Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Persepsi Bentuk
Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang
didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
02
FDSK
Desain Produk
PERSEPSI (LANJUTAN)
Modul Folklore
PERSEPSI (LANJUTAN)
Mengacu kepada pengertian yang ada persepsi adalah “proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.” Dan dapat juga diartikan
“Persepsi merupakan bagian dari proses yang hidup, di mana
setiap orang, dari sudut pandangnya masing-masing menciptakan
dunianya dalam mencapai kepuasan”. Menurut Suharman (2005)
persepsi adalah “transaksi saling bergantung antara lingkungan
dan pengamat.” Dan dalam persepsi merupakan awal dimulainya
suatu proses kognitif yaitu “proses tentang kepercayaan
seseorang tentang sesuatu yang di dapatkan seseorang atau
sesuatu.”
PERSEPSI (LANJUTAN)
Dalam kondisinya saat ini Istilah persepsi sering disamakan dengan
sensasi. Perbedaannya adalah sensasi “hanya berupa kesan sesaat, saat
stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus
lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus
tersebut.” Misalnya dinding yang dirasa kasar, yang berarti adanya
sebuah sensasi dari rabaan terhadap kasar. Namun sebaliknya, persepsi
memiliki contoh dinding yang tidak enak dipakai untuk menggantung
suatu benda, saat otak mendapat stimulus rabaan dinding yang kasar,
penglihatan atas dinding yang terdapat banyak retakan, dan kenangan
di masa lalu saat menggunakan dinding yang hampir sama lalu benda
menjadi rusak. Jadi dapat dikatakan bahwa adanya persepsi
dikarenakan adanya kondisi yang dapat memberikan stimulus kepada
manusia sampai kearah ingatan yang telah lalu.
DINAMIKA PERSEPSI
• Berdasarkan kajian yang ada, Persepsi (perception)
”merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi”, hal ini dikarenakan melalui adanya persepsi manusia dapat
memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna”,
”indah”, ”biasa”, atau suram, semuanya dikarenakan adanya persepsi manusia. Yang harus ditekankan adalah adanya
perbedaan antara persepsi dengan sensasi (sensation). Karena sensasi ”merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak
tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ – organ sensoris”. Karena ”sensasi meliputi fungsi visual, audio,
penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan
dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut
indera.”
DINAMIKA PERSEPSI
• Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah “proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui
penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal – sinyal “neural” yang bermakna”. Misalnya, ketika seseorang melihat
(menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna hijau , maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai “warna hijau.” Hal ini belum
diketahui sensasi seperti apa yang ditangkap oleh orang yang yang memiliki kelainan dalam melihat dan mendeskripsikan warna (buta warna)
• Berbeda dengan pengertian dari sensasi, persepsi “merupakan sebuah
proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta
memberikan makna pada informasi yang diterimanya.” Benda berwarna
merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi orang tertentu akan
merasa bersemangat ketika melihat warna merah.
DETERMINASI PERSEPSI
• Persepsi juga dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor psikologis.
Faktor psikologis ini bahkan terkadang lebih menentukan
bagaimana informasi, pesan atau stimulus dipersepsikan. Dan mengacu dari data yang didapat faktor yang sangat dominan adalah faktor “ekspektansi” dari si penerima informasi sendiri.
Ekspektansi ini memberikan kerangka berpikir atau perceptual set atau mental set tertentu yang menyiapkan seseorang untuk mempersepsi dengan cara tertentu. Mental set ini dipengaruhi oleh beberapa hal.yaitu:
1. Ketersediaan informasi sebelumnya.
2. Kebutuhan
3. Pengalaman masa lalu
FAKTOR PSIKOLOGIS PERSEPSI
1. Emosi
• Emosi akan memberikan dampak yang akan ”mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat”, karena sebagian energi dan perhatiannya adalah karena adanya emosi.
Seseorang yang sedang tertekan karena sedang memiliki permasalahan dengan seseorang dan pada perkembangannya ia sedang mengalami tekanan di tempat kerja , mungkin akan mempersepsikan humor yang diceritakan temannya sebagai penghinaan.
2. Impresi
• Impresi atau ”efek atau pengaruh yang dalam terhadap pikiran atau perasaan” dapat memberikan stimulus yang akan lebih terlihat nyata, akan lebih dahulu memberikan persepsi kepada seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih mudah dipersepsikan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang selanjutnya. Impresi secara garis besar dapat memberikan persepsi yang baik jika diawali dengan yang baik. Begitu juga sebaliknya jika diawalai dengan sesuatu yang buruk maka akan dipersepsikan dengan yang buruk.
3. Konteks
• Konteks dalam sisi persepsi memiliki arti ”situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian.” Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Konteks dapat memberikan gambaran yang sangat
menentukan bagaimana sesuatu dipandang atau dipersepsikan. Fokus pada sesuatu yang sama, tetapi dalam gambaran yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda. Sama seperti
memandang kondom dalam konteks keagamaan akan berbeda pandangan dengan kondom dalam konteks kesehatan.
PRINSIP PERSEPSI PADA GESTALT
• Teori gestalt merupakan teori yang dibangun oleh Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler yang pada prinsipnya, menjelaskan “tentang hubungan yang terjadi antara
pengalaman menyeluruh (pikiran, perasaan dan sensasi tubuh) dari individu. Dan pendekatannya lebih dipusatkan pada
kondisi di sini dan saat ini (right here and right now) dengan menyadari apa yang terjadi dari waktu ke waktu (moment by moment).”
• Menurut pengertian yang ada, teori gestalt adalah “sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui
pengorganisasian komponen – komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi
kesatuan.” Teori gestalt “cenderung berupaya mengurangi
pembagian sensasi menjadi bagian – bagian kecil.”
PRINSIP PERSEPSI PADA GESTALT
• Esensi dari teori Gestalt adalah “bahwa keseluruhan lebih penting daripada bagian – bagiannya. Teori Gestalt
menjelaskan bahwa persepsi tidak berdasarkan pada respon yang terisolasi terhadap stimulus khusus, tetapi lebuh kepada reaksi terhadap stimulus total. Implikasi lain dari persepsi
adalah adanya reaksi aktif terhadap lingkungan. Manusia secara aktif akan membuat struktur dan mengatur perasaan terhadap stimulus yang ada.” (Deddy Halim, 2005)
• Sebagian besar dari prinsip persepsi merupakan prinsip pengorganisasian berdasarkan dari teori gestalt. Dari teori
gestalt dipercaya bahwa persepsi bukanlah hasil penjumlahan bagian yang diindera oleh seseorang, tetapi lebih dari itu
merupakan keseluruhan. Teori Gestalt menjabarkan beberapa
prinsip yang dapat menjelaskan bagaimana seseorang dapat
menata sensasi menjadi suatu bentuk persepsi.
PRINSIP PENGORGANISASIAN PADA GESTALT
1. Proksimitas
• Merupakan “kedekatan jarak merupakan kondisi yang paling sederhana dari suatu organisasi.
Menurut teori Gestalt, obyek-obyek yang memiliki jarak yang lebih dekat cenderung dilihat lebih berkelompok secara visual.”
2. Similiaritas
• Dapat dijelaskan “bila setiap elemen memiliki similiaritas atau kualitas yang sama dalam hal ukuran, tekstur dan warna, maka elemen tersebut cenderung akan diamati sebagai suatu kesatuan.”
3. tertutupan,
• Merupakan suatu “unit visual yang cenderung membentuk suatu unit yang tertutup. Persepsi individu sangat tergantung dari fokus pandangannya, sehingga bagian yang terbuka pada suatu elemen akan otomatis dianggap sebagai suatu yang tertutup.”
4. Kesinambungan
• Merupakan prinsip yang “menyatakan bahwa seseorang akan cenderung mengamati suatu elemen yang berkesinambungan sebagai satu kesatuan unit.”
5. Bidang dan simetri,
• Prinsip ini menyatakan “semakin kecil area tertutup dan simetris semakin cenderung terlihat sebagai suatu unit.”
6. Bentuk dan latar
• Dari prinsip ini menyatakan “bahwa sebuah obyek akan terlihat berbeda ketika sebuah bentuk memiliki latar yang kontras.”