit Nasabah dari Kreditur dan/atau calon nasabah yang mengajukan permohonan Kredit Nasabah kepada Kreditur.

Pelanggan: adalah Kreditur yang telah mengajukan aplikasi untuk menjadi pelanggan Biro Kredit Indonesia dan setelah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh Biro Kredit Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian telah diterima menjadi pelanggan Biro Kredit Indonesia.

Pembayaran Penerimaan Pelanggan: adalah pembayaran kepada Biro Kredit Indonesia yang wajib dibayar dimuka dan hanya sekali saja oleh Pelanggan pada saat diterima menjadi Pelanggan menurut ketentuan Persyaratan Umum, yang dari waktu kewaktu ditetapkan oleh Biro Kredit Indonesia, dan untuk pertama kalinya selama tahun buku 2003 Biro Kredit Indonesia berjumlah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Persyaratan Umum yang merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Persyaratan Umum.

Pemberi Jasa Utilitas: adalah penyelenggara pemberi jasa utilitas dalam berbagai bidang usaha termasuk pemberi jasa utilitas listrik, telepon (saluran tetap maupun bergerak), air minum, gas, internet, jaringan kabel dan utilitas lain apapun juga dengan menggunakan teknologi apapun juga.

Pemberitahuan Cidera Janji: adalah pemberitahuan oleh Kreditur kepada Nasabah bahwa Nasabah telah berada dalam keadaan Cidera Janji.

Pemerintah: adalah pemerintah Negara Republik Indonesia termasuk departemen, lembaga non-depertemen, dan lembaga, institusi serta instansi pemerintah lainnya berikut dengan kantor-kantor pusat dan cabang-cabangnya serta pejabat-pejabatnya.

Peraturan Lembaga Pembiayaan: adalah Surat Keputusan Presiden nomor 61 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, dan semua perubahan dan peraturan pelaksanaannya.

Perjanjian Penggunaan Sistem Informasi Dan Investigasi Kredit Biro Kredit Indonesia atau Perjanjian: adalah perjanjian yang dibuat oleh dan antara Pelanggan dan Biro Kredit Indonesia yang memuat kesepakatan antara Biro Kredit Indonesia dan Pelanggan mengenai penyerahan, pemeliharaan dan penggunaan Informasi Kredit Negatif Nasabah dan ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan.

(4)

Perjanjian Nasabah: adalah perjanjian pemberian Kredit Nasabah dalam bentuk, substansi serta nama apapun apapun yang dibuat atau pernah dibuat oleh dan antara Kreditur dan Nasabah yang menimbulkan Kredit Nasabah, berikut dengan aplikasi kredit, perjanjian atau dokumen lain dan lampiran-lampirannya yang merupakan bagian yang melekat pada, atau terkait dengan, atau yang merupakan pelaksanaan dari, Perjanjian Nasabah.

Persyaratan Penggunaan: adalah persyaratan penggunaan SIDIK, Database Biro Kredit Indonesia dan Informasi Kredit Negatif Nasabah sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian, Persyaratan Umum dan Persyaratan Penggunaan yang dilampirkan sebagai Lampiran II Persyaratan Umum yang merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Persyaratan Umum.

Persyaratan Umum: adalah persyaratan umum keanggotaan Biro Kredit Indonesia ini yang merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari Perjanjian, dan dapat diakses oleh Pelanggan melalui Situs Biro Kredit Indonesia.

Rahasia Bank: adalah rahasia bank sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Perbankan (sebagaimana didefinisikan dibawah ini).

SIDIK: adalah Sistem Informasi Dan Investigasi Kredit, suatu Sistem informasi yang dikembangkan oleh Biro Kredit Indonesia yang menghasilkan Database Biro Kredit Indonesia dan Informasi Kredit Negatif Nasabah yang disediakan secara online melalui Situs Biro Kredit Indonesia.

Situs Biro Kredit Indonesia: adalah situs dengan alamat www.birokredit.com atau alamat lain yang sewaktu-waktu diberitahukan oleh Biro Kredit Indonesia kepada Pelanggan, yang dibangun dan ditata-usahakan oleh Biro Kredit Indonesia, dan memuat Database Biro Kredit Indonesia dan Informasi Kredit Negatif Nasabah, dan dapat diakses oleh Pelanggan yang memenuhi semua kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian dan Persyaratan Umum.

UU Perbankan: adalah Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perubaan Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, dan setiap serta semua peraturan pelaksanaannya.

III. Ketentuan-ketentuan Persyaratan Umum 1. Aplikasi Pelanggan

Setiap Kreditur dapat mengajukan permohonan untuk menjadi Pelanggan setelah memenuhi setiap dan semua persyaratan sebagai berikut yang ditetapkan oleh Biro Kredit Indonesia:

1. Kreditur adalah Bank dan/atau Lembaga Pembiayaan Bukan Bank dan/atau Pemberi Jasa Utilitas yang menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan perijinan yang diberikan kepadanya dan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

2. Kreditur tidak dalam proses membubarkan diri atau likwidasi, atau tidak dalam proses menyatakan kepailitannya atau dinyatakan pailit oleh krediturnya di hadapan suatu badan peradilan, dan tidak sedang dalam proses mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

(5)

sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang nomor 4 tahun 1998 tentang Penetapan Perpu nomor 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Tentang Kepailitan Menjadi Undang-undang; dan

3. Pelanggan menyanggupi untuk memenuhi setiap dan semua Persyaratan Umum termasuk tetapi tidak terbatas pada persyaratan untuk menjaga Informasi Rahasia, menjaga Rahasia Bank, persyaratan pengambilan, penyimpanan dan penggunaan Informasi Kredit Negatif Nasabah, serta melakukan pembayaran-pembayaran Pembayaran Penerimaan Pelanggan dan Biaya Penggunaan Informasi Kredit Negatif Nasabah secara penuh dan tepat waktu; dan

4. Pelanggan menyanggupi untuk memenuhi setiap dan semua persyaratan tehnis dan administratif serta persyaratan lainnya yang ditentukan dari waktu kewaktu oleh Biro Kredit Indonesia serta diberitahukan secara tertulis kepada Pelanggan dan/atau melalui informasi yang dimuat dalam Situs Biro Kredit Indonesia; dan

5. Pelanggan menyanggupi untuk memenuhi setiap dan semua persyaratan penggunaan Sistem Informasi Dan Investigasi Kredit termasuk Database Biro Kredit Indonesia dan Informasi Kredit Negatif Nasabah sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian, Persyaratan Umum dan Persyaratan Penggunaan (sebagaimana didefinisikan diatas).

2. Informasi Kredit Negatif Nasabah

1. Pelanggan dengan selalu dan dari waktu kewaktu memenuhi Rahasia Bank wajib untuk menyerahkan kepada Biro Kredit Indonesia semua Informasi Kredit Negatif Nasabah yang menyangkut Nasabah dari Pelanggan yang merupakan data historis secara lengkap dan utuh tanpa ada yang dikecualikan untuk dimasukkan ke dalam Database Biro Kredit Indonesia sebagai bagian dari SIDIK, yang dapat diakses oleh seluruh Pelanggan melalui Situs Biro Kredit Indonesia. Informasi Kredit Negatif Nasabah tersebut diserahkan dalam bentuk softcopy atau bentuk lain yang ditetapkan oleh Biro Kredit Indonesia sesuai dengan teknologi informasi yang dikembangkan dan diterapkan oleh Biro Kredit Indonesia, dan diberitahukan dari waktu kewaktu oleh Biro Kredit Indonesia kepada semua Pelanggan melalui Situs Biro Kredit Indonesia. Pelanggan menjamin Biro Kredit Indonesia bahwa Informasi Kredit Negatif Nasabah yang diserahkannya kepada Biro Kredit Indonesia merupakan Informasi Kredit Negatif Nasabah yang bersifat historis dan termutakhir, benar, tepat, akurat dan tidak menyesatkan.

