166
PENGEMBANGAN SISTEM SURVEI TRACER STUDY BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ARSITEKTUR MODEL VIEW CONTROLLER
(MVC)
Muhammad Nur Yasir Utomo1, Irmawati2, Rini Nur3
Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang1,2,3
Email : [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3
ABSTRAK
Tracer study sebagai metode untuk mendapat umpan balik dari alumni perguruan tinggi saat ini masih memiliki berbagai masalah dari sisi pelaksanaan. Masalah pelaksanaan tracer study umumnya berupa keterbatasan sumber daya, format survei dan cara pelaksanaannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, teknologi informasi mulai dimanfaatkan sebagai solusi. Namun demikian, penelitian terkait tracer study saat ini masih sangat berfokus pada pengumpulan data alumni saja, sedangkan penelitian terkait pembuatan survei untuk mengetahui situasi dan kompetensi alumni didunia kerja masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan sistem survei tracer study berbasis web dengan arsitektur Model-View-Controller (MVC) sebagai solusi. Sistem dikembangkan dengan spesifikasi memiliki dua modul utama yaitu modul survei alumni dan modul staf dan admin. Berdasarkan pengujian dan evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing, sistem yang diajukan berhasil memperoleh nilai kelayakan sebesar 90.9% sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem yang diajukan pada penelitian ini dapat bekerja dengan baik untuk digunakan dalam melalukan survei tracer study alumni.
Kata Kunci: e-education, e-survey, mvc, sistem informasi, tracer study
ABSTRACT
Tracer study as a method to obtain feedback from university alumni still have various problems in terms of implementation. Tracer study implementation problems generally consist of limited resources, survey format and method of implementation. To solve this problem, information technology began to be used as a solution. However, research related to tracer study is currently still very focused only on collecting alumni data, while research related to making surveys to determine the situation and competence of alumni in their work environment is still very limited. Therefore, this study proposed a web-based survey system for tracer study with Model-View-Controller (MVC) architecture as a solution. The system was developed with the specifications of having two main modules, namely the alumni survey module and the staff and admin module. Based on the testing and evaluation conducted using the Black Box Testing method, the proposed system succeeded in obtaining an eligibility value of 90.9% so that it can be concluded that the system proposed in this study can work well and ready to be used for conducting tracer study surveys.
Keywords: e-education, e-survey, mvc, information system, tracer study.
166
167 1. PENDAHULUAN
Peran teknologi informasi dalam bidang pendidikan menjadi semakin penting dan sudah tidak dapat dipisahkan lagi (Akbar & Mukhtar, 2019). Peran tesebut bahkan semakin penting setelah pandemi COVID-19 memaksa berbagai aktivitas harus dilakukan dirumah (Utomo et al., 2020). Beberapa aspek pendidikan yang saat ini banyak memanfaatkan teknologi informasi antara lain e-elearning, sistem akademik, dan lainnya (Tungadi et al., 2018). Namun demikian, perhatian terkait layanan pasca studi bagi alumni seperti sistem tracer study masih kurang tersentuh oleh teknologi informasi (Akbar
& Mukhtar, 2019).
Tracer study sendiri merupakan metode yang digunakan oleh perguruan tinggi untuk mendapatkan umpan balik dan monitoring terkait situasi alumni khususnya dalam hal pencarian dan pemanfaatan kompetensi ditempat kerja (Saputra et al., 2019). Umpan balik ini dibutuhkan oleh perguruan tinggi untuk pengembangan kualitas sistem pendidikan (Akbar &
Mukhtar, 2019). Namun demikian, pelaksanaan tracer study umumnya masih terkendala di sisi sumber daya dan metodologi dalam pelaksanaannya (Nugroho & Nugroho, 2018).
