• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapasitas Pengeboran Kayu Jati, Mahoni, Akasia Menggunakan Daya Motor Listrik 250Watt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kapasitas Pengeboran Kayu Jati, Mahoni, Akasia Menggunakan Daya Motor Listrik 250Watt"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

71

Kapasitas Pengeboran Kayu Jati, Mahoni, Akasia 

Menggunakan Daya Motor Listrik 250Watt 

Catur Pramono1, Kun Suharno2, Purnomo3 ABSTRAK

Mesin perkakas biasanya berhubungan dengan suatu industri yang pada dasarnya alat tersebut sangat membantu menyelesaikan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan industri. Salah satu contohnya adalah padahome industry kerajinan tangan khususnya industri pengrajin sangkar burung. Home industry tersebut terdapat di desa Prajegsari dan Pakis, Kabupaten Magelang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menciptakan prototype mesin pengebor dengan menggunakan satu motor listrik. Selain itu juga dapat mengetahuiperformamesin pengeboran untuk kayu jati, mahoni, dan akasia.

Metode pelaksanaan pembuatan mesin tiga fungsi yaitu berupa persiapan, perencanaan, persiapan bahan untuk konstruksi mesin, pengadaan motor listrik, chuk/pengait, papan kayu, plat, baja dan handle. Tahap berikutnya adalah assembling mesin dan kedudukan mesin dan dilanjutkan dengan prototype mesin tiga fungsi. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap mesin tersebut, setelah itu dilakukan analisis data, pembahasan dan seminar beserta laporan.

Hasil penelitian bahwa kapasitas pengeboran kayu jati 8,27 (mm3/s), mahoni 24,88 (mm3/s), akasia 11,17 (mm3/s). Secara visual hasil pengeboran menunjukkan lubang bulat sempurna tanpa ada kekasaran pada permukaan hasil pengeboran.

Kata Kunci : pengeboran, kayu, kapasitas

       1

Dosen Teknik Mesin,UniversitasTidar 

2Dosen Teknik Mesin,UniversitasTidar

 

3Mahasiswa Teknik Mesin,UniversitasTidar

(2)

72

ABSTRACT

Machine tools usually associated with an industry that basically these tools greatly help complete a job related to the industry. One example is the home industry handicrafts industry especially artisans birdhouse. The home industry in the villages Prajegsari and Pakis, Magelang regency. The purpose of this study is to create a prototype jackhammers using a single electric motor. It can also determine performance drilling machine for teak, mahogany and acacia.

The method of implementation machinery manufacture three functions, namely in the form of preparation, planning, preparation of materials for construction machines, procurement of electric motors, chuk / hooks, wooden boards, plates, steel and handle. The next step is assembling the machine and position the engine and continued with three function prototype machine. Further testing of the machine, after the data analysis, discussion and seminars along with the report.

The research concludes that the drilling capacity teak i.e. 8.27mm3/s, mahogany i.e. 24.88 mm3/s, acacia i.e. 11.17 mm3/s. Visually drilling results show a perfectly round hole without any roughness on the surface drilling results.

(3)

73 A.PENDAHULUAN

1. Latar belakang

esin perkakas biasanya berhubungan dengan suatu industri yang pada da-sarnya alat tersebut sangat mem-bantu menyelesaikan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan industri. Salah satu contohnya adalah padahome industry kerajinan tangan khususnya industri pengrajin sangkar burung. Di wilayah Magelang, home industry tersebut terdapat di desa Prajeg sari dan Pakis kabupaten Magelang.

Saat ini, permintaan kerajinan sangkar burung semakin meningkat. Hal tersebut dikare-nakan semakin banyak penghobi burung kicau. Oleh karena itu, perlu terobosan alat yang dapat membantu proses pengerjaan kerajinan sangkar burung.Penggunaan mesin tiga fungsi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas produksi sangkar burung menjadi lebih bagus, sehingga dapat meningkatkan harga jual kerajinan tersebut. Oleh karena itu, perlu diciptakan prototype mesin tiga fungsi yang dapat digunakan sebagai pengebor, pemotong dan penghalus.

2.Tujuan pembuatan alat Tujuan penelitian ini yaitu :

a. Menciptakan prototype mesin untuk penge-bor dengan menggunakan satu motor listrik. b. Mengetahuiperformamesin hasil pengeboran

untuk kayu jati, mahoni, dan akasia, 3. Manfaat pembuatan alat

a. Memberi solusi prototype mesin sederhana sentra kerajinan sangkar burung

b. Meningkatkan produktifitas kerajinan sangkar burung

c. Menggalakkan home industri sangkar burung sebagai alternatif meningkatkan profit B. TINJAUAN PUSTAKA

Definisi mesin bor

Mesin bor adalah suatu jenis mesin yang ge-rakannya memutarkan alat pemotong, yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin

tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam benda kerja dengan menggunakan pemotong perputar yang disebut bor ( Arif dan Candra, 2009 ).

