• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berawal dari Pesisir dan Upaya Meninggalkan Corak Kolonial. Talk Center VISI MISI CALON PANGLIMA TNI. Ekspektasi The Magpies

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berawal dari Pesisir dan Upaya Meninggalkan Corak Kolonial. Talk Center VISI MISI CALON PANGLIMA TNI. Ekspektasi The Magpies"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Penguatan pelak- sanaan tugas-tugas TNI yang didasarkan pada peraturan

perundang-undangan Penguatan operasi

pengamanan per- batasan darat, laut, dan wilayah udara Peningkatan

kesiapsiagaan satuan TNI untuk tugas OMP dan OMSP

Peningkatan operasional siber

Menegakkan kedaulatan negara,

mempertahankan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia

VISI MISI CALON PANGLIMA TNI

Visi:

Misi:

TNI adalah Kita

DELAPAN PROGRAM KERJA

BIODATA

l Nama:

Jenderal TNI Andika Perkasa

l Tempat Tanggal Lahir:

21 Desember 1964

l Pendidikan:

Akademi Militer (Akmil) 1987

l Jabatan Terakhir:

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad)

n Pengadaan mobil dinas untuk prajurtit TNI sebanyak 547 unit.

Jenis mobil yang diberikan beragam seperti Mitsubishi Pajero, Mitsubishi Expander, hingga Toyota Land Cruiser.

n Membantu Serda Aprilio Perkasa Manganang yang mengidap hipospandia atau kelainan alat kelamin. Sejak lahir Manganang disangka perempuan dan sempat menjadi atlet voli putri.

Andika membantu mengajukan perubahan data administrasi kependudukan berupa nama dan jenis kelamin di pengadilan untuk resmi sebagai laki-laki.

n Menghapus tes keperawanan bagi calon Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan calon istri prajurit tertuang dalam dokumen Petunjuk Teknis (Juknis) Pemeriksaan Kesehatan Badan TNI AD Nomor

B/1372/VI/2021. Juknis terbaru itu diterbitkan 14 Juni 2021 lalu.

SEPAK TERJANG

SEBAGAI KSAD Peningkatan sinergitas intelijen terutama di daerah wilayah konflik Pemantapan intero-

perabilitas Tri Matra Terpadu dalam pola operasi TNI

Penguatan integrasi penataan organisasi untuk mewujudkan TNI yang adaptif

Reaktualisasi peran diplomasi militer dalam rangka kebijakan politik luar negeri

INFO GRAFIS: KORAN SINDO/SUSILO, FOTO: DOK.DISPENAD

1 5

6 7 8 2

3 4

VALUE OF TRUST

THE BEST NATIONAL NEWSPAPER GOLD WINNER IPMA-IYRA 2018

KORAN SINDO

GOLD CHAMPION

KATEGORI NEWSPAPER

Me Tube MNC KORAN SINDO Website

www.koran-sindo.com Facebook

MNC KORAN SINDO You Tube

MNC KORAN SINDO Twitter

@MNCKORAN SINDO Google Plus MNC KORAN SINDO

Instagram

@KORANSINDO

(021) 3911518

082111989888

Terbit 16 halaman Harga berlangganan Rp87.000/bulan

CenterTalk

OF THE DAY

"Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.”

QuoTE

Bung Tomo

Pahlawan nasional

Silakan komentari headline ini di MNCKoranSindo

#PanglimaTNI

NO 5729 TAHUN KE 16 Rp4.000

RABU

10 NOVEMBER 2021

Tugas berat telah menanti Eddie Howe di Newcastle United. Ekspektasi tinggi fans pada era kepemilikan konsorsium Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF) membuatnya harus bekerja ekstrakeras. Misi terdekat pelatih tersebut adalah mengeluarkanThe Magpies dari zona degradasi.

SPoRTS 15

Ekspektasi The Magpies

JAKARTA - Selangkah lagi tongkat komando panglima TNI menjadi milik Jenderal Andika Perkasa.

Dua tahap sudah dilalui; mengantongi persetujuan Komisi I DPR lewat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test serta persetujuan DPR dalam rapat paripurna, Senin (8/11).

ota Jakarta dulunya merupakan titik pertemuan para pedagang untuk men jajakan hasil bumi dari seluruh Nusantara.

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah terus membangun

Jakarta sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan.

Pada masa kini kemegahan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta selalu dikaitkan dengan kawasan Segitiga Emas: Jalan Jenderal Sudirman, Gatot Subroto, dan Rasuna Said. Area itu merupakan jantung dari

perputaran uang di Jakarta. Pusat

pemerintahan berada di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Istana Negara dikelilingi sejumlah gedung kementerian strategis.

---KE HAL 2

k

FW BAHTIAR Jakarta

Metamorfosis Jakarta Dulu sampai Sekarang (1)

Berawal dari Pesisir dan Upaya Meninggalkan Corak Kolonial

Saat ini jebolan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987 itu tinggal m e - nunggu dilantik Presiden Joko Widodo (Jo kowi). Dalam fit and proper test , me - nantu AM Hendropriyono itu me nyo - dorkan slogan “TNI adalah kita” sebagai visi. Melalui visi tersebut Andika ingin masyarakat Indonesia dan luar negeri menjadi bagian dari TNI.

Pria kelahiran 1964 itu mengusung tiga misi. Pertama, menegakkan ke dau - latan negara. Kedua, mem per ta hankan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pan - casila dan UUD 1945, ketiga melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Di hadapan DPR, An - dika juga memaparkan delapan fokus implementasi saat menjadi panglima TNI. (lihat infografis )

---KE HAL 2

Aktivitas Pelabuhan Sunda Kelapa yang menjadi urat nadi per eko - nomian zaman Batavia sampai sekarang menjadi DKI Jakarta.

dok.sindo

(2)

Pemimpin Umum:

Hary Tanoesoedibjo

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan:

Sururi Alfaruq

Pemimpin Redaksi /Penanggungjawab (Plt):

Pung Purwanto Wakil Pemimpin Redaksi:

Dwi Sasongko, Hanna Farhana Fauzie, Nevy Hetharia Redaktur Pelaksana:

Alex Aji Saputra, Abdul Hakim Wakil Redaktur Pelaksana:

Yanto Kusdiantono, Anton Chrisbiyanto, Hatim Varabi

Redaktur:

Bakti M Munir, Suwarno, Syahrir Rasyid, Wuri Hardiastuti, Andika Hendra Mustakim, Hendri Irawan, M Yamin, Sali Pawiatan, Sudarsono,

Wahyu Sahala Tua, Wahyono Reporter:

Alimansyah Harphianto, Helmi Syarif, Heru Febrianto, Kunthi Fahmar Sandy, Muh Shamil, Raikhul Amar, R Ratna Purnama, Sabir Laluhu, Thomas Manggalla,

Fahmi W Bahtiar, Faorick Sontua, Aprilia S Andyna, Ananda Naraya Daerah:

Adi Haryanto, Agung Bakti Sarasa, Arif Budianto, Asep Supiandi Ahmad Antoni, Angga Rosa, Ary Wahyu W, Ainun Nadjib, Suharjono, Priyo Setyawan, Masdarul Khoiri, Lukman Hakim, Aan Haryono, Ashadi Iksan, Tritus Julan,

Solihan Arif, Yuswantoro, Miftahul Chusna, Abdullah Nicolha, Cahya Sumirat Manager Litbang: Wiendy Hapsari

Redaktur Bahasa: Jaelani Ali Muhammad Head of Socmed: Chamad Hojin Head of Multimedia: Arie Yudhistira

Wartawan KORAN SINDO selalu dibekali tanda pengenal dan dilarang meminta / menerima apapun dari nara sumber Koordinator Fotografer: Astra Bonardo

Wakil Koordinator Fotografer: Hasiholan Siahaan Fotografer: Eko Purwanto, Yulianto, Adam Erlangga,

Yorri Farli, Ali Masduki Redaktur Pelaksana Artistik: Win Cahyono

Manajer Artistik: I Mashyudi Wakil Manajer Artistik: Hasan Basri Direktur Content, Regional dan Sirkulasi:

Pung Purwanto CFO: Erwin Andersen VP Sirkulasi & Distribusi/

Branch Operation Division Head:

Dony Irawan

Informasia: Baris BW Rp.45.000/mmk Kolom FC Rp.60.000/mmk, Kolom BW Rp.45,000/mmk

Business Event: Kavling FC Rp.29.750.000/mmk Posisi Khusus: Lidah Rp.200.000/mmk Jaket Rp.200.000/mmk

Layanan Langganan: (021) 3911518, Fax : (021) 3929758 Iklan Display: (021) 3915634, Fax : (021) 3927721 Iklan Baris/Kolom, Divisi Sirkulasi dan Distribusi:

Gedung SINDO Jalan Wahid Hasyim No. 38, Jakarta 10340 Telepon / Fax. (021) 391 4672,

E-mail: [email protected], [email protected] [email protected]; [email protected]

Penerbit: PT Media Nusantara Informasi, Percetakan: PT Media Nusantara Press Bank: BCA Cabang Wahid Hasyim A/C 478-301152-5, Anggota SPS Nomor 404/2005/11/2011, Terbit Tujuh Kali Seminggu.

Alamat: Gedung SINDO Jalan Wahid Hasyim No. 38, Jakarta 10340

Telepon(Hunting): (021) 3926955, Fax: (021) 392 9758, Redaksi: (021) 392 6955, Fax: (021) 392 7721

BeRITA utama

(( dariHal 1

Dua kawasan utama itu, pusat bisnis dan

pemerintahan, bergeser dari posisi awal di zaman baheula .

Denyut kehidupan Jakarta dulunya di kawasan pesisir utara, terutama kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa dan Kota Tua. Sejarawan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Humaidi Syariati mengatakan, sebelum dikenal dengan nama Jakarta, para pedagang dan penjelajah dunia mengenal kawasan ini dengan nama Sunda Kelapa.

Wilayah ini awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran.

Saat itu Sunda Kelapa sudah memikat banyak pedagang, baik Nusantara maupun dunia. Mereka datang dari Portugis, Belanda, India, hingga Tiongkok.

Portugis pernah bercokol di sini pada kurun waktu 1522- 1527. Kemudian, Fatahillah dari Kerajaan Demak yang berkongsi dengan Cirebon menyerang wilayah ini dan mendepak Portugis pada 22 Juni 1527.

Fatahillah kemudian mengganti nama wilayah ini menjadi Jayakarta. Pelabuhan Sunda Kelapa yang makin ramai dengan perdagangan berbagai komoditas, terutama rempah-rempah, menarik minat Belanda untuk

menguasai wilayah ini. Adalah Gubernur Jenderal

Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) Jan

Pieterszoon Coen yang merebut Jayakarta dari kekuasaan Kesultanan Banten pada 30 Mei 1619. Jayakarta pun diubah menjadi Batavia oleh VOC.

Humaidi menerangkan, penyerangan wilayah Sunda Kelapa ini menunjukkan adanya gesekan-gesekan antarpedagang. “Di situ sudah ada Jakarta sebagai kota dagang. Di masa lalu Jakarta atau Sunda Kelapa belum (menjadi) pusat

pemerintahan seperti kerajaan. Jakarta mungkin tidak ada kerajaan. Yang ada adalah pasar,” ujar Humaidi kepada KORAN SINDO belum lama ini.

Di masa itu Belanda menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan dan bisnis. Pilihan ini karena Batavia memiliki posisi strategis, berada di tengah- tengah antara wilayah Indonesia Barat dan Timur.

Sebenarnya, pada waktu itu ada beberapa pelabuhan lain yang mencolok, seperti

Makassar. Namun, menurut Humaidi, Belanda sulit masuk ke sana karena ada Kerajaan Gowa yang cukup besar.

“Di Ternate dan Tidore, Belanda menghadapi perlawanan sengit. Kalau mikir-mikir lagi kawasan Jawa, ada Kerajaan Mataram.

Kerajaan Mataram juga dipimpin oleh sultan yang hebat, Sultan Agung. Ketika Belanda memilih Jakarta itu penting dan strategis secara politik. Tidak merupakan bagian dari kerajaan mana pun,” tuturnya.

