• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM EVAKUASI BENCANA BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GOOGLE MAPS API SKRIPSI YOSAFAT SAHAT MARISI SIHOMBING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM EVAKUASI BENCANA BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GOOGLE MAPS API SKRIPSI YOSAFAT SAHAT MARISI SIHOMBING"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

YOSAFAT SAHAT MARISI SIHOMBING 141401120

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTRER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

(2)

SISTEM EVAKUASI BENCANA BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GOOGLE MAPS API

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer

YOSAFAT SAHAT MARISI SIHOMBING 141401120

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTRER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

(3)

PERSETUJUAN

Judul : SISTEM EVAKUASI BENCANA BERBASIS

ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GOOGLE MAPS API

Kategori : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN

KECERDASAN BUATAN

Nama : YOSAFAT SAHAT MARISI SIHOMBING

Nomor Induk Mahasiswa : 141401120

Program Studi : SARJANA (S-1) ILMU KOMPUTER

Departemen : ILMU KOMPUTER

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, 22 Juli 2019 Komisi Pembimbing :

Pembimbing II Pembimbing I

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom Jos Timanta Tarigan, S.Kom, M.Sc NIP. 196203171991031001 NIP. 198501262015041001

Diketahui/disetujui oleh

Program Studi S-1 Ilmu Komputer Ketua,

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom.

NIP. 196203171991031001

(4)

PERNYATAAN

SISTEM EVAKUASI BENCANA BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GOOGLE MAPS API

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, 27 Maret 2019

Yosafat S. M. Sihombing

141401120

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis sangat beterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara dan debagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, kritik, motivasi, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Jos Timanta Tarigan, S.Kom, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, kritik, motivasi, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Herriyance, S.Kom, M.Kom selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan nasihat, arahan dan motivasi kepada penulis selama menempuh perkuliahan.

6. Seluruh tenaga pengajar dan pegawai di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi USU yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi.

7. Orangtua penulis Ayahanda Edward Sihombing dan Ibunda Serepia Agustina yang tak kenal lelah memberikan dukungan semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak Grace Meilisa Sari Nauli Sihombing, Margareth Aprilia Rotua

Sihombing, serta adik Yosephine Oktoria Taruli Sihombing yang selalu

mendukung penulis.

(6)

9. Keluarga Besar Situmorang Pasar VI yang telah menemani dan memberi semangat dalam semasa studi dan dalam pengerjaan skripsi.

10. Teman - teman grup Dollar Wesley, Radzie Makmun, Abrar Khairy, Bagus Tri Artno, Adib Rickzan, Bayu Angga Anasta, M. Hafiz Al Qadri, M. Hamyasa, Patricia Yvette Clarisa, Rizky Maulidya, Rizky Hakim Lubis, Yosafat Sihombing yang selalu berbagi keceriaan bersama penulis.

11. Teman – teman multi-chattoxic Kris Pradana Waskita Nala, Fadli Sahru Alhaj yang telah menemani, memberi semangat dan dukungan serta hiburan saat mengerjakan skripsi.

12. Teman – teman seperjuangan Hariadi Prabowo, Fadil Fauzi, Evson Leorencius, Rahmat Setyo Aji, Julio Paulus Purba yang telah memberikan semangat serta dorongan kepada penulis.

13. Teman - teman Kom C angkatan 2014 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberi motivasi kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

14. Teman - teman Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara stambuk 2014 yang telah banyak memberi motivasi kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

15. Semua pihak yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkah kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat, perhatian, serta dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pribadi, keluarga, masyarakat, organisasi dan negara.

Medan, 27 Maret 2019

Penulis

(7)

ABSTRAK

Tidak tersedianya shelter dan tidak tersedianya lahan yang cukup untuk dijadikannya tempat berkumpul darurat membuat masyarakat tidak mengetahui tempat yang aman untuk menghindari bencana. Dengan adanya sistem informasi geografis, kita dapat mengetahui tentang kondisi permukaan bumi. Google Maps sebagai salah satu layanan peta digital menyediakan ApplicationProgrammingInterface (API) yang bisa digunakan secara gratis pada android. Penelitian ini menggunakan sinkronisasi antara Google MapsAPI sebagai penyedia peta digital, Global Positioning System (GPS) pada android sebagai penunjuk lokasi user, firebase sebagai database yang memiliki metode penyimpanan data sistem secara realtime database yang memungkinkan setiap user yang sedang mengakses dapat melihat data terbaru yang dikirimkan oleh user lain dan internet sebagai penghubung antara layanan Google Maps, GPS dan database.

Dengan adanya sistem ini masyarakat dapat mengetahui lokasi aman yang dapat dituju dalam keadaan darurat, rute, permintaan darurat, maupun penanganan pasca bencana seperti permintaan pendistribusian logistik yang diharapkan untuk lokasi tersebut dan menunjukkan setiap lokasi user yang ada agar proses evakuasi lebih lanjut dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Kata kunci : Assembly Point, Firebase, Geographic Information System,

Google Maps API,Global Positioning System

(8)

ANDROID BASED DISASTER EVACUATION SYSTEM USING GOOGLE MAPS API TECHNOLOGY

ABSTRACT

The unavailability of both shelter and wide field as assembly points make people not knowing which places are safe to avoid disasters. With the existence of geographic information systems, we can find out about the earth’s surface condition. Google Maps as one of a digital map service provides an Application Programming Interface (API) which can be used for free on Android. This study uses synchronization between the Google Maps API as a provider of digital maps, Global Positioning System (GPS) on Android as a pointer to the user's location, firebase as a database that has a method of storing system data in realtime database which allows every user who is currently accessing to see the latest data sent by other users and lastly internet as a link between Google Maps services, GPS and databases. With this system, people can find safe location which can be used to avoid disaster, routes to the safe location, emergency requests, and post-disaster handling such as expected logistics distribution requests for the location and show each existing user location so that further evacuation processes can be carried out quickly and easy.

Kata kunci : Assembly Point, Firebase, Geographic Information System,

Google Maps API,Global Positioning System

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan

Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftara Lampiran

ii iii iv vi vii viii x xii xiii Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian

1.4. Ruang Lingkup Penelitian 1.5. Manfaat Penelitian

1.6. Metodologi Penelitian 1.7. Sistematika Penulisan Landasan Teori

2.1. Assembly Point

2.2. Sistem Informasi Geografis 2.3. Google Maps API

2.3.1 Maps 2.3.2 Routes 2.3.3 Places 2.4. Firebase

2.4.1 Realtime Database

2.4.2 Struktur Firebase Database 2.5. Penelitian yang Relevan

Analisis dan Perancangan Sistem 3.1. Analisis Sistem

3.1.1. Analisis Masalah 3.1.2. Analisis Kebutuhan 3.1.3. Diagram Umum 3.1.4. Pemodelan Sistem 3.1.5. Flowchart

3.2. Perancangan Interface

Implementasi dan Pengujian Sistem

1 2 3 3 3 4 5

6 6 7 7 8 8 9 11 12 13

14

14

15

17

18

25

33

(10)

Bab 5

4.1. Implementasi

4.1.1. Halaman Awal (Splash Screen) 4.1.2. Halamn Masuk Aplikasi (Login) 4.1.3. Halaman Utama (Maps)

4.1.4. Halaman Permintaan Bantuan (Request Help) 4.1.5. Halaman View Help

4.1.6. Halaman Popup Details 4.1.7. Halaman About

4.2. Pengujian

4.2.1 Pengujian Login dan Logout dengan Menggunakan Akun Google

4.2.2 Pengujian Hak Akses GPS dan Pengujian Ketepatan Titik Koordinat User

4.2.3 Pengujian Pengambilan Data Zona Aman Dari Database Firebase

4.2.4 Pengujian Menampilkan 4 Jenis Peta

4.2.5 Pengujian Permintaan Darurat dan Melihat Data Permintaan Darurat Lainnya

4.2.6 Pengujian Permintaan Rute

4.2.7 Pengujian Melihat Lokasi User Lain 4.2.8 Pengujian Meminta Bantuan

4.2.9 Pengujian Melihat Permintaan Bantuan 4.2.10 Pengujian Running Time

Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran

42 43 43 44 45 46 47 47 48 50 51 54 56 59 62 65 66 68 69

71 71 Daftar Pustaka

LAMPIRAN

Output JSON Listing Program Daftar Riwayat Hidup

73

A-1

B-1

C-1

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Library Firebase di Android Studio 10

Gambar 2.2 Struktur Database Firebase 12

Gambar 2.3 Ilustrasi Neuron Dengan Model Matematisnya 11

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa 15

Gambar 3.2 Diagram Proses 17

Gambar 3.3 Diagram Use Case 18

Gambar 3.4 Diagram Aktivitas Menampilkan Lokasi User Lain 20

Gambar 3.5 Diagram Aktivitas Permintaan Darurat 21

Gambar 3.6 Diagram Aktivitas Permintaan Rute 21

Gambar 3.7 Diagram Aktivitas Menampilkan Permintaan Darurat 22

Gambar 3.8 Diagram Aktivitas Permintaan Bantuan 23

Gambar 3.9 Diagram Aktivitas Menampilkan Permintaan Bantuan dan Verifikasi

24

Gambar 3.10 Flowchart Melihat Lokasi User Lain 26

Gmabar 3.11 Flowchart Menampilkan Rute 27

Gambar 3.12 Flowchart Permintaan Darurat dan Melihat Permintaan Darurat

29

Gambar 3.13 Flowchart Permintaan Bantuan 30

Gambar 3.14 Flowchart Melihat Bantuan dan Verifikasi Bantuan 32

Gambar 3.15 Perancangan Interface Halaman Awal 33

Gambar 3.16 Perancangan Interface Halaman Masuk Aplikasi 34

Gambar 3.17 Perancangan Interface Halaman Utama 35

Gambar 3.18 Perancangan Interface Halaman Permintaan Bantuan 37 Gambar 3.19 Perancangan Interface Halaman Bantuan 38 Gambar 3.20 Perancangan Interface Halaman Detail Bantuan 39 Gambar 3.21 Perancangan Interface Halaman Profile 40

Gambar 4.1 Halaman Awal Sistem 43

Gambar 4.2 Halaman Masuk Aplikasi 44

Gambar 4.3 Halaman Utama 44

Gambar 4.4 Halaman Request Help 46

Gambar 4.5 Halaman View Help 46

Gambar 4.6 Halaman Popup Details 47

Gambar 4.7 Halaman About 48

Gambar 4.8 Pengujian Login dan Logiut dengan Menggunakan Akun Google

50

Gambar 4.9 Program Login 51

Gambar 4.10 Pengujian Hak Akses GPS 51

Gambar 4.11 Gambar Hak Akses GPS 52

(12)

Gambar 4.12 Maps yang Berjalan Normal 53

Gambar 4.13 Program Hak Akses GPS 54

Gambar 4.14 Program Akses Lokasi Saat Ini 54

Gambar 4.15 Pengujian Pengambilan Data Maps dari Database Firebase

54

Gambar 4.16 Program Mengambil Data Maps 55

Gambar 4.17 Pengujian Pada Peta Dengan Jenis Normal Map 56 Gambar 4.18 Pengujian Pada Peta Dengan Jenis Terrain Map 57 Gambar 4.19 Pengujian Pada Peta Dengan Jenis Satelit Map 57 Gambar 4.20 Pengujian Pada Peta Dengan Jenis Hybrid Map 58

Gambar 4.21 Program Memilih Tipe Peta 58

Gambar 4.22 Pengujian Permintaan Bantuan 59

Gambar 4.23 Pengujian Permintaan Darurat 60

Gambar 4.24 Pengujian Melihat Permintaan Bantuan Lainnya 61

Gambar 4.25 Program Place Picker 61

Gambar 4.26 Pengujian AutoCompleteFragment 62

Gambar 4.27 Program Request Direction URL 63

Gambar 4.28 Bagian dari Output JSON 64

Gambar 4.29 Pengujian Permintaan Rute 65

Gambar 4.30 Pengujian Melihat Lokasi User Lain 65

Gambar 4.31 Program Melihat Lokasi User Lain 66

Gambar 4.32 Pengujian Meminta Bantuan 66

Gambar 4.33 Program Pengecekan Form Bantuan 67

Gambar 4.34 Pengujian Melihat Bantuan 68

Gambar 4.35 Pengujian Popup Details 69

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Pengujian Running Time Pengambilan Data GPS dan

Mengirimkan ke Database

69 Tabel 4.2 Running Time Pengambilan Data Lokasi Aman dari

Database

70

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1: Output JSON ... A-

73

Lampiran 2: Listing Program ... B-

73

Lampiran 2: Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) ... C-1

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat bencana alam terjadi, kebanyakan masyarakat tidak mengetahui kemana tempat aman untuk menghindari benca untuk menyelamat diri maupun tempat-tempat mengungsi. Hal ini dikarenakan tempat evakuasi ataupun shelter khusus untuk evakuasi saat bencana terjadi secara umum belum ada di Indonesia. Dengan adanya shelter khusus atau tempat aman masyarakat dapat langsung menuju tempat tersebut dan korban jiwa dapat diminimalisir. Selain pada saat bencana terjadi, shelter dapat dijadikan tempat penampungan sementara saat terjadi bencana.

Di Indonesia, Sebagian besar gedung-gedung sudah mempunyai Assembly Point ataupun Muster Point.Adapun tujuan dari Assembly Point adalah zona aman yang dapat dituju ketika melakukan evakuasi. Akan tetapi sebagian besar dari Assembly Point tidak layak ataupun tidak memiliki ruangan yang cukup untuk melakukan evakuasi.

Dengan pemanfaatan taman, stadion ataupun lahan kosong yang luas yang ada, kita dapat membuat tempat evakuasi ataupun shelter yang aman dan masyarakat akan berkumpul pada beberapa titik saja sehingga evakuasi tingkat lanjut ataupun pemberian bantuan dapat terorganisir dengan lancar.

Sistem Informasi Geografis ( Geographic Information System ) adalah sebuah

sistem informasi yang memiliki kemampuan untuk mengolah data geografis atau data

geospatial. Inti dari sistem informasi geografis itu sendiri mencakup mengambil,

menyimpan, mengelola dan menampilkan data geografis. Adapun tujuan dari sistem

informasi geografis tersebut adalah memberikan informasi geografis sehingga

permasalahan geografis seperti : investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya alam,

(16)

perancangan pembangunan, kartografi ataupun perencanaan rute dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus pergi ke lokasi tersebut secara langsung.

Dengan kemajuan teknologi yang pesat. Akses terhadap sistem informasi geografis tersebut akan lebih mudah didapatkan, salah satunya adalah peta digital.

