• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengatasi Learned Helplessness pada Siswa Tinggal Kelas Melalui Konseling Rasional Emotif dengan Teknik Homework Assignments di SMK Bhinneka Patebon Kendal Tahun Ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mengatasi Learned Helplessness pada Siswa Tinggal Kelas Melalui Konseling Rasional Emotif dengan Teknik Homework Assignments di SMK Bhinneka Patebon Kendal Tahun Ajaran 2011/2012."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRAK

Aulia, Riski.2012. Mengatasi Learned Helplessness pada Siswa Tinggal Kelas Melalui Konseling Rasional Emotif dengan Teknik Homework Assignments di

SMK Bhinneka Patebon Kendal Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan

Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I Drs. Suharso, M.Pd., Kons dan Dosen Pembimbing II Dra. Sinta Saraswati, M.Pd., Kons.

Kata Kunci: Learned Helplessness, siswa tinggal kelas, konseling rasional emotif teknik homework asssignments.

Penelitian ini berdasarkan atas fenomena yang terjadi di lapangan yang menunjukkan gejala-gejala learned helplessness pada siswa tinggal kelas di SMK Bhinneka Patebon Kendal. Siswa tinggal kelas yang mengalami learned

helplessness merupakan siswa yang menganggap bahwa apapun yang

dilakukannya tidak akan menghasilkan tujuan yang diinginkan setelah kegagalan yang dialaminya. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui upaya dan keberhasilan dalam mengatasi perilaku learned helplessness pada siswa tinggal kelas mlalui konseling rasional emotif teknik homework asssignments.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan melaksanakan dua siklus. Subjek yang diteliti 2 siswa diambil dari siswa tinggal kelas yang mengalami learned helplessness. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dukumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisi kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua klien mengalami gejala penurunan motivasi, kognisi dan emosi. Sebelum diberikan perlakuan dengan konseling rasional emotif dengan teknik homework assignment, kedua klien menunjukkan learned helplessness dengan kriteria sangat tinggi. Selama diberikan konseling rasional emotif dengan teknik homework assignment dengan tindakan siklus 1 dan 2, learned helplessness pada klien 1menunjukkan adanya penurunan mulai dari kriteria sangat tinggi, tinggi menjadi rendah. Sedangkan pada klien 2 selama diberikan konseling rasional emotif dengan teknik homework

assignment dengan tindakan siklus 1 dan 2, learned helplessness berada pada

kriteria sangat tinggi, rendah dan sangat rendah. Dan setelah diberikan konseling dengan tindakan siklus 1 dan 2, learned helplessness siswa berada pada kriteria sangat rendah dengan penurunan persentase.

Disimpulkan bahwa learned helplessness pada siswa tinggal kelas dapat diatasi dengan menggunakan konseling rasional emotif dengan teknik homework

assignments. Saran bagi siswa dan pihak sekolah diharapkan mampu mengatasi

Referensi

Dokumen terkait

Pemilik pabrik tahu AL, Sumedang dan Super sebaiknya mengambil keputusan untuk memproses produk sampingan yaitu ampas tahu untuk diproses lebih lanjut sebagai keripik

Melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Standar Nasional Pendidikan (SNP) tahun 2006 dengan jelas menyatakan tujuan pembelajaran bahasa inggris pada aspek

(2) Untuk memastikan kewajiban retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan pemeriksaan setempat kepada wajib retribusi sebagai dasar menentukan

Pola nilai faktor kondisi ikan lidah jantan dan betina yang terbentuk tidak sama, ikan lidah jantan selalu lebih kecil dibandingkan ikan beti- na.. Hal ini terungkap

Bagian Tata Usaha Pusat Sains Antariksa LAPAN Bandung selalu berusaha dengan baik untuk mengelola karyawannya, salah satu hal yang dilakukannya adalah dengan

Data dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengakomodasi tindak tutur menyuruh dalam novel Christ the Lord out of Egypt dan terjemahannya “Kristus Tuhan

Siswa menghafal terlebih dahulu materi “Lembaga Pemerintahan Pusat” , supaya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada sebuah kertas dalam amplop

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan