• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN TALENAN MULTIFUNGSI UNTUK ME (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN TALENAN MULTIFUNGSI UNTUK ME (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN TALENAN MULTIFUNGSI UNTUK MENGHEMAT WAKTU IBU

RUMAH TANGGA DALAM PERSIAPAN MEMASAK

DESIGN OF MULTIFUNCTION CUTTING BOARD FOR EFFICIENT DAILY

HOUSEHOLD COOKING

Amira Soraya1, Nurma Fauziah2, Vena Melinda Putri3

Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom

amirasoraya88@gmail.com, nurma.fauziah3@gmail.com, vena.melinda.putri@gmail.com

Abstrak

Berdasarkan survey yang telah dilakukan masalah yang paling sering terjadi di dapur adalah peletakan pisau dengan talenan yang terpisah membuat user atau para wanita kesulitan, karena terkadang lupa menaruh pisau atau talenan dimana, selain itu masalah yang timbul adalah saat memindahkan bahan yang sudah dipotong kedalam mangkuk atau wadah, terkadang sering berantakan atau tercecer dimeja, selain itu effort yang dibutuhkan user dalam menggunakkan talenan konvensional sangat besar. Berangkat dari masalah ini maka munculah sebuah inovasi pembaharuan desain talenan konvensional yang sudah ada. Pembaruan ini meliputi penambahan storage untuk menaruh pisau dan bahan makanan yang telah dipotong. Selain itu pada talenan yang dibuat untuk tugas SDP 4 ini juga dapat dibongkar pasang sehingga sangat memudahkan dalam penyimpanannya. Talenan ini mempunyai desain yang lebih besar dan tinggi dari talenan konvensional yang sudah ada, selain dimanfaatkan sebagai storage , dengan sistem modular bongkar pasang, storage pada talenan ini juga dapat dijadikan sebagai wadah dalam menyajikan makanan.

Kata Kunci: Talenan, storage, pembaruan

1. Pendahuluan

Seperti yang kita ketahui, wanita sangat identik dengan dapur. Walaupun pada kenyataannya ada beberapa wanita yang anti masuk ke dapur, dan juga sebaliknya ada kaum pria yang suka melakukan segala aktivitas yang berhubungan dengan dapur. Melengkapi dapur dengan alat-alat yang fungsional merupakan sebuah keharusan bagi mereka yang suka memasak. Sehingga tidak heran apabila mereka membuat dapur mereka supaya nyaman dan bisa berlama-lama melakukan aktivitas di dapur. Mereka mendandaninya dengan meletakkan dan menggunakan berbagai peralatan memasak seperti pisau, wadah, panci, spatula, mixer, talenan, blender, dan lain sebagainya. Peralatan memasak yang dinilai sangat penting yaitu talenan.

Talenan merupakan papan dari kayu atau plastik khusus yang dipakai sebagai alas saat memotong atau mengiris bahan makanan seperti daging, ikan, sayuran, buah dan lain-lain. Talenan dinilai memiliki multifungsi serta keindahan dan keunikan, sehingga menjadi daya tarik dan fenomena sosial dikalangan rumah tangga. Ibu rumah tangga juga dinilai memiliki banyak problem ketika sedang berada di dapur dan saat menggunakan talenan. Seperti kesulitan ketika akan meletakkan potongan sayur diwadah, peletakkan pisau dapur setelah pemakaian, dan lain-lain.

Target utama pengguna atau user ini adalah pasangan muda atau keluarga kecil yang tidak memiliki ART, dan tinggal di kota-kota besar di Indonesia. Pasangan muda ini dinilai sangat membutuhkan talenan multifungsi untuk memenuhi kebutuhannya saat berada di dapur. Pengguna atau user yang akan menggunakan talenan ini adalah pasangan muda (Ibu rumah tangga) dengan usia 21- 27 tahun dengan usia menikah kurang dari 5 tahun serta berpenghasilan Rp. 4.000.000,- s/d Rp. 8.000.000,-. Pasangan muda ini adalah pasangan yang berada di tingkat pendidikan tamat akademi dan Universitas dengan kelas sosial menengah ke atas. Karena pasangan muda yang demikian dapat menentukan pilihan barang-barang, merek serta jenis hiburan yang mereka inginkan.

(2)

talenan yang berbeda dengan talenan biasanya, karena talenan ini memiliki multifungsi. Talenan memiliki storage agar pengguna (Ibu Rumah tangga) dapat menyimpan hasil potongan sayur-sayurannya sementara di storage tersebut. Juga terdapat laci untuk menyimpan pisau, agar pisau dan talenan berada disatu wadah atau tempat yang sama. Talenan ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan praktis dalam segi persiapan alat. Material talenan yang akan penulis gunakan yaitu mix material antara kayu dan acrylic.