Salah satu layanan peta digital yang sangat poluler adalah Google Maps. Google Maps adalah salah satu layanan pemetaan gratis yang dikembangkan oleh Google. Google Maps menawarkan Google Maps API untuk menggunakan Google Maps pada web maupun mobile. Google MapsAPI adalah sebuah layanan (service) yang diberikan oleh Google kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google Maps dalam mengembangkan aplikasi (Faya & Fiftin 2013, 164). Google MapsAPI menawarkan 4 jenis peta, antara lain : Roadmap, Satellite, Terrain dan Hybrid.

Dengan demikian, pada penelitian ini akan dibuat sebuah sistem evakuasi bencana berbasis android yang terhubung ke internet untuk memberikan informasi evakuasi yang akurat serta menunjukkan lokasi evakuasi terdekat dengan memanfaatkan lahan kosong yang luas, stadion, taman ataupun tempat lainnya yang dinilai bisa digunakan untuk tempat evakuasi. Dengan adanya sistem evakuasi ini diharapkan para korban yang sedang mencari lokasi yang aman agar dapat berkumpul pada beberapa titik saja yaitu pada titik evakuasi. Selain itu, dengan adanya sistem evakuasi ini, informasi terkait lokasi korban maupun hal lainnya dapat diketahui oleh pihak yang berwajib sehingga pemberian bantuan dan pengevakuasian ke tempat yang lebih aman dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada

penelitian ini adalah bagaimana untuk dapat mengetahui lokasi yang aman saat

bencana alam sedang terjadi dengan mengetahui hal tersebut, proses evakuasi akan

cepat dan efisien serta membatu pihak berwajib memberikan informasi tentang korban

dan penanganan selanjutnya dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.

(17)

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas adalah:

1. API yang digunakan adalah Google MapsAPI

2. Algoritma yang digunakan untuk mencari rute adalah algoritma yang sudah tersedia pada Google Maps

3. Tempat aman yang memungkinkan untuk evakuasi sekala besar seperti stadion, taman ataupun lahan kosong yang luas

4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java berbasis Android 5. Database yang digunakan adalah Google Firebase

6. Update Data dapat dilakukan secara Real Time 1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada user yang sedang mencari tempat evakuasi yang aman sehingga usaha pengevakuasian dapat dilakukan secara cepat dan efisien.

2. Memberikan informasi kepada pihak berwajib lokasi korban sehinggamemudahkan pihak berwajib untuk melakukan tindakan selanjutnya (evakuasi ke tempat yang lebih aman ataupun pemberian bantuan)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini:

1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat maupun pihak berwajib tentang informasi lokasi yang aman untuk evakuasi.

2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi betapa pentingnya shelter ataupun tempat evakuasi yang permanen. Sehingga korban jiwa dapat diminimalisir

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin membahas topik terkait

dengan penelitian ini.

(18)

1.6 Metodologi Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Literatur

Pada tahap ini penelitian dimulai dengan mencari referensi dari berbagai sumber terpercaya dan melakukan tinjauan pustaka melalui buku-buku, artikel ilmiah, dan penelitian lainnya dalam bentuk jurnal yang berhubungan dengan Google Maps, Google Maps API, Mobile Location Service dan Sistem Informasi Geografis

2. Analisis dan Perancangan

Pada Tahap ini penulis melakukan analisa terhadap apa saja yang akan dibutuhkan dalam penelitian untuk segera dirancang meliputi pembuatan rancangan sistem, rancangan proses dan rancangan testing.

3. Implementasi

Pada tahap ini, hal-hal yang telah dirancang pada rancangan sistem selanjutnya diimplementasikan dengan menggunakan bahasa Java Android dengan bantuan Google Firebase sebagai database dan beberapa kondisi yang telah ditentukan

4. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan uji coba menggunakan perangkat android yang terhubung di jaringan internet untuk mengakses aplikasi ini. Dimana akan dilakukan uji coba sistem evakuasi tersebut apakah menunjukkan lokasi Assembly Point yang telah dibuat dengan menggunakan Google Maps API.

5. Dokumentasi

Pada tahap ini berisi laporan dan kesimpulan akhir dari hasil akhir analisa

dan pengujian dalam bentuk skripsi.

(19)

1.7 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan skripsi ini iterdiri dari beberapa bagian utama untuk diketahui yaitu sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang pemilihan judul skripsi ―Sistem Evakuasi Bencana Berbasis Android Dengan Menggunakan Teknologi Google Maps Api.‖, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang konsep sistem infromasi geografis, Assembly Point, Zona Aman, Google Maps, Google Maps API danGoogle Firebase secara umum.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis terhadap masalah penelitian dan perancangan sistem yang akan dibangun sebagai solusi permasalahan tersebut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi implementasi sistem evakuasi bencana berbasis android, selanjutnya pengujian terhadap sistem yang telah dibangun dengan melakukanpengujian lokasi user yang mengakses, lokasi tempat aman, pemberian ataupun permintaan bantuan, serta pembahasan hasil pengujian dan analisisnya

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dari uraian penjelasan bab-bab

sebelumnya dan saran berdasarkan hasil pengujian yang

diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan sistem

selanjutnya.

(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan sistem evakuasi bencana berbasis android dengan menggunakan teknologi Google Maps API.

Assembly Point

AssemblyPoint ataupun MusterPoint dibuat sebagai tempat atau area yang dituju ketika terjadi keadaan darurat. Mengacu pada SNI 03- 1736-2000 luas dari assembly point adalah 0.3m2. Artinya setiap orang harus setidaknya memiliki ruang sekitar 30cm x 30cm tanpa melihat ukuran dari badan orang tersebut. Sedangkan tinggi minimal untuk Assembly Point sendiri adalah 2m.

Tempat aman menurut Permen Pekerjaan Umum no.26 tahun 2008 adalah suatu tempat yang aman di dalam bangunan gedung, seperti :

1. yang tidak ada ancaman api.

2. dari sana penghuni bisa secara aman berhambur setelah menyelamatkan diri dari keadaan darurat menuju jalan atau ruang terbuka, atau (b) suatu jalan atau ruang terbuka.

2.1 Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki kemampuan untuk mengolah data geografis atau data geospatial. Sistem informasi geografis memiliki lima komponen pendukung yaitu :

1) Perangkat Keras (Hardware) adalah perangkat fisik yang digunakan untuk melakukan analisis geografis dan pemetaan.

2) Perangkat Lunak (Software) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

menyimpan, mengolah dan menyajikan data secara visual baik itu data

spasial ataupun non-spasial.

(21)

3) Data adalah sekumpulan fakta. Pada umunya terdapat 2 jenis data pada sistem informasi geografis, yaitu :

a. Data Spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang ada di permukaan bumi. Umumnya berupa grafik, peta dan gambar dengan format digital yang disimpan dalam bentuk koordinat atau dalam bentuk image yang memiliki nilai tertentu.

b. Data Non Spasial adalah data berbentuk tabel yang berisi informasi yang dimiliki oleh objek didalam data spasial.

4) Manusia adalah orang yang merancang, mengelola ataupun pengguna dari sistem informasi geografis.

5) Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam ilmu komputer, metode merujuk pada kode-kode yang digunakan untuk melakukan suatu tugas.

2.2 Google Maps API

API adalah kependekan dari Application Programming Interface. Dengan kata lain API adalah fungsi-fungsi yang telah disediakan oleh suatu aplikasi ataupun layanan. Google Maps API adalah fungsi-fungsi yang disediakan oleh google maps yang memungkinkan kita untuk menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada google maps kedalam web ataupun aplikasi yang kita buat. Pada dasarnya Google Maps sendiri memberikan beberapa layanan platform yaitu : Maps, Routes dan Place.

2.2.1 Maps

Maps adalah sebuah layanan yang memungkinkan kita untuk membuat peta berdasarkan bentuk muka bumi dengan memanfaatkan gambar yang dikirim oleh satelit. Layanan maps terbagi menjadi beberapa SDK dan API, yaitu :

a) Maps SDK for Android adalah tools untuk memasukkan fitur google maps kedalam aplikasi kita yang berbasis pada Android.

b) Maps SDK for iOS adalah tools untuk memasukkan fitur google maps kedalam aplikasi kita yang berbasis pada iOS.

c) Maps Static API adalah API yang memungkinkan kita memasukkan

gambar google maps pada website tanpa memerlukan JavaScript.

(22)

d) Maps Javascript API adalah API yang memungkinkan kita menggunakan google maps dan mengolah peta tersebut sesuai dengan keinginan kita.

e) Street View API adalah API yang memungkinkan kita memasukkan gambar keadaan jalanan secara nyata.

f) Maps URLs adalah layanan URL multi platform untuk meluncurkan google maps, melakukan pencarian, mendapatkan petunjuk arah dan navigasi serta menampilkan peta.

g) Maps Embed API adalah API yang memungkinkan kita menggunakan google maps atau street view dengan menggunakan HTTP sederhana.

2.2.2 Routes

Routes adalah sebuah layanan yang menunjukkan jalan ataupun rute dari suatu tempat ke tempat lain dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti rambu lalu lintas, jenis kendaraan maupun kejadian-kejadiaan yang sedang terjadi. Layanan routes terbagi menjadi 3 API, yaitu :

a) Directions API adalah API yang memiliki fungsi mencari rute dari suatu tempat ke tempat lain. Kita bisa memilih rute yang sesuai dengan kendaraan yang kita gunakan

b) Distance Matrix API adalah API yang memiliki fungsi menghitung jarak dan waktu tempuh dari suatu tempat ke tempat lain.

c) RoadsAPI adalah API yang memiliki fungsi mengidentifikasi jenis kendaraan yang bisa lewat ataupun rambu lalu lintas yang berada pada setiap jalan.

2.2.3 Places

Places adalah sebuah layanan yang membantu kita menemukan tempat-tempat yang sudah tersedia di dalam google maps. Ada lebih dari 100 juta tempat yang terdata. Layanan Places terbagi menjadi beberapa SDK dan API, yaitu :

a) Places SDK for android adalah SDK yang memungkinkan kita

memasukkan berjuta-juta informasi tempat yang telah tersedia kedalam

aplikasi kita berbasis android. SDK ini juga menyediakan fitur auto

(23)

complete result dan konversi jalanan menjadi titik koordinat dan sebaliknya

b) Places SDK for iOS adalah SDK yang memungkinkan kita memasukkan berjuta-juta informasi tempat yang telah tersedia kedalam aplikasi kita berbasis iOS. SDK ini juga menyediakan fitur auto complete result dan konversi jalanan menjadi titik koordinat dan sebaliknya

c) Places Library, Maps JavaScript API adalah API yang berisi tempat- tempat yang sudah terdata didalam library google maps

d) Places API adalah API yang memungkinkan kita menerima informasi terbaru tentang tempat-tempat yang ada.

e) Geocoding API adalah API yang berfungsi mengkonversi jalan-jalan yang ada menjadi koordinat geografis ataupun sebaliknya

f) Geolocation API adalah API yang berfungsi mengembalikan informasi lokasi tanpa menggunakan GPS, tetapi berdasarkan informasi jarak antara titik tower jaringan seluler ataupun WiFi yang bisa dideteksi oleh mobile client

g) Timezone API adalah API yang memungkinkan kita menerima zona waktu yang sesuai dengan koordinat garis lintang dan garis bujur

2.3 Firebase

Firebase adalah salah satu penyedia layanan database gratis yang dimiliki oleh Gooogle. Selain menyediakan layanan database gratis, firebase juga memberi library untuk membuat dan mengakses database tersebut dan firebase juga dapat berintegrasi dengan berbagai platform seperti Android dan iOS. Firebase itu sendiri memiliki banyak layanan, tetapi layanan yang paling terkenal adalah realtimedatabase.

Layanan ini memungkinkan mensinkronisasikan data yang ada pada client dan

disimpan dalam cloudstorage firebase.

(24)

Gambar 2.1Library Firebase di Android Studio

Dengan adanya konsep realtime, semua data yang tersimpan akan otomatis terubah ketika pengguna mengubah data yang ada di database tanpa perlu membuka database itu sendiri dan perubahan data dapat dilihat oleh pengguna lainnya. Adapun layanan dari firebase :

1. Cloud Firestore adalah layanan yang memungkinkan mensinkronisasikan data antar user dan perangkat secara global dengan menggunakan cloud- hosted, NoSQL database. Layanan ini bisa diintegrasikan dengan layanan firebase lainnya

2. ML Kit adalah layanan machinelearning yang disedikan firebase untuk keperluan mobile

3. Cloud Functions adalah layanan firebase yang memiliki fungsi sebagai server. Dengan menggunakan perintah yang kita buat, perintah tersebut akan langsung tersimpan di firebase dan langsung berintegrasi dengan aplikasi yang kita buat kepada seluruh pengguna.

4. Authentication adalah layanan firebase yang memiliki fungsi autentikasi

yang aman dan mudah. Firebase menawarkan beberapa metode autentikasi

(25)

antara lain email/sandi, pihak ketiga seperti akun google ataupun facebook.

5. Hosting adalah layanan firebase yang memiliki funngsi hostingweb yang dikhususkan untuk aplikasi web modern.

6. CloudStorage adalah layanan firebase yang memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan data yang besar seperti file video, gambar ataupun audio.

7. RealtimeDatabase adalah layanan firebase yang memiliki fungsi mensinkronisasikan data yang ada pada database ke seluruh pengguna.

Ketika ada data yang diupdate maka data akan terkirim ke database dan seluruh pengguna dapat melihat perubahan.

2.3.1 Realtime Database

Realtime Database memiliki beberapa kemampuan antara lain : 1. Realtime

Sebagai ganti permintaan HTTP biasa, Firebase RealtimeDatabase menggunakan sinkronisasi data—setiap kali data berubah, semua perangkat yang terhubung akan menerima update dalam waktu milidetik.

2. Offline

Aplikasi Firebase tetap responsif bahkan saat offline karena SDK Firebase RealtimeDatabase menyimpan data ke disk. Setelah konektivitas pulih, perangkat klien akan menerima setiap perubahan yang terlewat dan melakukan sinkronisasi dengan status server saat ini.

3. Dapat Diakses dari Perangkat Lain

Firebase RealtimeDatabase dapat diakses secara langsung dari perangkat seluler atau browserweb; server aplikasi tidak diperlukan. Keamanan dan validasi data dapat diakses melalui Aturan Keamanan Firebase RealtimeDatabase yang merupakan kumpulan aturan berbasis ekspresi dan dijalankan ketika data dibaca atau ditulis.

4. Menskalakan di Beberapa Database

dapat mendukung kebutuhan data aplikasi Anda pada skala tertentu

dengan membagi data Anda di beberapa instancedatabase di project

(26)

Firebase yang sama. Menyederhanakan autentikasi dengan Firebase Authentication pada project Anda dan mengautentikasi pengguna di instance database Anda. Mengontrol akses ke data di tiap database dengan Aturan Firebase Realtime Database khusus untuk tiap instancedatabase.