Humaidi memaparkan, dalam beberapa referensi, saat Belanda menyerang Jayakarta seperti terjadi pembiaran dari Kesultanan Banten. Ada indikasi Banten khawatir Jayakarta menjadi rival dalam perdagangan. Kenyataannya, setelah dipegang Belanda, Batavia malah makin tersohor dan Sunda Kelapa menjadi pelabuhan yang sibuk.

Perkembangan kota pada waktu itu berbeda dengan sekarang. Saat itu, utara

Jakarta jauh lebih maju dibandingkan wilayah tengah (pusat)-selatan. Hal itu tidak lepas dari pusat perdagangan yang berada di pinggir Jakarta. Teluk Jakarta pun landai dan dilindungi banyak pulau. Para pedagang yang masuk dari laut pun merasa nyaman untuk berlabuh.

“Mungkin perkembangan pertama di kawasan utara, sekitar Pasar Ikan dan Kota Tua. Itu posisi awalnya dan ekonomi di situ. Kalau kita lihat Jayakarta sebagai lanjutan Sunda Kelapa, posisinya sekitar Kota Tua, di antara sungai-sungai di

sekitar Museum Fatahillah.

Kemudian melebar ke arah selatan, ketika wilayah utara terlalu penuh, padat, dan risiko penyakit malaria,” tutur Humaidi, kepala Program Studi Pendidikan Sejarah UNJ.

Sampai hari ini bukti- bukti beragam bangsa dan suku pernah berdagang di Jakarta masih ada. Hal itu bisa dilihat dari Kampung Tugu yang banyak dihuni keturunan Portugis. Lalu, ada Pekojan yang awalnya banyak dihuni orang India, kemudian orang-orang Arab pun bermukim di situ. Di

utara pun banyak

permukiman etnis Tionghoa.

“Banyak sekali etnis di Jakarta. Ada kampung Bali, Bugis, Makassar, dan Ambon.

Itu menunjukkan semua bangsa yang ada di Indonesia.

Titik temunya di Jakarta.

Tentu Jakarta menjadi heteropolis, besar. Istilahnya sangat toleran dengan kedatangan banyak suku bangsa,” ungkapnya.

Pembangunan Jakarta

awalnya bercorak kolonial.

Pemerintah Belanda membangun gedung-gedung khas Eropa, parit, dan kanal.

Belanda juga membangun berbagai bangunan untuk keperluan pemerintah, gu dang, dan tempat hiburan, se perti di kawasan Harmoni. Pem ba - ngunan Jakarta saat itu ber - akhir di Senen, Tanah Abang, dan Mester Cornelis atau Pasar Jatinegara. p

(bersambung) (( dariHal 1

Memang banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Andika setelah menerima tong - kat komando dari pen da hu lu - nya, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Misalnya soal peningkatan sum ber daya manusia (SDM), kesejahteraan prajurit, profe - sionalitas pra jurit, dan pe ning - katan ka pa si tas prajurit TNI.

Belum lagi me nyelesaikan kon - flik dengan ke lompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dan separatis lain.

Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin berharap Jenderal Andika dapat melanjutkan langkah-langkah panglima se - be lumnya dalam membangun kondusivitas keamanan di Pa - pua. Dengan pendekatan yang lebih baik diharapkan inten si - tas gangguan keamanan dapat semakin menurun. “Saya yakin panglima yang baru itu punya konsep pendekatan yang lebih baik lagi. Kita harapkan begitu,”

ujarnya beberapa waktu lalu.

Wapres menegaskan, Pang - lima TNI Marsekal Hadi telah menerapkan konsep dan lang - kah yang baik, termasuk lang - kah yang lebih humanis dengan tetap mempertahankan se ma - ngat perlindungan dan pene - gakan HAM. “Iya, tentu lebih hu manis, tapi tidak kehilangan semangat untuk perlindungan.

Humanis, tetapi perlindungan dan penegakan HAM harus tetap dijaga,” ungkapnya.

Ma’ruf menuturkan, saat ini pembangunan Papua memer- lukan harmonisasi bidang ke - sejahteraan dan keamanan.

“Pemb angunan ini tidak akan bisa berjalan kalau keamanan tidak terkendali dan tidak kon - dusif,” ujarnya.

