• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Media Sosial Instagram

Media sosial menurut Laughey dan McQuail terdiri asal dua istilah kata yaitu “media” serta “sosial”. Media diartikan menjadi sarana komunikasi, sedangkan sosial diartikan menjadi peristiwa sosial dimana setiap individu melakukan aktivasi yang menyampaikan kontribusi buat manusia lainnya (Mulawarman & Nurfitri, 2017). Menurut pengertian tersebut dapat diartikan bahwa media sosial merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan oleh individu dalam proses sosial. Pada saat ini semakin berkembangnya teknologi membawa perubahan pada media komunikasi, dimana adanya fasilitas koneksi secara cepat tanpa terhalang oleh jarak serta komunikasi ini bisa dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Selain itu media sosial adalah media online yang menunjang hubungan sosial, dimana pada penggunaannya memakai teknologi berbasis website atau perangkat lunak yang membarui pola komunikasi sebagai dialog interaktif.

Menurut Andtony Mayfield (2008) media sosial yaitu media yang penggunanya bisa menggunakan dengan mudah untuk berpartisipasi di dalamnya, menyampaikan informasi pesan, blog, jejaring sosial, Wikipedia, ensiklopedia, serta forum online (M. Arif Wicaksono, 2017). Pada saat ini teknologi berbasis internet atau yang lebih sering dikenal sebagai media baru (new media) merupakan media interaktif yang menggunakan perangkat media, meliputi perangkat keras (hardware) juga perangkat lunak (software). Media baru merupakan media yang lebih interaktif dan membangun pemahaman baru tentang komunikasi pribadi. Berbeda dengan media lama yang hanya membentuk komunikasi searah, sedangkan media baru dapat menciptakan komunikasi dua arah yang interaktif. Sedangkan menurut Shirky, media sosial serta aplikasi adalah alat buat menaikkan kemampuan pada berbagi (to share), bekerja sama (to cooperate) antara

(2)

9

satu sama lain secara bersama-sama di luar struktur instansi maupun organisasi (Kurnia et al., 2018)

McQuail (2000:127) “mengelompokkan media baru menjadi empat kategori. Pertama, media komunikasi interpersonal yang meliputi dari telepon, handphone, e-mail. Kedua, media bermain interaktif seperti komputer, video games, permainan online. Ketiga, media pencarian informasi berupa portal media. Keempat, media partisipasi kolektif seperti penggunaan internet untuk berbagi dan pertukaran informasi, pendapat, pengalaman, dan menjalin melalui komputer dimana penggunanya tidak semata-mata untuk alat namun juga dapat menimbulkan afeksi dan emosional”.

Pada awalnya kemunculan internet membuat model komunikasi secara sederhana, dimana model komunikasi secara langsung atau face to face masih menjadi sebuah budaya dibandingkan dengan cyberspace.

Komunikasi secara langsung atau face to face tidak hanya melibatkan teks atau simbol dalam berinteraksi langsung, melainkan menggunakan intonasi berbicara, raut wajah, pandangan mata, bahasa tubuh, penampilan dan tanda lainnya dalam melakukan interaksi. Sedangkan dalam model interaktivitas CMC (Computer Mediated Communication) interaksi berlangsung karena adanya teks maupun emoji yang merupakan simbol simbol sebuah perasaan.

Semakin berkembangannya teknologi membuat cyberspace menjadi sebuah kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari termasuk pola berkomunikasi serta relasi antar individu (Nasrullah, 2012).

Media sosial adalah jenis media baru yang sering dipergunakan pada aktivitas sehari-hari. Jejaring media sosial seperti twitter, instagram, serta facebook ialah media yang dipergunakan menjadi sarana untuk membuat konten seperti profil, hubungan sesama pengguna dan kegiatan yang dilakukan.

Beberapa karakteristik yang terdapat pada media sosial, menurut Roger Fidler dalam Nasrullah (Sarkawi, 2016) yaitu:

a. Jaringan (network), merupakan sebuah penghubung antara satu perangkat dengan perangkat lainnya.

b. Informasi (information), artinya bagian utama pada media sosial sebab para pengguna akan memberikan kegiatan atau berita mengenai suatu hal.

(3)

10

c. Arsip (archive), merupakan informasi yang telah diberikan, tetapi disimpan serta bisa diakses balik kapan pun.

d. Interaktivitas (interactivity), merupakan hubungan yang dirancang untuk para pengguna buat membangun jaringan sosial berbasis maya (virtual).

e. Konten untuk pengguna (user-generated content), merupakan partisipasi yang melibatkan publik secara langsung.

