• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR NASIONAL PROSIDING PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEMINAR NASIONAL PROSIDING PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SMART CITY MELALUI PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG INOVATIF

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

LINGKUNGAN INFRASTRUKTUR

SEMINAR NASIONAL

T E K N I K L I N G K U N G A N I V 2 0 1 8

PROSIDING

(2)

SEMINAR NASIONAL

T E K N I K L I N G K U N G A N I V 2 0 1 8

Sponsored by: Media Partner:

6 OKTOBER 2018

PT. PANCA TEHNIK TANJUNG

BP. PAUD & DIKMAS KAL-SEL

Supported by:

Pemerintah Kota Banjarbaru Pemerintah Kabupaten Tabalong Pemerintah Provinsi Kal-Sel

Lambung Mangkurat University Press

d/a Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan ULM, Jl. H. Hasan Basry, Kayu Tangi, Banjarmasin 70123

Gedung Rektorat Lantai 2 Telp/fax. 0511-3304480

(3)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK

LINGKUNGAN IV 2018

“Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan

yang Inovatif”

Banjarbaru, Sabtu, 6 Oktober 2018

Gedung BP.PAUD & DIKMAS Kalimantan Selatan

(4)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN IV 2018

“Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif”

Pelindung : Dekan Fakultas Teknik

Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.

Pengarah : Wakil Dekan I Fakultas Teknik

Chairul Irawan, S.T., M.T., Ph.D

Penanggung Jawab : 1. Ketua Program Studi Teknik Lingkungan

Dr. Rony Riduan, S.T., M.T.

2. Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan

Muhammad Akbar

Dosen Pembimbing : Dr. Nopi Stiyati Prihatini, S.Si., M.T. Chairul Abdi, M.T.

Indah Nirtha, S.T, M.Si.

Muhammad Firmansyah, S.T., M.T. Dr. Rizqi Puteri Mahyuddin, S.Si, M.S. Dr. Hafiizh Prasetia, S.Si., M.S.

Riza Miftahul K, M.Eng Nova Anisa, S.Si, M.S.

Muhammad Abrar Firdausy, S.T., M.T.

Ketua Pelaksana : Muhammad Refqi Chandra H.

Wakil Ketua Pelaksana : Muhammad Fazriansyah

Sekretaris I : Desty Triana Wulandari

Sekretaris II : Delvy Noviarizky Nadhifah

Bendahara I : Nasiha Anindyta Novikasari

Bendahara II : Asrariyah

Reviewer : Anjelia Sureka, Elda Riyana, Lilis Suryani, Nurul Huda.

Editor : Muhammad Robby, Nur Mahmudi Ismail, Zulkani Ridha.

Perancang Sampul : Dian Khatimah Damayanti

ISBN : 978-602-6483-88-1

Issue : Cetakan pertama, Januari 2019

Penerbit :

Universitas Lambung Mangkurat Press

d/a Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan ULM Lantai 2 Gedung Perpustakaan Pusat ULM

Jl. Hasan Bashri, Kayu Tangi Banjarmasin, 70123 Telp/Fax. (0511) 3305195

(5)

SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN IV 2018

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dengan Tema

“Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif”

Disponsori Oleh:

Didukung Oleh:

Media Partner:

(6)

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018

“Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif” | iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada kehadirat Allah SWT diucapkan atas rahmat dan hidayah-Nya berkenaan dengan tersusun dan terbitnya proceeding Seminar Nasional Teknik Lingkungan IV 2018 ini. Tak lupa juga shalawat serta salam semoga senantiasa selalu dicurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan kerabat beliau hingga akhir zaman. Proceeding ini merupakan kumpulan makalah dan hasil presentasi pemakalah selama berlangsungnya acara Seminar Nasional Teknik Lingkungan IV 2018 yang telah dilaksanakan pada Sabtu, 6 Oktober 2018 di BP PAUD dan DIKMAS Kal-Sel Banjarbaru.

Seminar Nasional Teknik Lingkungan IV 2018 mengangkat tema “Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif.” yang sesuai dengan visi-misi Universitas Lambung Mangkurat, khususnya program studi Teknik Lingkungan. Tema tersebut diangkat agar peserta dapat meningkatkan dan memahami guna Smart City sebenarnya, terutama dalam bidang Teknik Lingkungan. Semoga acara ini juga bisa dijadikan referensi bagi pemerintah ke depannya dalam penerapan teknologi-teknologi yang berkaitan dengan Teknik Lingkungan ke depannya.

Seminar Nasional Teknik Lingkungan kali ini diisi oleh pakar Smart City (Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia), juga Wakil Walikota Banjarbaru sebagai keynote speaker. Invited

Speaker-nya dari Pengendali Dampak Lingkungan Madya (Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Kalimantan Selatan) dan Peneliti/dosen Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat. Terimakasih diucapkan kepada pemakalah utama atas kesediaannya mengisi materi pada acara ini. Diucapkan terimakasih juga kepada para peserta dari semua kalangan, khususnya para peneliti dan akademisi atas partitispasinya pada acara ini. Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran acara ini terutama sponsor dan media partner diucapkan juga terimakasih.

Pelaksanaan acara dan penyajian buku ini disadari masih jauh dari kata sempurna, serta masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami ucapkan mohon maaf sebesar-besarnya. Akhir kata, penghargaan yang tinggi disampaikan kepada semua pihak yang turut membantu suksesnya pelaksaan acara ini dari awal hingga penerbitan proceeding ini. Semoga

proceeding ini dapat memberikan manfaat bagi masyakarat, khususnya kepada peserta

kedepannya.

Banjarbaru, Oktober 2018

(7)

SUSUNAN KEPANITIAAN KEGIATAN

Susunan Panitia

Pelindung : Dekan Fakultas Teknik

Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.

Pengarah : Wakil Dekan I Fakultas Teknik

Chairul Irawan, S.T., M.T., Ph.D

Penanggung Jawab : 1. Ketua Program Studi Teknik Lingkungan

Dr. Rony Riduan, S.T., M.T.

2. Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Muhammad Akbar

Dosen Pembimbing : Dr. Nopi Stiyati Prihatini, S.Si., M.T.

Chairul Abdi, M.T. Indah Nirtha, S.T, M.Si.

Muhammad Firmansyah, S.T., M.T. Dr. Rizqi Puteri Mahyuddin, S.Si, M.S. Dr. Hafiizh Prasetia, S.Si., M.S.

Riza Miftahul K, M.Eng Nova Anisa, S.Si, M.S.

(8)

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018

“Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif” | v

INTI

1. Ketua Pelaksana Muhammad Refqi Chandra H. 1610815210016

2. Wakil Ketua Pelaksana Muhammad Fazriansyah 1610815210014

3. Sekretaris I Desty Triana Wulandari 1610815120005

4. Sekretaris II Delvy Noviarizky Nadhifah H1E115031

5. Bendahara I Nasiha Anindyta Novikasari 1610815120020

6. Bendahara II Asrariyah H1E115003

SEKSI ACARA

7. Koordinator Elna Rasani 1610815220007

8. Anggota Akhbar H1E115029

9. Anggota Indra Laksana H1E115008

10. Anggota Lisa Susdayanti H1E115013

11. Anggota Moslem Atilla A. 1610815310009

12. Anggota Desty Jenta Sari 1710815320005

13. Anggota Zenia Erni 1710815320021

SEKSI NARASUMBER

14. Koordinator Dara Tri Yurindra Oktaviani 1610815220005

15. Anggota Alfiyyah Nahdah H1E115030

16. Anggota Cahaya Al Amin H1E115201

17. Anggota Ezra Tegar Abiyyu S. H1E115005

18. Anggota Ilmi Fajriati 1610815220010

19. Anggota Dinda Wulandari 1710815320006

20. Anggota Marchelinda Ayuningtyas E. P. 1710815220005

SEKSI PROCEEDING

21. Koordinator Nurul Huda 1610815220023

22. Anggota Elda Riyana H1E115202

23. Anggota Lilis Suryani H1E115037

24. Anggota Zulkani Ridha 1610815210026

25. Anggota Anjelia Sureka 1710815120005

26. Anggota M. Robby 1710815210004

27. Anggota Nur Mahmudi Ismail 1710815210012

SEKSI DANA & USAHA

28. Koordinator Elok Fitri Mustika Ayu 1610815220008

29. Anggota Evi Meliyanti H1E115034

30. Anggota M. Josi Kumbara 1610815110013

31. Anggota Nadiar Iswanto 1610815310014

32. Anggota Nanang Saiful Anwar 1610815110015

33. Anggota Novi Rahmadayanti 1710815120018

34. Anggota Rif’at Hadi 1710815110020

SEKSI HUBUNGAN MASYARAKAT

35. Koordinator Tsaniya Nurina Ramadhanty 1610815220024

36. Anggota Maimunah H1E115205

37. Anggota Tiurma Novel Sibarani H1E115045

38. Anggota M. Ichsan Nugroho 1610815210015

39. Anggota M. Istiqlal Hasibuan 1710815310010

(9)

SEKSI KESEKRETARIATAN

41. Koordinator Nadieda Hamatha 1610815220018

42. Anggota Alviana Nursa’adah H1E115001

43. Anggota Norhikmah Isnaniah H1E115019

44. Anggota Aulia Hidayati 1610815220003

45. Anggota Mulyani 1610815120014

46. Anggota Annisa Ragil Permatasari 1710815320002

47. Anggota Sylvanya Ramadhani 1710815120023

SEKSI KONSUMSI

48. Koordinator Nida Noviani Elma 1610815220021

49. Anggota Esti Rina H1E115004

50. Anggota Hartika H1E115023

51. Anggota Nidya Norhafizah H1E115018

52. Anggota Linda Maria 1610815220012

53. Anggota Do’a Syifa Adira 1710815120007

54. Anggota Novia Ananda S.N. 1710815220011

SEKSI PUBPRODOK

55. Koordinator Dian Khatimah D. 1610815220006

56. Anggota Wahyu Mahardika S. H1E115046

57. Anggota M. Nabil Nurdea H1E115040

58. Anggota M. Rasyid Ridho H1E115017

59. Anggota Milena Amalia 1710815220006

60. Anggota Muhammad Safrie 1710815310014

SEKSI AKTRANS

61. Koordinator Aprio Sugiananda 1610815210002

62. Anggota Demetrius Natanael H1E115032

63. Anggota Siti Ayu Irnada H1E115023

64. Anggota Lea Purnama 1710815120011

65. Anggota Andi Suryanata 1710815110003

66. Anggota Nur Ahmad Aulia 1710815310015

SEKSI PERLENGKAPAN

67. Koordinator Ignatius Leonardo 1610815310007

68. Anggota Julian Widyanor H1E115010

69. Anggota Tri Lutfi Nawawi H1E115025

70. Anggota Daniel Guntur Laksana P. 1610815210004

71. Anggota Riandi Rosmawan A. 1710815310017

72. Anggota Setya Anwar Sadad 1710815110022

SEKSI KEAMANAN

73. Koordinator Fauzie 1610815310003

74. Anggota Ien Yus Rizal P. H1E115204

75. Anggota Frenky Okta Risaldy 1610815310004

76. Anggota Anshari 1710815310003

(10)

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018

“Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif” | vii

SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN IV 2018

NO WAKTU DUR’ ACARA KETERANGAN

1 07.00-07.30 30' PERSIAPAN DAN

ABSENSI PANITIA ALL CREW SEMNAS 2018

2 07.30-08.30 60'

REGISTRASI PESERTA DAN TAMU UNDANGAN

VIDEO TEASER DAN BACKGROUND MUSIC

3 08.30-08.45 15' MADIHIN & TARI

DAYAK

4 08.45-08.50 5' OPENING MC DAN PEMUTARAN VIDEO

TEASER

5 08.50-08.55 5' DOA PEMBUKAAN DIPIMPIN OLEH PEMBACA DOA

6 08.55-09.00 5' MENYANYIKAN LAGU

INDONESIA RAYA

DIPIMPIN OLEH DIRIJEN DAN DIIRINGI INSTRUMEN

7 09.00-09.05 5'

SAMBUTAN

KETUA PELAKSANA

8 09.05-09.15 10' PERWAKILAN GUBERNUR

KAL-SEL

9 09.15-09.30 15'

DEKAN FT UNLAM (SEKALIGUS PEMBUKAAN ACARA SECARA SIMBOLIS) 10 09.30-09.50 20' COFFEE BREAK // POSTER PRESENTATION

SEMINAR NASIONAL DIMULAI

11 09.50-10.35 45' KEYNOTE SPEAKER 1 H. DARMAWAN JAYA

SETIAWAN, SP

12 10.35-11.20 45' KEYNOTE SPEAKER 2 BAMBANG DWI ANGGONO, S.

Sos., M Eng., CEH.