Ketua DPR Puan Maharani juga berharap Andika dapat men jalankan peran strategis dalam memimpin TNI dan me - laksanakan kebijakan per ta - han an negara dengan penuh tanggung jawab dan amanah.

Dia menuturkan, dengan visi

“TNI adalah kita” yang diusung Andika, DPR juga berharap TNI akan semakin dekat dengan rakyat, selalu berada di garda

terdepan pertahanan negara, dan semakin berperan dalam membantu penanganan Covid- 19 di Tanah Air. “DPR juga yakin Jenderal Andika dapat mem - buat TNI semakin solid, baik di tingkat internal maupun de - ngan instansi-instansi lain, termasuk Polri,” ungkapnya.

Pengamat militer dari In s - titute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengaku tertarik dengan de la - pan misi yang dipaparkan Jen - deral Andika saat uji kelayakan dan kepatutan di DPR beberapa hari lalu.

Jika mengacu pada ke ten - tuan UU TNI yang berlaku, An - dika akan menjabat maksimal hanya 13 bulan. Meski de mi - kian, program yang dijalankan masih terbilang realistis. “Tidak muluk-muluk dan realistis un - tuk dijalankan dalam waktu yang cukup singkat. Tinggal ke - mudian mendiskusikan du - kung an anggaran saja dengan Kementerian Pertahanan dan DPR agar visi-misi tersebut da - pat dijalankan secara optimal,”

kata Khairul.

Program yang akan dija - lankan cukup menjanjikan un - tuk dijalankan selama masa ja - batannya. Apalagi sebagian be - sar misi tersebut merupakan ren cana penguatan, pening - katan, pemantapan, dan reak - tualisasi dari apa yang sudah

diwujudkan dan dilakukan oleh para panglima sebelumnya. Dia berharap program-program tersebut dapat menghadirkan kekuatan TNI yang efektif, pro - fesional, dan disegani. “Itu su - dah meliputi agenda pem bi - naan organisasi dan SDM, pe - mantapan integritas dan kom - petensi prajurit, maupun me - nyangkut kelangsungan ope- rasional dan interoperabilitas trimatra terpadu,” katanya.

Kendati demikian, ujar Khai - rul, dalam mendukung pro gram tersebut semua upaya harus s e - laras dengan kebijakan-ke bi - jakan pemerintah di sektor per - tahanan dan rencana strategis yang mengacu pada pencapaian kekuatan pokok minimum mau - pun Rencana Pembangunan Jang ka Menengah Nasional (RP - JMN) Kementerian Pertahanan.

Khairul optimistis program tersebut diharapkan membawa perubahan positif dan menjadi pijakan bagi generasi beri kut - nya sekaligus juga me nun juk - kan kesinambungan dengan agenda-agenda yang sudah dijalankan oleh Panglima Hadi Tjahjanto.

“Mewujudkan trans formasi TNI menjadi kekuatan per - tahanan yang efektif, pro - fesional, dan disegani itu jelas bukan kerja satu malam. Itu adalah agenda berkelanjutan yang harus dijalankan oleh siapa pun panglima TNI, tahun demi tahun. Mengapa? Karena kekuatan pertahanan itu si - fatnya dinamis dan harus res - ponsif terhadap setiap potensi ancaman, hambatan, tan tang - an, dan gangguan baik dari luar maupun dari dalam,” tuturnya.

Menurut Khairul, tugas pang - lima ke depan tidak mu dah, baik menghadapi ancaman militer maupun nonmilter. Dia ber pen - dapat, ke depan ancaman ter ha - dap kedaulatan negara cen de - rung beragam dan mayoritas di antaranya bersifat nonmiliter seperti serangan dunia siber.

Terkait hal itu, pertahanan siber maupun alutsista kon ven - sional sama pentingnya karena di era pesatnya perkembangan teknologi. Apalagi, perang di

masa mendatang adalah ben - tuk peperangan generasi ke - empat yang bersifat proxy , asi - metris, dan hibrida. “Sebagai panglima TNI yang memiliki tanggung jawab melakukan pembinaan kemampuan, ke - kuatan dan kesiapsiagaan se lu - ruh matra nanti, Jenderal An - dika sudah semestinya me le - takkan penguatan organisasi, SDM, dan infrastruktur yang merupakan kombinasi per ta - hanan siber dan konvensional sebagai salah satu prio ri tas - nya,” kata Khairul.

