PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL
TEACHING DENGAN JIGSAW PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA SANTO YOSEPH MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
Oleh: Dewi Apriliani NIM 071244410121
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat dan karunianya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching Dengan Jigsaw Pada
Materi Pokok Virus Di Kelas X SMA Santo Yoseph MedanTahun Pembelajaran
2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Drs M. Yusuf Nasution, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi kepada penulis dari
awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd, ibu Dra. Melva
Silitonga, M.Si dan bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.Si yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs.
Nusyirwan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh bapak
dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan biologi FMIPA Unimed yang telah
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Sr. Modesta,
SCMM, M.Pd sebagai kepala sekolah, dan Ibu Fransiska, S.Pd sebagai guru
biologi di SMA Santo Yoseph Medan yang telah membantu selama penelitian ini.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Resman Sudarso
Sitepu, ibunda Rina Ginting, kakak (Eka Sitepu) dan adik (Santa Sitepu) serta
sanak keluarga yang sudah berdoa, memberi dorongan, dan dana kepada penulis
dalam menyelesaikan studi di Unimed.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat (Ferry
Sembiring, Windah Siahaan, Tiwanti, Yenni, Winda Sianipar, dan Juli ) yang
vi
penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih juga Penulis sampaikan kepada
kawan-kawan di Bio DIK b 07 dan Departemen Biologi medica.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2013
Penulis,
iv
The Comparison Result Of Students’ Learning Between Cooperative
Learning Model Type Reciprocal Teaching And Jigsaw Model In Virus As Main Material In Grade X SMA Santo Yoseph
Medan In Academic Year 2012/2013
Dewi Apriliani (071244410121)
ABSTRACT
The comparison result of students’ learning with implementation cooperative learning model Resiprocal Teaching and jigsaw model in virus as the main material in grade X SMA Santo Yoseph Medan in academic year in 2012/2013 is the purpose of this research.
The kind of this research was quasy experimental research. The population in this research is all X SMA Santo Yoseph Medan which consisted of 4 classes. And the sample was random sampling that is given to 33 student in grade X-2 of SMA Santo Yoseph Medan by teaching them using Resiprocal Teaching as the first experiment class and to 33 students in grade X-4 of SMA Santo Yoseph Medan by teaching using Jigsaw model as the second experiment class. The instrument used was students’ achievement test. It was objective test consisting of 25 test items and 5 answer options for each item where the validity, reliability, discrimination index and difficulty index had been tested.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Identifikasi Masalah 4
1.3.Batasan Masalah 4
1.4.Ruang Lingkup Penelitian 5
1.5.Rumusan Masalah 5
1.6.Tujuan Penelitian 5
1.7.Manfaat Penelitan 5
1.8.Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Teori – Teori Belajar 7
2.1.1.1. Teori Belajar Konstruktivisme 7
2.1.1.2. Teori Belajar Bermakna David Ausubel 8
2.1.1.3. Teori Belajar Sosial 8
2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.2.2. Model Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching 12
2.1.2.3. Model Kooperatif Tipe Jigsaw 15
2.1.3. Kaitan Materi Virus dengan Model Pembelajaran Kooperatif 17
2.1.4. Materi Virus 18
2.1.4.1. Penemuan Virus 18
2.1.4.2. Struktur Tubuh Dan Sifat Virus 19
2.1.4.3. Perkembangbiakan Virus 20
2.1.4.4. Peran Virus Bagi Kehidupan 22
2.2. Penelitian yang Relevan 25
2.3. Kerangka Berpikir 25
viii
2.3.1. Hipotesis Penelitian 27
BAB III METODE PENELITIAN 28
