• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

4.1 Asal usul Suruh

Suruh adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Asal mula daerah suruh, pada jaman dahulu Desa Suruh masih berupa hutan belantara.walaupun hutan belantara tetapi sudah ada pemukiman penduduk dan masih sedikit orang yang tinggal di daerah suruh. Pada saat Belanda datang memerangi Surakarta dan Kartasura akhirnya diadakan perdamaian terdapat kerabat Keraton Surakarta yang menolak ketentuan yang disampaikan Pemerintah Belanda yaitu Raden Setiyo Manggala yang dikenal dengan nama Mbah Suruh. Mbah Suruh disertai oleh puteranya Raden Aji Manggala Putra beserta abdi dalem Raden Gus Kento Sastra yang dikenal dengan nama Mbah Wakil serta Raden Gus Kento Sahab. Karena merasa ingin segera mendapatkan tempat sesuai dengan keinginannya, maka raden setiyo manggala membuat daerah inilah yang diberinama desa suruh.Kemudian beliau bertempat tinggal di Dusun Pandean (sekarang), sedang Raden Gus Kento Sastra bermukim di daerah Kauman RT 05 (sekarang), dan Raden Gus Kento Sahab bermukim di Banggirejo (sekarang).

Dalam perkembangan berikutnya Raden Setiyo Manggala membuat kios / warung alhasil hingga sekarang berkembang pesat menjadi pasar suruh. Setelah itu penduduk semakin banyak berdatangan beliau ingin mendirikan masjid yang terletak di Dusun pandean. Namun sebelum pondasi masjid selesai datanglah seorang Kyai agama yang bernama Raden Astra Wijaya yang dikenal dengan Kyai Encik Domo. Dari hasil musyawarah beliau berdua akhirnya disepakati bahwa pendirian Masjid Suruh dipindah di wilayah Kauman (sekarang) dengan pengambilan air untuk keperluan masjid dari sumber mata air Naga Ngakak sekitar Sendang Kauman. Pada masa itu untuk kelangsungan perawatan masjid maka beliau membagi tugas pekerjaan, Raden Gus Kento sastro (Mbah Wakil) ditugasi untuk mengadakan tarikan restribusi pasar, saat itu yang ditarik bukan berujud uang tetapi hasil yang diperdagangkan dan selanjutnya dibagikan kepada warga sekitar yang kurang mampu atau muallaf. Sedang Raden Gus Kento Sahab diberi tugas sebagai pemberi penerangan kepada seluruh warga Desa Suruh.

Sebelum pembangunan masjid selesai Raden Setiyo Manggala wafat, dan selanjutnya putranya diasuh oleh Raden Astra Wijaya. Pada masa kepemimpinan Raden Astra Wijaya,

(2)

Raden Aji Manggala Putra sudah cukup dewasa dan diberi tugas oleh Raden Astra Wijaya untuk merencanakan penataan desa, sehingga seperti sekarang ini tata Desa Suruh. Setelah tata desa teratur maka Raden Astra Wijaya mendatangkan ahli-ahli di bidang teknologi sederhana saat itu untuk mempercepat laju pembangunan Desa Suruh.Ahli pertukangan kayu ditempatkan di Dusun Mesu, ahli kuningan ditempatkan di Dusun Kauman, ahli gerabah ditempatkan di Dusun Morangan, ahli peralatan pertanian dan kemasan ditempatkan di Dusun Pandean.

Raden Aji Manggala Putra karena kehalusan budi pekerti dan santunnya maka disarankan untuk berganti nama dengan Kyai Abdul Karim. Raden Aji Mangala Putra berputera empat orang yaitu Hasan Arif, Muhammad Qirom, Muhammad Muchsin dan Roro Sireng.

4.2 Profil Dusun Kemiri

Suruh terbagi dalam17 kecamatan dan terbagi lagi dalam beberapa dusun salah satunya Dusun Kemiri. Dusun Kemiri bertempat di Daerah Desa Plumbon, Desa Plumbon terdapat 2 RT dan 1 RW. Dusun kemiriterletak di utara Desa Patran timur Desa Jatirejo Barat Desa Wates dan selatan Dusun Seban. Dusun Kemiri juga terletak di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Jumlah penduduk di Dusun Kemiri tahun 2015 adalah 117 Kepala Keluarga (KK)dengan total masyarakat 350 orang.Mayoritas agama di Dusun Kemiri adalah 90% adalah islam dan 10% Kristen.

Fasilitas di Dusun Kemiri adalah 1 Masjid dan 1 Gereja, dan rumah joglo sebagai tempat kegiatan pertemuan, Pos Kampling dan ada pula TPAl-quran untuk anak – anak belajar agama islam. Perekonomian di Dusun Kemiri berkecukupan.Jenis mata pencaharian masyarakat Di Dusun Kemiri sebagian besar bekerja sebagai Petani sekitar 40% dari total penduduk Namun ada juga yang bekerja sebagai wiraswasta sekitar 25 %, Pegawai Negeri Sipil (PNS) sekitar 10% dan terakhir karyawan sekitar 25%.