Instagram merupakan salah satu media sosial yang dibuat oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger di San Francisco, California. Kemunculan Instagram disebabkan oleh kecintaan Kevin Systrom terhadap fotografi (Kompas.com). Instagram merupakan aplikasi yang banyak dipakai oleh para pengguna media sosial, dikarenakan Instagram dapat membagikan aktivitas berupa audio visual. Menurut (Enterprise, 2012) definisi Instagram adalah Aplikasi (App) yang terdapat pada iPhone, iPod dan iPad yang memiliki fungsi sebagai memotret dan mengolah foto agar terlihat antik (vintage) serta menyebarkannya ke komunitas. Selain itu Instagram juga memiliki definisi sebagai komunitas untuk memberi foto dari satu anggota ke anggota lain dari seluruh penjuru dunia. Instagram merupakan bagian besar, dimana setiap pengguna dapat menonton karya pengguna lain dan membuat hubungan pertemanan. Berikut ini merupakan gambar yang menunjukkan apa yang ada pada platform Instagram.

(4)

11

Gambar II. 1 Fitur pada Instagram

Gambar II.2. Fitur pada Postingan Instagram

Berbagai macam media sosial, Instagram mempunyai keunggulan yang dijelaskan dalam (Nabila & Dkk, 2019)

a. Instagram lebih digemari oleh banyak kalangan baik generasi muda maupun generasi tua.

b. Lebih mudah digunakan daripada media lain karena rata rata penduduk Indonesia memiliki akun media sosial Instagram.

c. Gambar yang diunggah ke Instagram memiliki resolusi high definition (HD).

d. Banyak informasi yang didapatkan pengguna dengan cepat melalui Instagram.

(5)

12

e. Instagram lebih berfokus untuk tempat berbagi foto atau gambar.

2. Sosial Media Pemerintah

Berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesat harus dimanfaatkan dengan positif untuk kemajuan bangsa Indonesia mulai dari pengetahuan, menambah wawasan, menyebarkan nilai-nilai positif, optimisme, kerja keras, integritas, kejujuran, toleransi, damai, serta kebersamaan dan kebangsaan. Pemerintah mulai memanfaatkan penggunaan media sosial untuk mendukung hal baru dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkolaborasi. Pemerintah harus menggunakan efektivitas media sosial dalam membangun komunikasi dan keterlibatan dengan masyarakat untuk menciptakan dukungan publik. Media sosial memungkinkan komunikasi antar individu, individu dan institusi dan antar institusi, menggunakan media sosial untuk menghubungkan dan menyatukan audiens dengan minat yang sama, terlepas dari batasan geografi, profesional dan usia. Proses komunikasi menggunakan media sosial dapat membuat khalayak tertarik dengan suatu hal yang dapat membangun opini publik dan berdampak pada citra serta reputasi instansi pemerintahan. Oleh karena itu pentingnya praktisi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap media sosial yang dikelola mengenai peran media sosial

Menurut pendoman pemanfaatan media sosial instansi pemerintah persiapan media sosial bisa dilaksanakan memakai metode People- Objectives-Strategy-Technique (POST) yang artinya empat tingkatan sangat krusial pada rencana media sosial (Kurniasih, 2013),

1. Khalayak (people), artinya penentuan khalayak yang akan sebagai fokus komunikasi lembaga serta perilaku online. Hal tersebut berdasarkan segmentasi teknografis sosial.

2. Target (objectives) artinya penentuan target yang didasarkan oleh kebutuhan instansi (menyebarkan informasi, membangun kesadaran, mendengarkan aspirasi, serta menguatkan khalayak).

(6)

13

3. Strategi (strategy) artinya bentuk sebuah instansi memilih korelasi menggunakan khalayak.

4. Teknologi (technologies) merupakan penentuan perangkat lunak yang sinkron menggunakan kebutuhan.

Selain itu penggunaan media sosial juga memiliki tujuan pemanfaatannya, berikut tujuan pada pemanfaatan media sosial pemerintah diantaranya:

1. Menyimak (listening), lembaga memakai media sosial buat menelaah serta mewujudkan aspirasi kepentingan publik.

2. Berbicara (talking), lembaga memakai media sosial buat berbagi informasi serta pesan dan.

3. Menyemangati (energizing), lembaga memakai media sosial buat mendorong khalayak serta menghasilkan semangat untuk menyebarkan pesan atau informasi menggunakan komunikasi.

4. Mendukung (supporting), lembaga memanfaatkan media sosial buat menolong publik supaya terus mendorong satu sama lain, sebagai akibatnya terwujudnya bantuan yang besar

5. Merangkul (embracing), lembaga memakai media sosial untuk menyangkut pautkan khalayak kepada aktivitas, seperti memberi kritik, saran, gagasan, penemuan, serta tindakan.

Penggunaan media sosial untuk pemerintah tidak hanya sekadar sebuah unggahan, like, dan share akan tetapi ada beberapa hal penting yang tidak boleh dilupakan, yaitu budaya STOC, sharing (S), Transparency (T), Openness (O) dan Collaboration (C) dimana hal tersebut menjadi komponen penting didalamnya (Khan, 2017).

1. Sharing (berbagi), mengacu pada penggunaan saluran media sosial (seperti: Instagram, Twitter, Facebook, dll) untuk menyebarkan informasi bermanfaat yang akurat (berita, peringatan dan pembaruan) kepada publik dalam berbagai format (teks, video, audio, dan grafik).

2. Transparency (transparansi), mengacu pada akses gratis media sosial yang tidak dibatasi sehingga bisa diakses oleh siapapun.

(7)

14

3. Openness (keterbukaan), mengacu pada pemerintah yang memberikan keterbukaan kepada publik untuk berpartisipasi dalam kebijakan dan pengambilan keputusan melalui saluran media sosial (misalnya melalui komentar dan umpan balik yang diungkapkan melalui saluran media sosial).

4. Collaboration (kolaborasi), mengacu pada bekerjasama dalam konteks banyak-ke-banyak untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama-sama yang dilakukan melalui saluran media sosial. Contohnya seperti pemerintah bekerjasama dengan pemerintah, pemerintah bekerjasama dengan warga dan warga bekerjasama dengan warga untuk mendapatkan tujuan bersama.

Pemanfaatan media sosial oleh pemerintah juga menekankan pada tiga model yaitu sosialisasi informasi, kolaborasi massal dan transaksi sosial. Sosialisasi informasi dimanfaatkan pemerintah untuk menyebarluaskan informasi dan berita akurat kepada publik. Kolaborasi massal berupaya untuk membentuk kerjasama pemerintah dengan publik untuk tujuan yang ingin dicapai bersama. Kemudian transaksi sosial merupakan pemanfaatan media sosial oleh pemerintah sebagai alat untuk menyediakan layanan online bagi publik, namun pada hal ini pemerintah mengalami keterbatasan karena tidak semua layanan masyarakat dapat dialihkan ke layanan online. Jika pemerintah menerapkan seluruh komponen dan model pemanfaatan media sosial seperti diatas maka sangat membantu pemerintah untuk menjalin hubungan baik dengan publik, serta dapat berkolaborasi demi mencapai tujuan bersama.

3. Interaktivitas Media Sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata interaktif memiliki sifat melakukan aksi; antar-hubung secara aktif yang berhubungan dengan wacana antara komputer dengan arus listrik atau komputer dengan komputer. Dalam konteks komunikasi interaktivitas merupakan sebuah aksi dan reaksi pada komunikasi yang terjadi dua arah. Selain itu interaktivitas merupakan salah satu fitur media baru yang sering dibicarakan yang

(8)

15

berhubungan dengan internet, dimana pengguna berkomunikasi secara langsung menggunakan komputer dan memiliki dampak dalam pesan yang disampaikan.

Menurut Willian, Rice dan Rogers interaktivitas merupakan tingkatan dimana dalam proses komunikasi para partisipan mempunyai pengaruh akan peran serta dapat bertukar peran (komunikator dan komunikan) dalam dialog bersama (Fajri, 2017). Interaktivitas dalam media digital menurut Pavlik dalam (Hadi, 2007) mendefinisikan sebagai dialog antara program manusia dan komputer, dialog yang terjadi secara bersamaan atau hampir bersamaan, serta penonton memiliki kendali atas konten media apa yang mereka lihat dan dengan urutan apa mereka melihatnya. Walther, Gay dan Hancock menyatakan bahwa interaktivitas merupakan istilah yang berhubungan dengan internet dan merupakan dinamika teoritis dan praktis dari peneliti komunikasi (Ariel & Avidar, 2015). Elemen penting dari proses komunikasi dan berfungsi menjadi strategi pemeliharaan relasional yang berkontribusi pada hasil relasional merupakan kesepakatan umum dari interaktivitas.

Sheizaf Rafaeli menjelaskan model interaktivitas dibedakan menjadi tiga kategori yaitu non-interaktif, reaktif dan interaktif, menurutnya terdapat tiga jenis pesan dalam proses komunikasi (Ariel & Avidar, 2015) yaitu:

1. Pesan komunikasi deklaratif, dimana pesan hanya bersifat satu arah antara pengirim dan penerima. Dalam jenis ini peserta hanya menjadi pengirim atau penerima pesan, dimana pesan tersebut bersifat deklaratif dan tidak menyatakan satu sama lain. Pesan komunikasi deklaratif berada pada tingkat responsivitas terendah atau non-interaktif.