Mengenai penyelesaian ma - salah Papua, Khairul me nan - das kan bahwa masalah itu bu - kanlah tanggung jawab TNI semata. Artinya, tanggung ja - wab lintas sektoral, sehingga po la penanganan pun harus di - lakukan dengan cara-cara yang komprehensif dan tidak meng - utamakan pendekatan keras.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari meyakini Jen d e ral Andika akan mampu me - nyelesaikan persoalan yang masih menjadi pekerjaan rum - ah saat ini. Dari pro fe sionalitas TNI, kesejahteraan prajurit, hingga modernisasi alutsista.

“PR (pekerjaan ru mah) yang pertama me nyang kut profe sio - nalitas. Kedua, yaitu tingkat ke - sejahteraan pra ju rit. Ketiga, saya kira mo dernisasi alutsista juga sangat diperlukan,” papar Kharis.

Di samping itu, kata dia, juga perlu peningkatan kerja sama dengan militer-militer negara lain dalam rangka mening kat - kan skill, wawasan, dan juga per - sahabatan dengan negara lain.

Hal ini mengacu pada ke - tentuan UU TNI yang berlaku, Andika nantinya hanya me mi - liki masa waktu kerja yang cu - kup singkat, yakni sekitar 13 bu - lan saja, sebelum nantinya me - masuki masa pensiun. Namun, Kharis meyakini Andika bakal mampu membawa TNI menjadi institusi yang lebih profesional.

psabir laluhu/

ananda nararya/

faorick pakpahan/

sindonews

TERPILIHNYA Jenderal An - dika Perkasa sebagai panglima TNI diharapkan mampu men - jaga netralitas TNI menjelang suksesi pemerintahan pada 2024 mendatang. Meski masa tugas Andika hanya 13 bulan karena akan memasuki masa pensiun pada Desember tahun depan, hal itu bukan halangan untuk menerapkan fondasi yang kuat bagi TNI untuk mem - buktikan pro f esio na lis menya.

Meski sejumlah kalangan berbeda pendapat terkait ma sa tugas yang singkat, hal itu seyogianya tidak menjadikan hambatan untuk bekerja. Apa - lagi muncul wacana pe rpan - jangan usia pensiun TNI yang jika terealisasi akan memper - panjang masa ja bat an Andika.

Pengamat intelijen dan ke - amanan, Stanislaus Riyanta, mengungkapkan, panglima TNI terpilih harus membawa institusi TNI netral dan pro - fesional pada 2024. Dia meng - ingatkan agar TNI tidak ter - bawa arus politik praktis atau masuk ke lingkaran politik.

“Waktu yang singkat ini dapat digunakan Andika memas ti - kan bahwa TNI profesional dan netral sehingga pada 2024 siap untuk mengawal negara ini untuk mendapatkan pe - mim pin yang sesuai kons-ti - tusi,” katanya.

Stanislaus meng ung kap- kan, program kerja yang di aju - kan Andika sangat realistis. Pro - gram yang disampaikan An dika sangat aplikatif, yakni pengu a t - an intelijen, masalah diplomasi ditambah jargon “TNI adalah Ki ta”. “Itu me ngembalikan fung si TNI ke pa da marwahnya.

TNI sebagai anak kandung rak - yat. Saya lihat TNI kembali pada jati di rinya dan penguatan di be - be rapa hal, termasuk meng ha - dapi an cam a n siber, terorisme, dan se pa ratisme,” ung kap nya.

Stanislaus juga sepakat per - lunya peningkatan kapasitas prajurit TNI supaya mampu menghadapi serangan siber seiring berkembangnya tek no -

logi digital. Untuk menangkal ini, bukan hanya standar mi li - ter yang diperlukan, tetapi juga perlu skill tambahan sesuai de - ngan kemajuan zaman. “Inti - nya prajurit TNI harus adaptif dengan pola-pola pertempuran dengan kemajuan teknologi saat ini,” ujarnya.

Direktur Eksekutif In do - nesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra ber - pendapat, Presiden Joko Wi - dodo memilih Andika sebagai calon Panglima TNI karena pu - nya misi khusus, yakni sta bi - litas politik 2024. Namun, me - nurut pria yang karib disapa Azra ini, agenda tersebut be - lum tentu tercapai mengingat masa kepemimpinan Andika terbatas dengan usia pen siun - nya sebelum 2024.

Di sisi lain, terpilihnya An - dika hakikatnya tidak saja ber - modal catatan kinerja me lain - kan miliki relasi emosional yang cukup dekat dengan Pre - siden Jokowi. “Terutama dari sisi kekerabatan Jenderal An- dika. Ini juga yang mem-buat - nya begitu pesat titian karier militernya di periode Presiden Jokowi,” tutur Azra.

Dia berpandangan, secara umum apa yang disampaikan Andika dalam fit and proper test di Komisi I DPR kurang me - muaskan. Apalagi tidak ada gagasan baru yang mengikuti zaman yang ditawarkan dan juga tidak disinggung kondisi politik Tanah Air terbaru. Azra menuturkan, kehambaran pa - paran itu cukup dipahami ka - rena tidak ada kontestasi da - lam penunjukan sehingga An - dika menyampaikan apa ada - nya. “Kekhawatirannya, Jen - deral Andika hanya me ne - ruskan gaya kepemimpinan Marsekal Hadi Tjahjanto, di mana TNI cenderung terasa menjadi alat kekuasaan pe me - rintah, dibanding alat ke - kuasaan negara,” ungkapnya.

Dalam pandangan Direk - tur The Indonesian Human Ri - ghts Monitor (Imparsial) Guf -

ron Mabruri, jika mencermati masa tugas yang kurang lebih setahun, sulit untuk berharap banyak kepada Andika meng- hasilkan perubahan besar atau menyelesaikan semua peker - jaan rumah internal TNI. De - ngan kata-kata lain, Andika perlu realistis dan fokus pada skala prioritas saat nanti menjalankan tugas sebagai panglima TNI.

Setidaknya, kata Gufron, ada tiga fokus yang harus di - lakukan Andika. Pertama, ber - kaitan dengan pelaksanaan tu - gas TNI, yakni operasi mi li ter se - lain perang. Kedua, mem ba - ngun soliditas internal TNI. Ke - tiga, menjamin adanya peng hor - matan dan pene gakan HAM.

Bagi Gufron, isu HAM ha - rus menjadi perhatian agar TNI tidak menjadi variabel penghambat penyelesaian ka - sus-kasus pelanggaran HAM masa lalu, termasuk ka sus Munir. Sekali lagi perlu ada skala prioritas yang dijalankan Andika sebagai panglima TNI.

“Waktu setahun jauh dari cu - kup untuk menghasilkan pe - rubahan nyata dan besar,”

ung kapnya.

Di bagian lain, Kepala Kan - tor Staf Presiden (KSP) Moel - doko mengatakan, Andika pu - nya waktu 400 hari untuk bekerja. Karena itu, dia yakin Andika sudah menyiapkan seoptimal mungkin agenda yang akan dijalankan. “Ini bu - kan masalah waktu, tetapi bagaimana seseorang itu di - berikan mandat harus me man - faatkan waktu sebaik-baiknya agar hari per harinya bermakna bagi organisasi,” katanya.

Andika harus me ning kat - kan pembinaan kekuatan yang menjadi ranahnya. Moeldoko juga mengingatkan soal ke se - jahteraan prajurit yang masih perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu.

psabir laluhu/

ananda nararya/

faorick pakpahan / sindonews

Berawal dari Pesisir dan Upaya Meninggalkan Corak Kolonial

PT. Bank Mega Syariah menyampaikan permohonan maaf kepada Sdr. Rommel Marganda Lumban Batu selaku Nasabah sehubungan dengan adanya kesalahan sistem pencatatan pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dan Informasi Debitur (IDEB) pada OJK Pekanbaru yang menyebabkan :

