KEUNIKAN DESA TRUNYAN
Penulis :
Ngakan Ketut Acwin Dwijendra
Ngakan Gede Rauh Arsana Keramas
Desain & Layout :
“Colour Blind Studio”
Kadek Angga Dwi Astina, S.Ds
Desa Trunyan mempunyai
sejarah yang unik.
Nama
TRUNYAN
menurut
etimologinya berasal dari kata
TARU
MENYAN
yaitu nama sebatang pohon
kayu yang mempunyai bau
yang sangat harum.
Kayu tersebut sebetulnya adalah
seorang Dewi yang disebut
Kebesaran suatu bangsa dapat dilihat dari perjalanan sejarah serta peninggalan warisannya. Semakin tinggi peradaban suatu bangsa akan semakin tinggi pula penghargaan terhadap nilai-nilai sejarah. Kata bijak itu yang menginspirasi penulis untuk mengadakan penelitian di Desa Trunyan dengan observasi dan bertanya dengan intens kepada Pemuka-pemuka masyarakat yang berkompeten.
Tujuan penelitian dan penerbitan Buku Tentang Sejarah Desa Trunyan ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi peneliti sendiri maupun bagi masyarakat pembaca mengenai Keunikan Desa Trunyan yang sejak dari dahulu merupakan desa yang sangat penting dalam “Sejarah Bali Kuno” sekaligus menggugah rasa cinta kepada kebudayaan yang kita miliki, dan meningkatkan pemahaman masyarakat kita terhadap pentingnya warisan pusaka, yang kadang kala sering kita lupakan.
Penulis mengakui bahwa isi buku ini masih sangat jauh dari yang diharapkan, mengingat waktu untuk mengadakan penelitian maupun sumber-sumber untuk mendapatkan bahan-bahannya sangat terbatas. Untuk itu kehadapan Para Leluhur, Ida Sang Hyang Widhi / Tuhan Hyang Maha Esa terutama yang bersentana di Desa Trunyan dan sekitarnya, penulis ngaturang pangebakti dan sujud kehadapanNYA, karena atas asung kerta wara nugrahaNYA penulis dapat merampungkan penyusunan buku ini. Demikian pula kepada semua pihak yang telah ikut membantu, mendorong dan memberi semangat, penulis haturkan terimakasih.
Akhirnya besar harapan penulis, semoga penulisan dari sejarah ini ada manfaatnya bagi kita semua.
Desa Wisata Guliang Kangin-Bangli, 2015
Buku ini kupersembahkan kepada :
Istriku tercinta, Desak Made Suastri, SE
Putri dan Putra tersayang, Desak Ayu Krystina Winastri, Dewa Ngakan Made Bagus Krishna, Dewa Ngakan Nyoman Bharata Dhikara
Serta rasa hotmatku yang mendalam kepada keluarga besar di Bangli dan Ubud