2. Pelanggan wajib untuk melakukan pembaharuan (updating) atas Informasi Kredit Negatif Nasabah atas Nasabah dari Pelanggan setiap bulan kalender, atau untuk alasan yang sangat penting termasuk tetapi tidak terbatas bilamana terjadi suatu perubahan penting atas Informasi Kredit Negatif Nasabah, sesegera mungkin sebagaimana setiap kali dianggap perlu oleh Pelanggan. Untuk keperluan penggunaan Informasi Kredit Negatif Nasabah oleh Pelanggan lain menurut Perjanjian dan Persyaratan Umum, Pelanggan yang menyerahkan Informasi Kredit Negatif Pelanggan dianggap telah memberikan kepada Biro Kredit Indonesia, Informasi Kredit Negatif Nasabah yang termutakhir berdasarkan data historis, benar, tepat, akurat dan tidak menyesatkan dari suatu Nasabah.

(6)

3. Biro Kredit Indonesia tidak bertanggung jawab kepada Pelanggan lain yang mengakses dan menggunakan Informasi Kredit Negatif Nasabah dari Database Biro Kredit Indonesia bilamana Informasi Kredit Negatif Nasabah yang diberikan oleh Pelanggan yang menyerahkan Informasi Kredit Negatif Nasabah tersebut ternyata merupakan Informasi Kredit Negatif Nasabah yang tidak konsisten secara historis, tidak termutakhir, tidak benar, tidak akurat, tidak tepat atau menyesatkan, atau melanggar Rahasia Bank. Pelanggan yang menyerahkan Informasi Kredit Negatif Nasabah tersebut dengan ini membebaskan dan melepaskan Biro Kredit Indonesia dan Pelanggan yang mengakses dan menggunakan Informasi Kredit Negatif Nasabah tersebut dari setiap tuntutan, gugatan dan klaim yang diajukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan karena Informasi Kredit Negatif Nasabah yang diberikan oleh Pelanggan tersebut tidak konsisten secara historis, atau tidak mutakhir, atau tidak benar, atau tidak akurat, atau tidak tepat atau menyesatkan, atau karena dilanggarnya Rahasia Bank.

4. Dalam menyediakan Informasi Kredit Negatif Nasabah kepada Pelanggan yang tersedia pada Database Biro Kredit Indonesia, yang dapat diakses dari Situs Biro Kredit Indonesia, Biro Kredit Indonesia tidak menjamin konsistensi secara historis atau kemutakhiran atau kebenaran atau ketepatan atau keakuratan, atau tidak menyesatkannya Informasi Kredit Negatif Nasabah, atau konsistensi, atau kelengkapan atau kemutakhiran Database Biro Kredit Indonesia.

5. Kecuali karena terjadinya Keadaan Memaksa, Biro Kredit Indonesia akan memasukkan semua Informasi Kredit Negatif Nasabah dan perubahan atau perbaikannya ke dalam Database Biro Kredit Indonesia dan menghimpunnya dalam SIDIK setelah Biro Kredit Indonesia menerimanya dari Kreditur dalam bentuk softcopy yang memenuhi standar teknologi informasi yang ditentukan oleh Biro Kredit Indonesia dari waktu kewaktu. Dalam hal karena suatu sebab apapun juga Biro Kredit Indonesia tidak dapat memasukkan Informasi Kredit Negatif Nasabah atau perbaikan atau pembaharuannya ke dalam Database Biro Kredit Indonesia dan menghimpunnya dalam SIDIK dalam jangka waktu tersebut, termasuk karena alasan-alasan tehnis, hukum dan/atau administratif, Biro Kredit Indonesia akan memberitahukannya kepada Pelanggan yang bersangkutan sesegera mungkin setelah mendapati masalah tersebut.

6. Informasi Kredit Negatif Nasabah adalah milik Pelanggan dengan ketentuan bahwa Biro Kredit Indonesia berhak untuk menjadikannya sebagai bagian dari Database Biro Kredit Indonesia sebagai bagian dari SIDIK. Pelanggan dengan ini memberi hak, wewenang dan kuasa kepada Biro Kredit Indonesia untuk memuat Informasi Kredit Negatif Nasabah dalam Database Biro Kredit Indonesia dan menyediakannya secara online kepada seluruh Pelanggan dan untuk diambil, disimpan dan digunakan oleh Pelanggan lainnya, selama Biro Kredit Indonesia menjalankan kegiatan usahanya.

7. Informasi Kredit Negatif Nasabah hanya dapat digunakan oleh Pelanggan untuk tujuan menjalankan kegiatan usahanya dalam rangka mengambil suatu keputusan dalam memberikan Kredit Nasabah kepada Nasabah dan/atau memperkecil risiko usaha dari kemungkinan memberikan Kredit Nasabah kepada Nasabah yang mempunyai tingkat kredibilitas yang

(7)

tujuan lain apapun juga, termasuk sebagai barang bukti dalam perkara apapun juga dihadapan badan peradilan atau arbitrasi atau penyelesaian sengketa lain manapun juga.

8. Pelanggan bertanggung jawab penuh untuk pengambilan, penyimpanan, pemakaian atau penggunaan Informasi Kredit Negatif Nasabah, dan menjaganya sebagai suatu Informasi Rahasia, dan akan selalu membebaskan dan melepaskan Biro Kredit Indonesia, manajemen dan karyawannya atas akibat-akibat apapun juga yang timbul karena pemakaian atau penggunaan Informasi Kredit Negatif Nasabah yang menyimpang dari ketentuan Perjanjian, Persyaratan Umum dan Persyaratan Penggunaan.

9. Pelanggan tidak akan memberikan informasi yang berbeda kepada otoritas moneter atau badan atau sumber publik lain manapun juga sehubungan dengan Informasi Kredit Negatif Nasabah dari suatu Nasabahnya yang diberikan kepada Biro Kredit Indonesia.

3. Akses ke Database Biro Kredit Indonesia

1. Tanpa mengurangi setiap dan semua persyaratan dalam Perjanjian, Persyaratan Umum, dan Persyaratan Penggunaan, Pelanggan berhak untuk memperoleh akses selama 24 (dua puluh empat) jam sehari ke Database Biro Kredit Indonesia untuk memperoleh Informasi Kredit Negatif Nasabah dari suatu Nasabah melalui Situs Biro Kredit Indonesia dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha Kreditur.

2. tersebut dengan menyediakan teknologi informasi dan internet yang memenuhi standar kualitas yang umum digunakan oleh institusi-institusi keuangan di Indonesia yang selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan teknologi informasi terbaru yang tersedia di Indonesia dan umumnya diterapkan oleh institusi-institusi keuangan di Indonesia. Biro Kredit Indonesia tidak menjamin akses ke Database Biro Kredit Indonesia karena kesalahan dan/atau kelalaian pihak penyedia jasa internet (internet service provider) dan jasa lainnya yang disediakan oleh pihak ketiga, serta hal-hal lain yang merupakan Kejadian Memaksa.

3. Dalam hal terjadi gangguan terhadap akses ke Database Biro Kredit Indonesia, Pelanggan wajib dengan segera memberitahukannya kepada Biro Kredit Indonesia yang segera akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk memberitahukan kepada Pelanggan dimana letak dan asal gangguan atau kesalahan tersebut, sehingga perbaikan-perbaikan segera dapat diatasi.

