• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDAPATAN PERMANEN DALAM PEMBENTUKAN TABUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENDAPATAN PERMANEN DALAM PEMBENTUKAN TABUNGAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI DAN MANAJEMEN

Judul Penelitian

PENGARUH PENDAPATAN PERMANEN

DALAM PEMBENTUKAN TABUNGAN

Oleh

AMRIZAL

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur

Jakarta, Oktober 1997

(2)

KATA PENGANTAR

Membuat Karya Ilmiah atau melalukan penelitian sudah merupakan tugas pokok yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan pengusulan akreditasi atau jenjang kepangkatan pada Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali tentang isi karya Ilmiah yang dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai dengan namanya, dan inipun sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.

Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat bisa untuk lebih disempurnakan. Agaknya tidaklah terlalu berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan bukanlah data main-mainan, akan tetapi merupakan data resmi yang telah dihimpun oleh pemerintah atau badan-badan ilmiah lainya.

Karena selain karya Ilmiah ini diajukan terhadap Kopertis Wilayah III dan sebagai pertinggal juga penulis sediakan untuk kepustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur, sehingga harapan penulis hanya sekedar untuk dapat dibaca oleh mahasiswa atau pembaca lainya yang bernuansakan ilmiah pula, mungkin paling tidak akan dapat membantu menambah khasanah pengetahuan sipembaca atau menjadi semacam suatu pertanyaan ataupun tanggapan terhadap penulis atas kurang lebihnya kemapuan yang penulis miliki.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Rektor Universitas Borobudur Prof. DR. H. Basir Barthos, bapak Dekan Fakultas Ekonomi Prof. DR. H. Masngudi, SE, APU beserta jajarannya serta mahasiswa semuanya. Tidak terlupa salam yang istimewa terhadap fihak Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan pengusulan akreditasi ini dan berbagai fihak yang telah disibukkan atas pengusulan akreditasi ini, demikian dan terima kasih.

Jakarta, 02 Oktober 1997

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1. PENDAHULUAN

2. TINJAUAN LITERATUR

3. KERANGKA TEORI PEMBENTUKAN MODEL 3.1. Tabungan Dan Pendapatan Nasional

3.2. Pembentukan Model Fungsi Tabungan 3.3. Perumusan Model Kedalam Bentuk Fungsi

4. HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS 4.1. Hasil estimasi Fungsi Tabungan

4.2. Perbandingan Hasil Perhitungan Dengan Negara Lain 5. KESIMPULAN

DAFTAR BACAAN LAMPIRAN

(4)

1. PENDAHULUAN

Perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia yang terencana hingga saat ini telah meliput waktu dua puluh delapan tahun, dan tanpa memungkiri keadaan dan kenyataan telah terdapat gejolak naik dan turun prestasi ekonomi yang dihasilkan. Tetap diakui kiranya bahwa memang banyak kemajuan-kemajuan yang telah dicapai. Namun jangan hanya terpukau dengan kemajuan yang telah dirasakan tersebut, oleh karena banyak masalah serta kesulitan yang belum terlepas atau yang masih membelenggu bangsa kita ini, terutama masalah hutang luar negeri.

Kemajuan lain yang ingin kiranya dicapai oleh masyarakat seperti kenaikan pendapatan atau peningkatan taraf hidup juga belum terpenuhi. Kenapa tidak hal demikian harus dibaca, oleh karena kebanyakan masyarakat merasa dan malahan mengalami kekurangmampuan dalam menjalankan hidup sehari-hari oleh karena hampir semua pendapatan yang dihasilkan masyarakat berperan untuk hanya sebagai pemenuhan konsumsi dan sukar kiranya kalau masyarakat diharapkan akan dapat melalkukan tabungan demi untuk membangun bangsa melalui pembentukan modal dan investasi dalam negeri.

Perubahan ekonomi ditandai dengan adanya pertumbuhan ekonomi, secara singkat pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada perubahan atau perkembangan itu sendiri ( Boediono: 1982, h.1 ). Hal ini terlihat dengan banyaknya gagasan untuk memonitor atau untuk mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai, ukuran yang sama bisa dipergunakan adalah dengan pendapatan nasional atau GNP ( Hendra Esmara: 1982, h.155 ).

Pencapaian besarnya basis PDB tersebut membutuhkan sejumlah investasi yang besar tiap-tiap periode pembangunan. Oleh Keynes ( J.M Keynes: 1967, h63 ), investasi tersebut merupakan stock of capital, secara sederhana investasi tersebut berasal dari tabungan. Tabungan diperoleh dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, sehingga dari sudut penerimaan ( income side ) sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi merupakan besarnya tabungan, sedangkan dari segi pengeluaran (outcome side ) maka investasi tersebut merupakan sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan.

Dengan adanya suatu pengalokasian pendapatan masyarakat tersebut akan terjadi suatu siklus antara rumah tangga sebagai pemilik faktor produksi ( kapital, tenaga kerja ) dan perusahaan firm sebagai penghasil yang diperlukan oleh rumah tangga. Dari siklus ini akan lahir nantinya suatu mekanisme produksi, distribusi oleh perusahaan dan konsumsi oleh rumah tangga.

Rumah tangga melakukan konsumsi dikarenakan adanya penerimaan atau balas jasa yang diberikan sektor perusahaan atas pemakaian faktor-faktor produksi oleh perusahaan, katakanlah lebih kurang 75 % dari pendapatan rumah tangga yang digunakan

(5)

untuk konsumsi, sehingga sisanya merupakan tabungan dari rumah tangga, sehingga pendapatan akan menentukan besarnya proporsi untuk konsumsi dan tabungan.

Seiring dengan konsumsi dan tabungan itu, maka besarnya tabungan akan tercermin dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi, sehingga besarnya tabungan sesuai dengan turun naiknya pendapastan. Akan tetapi besarnya pendapatan yang digunakan untuk tabungan secara agregat ( menyeluruh ) untuk Indonesia membutuhkan suatu penelitian.

Dalam melihat besarnya proporsi pendapatan yang ditabungkan akan dituangkan kedalam bentuk fungsi, fungsi akan menggambarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, dikatakan bahwa hubungan sebab akibat apabila perubahan suatu variabel mengakibatkan berubahnya variabel lain ( Soediono: 1981, h.3 ), kemudian hubungan fungsional akan menunjukan berubahnya nilai variabel yang satu otomatis mempunyai arti bahwa variabel lainnya yang mempunya hubungan fungsional tersebut akan berubah pula.

Lebih lanjut dikatakan bahwa hubungan fungsional secara matematis dinyatakan dalam bentuk indentitas atau kesamaan, sedangkan hubungan sebab akibat dinyatakan dalam bentuk persamaan ( Soediono: Ibid, h.4 ), sehingga fungsi akan memberikan suatu indikasi pengaruh dari variabel makro bebas dengan variabel makro terkait melalui pengukuran yang dapat dilihat artinya.

Simon Kuznet, menyatakan bahwa "banyak ilmu pengetahuan didasarkan pada suatu kumpulan pengetahuan diskriptif dan pada pengukuran empiris sangat membutuhkan pengetesan tentang ketepatan yang dapat dipercayai. Akan tetapi kita tidak terkait dengan satu teori saja, sehingga untuk kontek di Indonesia diperlukan suatu model-model yang mempengaruhi tabungan, oleh Keynes pada persamaan fungsi tabungan sederhana maka yang mempengaruhinya adalah pendapatan ( Simon Kuznets: 1981, h.7 ).

Analisa pendapatan lebih dijabarkan oleh beberapa ahli ekonomi stelah Keynes yakni analisa pendapatan melalui analisa siklus hidup oleh A.Ando, R,Brumberg dan F. Modiglani, kemudian pendekatan permanen incom oleh Milton Friedman, Relatif Income oleh J.S. Duessemberry. Oleh karena penelitian terhadap bentuk fungsi tabungan dengan analisa pendekatan permanen Income atau yang lainya belum ada yang bersifat khusus, terkecuali penelitian terhadap kebutuhan tabungan dengan pendekatan Life Cycle (Wirzon: 1985, h.4 ), maka dalam hal ini perlu kiranya dilakukan penelitian kearah demikian.

2. TINJAUAN LITERATUR

Banyak definisi mengenai tabungan, dan definisi tersebut tentu didasarkan pula pada kondisi sektoral ekonomi yang dikaji. Dalam ekonomi dua sektor, sebagaimanan yang terdapat dalam literatur ekonomi modern, dimana tabungan didefinisikan sebagai

(6)

bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi pada periode yang bersamaan. Teori ini dikenal sebagai teori Keynes yang pertama menghubungkan tabungan dengan pendapatan.

Seiring dengan definisi mengenai tabungan diatas, bahwa tabungan selain daripada bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi, dan menurut definisi lainya, bahwa perubahan tabungan sama dengan tabungan tahun t dikurangi tabungan tahun sebelumnya.

Sementara Keynesian, konsep tabungan sebagai fungsi dari pendapatan dianggap sebagai salah satu sumbangan Keynes yang penting terhadap perkembangan ilmu dan analisa ekonomi, yang tidak seperti pandangan Klasik sebelum dia, dianggap bahwa : (1) Dapat mengaitkan (coupling) sektor moneter dengan sektor produksi dari perekonomian secara makro dan (2) Menganggap bahwa kebijaksanaan fiskal dan kebijaksanaan moneter dapat sama-sama efisien dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ( Rustam Didong: 1987, Log-cit, h.52 ).

Para ahli ekonomi pembangunan (development economists) yang banyak bermunculan terutama sejak permulaan tahun 50-an ( lihat G.M. Meiers: 1976) dalam bukunya yang berjudul "Leading Issues in Economic Development" dan ( lihat Lewis A: 1984 ) dalam bukunya "The State of Development Theory", tidak begitu ingin untuk mempertajam perbedaan kedua konsep tabungan tersebut.

Bagi development economists yang dianggap lebih relevan dalam upaya mereka memahami proses pembangunan ekonomi dari negara-negara berkembang, adalah melihat tabungan sebagai sumber dana untuk pembentukan modal "capital formation". Paling jauh, mereka hanya menilai perbedaan konsep Keynes dan Klasik mengenai tabungan itu dalam konteks perbedaan antara apa yang disebut kemampuan menabung "The ability to save" dan kemauan menabung "The willingness to save" ( Lihat Thirwall, AP: 1972 ).

Hingga dewasa ini kenyataan bahwa dasar-dasar pokok umum yang semakin dapat diterima oleh hampir semua ahli ekonomi pembangunan, sehubungan dengan teori maupun analisa ekonomi yang terpakai dan kebanyakan bertumpu pada seorang ahli ekonomi Inggeris seperti John Maynard Keynes. Dalam hubungan ini, yang menjadi perhatian pokok untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah bagaimana tabungan itu dapat dimobilisir sebanyak mungkin agar sumber pembiayaan investasi sebagai modal produktif dalam proses pembangunan melalui kebijaksanaan fiskal dan moneter yang saling mendukung.

Studi pembangunan ekonomi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang paling baru, paling menarik dan paling banyak tantangan dari disiplin-disiplin ilmu yang lebih luar mengenai ekonomi dan ekonomi politik ( Michael P.Todaro: 1985, h.34 ). Dari studi pembangunan ekonomi tersebut dibutuhkan suatu kerangka pembahasan melalui persamaan-persamaan guna membuka jalan ke sistem pembukaan konsep yang bersifat nasional murni ( Harry T. Oshima: 1981, h.16).

(7)

Selanjutnya mengenai Pendapatan Nasional yang sering juga disebut sebagai Gross National Product ( GNP ), yaitu merupakan nilai dari seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu negara dalam jangka waktu tertentu, bisanya dalam waktu setahun ( Rudiger Dornbush: 1984, h.29 ). Pada dasarnya pendapatan nasional ini dalam arus perekonomian negara dapat dilihat dari dua segi ( Bruce Glassburner: 1979, h.32 ), pertama segi pengeluaran, kedua segi penerimaan.

3. KERANGKA TEORI PEMBENTUKAN MODEL 3.1. Tabungan Dan Pendapatan Nasional

Kerangka pembahasan membutuhkan suatu teori, dan teori merupakan gambaran kasar mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Dengan mengetahui teori, sang peneliti dapat mengetahui sebab akibat yang terjadi dalam masyarakat tersebut dan pengetahuan inipun sangat berguna pula untuk meramalkan peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi dimasa mendatang ( Sadono Sukirno: 1976, h.64 ).

Sedangkan metodologi akan banyak menyangkut pentahapan analisa, metode perhitungan dan metode proyeksi, kesemuanya itu diperlukan untuk mewujudkan analisa yang sistematik dan mendalam seta didasari oleh konsep ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan ( Syafrizal: 1983, h.86 ).