1. Status Nasabah menjadi Kolektibilitas 2;

2. Terjadi Restrukturisasi kredit tanpa sepengetahuan dan persetujuan Nasabah

Hormat kami PT. Bank Mega Syariah

PERMOHONAN MAAF

Pertaruhan Tiga Belas Bulan Jenderal Andika

DPR juga yakin Jenderal Andika dapat mem buat TNI semakin solid,

baik di tingkat internal maupun de ngan instansi-

instansi lain, termasuk Polri

PUAN MAHARANI Ketua DPR

Menanti Gebrakan Andika Perkasa

(3)

RABU 10 NOVEMBER 2021 3

berita utama

sebagai tentara profesional sebagai tentara profesional

MENJAGA MARWAH TNI MENJAGA MARWAH TNI MENJAGA MARWAH TNI

Sederet tantangan berat menanti Panglima TNI baru mulai dari isu kesejahteraan prajurit, keamanan regional hingga Alutsista TNI. Terlepas dari itu, semua pihak tentunya mengharapkan TNI menjadi alat pertahanan negara yang profesional

dan membanggakan bangsa. Jumlah Panglima TNI

Berdasarkan Matra

(1945-2021)

PANGLIMA TNI DARI MASA KE MASA PANGLIMA TNI DARI MASA KE MASA PANGLIMA TNI DARI MASA KE MASA PANGLIMA TNI DARI MASA KE MASA

Laksamana TNI Agus Suhartono Jenderal TNI Moeldoko

(28 September 2010-30 Agustus 2013) (30 Agustus 2013-8 Juli 2015

Laksamana TNI Widodo Adi Sutjipto

Jenderal TNI Endriartono Sutarto

(26 Oktober 1999-7 Juni 2002) (7 Juni 2002-13 Februari 2006)

Marsekal TNI Djoko Suyanto Jenderal TNI Djoko Santoso

13 Februari 2006-28 Desember 2007) (28 Desember 2007-28 September 2010)

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo Marsekal TNI Hadi Tjahjanto

(8 Juli 2015-8 Desember 2017) (8 Desember 2017-sekarang)

(1 (1 (1 (1

( 9494455-520202002121211))))))))

16 3 2

Sumber : Berbagai Sumber, 2021

Angkatan

Darat Angkatan

Udara Angkatan

Laut

TNI Angkatan Udara (AU) :

• 41 pesawat tempur

• 38 pesawat serang udara

• 109 pesawat latih

• 64 pesawat angkut

SEJARAH TRANSFORMASI TNI

DATA DAN FAKTA TNI

ALUTSISTA

TNI Angkatan Darat (AD):

• 1.430 kendaraan tempur lapis baja

• 366 artileri Tarik

TNI Angkatan Laut (AL):

• 179 kapal patroli

• 24 kapal korvet

• 10 kapal penyapu ranjau

• 331 tank

• 153 artileri swagerak

• 63 peluncur roket.

• 7 kapal fregat

• 5 kapal selam.

• 17 pesawat intai dan misi khusus

• 1 pesawat tanker

• 188 helikopter

• 15 helikopter tempur.

Anggaran Modernisasi Alutsista TNI 2021

Matra Laut Rp3,75 triliun

Matra Darat Rp2,65 triliun

Matra Udara Rp1,19 triliun

Lainnya Rp1,71 triliun

sebagai tentara profesional sebagai tentara profesional

PERIODE 1999-2021

22 Agustus

1945

3 Juni 1947

23 Januari

1946

1962

1 April 1999 Badan Keamanan

Rakyat (BKR) terbentuk

BKR berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) Tentara Nasional

Indonesia (TNI) resmi berdiri

Polri & TNI bergabung menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)

Polri & TNI resmi berpisah. ABRI kembali menjadi TNI

5 Oktober

1945

Menurut data dari Global Firepower 2021, kekuatan militer Indonesia menduduki peringkat 16 dunia Kekuatan militer Indonesia mendapatkan skor 0,2684 berada di bawah Jerman dan di atas Australia dan Israel.

Jumlah pasukan militer di Indonesia sekitar 1 juta personel (400 ribu militer aktif, 400 ribu pasukan cadangan dan 280 ribu paramiliter)

Sumber: Parameter Politik Indonesia

Kepuasan Terhadap Kinerja TNI

Puas Tidak puas

Tidak menjawab

86%

8,4%

5,6%

Sumber: Kemenkeu

FOTO: IST

Referensi

Dokumen terkait