4. Database Biro Kredit Indonesia

Biro Kredit Indonesia akan melakukan usaha terbaik untuk menerapkan teknologi yang terbaik yang dari waktu kewaktu tersedia di Indonesia untuk melindungi Database Biro Kredit Indonesia dari usaha pihak ketiga manapun untuk secara tanpa hak melakukan akses dan/atau mengambil (download) Informasi Kredit Negatif Nasabah dari Database Biro Kredit Indonesia, dan/atau merusak Database Biro Kredit Indonesia dengan memasukkan virus komputer atau program apapun juga yang mengganggu usaha Pelanggan untuk mengakses dan mengambil serta menggunakan Informasi Kredit Negatif Pelanggan. Walaupun demikian Biro Kredit Indonesia tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau berkurangnya kwalitas Database Biro Kredit Indonesia atau berkurang atau

(8)

yang ditimbulkan oleh gangguan-gangguan pihak ketiga tersebut. Pelanggan harus senantiasa melindungi Sistem komputernya sendiri dari kemungkinan-kemungkinan tersebut dengan upaya dan biayanya sendiri. Biro Kredit Indonesia akan melakukan usaha terbaik untuk memelihara dan memperbaharui Database Biro Kredit Indonesia sesuai dengan Informasi Kredit Negatif Nasabah yang diberikan dan diperbaharui oleh semua Pelanggan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan, dan menyediakan akses kepada Pelanggan untuk memasuki Situs Biro Kredit Indonesia, mengambil (download), mencetak, membuat salinan softcopy, dan menggunakan Informasi Kredit Negatif Nasabah dari Database Biro Kredit Indonesia sesuai dengan Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan.

5. Tanggung Jawab Biro Kredit Indonesia

1. Kewajiban dan tanggung jawab Biro Kredit Indonesia dibatasi pada tanggung jawabnya yang secara tegas dinyatakan dalam Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan.

2. Sebagaimana telah diuraikan dalam bagian-bagian lain Persyaratan Umum, Kewajiban dan tanggung jawab Biro Kredit Indonesia terbatas pada: (i) memberikan akses kepada Pelanggan yang memenuhi ketentuan-ketentuan Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan untuk memasuki Database Biro Kredit Indonesia, mengambil Informasi Kredit Negatif Nasabah dan menggunakannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan, (ii) memelihara dan mengelola Database Biro Kredit Indonesia dan Situs Biro Kredit Indonesia dengan teknologi informasi yang terbaik yang tersedia di Indonesia serta umum digunakan oleh industri jasa keuangan di Indonesia, (iii) memperbaiki dan mengubah Database Biro Kredit Indonesia sesuai dengan perbaikan dan perubahan yang diberikan oleh Pelanggan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan, dan (iv) pada umumnya melakukan tugas-tugas lain yang secara wajar dilakukan oleh suatu biro kredit melalui usaha-usaha terbaiknya dan dengan tahapan dan waktu yang wajar.

6. Tanggung Jawab Pelanggan

1. Kewajiban dan tanggung jawab Pelanggan dibatasi pada tanggung jawabnya yang secara tegas dinyatakan dalam Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan.

2. Sebagaimana telah diuraikan dalam bagian-bagian lain Persyaratan Umum dan Persyaratan Penggunaan, kewajiban dan tanggung jawab Pelanggan terbatas: (i) melakukan pembayaran Biaya Penggunaan Informasi Kredit Negatif Nasabah dan Pembayaran Penerimaan Pelanggan secara penuh dan tepat waktu, (ii) memberikan Informasi Kredit Negatif Nasabah kepada Biro Kredit Indonesia sebagai informasi yang konsisten secara historis, termutakhir, benar, tepat, akurat, dan tidak menyesatkan, (iii) memberikan perbaikan atau updating atas Informasi Kredit Negatif Nasabah sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian, Persyaratan Umum dan Persyaratan Penggunaan untuk menjamin bahwa Informasi Kredit Negatif Nasabah yang diberikan Pelanggan tersebut merupakan informasi yang konsisten secara historis, benar, tepat, akurat, termutakhir dan tidak menyesatkan, (iv) menggunakan Informasi Kredit Negatif

(9)

Nasabah hanya untuk tujuan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan, (v) menjaga dengan konsisten Rahasia Bank yang terkait dengan Informasi Kredit Negatif Nasabah, (vi) menjaga dengan ketat dan sungguh-sungguh kerahasiaan Informasi Rahasia dan menyebabkan karyawan dan siapapun yang berada dibawah kendalinya untuk menjaga dengan ketat dan sungguh-sungguh kerahasiaan Informasi Rahasia, (vii) melindungi Sistem komputernya sendiri dengan teknologi dan Sistem perlindungan yang terbaik yang tersedia di Indonesia sehingga menjamin keamanan lalu lintas informasi antara Pelanggan dan Biro Kredit Indonesia, dan (viii) memenuhi kewajiban dan tanggung jawab lainnya dalam Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan dengan baik dan tepat waktu.

7. Kerahasiaan atas Informasi Rahasia

Pelanggan dan Biro Kredit Indonesia masing-masing akan selalu menjaga dengan ketat dan sungguh-sungguh kerahasiaan dari Informasi Rahasia, dan akan

menyebabkan karyawan dan pihak-pihak yang berada dibawah kendalinya untuk menjaga dengan ketat dan sungguh-sungguh kerahasiaan Informasi Rahasia. Pengecualian atas ketentuan ini hanya dimungkinkan dalam hal:

1. Pelanggan atau Biro Kredit Indonesia diwajibkan untuk membuka kerahasiaan Informasi Rahasia berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku atau atas perintah badan peradilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, atau

2. Informasi Rahasia sudah menjadi public domain atau pengetahuan umum termasuk telah pernah dimuat dalam suatu media masa, atau

3. Informasi Rahasia tersebut diperoleh dari suatu sumber yang memperolehnya tanpa melanggar ketentuan kerahasiaan Informasi Rahasia.

8. Cidera Janji

Pelanggan dan Biro Kredit Indonesia masing-masing dianggap cidera janji dalam hal Pelanggan atau Biro Kredit Indonesia melanggar salah satu saja dari ketentuan Perjanjian atau Persyaratan Umum atau Persyaratan Penggunaan, dan tidak memperbaiki pelanggaran tersebut dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah menerima pemberitahuan dari pihak lainnya tentang pelanggaran tersebut. Cidera janji harus dinyatakan dalam pemberitahuan tertulis oleh pihak lainnya secara tegas, dan tidak dapat dipersangkakan.

9. Jangka Waktu dan Berakhirnya Pelangganan

Jangka waktu berlangganan tidak ditentukan lamanya dan berlangsung terus selama Para Pihak memenuhi semua kewajibannya dalam Perjanjian dan Persyaratan Umum serta Persyaratan Penggunaan.

Pelangganan untuk penggunaan Database Biro Kredit Indonesia berakhir dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari suatu pihak kepihak lainnya dalam waktu 20 (dua puluh) Hari Kerja dalam hal-hal sebagai berikut: (i) salah satu pihak melakukan pelanggaran atas satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian atau Persyaratan Umum atau Pesyaratan Penggunaan dan tidak memperbaikinya dalam waktu sebagaimana disebut dalam bagian 8 diatas; atau (ii) salah satu pihak bubar demi hukum atau membubarkan diri, atau (iii) salah satu pihak dinyatakan pailit atau menyatakan dirinya pailit dihadapan badan peradilan yang

(10)

perdata atau perkara lainnya yang menyebabkan pihak tersebut secara wajar tidak akan mampu untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian atau Persyaratan Umum atau Persyaratan Penggunaan.