Pelaksanaan tracer study pada beberapa perguruan tinggi seperti Politeknik Negeri Ujung Pandang seringkali dilakukan oleh masing-masing program studi secara mandiri. Hal ini menyebabkan terdapat perbedaan standar pada tiap prodi dalam membuat form survei tracer study sehingga sinkronisasi sulit dilakukan oleh pihak kampus. Isu ini juga di alami oleh banyak Perguruan Tinggi (PT) lain karena belum memiliki sistem
survei tracer study (Haerudin et al., 2020), jika kondisi ini dibiarkan maka sinkronikasi data survei tracer study alumni tiap prodi sulit dilakukan. Oleh karena itu, kampus perlu menyediakan sistem survei tracer study untuk memberikan standar bagi tiap prodi yang ada didalam naungannya (Yusup et al., 2019).
Beberapa penelitian sebelumnya sudah mencoba menyelesaikan masalah sistem tracer study seperti dilakukan oleh Hairuddin yang membuat sistem tracer study untuk Universitas Pamulang (Haerudin et al., 2020). Penelitian ini menggunakan metode Waterfall dalam pengembangan sistemnya. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Qiswah yang membuat sistem tracer study dengan metode Extreme Programming (Mardzotillah & Ridwan, 2020). Penelitian ini mengklaim bahwa sistem yang diajukan dapat memudahkan pengolahan data alumni. Namun demikian, penelitian- penelitian tersebut tidak mencakup sistem survei dan hanya sampai pada pengumpulan data alumni saja, sehingga penelitian lanjutan untuk mengembangkan sistem survei tracer study masih sangat diperlukan.
Berdasarkan uraian masalah yang telah dijabarkan, penelitian ini mencoba mengajukan sistem survei tracer study perguruan tinggi berbasis web. Sistem dibangun dengan menggunakan arsitektur Model-View-Controller (MVC). Arsitektur MVC digunakan karena dapat mempercepat proses pengembangan dan mudah dipahami sehingga pengembangan dan pemeliharaan sistem akan lebih mudah (Nugroho & Nugroho, 2018).
168
2. LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Literatur
2.1.1. Tracer Study
Tracer Study adalah metode untuk mendapatkan umpan balik dari alumni perguruan tinggi terkait proses pencarian kerja, situasi kerja dan kebermanfaatan kompetensi dari pengguruan tinggi pada pekerjaan alumni.
Hasil tracer study dapat digunakan oleh perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas untuk menghasilkan alumni yang benar-benar kompeten pada bidangnya.
2.1.2. System Development Life Cycle (SDLC)
System Development Life Cycle (SDLC) adalah metode pengembangan sistem yang mengadopsi proses dari siklus hidup pengembangan sistem. SDLC setidaknya memiliki lima tahap utama yaitu tahap perencanaan, tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Dengan tahapan ini, pengembangan sistem dengan SDLC akan terarah dan efisien (Sadi et al., 2019).
2.1.3. Model-View-Controller (MVC) Model-View-Controller atau juga disebut dengan MVC adalah konsep arsitektur sistem yang membagi kode sistem menjadi tiga bagian besar, yaitu:
- Model, bagian dari sistem yang fokus pada transaksi database - View, bagian dari sistem yang
fokus pada tampilan / user interface
- Controller, bagian dari sistem yang fokus untuk orkestrasi data dari Model yang akan ditampilkan melalui View
Arsitektur MVC yang membagi kode sesuai dengan tugasnya membuat pengembangan sistem menjadi efisien dan mudah di manajemen.
2.1.4. Black Box Testing
Black Box Testing adalah metode evaluasi perangkat lunak yang fokus pada uji fungsionalitas (Haerudin et al., 2020).
Metode ini dilakukan dengan membuat daftar skenario penggunaan sistem beserta dengan hasil yang diharapkan. Sistem kemudian di uji coba berdasarkan skenario yang ada. Hasilnya dapat berupa kesimpulan terkait kelayakan penggunaan sistem yang dikembangkan.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian terkait pemanfaatan teknologi informasi dalam melakukan sirvei tracer study masih terus berkembang hingga saat ini. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memformulasikan sistem tracer study mulai pengembangan berbasis Android (Sadi et al., 2019) hingga hingga pemanfaatan web framework (Yusup et al., 2019) dengan arsitektur Model-View- Controller (Nugroho & Nugroho, 2018).