Kepala dusun kemiri bernama Bapak Triastono dan ibu Galih Wiraswati selaku istri Kepala Dusun Kemiri.

Tingkat pendidikan masyarakat Di Dusun Kemiri beragam dari yang duduk dibangku Sekolah Dasar atau sederajat, Sekolah Menengah hingga di bangku perguruan tinggi.

(3)

Selain itu Dusun kemiri juga pernah menjuarai beberapa perlombaan, seperti juara harapan I lomba antar ibu PKK tingkat dusun dan juga juara III lomba kebersihan tingkat kecamatan.

4.3 Hasil Observasi

Peneliti melaksanakan observasi ke Dusun Kemiri pada hari Sabtu, 03 Oktober 2015.Saat melaksanakan observasi peneliti, peneliti menunjungi kediaman bapak Tri Astono dan Ibu Galih Wiraswati pada puku 16.00 WIB.peneliti juga melakukan pengamatan dan wawancara kepada para informan.

Awalnya peneliti mendatangi Rumah Kepala Dusun Kemiri bapak Tri Astono dan Ibu Galih Wiraswati.Peneliti meminta informasi mengenai jumlah penduduk, jumlah kepala keluarga, mata pencaharian, dan tingkat pendidikan masyarakat Dusun Kemiri.Disana peneliti disambut baik dan dibantu langsung oleh Ibu Kepala Dusun Ibu Galih Wiraswati biasa di panggil ibu Raras beliau berumur sekitar 31 tahun. Beliau yang akan membantu peneliti untuk mendata orang tua dan anak calon informan. mobile phone orang tua digunakan untuk sarana komunikasi, disamping untuk sarana komunikasi, masyarakat Dusun Kemiri menggunakan

Mobile Phone juga sebagai sarana untuk berdagang. Dan untuk anak – anak mobile phone

digunakan untuk bermain game online/ internetan dan juga untuk mencari tugas–tugas sekolah, tetapi anak-anak lebih sering menggunakan mobile phone untuk bermain game/membuka internet.Mobile phone sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari warga Dusun kemiri.Sebagian besar warga kemiri sudah mempunyai mobile phone, sebagian kecil diantara tidak mempunyai mobile phone karena faktor usia.Mobile phone yang mereka pakai beragam ada yang memakai tipe mobile phone Nokia 1280, nokia dual sim x1 dan Nokia 301, Nokia 105 dan adapula yang sudah menggunakan mobile phone android seperti Samsung J1 sebagian orang tua cenderung menggunakan mobile phone jadul.

Pada hari minggu dan terkadang sepulang sekolah Di daerah dusun Kemiri anak – anak berkumpul dan bermain mobile phone bersama temannya dan bercerita tentang permainan yang dimainkan, terkadang mereka bertengkar dan berebut memainkan game tersebut padahal masalahnya hanya sepele.

Dalam observasi tersebut peneliti mengamati keadaan tempat dan mulai menafsirkan siapa sajakah yang akan peneliti jadikan sumber data tambahan. Calon informan yang akan di

(4)

wawancarai diantaranya sebagai berikut: Keluarga Suhardi dan Siti Baroqah, Keluarga Maryono dan Purwanti, Keluarga Triastono dan Galih Wiraswati, Keluarga Ngatno dan Sri Mulyani , Keluarga Setya Budi dan Minayati, Keluarga Ipan dan Sri Hartanti Keluarga dan anak. Serta tetangga para informan sebagai data tambahan.

4.4 Gambaran Objek Penelitian

Dibawah ini adalah beberapa keluarga mempunyai kesenjangan antara orang tua dan anak terhadap mobile phone Di Dusun Kemiri Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang menjadi unit amatan peneliti untuk mengetahui kesenjangan antara orang tua dan anak terhadap mobile phone dan juga strategi komunikasi dalam mengatasi kesenjangan tersebut.

4.4.1 Keluarga Suhardi dan Siti baroqah

Suhardi adalah laki-laki berumur 52 tahun berbadan kurus tinggi dan berkulit coklat, namun dia adalah suami yang tekun dalam bekerja. Pekerjaan suhardi adalah sebagai pedagang beras dan juga mempunyai mesin untuk membersihkan beras dari kulit padi, istrinya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kadang membantu pekerjaan suaminya.