2.3.2 Struktur Database Firebase

Semua data firebase realtime database disimpan sebagai objek JSON. Struktur database firebase ini sendiri seperti pohon JSON. Tidak seperti database SQL yang memiliki tabel ataupun catatan. Ketika ada data yang ditambahkan kedalam pohon JSON, data tersebut akan menjadi node di struktur JSON dengan kunci terkait.

Gambar 2.2 Struktur Database Firebase

users adalah anak (child) dari akar (root) dari database tersebut. Sedangkan alovelace, ghopper dan eclarke adalah anak dari users. name dan contacts adalah anak dari alovelace. user, alovelace, ghopper,eclarke, name, contacts, ghopper adalah sebuah key. Sedangkan true adalah value, dimana true adalah value dari ghopper.

2.4 Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis antara lain adalah sebagai berikut:

1. Shunfu Hu dan Ting Dai ―Online Map Application Development Using

Google Maps API, SQL Database, and ASP.NET‖. Jurnal ini menjelaskan

(27)

bahwa penggunaan Google Maps API V3 menyediakan mekanisme yang sangat efisien untuk memuat informasi kartografi pada pengguna internet dikarenakan respon waktu yang cepat dan interaksi yang bersahabat dan mudah.

2. Faya Mahdia dan Fiftin Noviyanto ―Pemanfaatan Google Maps Api Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik Pasca Bencana Alam Berbasis Mobile Web‖. Jurnal ini menjelaskan bahwa peta digital dapat dimanfaatkan untuk penanggulanan bencana alam dan pasca bencana alam

3. K.N. Manoj, Kailasa Akhi, Sai Kumar Gunti dan M.Sai Prathap Reddy

―Implementing Smart Home Using Firebase‖. Penggunaan Firebase secara real-time memudahkan user untuk mengakses aplikasi dimanapun dan kapanpun tanpa perlu mengupdate ke database secara manual.

4. Rena Ariyanti dan Khairil, Indra Kanedi ―Pemanfaatan Google Maps Api

Pada Sistem Informasi Geografis Direktori Perguruan Tinggi Di Kota

Bengkulu‖. Penggunaan sistem informasi geografis secara digital

memenuhi aspek keterkinian, cepat, efisien dan dapat diakses dimana saja.

(28)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan cara yang diperlukan untuk mengidentifikasi hambatan–hambatan dan mengevaluasi segala kebutuhan yang digunakan dalam membuat suatu sistem. Pada tahap ini kita bisa memperoleh informasi mengenai model dari rancangan sistem dan spesifikasi tentang perangkat lunak yang akan dibuat.

3.1.1 Analisis Masalah

Dalam penelitian ini, masalah yang timbul akan diidentifikasi menggunakan

diagram Ishikawa (diagram rangka ikan/ fish bone). Diagram Ishikawa merupakan

gambaran dari sebab dan akibat yang timbul dari suatu penelitian. Adapun masalah

yang akan diuraikan pada penelitian ini yaitu adalah bagaimana untuk dapat

mengetahui lokasi yang aman saat bencana alam sedang terjadi dengan mengetahui

hal tersebut, proses evakuasi akan cepat dan efisien serta membatu pihak berwajib

memberikan informasi tentang korban dan penanganan selanjutnya dapat dilakukan

dengan cepat dan efisien. Adapun diagram Ishikawa dari penelitian ini terdapat pada

gambar 3.1.

(29)

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa

Pada gambar diagram Ishikawa diatas terdapat pengelompokan dalam permasalahan dan dikategorikan menjadi 4 bagian yaitu mesin, material, manusia, dan metode. Pada kategori mesin dijelaskan mengenai permasalahan apa saja yang mempengaruhi perangkat keras dari penelitian tersebut. Material merupakan bahan bahan utama yang diperlukan untuk menjalankan proses. Kategori manusia menjelaskan berbagai masalah yang diterima oleh pengguna dalam menjalankan sebuah proses. Dan pada kategori metode menjelaskan bagaimana proses tersebut dapat di jalankan.

3.1.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan setelah kita dapat menguraikan penyebab dari

permasalahan yang muncul guna memahami kebutuhan yang akan dibuat terhadap

sistem penelitian ini. Untuk menganalisis kebutuhan sistem kita dapat menguraikan

masalah tersebut menjadi dua kategori yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non

fungsional.

(30)

a) Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional merupakan hal yang harus dapat dikerjakan oleh sistem guna mencapai tujuan utama dari permasalahan yang dibangun. Pada sistem ini kebutuhan fungsional yang harus tercapai yaitu sebagai berikut:

1. Spesifikasi perangkat berada pada rentangan API 16-27

Setiap perangkat setidaknya memiliki spesifikasi API dalam rentangan API 16 – 27, atau perangkat memiliki spesifikasi Android 4.1 (Jelly Bean) – Android 8.1 (Oreo).

2. Menghubungkan perangkat ke jaringan internet

Setiap perangkat harus terhubung pada jaringan internet.

3. Mengizinkan penggunaan akses lokasi

Sistem akan meminta akses lokasi. User harus memberikan izin untuk mengakses lokasi agar sistem dapat berjalan.

4. Sistem mengirim lokasi user

Sistem akan mengirim lokasi user saat ini kepada database (Firebase) jika user login menggunakan akun Google.

5. Sistem mengambil lokasi-lokasi lain

Sistem akan mengambil lokasi titik aman, permintaan emergency dan lokasi user yang lain yang telah login dengan akun Google.

6. Memiliki akun Google untuk akses fitur bantuan

Fitur bantuan yang ada di dalam sistem hanya boleh diakses oleh user yang telah login dengan menggunakan akun Google.

7. RealtimeUpdate

Setiap permintaan bantuan yang baru yang dikirim ke database akan langsung tampak pada user lainnya.

b) Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Kebutuhan nonfungsional merupakan kebutuhan tambahan untuk menjadi pelengkap dari sistem dan mendukung kinerja sistem agar lebih baik.

Pada sistem ini kebutuhan nonfungsionalnya yaitu:

(31)

1. Mudah digunakan

Sistem akan dibangun menggunakan user interface yang sederhana tetapi tetap memberikan user experience yang baik dan mudah digunakan pengguna.

2. Informasi

Sistem akan membantu pengguna dengan cara memberikan informasi mengenai proses yang sedang berlangsung.

3. Efektif dan Efisien

Sistem dirancang agar dapat berjalan dengan baik tanpa membebani kinerja dari handphone yang akan dijalankan.

4. Pengendalian

Untuk setiap input yang tidak sesuai, system akan mengeluarkan pesan error.

3.1.3 Diagram Umum.

Diagram umum dapat digunakan untuk mendekripsikan jalannya sistem secara keseluruhan. Diagram umum ini juga dapat menjadi tumpuan untuk pembuatan pemodelan sistem. Diagram umum dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 : Diagram Proses

(32)

3.1.4 Pemodelan Sistem

Untuk Menggambarkan cara kerja system yang akan dibuat, maka dibuat pemodelan sistem dengan menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language). Diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram dan Activity Diagram.

a. Diagram Use Case

Tujuan dari use case diagram adalah untuk menggambarkan setiap aktor yang berhubungan dengan sistem dan apa saja yang dilakukan aktor terhadap sistem. Selain itu Diagram use case ini menggambarkan kebutuhan fungsional dari sistem. Diagram use case dapat kita lihat pada gambar berikut.

