• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL BASICEDU Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022 Halaman Research & Learning in Elementary Education

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURNAL BASICEDU Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022 Halaman Research & Learning in Elementary Education"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022 Halaman 4653 - 4662 Research & Learningin Elementary Education

https://jbasic.org/index.php/basicedu

Analisis Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak

Rupnidah1, Delfi Eliza2 Universitas Negeri Padang, Indonesia1 Universitas Negeri Padang, Indonesia2

E-mail: [email protected]1, [email protected]2

Abstrak

Kepala Sekolah merupakan faktor penentu dalam lembaga pendidikan karena merupakan pemegang puncak pimpinan dan pembuat keputusan. Oleh sebab itu kepala sekolah harus mempunyai kemampuan manajerial yang baik sehingga mampu mengelola manajemen pendidikan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan manajerial kepala sekolah di TK Al Huffazh Payakumbuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan kondensasi data, tampilan data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh memiliki kemampuan manajerial yang baik sesuai dengan prinsip manajemen kepemimpinan yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). Dengan demikian kepala sekolah selalu merencanakan kegiatan, melakukan organisir, melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan awal dan melakukan pengawasan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dijalankan.

Kata Kunci: kemampuan manajerial, Kepala Sekolah.

Abstract

The principal is a determining factor in educational institutions because he is the holder of the top leadership and decision maker. Therefore, principal must have good managerial skills so that they are able to manage school education management. The purpose of this study was to analyze the managerial ability of the principal at Al Huffazh Kindergarten Payakumbuh. The type of this research was qualitative research with a case study approach. The data collection technique used was interview, observation and documentation. The data analysis technique was done by data condensation, data display and drawing conclusion and verification. The results of this study describe that the principal of Al Huffazh Kindergarten Payakumbuh has good managerial skills in accordance with the principles of leadership management, namely POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Thus, the principal always plans activities, organizes, carries out activities according to the initial planning and conducts supervison to evaluate the activities that have been carried out.

Keywords: managerial skills, Principal.

Copyright (c) 2022 Rupnidah, Delfi Eliza

 Corresponding author :

Email : [email protected] ISSN 2580-3735 (Media Cetak) DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2826 ISSN 2580-1147 (Media Online)

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha dalam membuat pembaharuan dalam diri setiap manusia dari yang belum tahu menjadi tahu. Chandra dkk., (2020) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, membuat manusia tumbuh dan berkembang secara jasmani dan rohani. Pendidikan berperan penting dalam mewujudkan manusia yang berkualitas secara kognitif, afektif dan psikomotor. Armaiyetti dkk., (2020) menambahkan bahwa pendidikan merupakan sarana dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia yang handal. Sumber daya manusia yang handal merupakan modal besar dalam membuat kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan di lembaga Taman Kanak-Kanak (TK) ditujukan untuk memberikan rangsangan dan stimulus kepada anak agar memiliki kesiapan untuk meniti jenjang pendidikan selanjutnya. TK merupakan satuan pendidikan awal sebelum Sekolah Dasar (SD). Anisa & Ramadhan (2021) berpendapat bahwa satuan pendidikan berfungsi untuk mengembangkan keterampilan anak didik, ilmu pengetahuan dan sikap anak sebagai bekal untuk menjalani setiap fase kehidupan yang akan dijalani di masa yang akan datang. Sekolah sebagai satuan pendidikan adalah lembaga yang bertugas melaksanakan rangkaian proses pendidikan, pengajaran, pembelajaran, pembimbingan, pelatihan dan pembinaan agar anak didik mencapai tingkat kedewasaan, kecerdasan dan keluwesan dalam masyarakat, (Riswandi dkk., 2022).

Banyak faktor penentu keberhasilan lembaga pendidikan yang ditandai dengan meningkatnya mutu dan kualitas sekolah dan mutu lulusan. Ideswal dkk., (2020) menerangkan bahwa guru sebagai pendidik merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan pendidikan anak didik. Kinerja guru yang maksimal akan menghasilkan anak didik dengan kemampuan yang optimal. Lalu, sarana dan prasarana juga mempengaruhi keberhasilan lembaga pendidikan. Sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah yang mendukung pembelajaran anak didik akan membantu anak didik belajar dengan baik dan menyenangkan, (Ramadhani dkk., 2021). Selain itu, semua warga sekolah baik pihak yang berada didalam sekolah maupun pihak yang berada diluar sekolah juga menentukan keberhasilan lembaga pendidikan. Ummami dkk., (2021) menerangkan bahwa warga sekolah ini meliputi kepala sekolah, guru, peserta didik, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Selanjutnya, Mere (2021) menambahkan bahwa salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan adalah manajemen sekolah.

Kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentu dalam kesuksesan program pendidikan. Zuldesiah dkk., (2021) mengungkapkan bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan organisasi sekolah akan membawa bawahannya, mempengaruhi serta mengajak bawahannya untuk mewujudkan tujuan pendidikan serta visi sekolah. Gaya kepemimpinan kepala sekolah serta supervisi kepala sekolah terbukti mempengaruhi kinerja guru. Kinerja guru yang baik akan membawa kesuksesan bagi anak didik serta bagi sekolah tempat dimana guru tersebut bekerja. Hajar & Putra (2021) berasumsi bahwa kepala sekolah bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan sekolah baik pelaksanaan bidang akademik maupun kondisi dan situasi lingkungan sekolah dengan segala aktivitasnya.

Kepala sekolah adalah pemimpin yang memegang kekuasaan tertinggi dalam lembaga pendidikan, (Yunus dkk., 2021). Sebagai pimpinan, kepala sekolah harus mampu memberikan arah yang tepat untuk menjalankan peran dan tugas masing-masing anggota. Mere (2021) menyatakan bahwa kepala sekolah merupakan seorang pendidik yang diberi tugas tambah sebagai pemimpin lembaga sekolah. Hermanto dkk., (2021) menyebutkan bahwa peran kepala sekolah dalam manajemen pendidikan adalah sebagai manajer, supervisor dan evaluator. Sebagai seorang manajer kepala sekolah harus mampu menggerakkan seluruh sumber daya manusia yang ada di lembaga sekolah dan bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan bersama. Zulfan dkk., (2021) menyatakan bahwa selain memiliki multiperan, kepala sekolah juga harus memiliki standar kompetensi antara lain kompetensi manajerial, kompetensi kepribadian, kompetensi kewirausahaan, kompetensi sosial dan kompetensi supervisi.

(3)

Kepemimpinan kepala sekolah yang ditandai dengan kemampuan manajerialnya sangat mempengaruhi organisasi sekolah, baik sumber daya manusianya maupun sumber daya benda, mesin atau tenaga lainnya.

Chandra dkk., (2020) menyebutkan bahwa kemampuan kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan dalam memberikan pengaruh kepada semua warga sekolah untuk dapat bergerak secara terarah dan terbimbing dalam melaksanakan program atau kegiatan yang telah direncanakan. Ikhsandi & Ramadan (2021) menjabarkan bahwa kepemimpinan adalah suatu perilaku seorang pimpinan yang memimpin kegiatan- kegiatan kelompok yang ditujukan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Kepemimpinan akan mempengaruhi kegiatan yang diselenggarakan pada suatu lembaga sekolah.

Menurut Nurhaco dkk., (2021) manajerial kepala sekolah dalam bidang pendidikan merujuk pada pengelolaan seluruh kebutuhan kelembagaan dimana seluruh sistem dan komponen saling berhubungan.

Kegiatan manajerial ini adalah rangkaian kegiatan yang dalam prosesnya melibatkan semua sumber daya yang ada dengan melakukan kegiatan yang efektif dan produktif sesuai dengan tujuan awal. Terdapat beberapa indikator kemampuan manajerial kepala sekolah yang dikenal dengan istilah POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). Suyitno (2021) mengungkapkan bahwa kecakapan manajerial kepala sekolah meliputi empat hal. Pertama, kepala sekolah harus mampu merencanakan kegiatan dan segala program pendidikan serta pembelajaran dengan mampu menyusun strategi dan mengefektifkan perencanaan. Kedua, kepala sekolah harus mampu mengorganisasikan pembagian peran dan tugas masing-masing anggota dan mampu mengelola personil dengan baik. Ketiga, kepala sekolah harus mampu melakukan pelaksanaan atau penyelenggaraan kegiatan dengan baik yang meliputi menjalin komunikasi yang efektif dan mampu membuat kebijakan selama proses pelaksanaan berlangsung. Keempat, kepala sekolah harus mampu melakukan pengawasan dan pengontrolan serta pengendalian kegiatan lalu melaksanakan evaluasi atau penilaian terhadap kegiatan yang telah dilakukan.

