TERMOMETER DIGITAL BERBASIS INFRARED
TUGAS AKHIR
PUTRI HAPSARI SIBAGARIANG 152411014
PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2018
TERMOMETER DIGITAL BERBASIS INFRARED
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
PUTRI HAPSARI SIBAGARIANG 152411014
PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DANINSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2018
i PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Nama : Putri Hapsari Sibagariang
Judul : Termometer Digital Berbasis Infrared Kategori : Tugas Akhir
NIM : 152411014
Program Studi : D3 Metrologi dan Instrumentasi Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) USU
Disetujui di Medan, Juli 2018
Ketua Program Studi D3 Metrologi dan Pembimbing Instrumentasi FMIPA USU
Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc Drs. Syahrul Humaidi, M.Sc NIP. 19660729199203200 NIP. 196505171993031009
ii PERNYATAAN
TERMOMETER DIGITAL BERBASIS INFRARED
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2018
Putri Hapsari Sibagariang 152411014
iii PENGHARGAAN
Segala puji dan syukur saya ucapkan Kepada TuhanYang Maha Esa yang telah melimpahkan berkatnya dan menganugerahkan kemudahan serta kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas proyek ini sesuia waktu yang telah ditetapkan.
Projek II ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma Tiga (III) Metrologi Dan Instrumentasi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.Adapun judul Tugas Akhir ini adalah :
TERMOMETER DIGITAL BERBASIS INFRARED
Penulis menyadari bahwa tersusunnya Tugas Akhir ini dari Do’a, perhatian, bimbingan, motivasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua penulis dan serta saudara kandung yang telah memberikan bantuan moril maupun materil, semangat dan doa yang begitu besar kepada penulis.
2. Ibu Dr.Diana Alemin Barus, M.Sc selaku Ketua Program Diploma Tiga Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Drs. SyahrulHumaidi, M.Sc selaku dosen pembimbing, yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi Diploma Tiga (III) Metrologi dan Instrumentasi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
5. Abangda Fransius Simanjuntak yang memberikanbantuan dan bimbingan untuk membuat alat untukmenyelesaikanTugas Akhir ini.
6. Semuapihak yang turut membantu dalam pengerjaan Laporan Tugas Akhir yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Projek Akhir I ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifatnya membangun dalam penyempurnaan Tugas Proyek ini.
iv Semoga laporan ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Juli 2018 Hormat Saya,
Putri Hapsari Sibagariang
v
TERMOMETER DIGITAL BERBASIS INFRARED
ABSTRAK
Telah dibuat alat Termometer digital berbasis infrared menggunakan sebuah sensor Infra merah yang digunakan untuk mendeteksi suhu. Termometer digital infrared ini juga menggunakan AT MEGA 328P yang berfungsi sebagai pengolah data. Kelebihan dari alat ini dari termometer digital non-infrared atau termometer jenis lainnya, alat ini dapat mendeteksi suhu suatu objek tanpa menyentuhnya dan juga menghasilkan suhu yang lebih akurat. Cara penggunaannya hanya diarahkan ke media atau benda yang akan diukur suhunya, maka alat ini akan membaca suhu dari media tersebut.
Kata-Kunci : Inframerah, Mikrokontroller, Suhu, Termometer.
vi DIGITAL THERMOMETER BASED INFRARED
ABSTRACT
An infrared thermometer has been created by using a Infrared sensor that is used to detect the temperature. This infrared digital thermometer also uses AT MEGA 328P which function as a data processor. The advantages of this tool from non-infrared digital
thermometer and other types of thermometers, this tool can detect the temperature of an object without touching it and produce a more accurate temperature. The usage only directed to the medi or objects will be measured temperature, then this tool will detect the temperature of the media.
Key words: Infrared, Microcontroller, Temperature, Thermometer
vii DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Sampul Dalam
Lembar Persetujuan...i
Lembar Pernyataan ... ii
Lembar Penghargaan ... iii
Abstrak ... v
Abstract ... vi
Daftar Isi ... vii
Daftar Gambar ... .. ix
Daftar Tabel ... .. x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 Tujuan Penulisan ... 1
1.4 Batasan Masalah ... 2
1.5 Sistematika Penulisan ... 2
BAB II Landasan Teori ... 4
2.1 Mikrokontroler ... 4
2.1.1 ATMEGA 328P ... 5
2.2 Sensor. ... 7
2.2.1 Sensor Suhu Inframerah ... 7
2.3 LCD... 8
2.3.1 Cara Kerja LCD ... 9
BAB III Perancangan Alat dan Pembuatan Sistem... 11
3.1 Umum ... 11
3.2 Tujuan Perancangan ... 11
3.3 Diagram Blok ... 12
viii
3.4 Flowchart Sistem ... 13
3.5 Rangkaian LCD dan Mikrokontroler...14
3.6 Rangkaian Sensor dan Mikrokontroler...14
3.7 Rangkaian Keseluruhan Sistem...15
BAB IV Pengujian rangkaian dan Data Pengujian ... 16
4.1 Pengujian Mikrokontroler ... 16
4.2 Pengujian LCD... 17
4.3 Pengujian Sensor...18
4.4 Pengujian Rangkaian Keseluruhan...18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 20
5.1 Kesimpulan ... 20
5.2 Saran ... 20
DAFTAR PUSTAKA ... 21
ix DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Minimum ... 4
Gambar 2.2 Rangkaian Sistem Minimum ... 5
Gambar 2.3 Pin MAP ATMEGA 328P ... 7
Gambar 2.4 Sensor Suhu Inframerah ... 8
Gambar 2.5 LCD(Liquid Crystal Display) ... 8
Gambar 3.1 Blok Diagram ... 12
Gambar 3.2 Flowchart sistem ... 13
Gambar 3.3 Rangkaian LCD dan ATMEGA 328P ... 14
Gambar 3.4 Rangkaian Sensor dan ATMEGA 328P ... 14
Gambar 3.5 Rangkaian Keseluruhan Sistem ... 15
Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Mikrokontroler ATMEGA 328P ... 16
Gambar 4.2 Hasil Pengujian LCD Display ... 17
x DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pin-Pin LCD ... 9 Tabel 4.1 Data Sensor ... 18 Tabel 4.2 Pengujian Keseluruhan Sistem ... 19
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, akhir-akhir ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan tersebut, membuat manusia selalu berusaha memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah kehidupannya. Misalnya dalam hal pengukuran suhu, pengukuran suhu biasa dilakukan secara manual, yaitu dengan menyentuh objek. Termometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui suhu suatu benda. Termometer digital berbasis inframerah merupakan alat ukur untuk mengukur suhu suatu benda atau zat tanpa menyentuh objek.
Dalam pemanfaatannya termometer digunakan diberbagai bidang, dari bidang perdagangan, industri sampai dengan perusahaan kesehatan.
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka penulis mencoba merancang dan membuat suatu alat termometer digital berbasis inframerah dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pengendali. Pada termometer digital ini menggunakan sensor MLX 90614 sebagai sensor suhu. Setelah disensor lalu hasil akan keluar pada EEPROM (electrically erasablle programmable read-only memory) mikrokontroler ATMega328P.
Pada saat termometer digital diarahkan ke benda maka nilainya akan secara otomatis tampil pada LCD (liquid Crystal Display).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut ke dalam bentuk skripsi sebagai Tugas Akhir dengan judul “Termometer Digital Berbasis Infrared”.
1.3 Batasan Masalah
Untuk meruncingkan persoalan, penulis membatasi perancangan alat ini sebagai berikut:
2 1. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu inframerah.
2. Tampilan menggunakan LCD 16x2 1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat dilakukan Tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk merancang alat yang bekerja memantau suhu dan memadamkan api 2. Membangun prototype alat pendeteksi api dan pemadam api.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika laporan ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori dasar yang digunakan sebagai bahan acuan projek akhir I, serta komponen yang perlu diketahui untuk mempermudah dalam memahami sistem kerja alat ini.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir dari program yang akan diisikan ke Mikrokontroller.