2. Pesan komunikasi responsif, pesan bersifat dua arah antara pengirim dan penerima. Dalam hal ini isi pesan saling merespon terhadap pesan sebelumnya, namun pesan hanya berfokus pada topik yang ditanyakan. Pesan komunikasi responsif berada pada tingkatan reaktif.

(9)

16

3. Pesan komunikasi interaktif, pesan bersifat dua arah antara pengirim dan penerima. Namun pada jenis ini pesan tidak hanya berfokus dalam topik yang sedang dibahas yang mendesak adanya kelanjutan suatu interaksi.

Sedangkan menurut Mc Millan interaktivitas (Boer, 2013) dibagi menjadi tiga bentuk yaitu user to system, user to user, dan user to document.

Bentuk interaktivitas tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. User to system, adalah interaktivitas yang memiliki arti bahwa suatu interaksi yang berhubungan dengan teknologi. Dalam hal ini bisa diambil contohnya seperti mengunduh, membuat link ke fitur tertentu. Komunikasi yang dihasilkan bersifat satu arah dimana para pengguna (publik) berinteraksi menggunakan fitur yang ada.

2. User to user, merupakan komunikasi yang terjadi antara host dengan pengguna lain (publik), maupun antara pengguna lain (publik), dimana saling merespon sebuah pesan atau informasi yang didiskusikan dalam sebuah forum. Interaksi antar-pengguna akan menghasilkan pada komunikasi yang memiliki pesan saling berkaitan.

3. User to document, komunikasi yang terjadi pada pengguna dengan dokumentasi yang diunggah pada sebuah media, dimana para pengguna berkomentar pada postingan.

Media sosial Instagram merupakan salah satu media atau instrumen dalam proses komunikasi, meskipun dalam melakukan komunikasi media sosial tidak dapat melakukan komunikasi dua arah secara tatap muka antara komunikator dan komunikan. Interaktivitas akan tetap berlangsung walaupun menggunakan media sosial karena akan adanya feedback dan respon yang terhubung dengan fitur-fitur didalamnya. Interaktivitas yang dihasilkan memanfaatkan fitur-fitur yang ada seperti direct message (pesan langsung) ruang obrolan yang bisa digunakan pengguna baik berdua maupun grup, ruang obrolan yang disediakan seperti kolom komentar serta fitur fitur lainnya yang mendukung terjadinya interaktivitas. Penjelas ini menggambarkan bahwa interaksi yang terjadi di media sosial instagram

(10)

17

meliputi dua mode komunikasi yaitu dua arah (two way communication) dan multi arah (multi way communication). komunikasi menggunakan media sosial instagram tidak hanya terjadi antara pemilik akun dengan pengguna lain, tetapi juga dapat mengarah pada interaksi antara pengguna lain di akun tersebut.

4. Vaksin dan Program Vaksinasi Covid-19

Pengalaman lebih dari setahun menyampaikan banyak pelajaran bagi masyarakat tentang pandemi Covid-19 yang menjadi ancaman mendunia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali, serta penyebab Covid-19 adalah virus bernama SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2). infeksi saluran pernafasan bawah kemudian dapat berkembang menjadi sindrom pernafasan akut yang parah, kegagalan organ multipel dan bahkan kematian. Penyakit ini mungkin lebih berbahaya jika pasien berusia lanjut dan memiliki kondisi bawaan (komorbiditas). Beberapa kelainan genetik yang dapat meningkatkan faktor risiko Covid-19 antara lain: asma, jantung, hipertensi, gagal ginjal, kanker dan diabetes.

Dalam menghadapi kemungkinan penyebaran dan mutasi virus penyebab Covid-19, penting untuk menjaga kedisiplinan dalam protokol kesehatan. Hal ini bisa diibaratkan seperti virus di komputer yang hanya bisa menyebar melalui jaringan jika menginfeksi komputer, virus penyebab menyebar jika menginfeksi tubuh manusia, kemudian menyebar dari orang ke orang. Oleh karena itu, masyarakat harus membatasi mobilitas penduduk guna meminimalisir peluang penularan virus penyebab Covid-19. Ini masih perlu dilakukan sambil menunggu vaksinasi yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita dan membangun kekebalan tubuh kawanan hingga selesai. Sehubungan dengan program disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (menjaga jarak dan menghindari kerumunan, memakai masker serta mencuci tangan menggunakan sabun).

Mendukung keberhasilan 3T (tes/ testing, telusur/ tracking serta tindak lanjut/ treatment) dan vaksinasi nasional untuk meningkatkan daya tahan

(11)

18

tubuh dengan cara banyak istirahat, olahraga, hati senang dan makan makanan bergizi (Satgas Covid-19, 2021).