Dari segi pertama untuk pengeluaran maka pendapatan nasional akan digunakan untuk barang-barang konsumsi dan sisanya akan digunakan untuk investasi, kemudian ditentukan suatu syarat keseimbangan, sehingga

A = Ct + It ( 1 )

dimana: A = Pengeluaran Agregatif Ct = Konsumsi agregat

It = Investasi agregat

kemudian dari sudut penerimaan, maka

Yt = Ct + St ( 2 )

dimana: Yt = Penerimaan agregatif

Ct , St = Konsumsi dan Penabungan

dari syarat keseimbangan dapat dilihat kombinasi dari persamaan (1) dan persamaan (2), dimana:

A = Yt ( 3 )

Ct + It = Ct + St ( 4 )

(8)

ini berarti bahwa persamaan antara permintaan dan penawaran, akan didapatkan bahwa investasi adalah sama dengan tabungan. Hubungan tersebut merupakan hubungan dasar dari asumsi-asumsi yang dikemukakan oleh John M. Keynes.

Dari persamaan-persamaan diatas, khususnya persamaan (2), dimana konsumsi dan tabungan masing-masing varibel penentunya adalah pendapatan, sehingga dalam betuk hubungan fungsional yang pada hakekatnya ditaksir secara statistik akan berupa sebagai berikut: Ct = f ( Yt ) ( 6 ) Ct = a + b Yt ( 7 ) St = Yt - Ct ( 8 ) St = f ( Yt ) ( 9 ) St = - a + (1-b) Yt ( 10 ) masing-masing koefisien konsumsi dan tabungan diatas diartikan bahwa a merupakan

sebagai besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol, sedangkan b menunjukan hasrat marginal untuk mengkonsumsi. Semetara itu, -a merupakan besarnya tabungan pada saat pendapatan nol dan (1-b) menunjukan hasrat maginal untuk menabung.

3.2. Pembentukan Model Fungsi Tabungan

Menurut Friedman, pembagian pendapatan terdiri atas dua komponen, yaitu pendapatan permanen dan pendapatan transitori ( William H. Branson and J. Litvak: 1981, h.37 ), yaitu:

Yi = Yi

p + Yi t ( 11 )

dimana: Yi = adalah pendapatan keseluruhan Yip = adalah pendapatan permanent

Yit = adalah pendapatan transitori

Williamson mengukur besarnya permanent income adalah dari rata-rata tiga tahun pendapatan actual, sedangkan transitory income adalah selisih dari actual income dengan permanent income ( U.D. Roy. Choundary: 1968, h.27 ). Tetapi Williamson mendapatkan besarnya pendapatan permanen adalah rata-rata pendapatan actual selama dua tahun (K.L. Gupta: 1970, h.245), yaitu:

Yp = [ Yt + Yt-1 ] / 2 ( 12 )

dari definisi bahwa pendapatan permanen diperoleh dari rata-rata dua tahun pendapatan actual, sedangkan pendapatan transitory diperoleh dari selisih antara actual incom ( Yt )

(9)

YT = Yt - Yp ( 13 )

dengan mensubsitusikan persamaan (12) kedalam persamaan (13 ) maka dapat diperoleh prosedur untuk mendapatkan pendapatan transitori sebagai berikut:

YT = Yt - [ Yt - Yt-1 ] / 2 ( 14 )

YT = Yt - 1/2 Yt - 1/2 Yt-1 ( 15 )

YT = [ Yt - Yt-1 ] / 2 ( 16 )

oleh karena pendapatan actual terdiri dari dua jenis pendapatan ( Yp ) dan ( YT ), maka

persamaan (10) St = - a + (1-b) Yt = a0 + b0 Yt dijabarkan menjadi:

St = a0 + b0 Yp + c0 YT ( 17 )

Model persamaan (17) ini telah pernah digunakan untuk mencari bentuk fungsi tabungan agregate di India yang digunakan oleh Jeffrey G Williamson ( K.L Gupta: 1970, h.246 ). Dengan mensubsitusikan persamaan (14), (16) kedalam persamaan (17), maka yang terjadi adalah:

St = a0 + b0 [ Yt + Yt-1 ] / 2 + c0 [ Yt - Yt-1 ] / 2 ( 18 )

St = a0 + [ ( b0 + c0 ) / 2 ] Yt + [ ( b0 - c0 ) / 2 ] Yt-1 ( 19 )

St =  +  Yt +  Yt-1 ( 20 )

dimana besarnya  = a0 ,  = ( b0 + c0 )/2 dan  = ( b0 - c0 )/2. Dengan demikian

bentuk parameter-parameter  , dan  dapat menentukan besarnya parameter b0 dan

c0, seperti berikut:

a0 =  = Konstanta

b0 = ( + ) = Marginal Propensity to Save dengan permanent income ( MPSp )

c0 = ( - ) = Marginal Propensity to Save dengan transitory income ( MPST )

Selanjutnya model persamaan (20) oleh Nathaniel H. Leff dan Kazuo Sato telah pernah digunakan untuk mencari bentuk fungsi tabungan di beberapao negara Asia ( Nathaniel H. Leff dan Kazuo Sato: 1978, h.1225 ). Dengan menggunakan pendapatan normal dan pendapatan transitori sebagai tabungan, dimana nilai dari pendapatan normal diperoleh dari Tubman dan Friend ( Nathaniel H. Leff dan Kazuo Sato: ibid, h.1225 ), yang mendefinisikan besarnya nilai pendapatan normal ( YN ) adalah tara selama tiga

tahun pendapatan actual. Sedangkan pendapatan transitory ( YT ) adalah selisih dari

(10)

Kemudian Surjit Bhalla dalam buku "The measurement of Permanent Income and Its Application to Saving Behaviour" dalam mencari besarnya pengaruh pendapatan terhadap tabungan menggunakan pendapatan permanent yang nilainya sebesar rata-rata tahun pendapatan actual ( Surjit Bhalla: 1980, h.138 ), dan sama halnya dengan penelitian Mohabbat dan Simons (1977), kemudian Friedman (1957).

3.3. Perumusan Model Kedalam Bentuk Fungsi

Sesuai dengan pembahasan yang telah dikemukan, dimana tabungan adalah fungsi dari pendapatan, dan pendapatan tersebut terperinci menjadi pendapatan permanent persamaan (14) dan pendapatan transitori persamaan (15), dan pendapatan Normal dengan menggunakan definisi tiga tahun rata-rata pendapatan aktual.

Kemudian ciri-ciri sosial ekonomi masyarakat, penduduk dan faktor keuangan, adalah yang akan mempengaruhi tindakan dalam melakukan tabungan. Akan tetapi sesuai dengan fasilitas perhitungan yang ada, maka tidaklah mungkin untuk melakukan pengujian dengan menggunakan bentuk persamaan yang memenuhi keseluruhan faktor yang mempengaruhi keinginan untuk menabungkan bagian pendapatan.

