• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa. Mandat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa. Mandat"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain, adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa. Mandat tersebut menyiratkan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan semua warga negara melalui sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya pelayanan publik yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara untuk barang-barang publik, pelayanan publik, dan pelayanan administrasi.

Menurut Moenir (2008:13) Pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Tujuan pelayanan publik adalah mempersiapkan pelayanan publik tersebut yang dikehendaki atau dibutuhkan oleh publik, dan bagaimana menyatakan dengan tepat kepada publik mengenai pilihannya dan cara mengaksesnya yang direnecanakan dan disediakan oleh pemerintah..

Paradigma The New Public Service (NPS). Menempatkan warga tidak hanya sebagai customer tetapi sekaligus masyarakat dipandang sebagai warga negara (citizen) yang mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas dari negara (birokrasi publik). Dalam konsep ini birokrasi publik dituntut untuk merubah dirinya dari government menjadi governance sehingga administrasi publik akan tampil lebih powerfull dalam menjelaskan masalah-masalah kontemporer yang

1

(2)

terjadi didalam bahasan publik. Dalam konsep ini birokrasi publik tidak hanya menyangkut unsur pemerintah saja tetapi semua permasalahan yang berhubungan dengan public affairs dan public interest, (Widiyarta: 2012:4)

Secara tegas NPS menyodorkan doktrin baru dalam pelayanan publik yakni ; 1) Serve Citizen not customer, 2) Seek the public interest, 3) Value citizenship over entrepreneurship, 4) Think strategically act democratically, 5) Recognize that accountability is not simple, 6) Serve rather than steer, dan 7) Value people not jus productivity. Dalam paradigma yang terakhir ini menunjukkan perlunya penciptaan kualitas pelayanan publik dan partisipasi masyarakat menjadi sesuatu yang dominan untuk mencapai cita-cita sebagai negara kesejahteraan. Secara substansial harus dibangun pemahaman untuk mewujudkan pelayanan publik (public service) yang sesuai dengan koridor tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Pemahaman demikian secara tematik merupakan alasan fundamental dari kehendak publik untuk menyusun perangkat hukum dalam rangka membangun pelayan-pelayan publik (public service) yang mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dengan paradigma baru (the new paradigm) berubahnya birokrasi sebagai pangreh praja pribumi atau di kenal sebagai golongan priyayi (Sinambela : 2008 ; 60) menjadi abdi alias pelayan masyarakat.

Pelayanan publik telah menjadi isu kebijakan yang strategis, karena penyelenggaraan pelayanan publik selama ini belum memiliki dampak yang luas terhadap perubahan aspek–aspek kehidupan masyarakat. Karena sebelum era reformasi, birokrasi pemerintah sangat mendominasi penyelenggaraan pemerintahan

(3)

dan pelayanan publik. Pemerintah lebih dominan bertindak sebagai aktor dalam penyelenggaraan pelayanan publik, sehingga keterlibatan warga negara dalam pemerintahan sangat terbatas, (Sabaruddin:2015:1).

H.A.S Moenir (2008: 88) berpendapat bahwa ada enam faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan yaitu:

1) Faktor Kesadaran

Faktor kesadaran ini mengarah pada suatu keadaan pada jiwa seseorang yaitu merupakan titik temu dari berbagai pertimbangan sehingga diperoleh suatu keyakinan, ketenangan, ketetapan hati dan keseimbangan dalam jiwa yang bersangkutan. Adanya kesadaran akan membawa seseorang kepada kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

2) Faktor Aturan

Aturan merupakan perangkat penting dalam segala tindakan pekerjaan seseorang. Oleh karena itu, setiap aturan secara langsung atau tidak langsung akan saling berpengaruh. Adanya aturan ini seseorang akan mempunyai pertimbangan dalam menentukan langkahnya. Pertimbangan pertama manusia sebagai subjek aturan ditunjukkan oleh hal-hal penting :

a. Kewenangan

b. Pengetahuan dan pengalaman c. Kemampuan bahasa

d. Pemahaman pelaksanaan

e. Disiplin dalam melaksanakan diantaranya disiplin waktu dan disiplin kerja

3) Faktor Organisasi

Faktor organsasi tidak hanya terdiri dari susunan organisasi tetapi lebih banyak pada pengaturan mekanisme kerja. Sehingga dalam organisasi perlu adanya sarana pendukung yaitu sistem, prosedur, dan metode agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dengan baik.

4) Faktor Pendapatan

Penerimaan seseorang sebagai imbalan atas tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan untuk organisasi, baik dalam bentuk uang maupun fasilitas dalam jangka waktu tertentu.

5) Faktor Keterampilan dan Kemampuan

Keterampilan ialah kemampuan melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan anggota badan dan peralatan kerja yang tersedia. Sedangkan, kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang dalam hubungan dengan pekerjaan berarti dapat melakukan pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan harapan.

6) Faktor Sarana dan Prasarana

(4)

Faktor sarana yang dimaksud yaitu segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat pendukung pendukung utama dalam mempercepat pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Adapun fungsi sarana pelayanan, antara lain:

a. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu

b. Meningkatkan produktivitas baik barang atau jasa c. Ketetapan susunan yang baik dan terjamin

d. Menimbulkan rasa nyaman bagi orang yang berkepentingan

e. Menimbulkan perasaan puas pada orang-orang yang berkepentingan sehingga dapat mengurangi sifat emosional.

Keenam faktor tersebut mempunyai peranan yang berbeda tapi saling mempengaruhi dan berkaitan satu sama lain, yang secara bersama-sama akan mewujudkan pelaksanaan pelayanan secara optimal, baik itu berupa pelayanan langsung maupun pelayanan tidak langsung.

Kondisi sekarang yang didapat di daerah menunjukkan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada sistem pemerintahan yang belum efektif dan efisien diantaranya kualitas sumber daya manusia aparatur serta sarana dan prasarana yang belum memadai. Hal ini terlihat dari masih banyaknya keluhan dan pengaduan dari masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa, seperti prosedur yang berbelit-belit, tidak ada kepastian dalam jangka waktu penyelesaian, biaya yang harus dikeluarkan, persyaratan yang kurang transparan, sikap petugas yang kurang responsif dan lain-lain. Sehingga menimbulkan citra buruk yang kurang baik terhadap citra pemerintah dimata masyarakatnya sendiri terutama dimata masyarakat awam yang tidak tahu menahu tentang pelayanan publik, (Surjadi:2012:7).

Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas.

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan upaya negara untuk memenuhi

(5)

kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan kepada negara untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara demi kesejahteraannya, sehingga efektivitas suatu sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh baik buruknya penyelenggaraan pelayanan publik. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 pun secara tegas menyatakan bahwa salah satu tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu juga diperjelas kembali dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, sebagai kebijakan dan acuan bagi seluruh instansi pelayanan publik dalam menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas.

Pemerintah sebagai service provider (Penyedia Jasa) bagi masyarakat dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Apalagi pada era otonomi daerah kualitas dari pelayanan aparatur pemerintah akan semakin ditantang untuk lebih optimal, kompeten dan mampu menjawab tuntutan yang semakin tinggi dari masyarakat, baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas. Pelayanan publik yang berkualitas merupakan pelayanan yang mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat. Parasuraman (2001: 26) mengemukakan konsep kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kepuasan ditentukan oleh lima unsur yang biasa dikenal dengan istilah kualitas pelayanan “RATER” (Responsiveness, Assurance, Tangible, Empathy dan Reliability).

Karena pelayanan publik mencerminkan wajah pemerintahan disuatu negara, dalam era otonomi daerah, pelayanan publik yang sebelumnya mempunyai kesan

(6)

buruk dapat berganti menjadi pelayanan yang berkualitas. Pelayanan melibatkan masyarakat dan pemerintah diharapkan keduanya mempunyai kepuasan dalam memberikan pelayanan maupun penerima pelayanan. Hal tersebut sejalan dengan model pelayanan modern yang menuntut pelayanan maksimal dan memuaskan masyarakat.

Pelayanan publik di daerah juga diselengarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak. Beragam inovasi dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak khususnya pada masa pemerintahan Bupati Siak H. Syamsuar, M.Si, telah mendapatkan berbagai penghargaan baik pada tingkat Nasional ataupun internasional. Berbagai penghargaan tersebut antara lain:

1. Tahun 2017 Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Bidang Alarm Persalinan dari Kemenpan & RB RI

2. Tahun 2017 Penghargaan bagi Pemerintah Daerah yang memiliki inisiatif dalam membangun Iklim Investasi Dareah yang baik Tingkat Nasional dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Indonesia Australia Partnership for Economic Governance (APEG)

3. Tahun 2016 Penghargaan Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari PAN & RB

4. Tahun 2016 Penghargaan Pelayanan Publik Bidang Respon cepat perbaikan jalan rusak

5. Tahun 2015 Penghargaan Pelayanan Publik Bidang System Perizinan Online Tracking System (SPOTS).

6. Tahun 2014 Penghargaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Penanaman Modal Pelayanan Publik Terbaik “Investasi Award”

7. Tahun 2014 Penghargaan WTP dari Kementerian Keuangan RI

8. Penetapan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pelayanan Publik dan Surat Keputusan Bupati tentang Koordinasi Pengaduan Pelayanan Publik

9. dll

Dalam hal pelayanan publik di Kabupaten Siak, khususnya pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak dalam operasionalnya didasarkan dengan lahirnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu di Daerah. Tujuan utama dari

(7)

pelayanan terpadu (One Stop Service). Adapun yang dimaksud dengan model one- stop service atau pun one-stop government adalah pengintegrasian pelayanan publik dari sudut pandang dan kepentingan masyarakat atau pelanggan (dalam Trochidis, 2008; Kubicek dan Hagen, 2001).

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah merupakan unsur pelaksanaan pemerintah daerah dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Dokumen Kependudukan (KK, KTP dan Akta Catatan Sipil);

b. Penyelenggaraan Pelayanan Umum Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

c. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sebagai salah satu lembaga teknis daerah di Kabupaten Siak, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Siak Provinsi Riau.

Adapun Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak adalah

“Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang berkualitas, menuju tertib administrasi kependudukan Kabupaten Siak”. Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka ditetapkanlah beberapa langkah dan strategi yang tertuang dalam misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak sebagai berikut :

1. Menumbuhkan Kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan.

(8)

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, Pengelola dan Pelayanan dokumen kependudukan.

3. Meningkatkan koordinasi antar instansi dalam rangka penegakan hukum administrasi kependudukan.

4. Melaksanakan pembangunan Data Base kependudukan yang Valid, akurat dan Up To Date.

5. Menciptakan Pelayanan Prima terhadap masyarakat.

Dibawah ini akan dijelaskan statistik pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017 antara lain sebagai berikut:

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepemilikan KTP-EL TAHUN 2015 – 2017 Per Kecamatan Data Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak

No NAMA

KECAMATAN

TAHUN

2015 (SMT II ) 2016 (SMT II ) 2017 (SMT I )

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 SIAK 6,185 5,565 11,750 6,376 6,139 12,515 7,858 7,600 15,458

2 SUNGAI APIT 5,977 4,968 10,945 7,477 7,149 14,626 8,458 8,031 16,489

3 MINAS 6,222 5,290 11,512 5,790 5,416 11,206 7,266 6,725 13,991

4 TUALANG 25,101 21,890 46,991 25,705 24,452 50,157 31,707 29,279 60,986

5 SUNGAI MANDAU 1,464 1,208 2,672 1,866 1,748 3,614 2,244 2,101 4,345

6 DAYUN 7,108 6,434 13,542 7,345 6,845 14,190 8,699 8,125 16,824

7 KERINCI KANAN 5,163 4,726 9,889 5,461 5,073 10,534 6,573 6,164 12,737

8 BUNGA RAYA 4,328 3,654 7,982 6,158 5,583 11,741 7,246 6,697 13,943

9 KOTO GASIB 4,776 4,306 9,082 5,030 4,714 9,744 6,141 5,750 11,891

10 KANDIS 12,649 11,511 24,160 14,812 13,700 28,512 17,988 16,627 34,615

11 LUBUK DALAM 3,949 3,644 7,593 4,844 4,538 9,382 5,585 5,312 10,897

12 SABAK AUH 2,301 1,993 4,294 3,386 3,274 6,660 3,799 3,668 7,467

13 MEMPURA 2,731 2,480 5,211 3,598 3,441 7,039 4,399 4,222 8,621

14 PUSAKO 1,005 862 1,867 1,680 1,522 3,202 1,920 1,758 3,678

KAB. SIAK GRAND TOTAL = 167,490 GRAND TOTAL = 193,122 GRAND TOTAL = 231,942

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2017

Berdasarkan data pada tabel 1.1 diatas diketahui bahwa pelayanan pendaftaran penduduk berupa pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk masyarakat se

(9)

Kabupaten Siak dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 terus meningkat. Pada tahun 2015 jumlah masyarakat yang mengurus KTP-Elektronik berjumlah 167,490 pengurusan, Tahun 2016 meningkat menjadi 193,122 pengurusan, dan pada tahun 2017 terjadi lagi peningkatan pengurusan KTP-Elektronik masyarakat Kabupaten Siak menjadi 231,942 pengurusan.

Besarnya peningkatan pengurusan KTP masyarakat Kabupaten Siak pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017 akan dijelaskan pada gambar 1.1 dibawah ini sebagai berikut:

Gambar 1. Grafik Pengurusan KTP Elektronik di Kabupaten Siak Tahun 2015 s/d 2017

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak (Data Diolah)

Sedangkan pelayanan administrasi Kartu Keluarga yang menjadi bagian dari sistem pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2. Data Pengurusan Kartu Keluarga Masyarakat Kabupaten Siak 2015 – 2017 Data Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak

No Tahun Jumlah

1 2015 22.583

2 2016 22.996

3 2017 39.661

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2017

(10)

Berdasarkan data pada tabel 1.2 diatas secara grafik digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Pengurusan Kartu Keluarga Masyarakat Kabupaten Siak Tahun 2015 s/d 2017

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak (Data Diolah)

Berdasarkan uraian atas berbagai pelayanan publik yang dilakukan oleh segenap aparatur pemerintah yang bertugas pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak diatas, maka dapat kita ketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah pelayanan yang diberikan untuk setiap tahunnya per jenis pelayanan. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan tingginya beban kerja dan resiko kerja yang mungkin dialami oleh setiap aparatur pemerintah pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak. Kondisi ini mengakibatkan pengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikan dan juga tantangan bagi segenap aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas kepada masyarakat.

Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2016-2021, diketahui bahwa dalam melaksanakan kewenangan dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Disdukcapil Kabupaten

Tahun 2017

Tahun 2016

Tahun 2015

(11)

Siak mengalami kendala-kendala ataupun permasalahan berdasarkan hasil prasurvey penelitian sebagai berikut:

1) Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil masih belum optimal. Ini dapat dilihat dengan banyaknya warga yang terjaring razia yustisi yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Siak. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, jumlah penduduk berdasarkan jumlah wajib KTP-E Tahun 2017 akan dijelaskan pada tabel 1.3 dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Berdasarkan Jumlah Wajib KTP-E Tahun 2017

NAMA KECAMATAN

Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Berdasarkan Jumlah Wajib KTP-E Tahun 2017

2017 (SMT I )

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

SIAK 8.848 8.518 17.366

SUNGAI APIT 9.938 9.366 19.304

MINAS 9.290 8.517 17.807

TUALANG 36.889 33.880 70.769

SUNGAI MANDAU 2.711 2.523 5.234

DAYUN 10.040 9.391 19.431

KERINCI KANAN 7.662 7.148 14.810

BUNGA RAYA 8.543 7.909 16.452

KOTO GASIB 7.252 6.763 14.015

KANDIS 23.359 21.787 45.146

LUBUK DALAM 6.669 6.401 13.070

SABAK AUH 4.376 4.172 8.548

MEMPURA 5.389 5.095 10.484

PUSAKO 2.319 2.131 4.450

KAB. SIAK 143.285 133.601 276.886

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2017

Berdasarkan data pada tabel 1.3 diatas diketahui bahwa saat ini jumlah penduduk Kabupaten Siak yang wajib memiliki KTP-E Tahun 2017 adalah 276.886 jiwa, dengan rincian 143.285 jiwa penduduk laki-laki dan 133.601 jiwa penduduk perempuan. Namun berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Siak, H Darmansyah SH MH, bahwa :

(12)

dari jumlah Penduduk Kabupaten Siak yang wajib mememiliki KTP-E tersebut belum seluruhnya memiliki KTP-E dan juga yang telah melakukan perekaman data . Sedangkan sisanya adalah masyarakat yang belum melakukan perekaman.

Adapun jumlah penduduk Kabupaten Siak yang telah memiliki KTP-E Tahun 2017 akan dijelaskan pada tabel 1.4 dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 1.4. Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Berdasarkan Kepemilikan KTP- E Tahun 2017

NAMA KECAMATAN

Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Berdasarkan Kepemilikan KTP-E Tahun 2017

2017 (SMT I )

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

SIAK 7,858 7,600 15,458

SUNGAI APIT 8,458 8,031 16,489

MINAS 7,266 6,725 13,991

TUALANG 31,707 29,279 60,986

SUNGAI MANDAU 2,244 2,101 4,345

DAYUN 8,699 8,125 16,824

KERINCI KANAN 6,573 6,164 12,737

BUNGA RAYA 7,246 6,697 13,943

KOTO GASIB 6,141 5,750 11,891

KANDIS 17,988 16,627 34,615

LUBUK DALAM 5,585 5,312 10,897

SABAK AUH 3,799 3,668 7,467

MEMPURA 4,399 4,222 8,621

PUSAKO 1,920 1,758 3,678

KAB. SIAK 119,883 112,059 231,942

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2017

Berdasarkan data pada tabel 1.4 diatas diketahui bahwa saat ini jumlah warga Kabupaten Siak yang telah memiliki KTP-E hanya 231.942 jiwa, dengan rincian 119,883 jiwa penduduk laki-laki dan 112,059 jiwa penduduk perempuan.

Berdasarkan data pada tabel 1.3 mengenai jumlah penduduk Kabupaten Siak berdasarkan jumlah wajib KTP-E Tahun 2017 dan tabel 1.4 data jumlah penduduk Kabupaten Siak berdasarkan kepemilikan KTP-E Tahun 2017, maka dapat diketahui persentase perbandingan jumlah penduduk wajib memiliki KTP-

(13)

E dengan jumlah penduduk Kabupaten Siak yang telah memiliki KTP-E akan dijelaskan pada tabel 1.5 dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 1.5. Perbandingan Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Berdasarkan Jumlah Wajib KTP-E dan Kepemilikan KTP-E Tahun 2017

No NAMA KECAMATAN

Perbandingan Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Berdasarkan Jumlah Wajib KTP-E dan

Kepemilikan KTP-E Tahun 2017 LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1. Jumlah Penduduk Wajib KTP-E 143.285 133.601 276.886 2. Jumlah Penduduk Memiliki KTP-E 119.883 112.059 231.942 3. Persentase Perbandingan 83.67% 92.26% 83.77%

Sumber: Data Olahan Peneliti Tahun 2018

Berdasarkan data pada tabel 1.5 diatas diketahui bahwa persentase perbandingan jumlah penduduk Kabupaten Siak yang telah memiliki KTP-E Tahun 2017 jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Siak wajib KTP-E 83,77%, dengan rincian 83,67% penduduk Laki-Laki dan 92,26% penduduk Perempuan yang telah memiliki KTP-E Tahun 2017.

2) Pengiriman hasil perekaman KTP-el dengan alur (perekaman → bio captured → send for enrollment → print ready record) sehingga memakan waktu 2 sampai 3 bulan. Untuk hasil perekaman data yang duplicate record/perekaman dua kali menuju print ready record bisa mencapai ± 1 tahun.

3) Keterlambatan masyarakat dalam melaporkan kepindahan mereka dari tempat asal (masa berlaku surat pindah 30 hari kerja) sehingga tidak dapat diproses.

Beratnya beban kerja yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah yang bertugas pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, tentunya harus mendapatkan perhatian khusus oleh segenap jajaran pimpinan terkait di Kabupaten Siak. Data mengenai Analisis Beban Kerja pegawai yang

(14)

bertugas pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2018 akan dijelaskan pada tabel 1.6 dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 1.6. Data Analisis Beban Kerja Pegawai Yang Bertugas Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2018

NO. URAIAN TUGAS Volume

Kerja

Norma Waktu

Beban Kerja

Kebutuha

n Pegawai KET

1 2 3 4 5 6 7

1 Kepala Dinas 23404 7284 95754 1.23 Norrmal

2 Sekretaris 14724 7177 87290 1.12 Norrmal

3 Kasubbag Keuangan 1920 1160 53170 0.68 Norrmal

4 JFU 22080 82 259,950 3 Kekurangan Pegawai

5 JFU 1066 540 63960 0.82 Norrmal

6 JFU 106 8400 77760 1.00 Norrmal

7 JFU 419 25160 96720 1.24 Norrmal

8 Kasubbag Umum 1920 1160 53170 0.68 Norrmal

9 JFU 1699 600 58040 0.74 Norrmal

10 JFU 3084 5370 107720 1.4 Norrmal

11 JFU 17 63,240 63240 0.81 Norrmal

12 JFU 92 9060 63600 0.82 Norrmal

13 Kasubbag Program 92 52000 64180 0.82 Norrmal

14 JFU 220 18349 64177 0.82 Norrmal

15 Kabid Pengelolaan Informasi 3291 965 169660 2.18 Kekurangan Pegawai 16 Kasi Pengelolaan Informasi 18181 325 374090 4.8 Kekurangan Pegawai

17 JFU 18381 2280 326560 4.19 Kekurangan Pegawai

18 JFU 18379 2280 326440 4.19 Kekurangan Pegawai

19 JFU 18381 2280 326560 4.19 Kekurangan Pegawai

20 Kasi Evaluasi dan Pelaporan 113 1,380 23,760 0 Minus 21 Kasi Pengkajian dan Peng Informasi 16 900 4,200 0 Minus 22 Kabid Pendaftaran Penduduk 35530 7763 124190 1.59 Norrmal 23 Kasi Pendaftaran Penduduk 419 25160 96720 1.24 Norrmal

24 JFU 29,387 170 201,190 3 Kekurangan Pegawai

25 JFU 29,387 170 201,190 3 Kekurangan Pegawai

26 JFU 43,487 185 412,690 5 Kekurangan Pegawai

27 Kasi Peristiwa Penduduk 7,236 430 77,040 1 Norrmal

28 JFU 11025 286 74657 0.96 Norrmal

29 JFU 12770 35 73850 0.95 Norrmal

30 Kasi Pengendalian dan Pengawasan 3,024 320 63,600 1 Norrmal 31 Kabid Pencatatan Sipil 24165 1195 218590 2.80 Kekurangan Pegawai 32 Kasi Perceraian dan Perkawinan 312 105 4980 0.06 Norrmal 33 Kasi Kelahiran dan Kematian 9081 1030 66310 0.85 Norrmal

34 JFU 9006 30 90060 1.15 Norrmal

35 Kasi Dokumentasi dan 6006 85 61260 0.79 Norrmal

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Tahun 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan data pada tebel 1.6 diatas mengenai Analisis Beban Kerja pegawai yang bertugas pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak

(15)

Tahun 2018 berdarkan analisis Beban Kerja perjabatan dari masing-masing pegawai yang betugas diketahui bahwa untuk beberapa jenis jabatan yang ada mengalami kelebihan beban kerja seperti halnya Jabatan Fungsional Umum pada Bagian Keuangan dengan nilai ABK 3 (kelebihan beban kerja). Kabid Pengelolaan Informasi dengan nilai ABK 2.18 (kelebihan beban kerja). Kasi Pengelolaan Informasi dengan nilai ABK 4,8 (kelebihan beban kerja). Jabatan Fungsional Umum pada Seksi Pengelolaan Informasi dengan nilai ABK 4,19 dalam tiga posisi jabatan (kelebihan beban kerja). Jabatan Fungsional Umum pada Seksi Pendaftaran Penduduk dengan nilai ABK 3, 3, dan 5 dalam tiga posisi jabatan (kelebihan beban kerja). Kabid Pencatatan Sipil dengan nilai ABK 2.8 (kelebihan beban kerja).

Sementara itu untuk 2 posisi jabatan lainnya yaitu Kasi Evaluasi dan Pelaporan dan Kasi Pengkajian dan Pengembangan Informasi dengan nilai ABK 0 (kekurangan beban kerja).

Berdasarkan data pada tabel 1.6 diatas maka sudah sewajarnya dilakukan penambahan jumlah pegawai untuk beberapa posisi jabatan karena mengalami kelebihan Beban Kerja. Mengingat terbatasnya anggaran Pemerintah untuk melakukan penambahan anggaran khususnya dalam melakukan penambahan jumlah pegawai, maka inisiatif yang dilaksanaan adalah dengan memberikan tambahan penghasilan pada masing-masing pegawai yang bertugas berupa pemberian insentif.

Pemberian tunjangan khusus atau insentif tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah dan juga di pertegas dengan

(16)

Peraturan Bupati Siak Nomor 04 Tahun 2013 Tentang Pemberian Insentif Kepada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak.

Dalam Peraturan Bupati Siak Nomor 04 Tahun 2013 Tentang Pemberian Insentif Kepada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Pasal 2 dan 3 dinyatakan bahwa :

Pasal 2:

Pemberian insentif kepada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak dengan dasar pertimbangan beban kerja tinggi dan resiko Hukum dalam pelaksanaan Pekerjaannya

Pasal 3

Penetapan pemberian insentif kepada Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Siak berpedoman kepada keputusan Bupati Siak Tentang Penetapan Standarisasi Honorarium dan Biaya Lainnya pada Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Siak yang akan diatur lebih lanjut dengan suatu Keputusan Kepala Dinas.

Berdasarkan atas penjelasan Peraturan Bupati Siak Nomor 04 Tahun 2013 Tentang Pemberian Insentif Kepada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak Pasal 2 dan 3 tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : pemberian insentif kepada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak dengan pertimbangan bahwa tingginya beban kerja dan resiko hukum dari pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan dan ditetapkan dalam Standarisasi Honorarium dan Biaya Lainnya pada Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Siak. Hal ini bertujuan untuk memotivasi para pegawai dan juga untuk meminimalisir segala resiko yang mungkin dapat ditimbulkan dari tingginya beban kerja para pegawai dan bermuara pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Siak.

(17)

Tunjangan tunjangan khusus atau insentif tersebut juga diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak antara lain:

1. Tunjangan Beban Kerja.

2. Tunjangan Prestasi Kerja.

3. Pemberian Tunjangan Khusus Atau Insentif

Namun saat ini berbagai akibat dari kemerosotan APBN dan APBD, maka berbagai tunjangan tersebut saat ini sering mengalami permasalahan sepert terjadinya keterlambatan pencairan tunjangan dan juga pemotongan tunjangan ataupun insentif yang diberikan.

Disamping itu berdasarkan berbagai keluhan yang disampaikan oleh masyarakat pengunjung atau pengguna jasa pelayanan pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak hingga saat ini sering memberikan kritik ataupun keluhan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh segenap pegawai kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak. Adapun beberapa kritikan atau keluhan tersebut berdasarkan pengamatan awal peneliti di lokasi penelitian antara lain sebagai berikut:

1. Adanya keluhan dari masyarakat terhadap lamanya waktu penyelesaian pelayanan dokumen kependudukan yang tidak sesuai standar yang telah ditetapkan.

2. White Board (papan pengumuman) prosedur pelayanan dokumen kependudukan yang ada saat ini di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, tidak dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat pengguna layanan.

Kondisi ini dapat dibuktikan dengan masih adanya masyarakat yang bingung

(18)

dan bertanya-tanya mengenai prosedur pelayanan yang diberikan, sementara semua prosedur pelayanan tersebut sudah di umumkan pada White Board (papan pengumuman) yang ada di areal Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak

3. Rendahnya tingkat disiplin pegawai dalam hal pelayanan terkait jam kerja dan istirahat yang terkadang tidak sesuai dengan jadwal. Dari pengamatan awal di lokasi penelitian terlihat bahwa waktu pelayanan dokumen kependudukan dimulai dari jam 8.00 WIB sampai dengan jam 11.30 WIB. Kemudian dilanjutkan lagi pada jam 13.00 WIB sampai dengan 16.00 Namun dalam pelaksanaanya standar waktu yang di tetapkan tersebut tidak dilaksanakan oleh petugas dengan tepat, rentang waktu pelayanan dan jam istirahat seringkali tidak sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Kondisi ini mengakibatkan banyak sekali masyarakat pengguna layanan yang mengeluh dan kecewa dengan batasan waktu pelayanan tersebut.

4. Masih terdapatnya petugas pelayanan yang berada di luar ruang pelayanan walaupun pada waktu jam kerja karena alasan-alasan pribadi. Kenyataan yang terjadi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, masih ditemukan perbuatan tidak disiplin dari beberapa oknum petugas yang tidak berada di ruang kerja, disaat jam kerja masih berlangsung. Para petugas tersebut lebih mementingkan urusan pribadi atau lebih sering duduk dan berkumpul di kantin kantor.

5. Kurangnya jumlah tenaga pelayanan jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah pelayanan yang akan dikeluarkan. Kondisi ini sangat tidak layak untuk

(19)

diterapkan, disebabkan oleh banyaknya jumlah pelayanan yang tidak seimbang dengan jumlah aparatur yang bertugas.

6. Profesionalisme para pegawai dalam melaksanakan tugas masih kurang.

Tingkat keahlian atau disiplin ilmu para petugas, tidak sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka laksanakan. Kurangnya pelatihan dan pendidikan yang di miliki para petugas mengakibatkan para pegawai tidak dapat bekerja dengan objektif dan profesional

7. Sebagian petugas pelayanan tidak adil dalam melayani masyarakat. Kondisi ini di ketahui dari informasi yang diberikan oleh masyarakat pengguna jasa pelayanan bahwa para petugas pelayanan lebih mementingkan pelayanan kepada para kolega ataupun kerabat lingkungan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, dari pada masyarakat biasa yang datang berkunjung

Atas dasar fenomena dan gejala-gejala yang telah diuraikan di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terkait fenomena tersebut jika dikaitkan dengan kebijakan pemberian insentif oleh Pemerintah Kabupaten Siak yang diperkirakan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan dokumen kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah, pasal 16 ayat (2), untuk mengatasi permasalahan yang terjadi diatas maka pemberian intensif bagi aparatur pelaksana pelayanan adalah suatu terobosan yang mungkin dianggap tepat. Pemerintah dapat daerah memberikan semacam tambahan

(20)

penghasilan (insentif) yang disesuaikan dengan kemampuan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil.

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh insentif dan kualitas pelayanan telah banyak dilakukan, namun dari penelitian tersebut memperoleh hasil yang tidak selalu sama. Perbedaan hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan merupakan suatu research gap tersendiri yang perlu dijadikan suatu kajian lebih lanjut agar kebijakan pemberian insentif tersebut dapat terselenggara dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan kualitas pelayanan.

Dari penjelasan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti, permasalahan ini melalui sebuah penelitian dengan judul ”Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang dan fenomena-fenomena yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian dalam bentuk beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakan sistem pemberian insentif pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak?

2. Bagaimanakah kualitas pelayanan publik dokumen pendaftaran penduduk pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak?

3. Bagaimanakah pengaruh pemberian insentif terhadap pelayanan publik dokumen pendaftaran penduduk pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak?

(21)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan sistem pemberian insentif kepada pegawai di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang kualitas pelayanan publik pendaftaran penduduk dikantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak.

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pengaruh pemberian insentif terhadap kualitas pelayanan publik pendaftaran penduduk dikantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak.

1.4. Manfaat Penelitian

a) Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang Ilmu Administrasi Publik terutama yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah dalam pemberian insentif sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan.

b) Aspek Praktis dari penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Siak terutama dalam melaksanakan pemberian insentif kepada para pegawai yang bertugas pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak untuk meningkatkan pelayanan publik dokumen kependudukan yang diberikan kepada masyarakat.

c) Manfaat akademis dapat dijadikan sebagai acuan awal dalam penelitian yang berhubungan dengan pemberian insentif kepada pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik serta dapat digunakan sebagai

(22)

referensi awal bagi peneliti lainnya untuk membahas permasalahan yang lebih luas dimasa yang akan datang.

Gambar

Tabel 1.1.  Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepemilikan KTP-EL TAHUN 2015  –  2017  Per  Kecamatan  Data  Bidang  Pendaftaran  Penduduk  Dinas  Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak
Gambar 1. Grafik Pengurusan KTP Elektronik di Kabupaten Siak   Tahun 2015 s/d 2017
Gambar 2. Pengurusan Kartu Keluarga Masyarakat Kabupaten Siak  Tahun  2015 s/d 2017
Tabel 1.3.  Jumlah  Penduduk  Kabupaten  Siak  Berdasarkan  Jumlah  Wajib  KTP-E Tahun 2017
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru merupakan instansi publik yang menyelenggarakan pelayanan publik dibidang kependudukan dan pencatatan sipil,

Namun masih terdapat permasalahan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Grobogan berkaitan dengan pelayanan kependudukan dan Pencatatan sipil sesuai

Penelitian yang dilakukan ini, diharapkan para aparatur Pemerintah Kabupaten Purwakarta khususnya aparatur di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Purwakarta

Penelitian ini akan dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Lamongan yang bertempat di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Lamongan,

Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nomor 6 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Publik (SPP) Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Dalam hal ini perlindungan anak diberikan untuk menjamin agar hak anak tersebut supaya terpenuhi dan anak tersebut dapat tumbuh, kembang serta bertahan hidup. Akan tetapi

Penyelenggaraan pelayanan publik yang dibuat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pontianak berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, menunjukkan bahwa

Berdasarkan hasil observasi tersebut pada penguruskoperasi, kualitas kinerja pengurus Koperasi Simpan Pinjam BMT Al Islah, Koperasi Serba Usaha Berkah Karya Mandiri, Koperasi