10. Domisili Hukum dan Penyelesaian Sengketa

1. Para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah pada kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta; 2. Setiap dan semua perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul dari

Perjanjian dan/atau Persyaratan Umum dan/atau Persyaratan Penggunaan wajib untuk diselesaikan dengan cara mediasi dan damai dahulu oleh para pihak. Bilamana para pihak tidak dapat menyelesaikannya dengan cara demikian sendiri, para pihak akan menyelesaikannya melalui suatu badan mediasi yang tersedia di Jakarta, dan bilamana dalam waktu yang wajar, tetapi tidak kurang dari 30 (tiga puluh) Hari Kerja kesepakatan para pihak tidak tercapai, para pihak sepakat untuk menyelesaikannya di hadapan suatu badan arbitrasi yang dibentuk berdasarkan ketentuan Undang-undang nomor 30 tahun 1998 tentang Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, dan dengan ini para pihak sepakat untuk menundukkan diri kepada keputusan badan arbitrasi tersebut. Keputusan badan arbitrasi tersebut adalah final dan mengikat, serta tidak dapat di banding atau diajukan kasasi atau peninjauan kembali terhadapnya dengan cara dan alasan apapun juga.

11. Pemberitahuan

Setiap pemberitahuan yang menyangkut Perjanjian atau Persyaratan Umum atau Persyaratan Penggunaan dilakukan dengan tertulis baik dengan surat tercatat, surat yang diantar oleh jasa kurir atau diantar sendiri, fax, dan email, atau dalam hal Biro Kredit Indonesia, dengan pemberitahuan dalam Situs Biro Kredit

Indonesia. Pemberitahuan dengan surat tercatat dianggap diterima dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah dikirim, dan bila diantar sendiri atau diantar dengan jasa kurir dianggap diterima 2 (dua) Hari Kerja setelah dikirim, dan bila dengan fax atau email dianggap diterima dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah dikirim. 12. Ketentuan-ketentuan Lain

1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian, Persyaratan Umum atau Persyaratan Penggunaan akan diatur kemudian oleh Biro Kredit Indonesia dalam suatu pemberitahuan atau pengumuman dalam Situs Biro Kredit Indonesia.

2. Bila ada suatu ketentuan dalam Perjanjian atau Persyaratan Umum atau Persyaratan Penggunaan yang dinyatakan batal atau tidak berlaku oleh suatu ketentuan hukum yang berlaku atau oleh suatu keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap, maka ketentuan lainnya dalam Perjanjain atau Persyaratan Umum atau Persyaratan Penggunaan akan tetap berlaku dan mengikat para pihak. Para pihak kemudian dapat mengusahakan untuk mengganti ketentuan yang batal atau tidak berlaku tersebut dengan ketentuan lain yang secara komersial memenuhi kehendak para pihak.

Referensi

Dokumen terkait

Kata barangsiapa itu menunjukkan orang, yang apabila ia memenuhi semua unsur tindak pidana pemerasan seperti yang diatur dalam pasal 368 KUHP, maka ia akan disebut sebagai dader

Berdasarkan paparan di atas, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: H4: Modernisasi sistem perpajakan dan sanksi pidana dengan pemeriksaan pajak sebagai

  Berdasarkan segala kelebihan yang bisa didapatkan dengan adanya teknologi komputer maka peneliti tergerak untuk membuat sebuah perangkat lunak aplikasi yang akan digunakan

Penelitian yang dilakukan untuk tugas akhir ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai geologi bawah permukaan pada sumur AN-1, berupa variasi litologi,

Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti penilaian, 5 istillah evaluasi dalam Alquran adalah al-fitnah yang berarti ujian 6 , tabayyanu

Penerapan permainan ini di Sekolah Dasar tentunya memiliki tujuan atau manfaat bagi siswa yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar dan siswa lebih semangat dalam mengikuti

Hasil penelitian ini menggambarkan faktor risiko yang mempengaruhi pre eklamsi kehamilan pada ibu post partum yaitu 56% kasus pre eklamsi terjadi pada ibu paritas satu, 65% kasus

Dalam konteks untuk menjelaskan pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan, pertumbuhan dan nilai pasar perusahaan, Wernerfelt (1984) menjelaskan bahwa