Gambar 3.3 Diagram Use Case

(33)

Pada Gambar 3.3, terdapat jenis user, yaitu google user, google user (admin) dan guest. Dimana google user dan google user (admin) adalah user yang melakukan login kedalam sistem dengan menggunakan akun google, google user (admin) adalah google user yang telah diverifikasi oleh pembuat sistem. Sedangkan guest adalah user yang tidak melakukan login dengan menggunakan akun google. Ketiga jenis user tersebut memiliki hak akses yang berbeda. Guest hanya bisa mengakses : ambil lokasi user, melihat zona aman, input perintah darurat, melihat permintaan darurat, tampilkan rute dari lokasi saat ini ke lokasi tujuan dan profile. Google user hampir memiliki semua hak akses dari sistem, hak akses user ini mencakup ambil lokasi user, melihat zona aman, melihat lokasi user lain, input perintah darurat, melihat permintaan darurat, tampilkan rute dari lokasi saat ini ke lokasi tujuan, input permintaan bantuan, melihat permintaan bantuan , profile dan logout. Sedangkan google user (admin) memiliki semua hak akses sistem, perbedaan antara google user dan google user(admin) terletak pada hak verifikasi permintaan bantuan.

Google user (admin) dapat memverifikasi permintaan bantuan sedangkan google user tidak.

b. Diagram Aktivitas

Activity diagram (diagram aktivitas) adalah diagram yang

menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,

bagaimana masing-masing aktivitas berawal, pengambilan perintah, sampai

aktivitas sistem berhenti. Diagram aktivitas akan dibedakan berdasarkan alir

dari aktifitas masing-masing fitur. Pada sistem yang akan dibangun terdapat 6

diagram aktivitas, yakni diagram aktivitas menampilkan user lain, diagram

aktivitas permintaan darurat, diagram aktivitas permintaan rute, diagram

aktivitas menampilkan permintaan darurat, diagram aktivitas meminta bantuan

dan diagram aktivitas menampilkan permintaan bantuan dan verifikasi.

(34)

1) Diagram Aktivitas Menampilkan Lokasi User Lain

Gambar 3.4 Diagram Aktivitas Menampilkan Lokasi User Lain

Pada gambar 3.4 terlihat bahwa aktivitas dimulai dengan si aktor diminta

login dengan menggunakan akun google, aktor dapat memilih menggunakan

akun google ataupun tidak menggunakannya. Jika aktor memilih menggunakan

akun google maka akan melakukan autentikasi dengan google service dan

firebase database. Dan jika tidak menggunakan akun, aktor dapat melanjutkan

ke alur selanjutnya. Kemudian sistem akan mengakses lokasi user saat ini

berada dan kemudian akan menampilkan peta beserta marker lokasi user saat

ini. Kemudian sistem akan melakukan pengecekan apakah sudah login atau

tidak. Jika tidak makan sistem akan meminta untuk melakukan login kembali

dan jika sudah login maka sistem akan mengambil lokasi user lainnya dari

database kemudian akan menampilkan marker-marker user lainnya.

(35)

2) Diagram Aktivitas Permintaan Darurat

Gambar 3.5 Diagram Aktivitas Permintaan Darurat

Seperti yang dapat kita lihat pada gambar 3.5 user tidak perlu melakukan login seperti pada gambar 3.4 jika ingin melakukan permintaan darurat.

Setelah sistem menampilkan peta, aktor dapat langsung menginputkan lokasi darurat dan lokasi darurat tersebut akan disimpan terlebih dahulu kedalam database kemudian menampilkan marker permintaan darurat yang baru kita buat.

3) Diagram Aktivitas Permintaan Rute

Gambar 3.6 Diagram Aktivitas Permintaan Rute

(36)

Diagram aktivitas permintaan rute pada gambar 3.6 hampir sama dengan gambar 3.5 dalam hal permintaan akses. Diagram aktivitas permintaan rute juga tidak perlu melakukan login dengan akun google. Aktor hanya perlu menginput lokasi tujuan kemudian sistem akan memproses permintaan jalur dan mengirimkan permintaan kepada google service dan setelah rute telah ditemukan, sistem akan menampilkan rute.

4) Diagram Aktivitas Menampilkan Permintaan Darurat

Gambar 3.7 Diagram Aktivitas Permintaan Darurat

Setelah menampilkan peta, aktor dapat meminta data permintaan darurat

kepada database dan database akan mengirimkan permintaan darurat yang

kemudian akan ditampilkan pada peta.

(37)

5) Diagram Aktivitas Meminta Bantuan

Gambar 3.8 Diagram Aktivitas Permintaan Bantuan

Pada gambar 3.8 terlihat bahwa aktor harus melakukan login untuk

mengakses halaman permintaan bantuan. Pada halaman permintaan bantuan

aktor diharuskan menginput semua data yang akan diperlukan, kemudian aktor

akan mengirim data tersebut dan sistem akan memeriksa kelengkapan dari data

tersebut. Jika data tidak ada atau kurang lengkap maka sistem akan

mengharuskan aktor untuk menginput ulang data tersebut. Jika data tersebut

sudah lengkap makan sistem akan mengirim data tersebut ke database dan

kemudian sistem akan menampilkan pemberitahuan kepada aktor bahwa data

telah diterima oleh database.

(38)

6) Diagram Aktivitas Menampilkan Permintaan Bantuan dan Verifikasi

Gambar 3.9 Diagram Aktivitas Menampilkan Permintaan Bantuan dan Verifikasi

(39)

Penggunaan permintaan bantuan dan verifikasi memerlukan aktor untuk melakukan login terlebih dahulu. Ketika aktor mengakses halaman permintaan bantuan, sistem akan meminta data lokasi permintaan bantuan kemudian database akan mengirim data lokasi permintaan bantuan tersebut. Setelah data telah diterima, sistem akan menampilkan data tersebut dan aktor dapat memilih data lokasi mana yang ingin dilihat. Setelah aktor memilih, sistem akan meminta title (judul) permintaan bantuan yang ada pada lokasi tersebut dan aktor dapat memilih title permintaan bantuan mana yang ingin dilihat. Jika title sudah dipilih, maka sistem akan membuka halaman popupdetails yang berisi informasi terperinci permintaan bantuan.

Pada saat mengakses halaman ini, sistem akan meminta listuser yang menjadi admin kemudian melakukan pengecekan terhadap aktor saat ini. Jika aktor ternyata adalah admin, maka aktor dapat melakukan verifikasi permintaan bantuan tersebut.

3.1.5 Flowchart

Pada sistem terdapat 4 flowchart, yaitu flowchart mengakses lokasi user lain, flowchart menampilkan rute, flowchart permintaan darurat dan menampilkan permintaan darurat, flowchart permintaan bantuan dan flowchart melihat permintaan bantuan.

a. Flowchart Melihat Lokasi User Lain

Flowchart dimulai dengan permintaan login dengan menggunakan akun

google, jika user memilih melakukan login dengan akun google, sistem akan

meminta data dari database google, kemudian dikirimkan ke database firebase

dan akan diteruskan ke sistem. Kemudian Sistem akan menampilkan peta dan

akan meminta akses lokasi user saat ini. Setelah sistem mendapatkan

persetujuan user, sistem akan mengambil titik koordinat user saat ini lalu akan

menampilkan posisi user sesuai dengan titik koordinat yang didapat oleh

sistem. Setelah itu sistem akan melakukan pengecekan apakah user sudah

login atau tidak, jika user tidak login maka sistem akan meminta user untuk

melakukan login terlebih dahulu dan jika user sudah login maka sistem akan

meminta titik koordinat user lain pada database. Setelah firebase mendapatkan

(40)

koordinat user lain, firebase akan mengirimkan data tersebut kepada sistem dan sistem akan membuat setiap marker user berdasarkan titik koordinat yang didapat dari database. Untuk lebih jelas, flowchart dapat dilihat pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 Flowchart Melihat Lokasi User Lain

b. Flowchart Menampilkan Rute

Pada flowchart menampilkan rute, user tidak diperlukan untuk

melakukan login dengan menggunakan akun google. User hanya perlu

menginputkan lokasi tujuan dan titik awal rute berasal dari lokasi user saat ini.

(41)

Gambar 3.11 Flowchart Menampilkan Rute

Seperti yang terlihat pada gambar 3.11, setelah menginput lokasi tujuan,

sistem akan menunjukkan lokasi tujuan user, setelah tombol navigasi di klik

maka sistem akan mengirimkan lokasi user saat ini, lokasi tujuan dari user dan

parameter lainnya seperti KeyAPI dari sistem. Setelah google directionservice

menerima requestdirection maka google directionservice akan memproses

request tersebut. Setelah proses selesai, google directionservice akan

mengeluarkan rute dalam file berbentuk JSON. Kemudian sistem akan

mendownloadoutput JSON tersebut kemudian sistem akan membaca output

(42)

tersebut. Kemudian sistem akan menampilkan polyline sesuai dengan vertex dan edge masing-masing sehingga membentuk sebuah rute dari lokasi awal sampai lokasi tujuan.

c. Flowchart Permintaan Darurat dan Melihat Permintaan Darurat

Gambar 3.12 Flowchart Permintaan Darurat dan Melihat Permintaan Darurat

Untuk melakukan permintaan darurat dan melihat permintaan darurat

kita juga tidak perlu melakukan login. Setelah sistem menampilkan lokasi user

saat ini, user dapat menekan tombol emergency dan sistem akan membuka

(43)

sebuah halaman baru, pada halaman ini user dapat memilih lokasi darurat.

Setelah user memilih lokasi darurat sistem akan kembali ke halaman utama

dan menunjukkan lokasi darurat yang telah user buat. Untuk melihat lokasi

darurat yang telah dibuat user lainnya, user dapat menekan tombol

viewemergency. Ketika tombol ditekan, sistem akan meminta data permintaan

darurat kepada firebase. Ketika firebase mendapatkan request, firebase akan

mengirimkan semua data permintaan darurat ke sistem. Setelah data didapat,

firebase akan memeriksa apakah ada marker yang telah dibuat, jika ada sistem

akan menghapus marker terlebih dahulu kemudian mebuat marker setiap

permintaan darurat.

(44)

d. Flowchart Permintaan Bantuan

Gambar 3.13 Flowchart Permintaan Bantuan

Pada gambar 3.13 terlihat bahwa user harus melakukan login untuk

mengakses halaman permintaan bantuan. Pada halaman permintaan bantuan

user diharuskan menginput semua data yang akan diperlukan, kemudian sistem

akan memeriksa apakah semua field sudah terisi. Jika data tidak ada atau

kurang lengkap maka sistem akan mengharuskan user untuk menginput ulang

data tersebut. Jika data tersebut sudah lengkap maka sistem akan mengirim

(45)

data tersebut ke database dan kemudian sistem akan menampilkan pemberitahuan kepada user bahwa data telah diterima oleh database.

e. Flowchart Melihat Permintaan Bantuan

Penggunaan permintaan bantuan dan verifikasi memerlukan user untuk melakukan login terlebih dahulu. Ketika user mengakses halaman permintaan bantuan, sistem akan meminta data lokasi permintaan bantuan. Kemudian database akan mengirim data lokasi permintaan bantuan tersebut. Setelah data telah diterima, sistem akan menampilkan data lokasi permintaan bantuan tersebut.Kemudian user bisa memilih title(judul) dari permintaan bantuan.

Setelah user memilih title maka sistem akan membuka halaman popupdetails

yang berisi informasi terperinci permintaan bantuan. Pada saat mengakses

halaman ini, sistem akan meminta listuser yang menjadi admin kemudian

melakukan pengecekan terhadap user saat ini. Jika user ternyata adalah admin,

maka user dapat melakukan verifikasi permintaan bantuan tersebut. Jika

user(admin) melakukan verifikasi, sistem akan mengirin data verifikasi ke

database. Flowchart dapat dilihat pada gambar 3.14.

(46)

Gambar 3.14 Flowchart Melihat Bantuan Dan Verifikasi Bantuan

(47)

3.2 Perancangan Interface

Sistem yang akan dibangun pada platform mobileapplication dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan menggunakan IDE Android Studio.

Rancangan interface akan disesuaikan dengan kebutuhan software yang akan digunakan.

a) Halaman Awal (SplashScreen)

Pada halaman kita dapat melihat logo dari aplikasi yang ditampilkan dengan durasi tertentu, setelah durasi habis akan beralih ke halaman login.

Halaman awal dapat ditunjukkan pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 Perancangan Interface Halaman Awal (Splashscreen) Keterangan Gambar :

1. ImageView : Digunakan untuk logo aplikasi

LOGO

(48)

b) Halaman Masuk Aplikasi (Login)

Pada halaman awal ini terdapat 2 buah tombol. Tombol 1 berfungsi sebagai tombol login ke akun Google dan tombol 2 berfungsi sebagai tombol melanjutkan ke halaman berikutnya tampa login. Halaman masuk aplikasi ditunjukkan pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Perancangan Interface Halaman Masuk Aplikasi Keterangan Gambar :

1. Button (Login Google) : berfungsi untuk login ke akun Google.

2. Button (Lanjut ) : berfungsi untuk ke halaman selanjutnya tanpa login.

c) Halaman Utama (Maps)

Halaman utama ini berisi fragment peta Google Maps beserta marker,

fragment Google Place Picker yang berfungsi memilih suatu lokasi, fragment

Google Autocomplete yang berfungsi untuk menunjukkan saran berbagai

tempat, tipe peta yang tersedia, tombol login/logout dan berbagai tombol

lainnya. Halaman Utama secara lengkap dapat dilihat pada gambar 3.17.

(49)

Gambar 3.17 Perancangan Interface Halaman Utama

Keterangan Gambar :

1. Fragment : berfungsi untuk menampilkan tempat-tempat ataupun lokasi yang terdapat pada Google Place API.

2. Spinner (JenisMap) : berfungsi untuk menampilkan berbagai pilihan bentuk peta yang disediakan Google Maps API.

3. ImageView : imageview yang difungsikan sebagai button untuk meminta bantuan darurat ketika kita tidak bisa bergerak dari lokasi tersebut dan membutuhkan penanganan secepatnya.

4. ImageView : imageview yang difungsikan sebagai button untuk logout dan login.

5. Fragment : berfungsi untuk menampilkan peta yang telah disediakan oleh Google Maps API.

6. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks ViewEmergency.

7. FloatingActionButton : berfungsi untuk menampilkan semua markeremergency yang telah dibuat.

8. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks View Help

(50)

9. FloatingActionButton : terdapat 2 button pada 1 tempat

9.1. FloatingActionButton (CheckLocation) : berfungsi untuk mengupdate lokasi saat ini, dan memfokuskan lokasi saat ini di peta (defaultbutton).

9.2. FloatingActionButton (ViewHelp) : berfungsi untuk menuju ke halaman bantuan

10. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks RequestHelp 11. FloatingActionButton : terdapat 2 button pada 1 tempat

11.1. FloatingActionButton (Direction) : berfungsi menampilkan rute dari lokasi saat ini menuju lokasi tujuan (defaultbutton)

11.2. FloatingActionButton (Request Help) : berfungsi untuk menuju ke halaman permintaan bantuan.

12. FloatingActionButton : berfungsi untuk membuka ataupun menutup FloatingActionButton dan Textview dari ViewEmergency, ViewHelpRequestHelp, CheckLocation dan Direction.

13. TextView : berfungsi untuk menampilkan titik koordinat lokasi user saat ini

14. TextView : berfungsi untuk menampilkan titik koordinat lokasi

tujuan

(51)

d) Halaman Permintaan Bantuan (RequestHelp)

Halaman permintaan bantuan ini berisi TextView, Spinner dan button yang harus diisi jika ingin meminta bantuan, dan akan dikirimkan ke databaseFirebase. Halaman Permintaan Bantuan dapat dilihat pada gambar 3.18.

Gambar 3.18 Perancangan Interface Halaman Permintaan Bantuan Keterangan Gambar :

1. EditText : berfungsi untuk memasukkan teks judul/title permintaan bantuan.

2. Spinner : berfungsi untuk menampilkan berbagai lokasi yang tersedia yang kemudian akan dijadikan lokasi permintaan bantuan.

3. EditText : berfungsi untuk memasukkan teks deskripsi dari permintaan bantuan.

4. Button : berfungsi untuk mengirimkan informasi berupa teks yang telah diimput, lokasi, tanggal, waktu dan user ke database Firebase.

5. Button : berfungsi untuk menuju ke halaman bantuan.

6. Button : berfungsi untuk menuju ke halaman utama.

(52)

e) Halaman Bantuan (ViewHelp)

Halaman bantuan berisi list data yang diambil dari database yang dipisah menjadi 2 list. List 1 menunjukkan lokasi permintaan bantuan. List 2 menunjukkan detail dari permintaan tersebut. Halaman bantuan dapat dilihat pada gambar 3.19.

Gambar 3.19 Perancangan Interface Halaman Bantuan Keterangan Gambar :

1. ListView : berfungsi untuk menampilkan list data yang diambil dari databaseFirebase yang berisi lokasi permintaan bantuan. Ketika data diklik akan mengambil semua data yang terdapat pada lokasi tersebut dan akan dikirimkan pada list2.

2. ListView : list2 yang berfungsi untuk mengambil data pada lokasi yang sudah dipilih pada list1. Data tersebut berisi judul/title permintaan bantuan.

Ketika data pada list2 diklik maka akan membuka halaman detail bantuan.

3. Button : berfungsi untuk menuju ke halaman utama

4. Button : berfungsi untuk menuju ke halaman permintaan bantuan

(53)

f) Halaman Detail Bantuan (PopUp Details)

Halaman detail bantuan berisi informasi detail permintaan dari user.

Halaman detail bantuan dapat dilihat pada gambar 3.20.

Gambar 3.20 Perancangan Interface Halaman Detail Bantuan Keterangan Gambar :

1. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks Help Status.

2. TextView : berfungsi untuk menampilkan status verifikasi 3. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks Date Verified 4. TextView : berfungsi untuk menampilkan tanggal verifikasi 5. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks By

6. TextView : berfungsi untuk menampilkan nama user yang melakukan verifikasi

7. Button : berfungsi untuk menutup halaman detail bantuan 8. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks LOCATION 9. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks lokasi permintaan 10. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks TITLE

11. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks judul/title permintaan

(54)

12. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks DATEREQUESTED

13. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks tanggal permintaan tersebut dikirim

14. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks TIME REQUESTED

15. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks keterangan waktu (jam,menit dan zona waktu) permintaan tersebut dikirim

16. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks DESCRIPTION 17. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks keterangan permintaan 18. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks REQUESTED BY

19. TextView : berfungsi untuk menampilkan teks nama user yang melakukan permintaan

20. Button : berfungsi untuk menuju ke halaman utama 21. Button : berfungsi untuk memverifikasi bantuan

22. Button : berfungsi untuk menuju ke halaman permintaan bantuan

g) Halaman Profile

Halaman profil berisi biodata singkat dari pembuat sistem. Halaman profile dapat dilihat pada gambar 3.21.

Gambar 3.21 Perancangan Interface Halaman Profile 1

2.

(55)

Keterangan gambar :

1. Button : berfungsi untuk menutup halaman profile

2. ImageView : berfungsi untuk menampilkan profil pembuat sistem

(56)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi

Pada penelitian ini, sistem dibangun dengan menggunakan bahasa

pemrograman Java dan IDE Android Studio 3.3. Didalam sistem yang dibangun

terdapat enam halaman, yaitu splashscreen sebagai awal yang berisi logo dan nama

aplikasi, halaman masuk aplikasi (login) berisi tombol untuk masuk kedalam

aplikasi dimana pengguna bisa masuk dengan menggunakan akun google ataupun

langsung masuk kedalam aplikasi, halaman utama(maps) berisi peta dan beberapa

fitur lainnya seperti penunjuk arah (rute) dan permintaan darurat, halaman

permintaan bantuan (requesthelp) untuk melakukan permintaan yang kemudian akan

dikirimkan ke database, halaman bantuan (viewhelp) berfungsi untuk menampilkan

semua permintaan bantuan yang ada didalam database secara umum , halaman detail

bantuan (popupdetails) berisi informasi secara keseluruhan dari permintaan bantuan

yang telah dipilih dari halaman bantuan sebelumnya, serta halaman profile untuk

menampilkan informasi singkat tentang biodata pembuat sistem. Sistem evakuasi

bencana ini diberi nama ―SafeZoneTA‖.

(57)

4.1.1 Halaman Awal(Splash Screen)

Gambar 4.1 Halaman Awal Sistem.

Halaman awal merupakan halaman yang pertama sekali ditampilkan ketika user membuka sistem. Pada halaman ini terdapat logo dan nama dari sistem.

4.1.2 Halaman Masuk Aplikasi (Login)

Halaman ini berfungsi sebagai halaman untuk masuk aplikasi. Terdapat 2

buah tombol, yaitu tombol google signin dan lanjut tanpa login. Halaman masuk

aplikasi dapat dilihat pada gambar 4.2.

(58)

Gambar 4.2 Halaman Masuk Aplikasi (Login)

4.1.3 Halaman Utama (Maps)

Gambar 4.3 Halaman Utama (Maps). Keadaan sebelum floatingactionbutton

diklik (kiri) dan setelah diklik floatingactionbutton (kanan)

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Ishikawa
Diagram umum dapat digunakan untuk mendekripsikan jalannya sistem secara  keseluruhan
Gambar 3.3 Diagram Use Case
Gambar 3.4 Diagram Aktivitas Menampilkan Lokasi User Lain
+7

Referensi

Dokumen terkait

Toko outlet outdoor adalah toko khusus yang menjual lini produk dengan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan traveling konsumen serta menyediakan barang yang memiliki

Dengan kata lain input suara yang diterima oleh perangkat Android smartphone akan dikirimkan ke server Google, yang selanjutnya server Google melakukan pengenalan dan mengubahnya