PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR P.08 PADA PROYEK SIMPANG SUSUN SENTUL SELATAN
Jose Andreas1, Rizki Widya Herawati2, Yuwono 3
1,2,3Politeknik Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Sipil, Jl. Prof. DR. G.A. Siwabessy, Kukusan, Kota Depok, Jawa Barat, 16424
E-mail : 1[email protected], 2[email protected],
ABSTRACT
Implementation of construction must be achieved time, cost, and quality that has been planned. The use of the right method of work, very helpful in the completion of construction, the implementation of the structure of the project of development of the Simpang So project activity should not interfere with the comfort of road users. The objective of the final project is to know the process of implementing the lower structure work consisting of foundation and pile cap as well as the upper structure consisting of pier and pier head such as preparation work, measurement work, drilling work, reinforcement fabrication, coping installation, casting, and maintenance. The implementation can be known as tools, materials, labor, time, and observation analysis with real-time in the field. In addition, another objective is to know the constraints that occur in the field as well as the solutions done in the completion of such constraints.With the proper selection of working methods and the application of safety, healthy, and environment. The implementation of the work can run precisely according to the specifications
Keywords: Factor; Implementation; Method; Obstacles; Structure
ABSTRAK
Pelaksanaan pembangunan sebuah konstruksi harus tercapai waktu, biaya, dan mutu yang telah direncanakan. Penggunaan metode kerja yang tepat, sangat membantu dalam penyelesaian konstruksi, pelaksanaan pekerjaan struktur Proyek Pembangunan Simpang Susun Sentul Selatan harus menggunakan metode konstruksi yang tepat karena area proyek masih aktif dilalui oleh kendaraan. Sehingga aktivitas proyek tidak boleh mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Tujuan proyek akhir ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan pekerjaan struktur bawah yang terdiri dari pondasi dan pile cap serta struktur atas yang terdiri dari pier dan pier head seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan pengeboran, pabrikasi tulangan, pemasangan bekisting, pengecoran serta perawatan. Dalam pelaksanaannya dapat diketahui alat, bahan, tenaga kerja, waktu dan analisis pengamatan dengan waktu real di lapangan. Selain itu tujuan lainnya adalah untuk mengetahui kendala yang terjadi di lapangan serta solusi yang dilakukan dalam penyelesaian kendala tersebut.dengan pemilihan metode kerja yang tepat serta penerapan keselamatan kerja, pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan tepat sesuai dengan spesifikasi
Kata Kunci: Faktor; Kendala; Metode; Pelaksanaan; Struktur
Prosiding Online 2020, e-ISSN : 2715-5668
106
PENDAHULUAN
Pada proyek infrastruktur khususnya pekerjaan elevated tersusun dari struktur bawah yaitu struktur bangunan yang berada di bawah tanah berupa Pondasi dan Footing serta struktur atas yang berada diatas tanah dan berhubungan langsung dengan beban berupa Pier dan Pier Head.
Terdapat banyak lingkup pekerjaan pada pekerjaan konstruksi infrastruktur, salah satunya yang menarik bagi penulis yaitu pekerjaan struktur jalan elevated.
Dalam pelaksanaan pekerjaan terkait dengan kondisi lapangan pada suatu proyek terdapat 3 hal penting yang harus dilakukan yaitu, planning, doing, controlling pada setiap tahapan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal dan quality control agar didapat mutu pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai metode pelaksanaan pekerjaan struktur. Untuk itu penulis mengamati
“Pelaksanaan Pekerjaan Struktur P.08 Pada Proyek Simpang Susun Sentul Selatan”.
Permasalahan yang penulis diangkat dalam proyek akhir ini adalah:
1. Penjelasan proses persiapan pada lokasi pekerjaan struktur (bored pile, pile cap, pier, pier head).
2. Penjelasan proses pelaksanaan pada lokasi pekerjaan struktur (bored pile, pile cap, pier, pier head).
3. Analisis jumlah kebutuhan alat, bahan, pekerja, dan waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur (bored pile, pile cap, pier, pier head).
4. Identifikasi kendala yang terjadi serta solusi pada pelaksanaan
pekerjaan struktur (bored pile, pile cap, pier, pier head).
Tujuan dari penulisan proyek akhir ini adalah:
1. Dapat menjelaskan proses persiapan pada lokasi pekerjaan bored pile, pile cap, pier, pier head.
2. Dapat menjelaskan proses pelaksanaan pada lokasi pekerjaan bored pile, pile cap, pier, pier head.
3. Dapat menganalisis jumlah kebutuhan alat, bahan, pekerja dan waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan bored pile, pile cap, pier, pier head.
4. Dapat mengidentifikasi kendala yang terjadi pada pelaksanaan pekerjaan bored pile, pile cap, pier, pier head serta solusi.
Analisis kebutuhan tenaga kerja didapat dari koefisien tenaga kerja dikali dengan volume pekerjaan. Berikut adalah koefisien tenaga kerja berdasarkan SNI 7934:2008:
Tabel 1. Pembesian 10kg
Kebutuhan Satuan Koef
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,07 Tukang OH 0,007
Kep.
Tukang OH 0,007 Mandor OH 0,004 Sumber: SNI 7934:2008
Tabel 2. Pengurugan 1m3 pasir Kebutuhan Satuan Koef Tenaga Kerja Pekerja OH 0,300 Mandor OH 0,010 Sumber: SNI 7934:2008 Tabel 3. Pemasangan 1m2 Bekisting
Kebutuhan Satuan Koef
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,660 Tukang OH 0,330
Kep.
Tukang OH 0,033 Mandor OH 0,033 Sumber: SNI 7934:2008
Tabel 4. Pembuatan 1m3 Beton Kebutuhan Satuan Koef
Tenaga Kerja
Pekerja OH 2,1 Tukang OH 0,35
Kep.
Tukang OH 0,035 Mandor OH 0,105 Sumber: SNI 7934:2008
Untuk menganalisis durasi kerja didapat dari pengamatan langsung dan sangat berkaitan dengan kebutuhan alat berat yang digunakan pada pekerjaan.
Q = C x (60 / CT) x E[2]
Keterangan:
Q = Produksi per jam (ton, m3) C = Kapasitas Alat
CT = Waktu siklus E = Efisiensi kerja
Pada proses pelaksanaan pekerjaan membutuhkan beberapa alat berat, maka diperlukannya efisiensi alat kerja untuk mengetahui produktivitas yang dapat dikerjakan pada alat agar sesuai dengan perencanaan. Efisiensi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Efisiensi Kondisi
Operasi Alat
Pemeliharan Mesin Baik
Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali Baik
Sekali 0.83 0.81 0.76 0.7 0.63 Baik 0.78 0.75 0.71 0.65 0.6 Sedang 0.72 0.69 0.65 0.6 0.54
Buruk 0.63 0.61 0.57 0.52 0.45 Buruk
Sekali 0.52 0.5 0.47 0.42 0.32 Sumber: Rochmanhadi,1987
METODE PENELITIAN
Yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penulisan naskah tugas akhir ini, yaitu :
1. Tinjauan Langsung
2. Studi Kepustakaan/ Literatur
Berikut ini merupakan flowchart tahapan penulisan:
Sumber: Olahan Pribadi
Gambar 1. Flow chart tahapan penulisan
Dibutuhkan dua jenis data pada proses pengumpulan data, yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil secara langsung melalui hasil observasi dan wawancara langsung ke lapangan. Dari hasil pengamatan di lapangan kita memperoleh data tentang proses pelaksanaan pekerjaan struktur.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tanpa melakukan survey maupun pengamatan langsung dilapangan, data yang dibutuhkan antara lain:
1. Gambar kerja pekerjaan bored pile, pilecap, pier, pier head 2. Data hasil pengujian
3. Metode kerja 4. Spesifikasi alat 5. Kurva S
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahapan pelaksanaan proyek Pembangunan Simpang Susun Sentul Selatan terdiri dari beberapa tahapan yang berkaitan. Berikut adalah flow chart tahapan pelaksanaan pada Proyek Simpang Susun Sentul Selatan:
Prosiding Online 2020, e-ISSN : 2715-5668
108
Sumber: Data Proyek
Gambar 2. Flow chart Pelaksanaan Proyek
A. Instalasi Lapangan
Pekerjaan instalasi lapangan dapat diartikan sebagai perencanaan dan pengorganisasian dalam tata letak suatu proyek. Pengaturan instalasi lapangan yang baik dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proyek yang sedang berjalan. Karena instalasi lapangan
bertujuan mengembangkan
produktivitas kerja dilapangan sehingga dapat mencapai kebutuhan kapasitas dan kualitas dengan rencana yang paling ekonomis . Perencanaan tata letak lapangan adalah perencanaan tata letak atau site plan dari fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan proyek.
B. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan awal yang menunjang pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan pada proyek ini. Tujuan dari kegiatan persiapan adalah agar pekerjaan yang dilakukan berikutnya dapat dilakukan dengan lancar dan baik.
Terdapat 2 pekerjaan pada saat persiapan yaitu:
1. Pembersihan Lahan yang dilakukan untuk membersihkan lokasi proyek
dari benda yang dapat menghambat pekerjaan dengan menggunakan alat bulldozer yang kemudian diangkut menggunakan dump truck.
2. Pengukuran site layout bertujuan untuk menentukan titik acuan untuk menentukan posisi struktur yang akan dibangun.
C. Pekerjaan Bored Pile
Sumber: Olahan Pribadi
Gambar 3. Tampak Perspektif Bored Pile
Pekerjaan bored pile memiliki beberapa tahapan pekerjaan yang berkaitan antara satu dengan yang lain seperti berikut:
Pertama, dilakukan manajemen safety.
Kedua, pekerjaan pengukuran untuk menentukan titik-titik bored pile yang akan dibangun. Ketiga, dilakukan pengeboran lubang dengan mesin bor dan dipasang casing untuk mencegah terjadinya longsor. Keempat, pemasangan tulangan dengan menggunakan service crane dan penyambungan tulangan dilakukan menggunakan las. Kelima, pekerjaan pengecoran yang sebelumnya dilakukan slump test untuk mengecek kekentalan beton sesuai rencana dan pembuatan benda uji. Tahap terakhir adalah PDA Test.
Setiap pekerjaan dilakukan quality control untuk mencapai spesifikasi sesuai dengan rencana seperti sebagai berikut:
1. Ketersediaan alat dengan kapasitas yang memadai
2. Koordinat dan elevasi Bored Pile 3. Verticality casing dan mesin bor 4. Kedalaman dan diameter lubang
5. Pembesian sesuai dengan shop drawing
6. Mutu sesuai spesifikasi D. Pekerjaan Pile Cap
Sumber: Olahan Pribadi Gambar 4. Tampak Perspektif Pile Cap
Pekerjaan Pile Cap memiliki beberapa tahapan pekerjaan yang berkaitan antara satu dengan yang lain sebagai berikut:
Pertama, dilakukan manajemen safety.
Kedua, pekerjaan pengukuran untuk menentukan titik Pile Cap yang akan dibangun. Ketiga, pembobokan Pile Head untuk membuat stek pondasi dengan footing. Keempat, Penghamparan pasir urug sebagai alas untuk pengecoran lantai kerja. Kelima, pekerjaan pembesian yang dilakukan sesuai dengan shop drawing. Keenam, Pemasangan bekisting yang sudah diolesi oli terlebih dahulu, dan diperhatikan ketegakan-nya. Ketujuh, pekerjaan pengecoran dilakukan slump test dan pembuatan benda uji terlebih dahulu kemudian pengecoran dilakukan menggunakan alat concrete pump.
Kedelapan, pembongkaran bekisting yang dilakukan secara bertahap.
Terakhir adalah curing yang dilakukan 3 hari untuk menjaga kelembapan beton.
Setiap pekerjaan dilakukan quality control untuk mencapai spesifikasi sesuai dengan rencana seperti sebagai berikut:
1. Ketersediaan alat dengan kapasitas yang memadai
2. Koordinat dan elevasi Pile Cap 3. Dimensi galian
4. Pembesian sesuai dengan shop drawing
5. Bekisting terpasang tegak dan kokoh 6. Mutu sesuai spesifikasi
E. Pekerjaan Pier dan Pier Head
Sumber: Olahan Pribadi
Gambar 5. Tampak Perspektif Pier dan Pier Head
Pekerjaan Pier dan Pier Head memiliki beberapa tahapan pekerjaan yang berkaitan antara satu dengan yang lain sebagai berikut:
Pertama, dilakukan manajemen safety.
Kedua, pekerjaan pengukuran untuk menentukan titik Pier dan Pier Head yang akan dibangun. Ketiga, pekerjaan pembesian yang dilakukan sesuai dengan shop drawing. Keempat, Pemasangan bekisting yang sudah diolesi oli terlebih dahulu, dan diperhatikan ketegakan-nya. Kelima, pekerjaan pengecoran dilakukan slump test dan pembuatan benda uji terlebih dahulu kemudian pengecoran dilakukan menggunakan alat concrete pump.
Keenam, pembongkaran bekisting yang dilakukan secara bertahap. Terakhir adalah curing yang dilakukan 3 hari untuk menjaga kelembapan beton.
Setiap pekerjaan dilakukan quality control untuk mencapai spesifikasi sesuai dengan rencana seperti sebagai berikut:
1. Ketersediaan alat dengan kapasitas yang memadai
2. Koordinat dan elevasi Pier dan Pier Head
3. Pembesian sesuai dengan shop drawing
Prosiding Online 2020, e-ISSN : 2715-5668
110 4. Bekisting terpasang tegak dan
kokoh
5. Mutu sesuai spesifikasi
Produktifitas pekerjaan didapat dengan cara membandingkan antara output dan input. Dimana output dalam proses ini adalah volume pekerjaan sedangkan inputnya adalah durasi dan jumlah tenaga kerja.
Untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja, didapat dari koefisien tenaga kerja dikali dengan volume pekerjaan.
Penetapan koefisien tenaga kerja tersebut didapat dari SNI 7934:2008.
Untuk menganalisis durasi kerja didapat dari pengamatan langsung dan sangat berkaitan dengan kebutuhan alat berat yang digunakan pada pekerjaan.
Q = C x (60 / CT) x E[2]
Keterangan:
Q = Produksi per jam (ton, m3) C = Kapasitas Alat
CT = Waktu siklus E = Efisiensi kerja
Pada proses pelaksanaan pekerjaan membutuhkan beberapa alat berat, maka diperlukannya efisiensi alat kerja untuk mengetahui produktivitas yang dapat dikerjakan pada alat agar sesuai dengan perencanaan.
Tabel 8. Data
Pekerjaa n
Jumla h
Dimens i (m)
Mutu Beto
n
Volum e Beton
(m3)
Volume Tulanga
n (Kg)
Bored
Pile 4 1,2 x
32 K350 36,19 4599,98
Pile Cap 1 4,2 x
4,2 x 2 K350 35,28 1824,15
Pier 1
2,5 x 3,5 x 2,58
K400 22,575
23104,4 Pier dan 7
Pier Head
1
3,75 x 3,9 x 2,761
K400 40,38
Sumber : Data Proyek
Berdasarkan pembahasan didapat kebutuhan tenaga kerja, bahan durasi
yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 7. Rekapitulasi Pekerjaa
n
Kebutuhan Tenag
a Kerja
Tulanga
n Beton Duras
i
Bored
Pile 41
D25 = 3303,3 Kg D16 = 214,6 Kg D13 = 134,12 Kg
K350 = 29,405m3/titi k
17 Hari
Pile Cap 56
D16 = 142,14 Kg D19 = 711,82 Kg D25 = 970,2 Kg
K175 = 1,764 m3 K350 = 35,28 m3
11 Hari
Pier dan Pier Head
53
D32 = 11133,5 Kg D22 = 1073,23 Kg D19 = 45,63 Kg D16 = 10852 Kg
K400 = 63,055 m3
13 Hari
Sumber: Olahan Pribadi
Sumber: Data Proyek
Gambar 6. Hasil Pekerjaan struktur P.08
KESIMPULAN
Yang perlu diperhatikan dalam analisis pelaksanaan yaitu;
1. Produktivitas alat
2. Produktivitas tenaga kerja
3. Jumlah kebutuhan alat, bahan, dan tenaga kerja
Berdasarkan analisis dan pengamatan tahapan proses pelaksanaan pekerjaan struktur (bored pile, pile cap, pier, pier head) telah dilaksanakan dengan metode kerja yang tepat juga dilakukan quality control pada setiap pekerjaan dan memperhatikan K3L sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat mencapai hasil yang sesuai dengan perencanaan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmat dan Karunia- Nya dan kepada PT. PP (Persero) Tbk.
yang bersedia memberikan data proyek untuk dianalisis. Serta kepada Bapak Yuwono Drs, S.T, M.Eng atas bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proyek akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] SNI 7394 2008, Tentang Pekerjaan Beton, Badan Standar Nasional, 2008
[2] Rochmanhadi, Ir. Alat-Alat Berat dan Penggunaannya, Jakarta, Badan Peneliti Pekerjaan Umum, 1986 [3] Fidiyatulnursiyam dan Winingsih, T.U
(2019), Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Bp 09a – Bp 09b (Bogor Pier) Pada Proyek Double-Double Track Manggarai-Jatinegara Paket A, Tugas Akhir, Depok : Politeknik Negeri Jakarta
[4] PT PP (persero) Tbk. 2003. Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil PT.
PP(persero) Tbk. Gramedia: Jakarta.
[5] RSNI- T-12-2002, Tentang Pekerjaan Persiapan, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2002
[6] SNI T- 15-1991-03, Peraturan Beton Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, 1991
[7] SNI 03-2834-2000, Tentang Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton Badan Standar Nasional, 2000 [8] SNI 03-2834-2000, Tentang Tata
Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton, Badan Standar Nasional, 2000
[9] SNI 07-2052-2002, Baja Tulangan Beton, Badan Standar Nasional, 2002
[10] SNI 91-0008-2007, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum, 2007