• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH Aplikasi Sistem Pendukung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH Aplikasi Sistem Pendukung"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI LAYANAN LEGALISIR ONLINE FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN BERBASIS OBJECT ORIENTED PROGRAMMING

Bella Arif Primadana

Jurusan Teknik Informatika Universitas Jenderal Soedirman Email: bellaarifprimadana@gmail.com

ABSTRAK

Legalisir adalah pengesahan suatu dokumen duplikasi sehingga dokumen tersebut dapat berfungsi seperti dokumen aslinya. Dokumen yang dilegalisir salah satunya adalah ijazah dan transkrip nilai, baik untuk urusan melamar pekerjaan, memenuhi persyaratan data pekerjaan, dan lain sebagainya. Pada Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman, pelayanan legalisir ijazah dan transkrip nilai memerlukan alumni datang ke kampus mengantarkan dokumen yang akan dilegalisir serta membutuhkan waktu dalam proses legalisir. Hal tersebut menimbulkan masalah bagi banyak alumni yang bertempat tinggal di luar daerah dan sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak memiliki waktu untuk mengantarkan dokumen yang akan dilegalisir ke kampus. Oleh karena itu, untuk menanggulangi permasalahan tersebut dibutuhkan Sistem Informasi Layanan Legalisir Online (SILLO) yang berfungsi sebagai media pengajuan legalisir ijazah dan legalisir transkrip nilai sehingga alumni tidak lagi memerlukan datang ke kampus dan menunggu proses legalisir. Sistem informasi ini telah selesai dibuat menggunakan konsep object oriented programming (OOP) yang dirancang menggunakan UML (unified modeling language), Java sebagai bahasa pemrograman, serta MySQL sebagai basis datanya.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Legalisir, SILLO, OOP

PENDAHULUAN

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan

informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya.

Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada

perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, serta pengendalian kegiatan pada suatu

proses. Sistem informasi merupakan salah satu peran penting dalam era teknologi

informasi saat ini dimana pertukaran informasi dituntut sangat cepat, mudah, dan

akurat. Hal tersebut dapat diperoleh salah sarunya dengan sistem informasi berbasis

komputer yang sering disebut dengan computer based information system (CBIS). Sisitem Informasi Layanan Legalisir Online Fakultas Teknik Universitas Jenderal

(2)

teknologi internet untuk mendukung pertukaran informasi yang cepat, mudah, dan

akurat.

Sistem Informasi Layanan Legalisir Online yang diterapkan di Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman ini merupakan sistem informasi yang membantu proses

pengajuan legalisir di Fakultas Teknik. Legalisir yang dapat dikelola pada sistem ini

adalah legalisir ijazah dan legalisir transkrip nilai. Tujuan dari sistem informasi ini

adalah untuk memudahkan alumni Fakultas Teknik dalam melakukan proses legalisir

ijazah dan legalisir transkrip nilai serta dapat membantu Fakultas Teknik dalam

meningkatkan layanan terhadap alumni dalam proses legalisir dengan memanfaatkan

teknologi informasi.

Sistem Informasi Layanan Legalisir Online dikembangkan menggunakan metodologi berorientasi objek atau object oriented programming (OOP). Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang

mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan

operasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek meruapakn suatu

cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara

sistematis. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis berorientasi

objek, perancangan berorientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian

berorientasi objek. Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek antara lain

adalah kecepatan dalam pengembangan, kemudahan pemeliharaan, serta dapat

meningkatkan konsistensi dalam proses pengembangan.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan menggunakan model proses waterfall. Model proses

waterfall merupakan sebuah metode pengembangan perangkat lunak yang bersifat sekuensial karena tahap demi tahap pada model ini saling terkait serta mempengaruhi

dan tahap demi tahap yang harus dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya

dan berjalan berurutan. Model proses waterfall memiliki lima tahap, yaitu: a. Analisis dan Definisi Persyaratan

Analisis dan definisi persyaratan akan menghasilkan kebutuhan pengguna atau

(3)

data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Data yang dikumpulkan dari

proses wawancara dan observasi akan diolah dan dianalisis. Hasil dari analisis

terhadap data akan diketahui alur proses legalisir, kebutuhan pengguna, dan

kebutuhan sistem. Hasil analisis tersebut dijadikan acuan dalam membuat

perancangan sistem dan perangkat lunak.

b. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Perancangan sistem dan perangkat lunak meliputi perancangan basis data dan

penggambaran sketsa antarmuka sistem serta pengaturan komponen antarmuka yang

akan ada pada sistem. Pembuatan perancangan sistem dan perangkat lunak dilakukan

berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan definisi persyaratan pada tahap pertama.

