• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kumpulan Hadits Tentang Akhlak Etika Sos

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kumpulan Hadits Tentang Akhlak Etika Sos"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BEBERAPA HADIS TENTANG ETIKA SOSIAL1 Oleh: Nur Achmad, MA.

(Dosen Kajian Islam STIE Ahmad Dahlan Jakarta)

I. Pengantar

Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberi kehidupan bagi kita. Semoga dengan umur, kesehatan, dan fasilitas hidup yang Allah anugerahkan dapat kita jadikan sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan yang baik di duni dan akhirat.

Salawat dan salam selalu tercurahkan kepada panutan hidup kita, Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat dan pengikutnya. Atas teladan beliau dalam hidup, kita semua dapat memilah dan memilih jalan yang baik untuk menggapai Rida Ilahi.

Tulisan berikut merupakan kutipan-kutipan dari sebagian ayat dan hadis dalam tesis penulis yang berjudul Korupsi dalam Perspektif Hadis (UIN Jakarta: 2007). Tulisan singkat ini diharapkan dapat kita pelajari, kita hayati, dan kita amalkan dalam setiap kehidupan pribadi dan sosial sehingga kita semua dapat menikmati hidup dalam kewajaran sebagai manusia dengan senantiasa dilandasi nilai-nilai kebaikan, kemuliaan, dan kebijaksanaan.

II. Rasulullah saw. sebagai Teladan Hidup

Firman Allah swt:

َهللَّا وُجْرَ ي َناَك ْنَمِل ٌةَنَسَح ٌةَوْسُأ ِهللَّا ِلوُسَر ِفِ ْمُكَل َناَك ْدَقَل اًًِيَك َهللَّا َرَكَكَا َرِرَْآَا َمْوَ وْلاَا

/بازحلأا[ 12

]

Artinya: Sungguh pada Rasulullah saw. terdapat teladan terbaik bagi orang yang mengharapkan (perjumpaan) dengan Allah swt. dan (beriman kepada) Hari Akhir serta banyak mengingat (zikir kepada) Allah swt.2

Nabi membangun akhlak mulia:

َع ْن َم ِلا ٍك هنأ َر ُس َلو الله َص َع الله ىّل َل ْو ِو

َا َس َمّل َلاق ُب : ِع ْي ُت ِِ ُلأ َِّت َم ُح ْس َن ْا َلأ ْر َل ِق .

Artinya: Dari Malik, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Aku diutus (oleh Allah swt.) untuk menyempurnakan akhlak yang baik”.3

1

Tulisan ini disampaikan secara serial dalam Kajian Islam Ba‟da Dzuhur di Masjid STIE Ahmad Dahlan Jakarta tahun 2007.

2

QS. al-Ahzab/33: 21. Di dalam Alquran banyak dinyatakan tentang pentingnya keteladanan seperti QS.

al-Mumtahanah/60: 4 dan 6 tentang keteladanan Nabi Ibrahim as. dan pengikutnya. 3

Malik, al-Muwatta, Kitab Husn al-Khuluq, Bab Ma Ja‟a fi Husni al-Akhlaq, no. 8, h. 479. Lafaz hadis ini

(2)

Nabi itu manusia paling baik, dermawan, dan pemberani:

Artinya: Dari Anas (ibn Malik) ra., ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw. adalah manusia yang paling baik, paling dermawan, dan paling berani.4

III. Akhlak Pribadi

Manusia terbaik adalah yang terbaik akhlaknya:

َع Artinya: Dari „Abdillah ibn „Amr, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya

yang paling baik di antara kalian adalah yang paling bagus akhlaknya.”5

Allah menyayangi manusia murah hati:

َع memberi rahmat (mengasihi) kepada seseorang yang bermurah hati (berlapang dada) ketika

menjual, membeli, dan bertransaksi (membayar).”6

Menghindari yang tidak bermanfaat (tak berarti):

َع (kesempurnaan) Islam seseorang adalah ditinggalkannya hal-hal yang tidak bermakna.”7

Setiap pribadi adalah pemimpin:

4

Bukhari, Sahih, Kitab al-Adab, Bab Husn al-Khuluq wa al-Sakha‟ wa ma Yukrahu min al-Bukhli, no. 6033, h. 1110; Lihat pula Muslim, Sahih, Kitab al-Fada‟il, Bab Kana Rasulullah saw Ahsan al-Nas Khuluqa, no. 2309, 2310, h. 907-908.

5

Bukhari, Sahih, Kitab al-Adab, Bab Husn al-Khuluq wa al-Sakha‟ wa Ma Yukrahu min al-Bukhli, no. 6035, h. 1110. Lihat juga Bukhari, Sahih, Kitab al-Adab, Bab Lam Yakun al-Nabi saw. Fahisyan wa La Mutafahhisyan, no. 6029 (lafaz: Inna min Akhyarikum Ahsanakum Khuluqan), h. 1109; dan Kitab al-Manaqib, Bab Sifat al-Nabi saw., no. 3559 (lafaz: Inna min Khiyarikum Ahsanakum Akhlaqan), h. 651. Semuanya dari „Abdullah

(3)

َع

Artinya: Dari „Abdillah ibn „Umar ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Ingatlah setiap

kalian adalah pemimpin (ra„in) dan setiap kalian dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin atas orang banyak dan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi penghuni rumahnya dan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang perempuan adalah pemimpin atas penghuni rumah suaminya serta atas anaknya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang pembantu adalah pemimpin atas harta majikannya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Ingatlah (sekali lagi), setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.8

Tujuh golongan manusia yang dilindungi Allah:

َلاَق َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ِِّبهنلا ِنَع َةَرْ يَرُى ِبَأ ْنَع berpisah karena Allah); orang yang diajak (berzina) oleh lawan jenis yang memiliki kedudukan

dan paras elok, lalu ia berkata „aku takut kepada Allah‟; orang yang bersedekah secara

tersembunyi hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; dan orang yang mengingat Allah dalam keadaan sepi hingga kedua matanya menteskan air mata.”9

Iman dan amanah:

ي ِبهنلا اَنَ بَطَر اَم َلاَق ٍسَنَأ ْنَع Minkum, no. 7138, h. 1293; Lihat pula no. 893, 2409, 2558, 2751, 5188, dan 5200; Lihat juga Muslim, Sahih, Kitab al-Imarah, Bab Fadilat al-Imam al-„Adil wa „Uqubat al-Ja‟ir wa al-Haśśi „ala al-Rifqi bi al-Ra„iyyah wa al-Nahyi „an Idkhali al-Masyaqqah „alaihim, no. 1829, h. 732.

9

(4)

وَل َدْهَع ُ." Artinya: Dari Anas, ia berkata: Rasulullah dalam berpidato kepada kami senantiasa menegaskan:

“Tidak beriman (tidak sempurna iman) seseorang yang tidak menjaga amanah dan tidak beragama (tidak sempurna agama) seseorang yang tidak menepati janjinya.” 10

Memelihara sifat jujur, menjauhi dusta:

ِع َبَتْكُي هتََّح ُقُدْصَوَل َلُجهرلا ّنإَا ,ِةهنَْلْا َلىِإ يِدْهَ ي هِبلا هنإ َا ِِّبلا َلىإ يِدْهَ ي َقْدِّصلا هنإ " ِالله َدْن

َبِذَكلْا هنإ َا .اًقْ يِّدِص هتََّح ُبِذْكَوَل َلُجهرلا هنإَا ,ِراهنلا َلىإ ْيِدْهَ ي َرْوُجُفلْا هنإ َا ِرْوُجُفلْا ََِلىإ ْيِدْهَ ي

اهذَك ِالله َدْنِع َبَتْكُي ًب

".

Artinya: “Sesungguhnya kejujuran (kebenaran) itu mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan itu mengantarkan kepada surga. Sesungguhnya, seorang (yang jujur) senantiasa berlaku jujur hingga dicatat sebagai siddiq (ahli jujur) di hadapan Allah. Dan (sebaliknya), kebohongan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan mengantarkan kepada neraka. Sesungguhnya seorang (yang berbohong) cenderung berbohong hingga dicatat sebagai pembohong di hadapan

Allah.”11

َلاَق َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ِِّبهنلا ِنَع َةَرْ يَرُى ِبَأ ْنَع :

" َآ َََِِي َنُمْلا ُة َدَعَا اَكِإَا َبَذَك َثهدَح اَكِإ ٌث َلَث ِقِفا

َناَر َنُِتْؤا اَكِإَا َفَلْرَأ ."

Artinya: Dari Abi Hurairah, dari Nabi saw. bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga; Jika berbicara, berdusta; Jika berjanji, ingkar; Dan jika dipercaya, berkhianat".12

Menjaga sifat syukur dan sabar:

َع" َج ًب ِ ا َلأ ْم ِر ْا ُل ْم ِمؤ ِن ِإ , هن َأ ْم َر ُه ُك يل ُو َر ْ و ٌر . َا َل ْو َس َك َكا ِِ َلأ َح ٍد هلإ ِل ْل ُم ْؤ ِم ِن . ِإ ْن َأ َص َ با ْت ُو َس هر ُءا َش َك َر َف , َاك َن

َر ْ و ًر َل ا ُو َا . ِإ ْن َأ َص َ با ْت ُو َض هر ُءا َص َ ب َر َف , َاك َن َر ْ و ًر َل ا ُو ."