Ikhsandi & Ramadan (2021) mengungkapkan bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin yang profesional akan selalu melaksanakan perencanaan yang baik. Hal ini disebabkan karena proses perencanaan merupakan hal yang sangat penting yang dilakukan untuk menetapkan tujuan suatu kegiatan, strategi pencapaiannya, program kegiatan yang akan dilaksanakan serta indikator evaluasi kegiatan tersebut. Lalu, dalam mengorganisasikan program kegiatan sekolah, kepala sekolah harus mampu meletakkan sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi sekolah sesuai dengan kompetensinya. Kepala sekolah harus memiliki pengetahuan akan hal ini karena kepala sekolah merupakan nahkoda armada sekolah, (Darwina dkk., 2019).

Setelah itu, dalam melaksanakan program kegiatan kepala sekolah tidak hanya bergerak sendiri namun juga harus mampu menggerakkan dan memotivasi para personil pendidikan untuk antusias dalam bekerja serta menunjukkan kinerja yang bagus demi tujuan yang ingin dicapai, (Hamzah, 2017). Selanjutnya dalam mengontrol atau mengawasi kepala sekolah harus selalu melihat ketercapaian tujuan program pendidikan atau kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan. Misalnya terkait dengan pelaksanaan tugas guru, kepala sekolah harus mengawasi perencanaan, pelaksanaan serta penilaian pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Diandra dkk., (2020) menyetujui hal ini dengan mengatakan bahwa salah satu sasaran pengawasan kepala sekolah adalah perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru mulai dari pembuatan program tahunan, kalender pendidikan sampai kepada penilaian proses dan hasil yang dilakukan oleh guru.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang kemampuan manajerial kepala sekolah.

pertama penelitian dari Suyitno (2021) dengan judul penelitian “Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Peran Komite terhadap Efektifitas Manajemen Berbasis Sekolah”. Kedua adalah penelitian dari Nurhaco dkk., (2021) dengan judul penelitian “Pengaruh Pembinaan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Standar pembiayaan pada Sekolah Luar Biasa”. Ketiga penelitian dari Sari dkk., (2018) dengan judul penelitian “Pelaksanaan Supervisi Manajerial dalam Rangka Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah”.

Keempat penelitian yang berjudul “Implementasi Peran Manajerial Kepala Sekolah di TK Fastrack Fun School dan TK Rumah Citta”, (Nugroho & Wuradji, 2013).

(4)

Dari beberapa penelitian terdahulu diatas jelas bahwa belum ada penelitian yang menganalisa secara spesifik tentang kemampuan manajerial kepala sekolah itu sendiri. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan manajerial kepala sekolah di TK Al Huffazh Payakumbuh.

METODE

Penelitian ini dilakukan di TK Al Huffazh Payakumbuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif ini adalah studi kasus (case study). Metode penelitian studi kasus ini dipilih karena bertujuan untuk menjelaskan secara rinci dan mendalam tentang suatu peristiwa dan aktivitas perorangan ataupun lembaga untuk memperoleh informasi yang komplit dan kongkrit tentang suatu pokok bahasan penelitian. Penelitian studi kasus di lembaga pendidikan sekolah meliputi kasus atau peristiwa yang terjadi di kelas, (Miles dkk., 2019).

Responden dalam penelitian ini ada empat orang yaitu Kepala Sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh yaitu Nofi Anrina, S.PdI, guru TK A yaitu Wesry Nofitasari, S.Pd, guru TK B yaitu Marlina, S.Pd. AUD dan Operator atau salah satu staf Tata Usaha yaitu Fitri Ria Kartika, SE. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara wawancara langsung dengan responden penelitian, observasi dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang dgunakan adalah kondensasi data, tampilan data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi, (Miles dkk., 2019).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai responden tentang kemampuan manajerial kepala sekolah yang memiliki prinsip POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). Hal ini terbukti dari hasil pengamatan peneliti di TK Al Huffazh Payakumbuh. Temuan penelitian secara singkat dapat dilihat dari bagan berikut ini:

(5)

Gambar 1. Temuan Penelitian

Selanjutnya, hasil wawancara peneliti dengan keempat responden juga menekankan hasil yang sama dengan pengamatan peneliti yaitu diuraikan sebagai berikut:

1. Planning (Kemampuan dalam Merencanakan)

Kegiatan perencanaan dilakukan dengan baik oleh Ibu Nofi Anrina, S.PdI selaku Kepala Sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh. Kepala sekolah sudah berpengalaman mulai dari tahun 2008 sampai sekarang sehingga tahu betul akan pentingnya perencanaan dalam pelaksanaan fungsi manajerialnya.

Dalam tahap perencanaan ini, kepala sekolah membuat daftar untuk mengecek kesiapan guru-guru dalam perangkat pembelajaran. Kepala sekolah juga mendiskusikan dengan guru kurikulum pembelajaran, program tahunan, program semester, silabus, RPPH, media pembelajaran, sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan nantinya.

Perencanaan merupakan hal penting dalam sebuah lembaga pendidikan. Perencanaan bisa dilakukan oleh kepala sekolah dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Perencanaan ini biasanya melibatkan semua pemangku kepentingan pendidikan untuk merumuskan serta menetapkan tujuan dan indikator yang akan dicapai, (Gunawan dkk., 2019).

Dalam hal perencanaan, kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh memperhitungkan tentang Men, Money dan Materials. Men adalah sumber daya manusia, Money adalah keuangan atau dana yang dibutuhkan, sedangkan Materials adalah sumber daya benda termasuk sarana dan prasarana yang ada, (Sari dkk., 2018). Sedangkan menurut Jamali & Prasojo (2013) dalam hal perencanaan kepala sekolah

Kemampuan Manajerial Kepala

Sekolah

1. Planning (Kemampuan dalam Merencanakan)

a. Membuat daftar cek perangkat pembelajaran guru b. Mendiskusikan perencanaan dengan semua majelis guru c. Merencanakan hal-hal terkait sumber daya manusia,

sumber daya benda dan keuangan

d. Merumuskan program-program perencanaan pendidikan

2. Organizing (Kemampuan dalam Mengorganisasikan)

a. Mengorganisasikan seluruh kegiatan pendidikan dan sumber daya manusia

b. Melakukan supervisi dan evaluasi kegiatan pembelajaran c. Mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar

3. Actuating (Kemampuan dalam Melaksanakan)

a. Melakukan interaksi dan komunikasi yang intens dengan seluruh warga sekolah

b. Melaksanakan administrasi pendidikan dan pembelajaran c. Mengembangkan kompetensi diri dan guru

4. Controlling (Kemampuan dalam Mengawasi)

a. Melakukan pengawasan kegiatan pendidikan dan pembelajaran

b. Mengawasi pengembangan perangkat pembelajaran dan pelatihan guru-guru

c. Melakukan supervisi akademik dan manajerial

(6)

harus memperhatikan tiga hal juga yaitu Technical, Human dan Conceptual. Technical meliputi teknis- teknis perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, supervisi dan pengawasan. Human berarti mempertimbangkan hubungan dengan manusia, baik moral, keterampilan dan motivasi. Conceptual artinya memberikan penekanan terhadap pengetahuan dan pelayanan kepada pihak yang membutuhkan jasa pendidikan.

Kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh memulai pekerjaannya sebagai guru sehingga paham akan visi, misi dan tujuan sekolah. dengan demikian kepala sekolah mampu menetapkan serta merumuskan program-program perencanaan pendidikan dengan tepat sasaran. Librianty (2018) menyatakan bahwa pada tahap perencanaan ini kepala sekolah harus menetapkan tujuan, merancang program pengembangan untuk sekolah, guru dan siswa serta menyediakan fasilitas pembelajaran sesuai dengan yang dibutuhkan terutama oleh guru didalam kelas. Dengan pengalaman kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh yang sudah tidak diragukan lagi maka kesuksesan lembaga sekolah dapat diraih dengan diberikannya akreditasi A+ oleh pemerintah kepada TK Al Huffazh Payakumbuh pada saat ini.

Jaya (2022) menyatakan bahwa keberhasilan sekolah mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolahnya.

2. Organizing (Kemampuan dalam Mengorganisasikan)

Kemampuan kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh dalam mengorganisasikan seluruh kegiatan pendidikan dan sumber daya manusia sangat bagus. Hal ini dirasakan oleh guru dan semua staf.

Ibu Wesry Nofitasari, S.Pd selaku guru TK A, Ibu Marlina, S.Pd. AUD selaku guru TK B dan Operator sekolah yaitu Ibu Fitri Ria Kartika, SE mengakui bahwa semua guru selalu diletakkan sesuai dengan peran dan kompetensi masing-masing. Dengan demikian, semua sumber daya manusia diletakkan sesuai dengan kemampuannya sehingga kegiatan pendidikan dapat terlaksana optimal. Dalam melakukan pengorganisasian, maka seorang pimpinan akan memberikan arahan kepada bawahannya. Ikhsandi &

Ramadan (2021) menjelaskan bahwa pengarahan merupakan kegiatan membimbing bawahan dengan jalan memberikan komando atau perintah, petunjuk, dorongan, serta upaya lainnya agar bawahan dapat melakukan pekerjaan dengan baik.

Guru-guru mengakui bahwa adakalanya kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh melakukan supervisi langsung ke ruangan kelas atau mengevaluasi jalannya pembelajaran dengan membahasnya pada rapat mingguan yang didadakan disekolah dengan seluruh majelis guru serta semua staf TK Al Huffazh Payakumbuh. Dalam mengorganisir dan mengelola, kepala sekolah berperan sebagai supervisor dan evaluator untuk membuat program pembelajaran terlaksana dengan baik, (Hermanto dkk., 2021). Kepala sekolah memang harus mampu mengorganisir guru dalam mendalami peran dan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik. Sebagaimana tugas utama seorang guru adalah membuat rencana pembelajaran, melakukan proses pembelajaran, melakukan penilaian proses pembelajaran, melakukan analisis belajar anak didik, dan melakukan remedial serta pengayaan bagi anak didik, (Mustari, 2022).

Kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh juga mampu mengorganisir kegiatan pembelajaran disekolah dan diluar sekolah. Pengorganisasian ini dilakukan bersama semua guru agar semua orang terlibat dalam kegiatan ini dan mampu melaksanakannya dengan baik dilapangan. Adi (2016) mendeskripsikan bahwa kepala sekolah dalam tahap organisir ini mempunyai tugas untuk mengorganisasi iklim sekolah yang kreatif dan inovatif, mengorganisir guru dan staf administrasi sekolah, sarana prasarana, hubungan komunikasi antar pihak sekolah, anak didik, pengembangan kurikulum, keuangan sekolah, sistem informasi sekolah dan hal-hal lainnya.

3. Actuating (Kemampuan dalam Melaksanakan)

Dalam melaksanakan fungsi actuating ini kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh memiliki beberapa tugas. Pertama, kepala sekolah merupakan saluran komunikasi dan pimpinan interaksi yang ada disekolah. Kedua, kepala sekolah bertanggung jawab atas segala tindakan semua warga sekolah. Ketiga, kepala sekolah adalah seseorang yang mampu menghadapi segala situasi dan keadaan yang terjadi

(7)

disekolah baik keadaan yang menyenangkan maupun yang tidak baik. Keempat, kepala sekolah harus mampu berfikir analitik dan konseptional. Kelima, kepala sekolah merupakan seorang mediator dalam setiap keadaan disamping menjadi politisi dan diplomat. Keenam, kepala sekolah merupakan seseorang pengambil keputusan, (Yunus dkk., 2021).

Dalam penerapan program kegiatan kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh terkenal dengan orang yang rapi administrasi, sehingga semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan awal. Kepala sekolah melaksanakan program-program kegiatan sesuai dengan langkah-langkah dan strategi yang telah ditentukan. Langkah pelaksanaan ini juga disebut dengan masa penerapan program, yaitu saat dimana strategi diterapkan dan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah direncanakan, (Hartanti, 2016). Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan sekolah di TK Al Huffazh Payakumbuh berjalan sesuai dengan rencana, waktu dan ketentuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh memiliki kompetensi yang memadai. Pertama, kompetensi sosial kepala sekolah ditunjukkan dengan selalu melibatkan guru-guru dan rekan kerja atau semua warga sekolah terkait untuk semua kegiatan. Pelibatan ini dimulai dari rapat kerja sampai kepada pelaksanaan kegiatan. Kepala sekolah tidak segan turun tangan dan membaur bersama untuk menyelenggarakan suatu kegiatan. Kedua, kompetensi kepribadian kepala sekolah ditunjukkan dengan teladan dan contoh sebagai seseorang pemimpin yang mantap, ulet, rajin, rapi, disiplin dan patut dijadikan teladan dalam bersikap, berpenampilan dan bertindak. Ketiga, kompetensi profesional kepala sekolah ditunjukkan dengan memahami semua kegiatan yang dijalankan sehingga mampu mengarahkan bawahan dan rekan kerja sesuai dengan peran masing-masing. Keempat, kompetensi manajerial kepala sekolah ditunjukkan dengan mampu membawa sekolah kearah lebih baik lagi tiap tahun. Hal ini dilakukan kepala sekolah sesuai dengan standar nasional yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan lembaga pendidikan. Amanda & Suryono (2018) menyebutkan bahwa pada tahap pelaksanaan program, pertimbangan kepala sekolah adalah standar nasional pengelolaan PAUD yaitu standar pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar penilaian, standar pengelolaan dan standar pembiayaan.

4. Controlling (Kemampuan dalam Mengawasi)

Dalam hal pengawasan, kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh mengawasi pelaksanaan kegiatan sesuai dengan indikator pada tahap perencanaan. Kepala sekolah mengawasi tentang pengembangan kurikulum, pelatihan guru dan pendidik, sarana dan prasarana, informasi terbaru tentang dunia pendidikan untuk Taman Kanak-Kanak dan lain sebagainya. Kepala sekolah dalam menjalankan fungsi manajerialnya bertugas memonitoring dan mengontrol seluruh kegiatan disekolah. Pengontrolan ini meliputi banyak hal seperti dalam pengelolaan kependidikan, kepegawaian, kesiswaan, gedung sekolah dan taman, keuangan sekolah serta warga sekolah lainnya, (Purwanto & Evicasari, 2021). Dalam melaksanakan kegiatan manajerial controlling ini, kepala sekolah juga berperan sebagai supervisor yaitu melakukan supervisi kepada semua aspek yang terlibat. Hal ini senada dengan Fitriyanti dkk., (2022) yang menjelaskan bahwa dalam tugas supervisinya kepala sekolah melakukan pembinaan, pengawasan, monitoring, pemberian saran dan dorongan yang dapat meningkatkan kinerja bawahannya.

Pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah TK Al Huffazh Payakumbuh sangat komunikatif dan harmonis sehingga guru-guru dan staf kependidikan tidak merasa diawasi dan dinilai. Kasim dkk., (2019) mengungkapkan bahwa sistem pengawasan kepala sekolah yang profesional dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif dan hubungan antar manusia yang ada didalamnya menjadi harmonis. Dalam tugas pengawasan ini, kepala sekolah juga berhak memantau, mengawasi, membina serta membantu semua pihak sekolah dalam memahami pelaksanaan kegiatan. Semua peran yang dilakukan oleh kepala sekolah akan mempengaruhi kinerja penyelenggara pendidikan untuk masa selanjutnya, (Mardiyanti &

Setyaningsih, 2020).

(8)

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah di TK Al Huffazh Payakumbuh sudah sesuai dengan prinsip manajerial yang seharusnya dilakukan oleh seorang pimpinan. Kepala sekolah memiliki prinsip POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). Pada tahap planning, kepala sekolah merencanakan semua program kegiatan sekolah terkait dengan guru, siswa dan staf sekolah. Pada tahap organizing kepala sekolah mengorganisasi semua sumber daya manusia dan benda sesuai dengan fungsi dan tugas pokok masing-masing. Pada tahap actuating, kepala sekolah secara bersama- sama dan bekerja sama melaksanakan program atau kegiatan sekolah sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, pada tahap controlling, kepala sekolah melakukan pengawasan secara menyeluruh kepada semua pihak sekolah dan melakukan evaluasi secara objektif. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah di TK Al Huffazh Payakumbuh sangat bagus.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih dalam penelitian ini secara khusus ditujukan kepada Dosen Mata Kuliah Karya Ilmiah yaitu Ibu Delfi Eliza yang telah memberikan arahan, masukan dan bimbingan sehingga artikel ini dapat penulis rampungkan. Seterusnya, ucapan terima kasih teruntuk kepada Tim Editor Journal BASICEDU yang telah bersedia memberikan kesempatan sehingga jurnal ini siap untuk diterbitkan. Selain itu, ucapan terima kasih juga teruntuk kepada tim reviewer yang sudah meluangkan waktunya untuk mereview serta memberikan banyak masukan dan konstribusi sehingga jurnal ini lebih sempurna. Terima kasih kepada dosen serta kepala program pascasarjana/magister PAUD Universitas Negeri Padang atas dukungan terhadap penyelesaian penelitian ini. Selanjutnya, terima kasih juga kepada guru-guru, tenaga kependidikan dan kepala sekolah di TK Al Huffazh Payakumbuh, serta pihak-pihak yang terlibat dan telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Adi. (2016). Implementasi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 4(1), 1–16.

Amanda, R. S., & Suryono, Y. (2018). Hubungan Kemampuan Manajerial Kepala Satuan Paud Dan Self- Efficacy Guru Dengan Kinerja Guru Di Kecamatan Bukit Kerman Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi.

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 6(2), 204–214.

Anisa, N., & Ramadhan, Z. H. (2021). Peran Kepala Sekolah Dan Guru Dalam Menumbuhkan Perilaku Hidup Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2263–2269.

Armaiyetti, R., Marsidin, S., & Alkadri, H. (2020). Jurnal Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Dana Bos Terhadap Prestasi Guru. Jurnal Basicedu, 4(2), 453–459.

Chandra, A., Sabandi, A., & Zikri, A. (2020). Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Insentif Terhadap Motivasi Berprestasi Guru. Jurnal Basicedu, 4(3), 690–695.

Https://Doi.Org/10.31004/Basicedu.V4i3.379

Darwina, Ibrahim, M. M., & Tahir, M. Y. (2019). Pengaruh Kompetensi Manajerial Dan Kompetensi Supervisi Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Berprestasi Guru. Jurnal Manajemen Pendidikan, 14(2), 116–126.

Diandra, W., Marsidin, S., Sabandi, A., & Zikri, A. (2020). Analisis Supervisi Kepala Sekolah Dalam Penyusunan Rpp Dan Pelaksanaan Model Saintific Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(2), 443–452.

Fitriyanti, Haryati, S., & Zuhairi, A. (2022). Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 1243–1251.

(9)

Gunawan, I., Djum, D., Benty, N., Kusumaningrum, D. E., Sumarsono, R. B., Sari, D. N., Pratiwi, F. D., Ningsih, S. O., & Hui, L. K. (2019). Validitas Dan Reliabilitas Angket Keterampilan Manajerial Mahasiswa. Jamp; Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 2, 247–257.

Hajar, S., & Putra, E. D. (2021). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pembinaan Kedisplinan Guru Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2256–2262.

Hamzah. (2017). Dimensi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Sdn 006 Dan Sdn 008 Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 5(1), 57–70.

Hartanti, T. (2016). Peningkatkan Kemampuan Dalam Penyusunan Rkjm Bagi Kepala Sekolah Sd Gugus Vii Durma Uptd Jebres Surakarta Tahun 2011/2012 Melalui Supervisi Manajerial. Jurnal Manajemen Pendidikan, 11(2), 133–144.

Hermanto, Marini, A., & Sumantri, M. S. (2021). Studi Kebijakan Kepala Sekolah Dalam Pembelajaran Daring Bagi Siswa Sekolah Dasar Di Era New Normal Pada Masa Pandemik Covid-19. Jurnal Basicedu, 5(3), 1502–1508.

Ideswal, Yahya, & Alkadri, H. (2020). Kontribusi Iklim Sekolah Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(2), 460–466.

Ikhsandi, M. R. H., & Ramadan, Z. H. (2021). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(3), 1312–1320.

Jamali, A., & Prasojo, L. D. (2013). Pengaruh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Lingkungan, Motivasi Guru, Terhadap Prestasi Siswa Sma Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 1, 8–21.

Jaya, W. S. (2022). Kinerja Guru Ditinjau Dari Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja.

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1286–1294.

Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V6i3.1738

Kasim, I., Wayong, M., & Maulana, A. (2019). Pengaruh Sistem Manajemen Dan Kompetensi Manajerial Kepala Madrasah Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik. Jurnal Manajemen Pendidikan, 14(2), 108–

115.

Librianty, N. (2018). Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Di Sd Muhamadiyah Kota Bangkinang. Jurnal Basicedu, 2(289), 1–5.

Mardiyanti, F., & Setyaningsih, R. (2020). Implementasi Peran Supervisor Dalam Pengawasan Manajerial Dan Faktor-Faktor Memengaruhi Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah. Jamp; Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 3, 308–313.

Mere, K. (2021). Dampak Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah. Jurnal Basicedu, 5(5), 4306–4313.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2019). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook.

Mustari, M. (2022). Supervisi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogi Di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 2296–2303.

Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V6i3.1963

Nugroho, T., & Wuradji. (2013). Implementasi Peran Manajerial Kepala Sekolah Di Tk Fastrack Fun School Dan Tk Rumah Citta. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 1, 321–334.

Nurhaco, Yunus, M., Radjab, A. M., & Yahya, M. (2021). Pengaruh Pembinaan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Standar Pembiayaan Pada Sekolah Luar Biasa. Jurnal Basicedu, 5(6), 6134–6143.

Purwanto, A., & Evicasari, E. (2021). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Basicedu, 5(6), 5706–5711.

Ramadhani, S. P., Marini, A., & Maksum, A. (2021). Implementasi Pendidikan Multikultural Dilihat Dari Perspektif Guru, Kepala Sekolah Dan Kegiatan Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(1), 140–

150.

(10)

Riswandi, Sukamto, I., & Oktaria, R. (2022). Sekolah Efektif , Learning Organization , Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1873–1880.

Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V6i3.1873

Sari, D. N. A., Bafadal, I., & Wiyono, B. B. (2018). Pelaksanaan Supervisi Manajerial Dalam Rangka Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. Jamp; Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 1, 213–221.

Suyitno. (2021). Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Peran Komite Terhadap Efektivitas Manajemen Berbasis Sekolah. Jurnal Basicedu, 5(3), 1564–1576.

Ummami, W., Wandra, D., Gistituati, N., & Marsidin, S. (2021). Kebijakan Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(3), 1673–1681.

Yunus, A. A. S. P., Hidayat, M. T., Djazilan, M. S., & Akhwani. (2021). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(5), 3625–3635.

Zuldesiah, Gistituati, N., & Sabandi, A. (2021). Kontribusi Gaya Kepemimpinan Dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru-Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(2), 663–671.

Zulfan, Musifuddin, & Murcahyanto, H. (2021). Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Sistem Kontrol Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Operator Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(6), 6005–6010.

Gambar

Gambar 1. Temuan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat efektifitas model pembelajaran Problem Solving dibanding model Problem Based Learning kemampuan dalam memecahkan

Sebelum kami melakukan pembuatan produk kami melakukan identifikasi masalah mengenai permasalahan apa saja yang dirasakan oleh siswa-siswa Sekolah Dasar kelas

Dengan adanya pelaksanaan GLS dengan media buku cerita bergambar sekolah berharap dapat menumbuhkan semangat dan keinginan membaca di dalam hati peserta didik, sehingga

Sekolah selain sebagai pembuat kebijakan, juga sebagai tempat siswa belajar dan guru sebagai fasilitator siswa dalam memperoleh literasi juga berperan penting

Dengan pendekatan multikultural pada pendidikan kewarganegaraan adalah setiap peserta didik di sekolah disiapkan untuk menghadapi berbagai masalah dan konflik

Peserta didik yang ingin mendaftar di sekolah negeri tidak melewati rangkaian tes masuk sekolah. Orang tua hanya membawa administrasi seperti akta peserta didik

Sejalan dengan pendapat Gunantara (2014) kemampuan memecahkan permasalahan matematis ialah kemampuan mengenali unsur-unsur yang diketahui, ditanya, serta kecukupan

Dengan kata lain, kondisi yang diharapkan muncul sebagai hasil dari pedagogi kritis adalah masyarakat yang memiliki kemampuan untuk memandang relasi kuasa secara