Tahap perancangan ini menggunakan UML (Unfied Modeling Language) yang menghasilkan empat diagram, yaitu use case diagram, sequence diagram,

collaboration diagram, dan class diagram serta menghasilkan desain antarmuka sistem. Hasil perancangan tersebut digunakan sebagai acuan dalam penulisan kode

program dalam tahap implementasi.

c. Implementasi dan Pengujian Unit

Tahap ini adalah tahap penulisan kode program dengan menerjemahkan

perancangan yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang dimengerti

komputer menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang

digunakan adalah Java dengan tools Play Framework. Basis data yang digunakan adalah MySQL. Sedangkan pembuatan antarmuka menggunakan HTML, CSS, Java

Script, dan Jquery. Bersamaan dengan penulisan kode program, sistem akan diuji

secara bertahap per-case (unit) yang akan dibuat. d. Integrasi dan Pengujian Sistem

Tahap integrasi dan pengujian sistem merupakan tahap pengujian sistem secara

keseluruhan. Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan

yang ada pada sistem yang tidak sesuai dengan perancangan yang telah dibuat.

Sistem akan diuji langsung oleh pengguna untuk melakukan proses legalisir dengan

menggunakan metode black-box dengan teknik pengujian form handle system. Jika terjadi kesalahan, maka dilakukan perbaikan pada penulisan kode program atau pada

(4)

e. Operasi dan Pemeliharaan

Tahap operasi adalah tahap menerapkan perangkat lunak pada lingkungan

instansi, sedangkan tahap pemeliharaan dilakukan dengan membuat buku pedoman

penggunaan sistem. Buku pedoman penggunaan sistem digunakan pengguna sebagai

acuan dalam menggunakan sistem sehingga sistem dapat berjalan dengan baik serta

sebagai pencegahan masalah yang mungkin akan timbul saat sistem dijalankan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Analisis dan Definisi Kebutuhan Sistem

Tahap analisis kebutuhan sistem dimulai dari mengumpulkan data yang

berkaitan dengan sistem. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi

pada proses legalisir. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menemukan

gambaran sistem secara umum, kebutuhan sistem, serta kebutuhan pengguna yang

menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem. Proses legalisir pada Sistem

Informasi Layanan Legalisir Online akan dibagi menjadi dua, yaitu proses pendataan alumni dan proses legalisir. Proses pendataan alumni dapat dilihat pada Gambar 1.

Bapendik Alumni Dekan / Wakil Dekan

(5)

Gambar 1. Alur Proses Pendataan Alumni

Proses pendataan alumni dimulai dari alumni mengisi formulir pendataan alumni

sementara, kemudian petugas bapendik memasukkan data alumni ke dalam sistem.

Alumni melakukan proses aktivasi account untuk mendapatkan username dan

password, lalu alumni login ke sistem untuk melengkapi biodata alumni pada sistem. Sedangkan proses legalisir dapat dilihat pada Gambar 2.

Bapendik Alumni Dekan / Wakil Dekan

(6)

Gambar 2. Alur Proses Legalisir

Proses legalisir dimulai dari alumni melakukan validasi data pada sistem, setelah

datanya benar maka alumni mengisi formulir legalisir pada sistem. Kemudian alumni

melakukan pembayaran melalui bank atau ATM kepada Fakultas Teknik melalui

rekening tertentu dan segera melakukan konfirmasi pembayaran. Setelah itu, petugas

bapendik akan melakukan persetujuan dengan terlebih dahulu mengecek

kelengkapan data yang diisikan oleh alumni, ketika data sudah sesuai maka petugas

bapendik akan mencetak dokumen ijazah atau transkrip nilai yang akan dilegalisir.

Dokumen tersebut diberi stempel untuk tempat tandatangan dan kemudian diletakkan

di meja dekan untuk ditandatangai. Setelah dekan menandatangani, dekan melakuakn

konfirmasi status legalisir pada sistem dan menyerahkan dokumen legalisir kepada

bapendik untuk dicap instansi. Lalu bependik melakukan konfirmasi status legalisir

pada sistem. Jika pada saat mengisi formulir alumni menggunakan fasilitas

pengiriman dokumen legalisir, maka petugas bapendik akan mencetak alamat

(7)

kemudian dikirim menuju alamat tersebut, namun jika tidak alumni akan mengambil

dokumen legalisir tersebut ke Fakultas Teknik.

b. Perancangan Sistem

Perancangan Sistem Informasi Layanan Legalisir Online menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan menggambarkan tiga diagram yaitu, diagram

use case, diagram sequence, dan diagram calss. Diagram use case dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Diagram Use Case Sistem Infomasi Layanan Legalisir Online

Pada Gambar 3 dapat dijelaskan bahwa sistem informasi ini memiliki tiga aktor,

yaitu alumni, petugas bapendik, dan dekan/wakil dekan. Selain itu, pada diagram

Gambar 3 juga dapat diketahui bahwa sistem memiliki 11 proses. Proses-proses

tersebut akan dijelaskan pada diagram sequence. Pada artikel ini hanya akan dibahasa proses utama sesuai dengan alur proses pada Gambar 1 dan Gambar 2, yaitu

memasukkan data alumni, aktivasi account, memperbaharui data alumni, pengajuan legalisir, dan mengelola proses legalisir.

Proses yang pertama adalah proses memasukkan data alumni. Proses

memasukkan data alumni dilakukan oleh petugas bapendik. Alur proses

memasukkan data alumni dapat dilihat pada Gambar 4.

(8)

Proses yang kedua adalah proses aktivasi account. Proses ini dilakukan oleh alumni untuk memperoleh username dan password untuk login ke sistem. Proses aktivasi

account dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Sequence Aktivasi Account

Proses ketiga adalah proses memperbaharui data alumni yang dilakukan oleh alumni.

Pada proses ini alumni memasukkan biodata ke sistem. Proses memperbaharui data

alumni dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Diagram Sequence Memperbaharui Data Alumni

Proses selanjutnya adalah proses pengajuan legalisir. Pengajuan legalisir dilakukan

oleh alumni mulai dari validasi data, mengisi formulir pada sistem, dan konfirmasi

pembayaran pada sistem. Proses pengajuan legalisir dapat dilihat pada Gambar 7.

(9)

Proses terakhir adalah mengelola proses legalisir. Proses ini dilakukan oleh bapendik

mulai dari verifikasi data, mencetak dokumen, hingga konfirmasi status legalisir.

Mengelola proses legalisir dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Diagram Sequence Mengelola Proses Legalisir

Dari penggambaran diagram sequence diketahui terdapat ruang penyimpanan data (basis data) yang harus disediakan. Gambar 9 berikut ini menggambarkan

perancangan basis data serta relasinya yang digambarkan dalam bentuk diagram

class.

Gambar 9. Diagram Class Sistem Informasi Layanan Legalisir Online

Pada diagram class terdapat 11 class yang nantinya akan menjadi basis data, yaitu alumni, jurusan, kelamin, agama, legalisir, pembayaran, bank, pengiriman, akun,

(10)

c. Implementasi

Implementasi merupakan tahap menerjemahkan perancangan ke dalam bahasa

pemrogrman. Pada artikel ini hanya digambarkan tampilan sistem yang merupakan

proses utama dari Sistem Informasi Layanan Legalisir Online berdasarkan alur proses pada Gambar 1 dan Gambar 2. Proses pertama yaitu proses memasukkan data

alumni yang dilakukan oleh petugas bapendik. Tampilan untuk memasukkan data

alumni dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Tampilan Tambah Data Alumni

Proses yang kedua adalah proses aktivasi account yang dilakukan oleh alumni

dengan memasukkan beberapa data dan mencocokkannya. Jika aktivasi berhasil

maka akan terdapat pemberitahuan “Aktivasi Berhasil. Data account dikirim melalui

email.”, namun jike aktivasi tidak berhasil maka terdapat pemberitahuan “Maaf,

Aktivasi Gagal. Daya yang dimasukkan salah.”. Tampilan aktivasi account dapat

dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Tampilan Aktivasi Account

Proses ketiga adalah memperbaharui data alumni yang dilakukan oleh alumni untuk

(11)

yang dilengkapi adalah identitas alumni, kontak alumni, dan data studi. Tampilan

memperbaharui data alumni dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Tampilan Memperbaharui Data Alumni

Proses selanjutnya adalah pengajuan legalisir yang dilakukan oleh alumni. Pengajuan

legalisir meliputi validasi data, mengisi formulir legalisir, dan konfirmasi

pembayaran. Tampilan validasi data dapat dilihat pada Gambar 13, tampilan formulir

legalisir dapat dilihat pada Gambar 14, serta tampilan konfirmasi pembayaran dapat

dilihat pada Gambar 15.

(12)

Gambar 14. Tampilan Formulir Legalisir

Gambar 15. Tampilan Konfirmasi Pembayaran

Proses yang terakhir adalah mengelola proses legalisir yang dilakukan oleh petugas

bapendik. Proses mengelola legalisir meliputi verifikasi data, mencetak dokumen,

hingga konfirmasi status legalisir. Tampilan mengelola proses legalisir dapat dilihat

pada Gambar 16.

(13)

d. Pengujian Sistem

Pengujian dilakukan terhadap sistem secara keseluruhan dengan berpedoman

pada perancangan sistem untuk mengetahui bahwa sistem berjalan dengan baik dan

sesuai dengan perancangan sistem. Selain itu, pengujian dilakukan untuk

menemukan kesalahan atau kekurangan pada sistem sehingga dapat dilakukan

perbaikan. Pengujian dilakukan dengan menggukan metode black-box dengan teknik pengujian form handle system. Dari pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan Sistem Informasi Layanan Legalisir Online telah berjalan sesuai perancangan dan fungsinya.

e. Operasi dan Pemeliharaan

Operasi dan pemeliharaan sistem dibuat sehingga penggunaan sistem oleh

pengguna sesuai dengan prosedur. Operasi dan pemeliharaan dibuat dalam sebuah

buku panduan penggunaan sistem (user manual book) dari Sistem Informasi Layanan Legalisir Online. Buku panduan tersebut berisi prosedur penggunaan sistem yang akan digunakan sebagai pedoman menggunakan sistem secara baik dan sesuai

fungsinya sehingga tidak terjadi kesalahan penggunaan akibat kegagalan sistem.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa telah dirancang

dan dibangun Sistem Informasi Layanan Legalisir Online menggunakan konsep pemrograman berorientasi objek, baik dalam perancangan maupun pengembangan atau

implementasi sistem. Sistem Informasi Layanan Legalisir Online merupakan sebuah sistem informasi yang dapat memudahkan alumni dalam melakukan pengajuan legalisir

ijazah atau legalisir transkrip nilai, serta dapat membantu Bapendik Fakultas Teknik

dalam mengelola proses legalisir.

Saran untuk pengembangan Sistem Informasi Layanan Legalisir Online Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman selanjutnya adalah :

a. Pengembangan terhadap teknologi terbaru, baik basis data atau bahasa pemrograman

lain yang berorientasi objek dengan mengacu pada perancangan yang telah dibuat

(14)

b. Perlu adanya penambahan kapasitas basis data pada server Fakultas Teknik karena pada masa yang akan datang jumlah alumni akan semakin bertambah sehingga basis

data pada server dapat menampung data yang jumlahnya akan semakin banyak. c. Pengembangan fitur-fitur pada tampilan sistem yang mengacu pada kenyamanan

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Dharwiyanti, Sri dan Romi Satria Wahono. 2003. Pengantar Unified Modeling Language (UML) (Ebook). http://openstorage.gunadarma.ac.id (Diakses 24 November 2014)

Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Hermawan, Julius. 2000. Analisa & Desain Pemrograman Berorientasi Obyek dengan UML dan Visual Basic. NET. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kadir, Abdul. 2003. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kusrini dan Andri Koniyo. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta : Andi.

Kusrini. 2007. Strategi Perencanaan dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Rossa dan M Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.

Saputra, Angga Eka dan Djoni Setiawan K. 2012. “Website Pusat Data Permainan

Tradisional”, Makalah, dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi,

Yogyakarta.

Sommerville, Ian. 2003. Rekayasa Perangkat Lunak. Edisi 6. Diterjemahkan oleh : Yuhliza Hanum. Jakarta : Erlangga.

Wahana Komputer. 2010. Panduan Belajar MySQL Database Server. Jakarta : Media Kita.

Gambar

Gambar 1. Alur Proses Pendataan Alumni
Gambar 2. Alur Proses Legalisir
Gambar 3.
Gambar 5. Diagram Sequence Aktivasi Account
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan atas kinerja keuangan (rasio leverage) jika dilihat dari partisipasi ISRA tahun

Selain itu, efektivitas dan konsistensi penelitian empiris yang berkaitan dengan integrasi rantai pasok, baik integrasi ke belakang (integrasi pemasok) dan integrasi ke

Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N'egara dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Sumber Jaya dilakukan terhadap bahan baku dan bahan pembantu, proses produksi, dan produk akhir untuk menjaga kualitas tahu yang dihasilkan.. Selain itu, dilakukan

- Bahasa aras tinggi ini muncul sekitar tahun 1950 oleh suatu tim kecil dari pabrik IBM yang dipimpin oleh John Backus yang berhasil mengembangkan bahasa pemrograman yang dapat

Permasalahan yang dimiliki bu heni selaku Mitra 1 adalah proses pengadaan krupuk dilakukan dengan membeli pada pihak ke dua kemudian dikemas secara mandiri di rumah namun

Perppu melahirkan norma hukum,dan sebagai norma hukum baru Perppu akan dapat menimbulkan status hukum baru, hubungan hukum baru, dan akibat hukum baru. Norma hukum

S edangkan penilaian d iri, identifikasi usaha mencapai tujuan karier, rencana pengembangan diri, penilaian kinerja, dan pendidikan terkait karier s ecara pa rsial belum berpengaruh