Mesin terdahulu

Mesin Bor (Drilling) Terdiri dari satu poros motor pada prinsipnya untuk membuat lubang pen, dowel atau lubang untuk sekrup dan alat tambahan lain yang berbentuk bulat. Perkem-bangannya saat ini mesin bor bisa untuk melaku-kan pengeboran beberapa lubang sekaligus pada satu permukaan secara horisontal maupun vertikal. Pengeboran sebaiknya dilakukan setelah seluruh permukaan kayu diserut dan dipotong pada ukuran jadi yang diinginkan.Mesin bor ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya: mata bor, chuck, spindel dan motor penggerak. Dalam mentransmisikan putaran motor listrik ke poros spindel mesin bor digunakan rangkaian pully dan V-belt.

C.METODE

1. Rencana motor listrik

Langkah utama yang menjadi awal dalam kegiatan pembuatan mesin pengebor. Mesin pengebor ini direncanakan mengguna-kan motor listrik 250 Waat. Pemilihan motor listrik tersebut Berdasarkan kapasitas daya listrik sekala rumah tangga rata-rata 900Watt.

2. Rencana chuck/pengait

Rencana chuck/pengait menggunakan chuck bor. Pemilihan chuck tersebut berdasarkan kemampuan pencekaman yang efektif dan kuat dengan menggunakan tiga pencepit baik untuk mencepit ujung bor, ujung kedudukan penghalus, maupun ujung kedudukan pemotong.

3. Metode penyambung motor listrik dan chuck Motor listrik sebagai penggerak dan chuck sebagai pencekam harus disambung agar fungsi mesin tiga fungsi ini dapat digu-nakan. Mengingat ketergunaan alat tersebut untuk jangka waktu yang tak terbatas,

(4)

74

hingga sifat penyambungan menggunakan sambungan sistem drat.

4. Desain rangka kedudukan

Rangka kedudukan mesin rencana menggunakan baja dan kayu. Kaki-kaki kedudukan menggunakan baja profil siku. Meja kerja menggunakan papan kayu. Pengatur naik turun meja kedudukan menggunakan sistem sliding dengan baut ulir yang dilas.

5. Assembling mesin pengebor

Penyambungan rangka bawah (kaki-kaki) menggunakan sistim pengelasan, kemu-dian rangka atas menggunakan sistim drat. Assembling antara mesin dengan meja kedu-dukan menggunakan baut. Assembling antara mesin dengan chuck menggunakan las.

Penyambungan rangka bawah (kaki-kaki) menggunakan sistim pengelasan, kemu-dian rangka atas menggunkan sistim drat. Assembling antara mesin dengan meja kedu-dukan menggunakan drat. Assembling antara chuck dengan mesin menggunakan las. 6. Bahan dan peralatan uji

Guna menguji mesin pengebor untuk kerajinan pembuatan sangkar burung, maka bahan uji direncanakan menggunakan limbah kayu jati, mahoni dan akasia. Hal tersebut sekaligus untuk memanfaatkan potensi daerah limbaah kayu yang banyak terdapat di Tegal rejo. Peralatan uji menggunakan stop watch, dan timbangan digital.

7. Metode pengujian

Metode pengujian pengeboran dengan cara mendorong kayu menuju dalam bor. Preparasi kayu sebelum dibor dengan cara diberi penanda menggunakan pensil dengan jarak 10mm, kemudian kayu disatukan dengan isolasi hingga 10 batang. Hasil tersebut kemudian dibor secara bersama-sama. Kegiatan pengujian tersebut diulang hingga lima kali.

8. Hasil kegiatan mesin tiga fungsi

Hasil dalam kegiatan ini berupa proto-type mesin pengebor dengan menggunakan

satu motor listrik. Hasil efisiensi mesin pengebor pada kayu jati, mahoni dan akasia baik.

D.HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Rancang Bangun Mesin Tiga Fungsi Hasil rancang bangun mesin pengebor terdiri dari 3 bagian utama yaitu rangka, unit pengebor dan meja kerja,motor listrik dengan daya 250 Waat dan putaran mesin 2800 rpm.Rangka utama terbuat dari besi siku 40mm x 40mm dan besi plat 30 mm x 3mm sebagai penguat kerangka. Unit pengebor menggunakan chuck sebagai penyambung antara poros dinamo listrik dengan mata bor. Dengan sistem ulir atau drat sebagai pengikat yang dapat dilepas pasang agar proses bongkar pasang dapat dilakukan dengan mudah.

2. Hasil Pengujian

Pengujian mesin bor kayu berupa uji fungsi-onal yang bertujuan untuk mengetahuiapakah hasil rancang bangun dapat berfungsi sesuai dengan disain yang diharapkan. Jika tidak sesuaiharus dilakukan modifikasi sampai menghasilkan unjuk kerja yang baik. Setelah dilakukan pengujian, diperoleh hasil pengeboranyang cukup baik yang dapat dilihat dari hasil kayu yang telah lah di bor mencapai 100% dan ukuran kedalamanmencapai 10 mm.Pengeboran menggunakn mata bor kuningan dengan diameter 3 inci. Hasil pengujian kapasitas pengeboran untuk bahan kayu jati sebesar 8,27 cm3/s, sedangkan untuk kayu mahoni24,88 cm3/s. Kapasitas pengeboran untuk bahan kayu akasia menunjukkan nilai yang terendah yaitu 11,17 cm3/s. Kapasitas hasil pengeboran menggunakan mesin bor berdasarkan urutan nilai terbesar yaitu kayu mahoni, kemudian disusul oleh kayu akasia, dan kayu jati.

(5)

75 E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a) Prototype mesin tiga fungsi dapat berfungsi sebagai pengebor, pemotong dan penghalus dengan menggunakan satu motor listrik.

b) Kapasitas hasil pengeboran untuk kayu jati 8,27 mm3/s, mahoni 24,88mm3/s, dan akasia 11,17mm3/s.

2. Saran

Saran yang dapat penulis berikan yaitu proto-type mesin tiga fungsi ini kedepannya layak untuk diaplikasikan pada sentra-sentra kerajinan sangkar burung guna peningkatan pendapatan para pengrajin.

DAFTAR PUSTAKA

Afif dan Candra, 2009. 16 Juli 2014 available online at : http://Dunia Listrik.blog spot.com/motor-listrik-ac-satu-phasa. Amri, 2002. Kekuatan Kayu Jati, Jakarta : Duta

Rimba - Perum Perhutani

Aryanto, A.D., 2010.Rancang Bangun Dan Perbaikan Mesin Bor Portabel Dan Uji Unjuk Kerja Dengan Bahan Besi Tuang St 40 Dan Besi Tuang St 60. Tugas Akhir Teknik Mesin UNDIP, Semarang.

Achmad, 2008. Aneka Mata Bor, Diunduh 17 Juli 2014, Availabe online at :

http://ardasu.mywapblog.com/motor-listrik.xhtml

Bishop, 2004. 14 Juli 2014 available online at : http://Dunia Listrik.blog spot.com/motor-listrik-ac-satu-phasa.

Brown, 1980. Tekstur Kayu Keras, Sumber : Dept. Kehutanan RI.

Casey dan Pandit 1952. Pulp and Paper Chemistry and Technology. Vol.1 . Inter science Publisher, Inc. New York.

Dien, 1983. Tekstur Kayu, Jakarta : Duta Rimba - Perum Perhutani.

Fikki dan Himawan, 2010. Mesin Bor Modern, Diunduh 8 Juli 2014, available online at : www.dokterbisnis.net

Prasetyo, A., 2014, Mesin Bor, Diunduh 8 Juli 2014, Available online at : kujangjayaangga.blogspot.com/2014/03/ makalah-tentang-mesin-bor.html

(6)

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI SE-KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNGA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memiliki konstruksi yang sistematis, memiliki rangkaian Memiliki konstruksi yang sistematis, memiliki rangkaian struktur tertentu (jadi tidak terlalu sederhana, misalnya :

terhdp pemenuhan & pelayanan kes & gizi bagi anak baik di pusat maupun di daerah;.  Memberikan saran dan masukan

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan di lapangan terhadap guru dan beberapa siswa yang dilakukan peneliti di SMK Bustanul Ulum Kabupaten Bandung di kelas Xb

Once you have finished editing the Social Book you need to save your work by clicking on the Save button on the right of the Editor area. In case you are co-working on a Social

Ucap syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul

Ketrampilan Enterprenuership menjadi penting yakni untuk memperkuat kapasitas masyarakat ketempatan wisata, modelnya bisa berupa pelatihan bahasa asing dan juga

Dari gambar 4.3 diatas dapat dilihat pada saat konsentrasi substrat 80 gr dan volume inokulum 12.5% diperoleh konsentrasi gula sisa terendah, ini disebabkan