ABSTRACT
Research that studies the phenomenon of buying behavior is very
interesting to study. Among them are the consumers toward the purchase of
compulsive behavior seen. Consumer behavior is an uncontrolled buying
behavior is a response or negative events or feelings. When buying compulsive
disorder is a chronic condition, in which the person making the purchase
activity in a way many times, as a result of an unpleasant mood. Respondents
in this study is Maranatha Christian University students. The sampling
technique used in this study was to nonprobability sampling with 133
respondents, but which can be used from 150 questionnaires distributed.
The purpose of this study was to determine the effect of consumer
behavior toward compulsive buying seen. From the data that has been
processed, indicating that the H0 rejected and H1 accepted, the acceptance criteria α <0.05. This may indicate that there seems to affect consumers' compulsive buying behavior Maranatha Christian University students.
ABSTRAK
Penelitian yang mempelajari tentang fenomena perilaku pembelian itu
sangat menarik untuk diteliti. Diantaranya adalah perilaku konsumtif tampak
terhadap compulsive buying. Perilaku konsumtif adalah suatu perilaku
pembelian yang tidak terkontrol merupakan respon atau kejadian atau perasaan
yang negatif. Sedangkan compulsive buying adalah suatu kondisi yang kronis,
dimana seseorang melakukan aktivitas pembelian dengan cara berulang kali,
karena akibat dari suasana hati yang tidak menyenangkan. Responden dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
nonprobability sampling dengan 133 responden, tetapi yang dapat digunakan
dari 150 kuesioner yang disebarkan.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh
perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying. Dari data-data yang
sudah diolah, menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, pada kriteria penerimaan α < 0.05. Hal itu dapat menunjukan bahwa terdapat pengaruh perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying mahasiswa universitas
kristen maranatha.
DAFTAR ISI
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………5
1.4Kegunaan Penelitian………5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka………7
2.1.1 Perilaku Pembelian yang Kompulsif ( Compulsive Buying)……7
2.1.2 Perilaku Konsumtif………..17
2.1.2.1 Pengertian Perilaku Konsumtif………17
4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan 4.4 Ringkasan Hasil Pengujian Keseluruhan Hipotesis dan
Pembahasannya………...70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.3 Saran………...72 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Strategi yang Didesainuntuk Mempengaruhi Perilaku Konsumen
yang Tampak………...30
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel………39
Tabel 3.2 KMO and Bartlett’s Test Analisis Faktor awal………..45
Tabel 3.3 Anti-image Matrices Faktor Awal……….47
Tabel 3.4 Rotated Component Matrix Analisis Faktor Awal………....48
Tabel 3.5 KMO and Bartlett’s Test Analisis Faktor Akhir………49
Tabel 3.6 Anti-image Matrices Faktor Akhir………50
Tabel 3.7 Rotated Component Matrix Analisis Faktor Akhir………...51
Tabel 3.8 Ringkasan Hasil Penguji Validitas………52
Tabel 3.9 Reliability Analysis-Scale (Alpha) Akhir……….55
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………...59
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………..60
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan………...61
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan….61 Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan…...62
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Penampilan……63
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Penampilan non Pakaian………...64
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Kosmetik……..65
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Informasi……..65
Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Pergaulan……66
Tabel 4.12 Uji Signifikansi Simultan (Uji Satatistik F)………68 Tabel 4.13 Uji Signifikansi Parameter (Uji Statistik t)……….68 Tabel 4.14 Pengaruh Perilaku Konsumtif terhadap Compulsive Buying
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A KUESIONER
Lampiran B HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
Lampiran C KARAKTERISTIK RESPONDEN
Lampiran D HASIL UJI REGRESI
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kegiatan berbelanja atau belanja sering kali kita lakukan, tetapi
rata-rata sebagian besar yang sering melakukan adalah kaum wanita dari pada
kaum pria. Kegiatan tersebut mempunyai suatu tujuan yang paling utama yaitu
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi tidak hanya itu saja tujuannya bisa
juga sebagai obat menghilangkan stres (refresing) dari kegiatan yang sering
kita lakukan sehari-hari.
Sekarang kegiatan berbelanja menjadi fenomenal, karena bila kegiatan
belanja sering dilakukan maka akan membentuk perilaku yang adiktif dan
terobsesi untuk melakukan pembelian secara terus-menerus pada
barang-barang yang sesungguhnya tidak perlu dibeli atau tidak diperlukan. Perilaku
tersebut bisa disebut dengan perilaku compulsive buying yang bisa
didefinisikan sebagai suatu kondisi yang kronis, dimana seseorang melakukan
aktivitas pembelian dengan cara berulang kali karena akibat dari suasana hati
yang tidak menyenangkan (Faber dan O’Guinn, 1989). Berbeda dengan istilah
konsumerisme, dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia kontemporer (Salim,
1996), arti konsumerisme (consumerism) adalah cara melindungi publik
2 Universitas Kristen Maranatha berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan sebagainya. Orang yang melakukan
pembeliaan secara kompulsif disebut dengan compulsive buyer atau bisa juga
dikenal dengan istilah sophaholic.
konsumtivisme adalah suatu kegiatan yang berkonsumsi dengan tidak
lagi memilih atas dasar pilihan yang rasional berdasarkan kebutuhan, tetapi
lebih memperturutkan keinginan (Prehati, 2003). Berbeda dengan istilah
konsumerisme. Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia kontemporer (Peter
Salim, 1996), yang mengartikan konsumerisme (consumerism) adalah cara
untuk melindungi publik dengan memberitahukan kepada mereka tentang
barang-barang yang berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan sebagainya.
Dalam konsumtivisme terjadi kerancuan mengenai apa yang benar-benar kita
perlukan dan mana yang sekedar kebutuhan semu. ditambahan pula, kita
dengan membeli sepatu merek Bata, meski keduanya adalah sepatu. Saat itulah
konsumsi menjadi hobi atau gaya hidup, tapi biasanya hal tersebut dlakukan
oleh orang-orang yang berada dikalangan menengah keatas.
Hal tersebut dipandang sangat wajar jika perempuan yang
3 Universitas Kristen Maranatha perempuan sering membeli kosmetik, pergi ke salon, membeli sekeranjang
produk perawatan tubuh mulai dari lotion dan lulur untuk kulit, vitamin untuk
rambut, dan sebagainya. Tidak wangi adalah sebagian dari dosa, maka dari itu
perempuan memburu berbagai produk pengharum tubuh. Masih banyak lagi
macam kebutuhan yang dilakukan perempuan, dan selama yang melakukannya
perempuan perilaku konsumsi macam apapun relatif masih ditolerir oleh
masyarakat. Tetapi ketika seorang laki-laki berpenampilan kurang rapi, orang
cenderung sudah memaklumi. Tapi jika seorang laki-laki tampil dandy, harum
dan memperhatikan penampilan, masyarakat masih merasakan janggal, karena
masyarakat mengira kalau dia mungkin gay atau metroseksual. Hal tersebut
tidak lazim dimata masyarakat, sehingga mesti ada istilah khusus bagi
kelompok laki-laki seperti itu yang biasa disebut dengan pria metroseksual.
Sehingga cukup pantas untuk jadi cover sebuah majalah bisnis Jakarta
beberapa waktu lalu dan jadi topic hangat di perbincangkan di banyak media
lainnya. Tema-tema yang diangkat berupa : Bagaimana Perempuan Menyikapi
Lelaki metro seksual? Atau Normalkah Lelaki Metroseksual? Dan masih
banyak lagi lainnya. Salah satu munculnya pria metroseksual adalah realitas
bahwa semakin banyak wanita yang bekerja. Maka dari para wanita yang
bekerja membuat para pria harus bisa tampil seimbang dengan para wanita
yang secara alami tampil rapi dan terawat. Dan hal yang dilakukan adalah
mengikuti pola perawatan tubuh dan wajah seperti halnya yang dilakukan oleh
4 Universitas Kristen Maranatha Menurut Soedjatmiko (2008) berpendapat bahwa belanja bisa menjadi
tolok ukur jati diri hidup manusia. Sama hal nya dengan pria metroseksual
yang bisa digambarkan sebagai sosok yang normal atau straight, sensitif dan
tedidik, hanya saja mereka lebih mengedepankan sisi feminin yang mereka
miliki (Jones, 2003). Juga dapat dikatakan bahwa motivasi seseorang untuk
berbelanja (bagi kaum wanita mau pun pria) tidak lagi guna memenuhi
kebutuhan dasar yang mereka perlukan sebagai manusia, melainkan terkait
dengan hal lain, yaitu identitas (Soedjatmiko, 2008).
Pesatnya perkembangan teknologi dan mudahnya mengakses informasi
yang didapat telah membawa mereka (wanita ataupun pria) pada perilaku
konsumtif. Hal tersebut mereka lakukan karena mereka sangat perihatin akan
penampilan fisiknya. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan dan kebersihan
dirinya, mereka rutin melakukan kebugaran tubuh dengan berolah raga dan
perawatan di pusat-pusat perawatan tubuh. Perilaku tersebut menjadi masalah
pada budaya gaya hidup dan perilaku konsumtif yang berlebihan (compulsive
buying) pada diri mereka sendiri. Perilaku compulsive buying tersebut
termasuk fenomena dan budaya yang berasal dari barat.
Oleh karena itu penelitian yang dilakukan mengambil objek dari
mahasiswa Universitas Kristen Maranatha, yang merupakan Universitas yang
kebanyakan mahasiswanya dari orang yang berada, meneliti para mahasiswa
yang ada disana memiliki gaya hidup yang konsumtuif dan juga tentang
5 Universitas Kristen Maranatha suasana hati lagi bad mood, apakah mengarah ke hal-hal yang positif atau
bahkan mengarah ke negatif.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumtif Tampak terhadap
Compulsive Buying Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti membuat rumusan
masalah yaitu sebagai berikut : apakah terdapat pengaruh perilaku konsumtif
tampak terhadap compulsive buying di Universitas Kristen Maranatha?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari uraian identifikasi masalah di atas, maka maksud dan tujuan
peneliti melakukan penelitian ini adalah: untuk meneliti pengaruh perilaku
konsumtif tampak terhadap compulsive buying di Universitas Kristen
Maranatha.
1.4 Kegunaan Penelitian
Peneliti mengharapkan penelitian yang sudah dibuat memberikan hasil yang
sangat bermanfaat, sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian yang
diinginkan. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapkan
6 Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan
yang diperoleh selama masih dibangku perkuliahan dengan dunia
nyata (dunia kerja), serta untuk melakukan penelitian mengenai
perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying bagi setiap
kalangan pria ataupun wanita.
2. Bagi pembaca
Hasil penelitian ini memberikan sebuah informasi bagi pembaca yang
berminat atau tertarik untuk memahami masalah perilaku konsumtif
tampak terhadap compulsive buying dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi konsumen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah informasi
yang sangat berguna bagi konsumen, untuk mengurangi atau bahkan
dapat menghilangkan perilaku compulsive buying yang ada di dalam
diri sendiri dengan cara mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat
menimbulkan perilaku negatif tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian
yang didapat, dari keterbatasan penelitian, sarn untuk penelitian selanjutnya
dan mengimplikasikan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini berhubungan dengan pengujian pengaruh perilaku konsumtif
tampak terhadap compulsive buying mahasiswa universitas kristen maranatha.
Menuru O’Guinn dan Faber (1989) mendefinisikan bahwa pembelian secara
kompulsif harus mencakup dua keriteria yaitu : (1) perilakunya harus
berulang-ulang, dan (2) perilakunya problematik. Keriteria tersebut dapat mempengaruhi
compulsive buying juga secara negatif. Hal ini dikarenakan dari cara berpikir
orang-orang yang fokus pada tindakan konsumtif atau berbelanja dan
memandang bahwa dengan tindakan konsumtif dapat memberikan kepuasan
dan kebahagiaan, serta dapat meningkatkan citra diri, sehingga menciptakan
perilaku compulsive buying di dalam dirinya.
Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa adanya suatu pengaruh
perilaku konsumtif tampak terhadap compulsive buying mahasiswa universitas
kristen maranatha. Dari hasil penelitian yang sudah diolah terdapat pengaruh
negatif perilaku konsumtif terhadap compulsive buying mahasiswa universitas
kristen maranatha, karena hasil p value nya menunjukan nilai 0.000 < dari nilai
5.2Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan untuk penelitian selanjutnya antara lain:
1. Peneliti tidak dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumtif pada diri responden misalnya
pada faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian dan
kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga dengan
hal faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas sosial,
dan keluarga.
2. Penelitian ini bersifat memvalidasi pernyataan yang diperoleh
peneliti dari jurnal (Rahardjo & Silalahi, 2007) yang besifat
kualitatif. Tetapi setelah dilakukan penelitian menggunakan data
kuantitatif dan pengelompokan data menggunakan data primer,
maka data tersebut dapat menunjang penelitian pada saat ini.
5.3Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain:
a. Penelitian selanjutnya diharapkan sebaiknya menganalisis terlebih
dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif itu
sendiri seperti faktor psikologis (motivasi, persepsi, sikap pendirian
dan kepercayaan) dan tipe kepribadian responden. Begitu juga
dengan faktor eksternal dari responden seperti kebudayaan, kelas
sosial, dan keluarga.
b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyebarkan kuesioner
ditempat yaung banyak responden yang ingin diteliti bagi pria,
DAFTAR PUSTAKA
Fromm, E. (1995) Masyarakat Yang Sehat. Alih Bahasa : Sutrisno. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Hair.,et.,all., (1998). Multivariat Data Analysis, Fifth Edition, Prentice-Hall International.,Inc.
Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.
Kartajaya, H., Yuswohady, Madyani, D., Christynar, M. & Indrio, B.D. (2004).
Metrosexuals in Venus: Pahami Perilakunya, Bidik Hatinya, Menangkan Pasarnya. Jakarta: MarkPlus&Co.
Kotler, P. & Armstrong, G. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1. Alih
Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: Prenhallindo.
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi
Yulistian, Rifan (2010). Pengaruh Intrinsic Goals: Self-Acceptance, Affiliation,
dan Community Feeling Terhadap Compulsive Buying. Bandung: Universitas
Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).
Oktaviyanto, Ricko (2010). Pengaruh Pendekatan dan Strategi Perusahan
pada Perilaku Konsumtif Pria Metroseksual di Universitas Kristen Maranatha.
Bandung: Universitas Kristen Maranatha (tidak dipublikasikan).
Dimttmar, H, (2005a). Compulsive Buying-A Growing Concern? An
Examination of Gender, Age, and Endorsement of Materialistic Values As
Soedjatmiko, Haryanto. (2008). Saya Berbelanja Maka Saya Ada. Jatasutra.
Yogyakarta.
Faber, R. J. and O’Guinn, T. C. (1989). Compulsive buying; A
phenomenological Exploration. Journal of Consumer Research, vol. 16, pp.
147-157.
Desarbo dan Edwards (1996). Typologies of compulsive Buying : A
Constrained Clusturwise Regression Aproach. Journal of Consumer