h:':'~~
Pikiran
Rakyat
o
Senin123
17
18
19
,p..::.\COJan
0 Peb
o
Se/asaC
Rabu456 7
20 21 22
o
Mar OApr OMeio Karnis 0 Jumat
8 9 10 11
23 24 25 26
.Jun
0
Jul0
Ags.
Sabtu0
Minggu12~ 13 14 15 16
~
28 29 30 31o
Sep0
Okr0
Nov0
Des
Debat Konteks
---
~~
-
- -
"',--,.
.
Tinggi
---
-Oleh DEDDY MULYANA
kan pada diri sendiri seperti da-lam budaya individualis. Perila-ku sosial eenderung .seragam dalam masyarakat kolektivis, mengikuti norma kelompok. Orang yang nyeleneh eende-rung dijauhi kelompoknya. Be-gitu individu berselisih dengan individu lain dalam kelompok-nya, hal itu bisa berlarut-Iarut, karena mereka tidak terlatih mengelola konflik. ltu yang ter-jadi antara Megawati dan SBY
sejak bersaing dalam Pilpres 2004.
Manusia kolektivis mengang-gap percakapan sebagai ritus
M
ENGAPA debat an-
alih-alih sarana untuk
meng-tareapres dan cawa-
atasi persoalan. Ketika
perta-pres dalam kampa-
nyaan diajukankepada merek,a,
nye Pilpres 2009 membosan-
jawabannyasamar
sehinggaki-kan? Gayakomunikasipara ca-
ta sulit memahami bagaimana
pres dan cawapreskita,sebagai-
pandangan mereka. Mereka
mana umumnya gaya komuni-
mengulangi hal-hal yang sama
kasi masyarakat Indonesia.daiJ.
seolah-olah
mereka
takut
masyarakat Timur (termasuk
mengekspresikanpendapatber-Cina dan Jepang) adalah kon-
beda, apalagiyang
bertentang-teks tinggi (samar, tidak lang-
an. Mereka enggan menggali
sung,dan lebihbanyakberbasa-
problem,menganalisisnyaseca-basi) yang dilandasi mentalitas
ra sistematis. Begitulah yang
kolektivis.Tujuan komunikasi-
tampak dalam debat
antarcap-nya adalah untuk memelihara
res (18/6) dan debat
antarcawa-keselarasan kelompok. Maka
pres (23/6) putaran pertama.
seorang anggota budaya,kon-
Merekabukannyamencarikele-teks tinggi tidak suka memper-
mahan
argumenlawan,melain-malukan dan diperargumenlawan,melain-malukan
kan saling menambahkan atau
anggota lain, berdasarkan nilai
meneguhkan. Bahkan mereka
harmoni inL
pun saling'memberi aplus
de-Dalammasyarakatkolektivis,
ngan bertepuk tangan.
diri (self) tidak bersifat unik
Kontras dengan budaya
ko-atau otonom, melainkan lebur
lektivis,budaya
individualisdi-dalam keldmpok.Kolektivisme
tandai
dengankomunikasikon-ditandai denganpandangan,tu-
teks rendah.
Manusiaindividu-juan kelompok lebih penting
alis menggunakan pola poor
li-daripada tujuan pribadi. Para
nier, berbicara langsung,lugas,
anggotakelompokpercaya,un-
dan eskplisit. Dalam budaya
tuk bertahan hidup, mereka
konteks rendah, orang begitu
be~antung pada kelompok,bu-
~ a;..; ___mudah memasuki percakapan
. --- -..._Kliping
Humos
Un pod
2009
dengan orang yang tidak mere-ka kenal semere-kalipun. Meremere-ka ti-dak begitu peduli dengan per-bedaan status, atau sengaja mengabaikannya, yang bagi manusia kolektivis mungkin tampak naif atau menghina. Be-rondongan pertanyaan mereka dan keterbukaan mereka mung-kin berlebihan. Keeepatan orang individualis berbicara, ke-luwesan verbal, dan fisik mere-ka, mungkin membingungkan bagi kita. Kegemaran mereka untuk membantah, berargumen tajam, mengganggu harmoni yang harus dijaga. Selain itu, budaya konteks rendalt ditandai dengan kehati-hatian, rineian, ketepatan, kelugasan, kejujuran, pembicaraan langsung, tanpa basa-basLBahasa merekat tek-nis dan faktual. Mereka tidak menyukai wacana (baik ucapan ataupun tulisan), yang berbu-nga-bunga atau terlalu artistik, apalagi yang memanipulasi. Da-lam debat antarcapres atau an-tareawapres di Amerika, tak mungkin kandidat bernyanyi seperti yang dilakukan Wiranto dalam debat antarcawapres tempo hari dengan menyanyi-kan lagu "Indonesia Raya" dan "Ibu Pertiwi" sebagai pesan konteks tinggi.
Begitulah, dalam debat ke-presidenan di Amerika Serikat, seorang calon presiden tanpa
tedeng aling-aling
memberon-dong lawan biearanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang menohok ulu hati, yang dapat membuat mental kolektivis meneiut karena merasa dipo-jokkan secara tiba-tiba. Dalam debat antareapres AS, Ronald Reagan dan Jimmy Carter, 28 Oktober 1980, Reagan menye-rang Carter, '"Tanya diri Anda,
~~a-rang daripada empat tahun la- Jika mulai sekarang kita me-lu? Apakah sekarang lebih mu- ngembangkan komunikasikon-dah bagi Anda untuk pergi dan teks renkomunikasikon-dah, tetapi dengan tetap membeli barang di toko daripa- santun (saya menyebutnya ko-da empat tahun lalu? Apakah munikasi konteks menengah), sekarang lebih banyak atau'le- dalam berbagai konteks sosial, bih sedikit pengangguran di ne- mulai dari keluarga, tetangga, geri ini daripada empat tahun lembaga pendidikan, hingga ke lalu? Apakah AS dihormati di masyarakat luas, suatu saat ke-seluruh dunia seperti dulu?" lak capres dan ~awapres dapat
Debat kepresidenan antara berdebat lebih langsung dan le-Barack Obama dan John bih lugas. Keluarga seyogianya McCain, 26 September 2008, mendidik anak-anak untuk le-menoojukkan pertentangan da- bih terbuka kepada keluarga, lam hampir semua isu, mulai sementara mahasiswa seyogia-dari kebijakan pajak hingga pe- nya dididik untuk mengemuka-rang di Irak. Inilah salah satu kan pEmdapat seCara lebih be-debat kepresidenan paling pa- bas bahkan secara rutin terlibat nas dalam sejarah AS, namun dalam kompetisi debat yang
le-bermutu karena disertai de- bih sistematis.
***ngan data. McCain menuduh
Obama bersedia duduk dengan Penulis, -Guru Besar dan
sejumlah pemimpin seperti Dekan Fakultas Ilmu Komuni-Presiden Iran Mahmoud Ah- kug lJniversitas Padjadjaran.
madinejadtanpa prasyarat.
- - -
-"Tindakan demikian akan me-legitimasi dia," kata McCain. "Itu tidak hanya berbahaya, ju-ga naif." Namun, bagi Obama pemyataan McCain itu absurd dan bahwa,ia punya hak seba-gai "presiden" untuk berbicara kepada siapa pun jika itu demi kepentingan nasional AS.