• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Perencanaan Pajak untuk Meminimalkan Pajak Terutang (Studi Kasus pada PT.X).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Perencanaan Pajak untuk Meminimalkan Pajak Terutang (Studi Kasus pada PT.X)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

One source of funding state comes from taxes. Tax is a compulsory fee for every citizen. For taxpayers, the tax is a burden. Taxpayers can minimize the tax burden by making tax planning. Tax planning is the structuring of action related to the potential tax consequences. Tax planning was instrumental in minimizing the tax payable. This research was conducted to determine the role of tax planning at PT. X is done legally so as not to harm the state and the company. The method used by the author in the research is descriptive method with a case study approach, where the hypothesis of the questionnaire questions about the role of corporate tax planning. The results showed that tax planning is very involved in the income tax to be paid company. Where before companies adopt tax planning, income taxes paid amounted to Rp 1.465.149.059 greater than after applying the tax planning to Rp 1.319.017.648.

(2)

ABSTRAK

Salah satu sumber pendanaan negara berasal dari pajak. Pajak merupakan iuran yang bersifat wajib bagi setiap warga negara. Bagi Wajib Pajak, pajak merupakan beban. Wajib Pajak dapat meminimalkan beban pajak dengan melakukan perencanaan pajak. Perencanaan pajak adalah tindakan penstrukturan yang terkait dengan konsekuensi potensi pajaknya. Perencanaan pajak sangat berperan dalam meminimalkan pajak terutang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan perencanaan pajak pada PT. X yang dilakukan secara legal agar tidak merugikan negara dan perusahaan. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian yaitu metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dimana hipotesanya berupa pertanyaan kuesioner tentang peranan perencanaan pajak dalam perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pajak sangat berperan dalam pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan. Dimana sebelum perusahaan menerapkan perencanaan pajak, pajak penghasilan yang dibayar sebesar Rp 1.465.149.059 lebih besar jika dibandingkan setelah menerapkan perencanaan pajak menjadi Rp 1.319.017.648.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

LEMBAR PENGESAHAN………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………. iii

KATA PENGANTAR……… iv

1.4. Kegunaan Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Pengertian pajak……….... 7

(4)

2.1.2. Fungsi Pajak………... 10

2.1.3. Jenis Pajak………. 12

2.1.4. Hukum Pajak………... 15

2.1.5. Asas Pemungutan Pajak………... 16

2.1.6. Sistem Pemungutan Pajak... 17

2.1.7. Cara Pemungutan Pajak……….. 19

2.3. Konsep Penghasilan dan Beban Menurut Standar Akuntansi Keuangan………... 28

2.4. Konsep Penghasilan dan Beban Menurut Peraturan Perpajakan………. 30

2.4.1. Penghasilan yang Menjadi Objek Pajak……….. 31

2.4.2. Penghasilan yang Dikenai Pajak Final... 33

2.4.3. Penghasilan yang Tidak Termasuk Objek Pajak ... 34

2.4.4. Biaya yang Boleh Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto……….. 37

2.4.5. Biaya yang Tidak Boleh Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto………..… 38

(5)

2.5. Penyusutan Aktiva Tetap……… 41

2.5.1. Karakteristik dari Aset yang Dapat Disusutkan………. 42

2.5.2. Penyusutan Berdasarkan Peraturan Perpajakan…….. 44

2.5.2.1. Saat Mulainya Penyusutan Fiskal………45

2.5.3. Penyusutan Berdasarkan SAK………..45

2.5.4. Pengelompokkan Harta Berwujud………... 47

2.6. Manajemen Pajak……… 48

2.7. Pengertian Perencanaan pajak………... 49

2.7.1. Penghindaran Pajak versus Penyelundupan Pajak….. 50

2.7.2. Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak………. 52

2.7.2.1. Menganalisis Informasi yang Ada…………. 52

2.7.2.2. Buat Satu Model atau Lebih Rencana Besarnya Pajak……….……….. 55

2.7.2.3. Evaluasi Atas Perencanaan Pajak…………. 56

2.7.2.4. Mencari Kelemahan dan Kemudian Memperbaiki Kembali Rencana Pajak……. 57

2.7.2.5. Memutakhirkan Rencana Pajak……… 58

2.8. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis………… 58

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian……… 61

3.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan………... 61

3.1.2. Struktur Organisasi PT. X dan Uraian Tugas………… 62

3.2. Metode Penelitian………..65

(6)

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data……… 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Alasan-Alasan Perusahaan Harus Melakukan Perencanaan Pajak………... 73

4.2. Perencanaan Pajak……….. 73

4.2.1. Penerapan Perencanaan Pajak……….. 74

4.3. Pajak Penghasilan Badan yang Dibayarkan Sebelum Penerapan Perencanaan Pajak………... 79

4.4. Pajak Penghasilan Badan yang Dibayarkan Sesudah Penerapan Perencanaan Pajak………... 81

4.5. Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap PPh Badan………… 83

4.6. Pengujian Hipotesis……….. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ……….. 86

5.2. Saran………. 87

DAFTAR PUSTAKA………. 88

LAMPIRAN………. 89

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar2.1. Kerangka Pemikiran 59

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1. Tarif Pajak Penghasilan Berdasarkan Lapisan

Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi 28 Tabel 2.2. Pengelompokan dan Tarif Penyusutan Harta Berwujud 47 Tabel 3.1. Operasional Variabel 68 Tabel 4.1. Perhitungan Pajak Penghasilan Karyawan 76 Tabel 4.2. Perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak 77 Tabel 4.3. Laporan Laba Rugi Sebelum

Penerapan Perencanaan Pajak PT. X 79 Tabel 4.4. Laporan Laba Rugi Setelah

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Tentang Peranan Perencanaan Pajak

(10)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pajak merupakan sumber penerimaan bagi negara. Pemungutan pajak sudah ada sejak dahulu, berupa pemberian upeti kepada raja sebagai wujud rasa hormat

namun sekarang pemungutan pajak diatur didalam undang-undang yang mewajibkan semua masyarakat membayar pajak.

Hal-hal yang melekat pada pengertian pajak:

1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

2. Sifatnya dapat dipaksakan. Jika ada yang melanggar peraturan perpajakan maka

akan ada sanksi.

3. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemungutan pajak tidak boleh dilakukan pihak swasta yang orientasinya adalah

keuntungan.

4. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari

pemasukannya surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment.

Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber ekonomi dari

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Bagi negara, pajak merupakan sumber penerimaan penting untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan sedangkan bagi Wajib Pajak ingin membayar pajak serendah mungkin karena pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih

sehingga wajib pajak berpikir bagaimana mengefisiensikan beban pajak atau berusaha menghindari pajak terhutang yang harus dibayar atau disetor.

Adanya perbedaan kepentingan ini menyebabkan Wajib Pajak cenderung

untuk mengurangi jumlah pembayaran, baik secara legal maupun ilegal. Ini tidak terjadi pada perusahaan domestik saja tetapi perusahaan multinasional pun berusaha

meminimalkan pajak.

Beberapa faktor yang memotivasi wajib pajak untuk melakukan penghematan

pajak secara ilegal, yaitu:

a. Tax required to pay, besarnya jumlah pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak.

Semakin besar pajak yang harus dibayar semakin besar pula kecenderungan

wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.

b. Cost of bribe, biaya untuk menyuap diskus. Semakin kecil biaya untuk menyuap

fiskus semakin besar pula kecenderungan Wajib Pajak untuk melakukan pelanggaran.

c. Probability of detection, semakin kecil kemungkinan suatu pelanggaran

terdeteksi, semakin besar kecenderungan wajib pajak untuk melakukan pelanggaran.

d. Size of penalty, semakin ringan sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran,

semakin besar kecenderungan Wajib Pajak untuk melakukan pelanggaran.

Cara yang melanggar peraturan perpajakan disebut tax evasion dan yang

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

penghindaran pajak yaitu usaha Wajib Pajak untuk menghindari pajak secara legal

(dengan memanfaatkan kelemahan undang-undang) seperti memanfaatkan pengecualian dan potongan yang diperkenankan maupun memanfaatkan

kelemahan-kelemahan ketentuan perpajakan suatu negara. Tax evasion atau penggelapan pajak yaitu pengurangan pajak yang dilakukan dengan cara melanggar peraturan perpajakan.

Pada dasarnya, Wajib Pajak selalu berusaha menekan pajak sekecil mungkin dan menunda pembayaran pajak selambat mungkin sebatas masih diperkenankan

peraturan perpajakan. Menekan pajak dapat dilakukan dengan menekan penghasilan atau memperbesar biaya-biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan sehingga

penghasilan kena pajak menurun atau memanfaatkan hal-hal yang belum diatur dalam peraturan perpajakan. Usaha penundaan pembayaran pajak selambat mungkin dilakukan dengan memanfaatkan peraturan perpajakan yang ada.

Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui manajemen pajak. Manajemen pajak merupakan bagian dari manajemen

keuangan. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva. Oleh karena itu, fungsi pembuatan keputusan manajemen keuangan dapat di bagi tiga, yaitu keputusan yang berkaitan

dengan investasi, pendanaan, dan aktiva.

Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan suatu tujuan dan sasaran

yang akan digunakan sebagai patokan dalam memberikan penilaian atas efisiensi keputusan keuangan. Dengan demikian tujuan manajemen pajak harus sejalan dengan tujuan manajemen keuangan, yaitu memperoleh likuiditas dan laba yang

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Manajemen pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan

dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Namun perlu diingat bahwa

legalitas manajemen pajak tergantung dari instrumen yang dipakai.

Langkah awal dalam manajemen pajak adalah perencanaan pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat

diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk meminimumkan

kewajiban pajak. Hal ini dapat dilihat dari dua definisi perencanaan pajak dibawah ini:

a. Tax planning is the systematic analysis of deferring tax options aimed at the

minimization of tax liability in current and future tax period (Crumbley D.larry,

friedman Jack P., Anders Susan B.:1994).

b. Tax planning is arrangements of a person’s business and/or private affairs in

order to minimize tax liability (Lyons Susan M.:1996).

Tujuan perencanaan pajak adalah merekayasa agar beban pajak (tax burden) dapat ditekan serendah mungkin dengan memanfaatkan peraturan yang ada tetapi berbeda dengan tujuan pembuat undang-undang, maka perencanaan pajak disini

sama dengan tax avoidance karena secara hakikat ekonomis keduanya berusaha untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak karena pajak merupakan unsur

(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “ Peranan perencanaan pajak untuk meminimalkan pajak terutang"

1.2. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah-masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perusahaan menjalankan perencanaan pajak?

2. Sejauh mana peranan perencanaan pajak untuk meminimalkan pajak terutang?

1.3.

Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengumpulkan data-data yang akan dijadikan bahan penulisan skripsi. Tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan melaksanakan perencanaan pajak. 2. Untuk mengetahui sejauh mana peranan perencanaan pajak dalam meminimalkan

pajak terutang.

1.4. Kegunaan penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan memperoleh informasi yang dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis

(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

memperluas wawasan penulis mengenai perpajakan khususnya mengenai

perencanaan pajak dan ketaatan terhadap peraturan pajak. 2. Perusahaan

Diharapkan dapat memberi masukan yang mungkin berguna bagi perusahaan dalam meminimalkan pajak terhutang yang diperbolehkan dalam peraturan perpajakan

3. Masyarakat kampus

Diharapkan skripsi ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk meneliti

(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada PT.X maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Setelah evaluasi atas perhitungan PPh pada perusahaan, maka usulan perencanaan pajak yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah:

a) Mengubah karakteristik biaya yang semula biaya makan menjadi tunjangan

makan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, dimana biaya makan ini tidak boleh dibebankan oleh perusahaan karena sifatnya natura. Sehingga

biaya makan dioptimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan makan bagi karyawan, maka tunjangan makan ini akan menambah penghasilan karyawan sehingga boleh dibebankan oleh perusahaan.

b) Mengubah karakteristik biaya yang semula biaya pengobatan menjadi tunjangan kesehatan dengan peraturan perpajakan yang ada. Biaya

pengobatan tidak boleh dibebankan oleh perusahaan. Tunjangan kesehatan yang diberikan akan menambah penghasilan karyawan, maka boleh dibebankan oleh perusahaan.

c) Memberikan asuransi kecelakaan pada karyawan. Asuransi kecelakaan yang diberikan kepada karyawan dapat dijadikan beban oleh perusahaan.

(17)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 87

e) Biaya entertainment dapat dibebankan sebagai biaya jika perusahaan

mempunyai daftar nominatifnya.

2) Selisih yang terjadi setelah menerapkan perencanaan pajak merupakan

penghematan pajak yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Dimana sebelum penerapan perencanaan pajak, pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan adalah Rp1.465.149.059, dan setelah perencanaan pajak menjadi Rp

1.319.017.648. Penghematan pajak penghasilannya sebesar Rp 146.131.411.

5.2. Saran

1. Dari kesimpulan diatas, sebaiknya perusahaan lebih memahami dan

memaksimalkan biaya-biaya yang diperbolehkan oleh Peraturan Perpajakan yang ada sehingga biaya-biaya yang semula tidak boleh dikurangkan dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak dapat menjadi

pengurang dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak Perusahaan. 2. Sebaiknya Pajak Penghasilan pasal 21 karyawan ditanggung oleh

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Erly Suandy. 2008. Perencanaan Pajak. Edisi Empat. Salemba Empat, Jakarta. Muhammad Zain. 2003. Manajemen Pajak. Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta. Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. 2003. Perpajakan Indonesia. Edisi Revisi. Salemba

Empat, Jakarta

Siti Resmi. 2007. Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi Tiga. Salemba Empat, Jakarta Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2008. Susunan

Dalam Satu Naskah dari Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 UU PPh,Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 1995. Standar Akuntansi Keuangan, Buku Satu. Salemba Empat, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Taksonomi numerik kultivar pisang genus musa koleksi kebun plasma nutfah pisang Kotamadya Yogyakarta.. Yogyakarta: Universitas

hidup biasa mencabut gigi tersebut, juga dengan mencabutnya ini tidak bakal merusak mulut atau berpengaruh padanya, maka harus dilakukan adalah mencabut gigi emas itu

PT Wismilak Inti Makmur merupakan industri rokok terkemuka Indonesia yang menghasilkan sekitar tiga milyar batang sigaret kretek tangan, sigaret kretek mesin.. Pada

Seorang pemimpin perusahaan juga harus berusaha mengoptimalkan peran serta kekuatan yang ada dan meminimalkan kelemahan guna mencapai kinerja yang baik dan hendaknya mampu

Kemudian, seorang asing yang misterius memberi semangat pada Telemakus untuk menghadapi para pelamar tersebut dan mencari ayahnya yang telah lama

Infeksi dapat tidak terdeteksi jika menggunakan metode diagnosis yang kurang sensitif, seperti hapusan tipis tinja direk, dan jika konsentrasi telur di feses

Untuk misi yang dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan, tim telah menganalisa bahwa misi yang saat ini dimiliki terlalu panjang sehingga tidak fokus juga, dimana satu

Penggabungan teknik kriptografi dan steganografi yaitu dengan melakukan enkripsi pesan menggunakan metode Tradisional Cipher, kemudian menyisipkannya kedalam Cover