Dengan demikian, bentuk fungsi yang akan dicari berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, maka dalam studi ini dicoba pula untuk menerapkannya terhadap fungsi tabungan di Indonsia, tentunya pendekatan yang digunakan adalah permanent income hypotesis dan akhirnya fungsi-fungsi sesuai definisi tersebut adalah sebagai berikut:

St = a0 + b0 Yt + et ( 21 ) St = a1 + b1 Yp + et ( 22 ) St = a2 + b2 YN + et ( 23 ) St = a3 + b3 Yt + c3 Yt-1 + et ( 24 ) St = a4 + b4 Yp + c4 YT + et ( 25 ) St = a5 + b5 YN + c5 YT + et ( 26 ) dimana: St = Tabungan Domestik Bruto ( Saving ) Yt = Produk Domestik Bruto ( Pendapatan Actual ) Yt-1 = Pendapatan Actual tahun sebelumnya Yp = Pendapatan Permanen YN = Pendapatan Normal YT = Pendapatan Transitori ai = Kontanta hasil estimasi ( i = 0,1...5 )

bi, ci = Koefisien Hasil Estimasi

(11)

4. HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS 4.1. Hasil estimasi Fungsi Tabungan

Bertitik tolak kepada definisi, bahwa tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tersisa atau yang tidak dikonsumsi. Dengan demikian berarti tabungan ditambah konsumsi adalah sama dengan besarnya pendapatan. Dalam pengertian yang demikian bahwa syarat penting dari tabungan jangka pendek harus mempunyai konstanta yang negatif yang nilai konstanta tersebut merupakan konsumsi otonom.

Tabel 1. HASIL REGRESI MODEL PERSAMAAN TABUNGAN HIPOTESA PENDAPATAN PERMANEN

Bentuk Hasil Estimasi "ORDINARY LEAST SQUARES" ( OLS ) Persamaan SE R2 R R2 F D-W St = -11166.7 + 0.151640 Yd 6342.781 0.777754 0.881904 0.769206 90.98789 1.614810 S(ai): (0.015897) t(ai): (9.538757) St = -9998.33 + 0.150023 YP 6882.268 0.738340 0.859267 0.728276 73.36584 1.76339 S(bi): (0.017515) t(bi): (8.565386) St = -11166.7 + 0.150097 YN 7066.879 0.724114 0.850949 0.713503 68.24210 0.786761 S(ci): (0.018169) t(ci): (8.260878) St = -12201.8 + 0.329068 Yd - 0.18464Yd-1 5863.817 0.817358 0.904078 0.802746 111.8798 1.188098 S(di): (0.077609) (0.079303) t(di): (4.240042) (-2.32827) St = -12201.8 + 0.144427 YP + 0.342472 YT 5863.817 0.817358 0.904078 0.802746 111.8798 1.188100 S(ei): (0.015190) (0.104134) t(ei): (9.615745) (3.288750) St = -11610.6 + 0.144970 YN + 0.358205 YT 5967.564 0.810837 0.900465 0.795705 107.1618 1.205998 S(fi): (0.015417) (0.105806) t(fi): (9.402864) (3.385482)

(12)

Selanjutnya, memang tidak tertutup kemungkinan bahwa tabungan ataupun konsumsi bisa saja tidak ditentukan oleh pendapatan nasional atau PDB, ada kemungkinan berkorelasi baik dan positif dengan pendapatan disposibel dan sebagainya. Berikut ini adalah hasil estimasi yang telah dilakukan dengan menggunakan metode "Ordinary Least Squares" ( OLS ) method sebagai berikut:

Dari estimasi yang dilakukan terhadap enam buah fungsi, maka dapat dilihat bahwa pada umumnya dari segi statistik adalah significant pada tingkat derajat keyakinan diatas 99 %. Ini berati pengujian yang dilakukan telah cukup memenuhi persyaratan untuk menjadi semacam analisa dalam ekonomi yang dikaji sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel 1:

Dari hasil perhitungan untuk model fungsi Keynes sederhana terlihat baberapa variasi hasil perhitungan antara lain bahwa fungsi tabungan adalah dengan pendapatan disposibel ( disposible Income ), yang berati kalau digunakan pendapatan nasional yang berupa Produk Domestik Bruto sebagai Variabel independent, maka tidak mustahil konstanta yang terjadi adalah positif untuk tabungan yang berarti dalam analisis jangka pendek fungsi tabungan demikian tidak memenhi syarat.

Syahrudin (1976) telah meneliti fungsi konsumsi di Sumatera Barat dengan menggunakan model konsumsi Keynes. Dari cross section data menggunakan 484 sampel untuk daerah perkotaan dan 349 sampel untuk daerah desa, maka diperoleh besarnya MPC perkotaan adalah lebih kecil jika dibanding dengan MPS daerah desa. Sesuai dengan formula dimana MPS = 1 - MPC, maka MPS kota sebesar 0,25 dan MPS desa sebesar 0.36 ( Syahruddin: 1981, h.207 ). Penemuan ini persis sama denga Hananto Sigit (1978), Krisnamurty (1965).

Selanjutnya zamzami Munaf telah mencoba menemukan funsi konsumsi di Indonesia dengan menggunakan data tahun 1960-1980 dan dengan menggunakan pendapatan disposibel sebagai penentu besarnya konsumsi, maka diperoleh MPC jangka panjang sebesar 0,83. penelitian ini menemukan tingkat perhitungan yang lebih besar dari penemuan Syahruddin ( Zamzami Munaf: 1984, h.23 ), dengan tingkat R2 sebesar 0.962 dan nilai t-hitung sebesar 15,95. Dari nilai MPC jangka panjang tergambar MPS sebesar 0,17. Selanjutnya perhitungan MPC jangka pendek menunjukan nilai yang lebih kecil dari jangka panjang, yaitu sebesar 0.81, sehingga MPC jangka pendek sebesar 0,19. Kemudian dengan menggunakan pendapatan disposibel menurut harga yang berlaku maka MPC sebesar 0,74.

Untuk hasil estimasi persamaan (21), konstanta menunjukan nilai yang negatif, hal ini sesuai dengan teori artinya tanpa adanya pendapatan maka besarnya tabungan adalah negatif, oleh karena pendapatan permanen yang diukur adalah besarnya dua tahun pendapatan aktual rata-rata, maka besarnya MPS pendapatan disposibel adalah sebesar 0,151640 dengan R2 = 0.777754.

(13)

Kemudian untuk menguji keberartian hipotesa yang dikemukakan diperoleh nilai Thitung > Ttable, dan hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

pendapatan pernanent dengan tabunganyang diterima.

Dilain fihak nilai konstanta untuk hasil estimasi (22) tidak menunjukan perbedaan yang berarti, akan tetapi MPS dengan pendapatan actual lebih kecil jika dibandingkan dengan menggunakan pendapatan permanen. Sedangkan R2 untuk model hasil estimasi ini menghasilkan nilai yang lebih kecil jika dibanding dengan menggunakan model hasil estimasi (21) dan berarti pendapatan aktual mampu menerangkan 0.738340 atau 73.8 % sebagai variabel yang mempengaruhi tingkat pendapatan. Sedangkan hipotesa juga diterima, yang berati nilai t-hitung lebih besar daripada nilai t-tabel. Demikain juga halnya dengan menggunakan pengujian Durbin-Watson, yang penilaianya jelas akan mengikuti kesimpulan T-test dan lain sebagainya.

Pada model hasil estimasi (23) dengan menggunkan pendapatan normal, nilai MPSN adalah antara MPS dengan pendapatan aktual dengan pendapatan permanen yaitu sebesar 0.150097 Artinya setiap kenaikan Rp 1000, maka bagian pendapatan yang ditabungkan adalah sebesar Rp 150. Akan tetapi pendapatan normal lebih kecil kemampuannya menerangkan jika dibanding dengan model hasil estimasi (21) dan (22), yaitu R2 = 0.724114 atau 72,41 % naik turunya pendapatan normal yang juga akan merubah naik turunya tabungan.

4.2. Perbandingan Hasil Perhitungan Dengan Negara Lain

Dari hasil estimasi yang telah dilakukan sebagaimana yabg terdapat pada tabel 1 untuk Indonesia, dan kalau dari beberapa hasil estimasi tersebut dibandingkan dengan negara lain, agaknya adalah kurang relefan karena fungsi yang digunakan di Indonesia ternyata tabungan berfungsikan dengan pendapatan disposibel, sementara untuk negara lain adalah dengan produk domestik bruto. Namun demikian adalagh menambah kemantapan analisa kiranya kalau dilakukan perbandingannya sebagai mana yang dapat dilihat pada tabel 2.

Sesuai dengan perkiraan secara teori, bahwa MPS dengan pendapatan transitori lebih tinggi dengan pendapatan Normal ( Nathaniel H. Leff and Kazuo Sato: Op-cit, h.1126 )., ternyata perkiraan tersebut benar-benar menurut hasil perhitungan, akan tetapi parameter hasil perhitungan untuk negara Israel mengalami pengecualian, karena hasil perameter untuk MPS dengan pendapatan transitori nilainya negatif sedangkan untuk MPS dengan pendapatan Normal nilainya paling kecil jika dibanding dengan hasil perhitungan dengan negara-negara lainya. Hal ini disebabkan bahwa negara Israel lebih banyak menggunakan "anggaran keuangannya untuk perang".

Hasil perhitungan untuk Indonesia menunjukan nilai t-observasi t9.404 > t3.725 dimana t-tabel untuk derajat 0.0005 sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa hubungan yang positif antara pendapatan normal dengan tingkat tabungan, sedangkan untuk t-hitung terhadap pendapatan transitori menunjukan tingkat significant dimana t3.386 <

(14)

t3.725 terhadap derajat yang sama, sehingga hipotesa yang menyatakan adanya hubungan positif antara pendapatan transitori dengan tabungan. Secara keseluruhan pengujian tersebut, maka pendapatan normal dan pendapatan transitori mampu menerangkan sebesar 0.811 ini terlihat dengan nilai R2, sedangkan lebih kurang nilai 0.189 lagi diwakili oleh Ut dan nilai konstanta.

Tabel 2. Fungsi Tabungan Dengan Pendekatan Normal Income, dan Transitory Income: St = a + b YN + c YT + et Nilai Koefisien Negara Konstanta YN YT R2 F D-W Brazil -10.3 0.185 0.246 0.88 64.7 1.03 ( 9.59 ) ( 1.32 )* Costa Rica 12.7 0.130 0.822 0.92 96.6 1.53 ( 7.00 ) ( 4.44 ) Israel 25.2 0.123 -0.058 0.89 30.9 0.81 ( 5.48 ) ( 0.23 ) Fhilipines -1365.0 0.238 0.733 0.91 84.0 0.72 ( 10.54 ) ( 2.42 ) Taiwan -12.2 0.271 0.842 0.97 234.1 1.56 ( 6.18 ) ( 2.20 ) Indonesia **) -11610.6 0.144 0.358 0.811 107.16 1.206 ( 9.403 ) ( 3.386 )

Sumber : Heff, Nathaniel H. dan Kasuo Sato (1975), "A Simultaneous Equations Model of Saving in Developing Countries", Journal of Political Economy, 83(b).

*). Tidak significant pada derajat keyakinan 90 %

**). Hasil perhitungan peneulis untuk Indonesia 1970-1981, dengan menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5.

Pengetesan secara keseluruhan dapat diperlihatkan dengan tingginya nilai F-test untuk Indonesia sebesar 107,16 dan hasil perhitungan D-W menunjukan nilai 1,206 artinya dibanding dengan pengertian D-W, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa nol diterima, akan tetapi terjadi no-autocorrelation, artinya tidak ada hubungan kedua-duanya antara pendapatan normal dengan pendapatan transitori, sehingga dari kedua jenis

(15)

pendapatan ini tidak bisa dibuat bentuk fungsi, dan menurut hipotesa yang dinyatakan Friedman, menunjukan tidak adanya hubungan antara pendapatan transitori dengan pendapatan permanen atau konsumsi permanen.

Hasil perhitungan untuk negara lainya menunjukan bahwa pendapatan normal samna-sama diterima sebagai penyebab dari tabungan ini terlihat tingginya nilai t-hitung keenam negara tersebut. Akan tetapi untuk negara Brazil dan Israel menunjukan nilai t-hitung yang tidak significant terhadap parameter pendapatn transitori, sedangkan nilai konstanta menunjukan nilai yang negatif untuk negara Brazil, Indonesia, Philippines dan Taiwan. Negara Israel dan Costa Rica tidak mengalami hal yang demikian, dimana nilai tabungan pada saat pendapatan normal dan pendapatan transitori sama dengan nol bernilai positif.

5. KESIMPULAN

Fungsi tabungan di Indonesia selam periode penelitian ini ternyata tidak cocok dengan menggunakan pendapatan nasional atau Produk Domesti Bruto sebagai variabel Independennya. Variabel independen atau variabel yang menentukan naik tirunya tabungan tersebut adalah "pendapatan disposibel ( disposible Income ).

Dengan mengasumsi bahwa pendapatan disposibel adalaha pendapatan nasional yang juga dimaksudkan oleh negara lain yang digunakan sebagai pembading tersebut, maka bentuk fungsi tabungan menunjukan hal yang tidak jauh berbeda dengan hipotesa yang dikemukakan Friedman dimana hubungan yang positif antara pendapatan permanen dengan tabungan di Indonesia.

Baik menggunakan pendapatan aktual, pendapatan permanen dan pendapatan normal menunjukan hasil yang tidak begitu menjolok. Perbedaaanya indikasi ini terletak pada nilai konstanta dari ketiga jenis hasil perhitungan dengan menggunakan konsep pendapatan tersebut memberikan nilai yang hampir bersamaan. Nilai MPS dengan menggunakan pendapatan transitori relatif lebih besar dari nilai MPS dengan menggunakan pendapatan normal, nilai perhitungan ini hampir bersamaan dengan hasil perhitungan lainnya.

Dari estimasi parameter-parameter yang didapat, menunjukan bahwa tabungan memberikan respon yang significant terhadap pertumbuhan pendapatan di Indonesia dalam jangka waktu penelitian yang dilakukan. Perbandingan hasil perhitungan MPS agregate, menunjukan hasil yang lebih besar dengan menggunakan pendapatan permanen jika dibanding dengan negara India, dilain fihak pengaruh pendapatan ransitori terhadap tabungan menunjukan hubungan yang positif, sedangkan di negara India menunjukan hubungan yang negatif.

(16)

DAFTAR BACAAN

A, Koutsoyianis., "Theory of Econometrics: An Intoduction Econometric Methods, MacMillan, 1978.

Ackley, Garder., "Teori Ekonomi Makro", Universitas Indonesia, Jakarta 1983.

Anne Booth dan Peter Mc Cawley., "Ekonomi Orde Baru", Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta 1982.

Boediono, DR., "Teori Pertumbuhan Ekonomi", BPFE, Yokyakarta 1982.

Chounddury, U.D. Roy., "Income, Consumption and Saving in Urban and Rural India" , Review of Income and Wealth, Series 14, March 1968.

Esmara, Hendra dkk., "Beberapa Indikator Pembangunan Indonesia", dalam mayarakat Indonesia, Tahun ke-IX, no.2, 1982.

Friedman, M., "A Theory of The Consumption Function", Priceton University Press,1957. Gupta, K.L., "On Some Determinant of Rural and Urban Household Saving Behaviour,

Economic Record, December 1970.

________., "Personal Saving in Developing Nation: Further Evidence", The Economic Record, June 1970.

Glassburner, Bruce dan Aditiawan Chandra., "Teori Dan Kebijaksanaan Ekonomi Makro", LP3ES, 1979.

H. Leff, Nathaniel and Kazuo Sato., "A Simultaneous Equation Models of Saving in Developing Countries", Journal Political Economy, 1978.

Kamaluddin, Rustian., "Beberapa Aspek Pembangunan Nasional Dan Daerah", Ghalia Indonesia, 1983.

________________., "Pengantar Teori Ekonomi Makro", Universitas Andalas, Padang 1978. P. Todaro, Michael., "Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ke-Tiga", Ghalia Indonesia, Jakarta

1985.

Keynes, John Maynard., "The General Theory of Employment Interest and Money", MacMillan, London 1967.

Kuznets, Simon., "Economic Growth of Nation", dalam Teori Ekonomi dan Penerapannya di Asia, PT Gramedia, Jakarta 1981.

Lewis, W. Arthur., "Development Planning: The Essential of Economic Policy", Happer and Row, New York 1966.

Munaf, Zamzami., "Fungsi Konsumsi Di Indonesia", Laporan Penelitian, Universitas Andalas, Padang 1984.

T. Oshima, Harry., "Penyerapan Tenaga Kerja di Asia Timur Dan Tenggara", PT Gramedia, Jakarta 1981.

S. Bhalla, Surjit., "The Measurment of Permanent Income and Its Application to Saving Bahaviour", Journal Political Economy, Vol.88, no.41, 1980.

Sukirno, Sadono., "Beberapa Aspek Dalam Persoalan Pembangunan Daerah", LP-FEUI, Jakarta 1976.

Syafrizal., "Metodologi Perencanaan Pembangunan Wilayah Daerah Sumatera Barat", Paper, FE-Univ.Andalas, Padang 1983.

Syahruddin., "Fungsi Konsumsi Dan Kenyataan Di Sumatera Barat., EKI, Vol XXIX, no.2, Juni 1981.

William H. Branson and James M. Litvak., "Macroeconomic", Second edition, Harper International edition, New York 1981.

Wirzon., "Kebutuhan Tabungan Di Indonesia", Skripsi Sarjana, Universitas Andalas, Padang 1985.

(17)

Lampiran 1 : KONSUMSI DENGAN HIPOTESA PENDAPATAN PERMANEN

( Dalam Milyar Rupiah, 1993 = 100 )

Tahun Ct Y d Yn Yt YP YN YT 1969 62840.2 63468.9 65085.6 68824.2 31734.45 21156.3 47601.675 1970 66026.5 68111.6 69825.7 73985.5 65790.25 43860.167 3482.025 1971 69524.1 72416.8 74337.4 79169.9 70264.2 67999.1 3228.9 1972 75141.1 78041 80153 86623.9 75228.9 72856.467 4218.15 1973 82979.9 86200.2 88584 96421 82120.6 78886 6119.4 1974 87760 91597.2 93915.1 103782.5 88898.7 85279.467 4047.75 1975 90587.8 95159 98369.8 108948 93378.1 90985.467 2671.35 1976 96987.9 103815.8 106657.3 116450.8 99487.4 96857.333 6492.6 1977 104252.4 109641 115023.4 126811.9 106728.4 102871.93 4368.9 1978 110627.2 119727 123210.6 136584.8 114684 111061.27 7564.5 1979 118019.6 124509.1 128629.7 145124.4 122118.05 117959.03 3586.575 1980 127244.1 136467.4 140995.3 159467.2 130488.25 126901.17 8968.725 1981 136011.5 150243 154413.3 171822.9 143355.2 137073.17 10331.7 1982 139481.6 154159.3 158701.3 179946.2 152201.15 146956.57 2937.225 1983 139723.1 157849.5 162690 183353.3 156004.4 154083.93 2767.65 1984 154704.1 167546.1 172806.1 195709 162697.8 159851.63 7272.45 1985 156582.7 170391.9 176511.7 200544.3 168969 165262.5 2134.35 1986 164466.4 180032 187088.4 212475.3 175211.95 172656.67 7230.075 1987 171956.1 183476.9 193121.7 222598.5 181754.45 177966.93 2583.675 1988 179525.5 189671.7 203541.8 236004.1 186574.3 184393.53 4646.1 1989 189577 198319.6 216015.2 253601.9 193995.65 190489.4 6485.925 1990 198612.5 214555.3 232424.6 271968.1 206437.45 200848.87 12176.775 1991 212728.6 232019.1 249811.4 290870.6 223287.2 214964.67 13097.85 1992 227657.6 245027.5 264683.1 309659.1 238523.3 230533.97 9756.3 1993 243108.5 258392.2 279563.3 329775.8 251709.85 245146.27 10023.525 1994 256051.8 310967.2 304073.1 354640.8 284679.7 271462.3 39431.25 1995 271405.9 306259.5 329469.2 383792.3 308613.35 291872.97 -3530.775 1996 285720.3 336864.6 359037.9 414418.9 321562.05 318030.43 22953.825 Catatan:

Ct = Total Konsumsi ( Gross Domestic Consumption )

Yd = Pendapatan Disposibel ( Disposible Income ) Yn = Pendapatan Nasional Neto ( Net National Product )

Yt = Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic Product )

YP = Pendapatan Permanen ( Permanent Income )

YN = Pendapatan Normal ( Normal Income )

YT = Pendapatan Transitori ( Transitory Income )

(18)

Lampiran 2 : HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

Hasil Estimasi Fungsi Regresi ( Regression Functions ) "Ordinary Least Square M ethod"

Fungsi: Ct = f ( Yd , Ui ) Fungsi: Ct = f ( Yd , Ydt-1 , Ui )

Regression Output: Regression Output:

Constant 11166.8 Constant 12201.8

Std Err of Y Est 6342.78 Std Err of Y Est 5863.82

R Squared 0.99095 R Squared 0.99256

No. of Observations 28 No. of Observations 28

Degrees of Freedom 26 Degrees of Freedom 25

X Coefficient(s) 0.84836 X Coefficient(s) 0.67093 0.18464 Std Err of Coef. 0.0159 Std Err of Coef. 0.07761 0.0793 T-test ( DF = 26 ) 53.3648 T-test ( DF = 25 ) 8.64494 2.32828

Adjust ed R Squared 0.9906 Adjust ed R Squared 0.99197

Adjust ed Mult iple R 0.99547 Adjust ed Mult iple R 0.99628

F Rat io Probabilit y 2847.81 F Rat io Probabilit y 3337.45

Fungsi: Ct = f ( YP , Ui ) Fungsi: Ct = f ( YP , YT , Ui )

Regression Output: Regression Output:

Constant 14287.7 Constant 12201.8

Std Err of Y Est 6773.44 Std Err of Y Est 5863.82

R Squared 0.98968 R Squared 0.99256

No. of Observations 28 No. of Observations 28

Degrees of Freedom 26 Degrees of Freedom 25

X Coefficient(s) 0.86087 X Coefficient(s) 0.85557 0.32419 Std Err of Coef. 0.01724 Std Err of Coef. 0.01502 0.10413 T-test ( DF = 26 ) 49.9398 T-test ( DF = 25 ) 56.9626 3.11322

Adjust ed R Squared 0.98929 Adjust ed R Squared 0.99197

Adjust ed Mult iple R 0.99483 Adjust ed Mult iple R 0.99628

F Rat io Probabilit y 2493.99 F Rat io Probabilit y 3337.45

Fungsi: Ct = f ( YN , Ui ) Fungsi: Ct = f ( YN , YT , Ui )

Regression Output: Regression Output:

Constant 18101 Constant 15261.4

Std Err of Y Est 8103.77 Std Err of Y Est 6807.79

R Squared 0.98523 R Squared 0.98998

No. of Observations 28 No. of Observations 28

Degrees of Freedom 26 Degrees of Freedom 25

X Coefficient(s) 0.86775 X Coefficient(s) 0.86181 0.41536 Std Err of Coef. 0.02084 Std Err of Coef. 0.01759 0.1207 T-test ( DF = 26 ) 41.6476 T-test ( DF = 25 ) 48.9984 3.44114

Adjust ed R Squared 0.98466 Adjust ed R Squared 0.98918

Adjust ed Mult iple R 0.99259 Adjust ed Mult iple R 0.99498

F Rat io Probabilit y 1734.52 F Rat io Probabilit y 2469.62

Sumber: Data Sekunder, dio lah o leh penulis menggunakan Lo tus 1-2-3 Smarts uite Milennium Editio n V 9.5 ---+++++---

(19)

Cara paling Mudah Meng-unduh (Downloads) secara GRATIS sejumlah TULISAN ILMIAH Dalam bentuk Files PDF sebagai berikut:

(20)

Daftar TULISAN ILMIAH Untuk PERGURUAN TINGGI, Terdiri:

Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN

JURNAL PENELITIAN Kuantitatif, BUKU AJAR MODUL SOAL DAN

PEMECAHAN SOAL, BUKU TEKS, Laporan

Hasil & Jurnal Hasil

Penelitian Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, LAPORAN HASIL

&

Jurnal Hasil

Penelitian SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi

10 Macam Hasil Pegembangan KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Penelitian Survey dari 5 Hasil Penelitian SURVEY.

Dan Didapatkan 10 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, termasuk

5 Proposal (Draft Hibah

DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 s/d 2016

12 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN

TRANSPORTASI 2014 s/d 2017

I.

Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta

Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:

02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta

Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang

004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen 005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia 006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994

007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia

008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia 009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia

010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri 011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan

012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth

013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan

014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat

015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995

016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan 017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen 019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan

020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi 021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka

022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi 023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka

024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas

026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat 027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan 028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana 029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

(21)

004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti

Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara

031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat 032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia 033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth

034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif 035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen 036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan 037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen 038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia

039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan 040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor) 041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka 042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor) 043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia 044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan 045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal

046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana 047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor) 048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana 049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia 050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi 051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera 052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan 054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada

Kemampuan Sendiri

055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan 056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan

057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi

058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional 059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat 061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi

Aliran Dana Luar Negeri

062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan

005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN

Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi

065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi 066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi

067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan 068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro

069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional 070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro

071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro 073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial

(22)

II.PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi

Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi Hasil Estimasi

File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi

Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi Non-Estimasi

File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi

Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi

File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA

Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation Result Function(242 halaman)

008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010

Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan

080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun

081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia

009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012

Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA

083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY- STATE GROWTH

084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai 085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber Pembiayaan Yang Salaing Trade-Off

010 4 Laporan Penelitian Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI 2010

File 086 01 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 72h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010 Atau 086 01 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

Indonesia

File 087 02 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010 Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di Indonesia

File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010 Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010 Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

(23)

011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010

File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010 Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna Kendaraan Pribadi Dan Umum

(Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)

File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010 atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI

(Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)

File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010 atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung Pandang

012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011

Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011

Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011 Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011

Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011 Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik

File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011 Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia

File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011 Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik

File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011 Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau

File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011 Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik

File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011 Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara

File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011 Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri

File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011 Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011 Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik

File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011 Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional

(24)

10 Contoh PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 013 5 CONTOH Hibah (Proposal DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 -2016 File 107 01 Draf Hibah Kompetensi TAHAP 1 44h dgn Ir PRASAD TITA MM to DIKTI 2009 Atau 107 01 Analisis Pertambahan Pengguna Kendaraan Bermotor Roda Dua Dan Kepemilikan Mobil

Pribadi Di Jakarta

File 108 02 Draft Hibah Kompetensi 47h dgn PROF ERYUS To DIKTI 2010

Atau 108 02 Kepadatan Lalin Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta Trade off Antara Peng Kend Pribadi Dan Umum

File 109 03 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF HANANTO to DIKTI 2010

Atau 109 03 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PT PELNI File 110 04 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF DIRK KOLEANGAN to DIKTI 2010 Atau 110 04 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang JAKARTA-

UJUNG PANDANG

File 111 05 Draft Hibah PRODUK TERAPAN 67h dgn Dr HUSNI HASAN to DIKTI 2016 Atau 111 05 Analisis Penentuan Tarif Angkut Dua Jasa Angk Penumpang Udara Dan Laut Rute

JAKARTA-UJUNG PANDANG

014 3 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2014 File 112 01 Proposal Penelitian P3M MTL 13h Angk Pelayaran Antar Pulau PT PELNI 2014 Atau 112 01 PENGEMBANGAN PRODUKSI ANGKUTAN PELAYARAN DI INDONESIA File 113 02 Proposal Penelitian P3M MTD 15h Effisiensi Produktivitas Jasa Angk PT KAI 2014 Atau 113 02 TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS JASA ANGKUTAN KERETA API

INDONESIA

File 114 03 Proposal Penelitian P3M MTU 21h Kebutuhan Modal Angk Penerb Domestik 2014 Atau 114 03 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN PENERBANGAN DOMESTIK

015 2 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2017, Sedang Digarap

File 115 01 Proposal Terpadu P3M 28h atau Analisis Trade-Off Antara MTL Dengan MTU 2017 Atau 115 01 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan

Domestik Indonesia: Trade-off Antara Angkutan Laut Dan Udara

File 116 02 Proposal Penelitian P3M 22h Dibidang TRANPORTASI UDARA Luar Negeri 2017 Atau 116 02 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN UDARA

(25)

PENELITIAN

SURVEY

Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

016 5 LAPORAN HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 117 01 Laporan HASIL PENELITIAN 375h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

Atau 117 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA

File 118 02 Laporan HASIL PENELITIAN 147h PERUM DAMRI 2015

Atau 118 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

File 120 03 Laporan HASIL PENELITIAN 172h PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016

Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017

Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS PURWAKARTA

017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA

File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015

Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

File 128 03 Jurnal HASIL PENELITIAN 38h PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016

Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017

Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS PURWAKARTA

018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey

Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt 135 03 PERUM DAMRI 2015 15h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

136 04 Jurnal HASIL PENELITIAN PERUM DAMRI 2015 24h

137 05 Jurnal HASIL PENELITIAN Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014 30h 138 06 Jurnal HASIL PENELITIAN PT MAYASARI BAKTI 2016 31h

139 07 PT MAYASARI BAKTI 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 140 08 Jurnal HASIL PENELITIAN GARUDA INDONESIA 2016 31h

141 09 PT GARUDA INDONESIA 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 142 10 Jurnal HASIL PENELITIAN KA PATAS Purwakarta 2017 30h

(26)

12 BUAH BENTUK PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 019 6 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2014-2017 File 143 01 Proposal 21h KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA 2014

Atau 143 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA

File 144 02 Proposal 18h PERUM DAMRI 2015

Atau 144 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

File 145 03 Proposal 17h PERUM DAMRI Dgn KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt Atau 145 03 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 146 04 Proposal 28h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016

Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017

Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS PURWAKARTA

020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017

Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

File 154 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017

Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

(27)

Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan didalam DOMAIN

G

o

o

g

l

e

atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam

G

o

o

g

l

e

dan akan keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.

KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain

atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF (pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan dalam sebuah Daftar Harga).

Ketentuan:

Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS), sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan ilmiah yang disusun oleh Amrizal.

Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal ke dalam

G

o

o

g

l

e

, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:

G

o

o

g

l

e

000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari

Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads) keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang), cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut ke dalam

G

o

o

g

l

e

.

Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat tertentu seiring dengan perjalanan waktu...

Gambar

Tabel 1.  HASIL REGRESI MODEL PERSAMAAN TABUNGAN  HIPOTESA  PENDAPATAN PERMANEN

Referensi

Dokumen terkait

Namun, sekarang ini pengertian kartun menjadi gambar yang bersifat humor atau satire, jadi kartun merupakan satu wujud ekspresi seni yang bermaksud melucu, menyindir, dan

Mereka diberikan pretest sebelum memainkan game edukasi dan mahasiswa yang sama diberikan post test setelah memainkan game untuk menilai sejauh mana game ini

test design).Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu atau quasi eksperimen. Penelitian ini bertujuan membandingkan intensitas nyeri pasien pasca

Luas area bekas penambangan yang akan direklamasi pada periode 5 tahun pertama adalah ± 4,63 Ha, dengan kebutuhan top soil guna penataan lahan sebanyak 7.566,09 BCM.. Jenis

dapat diketahui bahwa tingkat daya saing daerah kota di Jawa Tengah berdasarkan variabel sumber daya manusia tahun 2009 dari tingkat tertinggi hingga tingkat paling rendah

Dalam pengujian baik online maupun offline menunjukkan hasil pengenalan suara burung dengan spektrum frekuensi lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan cepstrum

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul oo Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI Di SMA Negeri I