• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL TIGA COSPLAYERS PADA KOMUNITAS COSPLAY SEBAGAI PEMBENTUK IDENTITAS DIRI REMAJA DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL TIGA COSPLAYERS PADA KOMUNITAS COSPLAY SEBAGAI PEMBENTUK IDENTITAS DIRI REMAJA DI KOTA MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL TIGA COSPLAYERS PADA KOMUNITAS COSPLAY

SEBAGAI PEMBENTUK IDENTITAS DIRI REMAJA

DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MEIRISYAH ELDINAH NIM.309122040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Meirisyah Eldinah, NIM. 309122040. Tahun 2014. Judul Skripsi: Profil Tiga Cosplayers pada Komunitas Cosplay Sebagai Pembentuk Identitas Diri Remaja di Kota Medan. Skripsi ini terdiri dari 5 bab dan 78 halaman, 3 daftar tabel

Remaja memiliki banyak kegiatan yang dilakukan untuk megaktualisasikan diri mereka dengan hobi yang diminatinya salah satunya yaitu ikut aktif didalam komunitas salah satunya komunitas cosplay. Melalui skripsi ini, penulis bertujuan untuk menganalisis profil cosplayer terhadap komunitas cosplay sebagai pembentuk identitas diri remaja di Kota Medan.

Penelitian ini yang penulis lakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif mengenai ‘Profil Tiga Cosplayers pada Komunitas Cosplay sebagai Pembentuk Identitas diri Remaja di Kota Medan’ didukung dengan pendekatan penelitian etnografi.

Berdasarkan metode tersebut diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (a)cosplay merupakan kegiatan yang dilakukan menggunakan kostum karakter yang berasal dari manga, anime, game, tokusatsu, dan lain sebagainya. Dari kostum karakter yang diperankan harus tampil semirip mungkin. orang yang memakai kostum dan memerankan karakternya disebut cosplayer (b)awal mulanya menjadi seorang cosplayer karena membaca manga, menonton anime, dan lainya itu para cosplayer ingin menhidupkan karakter tokoh fiktif yang disukai.(c)karakter yang diperankan oleh cosplayer kadang terbawa-bawa dalam sehari-hari.(d)dari penelitian profil cosplayer ini pada dasarnya ber-cosplay itu tidak jauh dari identitas diri para profil cosplayer.(e)menjadi cosplayer menjadikan lebih percaya diri. (f) biaya yang harus dikeluarkan untuk hobi coplay ini tidak sedikit sehingga orang lain yang tidak memahami hobi ini menganggap hanya buang-buang uang dan waktu saja.

(6)

ii KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Segala Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan banyak nikmat yang tidak terhingga. Shalawat berangkaikan salam

juga tidak pernah lupa penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat, semoga kelak mendapatkan

safaat beliau. Amiin.

Atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Profil Tiga Cosplayers pada Komunitas Cosplay sebagai Pembentuk Identitas

Diri Remaja di Kota Medan. Tulisan ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus atas

perhatian dan peran serta kepada:

- Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si

- Dekan Fakultas Ilmu Sosial Bapak Dr. H. Restu, MS dan segenap fungsionaris

Fakultas Ilmu Sosial-Universitas Negeri Medan.

- Ibu Dra.Puspitawati, M.Si ketua Program Studi Pendidikan Antropologi.

Beliau banyak memberikan masukan dan motivasi penulis agar cepat

menyelesaikan skripsi ini.

- Ibu Noviy Hasanah, M.Hum sebagai dosen pembimbing skripsi sekaligus salah

satu motivator penulis yang selalu mendoakan, dan memberi masukan penulis

(7)

iii

- Ibu Dra. Nurjannah, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik dan penguji I

yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

- Ibu Sulian Ekomila, S.Sos, M.Sp sebagai dosen penguji II yang telah memberi

masukan, semangat dan arahan agar penulisan ini terselesaikan dengan baik.

- Ibu Supsiloani, M.Si sebagi dosen penguji III yang selalu memberi masukan

dan semangat kepada penulis untuk mampu menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

- Seluruh dosen pengajar Program Studi Pendidikan Antropologi FIS Unimed

yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan dan Kecamatan

Medan Area beserta staf atas izin penelitian, penulis ucapkan terima kasih.

- Abangda Dhiko Surya Perdana yang banyak membantu penulis untuk

memberikan informasi tentang Cosplay.

- Abangda Etnaz yang pertama kali memberitahukan informasi tentang

orang-orang yang terlibat dalam cosplay.

- Kak Lufi M Surya sebagai informan I yang sangat banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga motivasinya buat penulis.

- Kak Melani sebagai informan II yang banyak membantu penulis memberikan

informasi cosplay dalam menyelesaikan skripsi ini. Arigatoghozaimasu.

- Ibna Nurul Fuaddina sebagai informan III yang banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis ucapkan terima kasih bantuannya.

- Anak-anak komunitas Cosplay Medan, Kak Ima, Bang Mise, Bang Dendy,

(8)

iv di Bandung dan semua anak Cosplay Medan yang tidak dapat dituliskan

satu-satu, terima kasih buat semuanya yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih juga keceriaan yang didapat penulis

dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan komunitas Cosplay Medan.

- Ayah dan Ibu penulis, terima kasih yang tak terhingga buat orangtuaku yang

selalu mendoakan penulis di setiap akhir doa sholatnya dan telah memberikan

segalanya untuk penulis. Dan juga berkat ridho Ayah dan Ibu kepada penulis,

sehingga penulis dapat mencapai gelar S.Pd. Tanpa adanya ridho, doa, dan

motivasi dari orangtuaku, penulis tidak mungkin sampai mencapai gelar

sarjana. Semoga doa Ayah dan Ibu tetap mengantarkan penulis ke jalan

kesuksesan dunia-akhirat, Amiin. dan juga dapat memberi kebahagiaan dalam

keluargaku. Semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi orangtuaku

tercinta. Amiin.

- Untuk abang-abangku, Bang Inov dan Bang Dedek dan keluarga besarku yang

ada di Medan, Pariaman, Duri dan Jakarta terima kasih untuk membantu

penulis dalam memberikan bantuan materi maupun moril. Karena berkat doa

dan bantuannya saudara-saudaraku semua, penulis dapat menyelesaikan dan

mendapat gelar Sarjana.

- Abangda Mardiandy, A.Md. yang banyak membantu penulis baik moril

maupun materil. Penulis ucapkan terima kasih.

- Teman dekatku di kampus, Ayu Febryani, S.Pd dan Desy Suhartani S.Pd yang

(9)

v dari semester satu sampai dengan sekarang. Insya Allah pertemanan kita tetap

berlanjut sampai anak-cucu nanti. Amiin.

- Kerabat Antropologi stambuk 2009, 2008, dan adinda 2010, 2011,2012, dan

2013. Terima kasih doanya semua.

- Kepada Abangda, Kakanda dan Adinda HMI Komisariat FIS Unimed yang

penulis pernah belajar disana walaupun cuma sampai LK 1.

- Teman dekatku di rumah Ina Addini, Fitri Handayani dan Neny Fadillah yang

mau menemani penulis ke toko buku dan lokasi penelitian. Semoga segera

menyusul menyelesaikan kuliahnya. Penulis ucapkan terima kasih bantuannya.

- Semua yang terlibat dalam penulisan ini yang tidak dapat dituliskan namanya

satu per satu. Terima kasih bantuan semuanya.

Kiranya semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan yang

telah diberikan. Dan semoga segala kerja keras dalam penyelesaian skripsi ini

kelak dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh pihak. Penulis

menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini oleh

karenanya segala kritik dan saran yang membangun, akan penulis terima sebagai

perbaikan yang positif. Semoga Allah SWT meridhoi tulisan ini sehingga dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbalalamin.

Medan, Mei 2014 Penulis

Meirisyah Eldinah

(10)

vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 7

2.1. Tinjauan Pustaka ... 7

2.2 Kerangka Teori ... 9

2.2.1. Teori Interaksi Sosial ... 9

2.2.2. Teori Identitas Diri ... 12

2.2.3. Budaya Pop (Popular Culture)... 13

2.2.4. Komunitas... 14

2.2.5. Profil ... 15

2.2.6. Remaja ... 15

(11)

vii

2.2.8 Ongkos Sosial ... 16

2.3. Kerangka Berfikir ... 17

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 18

3.1. Jenis Penelitian ... 18

3.2. Lokasi Penelitian ... 19

3.3. Penentuan Informan... 19

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.4.1. Observasi Partisipasi (Participant Observation) ... 20

3.4.2. Wawancara Mendalam (indepth interview)... 20

3.4.3. Dokumentasi ... 21

3.5. Teknik Analisis Data ... 22

3.5.1. Data Reduction (Reduksi Data)... 22

3.5.2. Data Display (Penyajian Data)... 23

3.5.3. Conclusion Drawing/Verification ... 23

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 24

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 24

4.1.1. Kondisi Geografis Kota Medan ... 24

4.1.2. Batas Geografis dan Administrasi ... 26

4.1.3. Kondisi Sosial Ekonomi Kota Medan ... 26

4.1.4. Penduduk Kota Medan ... 30

(12)

viii

4.2.1. Defenisi Cosplay ... 33

4.2.1.1. Pembagian atau Genre Cosplay... 35

1. Cosplay Anime/Manga ... 35

2. Cosplay Game... 36

3. Cosplay Tokusatsu... 37

4. Cosplay Gothic ... 38

5. Cosplay Original ... 38

6. Cosplay US ... 39

7. Visual Kei ... 39

8. Lolita... 40

9. Kategori Lain ... 41

4.2.2. Sejarah Cosplay di Jepang... 41

4.2.3. Sejarah Awal Terbentuknya Komunitas Cosplay di Kota Medan... 44

4.2.4. Tujuan Terbentuknya Komunitas Cosplay di Kota Medan... 47

4.2.5. Kegiatan yang dilakukan Komunitas Cosplay Medan ... 50

4.2.5.1. Gathering ... 50

4.2.5.2. Cosstreet (Cosplay Street) ... 55

4.2.5.3. Perlombaan... 55

4.2.5.4. Cos-test (Cosplay Test) ... 55

(13)

ix

4.3. Profil Cosplayer... 56

4.3.1. Profil Lufi M Surya (Informan I) ... 57

4.3.1.1. Riwayat Pendidikan ... 57

4.3.1.2. Gambaran Perilaku Keseharian... 58

4.3.1.3. Latar Belakang Keluarga... 58

4.3.1.4. Halhal yang Melatarbelakangi Cosplayer Berkecimpung dalam Kegiatan Cosplay ... 60

4.3.1.5. Ongkos Sosial Mengikuti Kegiatan Cosplay ... 62

4.3.2. Profil Melani (Informan II)... 65

4.3.2.1. Riwayat Pendidikan ... 65

4.3.2.2. Gambaran Perilaku Keseharian... 65

4.3.2.3. Latar Belakang keluarga ... 66

4.3.2.4. Hal–hal yang Melatarbelakangi Cosplayer Berkecimpung dalam Kegiatan Cosplay... 67

4.3.2.5. Ongkos Sosial Mengikuti Kegiatan Cosplay ... 70

4.3.3. Profil Ibna Nurul Fuaddina (Informan III) ... 72

4.3.3.1. Riwayat Pendidikan... 72

4.3.3.2. Gambaran Perilaku Keseharian ... 72

4.3.3.3. Latar Belakang Keluarga... 73

(14)

x

4.3.3.5.Ongkos Sosial Mengikuti Kegiatan Cosplay... 76

4.4. Pengaruh Komunitas Cosplay terhadap Pembentukkan Identitas Diri pada Cosplayers Di Kota Medan... 78

BAB V. PENUTUP... 82

5.1. Kesimpulan ... 82

5.2. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA

(15)

xi DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kecamatan di Kota Medan ... 26

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kota Medan... 30

(16)

xii DAFTAR GAMBAR

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial merupakan makhluk hidup yang secara

bersama-sama berhubungan dengan manusia lain dan saling membutuhkan atau

ketergantungan. Keadaan tersebut menyebabkan timbulnya hubungan atau

interaksi sosial. Interaksi sosial sebagai sebuah proses, tercipta karena adanya

keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kedekatan atau kesamaan ideologi

dengan individu yang lain, membuat manusia cenderung untuk membentuk

kelompok sosial, salah satunya dalam bentuk komunitas. Menurut Hermawan

(2008), Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain

lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi

yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest

atau values.

Setiap komunitas memiliki ciri khas masing – masing dalam mengembangkan

kesamaannya. Seperti yang diutarakan Crow and Allan (dalam tonojagger) bahwa

komunitas dapat terbagi atas tiga komponen, yakni berdasarkan lokalitas, minat,

dan ide – ide yang mendukung komunitas itu sendiri. Dalam penelitian ini, ketiga

komponen tersebut mendukung tercipta sebuah komunitas yang disebut komunitas

cosplay.

Cosplay merupakan sub bagian dari harajuku. Kusuma (2013) Harajuku

(18)

2 distrik Shibuya, Tokyo yang merupakan salah satu pusat mode dunia. Awalnya

tempat ini ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki. Karena itu banyak

anak muda yang berkumpul dengan dandanan aneh dan nyentrik sehingga

gaya-gaya mereka itu disebut harajuku style. Pada umumnya mereka

mengidentifikasikan diri dalam karakter anime, penyanyi punk rock, gothic, dan

lain sebagainya. Harajuku style terbagi atas beberapa gaya yaitu visual kei, Lolita,

ganguro, dan cosplay. Peneliti mengkhususkan untuk meneliti mengenai

komunitas cosplay.

Kusuma juga memaparkan bahwa cosplay merupakan sebuah trend berbusana

yang terinspirasi dari tokoh anime dan manga (film animasi dalam komik Jepang).

Cosplay pertama kali diadakan di Jepang pada 1978 sebagai bentuk perayaan

konvensi pertemuan fiksi ilmiah. Ann dalam Aisyah 2012 mengutarakan cosplay

merupakan semacam kegiatan para penggemar anime atau manga yang dilakukan

oleh individu atau kelompok dengan membuat dan mengenakan kostum dan

berdandan meniru karakter tertentu dari anime dan/ atau manga ( atau game

computer, literatur, idol group, film popular, atau ikon) dengan tujuan untuk

tampil di depan publik dan melakukan pemotretan. Orang yang berperan dalam

kegiatan cosplay disebut cosplayer atau dalam bahasa Jepang kosupureya.

Cosplay sudah dikenal oleh remaja di Kota Medan telah lama, tetapi belum

terbentuk dan terorganisir menjadi sebuah komunitas. Kemudian pada 2008,

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan kegiatan festival budaya Jepang

(19)

3 cosplay yang masih sederhana dan belum terbentuk sebuah komunitas.

Berdasarkan interaksi sosial yang terjalin dan karena adanya kesamaan minat dari

cosplayer, sehingga terbentuk sebuah kelompok sosial atau komunitas cosplay.

Seorang pencetus terbentuknya komunitas cosplay di kota Medan ialah Sherry

yang sekarang sedang menempuh pendidikan di Bandung. Nama komunitas

tersebut adalah nameless (tanpa nama) yang dibentuk pada tahun 2008.

Kemudian, nama komunitas tersebut berubah menjadi ‘unlimited cosplay’. Secara

lambat laun, terdapat ± 10 komunitas cosplay yang terbentuk di kota Medan.

Cosplayer berkecimpung dalam komunitas cosplay dikarenakan kesenangan

menonton kartun (anime) dan ingin memerankan seperti tokoh kartun yang

ditonton. Cosplayer cenderung memahami identitas dan karakter dirinya melalui

tokoh – tokoh yang diperankan. Cosplayer sudah memahami karakternya,

biasanya cosplayers secara tidak sadar acap kali menerapkannya dalam kehidupan

sehari – hari. Adapun nama profil cosplayer yang menjadi informan yaitu, Lufi M

Surya, Melani, dan Ibna Nurul Fuaddina.

Berdasarkan hal - hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih mendalam mengenai Profil Tiga Cosplayers pada

Komunitas Cosplay sebagai Pembentuk Identitas diri Remaja di Kota

(20)

4 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, peneliti tertarik untuk mengetahui

lebih lanjut mengenai komunitas cosplay ini, maka muncul beberapa hal yang

ingin diketahui oleh peneliti dalam penelitian ini yakni:

1. Profil Cosplayers pada Komunitas cosplay di Kota Medan

2. Latar belakang cosplayers masuk dalam komunitas cosplay di Kota

Medan.

3. Proses pembentukkan identitas diri cosplayers pada komunitas cosplay

di Kota Medan.

4. Sejarah awal munculnya kebudayaan Harajuku.

5. Sejarah awal terbentuknya komunitas cosplay di Kota Medan.

6. Tujuan terbentuknya komunitas cosplay di Kota Medan.

7. Pengaruh mengikuti komunitas cosplay terhadap pembentukkan

identitas diri.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti menganggap perlu

adanya pembatasan masalah untuk mendapatkan data yang lebih mendalam

dan terarah. Adapun pembatasan masalah yang penulis teliti yaitu Profil Tiga

Cosplayers pada Komunitas Cosplay sebagai Pembentuk Identitas diri

(21)

5 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka merumuskan masalah yang

penulis teliti, yaitu :

1. Bagaimana sejarah awal dan tujuan terbentuknya komunitas cosplay di

Medan?

2. Bagaimana profil tiga (3) cosplayers di Kota Medan?

3. Apa yang melatarbelakangi cosplayer berkecimpung dalam kegiatan

cosplay?

4. Bagaimana pengaruh komunitas cosplay terhadap pembentukan

identitas diri para cosplayer di Kota Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah awal dan tujuan terbentuknya komunitas

cosplay di Medan.

2. Untuk mengetahui profil tiga (3) cosplayers di Kota Medan.

3. Untuk mengetahui hal – hal yang melatarbelakangi cosplayer

berkecimpung dalam kegiatan cosplay.

4. Untuk mengetahui pengaruh komunitas cosplay terhadap pembentukan

(22)

6 1.6 Manfaat Penelitian

Secara Teoritis manfaat penelitian ini yaitu memberikan pengetahuan dan

wawasan kepada pembaca mengenai komunitas cosplay di Medan.

Secara Praktis manfaat penelitian ini yaitu :

1. Menambah karya ilmiah bagi lembaga pendidikan khususnya di

Universitas Negeri Medan.

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk

melakukan penelitian ini lebih lanjut.

3. Memberikan sumbangan pemikiran kepada semua pihak dan dapat

(23)

82 BAB V

PENUTUP 5.1. KESIMPULAN

Cosplay (costume player) merupakan kegiatan menggunakan kostum

sesuai dengan karakter tokoh fiksi yang berasal dari manga, anime, game, dan lain

sebagainya dengan tampil semirip mungkin seuai dengan karakter yang

ditirukannya. Genre cosplay terdiri atas cosplay anime, manga, game, tokusatsu,

gothic, original, cosplay US, visual kei, Lolita dan kategori lain. Kegiatan

semacam cosplay pertama kali dilaksanakan pada tahun 1960-an oleh para

penggemar cerita dan film fiksi ilmiah. Cosplay diadopsi dari kegiatan

masquerade di Amerika, semacam pesta kostum pada acara Haloween dan paskah.

Kemudian sampai di Jepang pada decade 1970-an dalam bentuk acara peragaan

kostum (belum diistilahkan dengan cosplay). pertama kali dilangsungka pada

tahun 1978 di Ashinoko sedang istilah cosplay pertama kali digagas oleh

Nobuyuki Takahasi. Sejak ia menciptakan istilah cosplay, maka sejak saat itulah

pelaku yang memakai kostum anime/manga/ game Jepang disebut melakukan

cosplay dan mereka disebut cosplayer.

Profil cosplayers dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang perempuan

bernama Lufi, Melani, dan Ibna. Alasan cosplayer yang berkecimpung pada hobi

cosplay ini karena suka dengan karakter yang pernah dibacanya di manga,

ataupun menonton anime, ketika bermain game, bahkan artis favoritpun bisa

dijadikan cosplay. selain itu dapat menyalurankan bakat dan minat, dampak dari

(24)

83 bercosplay. Bercosplay pada dasarnya sebagai pemantapan identitas karakter diri

cosplay sebenarnya. Karakter tokoh yang diperankan tidak jauh dari identitas diri

para cosplayer masing – masing.

Menurut cosplayers menjadi cosplayer banyak manfaat yang didapat

mengikuti kegiatan cosplay ini, diantaranya menambah rasa percaya diri,

menambah kreatifitas dalam membuat kostum dan lain sebagainya, kemudian

membentuk karakter yang baik bila mencontohkan karakter baik atau protagonis

yang diperankan. Cosplayer jika memerankan karakter antagonis atau bersifat

negatif tidak membuat seorang cosplayer ini mengikuti sifat negatif tersebut. Bagi

mereka memerankan karakter yang antagonis hanya dilakukan saat pertunjukan

saja dan tidak terbawa didalam kehidupan sehari-hari.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini yang dapat penulis beri saran kepada

para pembaca dan masyarakat umum. Penulis mengharapkan kepada masyarakat

umum untuk lebih peka terhadap fenomena komunitas cosplay di Kota Medan

agar tidak menciptakan stigma negatif bahwa menjadi cosplayer itu kegiatan yang

hanya menghabiskan banyak uang dan tidak ada manfaatnya. Penulis berharap

untuk cosplayers Medan, jika memerankan suatu tokoh atau karakter yang

diperankan tidak hanya memerankan karakter dari luar saja, tetapi tokoh atau

karakter yang ada di Indonesia juga dapat diperankan sehingga tokoh-tokoh atau

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Adlin, Alfathri. 2006. Resistensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas. Yogyakarta : Jalasutra.

Aisyah, Karina. 2012. Rasa memiliki dalam Komunitas Cosplay. Skripsi. Jakarta:Universitas Indonesia.

Amelia, Suci. 2013. Hubungan Konformitas dengan Konsep Diri Remaja Pada Anggota Cosplay Di Medan. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Arikunto, Suharsini.1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praaktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Azani, Sarah. 2008. Fenomena Gaya Berpakaian Ala Harajuku dalam

Kehidupan Remaja Jepang Dewasa Ini. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Baron. 2009. Dibalik Makna Harajuku: Identitas Diri Kawula Muda Perkotaan. Scripta Societa, Jurnal Sosiologi Mahasiswa. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. hlm 18-29.

Gunarsa, Singgih D. 1983. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Haryono, Basuki, dkk.2013. Modul Sosiologi Jenjang SMA. Jakarta: Konsorsium Sertifikasi Guru.

Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Gaung Persada.

Jenkins, Richards.2004. Identitas Sosial. Medan: Bina Media Perintis

Kusuma, Fernando. 2013. Japan In Popular Culture. Jakarta: Gramedia.

(26)

Martin Ramstedt & Fadjar Ibnu Thufail (Ed). 2012. Kegalauan Identitas : Agama, Etnisitas, dan Kewarganegaraan pada Masa Pasca-Orde Baru. Jakarta: Gramedia, hlm 18-21.

Moleong, Lexy.2007.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda.

Pertiwi, C. Tri Juni. 2012. Profil Kondisi Fisik Atlet Anggar di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Skripsi. Yogyakarta:Universitas Yogyakarta

Poloma, Margaret M. 2003. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Purnamasari, Masrina. 2010. Trend Japanese Rock Dan Visual Kei Dalam Konteks Pertunjukan Musik Popular di Indonesia: Studi Kasus Group-Group Band Di Medan. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Redana, Bre. Ongkos Sosial Gaya Hidup Mutakhir. Dalam Ibrahim, Idi Subandy, Lifestyele Ectasy: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra

Sagala, Friska Mawarni. 2010. Analisis Sosiologis Tokoh Cosplayer Dalam

Manga “Othello” Karya Satomi Ikezawa. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Sandika, Edria. 2010. Dinamika Konsumsi Budaya Penggemar Komunitas Tokusatsu Indonesia. Tesis. Jakarta:Universitas Indonesia.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.

Spradley, James.2006.Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sugiyono.2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suyanto, Bagong. 2013. Sosiologi Ekonomi : Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme. Jakarta: Kencana.

(27)

Widiatmoko, Bayu. 2013. Amazing Cosplay & Costum Ideas. Jakarta: Penebar Plus.

seminar cosplay di Unair,Surabaya 8 Desember 2012

Majalah

Animonstar Volume 61. Bandung Animonstar Volume 68. Bandung Animonstar Volume 94. Bandung

Sumber Online

Crow and Allan. http://tonojagger. wordpress.com/2012/06/02/urbanlegend/. Diakses Agustus 2013

---. Pengaruh K-POP yang Semakin Menglobalisasi di Kalangan Remaja.

diakses Agustus 2013

---. 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Kota Medan T.A 2012. Diunduh pada laman

http://www.pemkomedan.go.id /file/lakip2012.pdf. diakses pada

tanggal Februari 2014.

---. 2010. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Sumatera Utara. Diunduh pada laman http://www.sp2010.bps.go.id. Diakses pada Februari 2014.

---. Gendre Cosplay. diunduh http://id.wikipedia.org/wiki/Anime. diakses Februari 2014

---. Gendre Cosplay. diunduh http://id.wikipedia.org/wiki/tokusatsu. diakses Februari 2014

---. Sejarah Cosplay. diunduh http://id.wikipedia.org/wiki/cosplay. diakses Februari 2014

Gambar

Tabel 1. Kecamatan di Kota Medan.....................................................................26
Gambar 1. Kerangka Berpikir ..............................................................................17

Referensi

Dokumen terkait