Vaksin adalah sediaan biologis yang mengandung antigen berupa mikroorganisme yang telah mati atau dilemahkan, kemudian diolah menjadi toksoid atau protein rekombinan dengan ditambahkan zat lain untuk menimbulkan kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu. Imunisasi adalah upaya untuk untuk secara aktif memperkuat sistem kekebalan tubuh seseorang untuk melawan penyakit tertentu, yang bertujuan untuk meringankan penyakit atau membuat antibodi terhadap penyakit (Kepmenkes RI no 1529/MENKES/SK/X/2010, 2010). Dalam menjalankan vaksinasi Covid-19 dikategorikan sebagai imunisasi program yaitu imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang dan masyarakat sekitarnya dalam melindungi diri dari sebuah penyakit. Vaksin Covid-19 dapat diberikan melalui fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta seperti rumah sakit, puskesmas, instalasi layanan kesehatan, dan unit pelayanan kesehatan swasta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperbarui aturan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 untuk mencakup program vaksinasi nasional. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 18 tahun 2021 yang disahkan pada 28 Mei 2021 menggantikan PMK nomor 10 tahun 2021. PMK nomor 18 tahun 2021 mengizinkan penggunaan jenis vaksin Covid-19 yang sama, program vaksinasi pemerintah menggunakan vaksinasi gotong royong dengan ketentuan jenis vaksin Covid-19 diperoleh dari hibah sumbangan atau pemberian baik rakyat maupun negara lain serta tidak untuk diperjualbelikan kepada rakyat. Selain itu, PMK ini juga mengatur mengenai Efek samping setelah vaksinasi Covid-19 yang memerlukan pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan sesuai indikasi dan rejimen medis. Pembaruan ketentuan tersebut merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan untuk mempercepat program vaksinasi nasional mencapai herd immunity dengan tetap fokus pada kebutuhan Indonesia akan vaksinasi Covid-19.

(12)

19

Kelompok lanjut usia adalah kelompok yang rentan berdampak apabila terinfeksi virus Covid-19. Hal tersebut dikarenakan kelompok lanjut usia memiliki resiko komorbid dan penyakit kronis seperti gula darah, darah tinggi, dan kanker. Kelompok lanjut usia yang mempunyai komorbid dan penyakit kronis bisa melakukan vaksinasi dengan catatan penyakit yang dimiliki terkontrol dengan artian rutin berobat ke dokter dan tidak memiliki keluhan. Jadi batasan usia tidak ada masalah dalam melakukan vaksinasi asalkan penyakit penyerta terkontrol dan layak vaksin. Sementara itu, menurut Soedjatmiko Tim Advokasi Vaksin Covid-19 serta pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pemerintah akan memberikan vaksinasi Covid-19 kepada anak usia 6-11 tahun. Vaksin telah melalui uji klinis dan mendapatkan izin dari Emergency Use Authorization (EUA).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengizinkan empat jenis vaksin Covid-19 di program vaksinasi untuk rakyat Indonesia, diantaranya yaitu:

Tabel II. 1 Jenis Vaksin Primer Covid-19 Jenis

Vaksin

Sinovac/

CoronaVac

AstraZeneca Pfizer Moderna

Pembuat Sinovac Biotech Ltd, China.

Perusahaan farmasi dari Inggris, AstraZeneca yang berkolaborasi bersama Oxford University.

Perusahaan Bioteknologi dari Jerman.

BioNTech yang

berkolaboras i bersama perusahaan farmasi Pfizer dari Amerika Serikat.

Moderna, National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) dan Inc

mengebangka n vaksin ini yang berpusat di Amerika Serikat.

Bahan Dasar

Virus corona yang telah dilemahkan.

Virus hasil rekayasa genetika (viral vector).

Messenger RNA (mRNA)

Messenger RNA (mRNA) Uji

Klinis Tingkat III atau lengkap dilaksanakan

Tingkat III atau hampir lengkap dilaksanakan

Tingkat III atau lengkap dilaksanakan

Tingkat III atau lengkap dilaksanakan

(13)

20 Indonesia,

China, Turki, Chili, Brazil.

Amerika, Inggris, Columbia, Afrika Selatan, Argentina dan Peru.

di Jerman, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Turki, Argentina dan Brazil

di Amerika Serikat

Efikasi Indonesia (65,3%), Turki (91,25%), Brazil (75%)

63-75% 95% 94,1%

Izin Sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lulus uji klinis, penggunaan darur at dari BPOM, MUI

mengumumkan fatwa mengenai kehalalan dari vaksin

AstraZeneca, dengan hasil yang mengandung tripsin babi. Tetapi

MUI tetap

membuat fatwa mengenai vaksin tersebut karena Indonesia dalam keadaan darurat.

BPOM memberikan izin

penggunaan darurat dan MUI

menyebutkan vaksin Pfizer haram, tetapi diperbolehka n karena faktor

kondisi yang darurat pandemi corona.

Izin

penggunaan darurat dari BPOM, aslinya vaksin ini hanya khususkan bagi tenaga kesehatan sebagai vaksi n Booster (dosis ketiga).

Namun, kini masyarakat umum dapat menggunakan vaksin

moderna.

Cara Kerja

Sehabis vaksin sinovac disuntikan yang

mengandung virus tidak aktif, maka akan

menyebabkan kekebalan tubuh

memproduksi antibodi yang

Merangsang tubuh untuk memberikan antibodi yang bisa melawan infeksi virus Covid-19.

Cara kerja vaksin ini berbeda karena menggunaka n mRNA.

Vaksin ini mengajarkan sel-sel tubuh untuk

memproduks i protein tertentu untuk

Cara kerja vaksin ini berbeda karena

menggunakan mRNA.

Vaksin ini mengajarkan sel-sel tubuh untuk

memproduksi protein

tertentu untuk membentuk

(14)

21 bisa

melawan viru s corona.

membentuk respons imun dan muncul antibodi untuk melindungi tubuh dari infeksi virus.

respons imun dan muncul antibodi untuk melindungi tubuh dari infeksi virus.

Dosis Sebanyak 2 dosis injeksi (0,5 ml per injeksi)

dengan waktu injeksi 14 hingga 29 hari.

Sebanyak 2 dosis injeksi (0,5 ml per injeksi) dengan waktu injeksi 4 hingga 12 minggu.

Sebanyak 2 dosis injeksi (0,3 ml per injeksi) dengan waktu 3-4 minggu.

Sebanyak 2 dosis injeksi (0,5 ml per injeksi)

dengan waktu 28 hari.

Penerim a Vaksin

Usia lebih dari 12 tahun, penderita dengan komorbid penyakit jantung, obesitas, penyintas covid, ibu hamil, ibu menyusui, penderita HIV dan gangguan imun.

Usia lebih dari 18 tahun, penderita dengan komorbid harus mendapatkan persetujuan dokter, penyintas Covid- 19 yang sudah sembuh selama 6 bulan.

Usia di atas 12 tahun, belum pernah divaksin dosis

pertama dan kedua, bisa diberikan kepada ibu hamil dan menyusui, pengidap autoimun, komorbid berat, penyakit kronis dan gangguan imunologis lainnya, namun harus dengan surat rekomendasi Dokter.

Usia di atas 18 tahun, belum pernah

menerima dosis pertama dan kedua, memiliki komorbid paru-paru, jantung, obesitas, liver, HIV, dan masyarakat yang tidak dapat

menggunakan vaksin

SinoVac, AstraZeneca dengan surat rekomendasi Dokter.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisas i (KIPI)

Bersifat ringan dan sementara, rata-rata hilang dalam

Bersifat ringan hingga sedang dan sembuh dalam beberapa hari seperti nyeri,

Efek yang ditimbulkan seperti nyeri, kemerahan dan bengkak

Efek yang ditimbulkan hampir sama dengan vaksin lainnya seperti

(15)

22 kurun waktu 3

hari, seperti nyeri pada lokasi

penyuntikan, nyeri otot, dan sakit kepala.

bengkak pada lokasi

penyuntikan, demam, menggigil, kelelahan, sakit kepala, mual, nyeri sendi, dan otot.

Ada efek lain yang jarang terjadi seperti muntah,

diare, dan

penggumpalan darah, maka segera bawa ke dokter untuk

mendapatkan penanganan.

di area penyuntikan, sakit kepala, kelelahan, mual, demam.

Apabila efek samping berlanjut segera konsultasi dengan Dokter.

nyeri, kemerahan dan bengkak

di area

penyuntikan, sakit kepala, kelelahan, mual, demam.

Apabila efek samping berlanjut segera konsultasi dengan Dokter.

Pada tanggal 10 Januari 2022 Ketua Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito membentuk izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terhadap lima vaksin booster atau dosis ketiga yang telah melalui proses kajian serta penilaian dari tim pakar nasional penilai obat atau vaksin. Lima jenis vaksin booster atau dosis ketiga yang bisa digunakan diantaranya:

1. CoronaVac, diberikan untuk jenis vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis menggunakan vaksin primer. Diberikan sebanyak 1 kali untuk usia 18 tahun keatas. Kekebalan tubuh menunjukan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21 sampai 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster.

2. Pfizer, diberikan untuk jenis vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer setelah 6 bulan. Diberikan sebanyak 1 kali untuk usia 18 tahun keatas. Kekebalan tubuh menunjukan peningkatan titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan sebanyak 3,3 kali.

(16)

23

3. AstraZeneca, diberikan untuk jenis vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer. Kekebalan tubuh menunjukan peningkatan titer antibodi dari 1.792 menjadi 3.700.

4. Moderna Diberikan untuk jenis vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer dan heterologus atau jenis vaksin yang tidak sama dengan vaksin primer. Vaksin primer heterologus moderna adalah AstraZeneca, Pfizer, Johnson and Johnson dengan dosis setengah.

5. Zifivax, vaksin jenis ini mendapatkan izin penggunaan darurat menjadi vaksin booster yang bersifat heterologus buat vaksin jenis Sinovac dan Sinopharm. Adapun respon titer antibodi netralisasi semakin tinggi lebih dari 30 kali pada subjek usia dewasa.

5. Basis Teori

CMC Interactivity Model

Basis teori yang digunakan pada penelitian ini menggunakan model interaktivitas CMC (Computer Mediated Communication) (Mahmoud &

Auter, 2009,). Menurut Greenberg teknologi membuat komunikasi lebih mudah dimana CMC dapat menyambungkan jarak geografis yang sangat jauh dan menciptakan komunitas individu-individu dimana sebelumnya individu tersebut terisolasi atau jauh dari jangkauan. CMC mempunyai empat unsur penting yaitu: (1) User (pengguna), memiliki fungsi sebagai pengirim dan penerima pesan, dapat diartikan seseorang memiliki peran ganda baik sebagai komunikator maupun komunikan. (2) Medium (media) merupakan saluran yang memfasilitasi proses komunikasi dan interaksi sesama pengguna. (3) Message (pesan) yaitu informasi atau pesan yang ingin disampaikan maupun didapatkan oleh pengguna menggunakan media yang digunakan. (4) Communication Setting (pengaturan komunikasi) merupakan waktu dan lingkungan komunikasi yang adaptif sesuai waktu yang dimiliki partisipan (Mahmoud & Auter, 2009).

(17)

24

Gambar II. 2 Pengaturan Interaktivitas Komunikasi

Akun Instagram @Kemenkes_RI merupakan sebuah media informasi yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dalam hal ini akun Instagram @Kemenkes_RI menjadi pengirim pesan yang berkaitan dengan informasi Kesehatan khususnya terkait informasi vaksin Covid-19 (pesan) untuk diinformasikan kepada publik (penerima pesan). Pada proses penyampaian pesan pasti akan muncul sebuah hubungan dimana penerima pesan dapat memberikan respon balik atau tidak dari informasi yang disampaikan. Maka seiring berlangsungnya pertukaran informasi tersebut dapat berganti peran antara pengguna

@Kemenkes_RI dengan publik hal itu umum terjadi dalam interaksi media sosial. Akan tetapi, waktu dan tempat pengiriman pesan serta respon balik tidak dapat diprediksi kapan, karena hal itu tergantung dengan keinginan pengguna.

6. Asumsi Dasar

Asumsi dasar pada penelitian ini yaitu peneliti menentukan adanya interaktivitas yang terjadi pada akun media sosial Instagram

@Kemenkes_RI sebagai media informasi vaksinasi Covid-19. Berdasarkan dari penjelasan teori di atas bahwa interaktif ialah karakteristik atau ciri khas pada sebuah media sosial. Media sosial Instagram mempunyai perkembangan interaktivitas yang tinggi dengan pembagian massa yang luas. Bentuk interaktivitas menurut MC Millan (Boer, 2013) dibedakan

Pengaturan Komunikasi

Pengguna:

Kementerian Kesehatan RI (Pemerintah)

Pengguna:

Publik/

Masyarakat Media:

Instagram Informasi Vaksin Covid-

19 Encodi ng/

Decodi ng

Decodi ng/

Encodi ng

Interantivit as

@Kemenke s_RI

(18)

25

menjadi tiga yaitu user to system, user to user dan user to document. User to system adalah interaktivitas yang mempunyai karakteristik komunikasi pengguna dengan teknologi atau sistem yang ada pada sebuah media. User to user merupakan bentuk interaktivitas komunikasi antar pengguna baik host dengan pengguna maupun sesama pengguna lain (publik). Sedangkan User to document adalah bentuk interaksi yang melibatkan pengguna lain dalam menciptakan kembali isi konten yang sudah ada pada akun pengguna tersebut.

7. Penelitian Terdahulu

Dalam menjalankan penelitian yang berhubungan menggunakan interaktivitas media sosial, khususnya yang berfokus pada interaktivitas Instagram. Data penelitian terdahulu sangat membantu peneliti untuk mencari perbandingan dan perbedaan penelitian yang telah dilakukan secara singkat. Oleh karena itu, peneliti dapat mengetahui bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan oleh penelitian sebelumnya.

Tabel II. 2 Penelitian Terdahulu Jayanti Putri Ramadhani Nama

Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Jayanti

Putri Ramadhani

Interaktivitas Akun Instagram

@satgascovid19.id

sebagai Media

Komunikasi

Kebencanaan di

Indonesia

Berdasarkan penelitian tersebut akun Instagram @satgascovid.id menyimpulkan interaksi pada kolom komentar sebagai berikut:

1. Interaksi antara host dan user pada akun @satgascovid19.id masih terbilang jarang terjadi karena selama bulan Oktober 2020 hanya 6 kali.

2. Interaksi antar publik juga tidak banyak bahkan hanya 3 kali interaksi yang terjadi dan terklasifikasi reaktif, fokus respon hanya menjawab pertanyaan sebelumnya.

3. Banyak respon publik yang tidak memiliki balasan di

(19)

26

dalam konten Instagram

@satgascovid19.id pada bulan Oktober 2020.

Oleh karena itu tingkat interaktivitas akun @satgascovid19.id menurut model Sheizaf Rafaeli belum dapat dikatakan interaktif.

Perbedaan: Penelitian yang dilaksanakan oleh Jayanti Putri Ramadhani berpusat pada pengujian interaktivitas akun Instagram @satgascovid.id sebagai media komunikasi kebencanaan. Sedangkan peneliti berfokus menguji interaktivitas akun media sosial Instagram @kemenkes_ri sebagai media informasi vaksin covid-19.

Tabel II. 3 Penelitian Terdahulu Azzahra Cahyani Putri Nama

Peneliti

Judul Penelitian Hasil Penelitian

Azzahra Cahyani Putri

Interaktivitas Akun Instagram Pemerintah Provinsi Jawa Timur

@jatimpemprov dalam Upaya Penanganan Wabah Covid-19 di Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan penelitian tersebut Interaktivitas pada akun Instagram Pemerintah Provinsi Jawa Timur

@jatimpemprov dalam upaya penanganan wabah covid-19 dikategorikan menjadi 3 yaitu:

1. Interaktivitas terjadi apabila adanya informasi yang diunggah dalam bentuk infografis, dimana adanya respon melalui tulisan komentar dan tanda suka (like).

2. Setelah dilakukanya penelitian dan analisis ditemukan tingkat sosiabilitas yaitu kategori gangguan (disruption) 3,19%, kesadaran terjadinya gangguan 1,17%, dan upaya memperbaiki gangguan 1,17%. Sosiabilitas tersebut masih tergolong baik atau rata-rata. Namun pengaturan komunikasi pertama masih low sociability and low interactivity, dimana pertukaran masih noninteraktif.

3. Konten mengenai “Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Jatim 53,45%” adanya respon positif dari publik, karena menyangkut tingkat Kesehatan di wilayah tersebut yang

(20)

27

berdampak untuk hidup orang banyak.

Perbedaan: Penelitian yang dilaksanakan oleh Azzahra Cahyani Putri berpusat dalam pengujian Interaktivitas Akun Instagram Pemerintah Provinsi Jawa Timur

@pemprovjatim dalam Upaya Penanganan Wabah Covid-19 di Provinsi Jawa Timur. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Models of Information, Interactivity, and Sociability (Model Informasi, Interaktivitas, dan Keramahan).

Gambar

Gambar II. 1 Fitur pada Instagram
Tabel II. 1 Jenis Vaksin Primer Covid-19  Jenis
Gambar II. 2 Pengaturan Interaktivitas Komunikasi
Tabel II. 2 Penelitian Terdahulu Jayanti Putri Ramadhani  Nama
+2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan running pemodelan Alternatif 2 dengan software VISSIM diperoleh hasil yang menyatakan bahwa terdapat penurunan yang signifikan dari nilai

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Hamid dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang pemakaian bahasa, khususnya alih kode dan campur kode, yang

Artikel Ekspedisi • Peluang dan Tantangan Energi Alternatif di Indonesia • Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi • Lima Kiat Sukses Bisnis

Artinya: Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, Saudara-saudara bapakmu yang perempuan; Saudara-saudara

(1) Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas mengkoordinasikan rencana kerja (program) pelayanan, bimbingan dan pengawasan, pembuatan petunjuk dan pelaksanaan kerja di

Dari hasil penelitian ini akan terlihat bagaimana mahasiswa menerapkan peraturan tata guna lahan pada hasil tugas SPA 3 sesuai ketentuan yang telah diatur dalam RTRW

Kelainan bicara dan/atau bahasa adalah adanya masalah dalam komunikasi dan bagian-bagian yang berhubungan dengannya seperti fungsi organ bicara Keterlambatan dan

Berdasarkan t-hitung hasilnya adalah 5,234 dan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, karena nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan