• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA ACUAN PROGRAM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

GEDUNG B LANTAI 2, JALAN PURNAWARMAN NO.99, KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN 12110 TELEPON (021) 7394666; FAKSIMILE (021) 7244490, ext. 8101;

SITUS www.bppk.kemenkeu.go.id

KERANGKA ACUAN PROGRAM

NAMA PROGRAM

PELATIHAN JARAK JAUH PENYEGARAN KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL PEJABAT FUNGSIONAL AHLI MADYA DAN AHLI UTAMA

DESKRIPSI PROGRAM

TUJUAN PROGRAM

Pelatihan Jarak Jauh Penyegaran Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Pejabat Fungsional Ahli Madya dan Utama ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi manajerial serta kompetensi sosial kultural bagi pejabat fungsional ahli madya dan ahli utama sesuai dengan PERMENPAN-RB Nomor 38 Tahun 2017. Mengacu pada kamus kompetensi, pejabat fungsional ahli madya diharapkan untuk mencapai persyaratan sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) level 4, sedangkan pejabat fungsional ahli utama diharapkan untuk mencapai persyaratan sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) level 5 pada kompetensi integritas dan perekat bangsa serta level 4 pada kompetensi lainnya. Pada akhirnya, peserta diharapkan mampu mengaktualisasikan materi dalam pekerjaannya agar dapat melaksanakan tugas fungsinya dengan efektif.

KEBUTUHAN STRATEGIS UNIT PENGGUNA YANG AKAN DICAPAI

Terpenuhinya Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Ahli Madya dan Ahli Utama sesuai dengan PERMENPAN-RB Nomor 38 Tahun 2017.

SASARAN (TARGET LEARNERS)

Pejabat Fungsional yang sudah/akan menduduki jenjang jabatan fungsional Ahli Madya dan/atau Ahli Utama di lingkungan Kementerian Keuangan maupun Pemerintah Daerah.

MODEL PEMBELAJARAN

TATAP MUKA (TM) NON TATAP MUKA (NTM)

e-learning (Asynchronous Mandiri)

Pelatihan Jarak Jauh

Bimbingan di tempat kerja (mentoring) Magang

Coaching

Community of Practice

STANDAR KOMPETENSI Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:

1. menjelaskan konsep kompetensi dengan baik;

2. mencontohkan penciptaan situasi kerja yang mendorong kepatuhan pada nilai, norma, dan etika organisasi (level 4) dan menjadi role model dalam penerapan standar keadilan dan etika di tingkat nasional (level 5);

(2)

3. menjalin membangun komitmen tim, sinergi;

4. mengemukakan pemikiran multidimensi secara lisan dan tertulis untuk mendorong kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan;

5. mencontohkan cara mendorong unit kerja mencapai target yang ditetapkan atau melebihi hasil kerja sebelumnya;

6. menerangkan cara memonitor, mengevaluasi, memperhitungkan dan mengantisipasi dampak dari isu-isu jangka panjang, kesempatan, atau kekuatan politik dalam hal pelayanan kebutuhan pemangku kepentingan yang transparan, objektif, dan profesional;

7. menjelaskan penyusunan program pengembangan jangka panjang dalam rangka mendorong manajemen pembelajaran;

8. memperluas cara memimpin perubahan pada unit kerja;

9. menguraikan cara penyelesaian masalah yang mengandung risiko tinggi dengan mengantisipasi dampak keputusan dan membuat tindakan pengamanan sebagai bentuk mitigasi risiko.

10. menjelaskan pendayagunaan perbedaan secara konstruktif dan kreatif untuk meningkatkan efektivitas organisasi agar sebagai wakil pemerintah dapat mencontohkan membangun hubungan sosial psikologis;

11. mengimplementasikan rencana pengembangan individu agar memberikan manfaat bagi diri pribadi, maupun bagi organisasi.

KOMPETENSI DASAR 1. Menjelaskan konsep kompetensi dengan baik;

a. memahami arti pentingnya kompetensi manajerial.

b. menjelaskan kompetensi manajerial level jabatan fungsional ahli madya;

2. Mencontohkan penciptaan situasi kerja yang mendorong kepatuhan pada nilai, norma, dan etika organisasi (level 4) atau menjadi role model dalam penerapan standar keadilan dan etika di tingkat nasional (level 5);

a. mempolakan cara menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi (level 4);

b. mencontohkan cara mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya (level 4);

c. memperluas dengan berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain, pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada resiko (level 4).

d. mencontohkan cara mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari yang dipatuhi oleh seluruh pemangku kepentingan pada lingkup instansi yang dipimpinnya (level 5);

e. mencirikan cara menjadi “role model” atau keteladanan dalam penerapan standar keadilan dan etika yang tinggi di tingkat nasional (level 5);

f. menguraikan cara membuat konsep kebijakan dan strategi penerapan sikap integritas dalam pelaksanaan tugas dan norma-norma yang sejalan dengan nilai strategis organisasi (level 5).

3. Menjalin membangun komitmen tim, sinergi;

a. mencontohkan cara membangun sinergi antar unit kerja di lingkup instansi yang dipimpin;

b. menguraikan cara memfasilitasi kepentingan yang berbeda dari unit kerja lain sehingga tercipta sinergi dalam rangka pencapaian target kerja organisasi;

c. menjelaskan pengembangan sistem yang menghargai kerja sama antar unit, memberikan dukungan / semangat untuk memastikan tercapainya sinergi dalam rangka pencapaian target kerja organisasi.

4. Mengemukakan pemikiran multidimensi secara lisan dan tertulis untuk mendorong kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan;

a. menguraikan cara mengintegrasikan informasi-informasi penting dari berbagai sumber dengan pihak lain untuk mendapatkan pemahaman yang sama;

(3)

b. memahami dalam menuangkan pemikiran/konsep dari berbagai sudut pandang/

multidimensi dalam bentuk tulisan formal;

c. mencontohkan cara menyampaikan informasi secara persuasif untuk mendorong pemangku kepentingan sepakat pada langkah-langkah bersama dengan tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

5. Mencontohkan cara mendorong unit kerja mencapai target yang ditetapkan atau melebihi hasil kerja sebelumnya;

a. menjelaskan cara mendorong unit kerja di tingkat instansi untuk mencapai kinerja yang melebihi target yang ditetapkan;

b. memahami dalam memantau dan mengevaluasi hasil kerja unitnya agar selaras dengan sasaran strategis instansi;

c. mencontohkan cara mendorong pemanfaatan sumber daya bersama antar unit kerja dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencaian target organisasi.

6. Menerangkan cara memonitor, mengevaluasi, memperhitungkan dan mengantisipasi dampak dari isu-isu jangka panjang, kesempatan, atau kekuatan politik dalam hal pelayanan kebutuhan pemangku kepentingan yang transparan, objektif, dan profesional;

a. memahami dan memberi perhatian kepada isu-isu jangka panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang memengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar, memperhitungkan dan mengantisipasi dampak terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan publik secara objektif, transparan, dan professional dalam lingkup organisasi;

b. memahami dalam menjaga agar kebijakan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instansinya telah selaras dengan standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik;

c. menjelaskan cara menerapkan strategi jangka panjang yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan dengan mengikuti standar objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok.

7. Menjelaskan penyusunan program pengembangan jangka panjang dalam rangka mendorong manajemen pembelajaran;

a. memahami cara menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sama dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan tujuan, bimbingan, penugasan dan pengalaman lainnya, serta mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan/pendidikan/ pengembangan kompetensi dan karir;

b. menjelaskan pelaksanaan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan umpan balik pada tataran organisasi;

c. memahami cara mengembangkan orang-orang disekitarnya secara konsisten dan kaderisasi untuk posisi-posisi di unit kerjanya.

8. Memperluas cara memimpin perubahan pada unit kerja;

a. memahami dalam mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan termasuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi;

b. menjelaskan cara memastikan perubahan sudah diterapkan secara aktif di lingkup unit kerjanya secara berkala;

c. menguraikan cara memimpin dan memastikan penerapan program-program perubahan selaras antar unit kerja.

9. Menguraikan cara penyelesaian masalah yang mengandung risiko tinggi dengan mengantisipasi dampak keputusan dan membuat tindakan pengamanan sebagai bentuk mitigasi risiko;

a. memahami dalam menyusun dan/atau memutuskan konsep penyelesaian masalah yang melibatkan beberapa/seluruh fungsi dalam organisasi;

b. menguraikan dalam menghasilkan solusi dari berbagai masalah yang kompleks, terkait dengan bidang kerjanya yang berdampak pada pihak lain;

c. menjelaskan cara membuat keputusan dan mengantisipasi dampak keputusannya serta menyiapkan tindakan penanganannya (mitigasi risiko).

10. Menjelaskan pendayagunaan perbedaan secara konstruktif dan kreatif untuk meningkatkan efektivitas organisasi agar sebagai wakil pemerintah dapat mencontohkan membangun hubungan sosial psikologis;

(4)

a. memahami dalam menginisiasi dan merepresentasikan pemerintah di lingkungan kerja dan masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman dan menerima segala bentuk perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat;

b. menjelaskan pendayagunaan perbedaan latar belakang, agama/kepercayaan, suku, gender, sosial ekonomi, preferensi politik untuk mencapai kelancaran pencapaian tujuan organisasi;

c. memahami dalam membuat program yang mengakomodasi perbedaan latar belakang, agama/kepercayaan, suku, gender, sosial ekonomi, preferensi politik;

d. mencontohkan sebagai wakil pemerintah yang mampu membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat sehingga menciptakan kelekatan yang kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta diantara para pemangku kepentingan itu sendiri;

e. mempolakan dalam mengkomunikasikan dampak risiko yang teridentifikasi dan merekomendasikan tindakan korektif berdasarkan pertimbangan perbedaan latar belakang, agama/kepercayaan, suku, jender, sosial ekonomi, preferensi politik untuk membangun hubungan jangka panjang;

f. menguraikan cara membuat kebijakan yang mengakomodasi perbedaan latar belakang, agama/kepercayaan, suku, jender, sosial ekonomi, preferensi politik yang berdampak positif secara nasional.

11. Mengimplementasikan rencana pengembangan individu agar memberikan manfaat bagi diri pribadi, maupun bagi organisasi.

a. mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu dan unitnya;

b. memahami cara penyusunan rencana pengembangan individu;

c. mengaktualisasikan rencana pengembangan dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya.

LAMA PELATIHAN EFEKTIF DAN DAFTAR MATA PELAJARAN

No. Kegiatan Nama Mata Pelajaran Jam Pelajaran Sekuen/

Urutan TM NTM TOTAL

1. Mata Pelajaran Pokok

a. Pengantar Kompetensi

b. Penyegaran Kompetensi (Team Teaching)

c. Individual Development Plan and Coaching Session

- - -

1 13 1

1 13 1

2. Mata Pelajaran Penunjang

Minilab* (Team Teaching) - 9 9

3. Ceramah -

4. PKL -

5. Outbond -

6. MFD -

7. Pengarahan Program

-

8. Action Learning -

TOTAL JP 24

LAMA WAKTU UJIAN Pre-Test: 15 menit Post-Test: 15 menit

30 Menit

DILAKSANAKAN DALAM

Synchronous Tatam Muka Daring: 3 hari kerja

3 hari kerja

(5)

JENIS DAN JENJANG PROGRAM

Pelatihan Jarak Jauh Penyegaran Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Pejabat Fungsional Ahli Madya dan Utama ini merupakan pelatihan yang diperuntukkan bagi peserta yang telah menduduki Jabatan Fungsional Ahli Madya dan/atau Ahli Utama maupun bagi talent yang akan menduduki jabatan tersebut.

PERSYARATAN PESERTA 1. Persyaratan Administrasi

a. Pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan dan Pemerintah Daerah;

b. Sudah menduduki atau Jabatan Fungsional Ahli Madya dan/atau Ahli Utama di Unit masing-masing dan/atau talent yang akan yang akan menduduki jabatan tersebut.

c. Ditunjuk atau ditugaskan oleh pimpinan unit (minimal setingkat Eselon II) yang bersangkutan.

2. Lain-lain

Peserta diharapkan menggunakan laptop/PC/tablet/gawai dan sejenisnya dan koneksi internet yang memadai untuk mengikuti proses pembelajaran.

KUALIFIKASI PENGAJAR 1. Kualifikasi Umum

a. Widyaiswara/Pejabat/Praktisi di bidangnya;

b. Telah mengikuti Training of Trainer widyaiswara/ fasilitator;

c. Mempunyai pengalaman mengajar diklat soft skill dengan baik;

d. Ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan SDM.

2. Kualifikasi Khusus

a. Menguasai materi mengenai kompetensi yang diajarkan sesuai Permenpan RB No. 38 Tahun 2017 secara konsep/praktik;

b. Memiliki keahlian tertentu khususnya dalam mata pelajaran yang akan diberikan;

3. Kualifikasi Asisten

a. Memahami materi yang akan diajarkan;

b. Memiliki keahlian tertentu khususnya dalam mata diklat yang akan diberikan.

BENTUK EVALUASI EVALUASI LEVEL 1

1.

Evaluasi penyelenggaraan sebagaimana ketentuan BPPK;

2.

Evaluasi pengajar sebagaimana ketentuan BPPK.

EVALUASI LEVEL 2

1.

Pre-Test dan Post-Test masing-masing terdiri dari 15 soal yang meliputi seluruh materi yang dipelajari di kelas.

2.

Aktivitas peserta di kelas online yang dinilai oleh fasilitator. Aspek yang dinilai adalah kehadiran, yang terdiri atas kriteria ketepatan waktu, keberadaan di kelas online, dan penerapan etika pembelajaran online;

Keterangan: Peserta yang menyelesaikan Pre-Test dan Post-Test serta memiliki presentase kehadiran minimal 80% per mata pelatihan akan mendapatkan Sertifikat Telah Mengikuti Pelatihan.

