POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
RENCANA AKSI KEGIATAN
2020-2024
KEPERAWATAN
KEBIDANAN
KESEHATAN GIGI
GIZI
RMIK
FARMASI
Direktorat/ Kampus Cilolohan : JL. Cilolohan No.35 Kota Tasikmalaya Telp/Fax: (0265)340186/338939
Kampus Taman sari : Jalan Tamansari No.15 Kota Tasikmalaya Telp: (0265)334790
Kampus Cirebon : - Jalan Pemuda No.38 Kota Cirebon Telp : (0231)203556
- JL. KS Tubun No.58 Kota Cirebon - Telp: (0265)8800122 Website : poltekkestasikmalaya.ac.id Email : direktorat@poltekkestasikmalaya.ac.id
viii
DAFTAR ISI
PENETAPAN RENCANA AKSI KEGIATAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
TAHUN 2020-2024 ... i
PENGESAHAN ... iv
BERITA ACARA PENGESAHAN DOKUMEN OLEH SENAT ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
BAB I LATAR BELAKANG ORGANISASI ... 1
A.
Sejarah ... 1
B.
Landasan Hukum Organisasi ... 2
C.
Visi ... 4
D.
Misi ... 5
E.
Tujuan ... 5
F.
Sasaran ... 6
BAB II ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 8
A.
Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024 BPPSDM Kesehatan ... 8
B.
Strategi BPPSDM Kesehatan 2019-2023 ... 8
C.
Arah Kebijakan dan Strategi Poltekkes Tasikmalaya ... 8
BAB III ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS ... 10
A.
Faktor Eksternal ... 10
B.
Faktor Internal ... 12
C.
Analisis SWOT ... 12
D.
Asumsi-Asumsi ... 15
E.
Isu Strategis ... 16
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI ... 20
A.
Strategi Pengembangan ... 20
B.
Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran ... 23
C.
Target Tahunan ... 29
BAB V PROGRAM TAHUN 2020 – 2024 (5 TAHUNAN) ... 42
A.
Proyeksi Kebutuhan SDM ... 42
B.
Proyeksi Kebutuhan Peralatan ... 43
C.
Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem Pendukung ... 44
D.
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan dan Belanja 2019 - 2024 ... 45
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI ... 47
A.
Definisi Monitoring dan Evaluasi ... 47
B.
Merencanakan Monitoring dan Evaluasi ... 47
C.
Kerangka Kerja Monitoring dan Evaluasi ... 52
D.
Rencana Monitoring ... 53
E.
Rencana Evaluasi ... 53
ix
G.
Keterlibatan Stakeholders untuk Monitoring dan Evaluasi ... 54
H.
Instrumen untuk Melakukan Monitoring dan Evaluasi ... 54
BAB VII PENUTUP ... 55
1
BAB I
LATAR BELAKANG ORGANISASI
A.
Sejarah
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Tasikmalaya merupakan satu satunya
Perguruan Tinggi Kesehatan Negeri di wilayah Priangan Timur dan Wilayah III Cirebon.
Secara organisasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya berada di bawah Kementerian
Kesehatan, sedangkan pembinaan teknis akademis oleh Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Awal berdirinya Poltekkes Tasikmalaya berasal dari sekolah-sekolah kesehatan
yaitu: Sekolah Perawat Kesehatan Tasikmalaya, Sekolah Perawat Kesehatan Cirebon
dan Sekolah Perawat Gigi Tasikmalaya. Selanjutnya sesuai kebutuhan peningkatan
pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sekolah
- sekolah tersebut berubah menjadi Akademi baik di wilayah Tasikmalaya maupun
Cirebon. Pada tahun 2001 Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI menerbitkan
Surat Keputusan Nomor 298/MenkesKesos/SK/IV/2001, tanggal 16 April 2001, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan, maka dengan Surat Keputusan tersebut
berdirilah Poltekkes Tasikmalaya.
Pada Tahun 2007 Kementerian Kesehatan melakukan evaluasi organisasi
terhadap Politeknik Kesehatan, yang akhirnya diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Kesehatan yang mencabut Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Nomor 298/MenkesKesos/SK/IV/2001, tanggal 16 April 2001, tentang Organisasi dan
Tata Kerja Politeknik Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 2011 Menteri Kesehatan
menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1988/Menkes/Per/IX/2011 tanggal 27
September 2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
890/Menkes/Per/VIII/2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan ini tidak merubah tatanan Organisasi Politeknik
Kesehatan, hanya menambahkan 5 (lima) Politeknik Kesehatan baru sehingga Politeknik
Kesehatan seluruhnya berjumlah 38 termasuk Poltekkes Tasikmalaya.
Untuk menetapkan kedudukan dan status pembinaan Poiliteknik Kesehatan, pada
tahun 2012 Poltekkes mengalami alih bina Penyelenggaraan Program Studi dari
Kementerian Kesehatan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 355/E/O/2012 Tanggal 10 Oktober
2012 tentang alih bina penyelenggaraan Program studi pada Poltekkes Kemenkes dari
2
Kementerian Kesehatan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana
diubah dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 507/E/O/2013
tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
355/E/O/2012 Tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik
Kesehatan dari Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Tahun 2018 Kementerian Kesehatan kembali melakukan Evaluasi Organisasi
Politeknik Kesehatan dilingkungan Badan PPSDM Kesehatan, yang pada akhirnya
terjadi perubahan Struktur Organisasi Politeknik Kesehatan dengan model Klasifikasi,
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 38 Tahun 2018 tanggal
20 Agustus 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan, dan Poltekkes
Tasikmalaya ditetapkan sebagai Poltekkes Kelas I (satu).
Saat ini Poltekkes Tasikmalaya memiliki 6 jurusan yang terdistribusi dalam 16
Program Studi. Dari 16 Program Studi, terdapat 13 program studi telah terakreditasi oleh
Lembaga Akreditasi Mandiri – Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) dari tahun
2014 - 2019 dengan nilai masing-masing B dan 2 Program Studi belum terakreditasi
karena baru berdiri pada tahun 2019. Di samping terakreditasinya program studi tersebut
di atas Poltekkes Tasikmalaya secara institusi juga sudah terakreditasi Badan Akreditasi
Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai B. Untuk memberikan pelayanan
yang profesional kepada masyarakat, Poltekkes Tasikmalaya saat ini telah menerapkan
Sistem Penjaminan Mutu baik internal maupun eksternal yang sudah tersertifikasi ISO
9001:2015 oleh SAI Global.
B.
Landasan Hukum Organisasi
1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
3.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
4.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
3
Indonesia Nomor 5336);
5.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5007);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 48
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2019 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di
Lingkungan Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6386);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670);
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 173 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 6391)
4
14.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 24);
15.
Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
16.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 139 Tahun 2014 tentang Pedoman
Statuta dan Organisasi Perguruan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1670);
17.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508);
18.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1952) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1496);
19.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1462);
20.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2018 tentang Klasifikasi Poltekkes di
Lingkungan Badan PPSDM Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1123);
21.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 38 Tahun 2018 tentang Oganisasi dan Tata Kerja
Politeknik Kesehatan di Lingkungan Badan PPSDM Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1125);
C.
Visi
Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang menghasilkan sumber daya manusia
berkarakter dan IPTEKS kesehatan unggul serta berdaya saing di tingkat internasional
pada tahun 2024.
Kata kunci dalam visi adalah sebagai berikut:
1.
Sumber Daya Manusia Berkarakter
yang dimaksud adalah karakter profesional
yaitu Motivasi profesional, kepedulian, kearifan, komunikasi interpersonal,
kompetensi profesional, pengembangan diri. Profesional sebagai karakter juga dapat
5
diartikan bahwa lulusan Poltekkes Tasikmalaya memiliki kecerdasan, integritas,
tanggung jawab, kematangan emosional, atau beriman dan bertakwa, berbudi pekerti
luhur, mentaati kode etik dan peka budaya.
2.
IPTEKS Kesehatan unggul
adalah Ilmu Pengetahuan, Penerapan Teknologi dan
Seni di bidang kesehatan yang dihasilkan oleh Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
pada kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas dan peserta didik. Pengembangan IPTEKS Kesehatan unggul ini
berbasis pada potensi dan kearifan lokal yang dimiliki Poltekkes Tasikmalaya dan
daerah sekitarnya.
3.
Berdaya Saing Di Tingkat Internasional
dalam arti bahwa lulusan dan IPTEKS
kesehatan unggul yang dihasilkan oleh Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya memiliki
daya saing di tingkat internasional.
D.
Misi
1.
Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang
berkarakter, profesional dan berdaya saing internasional
2.
Menyelenggarakan kegiatan penelitian kesehatan yang bermutu dan relevan dengan
perkembangan IPTEKS baik nasional maupun internasional
3.
Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan berpartisipasi aktif
dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
4.
Membangun iklim akademik dan jejaring kerja sama dalam mendukung perwujudan
visi Poltekkes Tasikmalaya
5.
Mengembangkan
softskill
dan jiwa kewirausahaan di lingkungan Poltekkes
Tasikmalaya
E.
Tujuan
1.
Menghasilkan lulusan yang berkarakter, profesional dan berdaya saing internasional
2.
Menghasilkan penelitian kesehatan yang bermutu dan relevan dengan perkembangan
IPTEKS baik nasional maupun internasional
3.
Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam mewujudkan
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan berbasis pada riset
4.
Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, bekerjasama dengan
lembaga baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional
5.
Menghasilkan SDM dengan pengembangan
softskill
dan jiwa kewirausahaan di
lingkungan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
6
F.
Sasaran
Dari 5 (lima) tujuan di atas dijabarkan menjadi 27 sasaran dengan rincian sebagai
berikut :
Sasaran dari Tujuan 1:
1.
Meningkatnya pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi baik internal
maupun eksternal pada tahun 2020 - 2024
2.
Meningkatnya kualitas program pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum program
studi
3.
Meningkatnya pembelajaran berbasis e-learning
4.
Meningkatnya lulusan dengan IPK ≥ 3.25
5.
Meningkatnya hasil uji kompetensi
6.
Meningkatnya lulusan tepat waktu
7.
Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja kurang dari 6 bulan
Sasaran dari Tujuan 2:
1.
Meningkatnya kegiatan penelitian oleh dosen
2.
Meningkatnya jumlah publikasi karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
nasional/ internasional
3.
Meningkatnya jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
4.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas media publikasi ilmiah
Sasaran dari Tujuan 3:
1.
Meningkatnya kegiatan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh dosen dalam 1 tahun
2.
Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara institusional
dengan wilayah binaan
3.
Meningkatnya kegiatan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
mahasiswa beserta dosen pembimbing
4.
Meningkatnya jumlah publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat
Sasaran dari Tujuan 4:
1.
Meningkatnya pengembangan program institusi
2.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga dosen dan kependidikan sesuai standar
3.
Meningkatnya pengembangan sistem informasi tahun 2020-2024
7
5.
Meningkatnya kegiatan dalam menciptakan suasana akademik
6.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas kemitraan dengan institusi lain dalam rangka
kegiatan Tridharma baik dalam maupun luar negeri
Sasaran dari Tujuan 5:
1.
Meningkatnya pembinaan organisasi kemahasiswaan dalam rangka menunjang
kelancaran PBM dan pengembangan
soft skill
mahasiswa
2.
Meningkatnya kualitas pembinaan alumni pada setiap tahun
3.
Meningkatan kemampuan berbahasa asing civitas akademika
4.
Meningkatnya penyelenggaraan program kewirausahaan di seluruh civitas Poltekkes
Tasikmalaya pada setiap tahun
5.
Meningkatnya kinerja pengelolaan keuangan efektif, efisien dan akuntabel
6.
Meningkatnya layanan prima
8
BAB II
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A.
Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024 BPPSDM Kesehatan
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan
semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (
Primary Health
Care
) dan peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan
pemanfatan teknologi.
B.
Strategi BPPSDM Kesehatan 2019-2023
1. Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan reproduksi
2. Percepatan perbaikan gizi masyarakat
3. Meningkatkan pengendalian penyakit
4. Penguatan gerakan masyarakat hidup sehat/ Germas
5. Peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan
C.
Arah Kebijakan dan Strategi Poltekkes Tasikmalaya
Kebijakan jangka panjang Poltekkes Tasikmalaya periode tahun 2011 - 2029 (25
tahun) adalah tercapainya visi Poltekkes Tasikmalaya sebagai institusi pendidikan
tinggi kesehatan terdepan dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang
professional dan berdaya saing global. Yang dibagi dalam 5 tahap pengembangan
tertuang dalam Milestone di bawah ini:
1.
Tahap 1 (periode tahun 2010-2014), dengan tujuan menjadikan institusi pendidikan
tinggi kesehatan pembelajaran unggul (
learningexcellences
).
2.
Tahap 2 (periode tahun 2015-2019), dengan tujuan menjadikan institusi
penyelenggaraan pendidikan tinggi kesehatan pembelajar unggul (
learning
2010-2014
2015-2019
2020-2024
2025-2029
9
excellences
) berbasis system informasi elektronik terpadu.
3.
Tahap 3 (periode tahun 2020-2024), dengan tujuan menjadikan institusi pendidikan
tinggi kesehatan dengan keunggulan kompetitif didukung riset dan pelayanan
masyarakat.
4.
Tahap 4 (periode tahun 2025-2029), dengan tujuan menjadikan institusi pendidikan
tinggi kesehatan yang dapat bersaing secara global.
Berdasarkan tahapan pengembangan tersebut, maka RAK tahun 2020 - 2024
Poltekkes Tasikmalaya berada pada tahap ketiga yaitu menjadikan institusi pendidikan
tinggi kesehatan dengan keunggulan kompetitif didukung riset dan pelayanan
masyarakat. Di sisi lain, BPPSDMK Kemenkes RI sebagai pembina Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya memiliki sebuah milestone dalam pengembangan Poltekkes
Kemenkes RI yaitu tahun 2015-2020 Peningkatan Daya Saing Poltekkes Di Tingkat
Regional dan tahun 2020-2025 Di Tingkat Internasional, dan Visi Misi Pengembangan
Poltekkes Kemenkes adalah “Terwujudnya Pendidikan Tinggi Politeknik Kesehatan
kementerian kesehatan yang menjadi Center of Excellence Pendidikan vokasi dan
Profesi di Indonesia dan Asia pada Tahun 2025”.
