• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL TEACHING DENGAN JIGSAW PADA MATERI POKOK VIRUS DIKELAS X SMA SANTO YOSEPH MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL TEACHING DENGAN JIGSAW PADA MATERI POKOK VIRUS DIKELAS X SMA SANTO YOSEPH MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL

TEACHING DENGAN JIGSAW PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA SANTO YOSEPH MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh: Dewi Apriliani NIM 071244410121

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberi rahmat dan karunianya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching Dengan Jigsaw Pada

Materi Pokok Virus Di Kelas X SMA Santo Yoseph MedanTahun Pembelajaran

2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

Bapak Drs M. Yusuf Nasution, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi kepada penulis dari

awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd, ibu Dra. Melva

Silitonga, M.Si dan bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.Si yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs.

Nusyirwan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh bapak

dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan biologi FMIPA Unimed yang telah

membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Sr. Modesta,

SCMM, M.Pd sebagai kepala sekolah, dan Ibu Fransiska, S.Pd sebagai guru

biologi di SMA Santo Yoseph Medan yang telah membantu selama penelitian ini.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Resman Sudarso

Sitepu, ibunda Rina Ginting, kakak (Eka Sitepu) dan adik (Santa Sitepu) serta

sanak keluarga yang sudah berdoa, memberi dorongan, dan dana kepada penulis

dalam menyelesaikan studi di Unimed.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat (Ferry

Sembiring, Windah Siahaan, Tiwanti, Yenni, Winda Sianipar, dan Juli ) yang

(4)

vi

penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih juga Penulis sampaikan kepada

kawan-kawan di Bio DIK b 07 dan Departemen Biologi medica.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2013

Penulis,

(5)

iv

The Comparison Result Of Students’ Learning Between Cooperative

Learning Model Type Reciprocal Teaching And Jigsaw Model In Virus As Main Material In Grade X SMA Santo Yoseph

Medan In Academic Year 2012/2013

Dewi Apriliani (071244410121)

ABSTRACT

The comparison result of students’ learning with implementation cooperative learning model Resiprocal Teaching and jigsaw model in virus as the main material in grade X SMA Santo Yoseph Medan in academic year in 2012/2013 is the purpose of this research.

The kind of this research was quasy experimental research. The population in this research is all X SMA Santo Yoseph Medan which consisted of 4 classes. And the sample was random sampling that is given to 33 student in grade X-2 of SMA Santo Yoseph Medan by teaching them using Resiprocal Teaching as the first experiment class and to 33 students in grade X-4 of SMA Santo Yoseph Medan by teaching using Jigsaw model as the second experiment class. The instrument used was students’ achievement test. It was objective test consisting of 25 test items and 5 answer options for each item where the validity, reliability, discrimination index and difficulty index had been tested.

(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Ruang Lingkup Penelitian 5

1.5.Rumusan Masalah 5

1.6.Tujuan Penelitian 5

1.7.Manfaat Penelitan 5

1.8.Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Teori – Teori Belajar 7

2.1.1.1. Teori Belajar Konstruktivisme 7

2.1.1.2. Teori Belajar Bermakna David Ausubel 8

2.1.1.3. Teori Belajar Sosial 8

2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.2.2. Model Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching 12

2.1.2.3. Model Kooperatif Tipe Jigsaw 15

2.1.3. Kaitan Materi Virus dengan Model Pembelajaran Kooperatif 17

2.1.4. Materi Virus 18

2.1.4.1. Penemuan Virus 18

2.1.4.2. Struktur Tubuh Dan Sifat Virus 19

2.1.4.3. Perkembangbiakan Virus 20

2.1.4.4. Peran Virus Bagi Kehidupan 22

2.2. Penelitian yang Relevan 25

2.3. Kerangka Berpikir 25

(7)

viii

2.3.1. Hipotesis Penelitian 27

BAB III METODE PENELITIAN 28

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28

3.2. Populasi dan Sampel 28

3.3. Variabel Penelitian 28

3.4. Rancangan Penelitian 28

3.5. Prosedur Penelitian 29

3.5.1. Tahap Persiapan 29

3.5.2. Tahap Pelaksanaan 29

3.6. Instrumen Pengumpul Data 29

3.6.1. Validitas Tes 42

3.6.2. Reabilitas Tes 42

3.6.3. Taraf Kesukaran 43

3.6.4. Daya Beda (D) 43

3.7. Teknik Analisis Data 44

3.7.1. Uji Normalitas dan Homogenitas 44

3.7.2. Uji Hipotesis 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47

4.1. Deskripsi Instrumen Penelitian 47

4.1.1. Uji Persyaratan Analisis Data 48

4.1.2. Deskripsi Pembelajaran 49

4.2. Hasil Belajar Siswa 51

4.2.1. Nilai Pretes Siswa Pada Kelas Reciprocal Teaching

dan Jigsaw 51

4.2.2. Nilai Postes Siswa Pada Kelas Reciprocal Teaching

dan Jigsaw 53

4.3. Persentase Ketercapaian KKM 54

4.4. Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching

Dengan Jigsaw 55

4.5. Pembahasan 57

4.6. Pengujian Hipotesis 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60

5.1. Kesimpulan 60

5.2. Saran 60

(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif 11

Tabel 3.1. Skema rancangan penelitian 29

Tabel 3.2. Kisi-kisi soal tes materi pokok virus 30

Tabel 3.3. Kisi-kisi soal tes materi pokok virus 41

Tabel 3.4. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 43

Tabel 3.5. Indeks kesukaran 43

Tabel 3.6. Klasifikasi indeks daya beda soal 44

Tabel 4.1. Pengujian normalitas data penelitian 48

Tabel 4.2. Pengujian homogenitas data penelitian 48

Tabel 4.3. Frekuensi nilai pretes kelas Reciprocal Teaching

dan kelas Jigsaw 52

Tabel 4.4. Frekuensi nilai postes kelas Reciprocal Teaching

dan kelas Jigsaw 53

Tabel 4.5. Persentase ketercapaian KKM 55

Tabel 4.6. Persentase peningkatan hasil belajar siswa yang

menggunakan model Reciprocal Teaching dan Jigsaw 56

Tabel 4.7. Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur dan Bentuk Virus 19

Gambar 2.2. Struktur Skematik Bakteriofag 20

Gambar 2.3. Siklus Lisis dan Lisogenik 22

Gambar 2.4. Skema kerangka konseptual penelitian 26

Gambar 4.1. Diagram Frekuensi Nilai Pretes Kelas

Reciprocal Teaching dan Jigsaw 52

Gambar 4.2. Diagram Frekuensi Nilai Postes Kelas

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 65

Lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Kelas Reciprocal teaching 66

Lampiran 3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Kelas jigsaw 73

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 79

Lampiran 5. Kunci Jawaban 84

Lampiran 6. Validitas 85

Lampiran 7. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tes 86

Lampiran 8. Reliabilitas 90

Lampiran 9. Analisis Varians Butir Soal 91

Lampiran 10. Perhitungan Daya Beda Soal 92

Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 94

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 95

Lampiran 13. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan

Varians Nilai Pretes 98

Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan

Varians Nilai Postes 100

Lampiran 15. Uji Normalitas 102

Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Penelitian 106

Lampiran 17. Pengujian Hipotesis 108

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

berubah mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat.

Perkembangan dan perubahan pendidikan yang maju menuntut kita untuk

mempersiapkannya dengan matang pula, tenaga pengajar dituntut untuk

mengembangkan kemampuan dirinya dengan pengetahuan, ketrampilan dan

keahlian (Yamin, 2010). Mengajar adalah usaha untuk membuat siswa belajar

yaitu usaha untuk terjadinya perubahan tingkah laku agar dapat menerima,

menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran (Djamarah dan

Zain, 2006). Dalam hal ini guru diharapkan mampu mengenal kepribadian peserta

didik sesuai tahap perkembangan psikologi pendidikan masing – masing peserta

didik.

Peserta didik adalah individu yang unik oleh karena itu guru harus

mempunyai kemampuan untuk mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan multisumber, multimedia, dan multimetode. Penggunaan variasi

dalam pengajaran ditujukan untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan siswa

karena pembelajaran yang monoton, dengan mengadakan variasi dalam kegiatan

pembelajaran diharapkan pembelajaran lebih bermakna dan optimal, sehingga

siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.

Dalam kegiatan pembelajaran proses belajar dapat terjadi dengan baik

apabila siswa ikut terlibat secara aktif di dalamnya. Karena itu guru harus mampu

memilih metode dalam proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

untuk memperoleh pengetahuan bukan hanya sebagai penerima berbagai materi

yang disampaikan oleh guru. Menurut Yamin (2010), metode pembelajaran yang

digunakan guru sangat mempengaruhi tercapainya sasaran belajar, oleh sebab itu

guru perlu memilih metode yang tepat dari sekian banyak metode pembelajaran,

jangan metode itu digunakan berdasarkan kebiasaan, akan tetapi berdasarkan

(12)

2

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SMA

Santo Yoseph Medan, terdapat keterbatasan guru dalam mengajarkan materi

biologi kepada siswanya. Seperti model pembelajaran yang belum bervariasi. Hal

ini dapat terlihat pada saat proses belajar mengajar, biasanya menggunakan model

pembelajaran konvesional yang bersifat satu arah satu arah saja. Hal ini

menyebabkan siswa kurang dapat mengingat materi tersebut dalam jangkau waktu

yang lama karena dengan hanya melihat dan mendengar guru saja kemungkinan

hanya 20% materi yang dapat diserap dan diingat oleh siswa. Selain dengan

menggunakan metode ceramah, metode lain yang biasa digunakan yaitu metode

diskusi, namun pada saat metode diskusi ini digunakan hanya sebagian siswa saja

yang aktif berperan, sementara sebagian lainnya dalam kelompok diskusi kurang

aktif. Selain model pembelajaran, media pembelajaran juga kurang memadai dan,

alokasi waktu pembelajaran biologi yang hanya dapat dilakukan pada saat jam

pembelajaran saja . Hal inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa

pada mata pelajaran biologi. Berdasarkan data yang dilihat dari DKN (daftar

kumpulan nilai) menunjukkan persentase siswa yang mencapai nilai 65 yaitu nilai

ketuntasan minimal (KKM) di sekolah tersebut masih rendah. Persentase siswa

yang dinyatakan tuntas pada semester II di kelas X-1 yang berjumlah 39 orang

siswa hanya 53,8% atau sebanyak 21 orang sedangkan persentase siswa yang

tidak tuntas sejumlah 46,2% atau 18 orang siswa. Banyaknya siswa yang tidak

mencapi nilai KKM membuat guru harus melakukan remedial.

Dari paparan masalah diatas untuk meningkatkan rata-rata nilai siswa dan

keaktifan siswa dalam proses belajar maka perlu diadakan perubahan-perubahan

dalam perencanaan pembelajaran sehingga siswa merasa tertarik untuk

mempelajari biologi. Penerapan model pembelajaran kooperatif merupakan salah

satu cara untuk mengatasi rendahnya pencapaian hasil belajar siswa, karena pada

model pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan

berinteraksi dengan temannya untuk mencapi tujuan pembelajaran, sementara

guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Menurut

Davidson dan Kroll dalam Hobri dan Susanto (2006), belajar kooperatif adalah

(13)

3

sehingga siswa dapat saling berbagi ide dan bekerja secara kolaboratif untuk

menyelasaikan tugas akademik.

Pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif dapat dilakukan

dengan berbagai macam metode, salah satunya adalah jigsaw. Menurut Nurhadi

menjelaskan bahwa jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran yang

fleksibel. Jigsaw dapat memupuk saling ketergantungan siswa yang satu dengan

yang lainnya dan lebih bertanggung jawab dalam menguasai materi yang

diajarkan. Model pembelajaran jigsaw merupakan model kooperatif, dengan siswa

belajar 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang

positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi tersebut kepada

anggota kelompok yang lain. Keunggulan pembelajaran jigsaw yaitu adanya

kelompok asal dan kelompok ahli sehingga meningkatkan tanggung jawab siswa

terhadap pembelajarannya sendiri dan juga orang lain. Siswa tidak hanya

mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga siap memberikan dan

mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain sehingga siswa

dapat mengingat materi pembelajaran lebih lama dan meningkatkan hasil belajar..

Dalam pembelajaran kooperatif dikenal juga beberapa pendekatan

pembelajaran, salah satunya model Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik).

Melalui metode ini siswa diharapkan mampu belajar, mengingat, berpikir, dan

memotifasi diri. Sintaks pokok dalam metode Reciprocal Teaching ini ialah

mengajak siswa untuk berpikir kritis dan kreatif baik secara mandiri maupun

kelompok, dan mempersiapkan diri jika sewaktu – waktu guru menunjuk siswa

untuk tampil di depan kelas. Metode ini juga berperan dalam konteks tukar

menukar pengetahuan, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi

interaktif antar sesama siswa, antar siswa dengan guru maupun memprediksikan

persoalan selanjutnya sehingga hasil belajr siswa dapat meningkat. Penelitian ini

juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Mansyur (2010) yang menyatakan

bahwa melalui Reciprocal Teaching yang diterapkan pada mahasiswa angkatan

2008, menunjukkan bahwa hasil belajar mata kuliah geometri meningkat,

disamping itu Reciprocal Teaching juga dapat digunakan untuk melatih

(14)

4

dilakukan oleh Warouw (2010) menunjukkan bahwa Reciprocal Teaching dapat

diterapkan dalam pembelajaran sains biologi karena berpengaruh dalam

meningkatkan metakognitif dan hasil belajar biologi baik pada siswa

berkemapuan akademik tinggi maupun akademik rendah.

Dari latar belakang masalah di atas, peneliti perlu untuk melaksanakan

penelitian dengan judul : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) Dengan Jigsaw Pada Materi Pokok Virus Di Kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat

diidentifikasikan beberapa permasalahan yakni :

1. Nilai KKM siswa rendah

2. Nilai KKM rendah sebab hasil ulangan harian siswa rendah

3. Kemampuan mengingat siswa rendah

4. Dalam proses belajar mengajar siswa belum dapat mengingat dalam waktu

lama

5. Dalam metode belajar ceramah, kegiatan siswa hanya melihat dan mendengar

guru. Jika siswa hanya melihat dan mendengar maka materi yang terserap

hanya 20% saja.

1.3. Batasan Masalah

Permasalahan hanya dibatasi pada :

1. Materi pelajaran dibatasi pada materi pokok virus

2. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X-2 dan X-4 SMA Swasta

Santo Yoseph Medan

3. Parameter penelitian dibatasi pada hasil belajar dan persentase

ketercapaian KKM yang berlaku untuk mata pelajaran biologi di SMA

(15)

5

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian ini adalah pengujian keefektifan model pembelajaran

kooperatif tipe Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) dan Jigsaw pada

materi pokok virus di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan

1.5. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) dan jigsaw pada

materi pokok virus dapat mencapai KKM?

2. Apakah terdapat perbedaan persentase siswa yang mencapai KKM pada

model pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching (Pengajaran

Terbalik) dengan Jigsaw dan pada materi pokok virus?

1.6. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan hasil belajar siswa dari pembelajaran yang yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching

(Pengajaran Terbalik) dan jigsaw pada materi pokok virus

2. Untuk mendapatkan persentase ketercapaian KKM yang lebih baik

sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling efektif untuk

meningkatkan hasil belajar dan/atau persentase ketercapaian KKM yang

lebih efektif

1.7. Manfaat penelitian 1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini jika dipublikasikan ke jurnal ilmiah akan memperkuat

teori yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif

(16)

6

Memberikan informasi pengalamam praktis penerapan pembelajaran aktif

yang dapat dijadikan praktek, baik untuk diadopsi, diterapkan, dan

dimodifikasi oleh guru khususnya mata pelajaran biologi

1.8.. Defenisi Operasional

Tujuan menghindari pemahaman yang berbeda terhadap variabel-variabel

yang terdapat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut didefenisiskan

sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching adalah model

pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran biologi, khususnya virus

di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan, dimana pada pembelajaran

tersebut siswa melakukan pemodelan perilaku guru, yaitu siswa akan belajar

untuk merangkum, mengajukan pertanyaan, mengklasifikasikan dan

memprediksi soal di dalam kelompoknya.

2. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah adalah model pembelajaran

yang diterapkan dalam pembelajaran biologi, khususnya virus di kelas X

SMA Swasta Santo Yoseph Medan, dimana pada pembelajaran tersebut

terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab

atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian

tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran

jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar

dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan

bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas

ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan

materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain

3. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa dari post test yang

dilakukan diakhir pembelajran materi virus, baik dengan menggunakan

metode Reciprocal Teaching dan Jigsaw

4. Persentase pencapaian KKM adalah persentase siswa yang memperoleh

nilai ≥ 65 (KKM materi virus, mata pelajaran bologi kelas X SMA Swasta

(17)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan Tahun

Pembelajaran 2012/2013 dengan menggunakan model Reciprocal Teaching

pada materi pokok Virus tergolong kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar

77,45 sedangkan, hasil belajar siswa kelas dengan menggunakan model

Jigsaw pada materi pokok Virus tergolong kategori cukup dengan nilai

rata-rata sebesar 72,12.

2. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara model pengajaran

kooperatif tipe Reciprocal Teaching dengan tipe Jigsaw pada materi pokok

virus di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan Tahun Pembelajaran

2012/2013. Hal ini berdasarkan hasil persentase ketercapaian KKM yang

diperoleh dari hasil postes kedua kelas, ditemukan bahwa kelas yang

menggunakan model Reciprocal Teaching persentase ketercapaian KKM

lebih tinggi yaitu 90.91%. sedangkan kelas yang menggunakan model Jigsaw

hanya 78,79%. Hal ini menunjukkan bahwa model Reciprocal Teaching lebih

efektif dibandingkan dengan model jigsaw untuk materi pokok virus.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Bagi guru biologi di SMA Swasta Santo Yoseph Medan agar senantiasa

menyesuaikan penggunaan metode pembelajaran dengan jenis materi yang

diajarkan dan berkenan mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Reciprocal Teaching dengan Jigsaw pada materi pokok Virus sebagai

(18)

61

2. Bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dapat mencoba

mengkombinasikan model Reciprocal Teaching dengan Jigsaw untuk

(19)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar. Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Hobri dan Susanto., (2006), Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung, Jurnal Pendidikan Dasar 7(2): 74-83

Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Pelajar, Yokyakarta.

Karmana, O., (2008), Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X SMA/MA, Penerbit Grafindo, Bandung.

Lie, A.., (2000), Cooperative Learning-Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang Kelas, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Mansyur, A., (2011), Reciprocal Teaching Sebagai Alternatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Melatih Ketrampilan Mengajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNIROW Tuban, Jurnal Prospektus IX(2): 92-96

Raksun, A., Mertha, I., Sukarso, A., (2006), Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa di Program Studi S1 Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram, Jurnal Dinamika Pendidikan 2(1): 9-18

Sudjana, (2001), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Suprijono, (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

(20)

63

Taulina, D., Zubaidah, S., Mahanal, S., (2009), Penerapan Metode Inkuiri Dipadu Dengan Reciprocal Teaching Pada Mata Pelajaran Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Dan Aktivitas Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim III Malang, Jurnal Cendekia, 2(1): 11-22

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penertit Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini., Suharno., dan Bambang., (2006), Biologi SMA Jilid 1 untuk Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Warouw, Z., (2010), Pembelajaran Reciprocal Teaching dan Metakognitif yang Memberdayakan Keterampilan Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMP, Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(2): 158-167

Gambar

Gambar 2.1. Struktur dan Bentuk Virus

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilaksanakan dengan menganalisis aspek kognitif menurut TIMSS yang telah ditentukan pada soal-soal latihan matematika prosentase soal knowing (pengetahuan)

Tren  nilai  CPUE  dari  ikan  teri  terlihat  mengalami  peningkatan  yang  sangat  signifikan  sejak  tahun  2006.  Hal  ini  disebabkan  oleh  jumlah  catch

Dari analisis data, rasio profitabilitas dari tahun 2001-2005 yang dihitung dengan rasio Gross Profit Margin dalam keadaan semakin baik, profitabilitas perusahaan bila diukur

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol kelopak rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) dan siprofloksasin terhadap Escherichia coli dan

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase hasil angket dan observasi pada masing-masing aspek kualitas pembelajaran Biologi yang meliputi kinerja guru, iklim

Telah disusun rancangan sistem kendali karakteristik CPO selama pengaliran yaitu (A) kendali pengaliran pada kondisi isotermal pada suhu tertentu (dipilih di antara suhu

SEGMEN BERITA REPORTER A Walikota Award Penghargaan Pemkot Bagi Media. Apa Kabar Jogja RBTV Menerima 2

Haliana (2011) melakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk Mie Instan Merek Indomie