2. Pembahasan 2.1 Talenan

Orang Jawa lebih sering menyebutnya dengan istilah talenan atau tlenan. Istilah ini sudah terekam dalam

kamus Jawa “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta (1939). Pada halaman 586 kolom 2 disebutkan,

“talenan yaiku kayu (dhingklik) landhesan iris-iris.” Artinya, kurang lebih talenan adalah sebuah papan kayu (atau semacam alas duduk bernama dingklik) yang berfungsi sebagai alas untuk mengiris bumbu dapur, bahan masakan, dan sejenisnya. Tentu jauh sebelum itu, istilah talenan sudah terbiasa didengar dan dikenal oleh masyarakat Jawa.Pada mulanya memang talenan terbuat dari papan kayu yang sederhana. Bentuknya beraneka ragam. Ada yang bentuknya hanya persegi empat, persegi empat dengan satu ujung yang ada pegangannya, potongan kayu gelondongan hingga papan yang diberi kaki layaknya seperti dhingklik (tempat duduk kecil). Ukurannya juga bermacam-macam, mulai dari yang kecil berukuran 15 cm x 25 cm hingga berukuran 30 cm x 45 cm. Sementara talenan berbentuk lingkaran terbuat dari potongan gelondongan kayu utuh bisa berdiameter 35 cm. Memang tidak setiap wanita yang memasak di dapur mengandalkan talenan untuk alas mengiris bahan dan bumbu dapur. Jika di dapur tidak ditemukan talenan, biasanya para ibu rumah tangga menggunakan alas seadanya sebagai pengganti talenan, seperti parut, meja, dan sebagainya. Namun begitu pada umumnya talenan selalu hadir dalam setiap dapur rumah tangga tradisional , karena memang fungsinya lebih ke alat yang dipakai sebagai alas untuk mengiris bahan masakan.

2.2 jenis-jenis talenan

Salah satu alat dapur yang harus ada untuk membantu proses memasak adalah talenan. Benda yang dibuat dengan berbagai macam bahan ini tentu saja dapat sangat membantu kita ketika sedang memotong bahan makanan yang akan dimasak. Talenan sengaja dibuat dengan berbagai jenis bahan yang disesuaikan dengan fungsi talenan itu sendiri. Ada talenan yang dibuat khusus untuk memotong ikan, daging, sayur dan lain sebagainya.

1. Talenan Kayu

(3)

2. Talenan Plastik

Talenan ini juga sudah banyak digunakan dalam rumah tangga modern. Talenan ini cukup diminati karena ringan dan memiliki bentuk dan warna yang beraneka ragam. Selain itu permukannya juga tidak berpori sehingga lebih mudah dibersihkan serta cukup ditiriskan setelah dicuci (tidak harus dilap kering). Namun perlu diwaspadai guratan bekas pisau yang terbentuk karena menjadi tempat berkumpulnya kotoran dan bakteri.. Kekurangan talenan ini adalah ia cenderung bergeser atau slip ketika digunakan untuk memotong bahan makanan yang tebal dan berat. Selain itu, talenan plastik ini lebih mudah membekas dengan goresan pisau dibandingkan talenan dengan bahan kayu atau bambu.

3. Talenan Bambu

(4)

3. Analisis Desain 3.1 Analisis SWOT

(5)

3.3 Analisis Scamper

3.4 TOR (Term of References)

1. Kebutuhan Desain

 Dibutuhkan material yang tidak membahayakan bagi user saat penggunaanya  Material yang digunakan aman untuk bahan makanan (foodware)

2. Pertimbangan Desain

 Bentuk produk mampu membantu mempercepat user saat menggunakannya  Warna yang sesuai dengan trend warna pada dapur

 Material yang digunakan aman dan tidak menimbulkan efek samping pada lingkungan dan user

3. Batasan

 Penerapan system dan teknologi tepat guna pada produk yang digunakan  Perancangan produk ditujukan kepada wanita karir

4. Sasaran Desain

 Talenan yang ditujukan untuk wanita karir yang tinggal pada kota-kota besar di Indonesia  Fungsi dari talenan menjadi sasaran utama dari produk ini

5. Deskripsi Produk

 What : Talenan dengan storage  Where : Pada dapur rumah

 When : Pada saat persiapan memasak  Who : Wanita karir

 Why : Untuk mempercepat dan mempermudah user dalam proses memasak

(6)

3.4 Parameter dikhususkan untuk bahan makanan seperti daging, bumbu dapur, jenis-jenis bawang, sayur-sayuran, serta penambahan storage khusus untuk menaruh pisau dapur yang terdapat di bagian dalam adalah bentuk dan penempatan yang paling efektif dan efisien dalam pengaplikasian produk talenan yang multifungsi dengan tujuan mempercepat proses persiapan memasak.

Jenis material yang digunakan pada produk talenan multifungsi ini adalah material kayu jenis kayu jati tua dan multiplex dengan finishing menggunakan lilin lebah dan cat kayu foodgrade. Pemilihan ini didasarkan karena kayu jati merupakan bahan yang kuat dan bahan yang paling aman penggunaannya untuk talenan dibandingkan jenis plastik atau bambu. Sedangkan multiplex digunakan untuk rangka storage itu sendiri, dikarenakan untuk membuat berat talenan ini menjadi lebih ringan tetapi masih cukup kuat jika diberikan tekanan yang besar saat memotong bahan makanan.

4.2 Gambar Perancangan Awal

Pada desain awal, talenan multifungsi ini memiliki bentuk rounded dengan 3 buah laci yang belum

dikhususkan untuk bahan makanan jenis apa serta pada bagian kanan terdapat tempat penyimpanan pisau. Pada desain awal ini mengalami beberapa revisi terkait dengan ergonomi yang ada pada laci penyimpanan dan kebiasaan pengguna talenan serta belum sesuai dengan kebutuhan pengguna.

4.3 Gambar Perancangan Akhir

Pada desain akhir ini talenan multifungsi memiliki bentuk yang sama seperti awal, rounded tetapi menambahkan jumlah laci menjadi empat buah laci yang mempunyai besaran yang berbeda tiap lacinya sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan memasak sehari-hari para pasangan muda serta bahan makanan yang akan dipotong, bagian bawah dikhusukan untuk sayuran, 2 laci bagian kanan atas dikhususkan untuk

(7)

bumbu-bumbu dapur, sedankan laci yang berada di sebelah kiri diperuntukan untuk daging-dagingan. Sedangkan untuk pisau sendiri lacinya terletak di dalam talenan. Pada desain ini talenan dapat digeser dengan menggunakan system rel untuk mengambil pisau yang ada pada di bagian dalam.

4.4 Gambar Teknik

Gambar 4.2 Desain final

(8)

4.5 Proses Produksi

Proses diawali dengan pembuatan sketsa desain pada lembar kerja, setelah lembar kerja terbentuk maka proses selanjutnya adalah pembuatan pola desain dan dowel pada kayu jati dan multiplex . Kemudian kayu dipotong sesuai dengan ukuran dan pola yang telah dibuat, tetapi kayu dipotong dengan menempatkan toleransi sebanyak 0.5 cm pada bagian luar pola. Jarak ini diperlukan untuk jarak toleransi pada proses serut atau proses amplas.

Proses selanjutnya adalah proses pengamplasan, pada proses ini dibutuhkan beberapa kali grit amplas yang berbeda secara bertahap. Pada proses ini juga dilakukan proses dempul menggunakan dempul kayu yang ditempatkan atau diaplikasikan pada retakan atau lubang-lubang di produk talenan. Selanjutnya adalah proses perakitan, pada proses ini potongan yang telah diamplas kemudian disatukan.

Proses yang terakhir adalah proses finishing, pada proses ini produk telah siap dipoles atau dicat, diproses ini kayu sudah tidak lagi mempunyai retakan atau lubang-lubang. Pada finishing dibagi menjadi 2 (dua) cara finishing yaitu dengan menggunakan lilin lebah atau lilin kulit jeruk dan finishing menggunakan cat berbasis foodgrade. Finishing dengan menggunakan lilin lebah atau lilin kulit jeruk diaplikasikan pada bagian talenan dan rangka luar maupun rangka dalam dengan cara dipoles menggunakan kain lembut yang dilakukan berulang-ulang sehingga membentuk enamel atau lapisan baru. Sedangkan finishing menggunakan cat berbasis foodgrade diaplikasikan pada storage talenan baik bagian luar maupun bagian dalamnya. Proses selanjutnya adalah proses pemasangan laci pada talenan multifungsi ini, setelah itu produk siap digunakan.

Gambar 4.3 Proses perakitan Gambar 4.4 Proses rounded

(9)

5. Kesimpulan

Perancangan talenan multifungsi ini membahas masalah efektifitas waktu dalam persiapan memasak khususnya untuk para wanita pekerja, dikarenakan waktu yang dibutuhkan dalam persiapan memasak menggunakan talenan knvensional cukup lama dan mengurangi effort yang dibutuhkan dalam proses pemndahan bahan makanan yang telah dipotong kedalam wadah. Pada perancangan ini pemecahan masalahnya dengan menambahkan laci penyimpanan untuk pisau dan bahan makanan siap masak, dengan membedakan besaran tiap lacinya.

Daftar Pustaka

Budaya Talenan Indonesia, melalui http://budaya-indonesia.org, diakses tanggal 10 Maret 2017 Jenis Talenan, Landesan, 2013, melalui https://resepkoki.id

Peralatan Memasak. 2015, melalui http://sule-epol.blogspot.co.id, diakses tanggal 10 Maret 2017

Gambar 4.6 Proses pengecatan

Gambar

Gambar 4.1 Desain  awal talenan
Gambar 4.3 Lembar kerja
Gambar 4.6 Proses pengecatan

Referensi

Dokumen terkait