13 11.20-11.25 5’ SPONSOR & TAMU FOTO BERSAMA

14 11.25-12.00 35' INVITED SPEAKER 1 Dra. Hj. NINUK MURTINI

15 12.00-12.35 35' INVITED SPEAKER 2 Dr. HAFIIZH PRASETIA, S.Si, MS

16 12.35-12.50 15’ TANYA JAWAB

17 12.50-12.55 5’ PEMBERIAN PLAKAT

FOTO BERSAMA

18 12.55-14.10 75' ISHOMA

SHOLAT DZUHUR

MAKAN SIANG, SNACKBREAK DAN HIBURAN

PEMBAGIAN PARAREL SESI ORAL PRESENTATION

19 14.10-16.10 120' ORAL PRESENTATION

20 16.10-16.20 10' CLOSING CEREMONY MC

21 16.20-16.25 5' PEMBACAAN DOA

PENUTUP PEMBACA DOA

22 16.25-16.30 5' SIMBOLIS PENUTUPAN

(11)

JADWAL PRESENTASI PARALEL I

SEMINAR NASIONALTEKNIK LINGKUNGAN IV 2018

No Nama Pemakalah Judul Makalah Waktu (WITA)*

Durasi 10 Menit

1

 Muhammad Ma'Arij Harfadli

 Cut Keumala Banaget

Studi Penentuan Metode Pengelolaan Sampah Sebagai Parameter dari Smart

Environmental: Studi Kasus

Pengelolaan Sampah Kampus ITK

14.10-14.20 (10’) 2  Evan Elianto Supar  Noor Aina

 Muhammad Rudi

Penerapan Prinsip Transit Oriented

Development (TOD) di Kawasan Pasar

Lima, Kota Banjarmasin

14.20-14.30 (10’) 3  Munsyi  M. Syahid Febriadi

 Nahdi Saubari

Environmental Monitoring Berbasis Internet Of Things untuk Peternakan Cerdas

14.30-14.40 (10’) 4

 Ruliana Febrianty

 Dina Heldita Analisis Bill Of Quantity Pekerjaan Saluran Drainase dan Subdrainase Jalan Stagen Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan

14.40-14.50 (10’)

5

 Anang Kadarsah  Ika Oksi Susilawati

Kajian Potensi Pengembangan Ikan Timpakul (Famili Gobiidae) Sebagai Ikon Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Kuala Tambangan

14.50-15.00 (10’) 6  Achmad Rusdiansyah  Robertus Chadrawidjaja  Yastin David Batara  Hafiizh Prasetia

Penentuan Kesesuaian Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis Studi

Kasus Daerah Rawa Kanamit,

Kabupaten Pulang Pisau

15.00-15.10 (10’)

7

 Nani Apriyani  Rudy Yoga Lesmana

Potensi Pencemaran Air Tanah Akibat Rembesan Air Lindi di Kelurahan Pahandut Kota Palangka Raya

15.10-15.20 (10’)

8

 Evi Rizki Setyowati  Nova Annisa

 Rony Riduan  Hafiizh Prasetia

Konsentrasi Partikulat Matter (PM10)

dan Sulfur Dioksida (SO2) pada Ruas

Jalan Kuin Utara dan Kuin Selatan Kota Banjarmasin

15.20-15.30 (10’)

9

 Dwi Putri Agustina  Nova Annisa  Rony Riduan  Hafiizh Prasetia

Konsentrasi Karbon Monoksida dan Nitrogen Dioksida pada Ruas Jalan Kuin Utara dan Kuin Selatan Kota Banjarmasin

15.30-15.40 (10’) 10  M. Noor Rahman  Nova Annisa

 Rony Riduan

Tingkat Kebisingan Akibat Sektor Transportasi di Kawasan Sepanjang Sungai Kuin Kota Banjarmasin

15.40-15.50 (10’)

(12)

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018

“Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif” | ix

JADWAL PRESENTASI PARALEL II

SEMINAR NASIONALTEKNIK LINGKUNGAN IV 2018

No Nama Pemakalah Judul Makalah

Waktu (WITA)* Durasi 10 Menit 1  Eka Purnamasari  Akhmad Gazali  Robiatul Adawiyah

Kelayakan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana Terhadap Kerusakan Akibat Angin Puting Beliung di Kalimantan Selatan 14.10-14.20 (10’) 2  Robiatul Adawiyah  Eka Purnamasari  Akhmad Gazali

Evaluasi Sistem Operasi Bus Kampus

Universitas Islam Kalimantan

Muhammad Arsyad Al-Banjari

14.20-14.30 (10’) 3  Hanny Maria Caesarina  Nahdi Saubari

Peran Ruang Terbuka Hijau dalam Perencanaan Kota Sebagai Potensi Pembentuk Smart City

14.30-14.40 (10’) 4  Akhmad Gazali  Robiatul Adawiah  Eka Purnamasari

Tinjauan Ketersediaan Air Embung Rantau Baru Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan 14.40-14.50 (10’) 5  Dienny Redha Rahmani  Rosalina Kumalawati  Wahyuna

Analisis Kesesuaian Tata Guna Lahan

Ruang Hijau Permukiman dan

Kecenderungan Masyarakat Terhadap Peraturan Pemerintah yang Berlaku

14.50-15.00 (10’) 6  Rosalina Kumalawati  Dienny Redha Rahmani  Muhammad Reza Saputra

Pemetaan Sebaran Titik Panas

(Hotspot) di Kabupaten Barito Kuala

Provinsi Kalimantan Selatan 15.00-15.10 (10’)

7  Akhmad Syarief  Muhammad Fajar Ridwan  Muhammad Nizar Ramadhan

Studi Eksperimental Gasifikasi Updraft Serbuk Kayu Galam dan Batubara

Untuk Produksi Gas Mampu Bakar 15.10-15.20 (10’)

8

 Muhammad Yasir Arafat

 Rijali Noor  Hafiizh Prasetia

Pengendalian Tingkat Kebisingan di

SDN 1 Komet Banjarbaru 15.20-15.30 (10’) 9  Eka Wardhani  Suprihanto Notodarmojo  Dwina Roosmini

Perbedaan Konsentrasi Logam Berat di Sedimen Waduk Saguling Provinsi Jawa Barat pada Musim Hujan dan Kemarau

15.30-15.40 (10’)

(13)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ... i

Kata Pengantar ... iii

Susunan Kepanitiaan Kegiatan ... iv

Susunan Acara ... vii

Jadwal Presentasi Paralel 1... viii

Jadwal Presentasi Paralel 2... ix

Daftar Isi ... x

Keynote Speaker Moderator: Muhammad Abrar Firdausy, S.T., M.T. . ... 1

Keynote Speaker 1 H. Darmawan Jaya Setiawan (Wakil Walikota Banjarbaru) Banjarbaru Idaman Smart City ... 1

Keynote Speaker 2 Bambang Dwi Anggono, S.T., M.Eng. (Direktur Layanan Aplikasi Informatika Republik Indonesia) Smart City pada Revolusi Industri 4.0 ... 2

Invited Speaker Moderator: Nova Annisa, S.Si., M.S. . ... 3

Invited Speaker 1 Dra. Hj. Ninuk Murtini (Pengendali Dampak Lingkungan Madya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan) Strategi Penanganan Sampah dalam Pengembangan Smart City ... 3

Invited Speaker 2 Dr. Hafiizh Prasetia, S.Si., M.S. (Dosen Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat) Rain Garden: Sarana Meningkatkan Kualitas Lingkungan untuk Menunjang Smart City ... 4

(14)