Siti Baroqah adalah perempuan berumur 40 tahun. Siti barokah mempunyai bentuk tubuh sedang dan juga berkulit coklat setiap hari bekerja sebagai buruh tani membantu suaminya. Siti barokah mempunyai sifat penurut kepada suami murah senyum dan juga tekun dalam bekerja.Bekerja di sawah.Suhardi lulusan SMP sedangkan Siti barokah lulusan SD. Suhardi dan Siti Baroqah mempunyai limaorang anak. Anak ke-empat berumur sembilantahun yang bernama Ihtada Ahyar, ihtada ahyar adalah anak yang baik.Sering membantu di sawah dengan ibunya.Ihtada juga sering bermain di kali dengan teman sebayanya.Ihtada bersekolah dikelas 3 SD (Sekolah Dasar).Dalam pemakaian

mobile phone ihtada cenderung sering meminjam mobile phone temannya,

sehari ihtada memakai handphone bisa 3 – 4 jaman dalam sehari, orang tua tidak melarang anaknya bermain mobile phoneyang terpenting dari orang tua ihtada adalah anak harus membantu orang tuanya. Dan pernah ihtada mendapat nilai jelek tetapi orang tuanya biasa saja karena orang tua tidak membantu anak belajar tetapi kakaknya.

(5)

4.4.2 Keluarga Maryono dan Purwanti

Maryono laki – laki berumur 51 tahun, maryono dan ibu Purwanti berumur 48 tahun.Pekerjaan mereka adalah sebagai petani padi di daerah suruh.Maryono orang yang ramah dan sering mmbantu tetangga, pak maryono juga tidak pamrih dalam membantu seseorang. Ia sangat menyayangi anak mereka walaupun keluarga mereka sederhana .bapak Maryono mempunyai bentuk tubuh agak gemuk pendek dan berkulit sawo matang, sedangkan ibu purwanti adalah seorang yang agak pendiam dan juga pemalu tetapi disamping itu ibu purwanti juga baik hati dan tidak sombong walaupun dengan orang yang mereka tidak kenal. Ibu purwanti mempunyai bentuk tubuh kecil dan tinggi badan.Ibu purwanti tidak telalu tinggi, ibu purwanti memakai kerudung.Keluarga bapak Maryono dan ibu purwanti mempunyai tujuh orang anak. Anak ke – enam pak Maryono dan ibu Purwanti bernama Firdaus Rega Aditya anaknya sangat menyenangkan diajak mengobrol tidak canggung dengan orang yang baru dikenal, rajin dalam berbagai hal, rega anak yang patuh kepada orang tua, kebiasaannya sehari – hari bermain di empang. Dalam sehari rega memakai mobile phone 1 jam sehari, mobile phone yang dipakai adalah punya orang tua. Bermain mobile phone biasa membuka internet dan orang tua tidak tahu, orang tua rega hanya memarahi rega saat memakai mobile phone jika pulsanya habis.Untuk kebiasaan bermain mobile

phone orang tua rega tidak melarang, rega berumur Sembilan tahun kelas 4

SD, rega sudah dari kelas 1 SD (Sekolah Dasar) memakai mobile phone.

4.4.3 Keluarga Triastono dan Galih Wiraswati

Keluarga Bapak Triastono berumur 31 tahun bekerja sebagai Kepala Dusun (PNS) Kemiri bapak Triastono pemdidikan terakhir pak Triastono adalah S1 mempunyai bentuk tubuh tinggi, bermuka tegas dan juga mempunyai warna kulit sawo matang. Sedangkan Ibu Galih atau biasa disebut ibu Raras bekerja sebagai Guru Paud di daerah salatiga pendidikan terakhir adalah S1, disamping mengajar sebagai guru PAUD ibu laras juga memngajar bimbel di

(6)

daerah salatigaibu raras sendiri adalah orang yang ramah, mudah di ajak ngobrol, tidak sombong dan jugabaik hati. Ibu raras mempunyai bentuk tubuh cenderung gendut berambut panjang lurus dan mempunyai kulit putih.Keluarga Triastono dan Galih Wiraswati mempunyai dua orang anak. Salah satunya bernama El Jauzhan al Tamis Pasha, jauzhan adalah anak yang periang dan mudah bergaul dengan orang lain, walaupun belum kenal terlalu dekat ia tidak segan – segan bercanda gurau dengan saya, jauzhan suka sekali bermain game di internet.Jauzahan sudah 3 tahun memakai mobile phone, orang tua Jauzhan membantasi anaknya bermain mobile phone. Orang tua mengawasi kegiatan memakai mobile phone, membatasi waktu untuk bermain mobile phone selama sehari hanya 2 jam memakai mobile phonedan jika ingin bermain harus belajar dulu. Setelah jauzhan bermain mobile phone orang tua Jauzhan selalu mengecek riwayat web yang dibuka jauzhan.Jauzhan berumur Sembilan tahun kelas 4 SD (Sekolah Dasar).

4.4.4 Keluarga Ngatno dan Sri Mulyani

Bapak Ngatno berumur 55 tahun bekerja sebagai buruh bangunan pendidikan terakhir adalah SMP, pak ngatno tipe orang yang sedikit gampang marah tetapi jika sudah dekat maka pak ngatno juga baik, sering banyak bicara untuk menasehati anak muda bentuk tubuh pak ngatno gendut dan agak pendek, mempunyai kulit sawo matang. Sedangkan ibu Sri Muryati berumur 46 tahun bu Sri mulyani bekerja sebagai ibu rumah tangga pendidikan terakhir ibu sri adalah SD, ibu sri mulyani adalah ibu yang tegas dan juga kuat, ibu sri melakukan pekerjaan dengan sendiri tidak pernah meminta bantuan kepada suaminya. Ibu sri juga orang yang mudah bergaul dengan orang yang baru dikenal, mudah tersenyum. Ibu sri mempunyai bentuk tubuh kurus dan tidak terlalu tinggi, warna kulit ibu sri mulyani berwarna sawo matang. Keluarga Ngatno dan ibu Sri mulyani mempunyai dua orang anak, Anak pertama bernama Dicky Pulung Darmawan adalah anak yang berbakti kepada orang tua setiap hari ia membantu ibunya, walaupun kadang sering di marahin ibunya tetapi ia rajin membantu ibunya, dicky memakai mobile phone sektar

(7)

2-3 jam dan dicky memakai mobile phone ibunya untuk bermain, dicky tidak pernah dimarahi ibunya jika berlebihan memakai mobile phone, dicky berumur delapan tahun kelas Tiga SD (Sekolah Dasar).

4.4.5 Keluarga Setya Budi dan Minayati

Setya budi berusia 53 tahunbekerja sebagai petani pendidikan terakhir adalah SD di dusun kemiri bentuk tubuh pak setya budi tinggi dan agak gemuk, mempunyai kulit sawo matang orangnya sangat ramah kepada semua orang, murah senyum dan suka membantu warga masyarakat dusun kemiri. Bapak Setya mempunya istri bernama IbuMinayatiberumur 46 tahun mempunyai bentuk tubuh agak gendut berkulit sawo matang. Ibu minayati tipe orang yang agak pemalu tetapi baik hati pekerjaannya adalah sebagai ibu rumah tangga.Pendidikan terakhir adalah SD Bapak Setya budi mempunyai empat anak, anak terakhir dari keluarga Bapak Setya budi dan Ibu Minayati bernama Ega Prima yuda berumur sebelas tahun Kelas 5 SD (Sekolah Dasar).

4.4.6 Keluarga Ipan dan Sri Hartanti

Bapak Ipan berumur 37 tahun adalah bekerja sebagai kuli bangunan pendidikan teakhir adalah SMP seorang yang pekerja keras, tidak pernah mengeluh dengan pekerjaan, walaupun secara fisik terlihat galak dan menakutkan tetapi pak ipan baik sekali. Pak ipan berkulit hampir sama dengan warga yang lain yaitu sawo matang, pekerjaan pak ipan adalah kuli. Sri hartanti berumur 30 tahun bekerja sebagai sebagai ibu rumah tangga pendidikan terakhir adalah SMA wajahnya cantik dan manis masih terlihat muda walaupun sudah mempunyai dua orang anak. Ibu sri hartanti bekerja sebagai ibu rumah tangga, sala satu anak keluarga bapak ipan dan ibu sri hartanti bernama anita sari, anita sari berumur tujuh tahun kelas 1 SD (Sekolah Dasar).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisa kondisi eksisting pada jaringan pipa distribusi PDAM Pusat Kabupaten Sambas, mengevaluasi dan merencanakan

Variabel bebas (X) yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, adapun menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah faktor dari nasabah (X 1 ) yaitu

MAGDALENA KATIANDAGHO,ST ……….. SIAU BARAT

dan lampiran-lampirannya ; serta BERITA ACARA PENETAPAN PEMENANG Nomor: 09/DISHUBKOMINFO/LU.BAPP/II/ULP-P1/V-2012 Tanggal 31 MEI 2012 maka UNIT LAYANAN PENGADAAN KELOMPOK

Organic fertilizers, such as liquid fertilizers, contain the macro and micro nutrients needed for plant growth, and are expected to increase the yield of

lampirannya ; serta BERITA ACARA PENETAPAN PEMENANG Nomor: 09/DINKES/LU.BAPP/II/ULP-P1/V-2012 Tanggal 31 MEI 2012 maka UNIT LAYANAN PENGADAAN KELOMPOK KERJA PEKERJAAN

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengealuasi proses keseluruhan

Sebagaimana dua tujuan tersebut, yaitu mewujudkan peackeeping forces ASEAN sebagai taring dalam menjaga stabilitas keamanan dengan payung hukum prinsip