Artinya: “Mengagumkan urusan orang mukmin itu. Sungguh semua urusannya adalah terbaik. Hal demikian tidak terjadi kecuali bagi seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur. Syukur itu terbaik baginya. Jika ia mendapatkan kesulitan, ia bersabar. Sabar itu

terbaik pula baginya”.13

10

Ahmad, Musnad, no. 12722 (CD. Kutub al-Tis„ah). 11

Bukhari, Sahih, Kitab al-Adab, Bab Qauli Allah ta„ala fi Surah al-Taubah: 119 wa Ma Yunha „an al -Kazib, no. 6094, h. 1119; Muslim, Sahih, Kitab al-Birri wa al-Silah wa al-Adab, no. 2607, h. 1008. Lihat al-Nawawi, Riyadu al-Salihin, Bab Tahrim al-Każib, no. 1542, h. 446.

12

Bukhari, Sahih, Kitab al-Iman, Bab „Alamat al-Munafiq, no. 33, h. 22. Lihat juga Muslim, Sahih, Kitab al-Iman, Bab Bayan Khisali al-Munafiq , no. 59, h. 46.

13

(5)

Kekayaan yang sejati:

َةَر ْ يَرُى ِبَأ ْن َع ,

ِِّب هنلا ِن َع َمهل َسَا ِو ْوَلَع ُهللَّا ىهل َص

َلا َق ": ََ ِ ََ ِنَْلا هن ِكَلَا ََِّر َعْلا ِةَر ْ يَك ْن َع ََ ِنَْلا َسْو َل

ه نلا ِسْف ."

Artinya: Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw. bersabda: “Kekayaan sejati bukanlah karena banyaknya perabotan (harta). Kekayaan sejati adalah kekayaan jiwa.” 14

Pentingnya kerja keras dan istiqamah:

ْت َلاَق ا َهه نَأ ا َهْ نَع هللَّا يِضَر َةَشِئاَع ْنَع :

ي ِب هنلا َلِِ ُس َمهل َسَا ِو ْوَلَع ُهللَّا ىهل َص

": يب َحَأ ِلا َمْعَْلأا ييَأ ِهللَّا َلىِإ

َلاَق : " هلَق ْنِإَا اَهُمَاْدَأ ."

َلاَقَا " : َنوُقوِطُت اَم ِلاَمْعَْلأا َنِم اوُفَلْكا ."

Artinya: Dari „Aisyah ra., ia berkata: Nabi saw. pernah ditanya: “Pekerjaan apakah yang paling

dicintai Allah?”. Rasulullah menjawab: “Pekerjaan yang dilakukan secara kontinyu

(rajin/disiplin), walaupun sedikit” Rasulullah menambahkan: “Lakukanlah pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan kemampuanmu (yang maksimal)”.15

Membangun budaya memberi:

ْا" َول ُد ْا ُعل ْل َو َر ا ْ و ٌر ِم َن ْا َول ِد يسلا ْف َل َف ى ْلا َو ُد ْلا ُع ْل َو ِى ا َي ْا ُل ْن ِف َق ُة َا يسلا ْف َل ِى ى َي هسلا ِئا َل ُة ."

Artinya: “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah orang yang

senang membantu (berinfak), sementara tangan di bawah adalah orang yang meminta.16

Memelihara sifat malu:

هلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ِِّبهنلا ِنَع َةَرْ يَرُى ِبَأ ْنَع َنْوي تِس َا ٌعْضِب ُناَيَِْلا" :َلاَق َم

ُعْ بَسَا ْو َن ُءاَوَْلْاَا ًةَبْعُش

ِناَيَِْلا َنِم ٌةَبْعُش ."

Artinya: Dari Abu Hurairah, Nabi saw. bersabda: “Iman itu memiliki enam puluh (atau tujuh puluh) cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman.”17

14

Bukhari, Sahih, Kitabal-Riqaq, Bab al-Gina Gina al-Nafsi, no. 6446, h. 1177; Muslim, Sahih, Kitab al-Zakat, Bab Laisa al-Gina „an Kaśrati al-„Arad, no. 1051, h. 375.

15

Bukhari, Sahih, Kitabal-Riqaq, Babal-Qasdi wa al-Mudawamah „ala al-„Amal, no. 6465, h. 1180, dan

lihat juga no. 6461 dan 6462, h. 1179 dengan lafaz “ahabbu ila al-Nabi” dan “ila Rasulillah”. Semuanya dari

Aisyah. 16

Bukhari, Sahih, Kitab al-Zakat, Bab La Sadaqata illa „An Zahri Gina, no. 1429, h. 1429. 17

(6)

ِإ" هن هِم َأ ا ْد َر َك هنلا ُسا ِم ْن َك َل ِم ي نلا ُ ب هو ِة ْا ُلأ ْا َلى :" ِإ َاك َْل َت ْس َت ِح َْل َت ْس َت ْح ِي َف ْصا َن ْع َم ِش ا ِْ َت ."

Artinya: “Sesungguhnya, yang didapatkan manusia dari petuah (ajaran) kenabian dahulu adalah:

“Jika engkau tidak malu, kerjakan apa saja yang engkau mau”.18

Mewaspadai yang berbau syubhat:

ِنْب ِناَمْعي نلا ْنَع ُهللَّا ىهلَص ِهللَّا َلوُسَر ُتْعَِس ُلوُقَ ي ًٍِشَب

ُلوُقَ ي َمهلَسَا ِوْوَلَع :

" َْلْا ٌَِِّ ب ُماَرَْلْاَا ٌَِِّ ب ُل َل

ِضْرِعَا ِوِنيِدِل َأَرْ بَ تْسا ِتاَهه بَشُمْلا ىَقه تا ِنَمَف ِساهنلا َنِم ًٌِيَك اَهُمَلْعَ ي َل ٌتاَهه بَشُم اَمُهَ نْ وَ بَا ِفِ َعَقَا ْنَمَا ِو

ىَمِْلْا َلْوَح ىَعْرَ ي ٍعاَرَك ِتاَهُ بيشلا ,

ُوَعِقاَوُ ي ْنَأ ُكِشوُي ,

ِوِضْرَأ ِفِ ِهللَّا ىَِحِ هنِإ َلَأ ىًِحِ ٍكِلَم ِّلُكِل هنِإَا َلَأ

ُك ُدَسَْلْا َدَسَف ْتَدَسَف اَكِإَا ُويلُك ُدَسَْلْا َحَلَص ْتَحَلَص اَكِإ ًةَنَْضُم ِدَسَْلْا ِفِ هنِإَا َلَأ ُوُمِراََمَ َيِىَا َلَأ ُويل

ُبْلَقْلا ".

Artinya: Dari al-Nu„man ibn Basyir, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya yang halal telah jelas dan yang haram pun jelas. Di antara keduanya banyak yang musyabbahat

(tersamarkan, tidak jelas halal-haramnya). Banyak manusia tidak mengetahuinya. Siapa saja yang berhati-hati terhadap yang musyabbahat, terjagalah agama dan kehormatannya. Sebaliknya, siapa yang terjatuh ke syubuhat (akan terbawa kepada yang haram) laksana penggembala yang menggembala di sekitar kawasan terlindung, khawatir akan terjatuh ke kawasan tersebut. Ingatlah bahwa setiap pemimpin memiliki peraturan. Ingatlah bahwa peraturan Allah di Buminya adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusi terdapat sepotong daging. Bila baik, baiklah semua tubuhnya. Bila rusak, rusaklah seluruh tubuh itu. Ingatlah bahwa sepotong daging itu adalah hati.” 19

Mempertanyakan halal ataukah haram:

َع ْن َأ ِب ُى َر ْ ي َر َة َق َلا َق : َلا َمهلَسَا ِوْوَلَع ُهللَّا ىهلَص ِهللَّا ُلوُسَر اَِبِ ُءْرَمْلا ِلِاَبُ ي َل ٌناَمَز ِساهنلا ىَلَع هَِِتْأَول " :

َأ َلاَلْا ْنِم َذَرَأ ."ٍماَرَح ْنِم ِْْمَأ ٍلَلَح ْنِم

Artinya: Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh akan datang suatu zaman, seseorang tidak lagi peduli dari mana ia mendapatkan harta. Apakah dari yang halal atau

al-Iman, no. 5014, 5015, 5016, h. 801-802, lihat juga Bab al-Haya‟, no. 5043, h. 806; Ibn Majah, Sunan, al-Muqaddimah, Bab Fi al-Iman, no. 57, h. 23; lihat juga Kitab al-Zuhd, Bab al-Haya‟, no. 4184, h. 679. Bukhari

menggunakan lafaz “sittuna”(enam puluh), sementara yang lain “sab„una” (tujuh puluh).

18

Bukhari, Sahih, Kitab al-Adab, Bab al-Iża Lam Tastahi Fasna„ Ma Syi‟ta, no. 6120, h. 1123 dan Kitab Ahadiś al-Anbiya‟, no. 3483, h. 641; Lihat juga Ibn Majah, Sunan, Kitab al-Zuhd, Bab al-Haya‟, no. 4183, h. 679.

19

(7)

haram?”.20

Mewaspadai penyakit serakah:

ِنَع ٍساهبَع ِنْبا َلاَق

: ه ِبهنلا ُتْعَِس َمهلَسَا ِوْوَلَع ُهللَّا ىهلَص

":ُلْوُقَ ي ْوَل

َيِداَا َمَدآ ِنْب ِل َناَك ىَنََ تْ بَل ٍلاَم ْنِم ِن

اًيِلَثَ َفْوَج َُلََْيَ َلَا ُباَري تلا هلِإ َمَدآ ِنْبا

."َبَتَ ْنَم ىَلَع ُالله ُبْوُ تَ ي َا ,

Artinya: Dari Ibn „Abbas, ia berkata: Aku mendengar Nabi saw. bersabda: “Kalau saja anak Adam (manusia) memiliki dua lembah (berisi) harta, pasti ia akan menginginkan lembah yang ketiga. Dan tidak bisa memenuhi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Menerima Taubat bagi orang yang bertaubat” 21

Menjauhi tiga sifat tercela:

ِةًَ ِنَُمْلا ْن َع َمهل َسَا ِو ْوَلَع هللَّا ىهل َص ِهللَّا َلو ُسَر ُت ْعَِس

ُلو ُقَ ي ": َهللَّا هنِإ :ًثَ َل َث ْم ُكَل َهِر َك َلا َقَا َل وِق

َةَعا َضِإَا

ِلاَمْلا َةَرْ يَكَا ِلاَؤيسلا "

.

Artinya: Dari al-Mugirah, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah membenci tiga hal: qila wa qala (bergosip, menduga-duga), menghambur-hamburkan harta, dan banyak bertanya/meminta”. 22

Menjauhi sifat sombong:

ْلا" ِع يز ِإ َز ُرا ُه َا ْلا ِك ِْب َي ُء ِ ر َد ُؤا ُه, ] َلىاَعَ ت ُالله َلاَق[ َف

َم ْن ُ ي َن ِزا ُع ِْن َع هذ ْ ب ُت ُو ."

Artinya: Kemuliaan (keperkasaan) adalah kain-Nya (Allah) dan kesombongan adalah jubah-Nya.

(Allah berfirman:) “Siapa yang merebut dari-Ku (Allah), pasti Aku (Allah) menyiksanya”. 23

Mewaspadai sifat iri hati:

هيإ" ُك ْم َا َْلْا َس َد َف هنإ َلْا َس َد َي ُك ُل َْلْا َس َان ِت َك َام َت ُك ُل هنلا ُرا ْا َلْ َط َب )َبْشُعْلا ْاأ( ."

20

Bukhari, Sahih, Kitab al-Buyu„,Bab Qaulillah Ta„ala: [Ya ayyuha allażina Amanu La Ta‟kulu al-Riba Ad„afan Muda„afah...] Ali „Imran : 130, no. 2083, h. 375; dan Bab Man Lam Yubali minHaiśu Kasaba al-Mal, no.

2059, h. 371; Lihat juga Nasa‟i, Sunan, Kitab al-Buyu„, Bab Ijtinab al-Syubuhat fi al-Kasb, no. 4461, h. 722. 21

Bukhari, Sahih, Kitab al-Riqaq, Bab Ma Yuttaqa min Fitnati al-Mal,no. 6436. Lihat juga no. 6437, 6438, dan 6439 dengan sedikit perbedaan lafaz, h. 1175-1176; Muslim Sahih, Kitab al-Zakat, Bab Lau Anna li Ibni Adama Wadiyani Labtaga Śaliśan, no. 1048, h. 374.

22

Bukhari, Sahih, Kitab al-Zakat, Bab Qaulillah Ta„ala (al-Baqarah: 273), no. 1477, h. 274, Kitab al-Riqaq, Bab Ma Yukrahu min Qila wa Qala, no. 6473, h. 1181.

23

(8)

Artinya: “Waspadalah terhadap sifat hasad, karena hasad bisa memakan kebaikan

-kebaikan seperti api memakan kayu bakar (atau rumput).” 24

Mewaspadai cinta dunia dan panjang angan-angan:

َل" َ ي َز ُلا َ ق ْل ُب ْا َكل ِب ًِْ َش ًبا ِ ْا فِ َ نث ِِْ ِ : ُح فِ ِّب يدلا ْ ن َو َاا ُط ْو ِل ْا َلأ َم ِل ."

Artinya: “Hati orang dewasa senantiasa menjadi muda dalam dua hal: cinta dunia (hubb al-dunya) dan panjang angan-angan (tulu al-amal)”.25

,ْمُكيرُسَي اَم اْوُلِّمَأَا اْاُرِشْبَأَف" ْمُكْوَلَع ىَشْرَأ َرْقَفْلا اَم ِهللَّاَوَ ف

اَوْ نيد لا ُمُكْو َلَع ََ َسْبُ ت ْنَأ ْمُكْو َلَع ى َشْرَأ ْن ِكَلَا

ْمُهْ تَْلَْأ اَمَك ْمُكَوِهْلُ تَا اَىوُسَفاَنَ ت اَمَك اَىوُسَفاَنَ تَ ف ْمُكَلْ بَ ق َناَك ْنَم ىَلَع ْتَطِسُب اَمَك ."

Artinya: “Bergembiralah dan bercita-citalah selama itu menyenangkan kalian (secara wajar). Demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian, tetapi justru yang aku khawatirkan adalah jika dunia diberikan secara melimpah kepadamu, sebagaimana dilimpahkan atas orang-orang sebelum kalian, lalu kalian saling berlomba-lomba seperti mereka dan kemudian kalian dilalaikan oleh dunia seperti mereka”.26

Tidak perlu menjadi hamba uang:

" ِّدلاَا ِراَنيِّدلا ُدْبَع َسِعَت ََّْرَ ي َْل ََْعُ ي َْل ْنِإَا َيِضَر َيِطْعُأ ْنِإ ِةَصوِمَْلْاَا ِةَفوِطَقْلاَا ِمَىْر

" .

Artinya: “Sengsaralah budak dinar, budak dirham, budak sutera, dan budak perut. Jika diberi sesuatu, merasa rela/senang dan bila belum diberi, mereka tidak rela.” 27

Melihat orang lain yang di bawah kita:

َةَرْ يَرُى ِبَأ ْنَع ,

َلا َق َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ِهللَّا ِلوُسَر ْنَع :

" ِّضُف ْن َم َلىِإ ْمُكُد َحَأ َر َظَن اَكِإ ِلا َمْلا ِفِ ِو ْوَلَع َل

ُوْنِم َلَفْسَأ َوُى ْنَم َلىِإ ْرُظْنَ وْلَ ف ِقْلَْلْاَا ."

Artinya: Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw. bersabda: “Bila seseorang di antara kamu melihat orang lain yang diberi kelebihan dalam harta dan bentuk fisik, maka hendaklah melihat orang yang di bawahnya”.28

24

Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Adab, Bab Fi al-Hasad, juz 4, no. 4903. h. 299. 25

Bukhari, Sahih, Kitab al-Riqaq, Bab Man Balaga Sittina Sanatan Faqad A„żara Allahu ilaihi fi al-„Umur, no. 6420, h. 1173.

26

Bukhari, Sahih, Kitab al-Riqaq, Bab Ma Yuhżaru min Zahrati al-Dunya wa al-Tanafus fiha, no. 6425, h. 1174.

27

Bukhari, Sahih, Kitab al-Riqaq, Bab Ma Yuttaqa min Fitnati al-Mal, no. 6435, h. 1175. 28

Bukhari, Sahih, Kitab al-Riqaq, Bab Liyanzur ila Man Huwa Asfala minhu, no. 6490, h. 1183. Muslim meriwayatkan dengan dua lafaz dan yang kedua lebih panjang, Lihat, Muslim, Sahih, Kitab al-Zuhd wa al-Riqaq,

(9)

IV. Akhlak Sosial

Mengukur diri saat hendak memangku amanah:

َع memberikan pekerjaan (tugas, jabatan) itu kepadaku?”. Kemudian Rasulullah saw. menepuk punggungku lalu bersabda: “Hai Abu Żarr, sesungguhnya engkau memiliki kelemahan, padahal jabatan ini adalah amanah. Dan amanah itu pada Hari Kiamat akan menjadi (sumber) kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang memegangnya (memperolehnya) dengan benar (haq) dan menjalankan apa yang menjadi kewajiban amanah tersebut.”29

Perlukah mengemis jabatan?:

َع

Artinya: Dari „Abd al-Rahman ibn Samurah, ia berkata: Rasulullah saw bersabda kepadaku: “Hai

„Abd al-Rahman, janganlah engkau meminta jabatan ini. Jika engkau diberi jabatan karena memintanya, engkau akan terbebani oleh jabatan itu. Sebaliknya, jika engkau diberi jabatan tanpa memintanya, engkau akan terbantu dalam menjalankannya”.30

Kriteria profesionalitas dalam memilih pemimpin:

َع

Muslim, Sahih, Kitab al-Imarah, Bab Karahiyat al-Imarah bi Gairi Darurat, no. 1825, h. 732. Lihat juga no. 1826 tentang penyebab Nabi tidak memberikan jabatan kepada Abu Zarr.

30

Muslim, Sahih, Kitab al-Imarah, Bab al-Nahy „an Talab al-Imarah wa al-Hirs „alaiha, no. 1652, h. 731. Di riwayat Muslim no. 1824, Nabi bersabda: Inna, wallahi, la nuwalli „ala haża al-„amal ahadan sa‟alahu wa la ahadan harasa „alaihi” (Sungguh kami, demi Allah, tidak akan memberikan tugas/pekerjaan ini kepada orang yang memintanya, juga kepada orang yang sangat berambisi terhadapnya). Lihat juga Bukhari, Sahih, Kitab al-Ahkam, Bab Man Lam Yas‟al al-Imarah A„anahu Allah, no. 7146; Bab Man Sa‟ala al-Imarah wukila ilaiha, no. 7147; dan

(10)

Artinya: Dari Abi Mas„ud al-Ansari ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Yang menjadi imam bagi suatu kaum adalah yang paling memahami Kitab Allah. Jika mereka sepadan pemahamannya, maka yang paling mengetahui Sunnah (Nabi). Jika pengetahuan Sunnah mereka sama, maka yang paling dahulu berhijrah. Jika mereka hijrahnya bersamaan, maka yang paling dahulu masuk Islam. Seseorang tidak boleh menjadi imam bagi orang lain di luar wilayah kekuasaannya, juga tidak boleh duduk di rumah orang lain di tempat duduk (kehormatan)-nya,

kecuali atas izinnya”.31

Pemimpin yang adil:

َع ْن َأ ِب َس ِع ْو ٍد َق َلا َاق : َل َر ُس ْ و ُل الله َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص هنإ " :

َأ َح هب هنلا ِسا َلىإ ِالله َ ي ْ و َم ِقلا َو َما ِة َاأ َنْد ُى ْم

ِم ْن ُو َْم ِل ًس َمإ ا ٌما َع ِدا ٌل َا , هنإ ْ بأ َنَ َض هنلا ِسا َلىإ َ ي الله ْو َم ِقلا َو َما ِة َاأ ُدَعْ ب ُى ْم اًسِلَْم َمإ ٌما َج ِئا ٌر ".

Artinya: Dari Abi Sa„id, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah dan paling dekat posisinya di Hari Kiamat adalah pemimpin yang adil. Dan sesungguhnya manusia yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh posisinya di Hari Kiamat adalah pemimpin yang menyimpang.”32

Allah menolong pemimpin yang menolong rakyatnya:

ِالله ِلْوُسَر ْنِم ُتْعَِس َةَشِئاَع ْنَع هلَص

َمهل َسَا ِوْوَلَع هللَّا ى " :اَذ َى ِ ْوَ ب ِفِ ُلْو ُقَ ي

ِ همُأ ِر ْمَأ ْن ِم َِلَِا ْن َم هم ُههللا

ِوْوَلَع ْقُقْشاَف ْمِهْوَلَع هقَشَف اًِْ وَش .

وِب ْقُفْراَف ْمِِبِ َقَفَرَ ف اًِْ وَش ِ همُأ ِرْمَأ ْنِم َِلَِا ْنَمَا ."

Artinya: Dari „Aisyah ra., berkata: Aku mendengar dari Rasulullah saw. bersabda di rumahku ini:

“Ya Allah, siapa saja orang yang diberi amanah mengurus urusan umatku, lalu ia menyengsarakannya, maka berikan kesusahan kepadanya. Sebaliknya, siapa saja orang yang mengurus urusan umatku dan bersikap menolong (ramah, santun) kepada mereka, tolonglah ia.”

33

Bersikap memudahkan, bukan mempersulit:

َع ْن ِِّبهنلا ِنَع ٍسَنَأ ُهللَّا ىهلَص

َمهلَسَا ِوْوَلَع َاق

َل ": َي ِّس ُر ْا َا ا َل َِ ُ ت َع ِّس ُ ر ْاا , َا َب ِّش ُر ْا َاا َل ُ ت َ ن ِّف ُر ْ ا ."ا

Artinya: Dari Anas (ibn Malik) bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Mudahkanlah, janganlah

31

Muslim, Sahih, Kitab al-Masajid wa Mawadi„u al-Salah, no. 673, h. 243-244; Lihat juga di Abu Dawud,

Sunan, Kitab al-Salah, Bab Man Ahaqq bi al-Imamah, no. 572, juz 1, h. 229; Tirmizi, Sunan, Kitab al-Salah, Bab Ma Ja‟a Min Ahaqqi bi al-Imamah, no. 235 (dengan beda lafaz, aqdamuhum silman diganti akbaruhum sinnan), h. 76; Nasa‟i, Sunan, Kitab al-Imamah, Bab Man Ahaqqu bi al-Imamah, no. 777 (lafaz sedikit berbeda dengan mendahulukan hijrah daripada pengetahuan tentang sunnah dan hal usia), h. 136; Ibn Majah, Sunan, Kitab Iqamat al-Salah wa al-Sunnah fiha, Bab Man Ahaqqu bi al-Imamah, no. 980 (lafaz hampir sama dengan Tirmizi, tanpa menyebut sunnah), h. 171.

32

Tirmizi, Sunan, Kitab al-Ahkam, Bab Ma Ja‟a fi al-Imam al-„Adil, no. 1329, h. 343; Ahmad, al-Musnad, Juz 3, h. 55. Menurut Tirmizi, hadis ini berstatus hasan.

33

(11)

mempersulit. Gembirakanlah, janganlah menakut-nakuti.”34

Bila amanah dilanggar?

َلاَق ُوْنَع ُهللَّا َيِضَر َةَرْ يَرُى ِبَأ ْنَع ي ِبهنلا اَمَنْ وَ ب :

َص ٌِباَرْعأ ُهَءاَج ,َمْوَقلْا ُثِّدَُيُ ٍسِلَْم ِْفِ َمهلَسَا ِوْوَلَع ُالله ىهل

؟ُةَعاهسلا َتََّم :َلاَقَ ف َص ِهللَّا ُلوُسَر َلاَق

ُالله ىهل َف " :َمهلَسَا ِوْوَلَع ُض اَكِإ

ِتَعِّو ِرِظَتْ ناَف ُةَناَمَْلأا َةَعاهسلا

." َلاَق :

اَهُ تَعاَضِإ َفْوَك ؟

َلاَق " : اَكِإ و ِّسُِ َةَعاهسلا ِرِظَتْ ناَف ِوِلْىَأ ًَِْ َلىِإ ُرْمَْلأا َد ."

Artinya: Dari Abi Hurairah ra., ia berkata: Ketika Nabi saw. sedang di suatu majelis memberikan

pelajaran kepada orang banyak, seorang Arab dusun datang dan bertanya: “Kapan datangnya

Hari Kiamat (al-sa„at)?”Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah saat (kehancuran). Kemudian orang itu bertanya: “Bagaimana maksud amanat disia-siakan itu?” Rasulullah menjawab: ”Jika suatu perkara (amanat/pekerjaan) diserahkan kepada orang yang tidak ahli (profesional), tunggulah saat (kehancuran)." 35

Mengingatkan dan meluruskan hal-hal yang tidak patut:

َع ْن َأ ِب َس ِع ٍدو َق َلا َِس ْع ُت ْوُسَر َص ِالله َل ُالله ىّل

َع ِوول َ ي َمهلسَا ُق ُلو : " َم ْن َر َأ ِم ى ْن ُك ْم ُم ْن َك ًر َ ف ا ْل ُ و َنَ ًِّْ ُه ِب َو ِد ِه

َف ْنإ َْل َي ْس َت ِط ْع َف ِب ِل َس ِنا ِو َف , ْنإ َْل َي ْس َت ِط ْع َف ِب َق ْل ِب ِو َا , َك ِلا َك َأ ْض َع ُف ْا ِل َْيَ ِنا ."

Artinya: Dari Abi Sa„id, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran (ketidakpatutan), hendaklah ia mengubahnya dengan tangan. Jika tidak mampu, (ubahlah) dengan lisan. Dan jika tidak mampu, (ubahlah) dengan hati. Dan itu adalah (kondisi) selemah-lemah iman”.36

Berkata benar di hadapan pemimpin:

َع ْن َأ ِْب ِّيِرْدُْلْا ٍدْوِعَس َدْنِع ٍلْدَع ُةَمِلَك ِداَهِْلْا ُلَضْفَأ":َمهلَسَا ِوْوَلَع ُالله ىهلَص ِالله ُِِلْوُسَر َلاَق :َلاَق

."ٍرِئاَج ًٍِْمَأ ْاَأ ٍرِئاَج ٍناَطْلُس Artinya: Dari Abi Sa„id al-Khudri, ia berkata bahwa Rasulallah saw. bersabda: “Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kalimat adil (benar, lurus) kepada sultan atau pemerintah

34

Bukhari, Sahih, Kitab al-„Ilmi, Bab Ma Kana al-Nabi saw. Yatakhwwaluhum bi al-Mau„izati wa al-„Ilmi kay La Yanfiru, no. 69, h. 31; Kitab al-Adab, Bab Qauli al-Nabi saw. Yassiru wa La Tu„assiru, no. 6125, h. 1123. Lihat juga Muslim, Sahih, Kitab al-Jihad wa al-Sair, Bab fi al-Amri bi al-Taisir wa Tarki al-Tanfir, no. 1732, dan di no. 1734 dengan lafaz sedikit berbeda, “Yassiru wa la tu„assiru, wa sakkinu wa la tunaffiru” , h. 689.

35

Bukhari, Sahih, Kitab al-„Ilmi, Bab Man Su‟ila „Ilman wa Huwa Mustagilun fi Hadiśihi, Fa Atamma al -Hadiś śumma Ajaba al-Sa‟il, no. 59, h. 28 dan Kitab al-Riqaq, Bab Raf„u al-Amanah, no. 6496, h. 1184.

36

Muslim, Sahih, Kitab al-Iman, Bab Bayan Kauni al-Nahyi „an al-Munkar min al-Iman, no.. 49, h. 42; Lihat juga Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Malahim, Bab al-Amr wa al-Nahy, no. 4340, (dengan tambahan lafaz

(12)

yang menyimpang.”37

Perlunya transparansi dan pertanggungjawaban publik:

ْنَع ُلوُقَ ي َمهلَسَا ِوْوَلَع ُهللَّا ىهلَص ِهللَّا َلوُسَر ُتْعَِس َلاَق ِّيِدْنِكْلا َةًَِمَع ِنْب ِّيِدَع :

" ْمُكْنِم ُهاَنْلَمْعَ تْسا ْنَم

ِةَماَوِقْلا َمْوَ ي ِوِب ِتَِْي ًلوُلُ َناَك ُوَقْوَ ف اَمَف اًطَوِْمِ اَنْمَتَكَف ٍلَمَع ىَلَع ."

َلاَق : َماَقَ ف ْنِم ُدَوْسَأ ٌلُجَر ِوْوَلِإ

َلاَقَ ف ِوْوَلِإ ُرُظْنَأ ِّنَّأَك ِراَصْنَْلأا :

َلاَق َكَلَمَع ِّنَع ْلَبْ قا ِهللَّا َلوُسَر َي :

" َكَل اَمَا َلاَق : اَذَك ُلوُقَ ت َكُتْعَِس

اَذَكَا . َلاَق : " َن ْآَا ُوُلوُقَأ َنَأَا ,

ىَلَع ْمُكْنِم ُهاَنْلَمْعَ تْسا ْنَم اَمَا َذَرَأ ُوْنِم َ ِتِاُأ اَمَف ِهًِِيَكَا ِوِلوِلَقِب ْئِجَوْلَ ف ٍلَمَع

ىَهَ تْ نا ُوْنَع َيُِنّ ."

Artinya: Dari „Adi ibn „Amirah al-Kindi, ia berkata: aku mendengar Rasulullah saw bersabda:

“Siapa yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan, lalu menyembunyikan sebatang jarum atau lebih (kecil) dari itu, maka termasuk korupsi yang akan ia bawa di hari kiamat nanti.” Selanjutnya berdirilah seseorang berkulit hitam dari Anshar. Seolah aku melihatnya. Ia berkata,

“ya Rasulullah, terimalah dariku hasil kerja yang engkau berikan”. Rasulullah bertanya, “dan apa itu (yang ada di kamu)?‟ Orang itu berkata: “Aku pernah mendengar engkau (Nabi) berkata ini

dan itu”. Nabi berkata: “Dan akupun mengatakannya sekarang bahwa siapa yang kami tugaskan mengurus suatu urusan, hendaklah ia menyerahkan/melaporkan hasilnya baik sedikit atau banyak. Jika ia diberi (upah), silahkan ia terima. Dan apa saja yang dilarang, hendaklah dihentikan atau dijauhi”.38

Monitoring dan evaluasi (monev) kepada pejabat/pegawai:

َع ْن ِعاهسلا ٍدْوَُحِ ِبَأ ُوْنَع هللَّا يِضَر ِّيِد

َلاَق ِهللَّا ُلوُسَر َلَمْعَ تْسِا : َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص

ِدْسَْلأا َنِم ًلُجَر

ُوَبَساَح َءاَج اهمَلَ ف ِةهوِبْتيللا َنْبا ىَعْدُي ٍمْوَلُس ِنَب ِتاَقَدَص ىَلَع

.

Artinya: Dari Abi Humaid al-Sa„idi ra. Ia berkata bahwa Rasulullah saw. memberi tugas kepada seseorang bernama Ibn al-Lutbiyyah dari Bani al-Asad untuk mengurus pengumpulan sedekah/zakat Bani Sulaim. Ketika petugas tersebut datang dari tugasnya, Rasulullah melakukan evaluasi (muhasabah) atasnya.39.

Menjauhi sifat zalim dan kikir:

37

Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Malahim, Bab al-Amr wa al-Nahy, no. 4344, juz 4, h. 109; Tirmizi, Sunan, Kitab al-Fitan, Bab Ma Ja‟a Afdalu al-Jihad Kalimat Haqq „inda Sultan Ja‟ir, no. 2174 (dengan lafaz sedikit berbeda), h. 524; Ibn Majah, Sunan, Kitab al-Fitan, Bab al-Amr bi al-Ma„ruf wa al-Nahyi „an al-Munkar, no. 4011,

(tanpa menyebut “aw amirin ja‟ir”), no. 4012 (dari Abi Umamah dengan kalimat haqq, juga tanpa lafaz “aw amirin ja‟ir”), h. 647. Menurut Tirmizi hadis riwayatnya berstatus hasan. Al-Bagawi juga menilainya hasan. Lihat al-Bagawi (1992), op.cit., juz 5, h. 314.

38

Muslim, Sahih, Kitab al-Imarah, Bab Tahrim Hadaya al-„Ummal, no. 1833, h. 735; Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Aqdiyah, Bab fi Hadaya al-„Ummal, no. 3571, juz 3, h. 291. Dalam lafaz masing-masing terdapat sedikit perbedaan.

39

(13)

ُهللَّا ىهل َص ِهللَّا َلو ُسَر هنَأ ِهللَّا ِد ْبَع ِن ْب ِرِبا َج ْن َع

Artinya: Dari Jabir ibn „Abdillah berkata bahwa Rasulullah bersabda:“Takutlah kalian terhadap perbuatan zalim, karena perbuatan zalim adalah (sumber) kegelapan-kegelapan di Hari Kiamat. Dan takutlah pula pada sifat kikir, karena sifat itu merusak orang-orang sebelum kalian. Sifat itu menyebabkan mereka menumpahkan darah sesamanya dan menghalalkan larangan-larangan (Allah) bagi mereka.” 40

Nabi saw. mengecam hukum yang tidak adil:

َع

Artinya: Dari „Aisyah, bahwa Bangsa Quraisy digemparkan oleh kasus perempuan al-Makhzumiyyah yang mencuri. Mereka berkata, “Siapa yang bisa menyatakan hal ini (melobi untuk memohon keringanan) kepada Rasulullah saw.?” Kemudian mereka berkata: “Siapakah yang lebih dekat kepada beliau, selain Usamah, (anak angkat) kesayangan Rasulullah saw.?” Kemudian Usamah pun menyampaikan hal (pembebasan hukuman) itu kepada Rasulullah saw.

Lalu Rasulullah bersabda: “Apakah engkau hendak memohonkan pertolongan dalam perkara hukum dari ketentuan-ketentuan Allah?” Rasulullah lalu berdiri dan berpidato: “Hai Manusia! Orang-orang sebelum kalian menjadi rusak karena jika ada bangsawan (orang kelas atas, terhormat) mencuri, hukum ditinggalkan. Sebaliknya, bila ada orang lemah (wong cilik) mencuri, hukum ditegakkan atasnya. Demi Allah, sungguh, andai saja Fatimah putri Muhammad mencuri, pasti akan kupotong tangannya”.41

Tiga kelompok manusia yang dimusuhi Allah:

َةَرْ يَرُى بأ ْنَع

Muslim, Sahih, Kitab al-Birr wa al-Silat wa al-Adab,Bab Tahrim al-Żulm, no. 2578, h. 1000; Bukhari,

Sahih, Kitab al-Mażalim, Bab al-Żulm Żulumat Yaum al-Qiyamah, no. 2447 (dari jalur „Abdullah ibn „Umar dengan lafaz yang pendek), h. 442.

41

(14)

Artinya: Dari Abi Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda bahwa Allah swt. berfirman: “Ada tiga kelompok manusia yang menjadi musuh-Ku pada Hari Kiamat, yaitu: Pertama, seseorang yang memberi janji (mengadakan perjanjian) karena Aku, lalu ia berkhianat; Kedua, seseorang yang menjual orang merdeka lalu memakan hasilnya; Dan ketiga, seorang yang mempekerjakan pegawai, lalu pegawai itu sudah memenuhi tugas, tetapi upahnya tidak dibayar.42

Pegawai perlu mendapat gaji yang layak:

َلا َق َمهل َسَا ِو ْوَلَع ُهللَّا ىهل َص ِِّب هنلا ْن َع َةَد ْيَرُ ب ْن َع :

" َد ْعَ ب َذ َرَأ ا َمَف ا ًقْزِر ُها َنْ قَزَرَ ف ٍل َمَع ى َلَع ُهاَنْلَمْعَ ت ْسا ْن َم

ٌلوُلُ َوُهَ ف َكِلَك ."

Artinya: Dari Buraidah, dari Nabi, beliau bersabda: “Siapa saja yang telah kami tugasi untuk mengerjakan suatu pekerjaan/jabatan dan kami telah memberikan gaji tertentu, maka sesuatu yang diambil (diterima secara illegal) di luar gaji yang sah adalah gulul(korupsi)”.43

َع ُلوُقَ ي َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ه ِبهنلا ُتْعَِس َلاَق ٍداهدَش ِنْب ِدِرْوَ تْسُمْلا ِن :

" ْبِسَتْكَوْلَ ف ًلِماَع اَنَل َناَك ْنَم

ًةَجْاَز , اًمِداَر ْبِسَتْكَوْلَ ف ٌمِداَر ُوَل ْنُكَي َْل ْنِإَف ,

ْبِسَتْكَوْلَ ف ٌنَكْسَم ُوَل ْنُكَي َْل ْنِإَف اًنَكْسَم

." وُبَأ َلاَق َلاَق

َلاَق َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ه ِبهنلا هنَأ ُتِْبْرُأ ٍرْكَب :

" ٌقِراَس ْاَأ ٌلاَ َوُهَ ف َكِلَك َرْ وَ َذَهتَّا ِنَم ."

Artinya: Dari al-Mustaurid ibn Syaddad, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Siapa saja yang menjadi pegawai untuk urusan kami, hendaknya ia berusaha mencari pasangan hidup. Jika ia belum memiliki pembantu, hendaklah ia mencari pembantu. Jika ia belum memiliki tempat tinggal, hendaklah ia berusaha mempunyai tempat tinggal.” Mustaurid berkata bahwa Abu Bakar menyatakan: Aku diberi tahu bahwa Nabi bersabda, “Siapa saja yang mengambil selain itu,

berarti dia korupsi atau mencuri”.44

Membayar upah sebelum kering keringatnya:

َلاَق : َلَاق َرَمُع ِنْب ِالله ِدْبَع ْنَع ِالله ُلْوُسَر

ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص َمهلَسَا

َأ ْع ُط ْو ْا ا َلأ ِج ْ و َر ُهَرْجَأ َ ق ْب َل َأ ْن َِي هف َع َر ُق ُو .

Artinya: Dari „Abdillah ibn „Umar ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Berikanlan upah pekerja sebelum keringatnya kering.” 45

Majikan yang menzalimi pegawai:

َع ْن ِْبأ َك ٍّر َاق َل : ُتْبَ باَس ْ ِّنِّإ َ ف ,ِوِّمُِبِ ُوُتْره وَعَ ف ًلُجَر

َق َلا ِلِ هنلا ي ِب َي " : َبأ َك ٍّر َأ َع ه و ْر َت ُو ُِبِ ِّم ِو ِإ ؟ هن َك ْما ُر ٌؤ ِف ْو َك

42

Bukhari, Sahih, Kitab al-Ijarah, Bab Iśmu Man Mana‟a Ajra al-Ajir, no. 2270, h. 405; Lihat juga Kitab al-Buyu„, Bab Iśmu Man Ba„a Hurran, no. 2227, h. 397; Lihat pula Ibn Majah, Sunan, Kitab Ruhun, Bab Ajru al-Ujara‟, no. 2442, h. 391.

43

Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Kharaj wa al-Imarah, Bab Fi Arzaq al-„Ummal, no. 2943, juz 3, h. 65; Diriwayatkan pula oleh al-Hakim di Bab al-Zakat. Hadis ini menurut al-Suyuti dinilai da„if. Lihat al-Munawi (2006), op.cit., juz 6, h. 73.

44

Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Kharaj wa al-Imarah, Bab Fi Arzaq al-„Ummal, no. 2945, juz 3, h. 66. 45

(15)

َج apakah engkau menghinanya dengan menghina ibunya? Sungguh engkau termasuk orang yang masih bertradisi Jahiliah. (Ketahuilah) bahwa mereka adalah saudaramu (walaupun mereka) pembantumu. Allah swt. menjadikan (menitipkan) mereka berada dalam kekuasaanmu. Siapa saja yang memiliki pembantu di dalam kekuasaannya, hendaklah memberinya makan seperti yang ia makan, hendaknya pula memberi pakaian seperti yang ia pakai. Janganlah kalian membebani

mereka di luar kemampuannya. Jika kalian memberi tugas, bantulah mereka.”46

Tiga kelompok manusia yang tidak diajak bicara oleh Allah:

"

Artinya: “Ada tiga golongan manusia yang tidak diajak bicara oleh Allah, tidak pula dibersihkan

(dosanya)”- Abu Mu„awiyah menambahkan, “serta tidak dilihat oleh Allah”- dan bagi mereka azab yang pedih, yaitu: orang tua (dituakan) yang berzina, pemimpin yang pembohong, dan orang

miskin yang sombong”. 47

Pemimpin yang membohongi rakyat:

ِنَع bersabda: “Siapapun hamba (Allah) yang diberi kewenangan memimpin suatu jabatan dan (hingga) pada hari kematiannya ia (tetap) berdusta terhadap ra‟iyyah-nya (anggota atau rakyat), niscaya Allah haramkan surga atasnya".48

Iman tanpa ragu dan berjuang tanpa korupsi:

َأ هن

Bukhari, Sahih, Kitab al-Iman, Bab al-Ma„asi min Amri al-Jahiliyyah, no. 30, h. 21 dan Kitab al-„Itqi, Bab Qauli al-Nabi saw. al-„Abid Ikhwanukum fa At„imuhum mimma ta‟kulun, no. 2545, h. 460; Lihat pula Muslim,

Sahih, Kitab al-Aiman, Bab It„amu al-Mamluk mimma Ya‟kulu wa Ilbasihi mimma Yalbasu wa La Yukallifuhu Ma Yaglibuhu, no. 1661, h. 652.

(16)

Artinya: Dari Abi Hurairah, berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. ditanya, perbuatan apakah

yang paling utama? Rasulullah menjawab: “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”. Ditanyakan,

“kemudian apa lagi?” Beliau menjawab: “Berjuang di jalan Allah”. Lalu ditanyakan, “apa lagi?” Beliau menjawab: “Haji yang mabrur”.49

َلُِِس َمهلَسَا ِوْوَلَع ُهللَّا ىهلَص ه ِبهنلا هنَأ :

ُلَضْفَأ ِلاَمْعَْلأا ييَأ ؟

َلاَقَ ف : " ِووِف َلوُلُ َل ٌداَهِجَا ِووِف هكَش َل ٌناَيَِإ

ٌةَراُرْ بَم ٌةهجَحَا ."

Artinya: Sesungguhnya Nabi saw. ditanya, “Perbuatan apakah yang paling utama?” Rasulullah

menjawab: “Iman yang bebas dari keraguan, perjuangan (jihad) yang bebas dari gulul, dan haji yang mabrur”. 50

Menjauhi hadiah terkait tugas:

ِعاهسلا ٍدْوَُحِ ِبَأ ْنَع ُوَل ُلاَقُ ي ِدْزَْلأا َنِم ًلُجَر َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ي ِبهنلا َلَمْعَ تْسا َلاَق وْنَع هللَّا يِضَر ِّيِد

ْوَ ب ِفِ َسَلَج هلَهَ ف َلاَق ِلِ َيِدْىُأ اَذَىَا ْمُكَل اَذَى َلاَق َمِدَق اهمَلَ ف ِةَقَدهصلا ىَلَع ِةهوِبْتُْلأا ُنْبا وِبَأ ِت

ِتْوَ ب ْاَأ ِو

ْوَ ي ِوِب َءاَج هلِإ اًِْ وَش ُوْنِم ٌدَحَأ ُذُرَْي َل ِهِدَوِب يِسْفَ ن يِذهلاَا َل ْمَأ ُوَل ىَدْهُ ي َرُظْنَ وَ ف ِوِّمُأ ىَلَع ُوُلِمَْيُ ِةَماَوِقْلا َم

ًةاَش ْاَأ ٌراَوُر اََلْ ًةَرَقَ ب ْاَأ ٌءاَ ُر ُوَل اًًِعَب َناَك ْنِإ ِوِتَبَ قَر ْلَى همُههللا ِوْوَطْبِإ َةَرْفُع اَنْ يَأَر هتََّح ِهِدَوِب َعَفَر هُث ُرَعْ وَ ت

ًثَ َلَث ُتْنَهلَ ب ْلَى همُههللا ُتْنَهلَ ب Artinya: Dari Abi Humaid al-Sa‟idi, ia berkata bahwa Rasulullah mengangkat seorang pegawai dari al-Azd, bernama Ibn al-Utabiyyah untuk mengurus zakat/sedekah. Ketika selesai dari

pekerjaannya, dia datang kepada Rasulullah dan berkata: “Ini hasil zakat untuk engkau (baitul mal), sedangkan yang ini dihadiahkan untukku”. Lalu rasulullah berkata: “Tidakkah ia duduk saja

di rumah ayah ibunya, lalu tunggu saja apakah ia akan diberi hadiah atau tidak?” Kemudian Rasulullah pun bersada: “Demi Zat Yang diriku ada dalam kekuasaannya, tidak satupun yang

mengambil sesuatu (secara tidak sah), kecuali pasti ia akan datang pada hari Kiamat sambil memanggulnya di atas pundak. Jika itu unta, akan bersuara, atau sapi akan melenguh, atau

kambing akan mengembik”. Lalu Rasulullah mengangkat tangannya hingga kami melihat kedua

ketiaknya sambil berkata tiga kali: “Ya Allah, sudah aku sampaikan (peringatan ini), sudah aku

sampaikan”.51

49

Bukhari, Sahih, Kitab al-Iman, Bab Man Qala: Inna al-Iman Huwa al-„Amal, no. 26, h. 20; Muslim,

Sahih, Kitab al-Iman, Bab Bayan Kauni al-Iman Billahi Ta‟ala Afdalu al-A„mal, no. 83, h. 51. 50Nasa‟i,

Sunan, Kitab al-Iman wa Syara‟i„ihi, Bab Żikri Afdali al-Iman, no. 4996, h. 798; disebutkan pula dalam Kitab al-Zakah, Bab Juhdu al-Muqill, no. 2523, h. 415, rawi pertama sama dengan riwayat Bukhari, namun dengan lafaz lebih panjang.

51

(17)

Menjauhi suap-menyuap:

َيِشَتْرُمْلاَا َيِشاهرلا َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ِهللَّا ُلوُسَر َنَعَل Artinya: Rasulullah saw. melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap”. 52

َلاَق َةَرْ يَرُى ِبَأ ْنَع :

ِمْكُْلْا ِفِ َيِشَتْرُمْلاَا َيِشاهرلا َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ِهللَّا ُلوُسَر َنَعَل .

Artinya: Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah saw. melaknat orang yang menyuap dan

orang yang disuap terkait perkara hukum”. 53

Allah tidak menerima sedekah hasil korupsi:

ُلوُسَر َلاَق َمهلَسَا ِوْوَلَع ُهللَّا ىهلَص ِهللَّا

: " ٍلوُلُ ْنِم ٌةَقَدَص َلَا ٍروُهُط ًَِْنَِب ٌة َلَص ُلَبْقُ ت َل ."

Artinya: Rasulullah saw. bersabda: “Tidak diterima (oleh Allah) salat tanpa bersuci dan sedekah

dari hasil korupsi.”54

Nabi saw. tidak mau menyalati jenazah pelaku korupsi:

هللَّا ىهلَص ِِّبهنلا ِباَحْصَأ ْنِم ًلُجَر هنَأ ِِّنَهُْلْا ٍدِلاَر ِنْب ِدْيَز ْنَع َرَ بْ وَر َمْوَ ي َِّفُِوُ ت َمهلَسَا ِوْوَلَع

َكِلَك ااُرَكَذَف

َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ِهللَّا ِلوُسَرِل .

َلاَقَ ف : " ْمُكِبِحاَص ىَلَع اويلَص "

َكِلَذِل ِساهنلا ُهوُجُا ْتَره وَنََ تَ ف ,

َلاَقَ ف :

" ِهللَّا ِلوِبَس ِفِ هلَ ْمُكَبِحاَص هنِإ ."

َرَر ْنِم اًزَرَر َنْدَجَوَ ف ُوَعاَتَم اَنْشهتَفَ ف ََِِْهْرِد يِااَسُي َل َدوُهَ ي ِز

.

Artinya: Dari Zaid ibn Khalid al-Juhani, bahwa seorang laki-laki dari sahabat Nabi saw. meninggal di Hari Khaibar. Hal ini dilaporkan kepada Rasulullah saw. Lalu beliau bersabda:

“Salatkanlah sahabatmu itu (sedang aku tidak ikut menyalatinya)”. Berubahlah wajah orang

-orang atas pernyataan Nabi ini. Kemudian beliau bersabda: “Sungguh sahabatmu itu telah berbuat

52

Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Aqdiyah, Bab Karahiyyah al-Risywah, no. 3580, juz III, h. 291; Tirmizi,

Sunan, Kitab al-Ahkam, Bab Ma Ja‟a fi al-Rasyi wa al-Murtasyi fi al-Hukmi, no. 1336 (dengan tambahan kalimat fi al-hukmi) dan 1337, h. 344, 337; Ibn Majah, Sunan, Kitab al-Ahkam, Bab al-Tagliz fi al-Hif wa al-Risywah, no. 2313, h. 369, dengan menggunakan redaksi la„natullah, bukan la„na Rasulullah; Ahmad, Musnad, no. 2289 dan no. 21365 dengan tambahan kata wa al-ra‟isy al-lażi yamsyi baina huma (dan perantara keduanya).

53

Tirmizi, Sunan, Kitab al-Ahkam, Bab Ma Ja‟a fi al-Rasyi wa al-Murtasyi fi al-Hukmi, no. 1336 dan 1337

(dari „Abdullah ibn „Umar tanpa lafaz fi al-hukmi), h. 344; Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Aqdiyah, Bab fi Karahiyyatu al-Risywah, no. 3580, juz 3, h. 291, (tanpa menyebut lafaz fi al-hukmi); Ibn Majah, Sunan, Kitab al-Ahkam, Bab al-Tagliz fi al-Haif wa al-Risywah, no. 2313, h. 369 (dari „Abdillah ibn „Amr tanpa lafaz fi al-hukmi);

Ahmad, Musnad, no. 8662 (dengan menyebut fi al-hukmi). 54

Muslim, Sahih, Kitab al-Taharah, Bab Wujub al-Taharah li al-Salah, no. 224, h. 106; Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Taharah, Bab Fard al-Wudu„, no. 59, juz 1, h. 36; Tirmizi, Sunan,Kitab al-Taharah, Bab Ma Ja‟a La Tuqbalu al-Salat bi Gairi Tahur, no. 1, h. 9; Nasa‟i, Sunan, Kitab al-Taharah, BabFard al-Wudu„, no. 139, h. 31, Kitab al-Zakat, Bab al-Sadaqah min Gulul, no. 2521, h. 415; Ibn Majah, Sunan,Kitab al-Taharah, Bab Ma Ja‟a La Tuqbalu al-Salat bi Gairi Tahur, no. 271, 272, 273, dan 274, h. 57. Riwayat Muslim dan Tirmizi sama lafaznya,

(18)

gulul (korupsi) di jalan Allah”. Kamipun memeriksa barangnya, lalu kami menemukan perhiasan milik orang Yahudi yang nilainya tidak sampai dua dirham”.55

Bila mati tersangkut kasus korupsi:

َلَع ُهللَّا ىهل َص ِِّب هنلا ِةَباَح َص ْن ِم ٌر َفَ ن َل َبْ قَأ َر َ بْ وَر ُمْو َ ي َنا َك ا همَل َلا َق ِبا هطَْلْا ِن ْب َرَمُع ْنَع اوُلا َقَ ف َمهل َسَا ِو ْو

ٌدوِهَش ٌن َلُف ٌدوِهَش ٌن َلُف َمهل َسَا ِو ْوَلَع ُهللَّا ىهل َص ِهللَّا ُلو ُسَر َلا َقَ ف ٌدوِه َش ٌن َل ُف اوُلا َقَ ف ٍل ُجَر ى َلَع ااير َم هتََّح

ِو ْوَلَع ُهللَّا ىهل َص ِهللَّا ُلو ُسَر َلا َق هُث ٍةَءا َبَع ْاَأ ا َههلَ ٍةَدْر ُ ب ِفِ ِرا هنلا ِفِ ُو ُتْ يَأَر ِّنِّإ هل َك ْبا َي َمهل َسَا

ِبا هطَْلْا َن

ُو هنِإ َلَأ ُت ْيَداَنَ ف ُت ْجَرَخَف َلا َق َنو ُنِمْؤُمْلا هلِإ َة هنَْلْا ُلُرْد َي َل ُو هنَأ ِساهنلا ِفِ ِداَنَ ف ْبَىْكا هلِإ َة هنَْلْا ُلُرْد َي َل

نوُنِمْؤُمْلا Artinya: Dari „Umar ibn al-Khattab, ia berkata: “Ketika dalam perang Khaibar, ada sekelompok

sahabat Nabi saw. menghadap dan berkata: „Si Fulan mati syahid‟. Kemudian Rasulullah mengatakan: “Tidaklah demikian. Sungguh aku melihatnya masuk neraka karena burdah (kain

selimut) atau „aba‟ah (mantel) yang ia gelapkan”. Lalu rasulullah berkata: “Hai („Umar) Ibn al -Khattab, pergilah dan serukan kepada manusia bahwa tidak masuk surga selain orang beriman”.

Umar berkata: “Lalu aku keluar dan menyerukan bahwa tidak masuk surga kecuali orang yang beriman”.56

Korupsi mengantarkan pelakunya ke neraka:

َناَك َلاَق اٍرْمَع ِنْب ِهللَّا ِدْبَع ْنَع َلاَقَ ف َتاَمَف ُةَرِكْرِك ُوَل ُلاَقُ ي ٌلُجَر َمهلَسَا ِوْوَلَع ُهللَّا ىهلَص ِِّبهنلا ِلَقَ ث ىَلَع

ْدَق ًةَءاَبَع ااُدَجَوَ ف ِوْوَلِإ َناُرُظْنَ ي اوُبَىَذَف ِراهنلا ِفِ َوُى َمهلَسَا ِوْوَلَع ُهللَّا ىهلَص ِهللَّا ُلوُسَر اَههلَ

.

Artinya: Dari „Abdillah ibn „Amr berkata bahwa ada seseorang bernama Kirkirah yang mengurus

perbekalan Rasulullah saw. Ia mati di medan perang. Kemudian Rasulullah bersabda: “Dia (masuk) di neraka”. Para sahabat bergegas pergi melihatnya. Mereka mendapatkan mantel („aba‟ah) yang dikorup.57

َلاَق ِتِماهصلا ِنْب َةَداَبُع ْنَع :

َنِم ًٍِعَب ِبْنَج َلىِإ ٍَِْ نُح َمْوَ ي َمهلَسَا ِوْوَلَع هللَّا ىهلَص ِهللَّا ُلوُسَر اَنِب ىهلَص

ا ِوْوَعَ بْصِإ ََِْ ب َلَعَجَف ًةَرَ بَا ِنْعَ ي ًةَدَرَ ق ُوْنِم َذَرَأَف ًِِعَبْلا َنِم اًِْ وَش َلَااَنَ ت هُث ِمِساَقَمْل ,

َلاَق هُث : " ُساهنلا اَهي يَأ َي

َك َناُد اَمَف َكِلَك َقْوَ ف اَمَف َََوْخِمْلاَا ََْوَْلْا اايدَأ ْمُكِمِئاَنَ ْنِم اَذَى هنِإ َمْوَ ي ِوِلْىَأ ىَلَع ٌراَع َلوُلُنَْلا هنِإَف َكِل

ٌرَنَا ٌراَنَشَا ِةَماَوِقْلا ."

55

Abu Dawud, Sunan, Kitab al-Jihad, Bab FiTa„zim al-Gulul, no. 2710, juz 2, h. 421; Nasa‟i, no. 1956, h.

331-332; Malik, Muwatta‟, Kitab al-Jihad, Bab al-Gulul, no. 23, h. 225; Ahmad, Musnad, no. 16417. 56

Muslim, Sahih,Kitab al-Iman, Bab Gilzi Tahrim al-Gulul, no. 114, h. 61; Tirmizi, Sunan,Kitab al-Sair, Bab Ma Ja‟a fi al-Gulul, no. 1574, h. 403 (tanpa menyebut “burdah”).

57

(19)

Artinya: Dari „Ubadah ibn al-Samit, ia berkata: Rasulullah saw. salat bersama kami pada Masa Hunain di sebelah unta dari hasil ganimah. Kemudian memungut sesuatu dari unta tersebut. Lalu Nabi mengambil bulu unta dan dipegang di antara jari-jarinya. Kemudian bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya ini adalah bagian ganimah-ganimah kalian, serahkanlah (walaupun berupa) benang dan jarum jahit, bahkan yang lebih kecil dari itu, karena perbuatan gulul (korupsi) akan menyebabkan aib bagi pelakunya di Hari Kiamat, dan mendapatkan kehinaan serta

neraka”.58

V. Doa Nabi

Berdoa agar dilindungi dari 8 kejelekan:

َلا َق ٍك ِلاَم ِن ْب ِس َنَأ ْن َع :

ي ِب هنلا َنا َك َمهل َسَا ِو ْوَلَع ُهللَّا ىهل َص

ُلو ُقَ ي : " ِنَز َْلْاَا ِّم َْلْا َن ِم َك ِب ُكو ُعَأ ِّنِّإ هم ُههللا

ْيهدلا ِعَلَضَا ِلْخُبْلاَا ِْبُْْلْاَا ِلَسَكْلاَا ِزْجَعْلاَا ِلاَجِّرلا ِةَبَلَ َا ِن

" .

Artinya: Dari Anas ibn Malik, berkata: Nabi saw. berdoa: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, kepengecutan, kekikiran, beban hutang, dan penindasan manusia”.59

Memohon perlindungan Allah dari empat perkara:

َأ هلل ُه هم ِإ ِّنّ َأ ُع ْو ُك ِب َك ِم ْن َ ق ْل ٍب َل َْي َش ُع َا ِم ْن ُد َع ٍءا َل ُي ْس َم ُع َا ِم ْن َ ن ْف ٍس َل َت ْش َب ُع َا ِم ْن ِع ْل ٍم َل َ ي ْ ن َف ُع ,

َأ ُع ْو ُك ِب َك ِم ْن َى ُؤ َل ِء ْا َلأ ْر َب ِع ."

Artinya: Dari „Abdullah ibn „Amr, Rasulullah saw. mengajarkan doa: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak tunduk, dari doa yang tidak didengar, dari nafsu yang tidak kenyang, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari semua yang empat ini.” 60

VI. Penutup

58 Nasa‟I,

Sunan, Kitab al-Hibah, Bab Hibat al-Masya„, no. 3628, h. 605; Ibn Majah, Sunan, Kitab al-Jihad, Bab al-Gulul, no. 2850, h. 462; Malik, Muwatta‟, Kitab al-Jihad, Bab Ma Ja‟a fi al-Gulul, no. 22, h. 225; Darimi, Sunan, Kitab al-Sair, Bab Ma Ja‟a Annahu Qala Addu al-Khiyat wa al-Mikhyat, no. 2483, juz 2, h. 159; Ahmad, Musnad, no. 21641, 21655, 21713, 21813, 21830 (dalam sebagian riwayat Ahmad disebutkan bahwa kehinaan itu tidak saja di akhirat tetapi juga di dunia (fi al-dunya wa al-akhirat). (Lihat CD. Kutub al-Tis„ah).

59

Bukhari, Sahih, Kitab al-Da„awat, Bab al-Isti„ażah min al-Jubni wa al-Kasal, no. 6369, h. 1164; Kitab al-Jihad wa al-Sair, Bab Ma Yuta„awważu min al-Jubni, no. 2823, h. 521. Lihat juga Muslim, Sahih, Kitabal-Zikr wa al-Du„a‟i wa al-Taubah wa al-Istigfar, Bab al-Ta„awwuż min al-„Ajzi wa al-Kasali, no. 2706, h. 1042; Tirmizi,

Sunan, Kitab al-Da„awat, Bab Ma Ja‟a fi Jami‟i al-Da„awat „an Rasulillah saw., no. 3484 dan 3485, h. 800; Nasa‟i, Sunan, Kitab al-Isti„ażah, Bab al-Isti„ażah min al-Kasal, no. 5467, h. 866 dan no. 5458, 5459, 5460, 5461, 5462, 5463, 5468, 5469, h. 865-866 (masing-masing dengan lafaz yang sedikit berbeda).

60

Tirmizi, Sunan, Kitab al-Da„awat, Bab Ma Ja‟a fi Jami„i al-Da„awat „an Rasulillah saw., no. 3482, h.

(20)

Semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat bagi hidup kita, di dunia dan di akhirat. Semoga Allah swt. memudahkan kita semua mengikuti jalan-Nya dan memasukkan kita mnejadi hamba-hamba-Nya yang memperoleh kasih sayang dan ampun-Nya. Amien.

Ciputat, 12 Juni 2007, pukul 02.30-08.40 wib.

Catatan:

Hadis-hadis di atas dikutip dari Kutub Tis‟ah (Sembilan Kitab Hadis).

Referensi

Dokumen terkait