EVALUSI LEVEL 3 -

EVALUASI LEVEL 4 -

(6)

FASILITAS DAN INFORMASI LAIN-LAIN FASILITAS

a. Online materials;

b. Petunjuk Pelaksanaan Teknis;

c. E-Certificate.

INFORMASI LAIN-LAIN:

a. Dalam melaksanakan program pembelajaran, bentuk pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan PJJ dengan komposisi mata pelajaran sebagai berikut.

(1) Synchronous Tatap Muka Daring (2) Synchronous Non Tatap Muka (3) Asynchronous Fasilitasi (4) Asynchronous Mandiri (5) Total

b. Mata pelajaran Penyegaran Kompetensi dilaksanakan secara team teaching melalui penyampaian materi oleh dua orang pengajar secara bergantian. Rincian submata pelajaran pada mata pelajaran Penyegaran Kompetensi adalah sebagai berikut:

No. Submata Pelajaran JP Metode Pembelajaran

1 Integritas *) 1

Synchronous tatap muka daring

2 Kerjasama 2

3 Komunikasi 1

4 Orientasi pada hasil 1

5 Pelayanan publik 2

6 Pengembangan diri dan orang lain 2

7 Mengelola perubahan 1

8 Pengambilan keputusan 2

9 Perekat Bangsa *) 1

Total 13

c. Pada submata pelajaran Integritas dan Perekat Bangsa, dilakukan sesi pengayaan berupa coaching secara Synchronous tatap muka daring khusus pada peserta yang sudah/akan menduduki jenjang jabatan fungsional Ahli Utama. Pelaksanaan Coaching diampu oleh satu orang widyaiswara ahli utama sebagai Coach.

d. Mata Pelajaran Minilab dilaksanakan secara team teaching dengan membagi peserta menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang pengajar.

e. Pada Mata Pelajaran Integritas dan Perekat Bangsa, peserta akan dipisah berdasarkan jenjang jabatannya.

No. Mata Pelajaran

Jam Pelajaran

Peserta Pengajar

(1) (2) (3) (4) (5) (1) (2) (3) (4) (5)

a. Pengantar Kompetensi 1 - - - 1 1 - - - 1

b. Penyegaran Kompetensi 13 - - - 13 13 - - - 13 c. Individual Development Plan

and Coaching Session 1 - - - 1 1 - - - 1

d. Minilab 9 - - - 9 9 - - - 9

Total 24 - - - 24 24 - - - 24

(7)

f. Rincian Skenario Pembelajaran merupakan dokumen dinamis yang digunakan sebagai acuan Pusdiklat/BDK untuk mengelola proses pembelajaran di kelas.

g. Skenario Pembelajaran dapat mengacu pada konsep lampiran dari KAP ini dan dapat disesuaikan berdasarkan kesepakatan antara pengajar dan penyelenggara dan ditetapkan pada rapat persiapan pelatihan. Pembaruan Skenario Pembelajaran disahkan dan ditetapkan oleh Kepala Bidang Penjenjangan Pangkat dan Peningkatan Kompetensi Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia atau Kepala Balai Diklat Keuangan untuk penyelenggaraan pelatihan di daerah.

Jakarta, 28 September 2021 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Ditandatangani secara elektronik Wahyu Kusuma Romadhoni

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini disusun sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Widya

Kondisi ini dapat dilihat pada ruas Jalan Sungai Raya Dalam yang merupakan batas serta penghubung antara kota Pontianak dan kabupaten Kubu Raya, dimana kondisi lalu

Ayat (3) selanjutnya menyatakan bahwa segala tindakan teermasuk keputusan yang diambil berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini bukan merupakan

Hanya memahami soal kulit saja, / Tetapi inti pokoknya tidak dipahami, / Pengetahuan mengenai tafsir (dan aturan-aturan serta teladannya), / tidaklah dimengerti, / Mereka

1.2 Use Case Diagram Berjalan System Pengguna Lihat Materi Kerjakan Latihan Lakukan Test Lihat Score Admin Update materi Update soal practice Login <<include>>.. Gambar

De#nisi akuntansi manajemen 'an mempun'ai linkup luas di!erikan &le$ Manaement A))&untin Pra)ti)es -MAP2 6&mite 'an di!entuk &le$

menggunakan metode deskriptif dengan wawancara dan identifikasi dilapangan (Kristianti 2013) dan untuk menentukan potensi pada kawasan hutan adat Gunung Semarong

Kadar trigliserida dan HDL serum darah tikus yang mendapatkan perlakuan ekstrak etanol rimpang kencur (500 dan 1.000) mg/kg BB selama 30 hari tidak berbeda