Pengembangan sistem tracer study berbasis mobile Android dilakukan oleh Sadi pada tahun 2019 menggunakan metode Information System Development Life Cycle (SDLC) (Sadi et al., 2019) dan Aryani pada tahun 2020 yang menggunakan metode Rapid Aplication Development (RAD) (Aryani et al., 2020).
Kedua penelitian mengklaim bahwa sistem yang diajukan bekerja dengan baik. Namun demikian, sistem yang dirancang untuk platform Android ini tidak bisa diakses oleh device non-android sehingga penelitian lanjutan masih diperlukan.
169 Untuk mengatasi masalah
heterogenitas device user, penelitian terkait sistem tracer study berbasis web dilakukan oleh Rizka pada tahun 2018 (Rizka et al., 2018). Penelitian ini mengklaim bahwa sistem yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik dan dapat diakses dari device manapun, namun demikian peneliti tidak menguraikan metode evaluasi untuk klaim tersebut. Penelitian sistem tracer study berbasis web juga dilakukan oleh Akbar pada tahun 2020 yang mengklaim sistem yang diajukan merupakan e-tracer study cerdas (Akbar & Mukhtar, 2020). Namun demikian kekurangan penelitian ini juga terletak pada kurangnya uraian evaluasi yang mendukung klaim sistem tracer study cerdas tersebut.
Penelitian lanjutan terkait sistem tracer study kemudian dilakukan oleh Heri (Haerudin et al., 2020) yang mengembangkan sistem tracer study untuk Universitas Pamulang. Penelitian ini mengklaim bahwa sistem yang diajukan bekerja dengan baik setelah di evaluasi dengan metode Black Box. Metode evaluasi yang sama juga digunakan oleh Qiswah pada penelitian sistem tracer study untuk Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang (Mardzotillah & Ridwan, 2020). Namun demikian, kedua penelitian tersebut mengembangkan tracer study yang disesuaikan dengan kebutuhan kampus masing-masing dan hanya fokus pada pengumpulan data sehingga penelitian lanjutan masih perlu dilakukan untuk penerapan survei tracer study pada perguruan tinggi lainnya.
Penelitian lain terkait pengembangan sistem tracer study dilakukan oleh Ernes (Nugroho & Nugroho, 2018). Penelitian ini menggunakan arsitektur MVC dan
mengklaim sistem berjalan dengan baik.
Namun demikian, klaim tersebut belum didukung dengan penjabaran evaluasi yang rinci.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dipaparkan, perkembangan sistem tracer study saat ini mengarah pada pemanfaatan arsitektur MVC. Namun, penelitian-penelitian yang ada masih meninggalkan celah pengembangan yaitu masih fokusnya masing-masing penelitian pada perguruan tertentu, kurangnya uraian evaluasi terkait klaim kelayakan sistem dan terbatasnya referensi penelitian yang fokus pada pengembangan sistem survei sehingga penelitian lanjutan terkait sistem survei tracer study masih sangat diperlukan dan menarik untuk diteliti.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini memiliki lima tahapan utama yaitu perencanaan, analisis, desain, pengembangan dan evaluasi seperti diperlihatkan Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Metode System Development Life Cycle
Tiap tahapan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Tahap pertama yang dilakukan ialah mengidentifikasi prosedur tracer study
170
yang telah ada sebelumnya, kemudian merencanakan hasil apa yang diharapkan dari sistem yang akan dikembangkan. Pada tahap ini juga ditetapkan requirement sistem dan server yang akan digunakan yaitu server dengan spesifikasi 4 Core Processor, 8 GB Memory RAM dan 25 GB SSD Disk yang berjalan menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu versi 18.04.
2. Tahap Analisis
Tahap analisis merupakan tahap kedua dari penelitian ini, pada tahap ini dilakukan analisis terkait modul-modul apa saja yang akan ada pada sistem tracer study, siapa saja penggunanya, serta fitur-fitur apa saja yang harus ada. Dalam melakukan analisis ini, komunikasi dan sinergi dengan pihak perguruan tinggi sangat diperlukan dalam hal ini ialah Politeknik Negeri Ujung Pandang (Mubariz et al., 2020).
3. Tahap Desain
Tahap desain merupakan tahap dimana sistem dirancang sesuai dengan hasil tahap analisis. Pada tahap ini, alur kerja sistem dirumuskan pada berbagai diagram seperti desain database, use case diagram dan flowchart. Desain-desain ini kemudian menjadi pedoman dalam pengembangan sistem.
4. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan merupakan tahap dimana desain sistem dieksekusi menjadi aplikasi melalui proses coding.
Adapun arsitektur yang digunakan dalam penelitian ini ialah arsitektur kode MVC dengan memanfaatkan framework CodeIgniter.
5. Tahap Evaluasi
Proses evaluasi sangat penting untuk memastikan bahwa sistem yang diajukan layak untuk digunakan. Pada penelitian ini
evaluasi dilakukan menggunakan Black Box Testing yang fokus pada evaluasi fungsionalitas sistem (Ayu et al., 2019).
Proses evaluasi dilakukan dengan membuat sejumlah skenario penggunaan sistem, kemudian tes dilakukan dengan merujuk skenario tersebut. Untuk tiap skenario yang valid dan tidaknya sistem akan dicatat untuk kemudian dihitung persentase kelayakan sistem menggunakan persamaan berikut:
(1) Persamaan diatas merupakan perhitungan kelayakan sistem dimana N(%) merupakan nilai kelayakan sistem.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu hasil desain sistem, hasil pengembangan dan hasil evaluasi. Masing- masing hasil dapat dijabarkan sebagai berikut:
4.1. Hasil Desain Sistem
Sistem didesain dengan dua modul utama yaitu modul survei untuk alumni dan modul admin untuk staf perguruan tinggi.
Untuk memperjelas rancangan kedua modul maka rancangan sistem dapat dijabarkan menjadi tiga bentuk desain yaitu:
4.1.1. Desain Use Case
Use Case yang dirancang untuk kebutuhan modul alumni dan staf tracer study sebagaimana diperlihatkan oleh Gambar 2. Peran staf dirancang agar dapat melakukan lima hal seperti mengelola data alumni, program studi, pertanyaan survei, hasil dan laporan survei. Sedangkan alumni dirancang agar dapat melakukan pengirian data diri dan mengisi survei tracer study.
171 Gambar 2. Diagram Use Case Sistem
Survei Tracer Study 4.1.2. Desain Database
Desain database dibuat dengan bentuk Entity Relational Diagram (ERD) (Utomo
& Nur, 2020) seperti yang terlihat pada Gambar 3. Dari gambar tersebut terlihat bahwa tabel dengan prefix ‘survey_’
ditujukan untuk mendukung survei dinamis. Database juga dirancang agar
dapat menyimpan data alumni pada tabel
‘alumni’. Berdasarkan desain database tersebut sistem akan dikembangkan.
4.1.3. Flowchart
Desain flowchart jalannya pengisian survei oleh alumni diperlihatkan oleh Gambar 4 berikut:
Gambar 4. Alur Proses Pengisian Survei Tracer Study
Gambar 3. Desain Database Sistem Survei Tracer Study
172
Desain flowchart sistem memperlihatkan bahwa proses survei tracer study diawali dengan mengakses sistem, kemudian login dan diteruskan dengan pengisian data alumni serta jawaban survei.
4.2. Hasil Pengembangan Sistem
Berdasarkan rancangan dan desain sistem yang telah dirumuskan, pengembangan sistem kemudian dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan arsitektur MVC.
Pada proses penerapan MVC, sebuah framework web yaitu Code Igniter digunakan. Framework ini dipilih karena telah mendukung arsitektur MVC dan bersifat open source. Gambar 5 memperlihatkan hasil tampilan pengisian survei. Hasil survei kemudian dapat diakses oleh staf melalui modul admin.
4.3. Hasil Pengujian dan Evaluasi
Evaluasi kelayakan sistem merupakan tahap yang dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang diajukan dapat bekerja dengan baik. Evaluasi dilakukan dengan metode Black Box Testing pada modul survei alumni dan modul admin. Adapun
hasil evaluasi sistem untuk modul survey dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Black Box Testing Modul Survei Alumni
No Skenario Hasil yang diharapkan
Hasil Peng ujian
1
User mengakses sistem
Muncul tampilan awal sistem survei tracer study
Valid
2 User login dengan NIM
Berhasil login ke sistem dengan NIM
Valid
3
User mengisi biodata sebelum memulai survei
Berhasil mengisi data dan pindah kehalaman survey
Valid
4
User menjawab pertanyaan survey
Pertanyaan tampil dan input dapat diisi oleh user
Valid
5 Hasil pengisian survei dikirim
Survei di kirim dan tampilkan halaman terima kasih
Valid
Hasil evaluasi modul survey memperlihatkan lima skenario uji coba untuk modul survei alumni. Kelima skenario berhasil bekerja sesuai dengan
Gambar 5. Hasil Tampilan Proses Pengisian Survei
173 yang diharapkan. Adapun pengujian modul
staf/admin diperlihatkan Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Black Box Testing Modul Admin
No Skenario Hasil yang diharapkan
Hasil Peng ujian
1
Staf login menggunakan akun yang telah disediakan
Berhasil login dan halaman beranda tampil
Valid
2
Staf membuat pertanyaan survei
Daftar pertanyaan bertambah
Valid
3
Staf melihat hasil survei alumni
Hasil survei tampil dan dapat difilter prodinya
Valid
4
Staf download hasil survei berformat PDF
Hasil survey
file PDF Valid
5
Staf donwload hasil survei berformat Excel
Hasil survei berupa file Excel
Valid
6
Staf melihat grafik hasil survei
Grafik hasil survei tampil pada web
Perlu Penge mban gan
Table 2 memperlihatkan hasil evaluasi dari modul staf/admin. Terlihat bahwa modul staf admin sudah dapat bekerja dengan baik walaupun masih membutuhkan pengembangan pada bagian visualisasi grafik hasil survei.
Berdasarkan tabel black box testing yang telah dilakukan, terdapat 11 tes yang dilakukan dengan 10 tes terpenuhi (valid) dan 1 tes ditemukan masih perlu pengembangan sehingga pengukuran kelayakan sistem kemudian dihitung dengan merujuk rumus pada Persamaan 1.
Hasilnya:
Hasil akhir evaluasi diperoleh bahwa sistem survei tracer study yang diajukan pada penelitian ini mendapat nilai 90.9%
valid berdasarkan evaluasi black box testing sehingga sudah dapat digunakan.
5. SIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini mengajukan sistem survei tracer study alumni perguruan tinggi berbasis web. Sistem dikembangkan dengan menggunakan arsitektur aplikasi MVC. Terdapat dua modul yang dibuat yaitu modul survei alumni dan modul staf/admin. Berdasarkan evaluasi dan pengujian yang dilakukan, sistem yang diajukan berhasil mendapat nilai kelayakan penggunaan hingga 90.9% sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem yang diajukan dapat bekerja dengan baik dan dapat digunakan untuk keperluan survei tracer study alumni.
Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan melengkapi sistem survei ini hingga dapat menampilkan grafik hasil survei.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, R., & Mukhtar, M. (2019). Evaluasi e-Tracer Study menggunakan HOT (Human-Organization-Technology) Fit Model. Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi), 3(2), 46.
https://doi.org/10.35870/jtik.v3i2.86 Akbar, R., & Mukhtar, M. (2020).
Perancangan E-Tracer Study berbasis Sistem Cerdas. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi Dan Komputer),
9(1), 8–12.
https://doi.org/10.32736/sisfokom.v9i 1.631
Aryani, D., Malabay, & Ariessanti, H. D.
(2020). Penerapan Rapid Application Development (Rad) Pada Perancangan Aplikasi Tracer Study Berbasis Android. Jurnal Edik Informatika,
7(1), 111–122.
174
https://doi.org/https://doi.org/10.2220 2/ei.2020.v7i1.4368
Ayu, A., Iin, K. Y., Eddy, T., & Utomo, M.
N. Y. (2019). Sistem Pendaftaran Ujian Masuk Politeknik Negeri Ujung Pandang. Seminar Nasional Teknik Elektro Dan Informatika, 101–106.
Haerudin, H., Syaripudin, A., Punkastyo, D. A., Nurlaila, F., & Riyanto, J.
(2020). Sistem Tracer Study dan Monitoring Alumni Universitas Pamulang. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 5(4), 498–505.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32 493/informatika.v5i4.7086
Mardzotillah, Q., & Ridwan, M. (2020).
Sistem Tracer Study Dan Persebaran Alumni Berbasis Web Di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang. Jutis (Jurnal Teknik Informatika), 8(1), 90–
106.
http://ejournal.unis.ac.id/index.php/ju tis/article/view/705
Mubariz, A., Nur, D., Tungadi, E., &
Utomo, M. N. Y. (2020). Perancangan Back-End Server Menggunakan Arsitektur Rest dan Platform Node . JS ( Studi Kasus : Sistem Pendaftaran Ujian Masuk Politeknik Negeri Ujung Pandang ). Seminar Nasional Teknik Elektro Dan Informatika (SNTEI), 72–
77.
Nugroho, E. C., & Nugroho, I. (2018).
Sistem Pusat Karir Dan Tracer Study Perguruan Tinggi. Indonesian Journal on Networking and Security, 7(1), 1–
5.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23 11/ijns.v7i1.1497
Rizka, M., Amri, A., Hendrawaty, H., &
Mahdi, M. (2018). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Tracer Study Berbasis WEB. Jurnal Infomedia, 3(2), 69–73.
https://doi.org/10.30811/jim.v3i2.716 Sadi, Lucitasari, D. R., & Khannan, M. S.
A. (2019). Designing Mobile Alumni Tracer Study System Using Waterfall Method : an Android Based.
International Journal of Computer Networks and Communications Security, 7(9), 196–202.
https://search.proquest.com/openview /bb5962be1873287d1c634c92521779 03/1?pq-
origsite=gscholar&cbl=2044553 Saputra, I. M. A. D., Pradnyana, I. M. A., &
Sugihartini, N. (2019). Usability Testing Pada Sistem Tracer Study Undiksha Menggunakan Metode Heuristic Evaluation. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan,
16(1), 98.
https://doi.org/10.23887/jptk- undiksha.v16i1.18171
Tungadi, E., Thalib, I., & Utomo, M. N. Y.
(2018). Machine Learning Penentuan Penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan (JST). Seminar Nasional Teknik Elektro Dan Informatika 2018, September, 391–396.
Utomo, M. N. Y., & Nur, R. (2020).
Migrasi Table Basis Data Relasional Ke Collection Basis Data NoSQL dengan Teknik Transformasi Data.
Seminar Nasional Hasil Penelitian &
Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M), 23–28.
Utomo, M. N. Y., Sudaryanto, M., &
Saddhono, K. (2020). Tools and Strategy for Distance Learning to Respond COVID-19 Pandemic in Indonesia. Ingenierie Des Systemes d’Information, 25(3), 383–390.
https://doi.org/10.18280/isi.250314 Yusup, M., Aryani, D., & Suhendi, S.
(2019). Desain Aplikasi Tracer Study Berbasis Web Menggunakan Laravel Framework. Journal CERITA, 5(2), 215–222.
https://doi.org/10.33050/cerita.v5i2.5 06