Sesuai dengan mandat pengembangan Poltekkes Kemenkes oleh BPPSDM
Kesehatan maka perlu dilakukan percepatan pencapaian milestone Poltekkes
Tasikmalaya yaitu menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang dapat bersaing
secara global sehingga dirumuskan visi Poltekkes Tasikmalaya yaitu Menjadi institusi
Pendidikan Tinggi Kesehatan yang menghasilkan Sumber Daya Manusia berkarakter
dan IPTEKS kesehatan unggul, berdaya saing di tingkat internasional pada tahun 2024.
10
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
A.
Faktor Eksternal
1.
Regulasi
a.
Undang – undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
b.
Undang – undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c.
Undang – undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
d.
Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
e.
Undang – Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
f.
Undang – undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terkahir dengan Undang – undang No 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Undang – undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
g.
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah.
h.
Peraturan Pemerintah No. 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
i.
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 74
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
j.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 24)
k.
Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
l.
Intruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK
m.
Peraturan Menteri Keuangan No.08/PMK.02/2006, tanggal 16 Februari 2006
tentang Kewenangan Pengadaan Barang /Jasa pada Badan Layanan Umum.
n.
Peraturan Menteri Keuangan No. 176/PMK.05/2017 tanggal 27 November 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No.10/PMK.02/2006
tentang Pedoman Remunerasi Badan Layanan Umum
o.
Peraturan Menteri Keuangan No. 95/PMK.05/2016 tanggal 16 Juni 2017 tentang
Dewan Pengawas Badan Layanan Umum.
11
p.
Peraturan Menteri Keuangan No. 180/PMK.05/2016 tanggal 24 November 2016
tentang Penetapan dan Pencabutan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum pada Satuan Kerja Instansi Pemerintah
q.
Peraturan Menteri Keuangan No. 220/PMK.05/2016 tanggal 30 Desember 2016
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum
r.
Peraturan Menteri Keuangan No. 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan
Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum
s.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan
t.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014
u.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
HK.0305/1.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana
Politeknik Kesehatan sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor. HK.02.03/1.2/06284/2014 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.03.05/1.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknik Organisasi dan Tata Laksana
Poltekkes Kemenkes.
2.
Segmen Pasar (Pengguna)
a.
Fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta (rumah sakit, puskesmas,
klinik, dll.) baik dalam maupun luar negeri
b.
Instansi/ Perusahaan pemerintah dan swasta (perusahaan bergerak di bidang
kesehatan dan non kesehatan)
c.
Institusi Pendidikan Kesehatan
3.
Kompetitor
Perguruan Tinggi baik Negeri maupun swasta
4.
Supplier
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Diploma III maupun Diploma IV.
5.
Stakeholders Lain
a.
Dinas Kesehatan
12
b.
Pemerintah daerah
c.
Instansi dan Perguruan Tinggi negeri/ swasta
d.
Lembaga pendidikan dan pelayanan kesehatan di luar negeri
6.
Produk Subsitusi
a.
Jasa Profesi (Keperawatan, Kebidanan, Keperawatan Gigi)
b.
Jasa Profesi dan Produk pangan (Gizi)
c.
Jasa Profesi dan Produk obat – obatan herbal (Farmasi)
d.
Produk aplikasi sistem informasi kesehatan (RMIK)
7.
Faktor Lingkungan Eksternal Lainnya
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM)
Kesehatan sebagai pembina Poltekkes Kemenkes
B.
Faktor Internal
1.
Aktivitas Utama
Tridharma Perguruan Tinggi yaitu:
a)
Pendidikan
b)
Penelitian
c)
Pengabdian kepada Masyarakat
2.
Aktivitas Pendukung
a)
Pengelolaan keuangan
b)
Pengelolaan sarana dan prasarana
c)
Pengembangan SDM melalui Pendidikan lanjut dan pelatihan
d)
Ketatausahaan
C.
Analisis SWOT
1.
Kekuatan
a.
Memiliki 6 Jurusan dengan 16 Program Studi, yang telah terakreditasi Lembaga
Akreditasi Mandiri – Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes)/ Badan
Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Strata B, yaitu:
1).
Prodi D III Keperawatan Tasikmalaya
2).
Prodi D III Keperawatan Cirebon
3).
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Tasikmalaya
4).
Prodi D III Kebidanan Tasikmalaya
13
6).
Prodi D III Kebidanan Cirebon
7).
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Cirebon
8).
Prodi D III Kesehatan Gigi Tasikmalaya
9).
Prodi Sarjana Terapan Terapi Gigi Tasikmalaya
10).
Prodi D III Gizi Tasikmalaya
11).
Prodi D III Gizi Cirebon
12).
Prodi D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Tasikmalaya
13).
Prodi D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Cirebon
14).
Prodi D III Farmasi
15).
Prodi Profesi NERS
16).
Prodi Profesi Bidan
b.
Poltekkes Tasikmalaya merupakan perguruan tinggi di bawah Kementerian
Kesehatan dan dibina secara akademik oleh Kemenristekdikti.
c.
Penerapan sistem manajemen mutu pendidikan tinggi yang mengacu kepada ISO
9001:2015, Standar Pendidikan Mutu Institusi (SPMI), Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
d.
Poltekkes Tasikmalaya memiliki Pusat Unggulan Ipteks Poltekkes (PUI-PK) /
Center of Excellent
“ Kegawatdaruratan Kesehatan”
e.
Tenaga Dosen dengan kualifikasi S2 (76,1%), S3 (2,9 %) yang telah tersertifikasi
66%
f.
Tenaga kependidikan 27% berpendidikan S1 dan S2
g.
Hasil penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari
2013-2018 dengan nilai kualifikasi AA.
h.
Penataan seleksi penerimaan mahasiswa baru menggunakan system
online
.
i.
Ratio Dosen dan mahasiswa 1 :16.
j.
Animo masyarakat untuk masuk ke Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya cukup tinggi dengan tingkat keketatan rata-rata 1 : 6.
k.
Waktu tunggu penyerapan lulusan di unit pelayanan kesehatan kurang dari 6
bulan sebanyak 80%
l.
Satu-satunya perguruan tinggi kesehatan negeri di wilayah Priangan Timur dan
wilayah III Cirebon.
m.
Mempunyai MoU dalam negeri 161 dan MoU dengan luar negeri 7 dalam bidang
pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan Pelatihan.
n.
Adanya komitmen dari semua unsur organisasi untuk mengembangkan institusi
melalui kegiatan Tridarma.
14
o.
Sarana prasarana sudah mengacu pada Standar Pendidikan Tinggi Nasional dan
standar laboratorium masing-masing jurusan serta telah dibuat Perencanaan
pengembangan 5 tahun mendatang.
p.
Kebijakan pengelolaan anggaran melalui sistem (Badan Layanan Umum/ BLU)
q.
Poltekkes Tasikmalaya menjadi kelas I
2.
Kelemahan
a.
Implementasi
Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang sudah ada belum
optimal.
b.
Kemampuan bahasa asing (khususnya bahasa Inggris) mahasiswa, dosen, dan
tenaga kependidikan masih relatif rendah.
c.
Tenaga Kependidikan yang berlatar belakang pendidikan SLTA (45%).
d.
Rendahnya tenaga pendidik untuk menangkap peluang mengikuti pendidikan ke
luar negeri
e.
Lokasi jurusan dan program studi yang tersebar di 4 (empat) lokasi.
f.
Sistem informasi management/ ICT (
Information and Communication
Technology
) belum optimal.
g.
Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala masih kurang
h.
Implementasi kerjasama luar negeri yang belum optimal
i.
Masih rendahnya produktivitas dosen untuk mempublikasikan hasil
penelitiannya di jurnal nasional terakreditasi atau internasional bereputasi
3.
Peluang
a.
Adanya Undang-undang No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi,
untuk pengembangan program studi hingga magister dan doktor terapan pada
Poltekkes.
b.
Kebijakan pemerintah untuk mendukung penyelenggaran pendidikan vokasi
dan pedidikan profesi.
c.
Dukungan dan kerjasama yang baik dari pemerintah melalui pendayagunaan
SDM Poltekkes serta lulusan dalam kegiatan pembangunan kesehatan di
daerah.
d.
Peluang pengembangan standar yang melampaui standar nasional pendidikan
tinggi.
e.
Tersedianya anggaran peningkatan mutu SDM melalui program Tugas Belajar
dan Pelatihan di dalam maupun di luar negeri.
15
f.
Terbukanya peningkatan SDM melalui Ijin Belajar untuk PNS dan Non PNS.
g.
Terbukanya partisipasi masyarakat untuk menunjang pembiayaan pendidikan.
h.
Kebutuhan tenaga kesehatan yang bermutu dan terampil untuk menunjang
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan masih sangat tinggi.
i.
Terbukanya peluang bekerja di dalam dan luar negeri bagi lulusan
j.
Terbukanya kesempatan praktek Profesional mandiri
k.
Perkembangan IPTEKS di segala bidang meningkat, sehingga lebih
menunjang dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi.
l.
Kemitraan lintas program dan lintas sektor dengan Perguruan Tinggi Negeri
maupun swasta.
m.
Program pemerintah yang bisa dimanfaatkan oleh semua jurusan secara
terintegrasi
4.
Ancaman
a.
Keberadaan perguruan tinggi yang memiliki program studi sejenis di wilayah
Priangan Timur dan Wilayah III Cirebon yang cukup banyak
b.
Terbukanya tenaga asing bekerja di Indonesia sesuai AFTA 2003 dan MEA
2016
c.
Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia
d.
Dinamika kondisi politik pendidikan dan pelayanan kesehatan
e.
Masih ada kebijakan dan peraturan dari Kemenkes dan Kemenristekdikti yang
berbeda, sehingga Poltekkes Tasikmalaya sulit mengadopsinya
f.
Adanya tawaran bagi dosen berprestasi untuk pindah ke univeritas swasta atau
perguruan tinggi lain
g.
Terbukanya peluang berdirinya program studi dan jurusan yang sama oleh
perguruan tinggi lain yang berdekatan dengan Poltekkes Tasikmalaya
h.
Sistem pengelolaan dari pemerintah belum mengatur seluruh pengelolaan aset
i.
Kebijakan pemerintah yang sering kurang kondusif terutama terkait dengan
standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
dosen Poltekkes Tasikmalaya
D.
Asumsi-Asumsi
1.
Animo masyarakat meningkat setiap tahun
2.
Akreditasi prodi dan institusi A
16
E.
Isu Strategis
1. Isu Strategis Nasional
a.
Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan reproduksi
b.
Percepatan perbaikan gizi masyarakat
c.
Meningkatkan pengendalian penyakit
d.
Penguatan gerakan masyarakat hidup sehat/ Germas
e.
Peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan
2. Isu Strategis Kesehatan Provinsi Jawa Barat
a.
Penguatan Puskesmas dalam mendukung upaya promotif dan preventif guna
terimplementasinya pendekatan keluarga dalam pembangunan kesehatan
b.
Penguatan peran lintas sektor secara terintegrasi untuk mendukung gerakan
masyarakat sehat
c.
Upaya pencapaian target akreditasi Puskesmas dan akreditasi rumah sakit
d.
Pemenuhan, pemerataan, retensi dan pendayagunaan SDM Kesehatan untuk
mendukung
Primary Health Care
dan pelayanan kesehatan
e.
Sinkronisasi dan integrasi SDM Kesehatan termasuk anggaran pusat dan daerah
dalam mendukung pencapaian target – target pembangunan kesehatan
f.
Pengendalian dan peningkatan kewaspadaan penyakit serta penanggulangan
resiko kejadian luar biasa
g.
Kesiapan bidang kesehatan dalam penertiban tenaga kesehatan
h.
Mendukung pelaksanaan JKN, dengan mempersiapkan fasilitas kesehatan yang
bermutu
17 Tabel 3.1
Strategi Poltekkes Tasikmalaya berdasarkan analisis SWOT Kekuatan (S)
1. Memiliki 6 Jurusan dengan 16 Program Studi, yang telah terakreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri – Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes)/ Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Strata B
2. Poltekkes Tasikmalaya merupakan perguruan tinggi di bawah Kementerian Kesehatan dan dibina secara akademik oleh Kemenristekdikti.
3. Penerapan sistem manajemen mutu pendidikan tinggi yang mengacu kepada ISO 9001:2015, Standar Pendidikan Mutu Institusi (SPMI), Standar Nasional Pendidikan (SNP).
4. Poltekkes Tasikmalaya memiliki Pusat Unggulan Ipteks Poltekkes (PUI-PK) / Center of Excellent “ Kegawatdaruratan Kesehatan”
5. Tenaga Dosen dengan kualifikasi S2 (76,1%), S3 (2,9 %) yang telah tersertifikasi 66%
6. Tenaga kependidikan 27% berpendidikan S1 dan S2
7. Hasil penilaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari 2013-2018 dengan nilai kualifikasi AA.
8. Penataan seleksi penerimaan mahasiswa baru menggunakan system online.
9. Ratio Dosen dan mahasiswa 1 :16.
10. Animo masyarakat untuk masuk ke
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya cukup tinggi dengan tingkat keketatan rata-rata 1 : 6.
11. Waktu tunggu penyerapan lulusan di unit pelayanan kesehatan kurang dari 6 bulan sebanyak 80%
12. Satu-satunya perguruan tinggi kesehatan negeri di wilayah Priangan Timur dan wilayah III Cirebon.
Kelemahan (W)
1. Implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ada belum optimal.
2. Kemampuan bahasa asing (khususnya bahasa Inggris) mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan masih relatif rendah.
3. Tenaga Kependidikan yang berlatar belakang pendidikan SLTA (45%).
4. Rendahnya tenaga pendidik untuk menangkap peluang mengikuti pendidikan ke luar negeri 5. Lokasi jurusan dan program studi yang tersebar di 4
(empat) lokasi.
6. Sistem informasi management/ ICT (Information
and Communication Technology) belum optimal.
7. Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala masih kurang
8. Implementasi kerjasama luar negeri yang belum optimal
9. Masih rendahnya produktivitas dosen untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal nasional terakreditasi atau internasional bereputasi
18
13. Mempunyai MoU dalam negeri 161 dan MoU dengan luar negeri 7 dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan Pelatihan. 14. Adanya komitmen dari semua unsur organisasi
untuk mengembangkan institusi melalui kegiatan Tridarma.
15. Sarana prasarana sudah mengacu pada Standar Pendidikan Tinggi Nasional dan standar laboratorium masing-masing jurusan serta telah dibuat Perencanaan pengembangan 5 tahun mendatang.
16. Kebijakan pengelolaan anggaran melalui sistem (Badan Layanan Umum/ BLU)
17. Poltekkes Tasikmalaya menjadi kelas I Peluang (O)
1. Adanya Undang-undang No. 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi, untuk pengembangan program studi hingga magister dan doktor terapan pada Poltekkes.
2. Kebijakan pemerintah untuk mendukung
penyelenggaran pendidikan vokasi dan pedidikan profesi.
3. Dukungan dan kerjasama yang baik dari pemerintah melalui pendayagunaan SDM Poltekkes serta lulusan dalam kegiatan pembangunan kesehatan di daerah. 4. Peluang pengembangan standar yang melampaui standar
nasional pendidikan tinggi.
5. Tersedianya anggaran peningkatan mutu SDM melalui program Tugas Belajar dan Pelatihan di dalam maupun di luar negeri.
6. Terbukanya peningkatan SDM melalui Ijin Belajar untuk PNS dan Non PNS.
7. Terbukanya partisipasi masyarakat untuk menunjang pembiayaan pendidikan.
8. Kebutuhan tenaga kesehatan yang bermutu dan terampil untuk menunjang pencapaian tujuan pembangunan kesehatan masih sangat tinggi.
9. Terbukanya peluang bekerja di dalam dan luar negeri bagi lulusan
10. Terbukanya kesempatan praktek Profesional mandiri
Strategi S-O (Agresif)
1. Meningkatkan kualitas dosen dan tenaga kependidikan ke jenjang S2 dan S3 melalui Tugas Belajar dan Ijin Belajar
2. Mengirimkan pelatihan bagi dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan Gap Matriks Kompetensi
3. Menambah jumlah jurusan atau program studi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
4. Meningkatkan pengelolaan anggaran melalui sistem BLU
5. Melaksanakan pembukaan jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Magister Terapan
6. Pengembangan sistem informasi untuk sosialisasi VMTS dan keunggulan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dan meningkatkan pemanfaatannya untuk kegiatan tridharma perguruan tinggi dengan pemanfaatan perkembangan IPTEKS
7. Pemanfaatan dan optimalisasi kegiatan tridharma perguruan tinggi melalui kesempatan kerjasama dengan institusi dalam dan luar negeri baik pemerintah maupun swasta
8. Mendorong lulusan Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya untuk dapat bekerja mandiri dan
Strategi W-O (Konservatif)
1. Memberdayakan internal organisasi untuk mengembangkan dan implementasi standar dan SOP secara tepat
2. Memanfaatkan dukungan pusat untuk meningkatkan potensi mahasiswa dan mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi dan advokasi untuk meningkatkan sarana dan prasarana di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
3. Mendorong staf pendidik dan kependidikan untuk memanfaatkan kesempatan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi melalui Tugas Belajar atau beasiswa luar negeri
4. Melaksanakan peningkatan kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dalam berbahasa Inggris melalui kursus atau pembelajaran 5. Meningkatkan kemampuan peneliti melalui
workshop dan pelatihan serta pendampingan (coaching) dalam meningkatkan kualitas penelitian dan PkM serta publikasi hasil penelitian dan PkM 6. Melakukan penataan IT secara optimal di setiap
bagian
7. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mahasiswa melalui kegiatan wirausaha (pelayanan
19 11. Perkembangan IPTEKS di segala bidang meningkat,
sehingga lebih menunjang dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi.
12. Kemitraan lintas program dan lintas sektor dengan Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta.
13. Program pemerintah yang bisa dimanfaatkan oleh semua jurusan secara terintegrasi
memanfaatkan kesempatan kerja dari program
pemerintah serta kerja di luar negeri jasa kesehatan, promosi kesehatan maupun riset dan usaha lainnya) 8. Pembentukan unit pengembangan karier alumni
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
9. Meningkatkan pengelolaan aset bekerjasama dan melalui advokasi dengan pusat
Ancaman (T)
1. Keberadaan perguruan tinggi yang memiliki program studi sejenis di wilayah Priangan Timur dan Wilayah III Cirebon yang cukup banyak
2. Terbukanya tenaga asing bekerja di Indonesia sesuai AFTA 2003 dan MEA 2016
3. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia
4. Dinamika kondisi politik pendidikan dan pelayanan kesehatan
5. Masih ada kebijakan dan peraturan dari Kemenkes dan Kemenristekdikti yang berbeda, sehingga Poltekkes Tasikmalaya sulit mengadopsinya
6. Adanya tawaran bagi dosen berprestasi untuk pindah ke univeritas swasta atau perguruan tinggi lain
7. Terbukanya peluang berdirinya program studi dan jurusan yang sama oleh perguruan tinggi lain yang berdekatan dengan Poltekkes Tasikmalaya
8. Sistem pengelolaan dari pemerintah belum mengatur seluruh pengelolaan aset
9. Kebijakan pemerintah yang sering kurang kondusif terutama terkait dengan standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen Poltekkes Tasikmalaya
Strategi S-T (Kompetitif)
1. Advokasi pada pemerintah pusat dan propinsi untuk menanggulangi biaya oprasional peserta didik dan peningkatan fasilitas pendidikan
2. Mengajukan proposal kebutuhan dana operasional institusi berdasarkan analisis kondisi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dan pengembangannya 3. Menjadikan Poltekkes sebagai pusat pengembangan
kompetensi dosen bagi pendidikan kesehatan swasta sebagai mitra
4. Melakukan MoU dalam pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi dan pengembangan lahan praktek dengan user dan pendidikan kesehatan swasta 5. Meningkatkan kemitraan dengan institusi lain dalam
optimalisasi fungsi institusi
6. Melakukan program peningkatan kesejahteraan karyawan melalui peningkatan tunjangan kinerja atau remunerasi berbasis kinerja
7. Meningkatkan kompetensi mahasiswa di dalam penguasaan bahasa asing melalui pengembangan kurikulum
8. Meningkatkan promosi keunggulan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melalui berbagai saran dan media
9. Program pendampingan, sosialisasi, dan advokasi dari Pusat (Kemenkes RI) untuk menyesuaikan kebijakan dan standar yang ditetapkan Kemenristekdikti
Strategi W-T (Defensif)
1. Mengembangkan pembuatan dan implementasi SOP yang tepat di setiap tingkatan dan jenis kegiatan 2. Meningkatkan bahasa Inggris bagi dosen, tenaga
kependidikan, dan mahasiswa
3. Meningkatkan program pendampingan dan promosi lulusan melalui unit pengembangan karier Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan publikasi hasilnya
5. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berbasis IT 6. Mendorong tenaga pendidik dan kependidikan untuk
memanfaatkan peluang melanjutkan pendidikan dan kerjasama penelitian dengan instansi di luar negeri 7. Mendorong Kemenkes RI dan Kemenristekdikti
untuk membuka kesempatan dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya memperoleh dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat hibah bersaing dari Kemenristekdikti
8. Advokasi ke Pusat (Kemenkes RI) terkait dengan pengelolaan aset milik Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dan pengembangan sarana dan prasarana
20
BAB IV
STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
A.
Strategi Pengembangan
1.
Melakukan pengembangan dan inovasi pelayanan Tri Dharma perguruan tinggi
antara lain :
a)
Mengembangkan pengelolaan pendidikan yang bermutu sesuai Standar
Pelayanan Minimal Poltekkes yang telah ditetapkan.
b)
Mengembangkan Proses Pembelajaran yang berbasis pada Kurikulum
Up to
date
dengan mengimplementasikan IT
c)
Membuka program studi baru sesuai kebutuhan
stakeholder
yang berorientasi
nasional maupun internasional
d)
Mengembangkan jejaring kerja dengan
stakeholder
dalam meningkatkan kinerja
institusi
2.
Optimalisasi terhadap sumber daya keuangan, aset maupun potensi lain:
a)
Meningkatkan kinerja SDM melalui pengelolaan uraian tugas yang proporsional
dan sesuai keahliannya
b)
Optimalisasi aset Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dalam mengembangkan
unit usaha dalam koridor Tri Dharma Perguruan Tinggi guna meningkatkan
income
institusi
c)
Mengelola aset dalam rangka keterpaduan program dan utilisasinya
d)
Melakukan pengelolaan keuangan yang efisien dan efektif
e)
Mengembangkan sistem motivasi SDM dalam rangka peningkatan produktifitas
institusi
f)
Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi SDM guna memenuhi standar yang
ada agar terjadi profesionalisme dan efektifitas
g)
Meningkatkan kinerja SDM melalui pemberian remunerasi yang berbasis pada
kinerja
h)
Memberikan berbagai peluang pada SDM untuk mengembankan diri dan
melakukan aktualisasi
i)
Melakukan penjaminan mutu pada setiap bagian yang terlibat dalam
pengelolaan pendidikan di Poltekkes Tasikmalaya
j)
Mencapai dan melampaui Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan
k)
Melakukan audit mutu internal secara berkesinambungan
21
l)
Mengembangkan sistem
Management by Objective
(MBO) dalam mengelola
pendidikan
m)
Menyusun Rencana Bisnis secara terpadu, realistis, dapat diukur dan prospektif
serta antisipatif
n)
Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi dalam mengetahui tingkat
progresivitas program dan kegiatan
Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
Strategi S-O (Agresif)
1.
Meningkatkan kualitas dosen dan tenaga kependidikan ke jenjang S2 dan S3 melalui Tugas
Belajar dan Ijin Belajar
2.
Mengirimkan pelatihan bagi dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan Gap Matriks
Kompetensi
3.
Menambah jumlah jurusan atau program studi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat
4.
Meningkatkan pengelolaan anggaran melalui sistem BLU
5.
Melaksanakan pembukaan jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Magister Terapan
6.
Pengembangan sistem informasi untuk sosialisasi VMTS dan keunggulan Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya dan meningkatkan pemanfaatannya untuk kegiatan tridharma
perguruan tinggi dengan pemanfaatan perkembangan IPTEKS
7.
Pemanfaatan dan optimalisasi kegiatan tridharma perguruan tinggi melalui kesempatan
kerjasama dengan institusi dalam dan luar negeri baik pemerintah maupun swasta
8.
Mendorong lulusan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya untuk dapat bekerja mandiri dan
memanfaatkan kesempatan kerja dari program pemerintah serta kerja di luar negeri
Strategi W-O (Konservatif)
1.
Memberdayakan internal organisasi untuk mengembangkan dan implementasi standar dan
SOP secara tepat
2.
Memanfaatkan dukungan pusat untuk meningkatkan potensi mahasiswa dan
mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi dan advokasi untuk meningkatkan sarana dan
prasarana di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
3.
Mendorong staf pendidik dan kependidikan untuk memanfaatkan kesempatan melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi melalui Tugas Belajar atau beasiswa luar negeri
4.
Melaksanakan peningkatan kemampuan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dalam
berbahasa Inggris melalui kursus atau pembelajaran
22
5.
Meningkatkan kemampuan peneliti melalui workshop dan pelatihan serta pendampingan
(
coaching
) dalam meningkatkan kualitas penelitian dan PkM serta publikasi hasil penelitian
dan PkM
6.
Melakukan penataan IT secara optimal di setiap bagian
7.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mahasiswa melalui kegiatan wirausaha
(pelayanan jasa kesehatan, promosi kesehatan maupun riset dan usaha lainnya)
8.
Pembentukan unit pengembangan karier alumni Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
9.
Meningkatkan pengelolaan aset bekerjasama dan melalui advokasi dengan pusat
Strategi S-T (Kompetitif)
1.
Advokasi pada pemerintah pusat dan propinsi untuk menanggulangi biaya oprasional peserta
didik dan peningkatan fasilitas pendidikan
2.
Mengajukan proposal kebutuhan dana operasional institusi berdasarkan analisis kondisi
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dan pengembangannya
3.
Menjadikan Poltekkes sebagai pusat pengembangan kompetensi dosen bagi pendidikan
kesehatan swasta sebagai mitra
4.
Melakukan MoU dalam pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi dan pengembangan
lahan praktek dengan user dan pendidikan kesehatan swasta
5.
Meningkatkan kemitraan dengan institusi lain dalam optimalisasi fungsi institusi
6.
Melakukan program peningkatan kesejahteraan karyawan melalui peningkatan tunjangan
kinerja atau remunerasi berbasis kinerja
7.
Meningkatkan kompetensi mahasiswa di dalam penguasaan bahasa asing melalui
pengembangan kurikulum
8.
Meningkatkan promosi keunggulan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melalui berbagai
saran dan media
9.
Program pendampingan, sosialisasi, dan advokasi dari Pusat (Kemenkes RI) untuk
menyesuaikan kebijakan dan standar yang ditetapkan Kemenristekdikti
Strategi W-T (Defensif)
1.
Mengembangkan pembuatan dan implementasi SOP yang tepat di setiap tingkatan dan jenis
kegiatan
2.
Meningkatkan bahasa Inggris bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa
3.
Meningkatkan program pendampingan dan promosi lulusan melalui unit pengembangan
karier Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
23
5.
Meningkatkan sarana dan prasarana yang berbasis IT
6.
Mendorong tenaga pendidik dan kependidikan untuk memanfaatkan peluang melanjutkan
pendidikan dan kerjasama penelitian dengan instansi di luar negeri
7.
Mendorong Kemenkes RI dan Kemenristekdikti untuk membuka kesempatan dosen
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya memperoleh dana penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat hibah bersaing dari Kemenristekdikti
8.
Advokasi ke Pusat (Kemenkes RI) terkait dengan pengelolaan aset milik Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya dan pengembangan sarana dan prasarana
B.
Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran
Tujuan 1 Menghasilkan lulusan yang berkarakter profesional dan berdaya saing internasional
Sasaran/Keluaran Indikator Kinerja Sasaran
1. Meningkatnya pelaksanaan sistem
penjaminan mutu pendidikan tinggi baik internal maupun eksternal pada tahun 2020-2024
1. Jumlah pengembangan standar pendidikan tinggi (pengembangan dari 24 Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
2. Jumlah temuan Audit Mutu Internal (AMI) yang ditindaklanjuti (TL)
2. Meningkatnya kualitas program
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum program studi
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum pendidikan tinggi terstandar
3. Meningkatnya pembelajaran berbasis
e-learning Persentase pembelajaran berbasis e-learning
4. Meningkatnya lulusan dengan IPK ≥ 3.25 Persentase lulusan dengan IPK ≥ 3.25 5. Meningkatnya hasil uji kompetensi Persentase kelulusan Ukom
6. Meningkatnya lulusan tepat waktu Persentase lulusan tepat waktu 7. Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar
kerja kurang dari 6 bulan Persentase serapan lulusan < 6 bulan Lulusan bekerja sesuai bidangnya
Tujuan 2 Menghasilkan penelitian kesehatan yang bermutu dan relevan dengan perkembangan IPTEKS baik nasional maupun internasional
Sasaran/Keluaran Indikator Kinerja Sasaran
8. Meningkatnya kegiatan penelitian oleh dosen 1. Pemantapan fungsi Komisi Etik Penelitian Kesehatan 2. Jumlah penelitian yang dilakukan dosen dalam satu tahun dengan dana DIPA
3. Jumlah Penelitian yang lolos dalam hibah bersaing 4. Jumlah Penelitian dengan biaya mandiri
9. Meningkatnya jumlah publikasi karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional/ internasional
1. Persentase jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal internasional
2. Persentase jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional (terakreditasi)
3. Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal Nasional (tak terakreditasi)
4. Persentase jumlah publikasi yang diterbitkan di Prosiding International
5. Persentase jumlah publikasi yang diterbitkan di Prosiding Nasional
24
6. Persentase buku ditulis dosen di bidang vokasi dan profesi
7. Jumlah karya tulis dosen di majalah ilmiah populer/ koran
10. Meningkatnya Jumlah Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) Jumlah dosen dengan HKI
11. Meningkatnya kuantitas dan kualitas media
publikasi ilmiah 1. Buletin media Informasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terakreditasi SINTA 2. Jurnal Hasil Pengabmas Emass terakreditasi SINTA 3. Jumlah jurnal sesuai bidang keilmuan/ jurusan di
Poltekkes Tasikmalaya
Tujuan 3 Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan berbasis pada riset
12. Meningkatnya kegiatan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun
1. Persentase kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun
2. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan dana dari luar (kerja sama) Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
3. Persentase kegiatan PkM dosen yang melibatkan mahasiswa
4. Pelayanan kepada masyarakat berupa penyuluhan atau menjadi narasumber/ pemateri dalam pertemuan ilmiah
13. Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara institusional dengan wilayah binaan
Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah dalam 1 tahun
14. Meningkatnya kegiatan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa beserta dosen pembimbing
Jumlah kegiatan PkM yang dilakukan mahasiswa beserta dosen pembimbing
15. Meningkatnya jumlah publikasi hasil
pengabdian kepada masyarakat Persentase dosen dengan publikasi hasil PkM yang dipublikasikan dalam majalah ilmiah dan/ atau populer Tujuan 4 Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan
tinggi, bekerjasama dengan lembaga baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional
16. Meningkatnya pengembangan program institusi 1. Persentase target CoE yang berbasis pada kebutuhan local specific
2. Pengembangan jumlah prodi baru/ langka
3. Pengembangan lembaga diklat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
4. Persentase prodi dengan keunikan vokasi keterampilan
5. Persentase prodi dengan item sertifikasi berdasarkan KKNI
6. Persentase program studi dengan akreditasi lebih baik/ unggul
17. Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga
25
2. Persentase dosen dengan NIDN/NIDK
3. Persentase dosen yang memiliki sertifikat kompetensi vokasi keahlian khusus
4. Jumlah prodi dengan rasio tenaga kependidikan : mahasiswa = 1: 40
5. Jumlah dosen yang memiliki sertifikat pendidik Profesional
6. Jumlah dosen dengan pangkat Lektor Kepala 7. Jumlah dosen yang tugas belajar S-3 ke luar negeri 8. Jumlah staf yang mengikuti faculty exchange/
pelatihan/ seminar/ studi banding ke luar negeri 9. Persentase dosen yang mengikuti pertemuan ilmiah
(seminar, workshop, lokakarya, simposium, pelatihan, dll.)
10.Jumlah Dosen yang memiliki sertifikat Pembimbing Akademik
18. Meningkatnya pengembangan sistem informasi
tahun 2020-2024 1. Persentase kelengkapan Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan (SIAK) 2. Persentase wilayah kampus Poltekkes Tasikmalaya dengan kekuatan dan stabilitas wifi
3. Persentase Integrated Information System Management
-
E-Library-
E-Learning-
E-Journal-
E-Planning-
E-Group 19. Meningkatnya pemenuhan sarana prasaranapenunjang belajar mengajar 1. Persentase sarana penunjang (lab/ studio/ workshop dan perpustakaan) yang terstandar 2. Jumlah komersialisasi laboratorium tersertifikasi Sistem Manajemen Mutu Laboratorium sesuai ISO 17025 : 2005 3. Tersedianya TUK CBT
4. Tersedianya pengelolaan limbah lab 5. Pengembangan lab bahasa
20. Meningkatnya kegiatan dalam menciptakan
suasana akademik 1. Tersedianya kode etik bagi civitas akademika Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 2. Tersusunnya Ortala internal Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya tahun 2020-2024 3. Pemantapan renstra 2020-2024
4. Re(grand)-desain bangunan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
5. Tersusunnya pedoman pengelolaan aset dan kepegawaian yang efektif dan efisien
6. Tersususnnya pedoman pengembangan suasana akademik di Poltekkes Tasikmalaya
26
7. Tersususnnya pedoman laporan kegiatan
kemahasiswaan dalam pengembangan suasana akademik
8. Persentase keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pengajian rutin mingguan setiap hari Kamis di kampus Tasikmalaya dan hari Jum’at di kampus Cirebon 9. Peningkatan jumlah kegiatan seminar nasional ilmiah
per tahun
10.Peningkatan jumlah kegiatan seminar internasional per tahun
11.Peningkatan jumlah kegiatan saresehan per tahun 21. Meningkatnya kuantitas dan kualitas kemitraan
dengan institusi lain dalam rangka kegiatan tridharma baik dalam maupun luar negeri
1. Persentase pengembangan kemitraan dengan dunia kerja untuk pendayagunaan lulusan
a. Lokal b. Regional c. Nasional d. Internasional
2. Persentase pendayagunaan lulusan melalui kerjasama dengan instansi pemerintah
3. Persentase lulusan dengan program afirmasi sesuai local specific
4. Persentase implementasi MoU Nasional 5. Persentase implementasi MoU Internasional
6. Persentase MoU dengan dunia kerja dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk magang
Tujuan 5 Menghasilkan SDM dengan pengembangan softskill dan jiwa kewirausahaan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Sasaran/ Keluaran Indikator Kinerja Sasaran 22. Meningkatnya pembinaan organisasi
kemahasiswaan dalam rangka menunjang kelancaran PBM dan pengembangan soft skill
mahasiswa
1. Persentase pelaksanaan manajemen organisasi kemahasiswaan yang efektif dan efisien
2. Tersedianya Sarana prasarana fasilitas olahraga di semua lokasi kampus
3. Persentase jumlah mahasiswa mengikuti training kepribadian/ soft skill
4. Jumlah prestasi mahasiswa di bidang olahraga tingkat nasional dan internasional
5. Jumlah prestasi mahasiswa di bidang kesenian tingkat nasional dan internasional
6. Persentase mahasiswa tingkat akhir yang memperoleh pembekalan karier dan jobfair sebelum wisuda setiap tahun
7. Jumlah judul penelitian mahasiswa melalui skema hibah bersaing dengan sumber dana DIPA Poltekkes Tasikmalaya
8. Persentase mahasiswa yang mengikuti student exchange
27 23. Meningkatnya kualitas pembinaan alumni pada
setiap tahun 1. Jumlah kegiatan organisasi ikatan alumni Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dan setiap Program Studi/ Jurusan setiap tahun
2. Jumlah kegiatan rutin temu alumni
3. Jumlah kegiatan tracer study melalui online di setiap Prodi
4. Tersedianya sarana prasarana kegiatan alumni 24. Meningkatan kemampuan berbahasa asing
civitas akademika 1. Persentase Mata Kuliah yang menggunakan pengantar bahasa Inggris selain MK Bahasa Inggris 2. Persentase dosen dengan nilai TOEFL (setara) minimal
450
3. Persentase mahasiswa dengan nilai TOEFL (setara) minimal 450
25. Meningkatnya penyelenggaraan program kewirausahaan di seluruh civitas Poltekkes Tasikmalaya pada setiap tahun
1. Persentase dana hibah untuk tridharma perguruan tinggi
2. Jumlah Program studi yang melaksanakan
pembelajaran kewirausahaan pada setiap tahun 3. Kegiatan enterpreuner dalam komersialisasi
4. Jumlah Tenaga Dosen dan Kependidikan yang mengikuti pelatihan kewirausahaan
5. Jumlah usaha dalam unit bisnis akademik dan non-akademik untuk mendukung satker BLU (Badan Layanan Umum)
6. Persentase mahasiswa mahasiswa tingkat akhir yang mengikuti program pembekalan kewirausahaan dalam menghadapi peluang perkembangan IPTEKS
26. Meningkatnya kinerja pengelolaan keuangan
efektif, efisien dan akuntabel Persentase pengembangan tata kelola keuangan yang akuntabilitas dan transparan
27. Meningkatnya layanan prima 1. Capaian realisasi kinerja anggaran
2. Rasio dosen terhadap mahasiswa
3. Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 4. Indeks kepuasan masyarakat
5. Persentase mahasiswa dari masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapatkan bantuan dana pendidikan
28
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi Poltekkes Tasikmalaya
Visi Polkesta ma 2020-2024 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 4 Sasaran 5 Sasaran 6 Sasaran 7 Misi 2 Tujuan 2 Sasaran 8 Sasaran 9 Sasaran 10 Sasaran 11 Misi 3 Tujuan 3 Sasaran 12 Sasaran 13 Sasaran 14 Sasaran 15 Misi 4 Tujuan 4 Sasaran 16 Sasaran 17 Sasaran 18 Sasaran 19 Sasaran 20 Sasaran 21 Misi 5 Tujuan 5 Sasaran 22 Sasaran 23 Sasaran 24 Sasaran 25 Sasaran 26 Sasaran 27
29
C.
Target Tahunan
Tujuan 1 Menghasilkan lulusan yang berkarakter, profesional dan berdaya saing internasional
Program Peningkatan Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan yang berkarakter profesional dan berdaya saing internasional
Sasaran/Keluaran Indikator Kinerja Sasaran TAHUN Aktivitas Pelaksana 2019/
Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
1.Meningkatnya
pelaksanaan sistem
penjaminan mutu
pendidikan tinggi baik
internal maupun
eksternal pada tahun 2020-2024
1. Jumlah pengembangan standar pendidikan tinggi (pengembangan dari 24 Standar Nasional Pendidikan Tinggi)
24 27 28 29 30 31 1.Penyusunan pengembangan standar
pendidikan tinggi
2. Pengembangan SOP pada setiap unit kerja
3.Pelaksanaan Audit Eksternal Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2015)
WD-1
2. Jumlah temuan Audit Mutu Internal (AMI) yang
ditindaklanjuti (TL) 60% 70% 72% 75% 80% 90% 1. Pelaksanaan Audit Internal Sesuai Standar Audit Mutu Internal SNPT 2. Pelaksanaan Rapat Tinjauan Management Setiap Semester 3.Pelatihan untuk meningkatkan
jumlah auditor internal
tersertifikasi
30 2.Meningkatnya kualitas
program pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum program studi
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum
pendidikan tinggi terstandar √ √ √ √ √ √ 1. Telaah kurikulum pada Setiap Program Studi yang mengacu
pada SOP dan kebutuhan pasar 2. Penyusunan dan pengesahan
Kurikulum KPT Pada Setiap Program Studi Setiap Tahun Ajaran Baru
3. Penyusunan Pedoman Akademik setiap tahun ajaran baru yang dapat diakses secara online
4. Update pangkalan data PT setiap
program studi
5. Penyusunan Modul praktikum pada mata kuliah ber-praktikum di Setiap Program Studi
6. Terlaksananya Program
Interprofesional Education (IPE) pada mata kuliah tertentu termasuk KKN (Kuliah Kerja Nyata pada Prodi D-IV)
WD-1
3.Meningkatnya
pembelajaran berbasis e-learning
Persentase pembelajaran berbasis e-learning 5% 7% 10% 12% 15% 17% Pelaksanaan pembelajaran
menggunakan e-learning (Vilep) WD-1 4.Meningkatnya lulusan
dengan IPK ≥ 3.25 Persentase lulusan dengan IPK ≥ 3.25 85% 85% 87% 90% 92% 92% Monitoring dan evaluasi proses pembelajaran secara berkala mulai tingkat Program Studi
WD-1
5.Meningkatnya hasil uji
kompetensi Persentase kelulusan Ukom 80% 80% 85% 90% 95% 100% 1.Pelaksanaan Try Out Uji Kompetensi pada masing-masing
Program Studi
2.Penatalaksaan penerbitan sertifikat uji kompetensi
WD-1
6.Meningkatnya lulusan tepat
waktu Persentase lulusan tepat waktu 98% 98% 99% 99% 99% 99% 1. Penyusunan Juklak Sipenmaru secara online Setiap tahun
2. Penyusunan pedoman
pelaksanaan wisuda
3. Penyusunan juknis
penatalaksanaan ijazah, SKPI dan transkrip dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris)