v
“TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH PT X SEBAGAI PEMEGANG KUASA PERTAMBANGAN TERHADAP
MINING SERVICE AGREEMENT YANG TELAH LEWAT WAKTU
PENYESUAIANNYA BERDASARKAN PERMEN PENYELENGGARAAN USAHA JASA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA”
Abstrak
Sonora Gokma Pardede 110110090002
Tugas Akhir ini mengangkat permasalahan tentang mining service agreement yang telah lewat waktu penyesuaiannya dengan Permen Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara. Penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan tujuan, Pertama, untuk membahas apakah akibat hukum dari mining service agreement yang lewat waktu penyesuaiannya dikaitkan dengan Permen Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara. Kedua, tindakan hukum apa yang dapat dilakukan oleh PT X terhadap mining service agreement yang klausulnya tidak disesuaikan dengan Permen Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara.
Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yuridis normatif. Metode penelitian dengan tahap pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Data tersebut kemudian digunakan untuk menggambarkan suatu objek permasalahan yang berupa sinkronisasi fakta-fakta yang terjadi dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh Peneliti dapat disimpulkan bahwa mining service agreement bertentangan dengan Permen Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara sehingga tidak memenuhi ketentuan Pasal 1320 ayat (4) KUHPerdata dan berakibat mining service agreement ini batal demi hukum. Penulis memberikan rekomendasi agar PT X mengajukan pembatalan mining service agreement yang batal demi hukum ke pengadilan negeri. Di sisi lain, PT X sebagai pihak dalam mining service agreement harus cermat terhadap setiap peraturan perundang-undangan yang baru disahkan oleh Pemerintah.