3 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian, penjelasan mengenai program yang diisikan ke Mikrokontroller.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja yang sama.
4 BAB II
DASAR TEORI
2.1 MIKROKONTROLER
Mikrokontroler adalah mikroprosesor yang telah dilengkapi dengan memori, IO, dan peripheral dalam satu chip [1]. Dengan kelengkapan tersebut sebuah mikrokontroler dapat melakukan komputasi juga pegontrolan suatu sistem secara mandiri . Namun diperlukan rangkaian tambahan untuk melakukan eksekusi program yang ada di dalam mikrokontroler tersebut. Rangkaian ini biasa disebut dengan rangkaian sistem minimum mikrokontroler.
Sistem minimum atau yang biasa disingkat sismin. Merupakan suatu rangkaian dasar pada rangkaian mikrokontroler yang merupakan syarat minimum dari suatu mikrokontroler untuk bekerja. Rangkaian sistem minimum pada dasarnya terdiri dari komponen kristal, kapasitor nonpolar dan rangkaian suplai tegangan. Perhatikan gambar :
Gambar 2.1 sistem minimum
5 Gambar 2.2 rangkaian sistem minimum
Rangkaian sistem minimum berfungsi sebagai pengatur clock pada mikrokontroler.
Rangkaian ini sebagai rangkaian penabuh yang digunakan untuk satuan frekuensi pada mikrokontroler. Juga berfungsi sebagai rangkaian minimum untuk melakukan pemrograman mikrokontroler. Komponen yang berfungsi untuk membangkitkan frekuensi ini adalah komponen kristal. Ada berbagai tipe mikrokontroler yang beredar di pasaran, dalam tugas akhir ini digunakan mikrokontroler ATmega 328P.
2.1.1 ATMEGA 328P
AT-Mega 32P merupakan jenis mikrokontroler yang memiliki performa tinggi dengan konsumsi daya rendah. Mikrokontroler ini merupakan mikrokontroler seri 8 bit yang dimiliki oleh Atmel AVR [2].ATMega328 memiliki beberapa fitur antara lain :
1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
2. 32 x 8-bit register serba guna.
3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
6 5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.
8. Master / Slave SPI Serial interface.
Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan pararelism. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program.
Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-
bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi,
7 ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh. Pada gambar 2.3 dapat dilihat PIN MAP ATmega 328P.
Gambar 2.3 Pin Map ATmega 328P
2.2 SENSOR
Sensor adalah transduser yang berfungsi untuk mengolah variasi gerak, panas, cahaya atau sinar, magnetis, dan kimia menjadi tegangan serta arus listrik. Transduser sendiri memiliki arti mengubah, resapan dari bahasa latin traducere Bentuk perubahan yang dimaksud adalah kemampuan merubah suatu energi kedalam bentuk energi lain. Sensor yang sering menjadi digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya atau sinar, sensor suhu, serta sensor tekanan.
2.2.1 SENSOR SUHU INFRAMERAH
Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
8 Gambar 2.4 Sensor suhu inframerah
2.3 LCD(Liquid Crystal Display)
Liquid Crystal Display (LCD) adalah komponen yang dapat menampilkan tulisan. Salah satu jenisnya memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri atas enam belas karakter. LCD seperti itu biasa disebut LCD 16x2.
Gambar 2.5 LCD (Liquid Crystal Display)
LCD memiliki 16 pin dengan fungsi pin masing-masing seperti yang terlihat pada table 2.1.
9 Tabel 2.1 Pin-pin LCD
No.Pin Nama Pin I/O Keterangan 1 VSS Power Catu daya, ground (0v) 2 VDD Power Catu daya positif 3
V0 Power
Pengatur kontras, menurut datasheet, pin iniperlu dihubungkan dengan pin vss melalui resistor Variabel.
4 RS Input
Register Select
RS = HIGH : untuk mengirim data
RS = LOW : untuk mengirim instruksi
5 R/W Input
Read/Write control bus R/W = HIGH : mode untuk membaca data di LCD
2.3.1 Cara kerja LCD
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”.Bus data terdiri dari 4bit atau 8 bit. Jika jalur data 4 bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7.
Sebagaimana terlihat pada table deskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dalam hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8bit dikirim ke LCD secara 4bit atau 8bit pada satu waktu
Jika mode 4bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8bit (pertama dikirim 4bit MSB lalu 4bit LSB dengan pulsa clock EN setiap
10 nibblenya). Jalur control EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroler mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur control lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus. Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat, dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar.
Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”.
Jalur control R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status, lainnya merupakan instruksi penulisan, Jadi hamper setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu di set ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur.Mengirimkan data secara parallel baik 4bit atau 8bit merupakan 2 mode operasi primer.
Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting. Mode 8bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/0 (3pin untuk control, 8pin untuk data).Sedangkan mode 4bit minimal hanya membutuhkan 7bit (3pin untuk control, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroler dan LCD. Jika bit ini diset (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca
11 BAB III
PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM
3.1 UMUM
Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting didalam penyelesaian pembuatan suatu alat ukur. Pada perancangan dan pembuatan alat ini akan ditempuh beberapa langkah yang termasuk kedalam langkah perancangan antara lain pemilihan
komponen yang sesuai dengan kebutuhan serta pembuatan alat. Dalam perancangan ini dibutuhkan beberapa petunjuk yang menunjang pembuatan alat seperti buku buku teori, data sheet atau buku lainnya dimana buku petunjuk tersebut memuat teori- teori perancangan maupun spesifikasi komponen yang akan digunakan dalam pembuatan alat, melakukan percobaan serta pengujian alat.
3.2 TUJUAN PERANCANGAN
Tahap terpenting dalam pembuatan suatu alat adalah perancangan.Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan suatu alat meliputi prinsip kerja rangkaian, spesifikasi komponen yang terdapat pada rangkaian sehingga tidak terjadi kerusakan pada saat pemasangan komopnen.Tujuan perancangan adalah untuk memudahkan dalam pembuatan suatu alat serta mendapatkan suatu alat yang baik seperti yang diharapkan dengan memperhatikan penggunaan komponen dengan harga ekonomis serta mudah didapat dipasaran. Selain itu, itu perancangan juga bertujuan untuk membuat solusi dari suatu permasalahan dengan penggabungan prinsip- prinsip elektronik dan mekanik, serta dengan literatur dengan produk yang ada.
12 3.3 DIAGRAM BLOK
Diagram blok sangat efektif untuk menyederhanakan sistem yang rumit agar mudah dimengerti. Dalam tugas akhir ini sistem terdiri atas blok diagram yang terlihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Blok Diagram
Adapun fungsi masing masing blok diagram pada gambar 3.1 adalah sebagai berikut : 1. Blok Sensor
Berfungsi sebagai inputan data ke mikrokontroler yang kemudian akan diproses untuk melakukan kerja tertentu
2. Blok Mikroprosesor
Berfungsi sebagai pemroses sinyal sensor dan pengontrol yang memiliki tujuan tertentu yang terdiri atas mikrokontroler dan sistem minimum
3. Blok PSU
Berfungsi sebagai Power Supply untuk menyuplai tegangan ke mikrokontroler.
4. Blok Kipas Angin
Berfungsi sebagai Pemadam Api.
13 2.4 FLOWCHART SISTEM
Gambar 3.2 Flowchart Sistem
14 2.5 RANGKAIAN LCD DAN MIKROKONTROLER
Rangkaian LCD dan mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Rangkaian LCD dan ATmega 328P 3.6 RANGKAIAN SENSOR DAN MIKROKONTROLER Rangkaian sensor dan mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Rangkaian Sensor dan ATmega 328P
15 3.7 RANGKAIAN KESELURUHAN SISTEM
Rangkaian keseluruhan sistem dapat dilihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Rangkaian Keseluruhan Sistem
16 BAB IV
PENGUJIAN RANGKAIAN DAN DATA PENGUJIAN
4.1 PENGUJIAN MIKROKONTROLER
Pengujian mikrokontroler dapat dilakukan dengan membuat rangkaian seperti gambar 4.1 lalu menghubungkan rangkaian ke komputer via USB dan memasukan program awal seperti berikut :
void setup() {
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);
delay(1000);
}
Gambar 4.1 Rangkaian pengujian Mikrokontroler ATmega 328P
Hasil yang di tampilkan pada pengujian rangkaian diatas Led akan menyala secara periodik setiap 1 detik
17 4.2 PENGUJIAN LCD
Pengujian LCD dilakukan dengan memasukkan program kedalam mikrokontroler sebagai berikut :
#include <LiquidCrystal.h>
const int rs = 12, en = 11, d4 = 5, d5 = 4, d6 = 3, d7 = 2;
LiquidCrystal lcd(rs, en, d4, d5, d6, d7);
void setup() { lcd.begin(16, 2);
lcd.print("hello, world!");
}
void loop() {
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(millis() / 1000);
}
Hasil yang di tampilkan pada layar LCD adalah sebagai berikut :
Gambar 4.2 Hasil Pengujian LCD display
18 4.3 PENGUJIAN SENSOR
Pengujian sensor adalah dengan menempatkan sensor sedemikian rupa sehingga gejala fisis yang akan diukur dapat di baca oleh sensor. Kemudian hasil pembacaan akan di catat sebagai acuan untuk dilakukan kalibrasi. Kalibrasi dilakukan dengan membandingkan nilai pembacaan antara sensor dengan alat ukur sebenarnya . data hasil pembacaan sensor dapat dilihat pada tabel 4.1. dan proses pengkalibrasian dapat dilihat pada gambar 4.3.
Tabel 4.1 Data Sensor
NO SUHU TERBACA EROR % EROR
TERMOMETER CELCIUS STANDART
TERMOMETER ALAT
1 25 25 0 0
2 30 31 1 3.3
3 35 35 0 0
4 40 41 1 0.25
5 45 46 1 0.2
4.4 PENGUJIAN RANGKAIAN KESELURUHAN
Pengujian keseluruhan rangkaian adalah dengan memasangkan alat dengan berbagai variasi data yang kemudian dibandingkan hasil dari pembacaan dan output system sehingga dapat disimpulkan spesifikasi dari alat. Hasil data pengujian keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.2 dan proses pengambilan data dapat dilihat pada gambar 4.4.
19 Tabel 4.2 Pengujian Keseluruhan Sistem
NO SUHU TERBACA EROR % EROR STATUS
KIPAS TERMOMETER
CELCIUS STANDART
TERMOMETER ALAT
1 25 25 0 0 MATI
2 30 31 1 3.3 MATI
3 35 35 0 0 HIDUP
4 40 41 1 0.25 HIDUP
5 45 46 1 0.2 HIDUP
20 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari perancangan dan pengujian alat dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut : 1. Sensor suhu infrared mampu mengukur suhu dengan akurat
2. Pemanfaatan kipas sebagai penurun suhu berfungsi sesuai dengan semestinya.
3. Dalam pengujian didapat kesalahan maksimum alat sebesar 3 %
5.2 Saran
Untuk Pengembangan selanjutnya perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut : 1. Pengukuran objek dilakukan secara bertahap sampai batas kemampuan alat.
2. Peletakan sensor harus mengarah kepada sumber panas agar pembacaan suhu lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
http://ariesz-smkn5bjm.blogspot.co.id/2015/05/mikrokontroler-atmega8.html.
Diakses pada tanggal: 19 Januari 2018 Pukul: 15:12
Agfianto Eko Putra, Teknik antar muka computer : konsep & aplikasi, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002.
Prentice- hall, inc., Englewood Cliffs Nj, Electronic Instrumentasi & Measurement Tecniques, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999.
Suhata, ST, VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005.