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28
3.2. Populasi dan Sampel 28
3.3. Variabel Penelitian 28
3.4. Rancangan Penelitian 28
3.5. Prosedur Penelitian 29
3.5.1. Tahap Persiapan 29
3.5.2. Tahap Pelaksanaan 29
3.6. Instrumen Pengumpul Data 29
3.6.1. Validitas Tes 42
3.6.2. Reabilitas Tes 42
3.6.3. Taraf Kesukaran 43
3.6.4. Daya Beda (D) 43
3.7. Teknik Analisis Data 44
3.7.1. Uji Normalitas dan Homogenitas 44
3.7.2. Uji Hipotesis 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47
4.1. Deskripsi Instrumen Penelitian 47
4.1.1. Uji Persyaratan Analisis Data 48
4.1.2. Deskripsi Pembelajaran 49
4.2. Hasil Belajar Siswa 51
4.2.1. Nilai Pretes Siswa Pada Kelas Reciprocal Teaching
dan Jigsaw 51
4.2.2. Nilai Postes Siswa Pada Kelas Reciprocal Teaching
dan Jigsaw 53
4.3. Persentase Ketercapaian KKM 54
4.4. Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching
Dengan Jigsaw 55
4.5. Pembahasan 57
4.6. Pengujian Hipotesis 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60
5.1. Kesimpulan 60
5.2. Saran 60
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif 11
Tabel 3.1. Skema rancangan penelitian 29
Tabel 3.2. Kisi-kisi soal tes materi pokok virus 30
Tabel 3.3. Kisi-kisi soal tes materi pokok virus 41
Tabel 3.4. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 43
Tabel 3.5. Indeks kesukaran 43
Tabel 3.6. Klasifikasi indeks daya beda soal 44
Tabel 4.1. Pengujian normalitas data penelitian 48
Tabel 4.2. Pengujian homogenitas data penelitian 48
Tabel 4.3. Frekuensi nilai pretes kelas Reciprocal Teaching
dan kelas Jigsaw 52
Tabel 4.4. Frekuensi nilai postes kelas Reciprocal Teaching
dan kelas Jigsaw 53
Tabel 4.5. Persentase ketercapaian KKM 55
Tabel 4.6. Persentase peningkatan hasil belajar siswa yang
menggunakan model Reciprocal Teaching dan Jigsaw 56
Tabel 4.7. Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur dan Bentuk Virus 19
Gambar 2.2. Struktur Skematik Bakteriofag 20
Gambar 2.3. Siklus Lisis dan Lisogenik 22
Gambar 2.4. Skema kerangka konseptual penelitian 26
Gambar 4.1. Diagram Frekuensi Nilai Pretes Kelas
Reciprocal Teaching dan Jigsaw 52
Gambar 4.2. Diagram Frekuensi Nilai Postes Kelas
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 65
Lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Kelas Reciprocal teaching 66
Lampiran 3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Kelas jigsaw 73
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 79
Lampiran 5. Kunci Jawaban 84
Lampiran 6. Validitas 85
Lampiran 7. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Tes 86
Lampiran 8. Reliabilitas 90
Lampiran 9. Analisis Varians Butir Soal 91
Lampiran 10. Perhitungan Daya Beda Soal 92
Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 94
Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 95
Lampiran 13. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan
Varians Nilai Pretes 98
Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan
Varians Nilai Postes 100
Lampiran 15. Uji Normalitas 102
Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Penelitian 106
Lampiran 17. Pengujian Hipotesis 108
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat.
Perkembangan dan perubahan pendidikan yang maju menuntut kita untuk
mempersiapkannya dengan matang pula, tenaga pengajar dituntut untuk
mengembangkan kemampuan dirinya dengan pengetahuan, ketrampilan dan
keahlian (Yamin, 2010). Mengajar adalah usaha untuk membuat siswa belajar
yaitu usaha untuk terjadinya perubahan tingkah laku agar dapat menerima,
menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran (Djamarah dan
Zain, 2006). Dalam hal ini guru diharapkan mampu mengenal kepribadian peserta
didik sesuai tahap perkembangan psikologi pendidikan masing – masing peserta
didik.
Peserta didik adalah individu yang unik oleh karena itu guru harus
mempunyai kemampuan untuk mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran.
Penggunaan multisumber, multimedia, dan multimetode. Penggunaan variasi
dalam pengajaran ditujukan untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan siswa
karena pembelajaran yang monoton, dengan mengadakan variasi dalam kegiatan
pembelajaran diharapkan pembelajaran lebih bermakna dan optimal, sehingga
siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.
Dalam kegiatan pembelajaran proses belajar dapat terjadi dengan baik
apabila siswa ikut terlibat secara aktif di dalamnya. Karena itu guru harus mampu
memilih metode dalam proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
untuk memperoleh pengetahuan bukan hanya sebagai penerima berbagai materi
yang disampaikan oleh guru. Menurut Yamin (2010), metode pembelajaran yang
digunakan guru sangat mempengaruhi tercapainya sasaran belajar, oleh sebab itu
guru perlu memilih metode yang tepat dari sekian banyak metode pembelajaran,
jangan metode itu digunakan berdasarkan kebiasaan, akan tetapi berdasarkan
2
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SMA
Santo Yoseph Medan, terdapat keterbatasan guru dalam mengajarkan materi
biologi kepada siswanya. Seperti model pembelajaran yang belum bervariasi. Hal
ini dapat terlihat pada saat proses belajar mengajar, biasanya menggunakan model
pembelajaran konvesional yang bersifat satu arah satu arah saja. Hal ini
menyebabkan siswa kurang dapat mengingat materi tersebut dalam jangkau waktu
yang lama karena dengan hanya melihat dan mendengar guru saja kemungkinan
hanya 20% materi yang dapat diserap dan diingat oleh siswa. Selain dengan
menggunakan metode ceramah, metode lain yang biasa digunakan yaitu metode
diskusi, namun pada saat metode diskusi ini digunakan hanya sebagian siswa saja
yang aktif berperan, sementara sebagian lainnya dalam kelompok diskusi kurang
aktif. Selain model pembelajaran, media pembelajaran juga kurang memadai dan,
alokasi waktu pembelajaran biologi yang hanya dapat dilakukan pada saat jam
pembelajaran saja . Hal inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran biologi. Berdasarkan data yang dilihat dari DKN (daftar
kumpulan nilai) menunjukkan persentase siswa yang mencapai nilai 65 yaitu nilai
ketuntasan minimal (KKM) di sekolah tersebut masih rendah. Persentase siswa
yang dinyatakan tuntas pada semester II di kelas X-1 yang berjumlah 39 orang
siswa hanya 53,8% atau sebanyak 21 orang sedangkan persentase siswa yang
tidak tuntas sejumlah 46,2% atau 18 orang siswa. Banyaknya siswa yang tidak
mencapi nilai KKM membuat guru harus melakukan remedial.
Dari paparan masalah diatas untuk meningkatkan rata-rata nilai siswa dan
keaktifan siswa dalam proses belajar maka perlu diadakan perubahan-perubahan
dalam perencanaan pembelajaran sehingga siswa merasa tertarik untuk
mempelajari biologi. Penerapan model pembelajaran kooperatif merupakan salah
satu cara untuk mengatasi rendahnya pencapaian hasil belajar siswa, karena pada
model pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan temannya untuk mencapi tujuan pembelajaran, sementara
guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Menurut
Davidson dan Kroll dalam Hobri dan Susanto (2006), belajar kooperatif adalah
3
sehingga siswa dapat saling berbagi ide dan bekerja secara kolaboratif untuk
menyelasaikan tugas akademik.
Pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif dapat dilakukan
dengan berbagai macam metode, salah satunya adalah jigsaw. Menurut Nurhadi
menjelaskan bahwa jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran yang
fleksibel. Jigsaw dapat memupuk saling ketergantungan siswa yang satu dengan
yang lainnya dan lebih bertanggung jawab dalam menguasai materi yang
diajarkan. Model pembelajaran jigsaw merupakan model kooperatif, dengan siswa
belajar 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang
positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi tersebut kepada
anggota kelompok yang lain. Keunggulan pembelajaran jigsaw yaitu adanya
kelompok asal dan kelompok ahli sehingga meningkatkan tanggung jawab siswa
terhadap pembelajarannya sendiri dan juga orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga siap memberikan dan
mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain sehingga siswa
dapat mengingat materi pembelajaran lebih lama dan meningkatkan hasil belajar..
Dalam pembelajaran kooperatif dikenal juga beberapa pendekatan
pembelajaran, salah satunya model Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik).
Melalui metode ini siswa diharapkan mampu belajar, mengingat, berpikir, dan
memotifasi diri. Sintaks pokok dalam metode Reciprocal Teaching ini ialah
mengajak siswa untuk berpikir kritis dan kreatif baik secara mandiri maupun
kelompok, dan mempersiapkan diri jika sewaktu – waktu guru menunjuk siswa
untuk tampil di depan kelas. Metode ini juga berperan dalam konteks tukar
menukar pengetahuan, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi
interaktif antar sesama siswa, antar siswa dengan guru maupun memprediksikan
persoalan selanjutnya sehingga hasil belajr siswa dapat meningkat. Penelitian ini
juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Mansyur (2010) yang menyatakan
bahwa melalui Reciprocal Teaching yang diterapkan pada mahasiswa angkatan
2008, menunjukkan bahwa hasil belajar mata kuliah geometri meningkat,
disamping itu Reciprocal Teaching juga dapat digunakan untuk melatih
4
dilakukan oleh Warouw (2010) menunjukkan bahwa Reciprocal Teaching dapat
diterapkan dalam pembelajaran sains biologi karena berpengaruh dalam
meningkatkan metakognitif dan hasil belajar biologi baik pada siswa
berkemapuan akademik tinggi maupun akademik rendah.
Dari latar belakang masalah di atas, peneliti perlu untuk melaksanakan
penelitian dengan judul : “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) Dengan Jigsaw Pada Materi Pokok Virus Di Kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan yakni :
1. Nilai KKM siswa rendah
2. Nilai KKM rendah sebab hasil ulangan harian siswa rendah
3. Kemampuan mengingat siswa rendah
4. Dalam proses belajar mengajar siswa belum dapat mengingat dalam waktu
lama
5. Dalam metode belajar ceramah, kegiatan siswa hanya melihat dan mendengar
guru. Jika siswa hanya melihat dan mendengar maka materi yang terserap
hanya 20% saja.
1.3. Batasan Masalah
Permasalahan hanya dibatasi pada :
1. Materi pelajaran dibatasi pada materi pokok virus
2. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X-2 dan X-4 SMA Swasta
Santo Yoseph Medan
3. Parameter penelitian dibatasi pada hasil belajar dan persentase
ketercapaian KKM yang berlaku untuk mata pelajaran biologi di SMA
5
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian ini adalah pengujian keefektifan model pembelajaran
kooperatif tipe Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) dan Jigsaw pada
materi pokok virus di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan
1.5. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) dan jigsaw pada
materi pokok virus dapat mencapai KKM?
2. Apakah terdapat perbedaan persentase siswa yang mencapai KKM pada
model pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching (Pengajaran
Terbalik) dengan Jigsaw dan pada materi pokok virus?
1.6. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mendapatkan hasil belajar siswa dari pembelajaran yang yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching
(Pengajaran Terbalik) dan jigsaw pada materi pokok virus
2. Untuk mendapatkan persentase ketercapaian KKM yang lebih baik
sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling efektif untuk
meningkatkan hasil belajar dan/atau persentase ketercapaian KKM yang
lebih efektif
1.7. Manfaat penelitian 1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini jika dipublikasikan ke jurnal ilmiah akan memperkuat
teori yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif
6
Memberikan informasi pengalamam praktis penerapan pembelajaran aktif
yang dapat dijadikan praktek, baik untuk diadopsi, diterapkan, dan
dimodifikasi oleh guru khususnya mata pelajaran biologi
1.8.. Defenisi Operasional
Tujuan menghindari pemahaman yang berbeda terhadap variabel-variabel
yang terdapat dalam penelitian ini, maka variabel-variabel tersebut didefenisiskan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching adalah model
pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran biologi, khususnya virus
di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan, dimana pada pembelajaran
tersebut siswa melakukan pemodelan perilaku guru, yaitu siswa akan belajar
untuk merangkum, mengajukan pertanyaan, mengklasifikasikan dan
memprediksi soal di dalam kelompoknya.
2. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah adalah model pembelajaran
yang diterapkan dalam pembelajaran biologi, khususnya virus di kelas X
SMA Swasta Santo Yoseph Medan, dimana pada pembelajaran tersebut
terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab
atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian
tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran
jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar
dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan
bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas
ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan
materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain
3. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa dari post test yang
dilakukan diakhir pembelajran materi virus, baik dengan menggunakan
metode Reciprocal Teaching dan Jigsaw
4. Persentase pencapaian KKM adalah persentase siswa yang memperoleh
nilai ≥ 65 (KKM materi virus, mata pelajaran bologi kelas X SMA Swasta
60 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan Tahun
Pembelajaran 2012/2013 dengan menggunakan model Reciprocal Teaching
pada materi pokok Virus tergolong kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar
77,45 sedangkan, hasil belajar siswa kelas dengan menggunakan model
Jigsaw pada materi pokok Virus tergolong kategori cukup dengan nilai
rata-rata sebesar 72,12.
2. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara model pengajaran
kooperatif tipe Reciprocal Teaching dengan tipe Jigsaw pada materi pokok
virus di kelas X SMA Swasta Santo Yoseph Medan Tahun Pembelajaran
2012/2013. Hal ini berdasarkan hasil persentase ketercapaian KKM yang
diperoleh dari hasil postes kedua kelas, ditemukan bahwa kelas yang
menggunakan model Reciprocal Teaching persentase ketercapaian KKM
lebih tinggi yaitu 90.91%. sedangkan kelas yang menggunakan model Jigsaw
hanya 78,79%. Hal ini menunjukkan bahwa model Reciprocal Teaching lebih
efektif dibandingkan dengan model jigsaw untuk materi pokok virus.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :
1. Bagi guru biologi di SMA Swasta Santo Yoseph Medan agar senantiasa
menyesuaikan penggunaan metode pembelajaran dengan jenis materi yang
diajarkan dan berkenan mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Reciprocal Teaching dengan Jigsaw pada materi pokok Virus sebagai
61
2. Bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dapat mencoba
mengkombinasikan model Reciprocal Teaching dengan Jigsaw untuk
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar. Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Hobri dan Susanto., (2006), Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung, Jurnal Pendidikan Dasar 7(2): 74-83
Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Pelajar, Yokyakarta.
Karmana, O., (2008), Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X SMA/MA, Penerbit Grafindo, Bandung.
Lie, A.., (2000), Cooperative Learning-Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang Kelas, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Mansyur, A., (2011), Reciprocal Teaching Sebagai Alternatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Melatih Ketrampilan Mengajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNIROW Tuban, Jurnal Prospektus IX(2): 92-96
Raksun, A., Mertha, I., Sukarso, A., (2006), Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa di Program Studi S1 Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram, Jurnal Dinamika Pendidikan 2(1): 9-18
Sudjana, (2001), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Suprijono, (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
63
Taulina, D., Zubaidah, S., Mahanal, S., (2009), Penerapan Metode Inkuiri Dipadu Dengan Reciprocal Teaching Pada Mata Pelajaran Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Dan Aktivitas Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim III Malang, Jurnal Cendekia, 2(1): 11-22
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penertit Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini., Suharno., dan Bambang., (2006), Biologi SMA Jilid 1 untuk Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Warouw, Z., (2010), Pembelajaran Reciprocal Teaching dan Metakognitif yang Memberdayakan Keterampilan Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMP, Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(2): 158-167