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018

“Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif” | xi

Presentasi Paralel 1

Muhammad Ma’arij Harfadli dan Cut Keumala Banaget

Studi Penentuan Metode Pengelolaan Sampah Sebagai Parameter dari Smart

Environmental: Studi Kasus Pengelolaan Sampah Kampus ITK ... 5

Evan Elianto Supar, Noor Aina, dan Muhammad Rudi

Penerapan Prinsip Transit Oriented Development (TOD) di Kawasan Pasar Lima,

Kota Banjarmasin ... 14 Ruliana Febrianty dan Dina Heldita

Analisis Bill Of Quantity Pekerjaan Saluran Drainase dan Subdrainase Jalan

Stagen Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan ... 25 Anang Kadarsah dan Ika Oksi Susilawati

Kajian Potensi Pengembangan Ikan Timpakul (Famili Gobiidae) Sebagai Ikon

Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Kuala Tambangan ... 35 Achmad Rusdiansyah, Robertus Chandrawidjaja, Yastin David Batara, dan

Hafiizh Prasetia

Penentuan Kesesuaian Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis Studi Kasus

Daerah Rawa Kanamit, Kabupaten Pulang Pisau ... 48 Nani Apriyani, dan Rudy Yoga Lesmana

Potensi Pencemaran Air Tanah Akibat Rembesan Air Lindi di Kelurahan

Pahandut Kota Palangka Raya ... 61 Evi Rizki Setyowati, Nova Annisa, Rony Riduan, dan Hafiizh Prasetia

Konsentrasi Partikulat Matter (PM10) Dan Sulfur Dioksida (SO2) pada Ruas Jalan

Kuin Utara dan Kuin Selatan Kota Banjarmasin ... 71 Dwi Putri Agustina, Nova Annisa, Rony Riduan, dan Hafiizh Prasetia

Konsentrasi Karbon Monoksida dan Nitrogen Dioksida pada Ruas Jalan Kuin

Utara Dan Kuin Selatan Kota Banjarmasin ... 79 M. Noor Rahman, Nova Annisa, Rony Riduan, dan Hafiizh Prasetia

Tingkat Kebisingan Akibat Sektor Transportasi di Kawasan Sepanjang Sungai

(15)

Presentasi Paralel 2

Eka Purnamasari, Akhmad Gazali, dan Robiatul Adawiyah

Kelayakan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana Terhadap Kerusakan Akibat

Angin Puting Beliung di Kalimantan Selatan ... 103 Robiatul Adawiyah, Eka Purnamasari dan Akhmad Gazali

Evaluasi Sistem Operasi Bus Kampus Universitas Islam Kalimantan Muhammad

Arsyad Al-Banjari ... 114 Akhmad Gazali, Robiatul Adawiyah, dan Eka Purnamasari

Tinjauan Ketersediaan Air Embung Rantau Baru Kabupaten Tapin Provinsi

Kalimantan Selatan ... 122 Rosalina Kumalawati, Dienny Redha Rahmani, dan Muhammad Reza Saputra

Pemetaan Sebaran Titik Panas (Hotspot) di Kabupaten Barito Kuala Provinsi

Kalimantan Selatan ... 135 Akhmad Syarief, Muhammad Fajar Ridwan, dan Muhammad Nizar Ramadhan

Studi Eksperimental Gasifikasi Updraft Serbuk Kayu Galam dan Batubara Untuk

Produksi Gas Mampu Bakar ... 140 Muhammad Yasir Arafat, Rijali Noor, dan Hafiizh Prasetia

Pengendalian Tingkat Kebisingan di SDN 1 Komet Banjarbaru ... 147 Eka Wardhani, Suprihanto Notodarmojo, dan Dwina Roosmini

Perbedaan Konsentrasi Logam Berat di Sedimen Waduk Saguling Provinsi Jawa

Barat pada Musim Hujan dan Kemarau ... 154 Dokumentasi Kegiatan ... 171

(16)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018 122 | “Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif”

TINJAUAN KETERSEDIAAN AIR EMBUNG RANTAU BARU

KABUPATEN TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Akhmad Gazali, Robiatul Adawiyah dan Eka Purnamasari

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan MAB, Banjarmasin, 70123, Indonesia.

Email: akhmadgazali51@gmail.com

ABSTRAK

Air merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kegiatan komersial seperti pertanian, air minum, industri dan usaha lainnya. Perkembangan suatu daerah akan menyebabkan kebutuhan air terus meningkat seiring dengan lajunya pertumbuhan penduduk dan taraf hidupnya. Kecenderungan yang sering terjadi adalah adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air sehingga menimbulkan terjadinya krisis air. Tujuan yang ingin dicapai dalam tinjauan ini adalah untuk mengetahui jumlah ketersediaan air Embung Rantau Baru sepanjang tahun. Dalam penulisan ini dilakukan analisis hidrologi yang terdiri dari analisis evapotranspirasi, analisis ketersediaan air dan analisis debit andalan di Embung Rantau Baru. Metode yang dipakai untuk menganalisis ketersediaan air adalah dengan metode NRECA, dimana metode ini mensimulasikan keseimbangan air bulanan pada suatu daerah pengaliran sungai tertentu yang ditunjukkan untuk menghitung total limpasan dengan menggunakan hujan bulanan, evapotranspirasi dan kelembaban tanah. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ketersediaan air Sungai Salak pada kondisi debit andalan (Q80%), debit paling rendah pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus dan September sebesar 0,000 m3/detik (volume air 0,000 m3) dan paling tinggi

0,287 m3/detik (volume air 0,767 juta m3) pada bulan Januari. Ketersediaan air di Embung

Rantau Baru totalnya sebesar 2,712 juta m3/tahun.

Kata kunci: Debit, Embung Rantau Baru, Ketersediaan Air. ABSTRACT

Water is a natural resource that is very important for survival and commercial activities such as agriculture, drinking water, industry and other businesses. The development of an area will cause water demand to continue to increase along with the rate of population growth and standard of living. The tendency that often occurs is that there is an imbalance between water availability and water demand, causing a water crisis. The aim to be achieved in this review is to find out the amount of water available at Rantau Baru Basin throughout the year. In this paper hydrological analysis is carried out which consists of evapotranspiration analysis, water availability analysis and mainstay discharge analysis in Rantau Baru Basin. The method used to analyze water availability is the NRECA method, where this method simulates the monthly water balance in a particular river drainage area which is shown to calculate total runoff using monthly rainfall, evapotranspiration and soil moisture. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the availability of Salak River water in the mainstay discharge conditions (Q80%), the lowest discharge in May, June, July, August and September

(17)

ISBN: 978-602-6483-88-1

water 0.767 million m3) in January. The availability of water in Rantau Baru Basin totals

2.712 million m3/year.

Keywords: Availability of Water, Debit, Rantau Baru Basin.

1. PENDAHULUAN

Secara ideal, sebuah kota seharusnya dapat berfungsi dengan baik sebagai salah satu titik awal dari tumbuh, berkembang, dan meningkatnya kehidupan sosial, ekonomi dan masyarakat. Pertumbuhan, perkembangan dan peningkatan ini tidak hanya terjadi di kota tersebut tetapi juga menyebar ke kawasan-kawasan lain yang berada dalam wilayah pengaruhnya. Agar kota dapat berfungsi dengan baik, pertumbuhan dan perkembangannya perlu direkayasa, direncanakan, diarahkan dan dikendalikan. Namun, pada kenyataannya sering kali pertumbuhan dan perkembangan kota kurang terarah dan kurang terkendali. Akibatnya timbul berbagai permasalahan kota yang besar dan kompleks dengan segala konsekuensinya. Kondisi yang demikian nampaknya juga sudah terjadi di kota Rantau, ibukota kabupaten Tapin.

Dilihat dari sisi planologis dan manajemen perkotaan, pertumbuhan dan perkembangan kota Rantau selama ini terlihat kurang terarah dan terkendali. Hal ini tercermin dari kepadatan bangunan yang relatif tinggi, pertumbuhan kota yang seporadis dan menyebar, struktur kota yang tidak jelas dan belum terpola, kualitas visual kota yang relatif rendah dan berbagai permasalahan kota.

Dengan kondisi itu, nampaknya sulit untuk merubah kota Rantau yang ada sekarang menjadi sebuah kota yang berkualitas dan secara optimal dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Penerapan program peremajaan kota tentunya akan membutuhkan biaya ekonomi dan sosial yang tinggi, sementara hasilnya tidak akan optimal. Situasi dan kondisi kota Rantau seperti yang digambarkan di atas menginspirasi Pemerintah Kabupaten Tapin untuk membangun kota Rantau menjadi sebuah kota yang berkualitas. Strategi yang terbaik adalah mewujudkan sebuah kawasan baru, yaitu kawasan Rantau Baru dalam konsep kota baru di dalam kota (new town in town).

Dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RBTL), salah satu rencana konsep kawasan Rantau Baru adalah konsep Kota Hijau (Green City). Dalam konsep tersebut tertuang rencana pendekatan konsep hijau biru (green blue plan) dalam kawasan perencanaan. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan antara rencana hijau kawasan (vegetasi landscape) dan rencana biru kawasan pada area tepian sungai dengan cara kelayakan lahan dan membuat danau buatan tengah kota sehingga memberi kesan teduh, asri di dalam kawasan maupun di sepanjang jalan utama kota juga untuk memperkuat image sebagai kota Rantau sebagai kota bernuansa taman yang hijau.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Hidrologi AMDAL pada tahun 2008, fungsi danau buatan ini pada dasarnya sebagai tempat rekreasi dan kawasan hijau, namun pada saat musim kemarau diharapkan bisa menjadi tempat penampungan air untuk kebutuhan lahan sawah seluas 20 Ha dan kebutuhan air di Mesjid Dulang yang terletak di hilir embung. Dalam penelitian ini, danau buatan tersebut diberi nama Embung Rantau Baru.

(18)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018 124 | “Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif”

Permasalahan dimulai dengan asumsi bahwa ketika tahap pembuatan embung selesai dilaksanakan sesuai RTBL Rantau Baru, ketersediaan sumberdaya air dapat dipertahankan dengan tindakan-tindakan teknis dan manajemen, agar seluruh fungsi-fungsi embung yang dikehendaki dapat terlaksana dan diperlukan studi neraca air.

Berlatar belakang hal tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana ketersediaan air yang ada di Embung Rantau Baru? Adapun tujuan penelitian ini adalah Mengetahui bagaimana ketersediaan air yang ada di Embung Rantau Baru. Untuk menghindari meluasnya lingkup penelitian ini dan memudahkan penyelesaian penelitian, serta konsentrasi studi yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai, maka diperlukan batasan pada lingkup penelitian yang dilakukan, yaitu:

a. Daerah yang akan dilakukan penelitian adalah Embung Rantau Baru berada pada Sub Daerah Aliran Sungai Tapin, tepatnya pada alur Sungai Salak.

b. Penelitian dibatasi pada analisa ketersediaan air di Embung Rantau Baru, sedangkan analisa banjir tidak dikaji.

c. Pengolahan data yang meliputi: pengolahan data hidrologi, pengalihragaman hujan menjadi aliran dengan menggunakan model NRECA.

1.1. Definisi dan Manfaat Embung

Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro (small farm reservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan dan aliran permukaan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi (high added value crops) di musim kemarau atau di saat curah hujan tidak memenuhi kebutuhan irigasi.

Besarnya kapasitas tampungan suatu waduk atau embung yang direncanakan pada suatu regim sungai agar dapat memenuhi kebutuhan fungsionalnya tergantung dari 3 faktor berikut: a. Variasi aliran sungai;

b. Besarnya kebutuhan air dan c. Reliabilitas dari waduk/ embung.

Tampungan embung direncanakan memiliki luas ± 20 ribu m2 (100 m x 200 m) dengan

ketinggian rata-rata muka air dari dasar embung 3 m. Tinggi jagaan banjir di tetapkan sebesar 1 m. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Idealisasi Denah Embung dan Potongan

(19)

ISBN: 978-602-6483-88-1

1.2. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi (ET) adalah jumlah air total yang dikembalikan lagi ke atmosfer dari permukaan tanah, badan air, dan vegetasi oleh adanya pengaruh faktor-faktor iklim dan fisiologis vegetasi. Evapotranspirasi (ET) merupakan gabungan antara proses-proses evaporasi, intersepsi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses penguapan, yaitu perubahan dari zat cair menjadi uap air atau gas dari semua bentuk permukaan kecuali vegetasi. Sedang transpirasi adalah perjalanan air dalam jaringan vegetasi (proses fisiologis) dari akar tanaman ke permukaan daun dan akhirnya menguap ke atmosfer. Intersepsi adalah penguapan dari permukaan vegetasi ketika berlangsung hujan. Besarnya laju transpirasi kurang lebih sama dengan laju evaporasi apabila pori-pori daun terbuka. Proses pembukaan pori-pori daun tampaknya dikendalikan oleh besarnya pembukaan diameter pori-pori daun. Ketika pori-pori daun menutup, proses transpirasi tetap berlangsung tetapi dengan laju yang sangat lambat (Wanielista dalam Riady, 1990).

Dalam studi ini digunakan metode Penman Modifikasi sebagai pendekatan untuk mencari harga evapotranspirasi, karena dalam metode ini digunakan data klimatologi yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan kedua metode lainnya. Bentuk persamaan Penman yang telah dimodifikasi adalah:

Eto = C . [W . Rn+(1-W) . F(U) . (ea - ed)] (1)

Dimana:

Eto = evapotransporasi tetapan (mm/hari),

C = faktor penyesuaian yang tergantung pada kecepatan angin siang hari, kelembaban udara relatif (RH) maksimum, perbandingan kecepatan angin siang dan malam hari,

W = faktor bobot yang tergantung pada temperatur dan ketinggian,

Rn = radiasi netto ekuifalen dengan evaporasi dalam mm/hari,

F(U) = faktor bobot yang tergantung pada temperatur dan ketinggian,

Ea = tekanan uap air jenuh (mbar),

ed = tekanan uap air nyata (mbar).

1.3. Ketersediaan Air

Ketersediaan air yang merupakan bagian dari fenomena alam, sering sulit untuk diatur dan diprediksi dengan akurat. Hal ini karena ketersediaan air mengandung unsur variabilitas ruang (spatial variability) dan variabilitas waktu (temporal variability) yang sangat tinggi. Oleh karena itu, analisis kuantitatif dan kualitatif harus dilakukan secermat mungkin agar dapat dihasilkan informasi yang akurat untuk perencanaan dan pengelolaan sumberdaya air.

Untuk analisis ketersediaan air permukaan, yang akan digunakan sebagai acuan adalah debit andalan (dependable flow). Yang paling berperan dalam studi ketersediaan air permukaan adalah data rekaman debit aliran sungai. Rekaman tersebut harus berkesinambungan dalam periode waktu yang dapat digunakan untuk pelaksanaan proyek penyediaan air. Apabila penyadapan air akan dilakukan dari sungai yang masih alami, maka diperlukan rekaman data dari periode-periode aliran rendah yang kristis yang cukup panjang, sehingga keandalan pasok air dapat diketahui.

(20)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018 126 | “Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif”

1.4. Model NRECA

alah satu model yang dipakai dalam menghitung ketersediaan air adalah Metode NRECA (National Rural Electrical Cooperation Agency) yang dikembangkan oleh Norman H. Crawford (USA) pada tahun 1985, yang merupakan penyederhanaan dari Standford watershed model IV (SWM) yang memiliki beberapa parameter. Metode NRECA mensimulasikan kesetimbangan air bulanan pada suatu daerah tangkapan yang ditujukan untuk menghitung total run off dari nilai curah hujan bulanan, evapotranspirasi, kelembaban tanah dan ketersediaan air tanah. Model kesetimbangan air Metode NRECA didasarkan pada proses kesetimbangan air secara umum yakni hujan yang jatuh di atas permukaan tanah dan tumbuhan penutup lahan sebagian akan menguap, sebagian akan menjadi aliran permukaan dan sebagian lagi akan meresap masuk kedalam tanah. Infiltrasi air akan menjenuhkan tanah permukaan dan kemudian air akan merambat menjadi perkolasi dan keluar menuju sungai sebagai aliran dasar (base flow). Perbedaan Metode NRECA dengan model kesetimbangan air yang lain seperti Metode F.J. Mock terletak pada jumlah parameter yang digunakan.

Model ini digunakan untuk menghitung debit bulanan dari curah hujan bulanan berdasarkan keseimbangtan air di DAS. Konsep metode NRECA memerlukan input utama data hujan dan evapotranspirasi actual yang diilustrasikan pada Gambar 2.5. Kandungan air dalam tanah dihitung setiap bulan dan merupakan fungsi dari evapotrasnpirasi aktual dan curah hujan. Evapotrasnpirasi aktual dihitung dari evapotrasnpirasi potensial dan hujan dengan bantuan persamaan empiris (Trenggono dalam Gomeks, 2007). Model ini menggunakan dua parameter utama yaitu PSUB yang menggambarkan bagian kelebihan air hujan yang masuk ke dalam tampungan air tanah dan GWF yang mencerminkan bagian dari tampungan air tanah yang mengkontribusi aliran air sungai. Selain dari tampungan air tanah, aliran air di sungai sebagian besar dari kelebihan kelengasan tanah sebesar (1-PSUB).

Dalam analisis ketersediaan air, metode perhitungan yang dilakukan untuk menghitung debit bulanan yang terjadi menggunakan data hujan bulanan dan evapotranspirasi. Persamaan dasar kesetimbangan air yang digunakan:

RO = P-AE +ΔS (2)

Dimana:

RO = Keseimbangan air (mm),

P = Presipitasi (hujan rata-rata di DAS) (mm),

AE = Evapotranspirasi actual (penguapan aktual) (mm),

(21)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Gambar 2. Diagram Model Hujan Limpasan Metode NRECA

\ (Sumber: Pedoman Kriteria Desain Embung Kecil)

2. METODE PENELITIAN 2.1. Materi Penelitian

Ruang lingkup materi penelitian diarahkan pada tahapan-tahapan analisis untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu:

1. Kajian terhadap karakeristik fisik dasar Embung Rantau Baru

Kajian ini diarahkan untuk mengetahui kondisi potensi ketersediaan sumberdaya air (water

availability) di Embung Rantau Baru.

2. Kajian arahan pengelolaan sumberdaya air di lokasi penelitian

Berdasarkan hasil kajian sebelumnya, maka pada kajian ini dilakukan perumusan pola pengelolaan sumberdaya air dengan mempertimbangkan kondisi keseimbangan air alami.

2.2. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air pasal 12 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa pengelolaan air permukaan melalui dasar wilayah DAS dan pengelolaan air tanah harus berdasarkan cekungan air tanah. Dalam penelitian ini, satuan pengamatan yang digunakan dalam bentuk morfologis berupa DAS tepatnya Sub DAS Tapin.

Beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perhitungan ketersediaan sumberdaya air permukaan dilakukan dengan menggunakan pendekatan matematis metoda hidrometeorologi (pendekatan Water Balance versi NRECA). Oleh karenanya hasil yang didapatkan merupakan nilai hasil pendekatan matematis dan bukan nilai aktual.

2. Perhitungan potensi air permukaan dilakukan dengan menggunakan pendekatan batas wilayah DAS yang ada, dalam hal ini Sub DAS Tapin, dengan asumsi bahwa Sub DAS Tapin tersebut sudah cukup representatif mewakili wilayah secara keseluruhan.

2.3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilaksanakan ini apabila ditinjau dari tujuannya dapat digolongkan sebagai penelitian pengembangan (research and development study), yaitu tentang Tinjauan Ketersediaan Air Embung Rantau Baru Kabupaten Tapin. Saat ini data-data teknis terkait dengan pengelolaan Sub DAS Tapin masih terpisah dan terdapat pada instansi yang

(22)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018 128 | “Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif”

beda serta masih bersifat sebagai informasi/untuk keperluan pelaporan saja. Untuk itu diperlukan usaha pengumpulan/kompilasi data-data teknis tersebut agar nantinya dapat menjadi data yang berguna dalam hal pengelolaan Sub DAS Tapin. Dalam hai ini, skema tingkat ketersediaan air dapat dijadikan sarana kompilasi data teknis tersebut secara terstruktur, maupun untuk membantu dalam tahap lanjutan analisa sumberdaya air pada embung tersebut.

2.4. Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini secara umum berupa perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membantu dalam analisis data, dan metode atau model-model persamaan analisis untuk menyelesaikan permasalahan secara sistematis. Software yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain Microsoft Excel. Metode atau model-model persamaan analisis yang dipergunakan antara lain adalah metode persamaan water balance di Embung Rantau Baru, persamaan penelusuran debit inflow historis dan prosedur pembuatan model keseimbangan neraca air.

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data-data yang didapatkan dari instansi terkait, seperti data klimatologi yang didapatkan dari BMG, data-data bangunan fisik DI didapatkan dari dinas PU, data historis hidrometri dari dinas PU, dan lain-lain. Selain itu untuk mengklarifikasi data-data sekunder juga dilakukan pengecekan langsung ke lapangan agar jelas validitasnya. Data-data primer didapatkan antara lain dari pengujian dan pengamatan secara langsung di lapangan, misalnya pengamatan data pengaruh pasang surut pada lahan sawah; pengujian sumuran untuk mengetahui kondisi aliran air tanah permukaan (subsurface water flow), yang merupakan informasi dasar dalam penentuan salah satu variabel model (debit seepage dan perkolasi); pengamatan muka air di saluran drainase, dan lain-lain.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga metoda, yaitu: 1. Pengumpulan data sekunder;

2. Wawancara terhadap stakeholder terkait dan masyarakat di sekitar lokasi penelitian; dan 3. Observasi lapangan.

Kebanyakan data yang digunakan sebagai bahan analisis adalah jenis data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Data primer yang digunakan adalah berupa hasil wawancara dengan stakeholder terkait dan masyarakat di sekitar lokasi penelitian, serta data observasi gambaran aktual wilayah penelitian yang disajikan dalam bentuk deskripsi wilayah.

Jenis dan sumber data sekunder yang digunakan adalah berupa data karakteristik fisik wilayah, meliputi:

1. Peta batas administrasi, peta topografi, peta batas wilayah DAS, peta RTRW, dll.

2. Sumber data: Dinas Pekerjaan Umum Pusat Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Rantau.

3. Data Klimatologi: BMG Wilayah Kota Banjarbaru.

2.5. Lokasi Penelitian

Embung Rantau Baru terletak di desa Rantau Kiwa Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Embung ini dibuat sebagai tempat penampungan air sementara akibat limpasan permukaan (Run Off). Selain itu, embung berada pada Sub Daerah Aliran

(23)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Sungai (DAS) Tapin yang memiliki potensi pengembangan sumberdaya air yang cukup besar, khususnya untuk lahan rawa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Gambaran Sungai Tapin pada Gambar 3 dan Kondisi Embung Rantau Baru pada Gambar 4.

Gambar 3. Gambaran Sungai Salak Gambar 4. Kondisi Embung Rantau Baru

(Sumber: Dokumen Pribadi)

2.6. Bagan Alir Penelitian

Bagan alir dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini.

(24)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018 130 | “Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif”

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Parameter Data Hidrologi

Parameter data hidrologi dalam penelitian ini antara lain data curah hujan, evaporasi, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Prosedur dan hasil perhitungan data hidrologi yang telah di olah tersebut terdapat dalam tabel hasil rata-rata klimatologi Tatakan selama 10 tahun. Data klimatologi bersumber dari stasiun klimatologi Tatakan, Kabupaten Tapin untuk 10 tahun data yaitu: data dari Tahun 2008–2017. Hasil data klimatologi rata-rata selama 10 tahun Tatakan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Rata-Rata Klimatologi Tatakan Selama 10 Tahun

No. Bulan Temp

(oC) RH(%) Penguapan (mm) Kecepatan Angin (Km/hari) Sinar Matahari (%) 1 Januari 1 26,8 86,0 2,6 82,1 39,3 2 Januari 2 28,0 84,6 2,8 85,4 40,4 3 Februari 1 26,5 84,4 2,9 89,8 47,1 4 Februari 2 27,0 85,0 3,3 86,4 48,0 5 Maret 1 27,0 84,3 3,1 70,2 47,9 6 Maret 2 27,3 85,3 2,9 66,5 53,0 7 April 1 29,0 84,3 3,0 67,7 53,6 8 April 2 28,1 84,0 3,0 67,2 56,3 9 Mei 1 27,4 83,0 3,1 60,7 52,1 10 Mei 2 27,4 83,6 3,4 63,9 53,9 11 Juni 1 27,3 82,6 3,2 65,8 62,4 12 Juni 2 27,5 82,1 3,6 70,9 64,2 13 Juli 1 27,3 81,3 4,0 67,8 58,4 14 Juli 2 27,8 80,4 5,0 78,5 77,4 15 Agustus 1 27,8 78,0 5,1 81,7 76,8 16 Agustus 2 27,6 78,3 5,6 84,9 75,9 17 September 1 28,1 79,8 5,6 103,1 70,6 18 September 2 27,9 79,7 5,1 92,6 65,0 19 Oktober 1 27,7 81,0 5,0 87,3 64,9 20 Oktober 2 27,8 81,5 4,7 91,7 56,4 21 November 1 27,5 82,8 3,5 79,5 50,0 22 November 2 25,5 83,7 3,1 72,2 49,3 23 Desember 1 25,5 84,4 2,7 75,7 40,6 24 Desember 2 27,0 83,7 2,5 88,4 39,5

(25)

ISBN: 978-602-6483-88-1

3.2. Analisis Data Klimatologi dengan Evapotranspirasi Penman

Analisis Model NRECA memerlukan data evapotranspirasi yang di sini cara perhitungan menggunakan Metode Penman. Metode Penman dalam hitungannya menggunakan data iklim rerata tahunan, prakiraan besarnya evapotranspirasi dengan Metode Penman dianggap mempunyai derajat ketelitian yang cukup tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Hasil perhitungan evapotranspirasi dengan Metode Penman disajikan pada Tabel 2.

3.3. Analisis Ketersediaan Debit

Besaran debit diperoleh dari besarnya curah hujan yang jatuh di DAS Sungai Salak, sehingga menghitung debit, data utamanya adalah curah hujan di stasiun pencatat curah hujan, yaitu stasiun Bungur. Hasil perhitungan debit rata-rata Sungai Salak disajikan pada Tabel 3 dan grafik debit rerata bulanan masuk Embung Rantau Baru disajikan pada Gambar 5.

Tabel 2. Hasil Perhitungan Evapotranspirasi Metode Penman

Bulan Data Eto (mm)

Januari I 54,32 II 60,57 Februari I 59,62 II 52,24 Maret I 59,78 II 65,93 April I 61,94 II 62,07 Mei I 55,10 II 59,47 Juni I 56,49 II 57,75 Juli I 56,43 II 69,24 Agustus I 69,95 II 74,12 September I 72,32 II 68,99 Oktober I 69,38 II 70,26 Nopember I 60,69 II 57,31 Desember I 53,00 II 58,82

Eto Tahunan (mm/tahun) 1485,78

(26)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018 132 | “Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif”

Tabel 3. Hasil Perhitungan Debit Rata-rata Sungai Salak (mm/detik)

(Sumber: Hasil Perhitungan)

Gambar 5. Grafik Debit Rerata Bulanan Masuk Embung Rantau Baru

(Sumber: Hasil Perhitungan)

Tah un Bulan Jum lah Jan Peb Ma

r Apr Mei Jun Jul Agu

st

Sep

t Okt Nop Des 199 6 0,0 57 0,02 9 0,00 0 0,00 0 0,00 8 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,03 6 0,09 7 0,09 2 0,318 199 7 0,2 31 0,09 5 0,04 6 0,04 4 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,02 2 0,27 5 0,72 2 1,435 199 8 0,7 93 0,20 5 0,22 3 0,07 5 0,14 2 0,16 0 0,26 0 0,14 2 0,06 3 0,27 6 0,31 7 0,39 3 3,049 199 9 0,4 66 0,34 2 0,27 3 0,11 3 0,17 3 0,90 1 0,10 8 0,01 2 0,00 0 0,27 1 0,24 9 0,34 5 3,253 200 0 0,3 01 0,09 7 0,25 1 0,15 4 0,06 0 0,04 7 0,00 0 0,00 0 0,01 2 0,05 1 0,22 4 0,30 9 1,505 200 1 0,2 87 0,17 8 0,29 1 0,21 8 0,00 0 0,06 8 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,24 8 0,29 7 0,35 4 1,941 200 2 0,4 01 0,10 6 0,24 3 0,17 6 0,01 4 0,09 4 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,05 0 0,23 9 0,22 2 1,543 200 3 0,3 41 0,32 1 0,19 7 0,11 3 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,02 9 0,02 9 0,08 8 0,29 5 1,413 200 4 0,4 54 0,29 1 0,22 4 0,08 2 0,08 6 0,00 0 0,04 4 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,10 2 0,63 6 1,920 200 5 0,3 45 0,42 3 0,54 2 0,11 1 0,10 1 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,32 1 0,10 2 0,24 1 2,187 Jum lah 3,6 74 2,08 7 2,29 0 1,08 6 0,58 5 1,27 0 0,41 2 0,15 4 0,10 5 1,30 4 1,98 9 3,60 8 18,56 4 Rata -rata 0,3 67 0,20 9 0,22 9 0,10 9 0,05 8 0,12 7 0,04 1 0,01 5 0,01 0 0,13 0 0,19 9 0,36 1 1,856

(27)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Dalam analisis ketersediaan air, harus diketahui terlebih dahulu besarnya potensi air dan besarnya penggunaan air yang ada. Potensi air yang dimaksud di sini adalah besarnya debit andalan yang telah direncanakan untuk daerah yang dianalisis. Hasil perhitungan debit andalan (Q80%) di Sungai Salak disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Debit Andalan Sungai Salak (m3/detik)

No Bulan Debit Andalan (Q80%)

(m3/dt) 1 Januari 0,287 2 Februari 0,097 3 Maret 0,197 4 April 0,075 5 Mei 0,000 6 Juni 0,000 7 Juli 0,000 8 Agustus 0,000 9 September 0,000 10 Oktober 0,029 11 Nopember 0,102 12 Desember 0,241

(Sumber: Hasil Perhitungan)

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa analisis ketersediaan air Embung Rantau Baru dengan menggunakan metode NRECA diperoleh debit andalan (Q80%) di Sungai Salak paling rendah pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus dan September sebesar 0,000 m3/detik (volume air 0,000 m3) dan paling tinggi 0,287 m3/detik (volume air 0,767 juta m3) pada bulan Januari, sehingga ketersediaan air di Embung Rantau Baru totalnya sebesar 2,712 juta m3/tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2006). Laporan Akhir Identifikasi Masalah Pengelolaan Sumber Daya Air di Pulau

Jawa. Jakarta: Direktorat Pengairan dan Irigasi, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Anonim. (2007). Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Rantau: Rantau Baru, Pemerintah Kabupaten Tapin, PT. M. 17 Engineering.

Anonim. (2008). Rencana Kawasan Terpadu Kota Rantau Baru. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Teknik.

(28)

ISBN: 978-602-6483-88-1

Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat IV 2018 134 | “Pengembangan Smart City melalui Pengelolaan Lingkungan yang Inovatif”

Anonim. (2009). Pedoman Teknis Konservasi Air Melalui Pembangunan Embung/Dam Parit. Jakarta: Direktorat Pengelolaan Air, Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian.

Anonim 1. (2018). Kabupaten Tapin, http://www.tapinkab.go.id, diakses tanggal 26 Juli 2018. Anonim 2. (2018). Kabupaten Tapin, http://www.wikipedia.co.id/kabupatentapin/, diakses

tanggal 26 Juli 2018.

Anonim 3. (2018). Siklus Hidrologi, http://www.physicalgeography.net/physgeoglos/, diakses tanggal 11 Agustus 2018.

Gambar

Gambar 1. Idealisasi Denah Embung dan Potongan  (Sumber: RTBL Kawasan Rantau Baru)
Gambar 2. Diagram Model Hujan Limpasan Metode NRECA
Gambar 3. Gambaran Sungai Salak  Gambar 4. Kondisi Embung Rantau Baru  (Sumber: Dokumen Pribadi)
Tabel 1. Hasil Rata-Rata Klimatologi Tatakan Selama 10 Tahun
+4

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dengan menggunakan media kartu puisi siswa diharapkan akan lebih aktif, paham dan tidak merasa bosan di dalam kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia materi

Sumbing bibir (dengan atau tanpa sumbing langit-langit) merupakan kelainan pada orofasial yang tidak disertai kelainan pada kepala dan leher, memiliki fungsi

Hapus file README dan License Files yang ada di folder website wordpress anda melalui Cpanel -> File Manager seperti gambar berikut:.. Pindahkan sebagian Script pada Wp-Config

Pada musim kemarau ketika hutan rawa sudah mulai mengering, sebagian besar juvenil ikan yang memanfaatkan hutan rawa sebagai habitat asuhan telah keluar dari hutan

Penanganan secara holistik pada tahap awal penyakit merupakan hal yang penting dalam menurunkan kasus ARDS dan penurunan angka mortalitas akibat ARDS, penanganan

Sedangkan remaja pedesaan lebih terbuka dan tidak membeda bedakan , Dari aspek menolong pada remaja kota dan desa terdapat perbedaan, untuk remaja yang berada di desa

Dalam hal ini, likuiditas saham diproksikan dengan besarnya aktivitas volume perdagangan atau trading volume activity (TVA) saham di sekitar kejadian pengumuman

Dari hasil analisis didapat removal maksimum untuk kekeruhan pada prasedimentasi 46,5%, sedangkan pada wetland yaitu pada media pasir mesh 16-32 dan mangrove 6 bulan